Anda di halaman 1dari 5

AXEL KURNIA PRADANA / 202203086

TUGAS 1 METODOLOGI PENELITIAN


(10 PENELITIAN TENTANG MUSIK)

1. KARYA MUSIK YOUTH KELOMPOK MUSIK SOLOENSIS (Kajian Proses Penciptaan


Dan Makna Teks Lagu)
⁃ Tulisan ini fokus pada proses kreatif lagu berjudul Remaja, dan juga makna liriknya. Lirik dan
struktur musik yang disajikan merupakan kontradiksi antara lirik dan bentuk musik. Lagu Remaja ciptaan
grup musik Soloensis menggunakan tangga nada mayor. Kemudian, karakter komposisi musiknya yang
ceria dan menggunakan instrumen yang tidak biasa dimainkan dalam karya-karyanya. Lagu Remaja
merupakan lagu yang membawa pesan tentang keresahan generasi muda penciptanya. Pada akhirnya, isi
pesan tersebut disulap menjadi sebuah lagu dengan komposisi musik yang kontras. Musik ini membangun
suasana cemas dan sedih dengan menggunakan tangga nada diatonis mayor yang biasanya ceria.

2. NILAI ESTETIS MUSIK DALAM RENTANG SEJARAH MUSIK BARAT


⁃ Sejarah musik Barat, secara historis, telah berubah sejak lama; dari satu periode ke periode lain
sampai hari ini. Dalam musik, chaging secara otomatis mengubah bentuk, gaya, karakteristik, harmoni,
dan terutama nilai-nilai estetika. Kemudian, perubahan memicu perkembangan. Secara dominan
pembangunan dipengaruhi oleh dua aspek dominan, yaitu aspek internal dan aspek eksternal. Sejarah
musik mengatakan bahwa periode Abad Pertengahan dipengaruhi oleh agama politik yang ditempatkan di
bawah otorisasi gereja Katolik. Masa Renaisance dipengaruhi oleh semangat individualisme dan
humanisme, dan juga antusiasme antroposentrisme. Era Barok dibayangi oleh perubahan politik di Eropa
Barat. Periode Klasik dan Romantis diarsir oleh semangat ekspansi teritorial dan nasionalisme yang
ditandai oleh Revolusi Franch. Setelah Perang Dunia I dan II perubahan sosial ditentukan oleh
perkembangan teknologi. Itu menjadi faktor penting. Dalam konteks musikologi, perkembangan
teknologi telah menciptakan beberapa instrumen musik baru. Hubungan antara aspek internal dan
eksternal terjadi korelatif dan nilai-nilai estetika dalam musik telah dipengaruhi oleh beberapa aspek di
atas. Keberadaan musik tidak disebabkan oleh dirinya sendiri, tetapi dipengaruhi oleh aspek lain.

3. PERBANDINGAN KECERDASAN EMOSI KOMPOSISI MUSIK ROCK ASLI DAN


ARANSEMEN KE DALAM MUSIK JAZZ
⁃ Ritme musik yang berbeda antara musik rock dan Musik Jazz akan menyebabkan kondisi emosi
yang berbeda ketika didengarkan oleh manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan
antara musik rock dan jazz dalam meningkatkan kecerdasan emosional. Metode dalam penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif komparatif menggunakan quasi eksperimental dengan desain pre-test dan
post-test, dan dianalisis dengan paired t-test. Subjek penelitian adalah remaja yang mendengarkan musik
rock dan jazz di Palembang, sekitar 100 di antaranya dengan kriteria seperti sering mendengarkan musik
dan berusia 17-20 tahun. Metode pengambilan sampel adalah Simple Random Sampling. Musik Rock Asli
oleh Metallica dengan tittle judul Nothing Else Matters dan mengatur musik menjadi jazz dengan tittle
yang sama oleh Postmodern Jukebox feat Caroline Baran. Emotional Quotient diukur menggunakan skala
EI, skor yang lebih tinggi menunjukkan EI yang lebih tinggi.

4. Memahami Perkembangan Musik Gerejawi Dan Signifikansinya Bagi Pelayan Musik


⁃ Pemahaman mengenai perkembangan musik gerejawi memberi pengaruh positif bagi para
pelayan musik dalam rangka membawa umat Tuhan untuk bersekutu dengan-Nya secara akrab di tengah
peribadatan. Pelayan musik gerejawi memiliki kedudukan, peran dan fungsi strategis dalam ibadah,
sehingga perlu kesiapan, keterampilan dan keseriusan dalam bermain musik ketika ibadah berlangsung.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, kajian biblis, historis dan
teologis. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa musik gerejawi memiliki dasar biblis dan teologis yang
kuat, senantiasa berkembang dari masa ke masa, dan musik adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
peribadatan umat Kristen dalam sejarah. Dengan mengamati sikap umat secara langsung pada saat
beribadah dan melalui studi dokumen disadari bahwa pemahaman pelayan musik tentang musik sebagai
media yang utuh, mendorong, mendukung dan menguatkan sehingga hati dan pikiran umat tertuju kepada
Tuhan, maka ia akan terpanggil dan bersemangat untuk melayani Tuhan melalui musik.

