DISUSUN OLEH:
2. MUH. FADLILLAH N. R.
5. FAUZIAH TRIANA
Menyetujui
Guru Pembimbing
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
ISI :
BAB 1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 LATAR
BELAKANG...................................................................................1
2.1.1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik memiliki tata bahasa, ilmu kalimat, dan retorik. Namun musik
berbeda dengan bahasa. Elemen “kata” pada bahasa adalah materi yang konkret
yang memiliki makna yang tetap, sedangkan “nada” pada musik bersifat absurd
dan hanya bermakna ketika dia berada diantara nada-nada yang lainnya. Fungsi
yang dimilikinya sangat besar dalam kehidupan manusia, seperti sebagai bagian
kesehatan.
ekspresi. Bunyi itu sendiri terdiri dari pitch yang berhubungan dengan ketinggian
nada, durasi yang berhubungan dengan kekuatan dengan jangka waktu nada-nada,
intensitas yang berhubungan dengan kekuatan bunyi atau nada. Intensitas ini
sering pula disebut sebagai bagian dari ekspresi musik yakni sebagai unsur
dinamik.
Lewat media lirik lagu, seorang pencipta melalui penyanyi yang membawakan
tersebut. Lewat media lirik lagu, pencipta berusaha menciptakan kesamaan frame
perasaan yang sama dalam interpretasi mereka terhadap suatu lagu. (Liliweri,
1994 : 16-17).
Pesan yang disampaikan oleh seorang pencipta melalui lagunya ini tentu
tidak akan berasal dari luar diri si pencipta lagu tersebut, dalam artian bahwa
pesan tersebut bersumber dari pola pikirnya serta dari frame of reference dan field
of experience nya. Sedangkan pola pikir maupun frame of reference dan field of
sosial disekitarnya.
Seperti dalam lagu Lingsir Wengi yang termasuk salah satu musik tradisional
instrumen tertentu. Nama Lingsir Wengi sebenarnya adalah nama lain dari Kidung
Dalam sejarahnya di jelaskan bahwa lagu ini adalah lagu untuk pengganti
dzikir setelah sholat malam, dimana dalam pesan yang disampaikan melalui lagu
ini, Kanjeng Sunan Kalijaga menyebarkan agama islam dengan cara melalui lagu
yang ia ciptakan, karena pada masa itu agama islam masih sulit diterima oleh
berbagai jenis lirik dan instrumen yang berbeda. Setelah terjadi perubahan jaman,
Kidung Rumekso Ing Wengi pun mengalami perubahan baik dari segi musikalitas
dan lirik. Melalui karya Bossanova Jawa (2001) , sebuah grup musik Bossas asal
Semarang Jawa Tengah mencoba merubah lirik dan musiknya menjadi bernuansa
romantis dan kekinian, berubah judul menjadi Lingsir Wengi, yakni menceritakan
kangen/rindu terhadap pasangannya namun tidak bisa bertemu, sayangnya lagu ini
melalui film Kuntilanak (2006) dengan bintang utama Julie Estele yang akhirnya
mengalami perubahan segi musikalitas, dan lirik menjadi lebih bernuansa mistis,
hal ini pula lah yang menyebabkan masyarakat berfikiran negatif atas lagu ini.
setelah mendengarkan lagu ini, meskipun ada versi lain yang bertolak belakang
dengan lagu tersebut, namun sudah banyak masyarakat yang berpersepsi negatif,
hingga akhirnya lagu ini seakan menjadi momok atau menjadi paranoid di
kalangan masyarakat.
menakutkan, maka semakin banyak pula orang yang takut untuk mendengarkan.
mengintepretasikannya.
B. Rumusan Masalah
nilai dan makna lagu dalam “Lingsir Wengi” Ost Kuntilanak 2016 karya Sunan
Kalijaga?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui nilai-nilai dan makna dalam lagu “Lingsir Wengi” Ost
D. Manfaat Penelitian
Kita dapat mengetahui makna lagu, lirik dan fungsi maupun yang lainnya
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman maupun kepercayaan yang timbul di
kalangan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lagu
1. Pengertian Lagu
Lagu merupakan gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi
dan hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan
gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung
irama). Lagu dapat dinyanyikan secara solo, berdua (duet), bertiga (trio) atau
dalam beramai-ramai (koir). Menurut KBBI, lagu adalah ragam suara yang
berirama.
