Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
(DIKSI ATAU PILIHAN KATA)

Di Ajukan untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia

Kelompok 3

1. Fannia Fidyaningsih : C 201 13 111


2. Nur Retni Hajra : C 201 13 104
3. Elsha Whynarsih : C 201 13 105
4. Kadek Sukrini : C 201 13 108
5. Siska : C 201 13 115
6. Purna Sari : C 201 13 121
7. Riski Aulia. K : C 201 13 134
8. Agus Sandra : C 201 13 138

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS TADULAKO
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan
hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalahbahasa indonesia tentang DIKSI
ATAU PILIHAN KATA yang mana referensinya berasal dari internet.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah guna mengetahui penjelasan
tentang DIKSI ATAU PILIHAN KATA dan semua yang berhubungan dengan DIKSI
ATAU PILIHAN KATA tersebut.
Dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan makalah ini.Namun tentu saja makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu
kami sangat mengharapkan saran saran positif yang bersifat membangun guna kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga
bagi penulis pada khususnya.Sekian dan terima kasih.

Palu, 15 Februari 2016

Kelompok 3
DAFTAR ISI

BAB 1

PENDAHULUAN :

A. LATAR BELAKANG MASALAH.................................................1

B. RUMUSAN MASALAH..................................................................2

BAB

PEMBAHASAN / ISI MAKALAH :

A. PENJELASAN TENTANG PENGERTIAN DIKSI.......................3

B. PENJELASAN TENTANG SYARAT PEMILIHAN KATA.........4

C. PENJELASAN TENTANG PEMBENTUKAN KATA..................5

BAB III

PENUTUP :

A. KESIMPULAN.................................................................................6

B. SARAN.............................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Memang harus diakui, kecenderungan orang semakin mengesampingkan pentingnya 
penggunaan bahasa,  terutama  dalam tata cara  pemilihan kata atau diksi. Terkadang kita pun
tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan yang benar,
sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering  mengalami  kesalahan 
dalam  penggunaan  kata, frasa, paragraf,  dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik ihwal
penggunaan diksi atau pemilihan kata dirasakan sangat penting, bahkan mungkin  vital,
terutama  untuk  menghindari   kesalapahaman  dalam berkomunikasi.
Diksi atau pilihan kata dalam praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan
kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau kelompok kata untuk menimbulkan gagasan
yang tepat pada imajinasi pembaca atau pendengarnya.
Pemilihan kata yang tepat merupakan sarana pendukung dan penentu keberhasilan
dalam berkomunikasi. Pilihan kata atau diksi bukan hanya soal pilih-memilih kata, melainkan
lebih mencakup bagaimana efek kata tersebut terhadap makna dan informasi yang ingin
disampaikan. Pemilihan kata tidak hanya digunakan dalam berkomunikasi namun juga
digunakan dalam bahasa tulis (jurnalistik). Dalam bahasa tulis  pilihan kata (diksi)
mempengaruhi pembaca mengerti atau tidak dengan kata-kata yang kita pilih.
Dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari baik dalam segi makna dan relasi, gaya bahasa, ungkapan, kata
kajian, kata popular, kata sapaan dan kata serapan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian diksi atau pilihan kata ?
2. Apa fungsi dari diksi atau pilihan kata ?
3. Apa ketepatan, keserasian, dan perubahan makna dari diksi atau pilihan kata ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari diksi atau pilihan kata
2. Untuk mengetahui fungsi dari diksi atau pilihan kata
3. Untuk mengetahui ketepatan, keserasian, dan perubahan makna kata dari diksi atau
pilihan kata
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pilihan Kata atau Diksi

Pengertian pilihan kata atau diksi jauh lebih dari apa yang di pantulkan oleh jalinan
kata-kata itu. Istilah ini bukan saja dipergunakan untuk menyatakan kata-kata mana yang
dipakai untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi persoalan
fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi mencakup persoalan kata-kata dalam
pengelompokan atau susunannya, atau yang menyangkut cara-cara yang khusus berbentuk
ungkapan-ungkapan. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan ungkapan-
ungkapan yang individual atau karakteristik, atau yang memiliki nilai artistik yang tinggi.

Pemilihan kata adalah kegiatan memilih kata yang paling tepat untuk di gunakan
dalam suatu kalimat sesuai dengan maksud dan situasi yang di inginkan (Azhari, 2000: 26).
Terdapat tiga syarat yang harus di perhatikan dalam pemilihan kata, yakni: ketepatan,
kecermatan dan keserasian.

1.4 Ketepatan

Ketepatan pilihan kata berhubungan dengan kemampuan seseorang dalam memilih


kata-kata untuk keperluan penyusunan kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan
yang hendak di sampaikan.

Contoh: - Saya membuka pintu sama kunci. (tidak tepat)

- Saya membuka pintu dengan kunci. (tepat)

1.5 Kecermatan

Kecermatan dalam pemilihan pilihan kata berhubungan dengan kemampuan


seseorang memilih kata yang memang benar-benar diperlukan untuk kepentingan
pengungkapan gagasan, pikiran, dan perasaan tertentu.

