" Dapat menerapkan diksi (pilihan kata) yang tepat dalam kalimat "
Disusun oleh:
M ROBY AFRILIANSYAH(231531680)
TAHUN 2023
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................... 1
BAB I : PENDAHULUAN
C. Tujuan ...................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN
. A.Kesimpulan .............................................................. 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat untuk menyampaikan suatu maksud tertentu .
Pemilihan kata yang tepat ini bertujuan agar suatu maksudbisa tersampaikan dengan baik
danbenar seh ingga tidak terjadi salah paham diantara be berapa pihak yang nantinya akan
terlibat.
Pemilihan diksi merupakan suatu hal yang penting karena jika suatu maksud
tidakbisa dipahami oleh salah satu pihak, nantinya akan menimbulkan perpecahan.
Oleh karena itu pembahasan ini sangat penting untuk kita selaku mahasiswa agar bisa
menyampaikan suatu maksud tertentu tanpa adanya kesalahan dan tentunya dipahami
oleh semua pihak yang terlibat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diksi
Diksi ada lah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk memilih kata secara
tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksuddan tujuan kepada penyimak atau pembaca
baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan kesesuaian sangat penting da lam rangka
mengekspersikan maksuddan tujuan.
Diksi sangat menentukan gaya bahasa. Gaya bahasa ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian
pilihan kata. Kata, kalimat, paragraf, atau wacana menjadi efe ktif jika diungkapkan dengan
gaya bahasa yang tepat. Gaya bahasa mempengaruhi terbentuk nya suasana, kejujuran,
kesopanan, kemenarikan, tingkat keresmian, atau realita.
Selain itu, pilihan dan kesesuaian kata yang didukung dengan tanda baca pula yang tepat
dapa menimbulkan nada kebahasaan , yaitu sugesti yang terekspresi mela lui rangkaian kata
yang
dsiertai penekanan mampu menghasilkan daya persuasi yang tinggi.
Pemakaian diksi yang baik akan membantu pembicara dan pendengar da lam menyelesaikan
masalah, begitu pula sebaik nya, gagasan atau ide akan sulit berterima jika diksi yang
digunakan salah sasaran atau tidak sesuai kontek pembicara dan pendengar.
B. Fungsi Diksi
2. Membentuk wujud ungkapan gagasan yang tepat seh ingga menyenangkan penyimak
atau pembaca.
3
C. Syarat – syarat Ketepatan Pilihan Kata
1. Membedakan secara cermat mak na kata yang hampir bersinonim misalnya: ialah,
adalah, da lam pemakaian berbeda beda. Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan def inisi
formal. Jika menggunakan kata ialah maka harus disertai sinonim. Manusia ialah orang. (
benar dan
cermat) Manusia ialah makhluk yang berakalbudi ( salah, tidak cermaat) Manusia adalah
makhluk yang berakalbudi. ( benar dan cermat)
2. Membedakan mak na denotasi dan konotasi dengan cermat. Denotasi yaitu kata yang
bermakna lugas dan tidak bermak na ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbulkan mak
na yang bermacam macam , lazim digunakan dalam pergaulan, untuk tujuan estetika dan
kesopanan.
3. Membedakan mak na kata secara cermat kata yang mirip ejaannya, misalnya :
interferensi (saling mempengaruhi) dan inferensi ( kesimpulan), sarat (penuh,bunting) dan
syarat
(ketentuan).
4. Menggunakan kata abstrak dan konkret secara cermat, kata abstrak (konseptual, misalnya:
pendidikan, wirausaha, dan pengobatan modern) dan kata konkret atau kata khusus (misalnya:
mangga, sarapan, berenang)
5. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim (misalnya pria dan laki laki, saya dan aku,
serta buk u dan kitab) berhomofon ( misalnya: bang dan bank) berhomograf (misalnya:
apel( buah) dan apel (upacara) teras ( serambi) dan teras (pejabat) berhomonim ( misalnya
buk u (tulang) dan buk u (kitab).
7. Menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat. Untuk mendapatkan pemahaman
yang spesif ikkarangan ilmiah sebaik nya menggunakan kata khusus, misalnya: mobil (kata
umum) fortuner (kata khusus).
9. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara tepat,
misalnya dilegalisir seharusnya di legalisasi, koord inir seharusnya koordinasi.
4
10. Tidak menafsirkan mak na kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat dipastikan, pemakai kata harus menemukan mak na yang tepat
dalam kamus, misalnya modern sering diartikan secara subjektif canggih menurut kamus
modern
berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka mengganggu, rewel,bergaya
intelektual.
