Disusun Oleh:
Humaera (40300123005)
Nursyifa Hasbullah (40300123012)
Salma Abdullah Djawas (40300123016)
Annisa Triulansari (40300123022)
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Yang memiliki kesempurnaan segalanya. Kita
memuji dan memohon pertolongan, ampunan, dan berlindung kepada-Nya, untuk menuju
kebahagiaan, kebahagiaan yang sangat dirindukan, kebahagiaan yang tiada kekal
dan yang kekal. Dengan rahmat, hidayah, inayah, dan pertolongan-Nya, Makalah yang
berjudul “DIKSI PILIHAN KATA” ini dapat terselesaikan.
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu al-quran,selain itu, makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami berterima kasih kepada Ibu Dra. Hamsiah Djafar, M.Hum selaku dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia terima kasih juga kami sampaikan dari semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan Makalah ini.
Kami memohon maaf sebesar besarnya apabilah dalam pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan suatu maksud tertentu.
Pemilihan kata yang tepat ini bertujuan agar suatu maksud bisa tersampaikan dengan baik dan
benar sehingga tidak terjadi salah paham diantara beberapa pihak yang nantinya akan terlibat.
Pemilihan diksi merupakan suatu hal yang penting karena jika suatu maksud tidak bisa
dipahami oleh salah satu pihak, nantinya akan menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu
pembahasan ini sangat penting untuk kita selaku mahasiswa agar bisa menyampaikan suatu
maksud tertentu tanpa adanya kesalahan dan tentunya dipahami oleh semua pihak yang terlibat
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pemilihan Kata?
2. Bagaimana Pembentukan Kata?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pemilihan Kata.
2. Untuk mengetahui Pembentukkan Kata.
4
BAB II
PENDAHULAN
A. Pengertian Pemilihan Kata
Orang yang mengungkapkan pikiran atau gagasannya dalam bahasa, baik secara lisan maupun
tulisan, biasanya menimbang-nimbang kata apa yang digunakan. Hasilnya ditampilkan dalam
bahasa yang digunakan orang tersebut. Jika orang tersebut dapat dipahami dengan cepat dan
tepat, maka pilihan kata orang tersebut dapat dikatakan baik. Bentuk kata yang sama dapat
memiliki arti yang berbeda dalam konteks yang berbeda. Contoh;
- Amir membersihkan kaki tangannya yang kotor.
- Kaki tangan gembong perampok itu juga sudah ditangkap
- Pak rektor percaya pada laporan kaki tangannya.
B. Pembentukkan Kata
Kalimat terdiri atas kata atau deretan kata yang punya makna yang bentuknya bermacam-
macam. Lihatlah contoh berikut:
- Pengembang menanam modal besar-besaran.
Kalimat diatas terdiri dari empat kata, yaitu: Pengembang,melakukan,investasi, dan besar-
besaran. Keempat kata itu terdiri atas satu kata dasar, tiga kata berimbuhan, dan satu kata
ulang.
- Pengembang (kata berimbuhan)
- Menanam (kata berimbuhan)
- Modal (kata dasar)
- Besar-besaran ( kata ulang)
Dalam pembentukkan kata harus diperhatikan antara lain bahwa antara kata dasar dengan kata
baru atau kata hasil harus tetap terlihat adanya keterkaitan bentuk dan makna. Itu sebabnya
kata masif dalam bentuknya tetap menunjukkan keasliannya. Juga dari segi makna, masih ada
kesamaan dalam bentukkan-bentukkan tersebut.
1. Bentuk Kata Dasar
Kata dasar adalah kata yang merujuk pada bentuk yang asli,utuh,atau belum mendapat
imbuhan atau tambahan apapun. Misalnya,
- Makan
- Minum
- Lari
5
2. Bentuk Terikat
Satuan bahasa yang tidak pernah dipakai secara tersendiri, tetapi selalu berdampingan
dengan bentuk lain disebut bentuk terikat. Misalnya,
- Maha- siswa
- Manca- negara
- Tuna-wisma
3. Pengimbuhan
Segala sesuatu yang berkaitan dengan penambahan imbuhan pada bentuk dasar disebut
Pengimbuhan. Dalam proses pengimbuhan, selain bentuk dasarnya harus pula dilibatkan
bentuk imbuhan, baik berupa awalan, sisipan, akhiran maupun gabungannya. Namun,
kehadiran imbuhan tersebut kadang-kadang mengubah bentuk kata dasarnya.
Contohnya:
- Awalan : me-, pe-, di-, ter-, ke-, se-, be-, dan lain-lain. Contoh: menulis, penanaman,
dipukul, terkecil, seterusnya, berenang.
- Akhiran:kan,-i,-an-,-kanlah ,-ilah,-inya dan lain-lain. Contoh: menulis, menangisinya,
tuliskanlah, terangilah dan lain-lain.
4. Kata Majemuk
Kata majemuk adalah kata yang terbentuk melalui proses penggabungan kata. Dalam
verba majemuk,deret dua kata atau lebih menghasilkan makna yang masih dapat diruntut
dari makna komponennya yang tergabung. Verba majemuk dapat dibagi berdasarkan
bentuk morfologi menjadi:
a. Verba majemuk dasar
- mabuk laut
- geger otak
-bunuh diri
b. Verba majemuk berafiks
-menyebarluaskan
-berkembang biak
-haus kekuasaan
c. Verba majemuk berulang
-goyang kaki > goyang-goyang kaki
-pindang tangan > pindah-pindah tangan
6
5. Pemakaian Kata yang Tepat
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan atau
ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam menghasilkan
tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dengan
baik. Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan
situasi kondisi dan tempat penggunaan kata-kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata
yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai persamaan yaitu
sama-ama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya dengan maksud agar
pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.
B. Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini mengenai
pengetahuan diksi pilihan kata:. Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk mempelajari
pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan mahasiswa dan
mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar yang
disampaikan mudah dipahami dengan baik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009. P. 6.
Depdiknas. Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia: Bentuk dan Pilihan Kata. Jakarta: Pusat
Bahasa Depdiknas, 2001. Pp. 2-10.
Hidayat, Moj, Syamsul. Intisari Kata Bahasa Indonesia. Surabaya: Penerbit Apollo, 2007. Pp.
27-37