Contoh: - Saya memakai baju warna putih. (tidak cermat)

- Saya memakai baju putih. (cermat)

- Saya berbaju putih. (cermat)


1.6 Keserasian

Keserasian dalam pemilihan kata berhubungan dengan kemampuan seseorang


menggunakan kata yang sesuai dengan konteks (situasi) pemakaiannya, yakni kesesuaiannya
dengan kebiasaan penggunaan kelompok kata tertentu. Adapun makna situasi di sini adalah
kelaziman penggunaan kata tertentu yang sesuai dengan sistem nilai masyarakat yang
berlaku.

Contoh, penggunaan kata besar bersinonim dengan kata raya, akbar, agung.

a. Dia bertubuh besar.

b. Hari ini ada pengajian akbar di kampus UIN Malang.

c. Rumah saya tepat di pinggir jalan raya

d. Allah Mahaagung.

Memilih kata yang tepat untuk menyampaikan gagasan ilmiah menuntut penguasaan:

* Keterampilan yang tinggi terhadap bahasa yang di gunakan

* Wawasan bidang ilmu yang di tulis

* Konsistensi penggunaan sudut pandang, istilah, baik dalam makna maupun bentuk agar
tidak menimbulkan salah penafsiran

* Syarat ketepatan kata

* Syarat kesesuaian kata.

1.2 Fungsi diksi:

a) Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal

b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi)
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca

c) Menciptakan komunikasi yang baik dan benar

d) Menciptakan suasana yang tepat

e) Mencegah perbedaan penafsiran

f) Mencegah salah pemahaman


g) Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

1.3 Ketepatan Kata

Kemampuan pengguna bahasa yang terkait dengan kemampuan mengetahui,


memahami, menguasai, dan menggunakan sejumlah kosakata secara aktif yang dapat
mengungkapkan gagasan secara tepat sehingga mampu mengomunikasikannya secara efektif
kepada pembaca atau pendengarnya. Indikator ketepatan kata ini, antara lain :

a. Mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai


berdasarkan kaidah bahasa Indonesia.
b. Menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah penafsiran
atau salah makna
c. Menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis
atau pembicara
d. Menghasilkan target komunikasi yang di harapkan

Syarat-syarat ketetapan pilihan kata :

a. Membedakan makna denotasi dan konotasi dengan cermat, Denotasi yaitu kata yang
bermakna lugas dan tidak bermakna ganda. Sedangkan konotasi dapat menimbulkan
makna yang bermacam-macam, lazim di gunakan dalam pergaulan, untuk tujuan
estetika dan kesopanan.
b. Membedakan secara cermat makna kata yang hampir bersinonim, kata-kata yang
bersinonim tidak selalu memiliki distribusi yang saling melengkapi, misalnya: adalah,
ialah, yaitu, merupakan, dalam pemakaiannya berbeda-beda
c. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya, misalnya: inferensi
(kesimpulan) dan interferensi (saling mempengaruhi), sarat (penuh, bunting) dan
syarat (ketentuan).
d. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat di pastikan, pemakai kata harus menemukan kata yang tepat
dalam kamus, misalnya: modrn sering di artikan secara subjektif canggih menurut
kamus modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap, suka
mengganggu, banyak mengetahui, bergaya intelektual
e. Menggunakan imbuhan asing (jika di perlukan harus memahami maknanya secara
tepat, misalnya: di legalisir seharusnya di legalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.

1.4 Kesesuaian Kata


Selain ketepatan pilihan kata itu, pengguna bahasa harus pula memperhatikan
kesesuaian kata agar tidak merusak makna, suasana, dan situasi yang hendak di timbulkan,
atau suasana yang sedang berlangsung.

Syarat kesesuaian kata:

a. Menggunakan ragam baku dengan cermat dan tidak mencampur adukan


penggunaannya dengan kata tidak baku yang hany adi gunakan dalam pergaulan,
misalnya: hakikat (baku) hakekat (tidak baku), konduite (baku), kondite (tidak baku)
b. Menggunakan kata yang berhubungan dengan nilai sosial dengan cermat, misalnya:
kencing (kurang sopan), buang air kecil (lebih sopan), pelacur (kasar), tunasusila
(lebih halus)
c. Menggunakan kata berpasangan (ideomatik) dan berlawanan makna dengan cermat,
misalnya: sesuai bagi (salah), sesuai dengan (benar), bukan hanya...melainkan
juga(benar), bukan hanya...tetapi juga (salah), tidak hanya....tetapi juga (benar).

