BAHASA INDONESIA
(DIKSI ATAU PILIHAN KATA)
Kelompok 3
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalahbahasa indonesia tentang DIKSI
ATAU PILIHAN KATA yang mana referensinya berasal dari internet.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah guna mengetahui penjelasan
tentang DIKSI ATAU PILIHAN KATA dan semua yang berhubungan dengan DIKSI
ATAU PILIHAN KATA tersebut.
Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.Namun tentu saja makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan saran saran positif yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga
bagi penulis pada khususnya.Sekian dan terima kasih.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN :
B. RUMUSAN MASALAH..................................................................2
BAB
BAB III
PENUTUP :
A. KESIMPULAN.................................................................................6
B. SARAN.............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari diksi atau pilihan kata
2. Untuk mengetahui fungsi dari diksi atau pilihan kata
3. Untuk mengetahui ketepatan, keserasian, dan perubahan makna kata dari diksi atau
pilihan kata
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian pilihan kata atau diksi jauh lebih dari apa yang di pantulkan oleh jalinan
kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang
dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan
fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam
pengelompokan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara yang khusus berbentuk
ungkapan-ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-
ungkapan yang individual atau karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi.
Pemilihan kata adalah kegiatan memilih kata yang paling tepat untuk di gunakan
dalam suatu kalimat sesuai dengan maksud dan situasi yang di inginkan (Azhari, 2000: 26).
Terdapat tiga syarat yang harus di perhatikan dalam pemilihan kata, yakni: ketepatan,
kecermatan dan keserasian.
1.4 Ketepatan
1.5 Kecermatan
Contoh, penggunaan kata besar bersinonim dengan kata raya, akbar, agung.
d. Allah Mahaagung.
Memilih kata yang tepat untuk menyampaikan gagasan ilmiah menuntut penguasaan:
* Konsistensi penggunaan sudut pandang, istilah, baik dalam makna maupun bentuk agar
tidak menimbulkan salah penafsiran
b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca
a. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat, Denotasi yaitu kata yang
bermakna lugas dan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbulkan
makna yang bermacam-macam, lazim di gunakan dalam pergaulan, untuk tujuan
estetika dan kesopanan.
b. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, kata-kata yang
bersinonim tidak selalu memiliki distribusi yang saling melengkapi, misalnya: adalah,
ialah, yaitu, merupakan, dalam pemakaiannya berbeda-beda
c. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya, misalnya: inferensi
(kesimpulan) dan interferensi (saling mempengaruhi), sarat (penuh, bunting) dan
syarat (ketentuan).
d. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat di pastikan, pemakai kata harus menemukan kata yang tepat
dalam kamus, misalnya: modrn sering di artikan secara subjektif canggih menurut
kamus modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka
mengganggu, banyak mengetahui, bergaya intelektual
e. Menggunakan imbuhan asing (jika di perlukan harus memahami maknanya secara
tepat, misalnya: di legalisir seharusnya di legalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.
Ketepatan kata terkait dengan konsep, logika, dan gagasan yang hendak di tulis dalam
karangan. Ketepatan itu menghasilkan kepastian makna. Sedangkan kesesuaian kata
menyangkut kecocokan antara kata yang di pakai dengan sirkulasi yang hendak di ciptakan
sehingga tidak mengganggu suasana batin, emosi, atau pesikis antar penulis dengan
pembacanya, pembicara dan pendengarnya. Misalnya: keformalan, keilmiahan, keprofesional
dan situasi tertentu yang hendak di wujudkan oleh penulis. Secara singkat perbedaan antara
persoalan ketepatan kata dan kesesuaian adalah: dalam persoalan ketepatan kia bertanya
apaah pilihan kata yang di pakai sudah setepat-tepatnya, sehingga tidak akan mnimbulkan
interpretasi yang berlainan antara pembicara dn pendengar, atau antara penulis dan pembaca;
sedangkan dalam persoalan kecocokan atau kesesuaian kita mempersoalkan apakah pilihan
kata dan gaya bahasa yang di pergunakan tidak merusak suasana atau menyinggung perasaan
orang yang hadir. Oleh karena itu, untuk menghasilkan karangan berkualitas, penulis harus
memperhatikan ketepatan dan kesesuaian kata.
- Karena sudah di ketahui sebelumnya, satpam segera dapat meringkus pencuri itu.
Kalimat pertama: salah bentuk kata sehingga menghasilkan makna Ibu ratna di
baca setelah menyerahkan surat. (aneh bukan?) kesalahna terjadi pada kesejajaran
bentuk kata menyerahkan dan di serahkan, seharusnya menyerahkan di bentuk pasif
menjadi di serahkan.
d) Bahasa asing
Perubahan makna karena faktor bahasa asing, misalnya kata tempat orang
terhormat di ganti dengan VIP.
e) Kata baru
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampakan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat
atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa
makna dari gagasan yang ingin di smpaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk
yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar.
Pilihan kata yang tepa dan sesuai hanya di mungkinkan oleh penguasaan sejumlah
besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud
perbendaharaan kata atau kosa kata bahasa adalah keseliruhan kata yang dimilikioleh sebuah
bahasa.
3.2 Saran
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah kami ke
depannya.
DAFTAR PUSTAKA
· Keraf, Gorys. (2002). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.