Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
“PENGERTIAN, MANFAAT, dan PENGGUNAAN DIKSI”

Disusun Oleh :

1. Alfina Zukhrifa (2010112015)


2. Ernesto Darma Mahendra (2010911018)
3. Hury Maulani (2010112149)
4. Meyvita Dzakiah Frira (2010843003)
5. Muhammad Alif A. (2010742016)

Dosen : Prof. Dr. Hj. Nadra, M.S.

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Harus diakui saat ini orang sering mengesampingkan pentingnya penggunaan bahasa,
terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi. Kita pun sering mengalami kesalahan.
Hal itu terjadi karena kita tidak mengetahui pentingnya menguasai bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Penggunaan diksi sangat penting agar terciptanya komunikasi yang efektif.
Hal itu agar terciptanya komunikasi yang efektif dan efisien dan untuk menghindari kesalah
pahaman saat berkomunikasi. Manusia merupakan makhluk sosial sehingga kita tidak dapat
terlepas dariberkomunikasi dengan sesama dalam setiap aktivitas kehidupan. Tetapi tidak
jarang pula ketika sedang berkomunikasi lawan komunikasi saat berkomunikasi mengalami
kesulitan menangkap informasi, hal ini terjadi karena kata yang digunakan kurang tepat
ataupun rancu sehingga menimbulkan kesalahpahaman.Pemilihan kata yang tepat merupakan
sarana pendukung dan penentu keberhasilan dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi
bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan lebih mencakup bagaimana efek kata
tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya
digunakan dalam berkomunikasi namun juga digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik).
Dalam bahasa tulis pilihan kata (diksi) mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan
kata-kata yang kita pilih.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian diksi atau pilihan kata ?

2. Apa manfaat dan fungsi dari diksi ?

3. Apa syarat-syarat dari diksi ?

4. Bagaimana penggunaan dari diksi atau pilihan kata ?

5. Apa jenis-jenis dari diksi atau pilihan kata ?

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian diksi atau pilihan kata
Pilihan kata atau diksi pada dasarnya adalah hasil dari upaya memilih kata tertentu
untuk dipakai dalam kalimat, alenia, atau wacana. Pemilihan kata dapat dilakukan bila
tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau bermiripan. Pemilihan kata bukanlah
sekedar memilih kata yang tepat, melainkan juga memilih kata yang cocok. Cocok dalam arti
sesuai dengan konteks di mana kata itu berada, dan maknanya tidak bertentangan dengan
yang nilai rasa masyarakat pemakainya.
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Penggunaan ketepatan pilihan kata dipengaruhi
oleh kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui, memahami,
menguasai, dan menggunakan sejumlah kosa kata secara aktif yang dapat mengungkapkan
gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara efektif kepada pembaca
atau pendengarnya.Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia
karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang setepat-
tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita dapat lari dari kamus. Kamus memberikan
suatu ketetapan kepada kita tentang pemakaian kata-kata. Dalam hal ini, makna kata yang
tepatlah yang diperlukan.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang
ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Disamping itu, pemilihan kata itu harus
pula sesuai dengan situasi dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu. Pemilihan
kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau
bermiripan.
2.2 Manfaat dan fungsi dari diksi atau pilihan kata
Dalam karangan ilmiah, diksi dipakai untuk menyatakan sebuah konsep, pembuktian,
hasil pemikiran, atau solusi dari suatu masalah. Adapun fungsi diksi antara lain :
a)    Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
b)    Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c)    Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d)    Mencegah perbedaan penafsiran.
e)    Mencagah salah pemahaman.
f)     Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.
2.3 Syarat-syrat diksi atau pilihan kata
Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting. Dalam memilih
kata-kata, ada dua persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:
A. Ketepatan
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama
pada imajinasi pembaca atau pendengar, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis
atau pembicara, maka setiap penulis atau pembicara harus berusaha secermat mungkin
memilih kata-katanya untuk mencapai maksud tersebut. Ketepatan tidak akan menimbulkan
salah paham.
Adapun syarat-syarat ketepatan pilihan kata adalah:
1) Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat.
2) Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, misalnya: adalah, ialah,
yaitu, merupakan, dalam pemakaiannya berbeda-beda.
3) Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaanya, misalnya: infrensi
(kesimpulan) dan iterefrensi (saling mempengaruhi).
4) Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri.
5) Menggunakan imbuhan asing. (jika diperlukan)
6) Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar.
7) Menggunakan kata umum dan kata khusus secara cermat.
8) Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat.
9) Menggunakan dengan cermat kata bersinonim.
10) Menggunakan kata abstrak dan konkrit secara cermat.
B. Kesesuaian
Syarat kesesuaian kata, sebagai berikut :
1) Hindarilah sejauh mungkin bahasa aatau unsur substandard dalam situasi yang formal.
2) Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi yang umum
hendaknya penulis dan pembicara mempergunakan kata-kata popular.
3) Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.
4) Penulis atau pembicara sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang
5) Dalam penulisan jangan mempergunakan kata percakapan.
6) Hindarilah ungkapan-ungkapan usang (idiom yang mati).
7) Jauhkan kata-kata atau bahasa yang artfisial