Ketepatan kata terkait dengan konsep, logika, dan gagasan yang hendak di tulis dalam
karangan. Ketepatan itu menghasilkan kepastian makna. Sedangkan kesesuaian kata
menyangkut kecocokan antara kata yang di pakai dengan sirkulasi yang hendak di ciptakan
sehingga tidak mengganggu suasana batin, emosi, atau pesikis antar penulis dengan
pembacanya, pembicara dan pendengarnya. Misalnya: keformalan, keilmiahan, keprofesional
dan situasi tertentu yang hendak di wujudkan oleh penulis. Secara singkat perbedaan antara
persoalan ketepatan kata dan kesesuaian adalah: dalam persoalan ketepatan kia bertanya
apaah pilihan kata yang di pakai sudah setepat-tepatnya, sehingga tidak akan mnimbulkan
interpretasi yang berlainan antara pembicara dn pendengar, atau antara penulis dan pembaca;
sedangkan dalam persoalan kecocokan atau kesesuaian kita mempersoalkan apakah pilihan
kata dan gaya bahasa yang di pergunakan tidak merusak suasana atau menyinggung perasaan
orang yang hadir. Oleh karena itu, untuk menghasilkan karangan berkualitas, penulis harus
memperhatikan ketepatan dan kesesuaian kata.

1.5 Perubahan Makna

Bahasa berkembang sesuai dengan tuntunan masyarakat pemakainya. Pengembangan


diksi terjadi pada kata. Namun, hal ini berpengaruh pada penyusunan kalimat, paragraf, dan
wacana. Pengembangan tersebut di lakukan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi.
Komunikasi kreatif berdampak pada perkembangan diksi berupa penambahan atau
pengurangan kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu, bahasa berkembang sesuai dengan
kualitas pemikiran pemakainya. Perkembangan dapat menimbulkan perubahan yang
mencakup: perluasan, penyempitan, pembatasan, pelemahan, pengaburan, dan pergeseran
makna.
Penyebab perubahan makna:

Perubahan makna yang di timbulkan oleh faktor kebahasaan meliputi perubahan


intonasi, bentuk kata dan bentuk kalimat:

a) Perubahan intonasi adalah perubahan makna yang di akibatkan oleh perubahan


nada, irama, dan tekanan misalnya: ia makan? Ia makan! Ia maakaan.

b) Perubahan bentuk kata adalah perubahan makna yang di timbulkan oleh


perubahan bentuk tua (tidak mudah jika di tambahkan awalan ke- menjadi ketua,
makna berubah menjadi pemimpin; sayang (cinta) berbeda dengan penyayang (orang
yang mencintai) memukul (orang yang memukul) berbeda dengan di pukul (orang
yang di kenai pukulan.

c) Kalimat akan berubah makna jika strukturnya berubah. Perhatikan kalimat


berikut ini:

- Ibu ratna menyerahkan laporan itu lantas di bacanya

- Karena sudah di ketahui sebelumnya, satpam segera dapat meringkus pencuri itu.

Kalimat pertama: salah bentuk kata sehingga menghasilkan makna Ibu ratna di
baca setelah menyerahkan surat. (aneh bukan?) kesalahna terjadi pada kesejajaran
bentuk kata menyerahkan dan di serahkan, seharusnya menyerahkan di bentuk pasif
menjadi di serahkan.

d) Bahasa asing

Perubahan makna karena faktor bahasa asing, misalnya kata tempat orang
terhormat di ganti dengan VIP.

e) Kata baru

Kreativitas pemakai bahasa berkembang terus sesuai dengan kebutuhannya.


Kebutuhan tersebut memerlukan bahasa sebagai alat ekspresi dan komunikasi.
Kreatifitas baru di hadapkan pada kelangkaan makna leksikal, yang mendasari bentuk
inflesi suatu kata atau istilah baru yang mendukung pemikirannya. Kebutuhan
tersebut mendorong untuk menciptakan istilah baru bagi konsep baru yang di
temukannya. Misalnya: chip, microftword, server, download dan sebagainya. Dalam
bahasa indonesia terdapat kata-kata asing yang di indonesiakan, ada yang di
pertahankan ke asingannya karena keinternasionalannya, dan ada kata asing yang
cukup dengan penyesuaian ejaannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampakan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat
atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa
makna dari gagasan yang ingin di smpaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk
yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar.

Pilihan kata yang tepa dan sesuai hanya di mungkinkan oleh penguasaan sejumlah
besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Sedangkan yang dimaksud
perbendaharaan kata atau kosa kata bahasa adalah keseliruhan kata yang dimilikioleh sebuah
bahasa.

3.2 Saran

Sebagai seorang mahasiswa, perlu sekali mempelajari dan memahami bagaimana


penggunaan diksi yang tepat dan cermat karena seorang mahasiswa itu selalu dibebankan dan
berkelut dengan karya-karya tulis dalam setiap tugas perkuliahannya.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, saran dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah kami ke
depannya.

DAFTAR PUSTAKA

· Keraf, Gorys. (2002). Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

· M. Yakin, Zubad Nurul. (2011). Bahasa indonesia keilmuan. UIN-MALIKI PRESS.

Anda mungkin juga menyukai