Pada saat ini, lagu mengalami perubahan dari segi lirik dan alunan
musiknya. Lirik yang dahulu bertemakan cinta, persahabatan, dan kehidupan kini
dapat berubah menjadi kebebasan, pergaulan bebas, dan bahkan mengandung
unsur seks dan konten eksplisit. Oleh karena itu parental advistory sangat
dibutuhkan saat ini di era perkembangan produksi lagu yag sangat pesat. Karena
perubahan itulah, terjadi cross genre lainnya yang akhirnya disatukan menjadi
sebuah lagu. Cross genre yang biasa kita dengar adalah pop-rock, pop-elektro,
country-pop, atau pop-folk.
2. Ciri-Ciri Lagu
3. Jenis-Jenis Lagu
1. Musik Klasik
2. Jazz
3. Gospel
4. Blues
5. Rhythm dan blues
6. Funk
7. Rock
8. Metal
9. Reggae
10. Hip-Hop
11. Musik tradisional (Latin, Country, dan Dangdut)
B. Makna
1. Pengertian Makna
2. Jenis_jenis Makna
1. Teori nilai-nilai
Lagu Lingsir Wengi dilantunkan dengan perasan yang lembut dan
mendayu-dayu, tempo pelan, dan sangat menyayat hati. Lagu Lingsir Wengi
dipakai oleh Sunan Kalijaga setelah melakukan shalat malam yang berfungsi
untuk menolak bala atau mencegah perbuatan makhluk gaib yang ingin
menggangu.
B. Hipotesis
Lingsir Wengi memiliki arti yaitu pergerakan dari tengah malam menuju
dini hari, itu adalah saat-saat yang paling utama waktu yang memiliki nilai
spiritualitas yang tinggi dalam spiritualitas jawa atau nusantara. Lingsir Wengi
sendiri masuk dalam pakem Durmo yang memiliki arti mundure karma atau
mundurnya norma dalam diri manusia. Melihat arti dan makna yang terkandung
dalam tembang Durmo yang telah diatur dalam kaidah-kaidah tertentu, mustahil
rasanya jika Durmo merupakan tembang yang sakral dan tidak boleh dilagukan
oleh sembarang orang, seperti cerita yang dimunculkan dalam film Kuntilanak
2006.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
Populasi menurut Arikunto (2006:130) adalah keseluruhan subjek
dalam penelitian. Jadi populasi dalam penelitian ini adalah lagu “Lingsir Wengi”
oleh Sunan Kalijaga.
2. Sampel
Data Primer
Teknik pengumpulan data untuk penelitian ini dengan mengamati lagu daerah
yang muncul di dalam film horror. Peniliti juga mengumpulkan data dari film
horror kemudian melakukan pengambilan bagian film kuntilanak yang
menampilkan kemunculan makhlus halus di dalam dir maupun disekitar tokoh
utama.
Data Sekunder
Data pendukung peneliti akan mengambil data dari kepustakaan. Pencarian data
sekunder ini meliputi buku dan artikel yang berkaitan dengan konteks
pembahasan yang diangkat oleh peneliti.
E. Instrumen Penelitian
1. Smartphone
Sebagai alat untuk mencari dan merekam suara dari narasumber.
2. Laptop
Sebagai alat untuk mengetik dan membuat proposal ini, serta untuk
menonton film horor yang diteliti.
3. Camera
Untuk merekam saat mewancarai narasumber
4. Angket
Sebagai hasil observasi dari mewancarai narasumber.
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan analisis. Setelah mengumpulkan data yang akan diteliti, maka
langkah yang akan dilakukan adalah memastikan data yang didapat dari film baik
berupa lirik, penggambaran lirik dan ekspresi tokoh utama saat menyanyikan lagu
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.anehdidunia.com/2012/10/lingsir-wengi-lagu-pemanggil-
kuntilanak.html
https://www.rijal09.com/2016/03/jenis-jenis-penelitian.html
https://www.youtube.com/watch?v=hEJ2b9bfoHw
https://rachmatul4212.wordpress.com/2013/01/28/teknik-pengumpulan-data-
dalam-penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/
https://www.infobudaya.net/2017/10/makna-dibalik-lagu-lingsir-wengi/
LAMPIRAN
Awas jo Ngetoro
Dadyo sebarang