2.4 Pilihan kata dan penggunaannya


1. Kata dari dan daripada.Contoh :
- Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
- Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab)
- Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan)
2. Kata pada dan kepada.Contoh :
- Buku catatan saya ada pada Astuti (pengantar keterangan)
- Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari. (keterangan waktu)
3. Kata di dan ke.Contoh :
- Atik sedang berada di luar kota (fungsi kata depan di)
- Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan waktu)
4. Kata dan dan dengan.Contoh :
- Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta kemarin
- Ibu memotong kue dengan pisau
5. Kata antar dan antara.Contoh :
- Kabar ibu belum pasti,antara benar dan tidak (menyataan pemilihan)
- Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)
2.5 Jenis-jenis diksi
a.    Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia.
b.    Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari
masyarakat umum.Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan kata populer tersebut.
Kata Ilmiah Kata Popular
Analogi kiasan
Frustasi rasa kecewa
Final akhir
Diskriminasi  perbedaan perlakuan
Prediksi ramalan
Kontradiksi pertentangan
Format  ukuran
Anarki kekacauan
Biodata biografi singkat
Bibliografi daftar pustaka
c.    Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang
dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan terterntu
(dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb).
Contohnya : populasi, volume, abses, H2O,dan sebagainya.
d.   Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa pengrusakan
sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain. Kata-kata ini bersifat
sementara,kalau sudah teras usang hilang atau menjadi kata-kata biasa.
Contohnya :
asoy,  manatahan  dan sesuatu ya .
e. Makna denotasi dan makna konotasi
Makna denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau
sesuai dengan makna kamus.Makna denotasi lazim disebut:
1) Makna Konseptual yaitu makna yang sesuai dengan hasil observasi (pengamatan) menurut
penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman yang berhubungan dengan
informasi (data) faktual dan objektif.
2) Makna sebenarnya, umpamanya, kata kursi yaitu tempat duduk yang berkaki empat
(makna sebenarnya).
3) Makna lugas yaitu makna apa adanya, lugu, polos, makna sebenarnya, bukan makna kias.
Contoh :
 Adik makan nasi. ( makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut)
 Harga kambing hitam itu sangat mahal. ( kambing hitam bermakna kambing yang memiliki
warna hitam )
Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat sindiran dan
merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Contoh:
 Para petugas gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam (kupu-kupu malam = wts)
 Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat (lintah darat = rentenir).
f. Kata abstrak dan kata konkret
Kata abstrak adalah sebuah kata yang memiliki rujukan berupa konsep atau pengertian.
Sesuai dengan namanya kata abstrak lebih memerlukan pendalaman pemahaman, karena
sifatnya yang tidak nyata. Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan rumit.
Kata abstrak mampu membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus.
Akan tetapi, jika kata abstrak terlalu diobral atau dihambur-hamburkan dalam suatu
karangan, karangan itu dapat menjadi samar dan tidak cermat. Untuk lebih jelasnya kita lihat
beberapa contoh kata abstrak di bawah ini :
- Kaya
- Miskin