5. REPRESENTASI GENDER BENDING DALAM MUSIK POPULER (ANALISIS


SEMIOTIKA PADA MUSIK VIDEO TAYLOR SWIFT – YOU NEED TO CALM DOWN)
⁃ Musik video sebagai produk budaya popular mampu membangun intepretasi penonton terhadap
objek yang dilihatnya. Seperti pada musik video Taylor Swift berjudul “You need to calm down”, yang
dominan menggunakan simbol dari pengabaian identitas gender yang penulis sebut dengan gender
bending. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa representasi Gender Bending pada musik populer
dalam musik video Taylor Swift You Need to Calm Down. Menggunakan analisis semiotika lima kode
Roland Barthes, penelitian ini berupaya untuk mengungkap dan menganalisa representasi dari gender
bending yang ditampilkan dalam musik video. Hasil analisa semiologi kode Roland Barthes, penelitian ini
menemukan adanya representasi gender bending sebagai sebuah simbol budaya popular yang
digambarkan melalui fashion, ide, sikap, bahasa dan perilaku dalam adegan-adegan video. Gender
bending juga direpresentasikan sebagai sebuah perjuangan kesetaraan hak untuk dapat diterima dan
diakui keberadaannya sebagai bagian dari perkembangan sistem sosial dari masyarakat barat saat ini.

6. KHALIBANA : Karya Musik Absolut Sebagai Wujud Pesan Musik


⁃ Musik memiliki persamaan dengan unsur bahasa, yaitu terdapatnya sebuah pesan dengan intonasi
dan derajat ekspresi tertentu bagi pendengarnya. Dalam karya musik programa, pesan tersebut merupakan
sebuah hal ekstramusikal dari sebuah peristiwa atau tokoh yang bertransformasi menjadi bunyi bagi
pendengarnya. Berbeda dengan musik programa, pesan dalam musik absolut berasal dari musik itu sendiri
yang akan bertransformasi menjadi persepsi-persepsi tertentu dalam pikiran pendengarnya. Karya musik
‘Khalibana’ berasal dari gagasan tentang fenomena pesan dalam musik absolut yang tidak menggiring
pendengarnya menuju persepsi ekstramusikal tertentu sehingga kebebasan impresi menjadi kemerdekaan
bagi pendengarnya. Karya musik ‘Khalibana’ disusun dengan pengolahan kontur nada sebagai pembentuk
melodi utama karena kontur nada merupakan hal yang berkaitan erat dengan intonasi dalam bahasa.
Karya ini dimainkan dengan formasi piano dan cello serta mempunyai 4 bagian yang berbeda satu sama
lain.

7. KRITIK SOSIAL POLITIK DALAM MUSIK: STUDI KASUS GRUP MUSIK EFEK
RUMAH KACA
⁃ Grup music Efek Rumah Kaca dalam menciptakan karya yang penuh dengan kritik dan
perlawanan terhadap penguasa dan membela rakyat. Grup music ERK juga sering mengekspresikan ide,
ekpresi, juga gagasan yang di dalamnya mengandung kritik sosial tentang hak asasi manusia, budaya,
politik, kekuasaan dan isu-isu lain di dalam lagu-lagu merek, bukan hanya dari lagu-lagu dan karya-karya
nya, Efek Rumah Kaca juga sering menyampaikan Kritik Sosial Politik dan mempelopori serta ikut aktif
dengan gerakan-gerakan sosial yang terjadi di masyarakat. Dalam skripsi ini, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap peran grup musik Efek Rumah Kaca lewat karya dan aksi-aksinya yang
secara khusus mempunyai signifikansi dan konsisten dengan tema sosial, politik, dan syarat akan kritik-
kritik sosial yang memberikan kontribusi pada kesadaran masyarakat akan masalah-masalah dan isu- isu
yang ada di Indonesia dan bagaimana akibat dari bentuk-bentuk gerakan sosial terhadap kebijakan-
kebijakan pemerintah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif
dengan desain penelitian deskriptif. Fokus penelitian adalah bagaimana kritik dan gerakan yang
mengadvokasi masalah yang disampaikan leh ERK. Penelitian ini menggunakan metode keabsahan data
yaitu Triangulasi dan data yang terkumpul akan dianalisis. ERK terus mengedukasi masyarakat lewat
kritik-krtitik yang disampaikan dan mengajarkan untuk meningkatkan kesadaran politik dalam
masyarakat luas agar tercipta Indonesia yang lebih demokratis. Fenomena bagaimana sebuah kebijakan
yang dikeluarkan Pemerintah bisa berubah seiring waktu karena adanya tekanan dari masyarakat lewat
Gerakan-gerakan yang diprakarsai oleh para musisi, yang kemuddian menjadi gerakan nasional yang
massive yang mengadvokasi suara rakyat.