D. Kesesuaian Kata
5
(populer),psiko logi (ilmiah),ilmu jiwa (populer).
5
6. Menghindari penggunaan ragam lisan (pergaulan) da lam bahasa tulis,
tulis).
1. Mak na Leksika ldan Mak na Gramatikal Mak na leksika l ada lah mak na yangsesuai
denganreferennya, mak na yang sesuai dengan hasil observasi alat indera atau makna yang
sungguh sungguh nyata dalam ke hidupan kita, mak na leksem. ( Chaer 1994: 60),contoh Tik
us itu mati diterkam kucing. Kata tik us makna le ksikalnya adalah sebangsa binatang
atau tata bahasa, mak na ini sering juga d isebut maakna kontekstual atau mak
dan
proses komposisi. Proses afiksasi awalan ter- pada kata angkat dalam kalimat
batu seberat itu terangkat juga ole h adik melahirkan mak na “dapat” . Kalimat
berikut ini juga menunjukkan contoh makna gramatikal , Ketika ba lok itu
sengaja” .
Pembeda mak na denotatif dengan konotatif didasarkan pada ada atau tidak
makna kognitif, mak na referensial) adalah mak na yang sesuai dengan hasil
6
pengalaman lainnya, atau dengan kata lain mak na sebenarnya. Misalnya wanita
6
dan perempuan secara denotatif bermakna “manusia dewasa bukan laki laki” .
Sekalipun kata wanita dan perempuan juga bisa punya nilai rasa yang
Makna konotatif adalah makna k iasan, atau mak na tambahan, atau yang muncul karena nilai
rasa. Contohkata merah putih bermakna denotasi adalah secarikkain yang berwarna merah
dan putih.Tetapi bila makna konotasi dapat diartikan merah berarti berani dan putih berarti suci.
Makna konseptual ada lah mak na yang sesuai dengan konsepnya, mak na yang sesuai
dengan referennya, mak na yang bebas dari asosiasi atau hub ungan apapun. ( Chaer, 1994:
72). Mak na konseptual ini sama dengan mak na referensial,mak na le ksikal, dan mak na
denotatif.
adanya hubungan kata itu dengan keadaan di luar bahasa. Misalnya kata melati
berasosiasi dengan mak na suci atau kesucian. Karena mak na asosiasi ini
berhubungan dengan nilai moral dan pandangan hidup yang berlak u dalam
suatu masyarakat bahasa yang berarti juga berurusan dengan nilai rasa
bahasa, maka ke dalam mak na asosiatif ini termasuk juga makna konotatif
seperti yang
mak na mak na lain seperti makna stilistika, mak na afe ktif, dan makna ko lokatif.
Karena itu dibedakan mak na rumah, pondo k, keratin, kediaman, dan tempat
tinggal.
7
Mak na afe ktif berkenaan dengan perasaan pembicara pemakai bahasa
secara pribadi, baik terhadap lawan bicara maupun terhadap objek yang
dibicarakan. Mak na afektif lebih terasa secara lisan daripada secara tertulis. “
tutup mulut kalian!” bentak nya kepada kami bandingkan “ mohon diam
mak na kata lain yang mempunyai “tempat” yang sama da lam sebuah frase
bermak na sama tetapi pasti mempunyai ko lokasi yang berbeda. Kita b isa
mengatakan hujan deras dan berlari cepat kosakata ini tidak boleh
dipertukarkan.
1. Konjungsi Relatif
Bentuk salah:
8
hubungan antara partisipasi dalam penyusunan anggaran dan k inerja
Bentuk salah:
2. Konjungsi Subordinatif
Bentuk salah:
Bentuk salah: Jika peningkatan kompetensi tidak signif ikan maka program ini di ahiri
Bentuk salah:
9
3. Konjungsi Antarkalimat
Kasus 1: tapi, …
Bentuk salah:
Akan tetapi, kemitraan demikian itu harus ditanggapi dengan serius supaya
Kasus 2: pasalnya, …
Bentuk salah:
menje laskan …
menje laskan …
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diksi adalah pilihan kata. Pilihan kata merupakan kegiatan untuk memilih
kata secara tepat dan sesuai dalam mengungkapkan maksuddan tujuan kepada
penyimak atau pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Ketepatan dan
Pemakaian diksi yang baik akan membantu pembicara dan pendengar dalam
menyelesaikan masalah, begitu pula sebaiknya, gagasan atau ide akan sulit
berterima jika diksi yang digunakan salah sasaran atau tidak sesuai kontek
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-diksi.html
https://pendidikan.co.id/diksi/
12