- Angan-angan
- Kerajinan
- Kejujuran
- Kemakmuran
kata konkret merupakan kebalikan dari kata abstrak. Kata konkret yaitu kata yang
mempunyai rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh panca indera. Kata konkret
memiliki ciri bisa dirasakan, bisa dilihat, diraba, didengar, dan bisa dicium.Di bawah ini
contoh-contoh kata konkret :
- Sandang
- Pangan
- Rumah
- Mobil
- Sawah
- Rumah
g. Kata umum dan kata khusus
Kata umum adalah kata – kata yang memiliki makna dan cakupan pemakaian yang lebih luas.
Kata – kata yang termasuk dalam kata umum disebut dengan hipernim. Sedangkan, kata
khusus adalah kata – kata yang ruang lingkup dan cakupan maknanya lebih sempit, atau
disebut juga dengan hiponim.Pada umumnya, kata umum memiliki beberapa macam kata
khusus. Meskipun kata – kata khusus memiliki bentuk yang berbeda, maknanya tetaplah
sama dengan makna kata umum. Contoh :
Kata umum : Melihat
Kata khusus : Menengok, menyaksikan, melirik, memandang, memelototi, mengamati, dan
memperhatikan.
Kata umum : Mendatangi
Kata khusus : Mampir, singgah, berkunjung,
Kata umum : Membawa
Kata khusus : Mengangkat, menjinjing, menggendong, mengangkut, menyeret, membopong,
memanggul.
Kata umum : Hewan peliharaan
Kata khusus : Kucing, anjing, kelinci, marmut, hamster, ikan
h. Kata asing dan kata serapan
Kata asing ialah unsur-unsur yang berasal dari bahasa asing yang masih dipertahankan bentuk
aslinya karena belum menyatu dengan bahasa aslinya.
Contoh kata asing: computer, cyber, internet, go public.Sedangkan kata serapan adalah kata
dari bahasa asing yang telah disesuaikan dengan wujud atau struktur bahasa Indonesia.
Contoh kata serapan: ekologi, ekosistem, motivasi, music, energi.
i. Kata baku dan non-baku
Kata baku adalah sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa
indonesia dalam penggunaannya. Suatu ragam penggunaan bahasa yang dilembagakan dan
diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi. Kata tak
baku adalah kata yang tidak sesuai dengan kaidah mengenai kata dalam bahasa indonesia.
Dalam arti kata, kata tak baku adalah kata tidak resmi. Suatu ragam penggunaan bahasa yang
tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari aturan bahasa baku.
Dipakai dalam situasi tidak resmi.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 diksi adalah ketepatan pemilihan kata di pengaruhi oleh kemampuan pangguna
bahasa yang terkait dengan kemampuan yang memahami, mengetahui, menguasai dan
penggunaan kata aktif dan efektif kepada pembaca dan pendengarnya.Jenis-jenis diksi adalah
makna denotasi dan konotasi, kata abstrak dan kata konkret, kata umum dan kata khusus,
Sinonim, Homofon dan Homograf, kata popular dan kata kajian, jargon dan kata slang, kata
asing dan kata serapan, kata baku dan non baku.
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis
gagasan atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama
dalam menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan
penulis dapat dipahami dengan baik.Kata yang tepat akan membantu seseorang
mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya baik secara lisan maupun
dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai dengan situasi kondisi dan tempat
penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah adalah kata yang mengungkapkan
makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga. Jakarta


Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika Pressindo.
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia. 2006.

Anda mungkin juga menyukai