8. Kolaborasi Alat Musik Barat dan Alat Musik Trasidional dalam Gambang Kromong
Betawi
⁃ Masyarakat Betawi yang mendiami kota Jakarta mempunyai suatu bentuk ensambel musik yang
dinamakan Gambang Kromong. Awal mulanya musik Gambang Kromong dalam pertunjukannya
mempergunakan alat musik tranisional yang terdiri dari Gambang, Kromong, Sukong, Tehyan,
Kongahyan, Basing/suling, Ningnong, Jutao, Kecrek, Kempul, dan Gong. Seiring dengan perkembangan
zaman yang melingkupi kota Jakarta, maka musik tersebut memasukan alat musik Barat dalam
pertunjukannya. Pengaruh yang terjali dengan penggunaan alat musik Barat yaitu penambahan beberapa
repertoar lagunya yang memasukan lagu keroncong, dangdut, dan pop dalam sajiannya. Hal ini membuat
perkembangan musik Gambang Kromong menjadi lebih banyak dinikmati oleh masyarakat
pendukungnya dengan sebutan Gambang Kromong Asli dan Kombinasi.

9. Estetika Musik Gereja dalam Perspektif Estetika Musik dan Teologi Kristen
⁃ Keindahan adalah sebagai sesuatu hal yang diperlukan dalam harmoni kehidupan manusia,
bahkan bukan hanya keindahan yang menyangkut hal duniawi tetapi juga lebih dalam lagi tentang
keindahan yang rohani. Filsafat keindahan atau estetika merupakan cabang dari ilmu filsafat terus
dipelajari dan dikembangkan, tetapi ternyata masih belum banyak tulisan yang lebih khusus menjelaskan
tentang estetika musik rohani, yaitu estetika musik sebagai fungsi ritual yang meningkatkan keimanan
umat kepada Tuhannya, secara khusus estetika musik di gereja. Penulisan artikel ini menggunakan
metodologi kualitatif interpretatif dengan studi literatur terkait estetika musik dan teologi Kristen, dari
data yang ada kemudian dianalisis dan diinterpretasikan menjadi pengertian estetika musik gereja.
Pengertian estetika musik gereja adalah estetika musik yang diterapkan digereja, yaitu bagian dari filsafat
yang lebih fokus mempelajari tentang keindahan musik di gereja yang digunakan dengan tujuan untuk
mendukung kegiatan beribadah dan meningkatkan keimanan jemaat serta mendukung tugas panggilan
gereja dalam bersekutu, bersaksi dan melayani.

10. Analisis Musik Gondang Arang-Arang Dairi Sebagai Musik Pengiring Tor-Tor Pada
Pernikahan Adat Batak Toba Di Sidikalang
⁃ Penelitian ini membahas tentang analisis Gondang Arang- arang Dairi yang dibawakan oleh grup
Agave musik. Gondang Arang-arang Dairi diaransemen dan di unggah di media sosial you tube pada
tahun 2021, pada akun you tube Sagala Seruling. Dasar teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teori Sunarto untuk mendapat kajian musikologis. Musik gondang Arang- arang Dairi ini menggunakan
instrumen musik tagading, keyboard, sulim. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif.
Hasil penelitian dari struktur bentuk musik pada musik instrument gondang Arang-arang Dairi adalah
bentuk lagu dengan 2 bagian terdiri dari A A’ B B’, dimana kalimat A diulang dengan variasi( A’), dan
pada kalimat B dilakukan pengulangan kembali pada kalimat (B’) yang merupakan variasi. Karakteristik
musik instrumen Arang-arang Dairi yaitu memiliki motif ritmis dan melodis, tempo yang dimainkan
tempo cepat, harmoni yang selaras.

11. HIBRIDITAS DALAM MUSIK CAMPURSARI: KAJIAN ESTETIKA MUSIK


⁃ Campursari seolah menjadi penengah antara musik diatonis Barat dan pentatonis Jawa. Lahirnya
campursari diwujudkan dengan adanya proses hibriditas yang dilakukan. Istilah campursari di dunia
musik nasional mengacu pada campuran beberapa genre musik kontemporer Indonesia. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif melalui pendekatan musikologi dan di spesifikasikan dengan kajian
bentuk estetika musik campursari. Hibriditas menjadi kekuataan Campursari, dan membedakan jenis
musik ini dengan yang lain. Para seniman memadukan dua unsur musik yang berbeda yaitu instrumen
musik etnik yaitu gamelan dan instrumen musik modern seperti gitar elektrik, bass, drum serta keyboard,
sehingga dapat dikatakan bahwa campursari adalah musik hybrida hasil perkawinan silang antara musik
Barat dan tradisional.

Anda mungkin juga menyukai