Anda di halaman 1dari 32

ANALISIS RESEPSI KHALAYAK TERHADAP LAGU CINTAMU SEPAHIT TOPI MIRING KARYA

JOGJA HIP HOP FOUNDATION

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resepsi atau tanggapan masyarakat terhadap
lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" yang diciptakan oleh Jogja Hip Hop Foundation. Metode
yang digunakan adalah survei dan analisis data dengan melibatkan responden dari berbagai
latar belakang sosial dan kultural. Penelitian ini menggali bagaimana lagu tersebut diterima,
dipahami, dan diinterpretasikan oleh masyarakat, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi persepsi mereka terhadap pesan yang disampaikan melalui lagu tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan variasi dalam tanggapan masyarakat terhadap lagu tersebut,
dari pemahaman terhadap lirik hingga interpretasi tentang pesan yang disampaikan. Faktor-
faktor seperti latar belakang budaya, pengalaman pribadi, dan konteks sosial memengaruhi
cara masyarakat merespons dan memahami karya seni musik ini. Penelitian ini memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana karya seni musik dapat diterima dan
dipahami secara beragam oleh masyarakat, serta memberikan wawasan tentang
kompleksitas resepsi terhadap karya seni dalam konteks budaya dan sosial yang beragam.

BAB I

1. Latar Belakang Masalah

Musik memiliki peran yang penting dalam kehidupan manusia sebagai salah satu bentuk
ekspresi kultural yang kuat dan universal. Kekuatan musik sebagai alat ekspresi sosial dan
budaya telah terbukti sepanjang sejarah, memainkan peran yang signifikan dalam
menyampaikan pesan, pandangan, dan perasaan. Kemampuannya untuk mengekspresikan
emosi, menciptakan identitas, dan mengkomunikasikan makna telah menjadikannya sebagai
salah satu bentuk seni yang paling meresap dan meresahkan dalam kehidupan manusia.

Dalam berbagai konteks sosial dan budaya, musik telah menjadi sarana utama bagi
manusia untuk menyampaikan ide, nilai, dan perasaan. Kekuatan musik sebagai alat
komunikasi bukan hanya terletak pada melodi atau liriknya, tetapi juga dalam konteks sosial
di mana musik tersebut dibuat dan diperdengarkan. Musik tidak hanya menghibur tetapi
juga memberikan ruang bagi refleksi tentang isu-isu sosial, politik, agama, dan budaya yang
relevan bagi masyarakat.

Salah satu alasan utama mengapa musik sering dianggap sebagai sarana utama untuk
menyampaikan pesan atau pandangan adalah kemampuannya untuk menembus batas-
batas bahasa dan budaya. Musik memiliki keunikan dalam menyampaikan pesan yang dapat
dimengerti oleh berbagai lapisan masyarakat, terlepas dari latar belakang budaya atau
bahasa yang berbeda. Ketika kata-kata mungkin terbatas dalam mengungkapkan emosi atau
pemikiran, musik mampu menjangkau dan menggambarkan perasaan yang sulit
diungkapkan dengan kata-kata.

Lebih jauh lagi, musik juga berperan dalam membentuk identitas sosial dan budaya
suatu komunitas. Berbagai aliran musik, baik tradisional maupun modern, sering kali
menjadi cerminan dari nilai-nilai, keyakinan, dan identitas suatu kelompok sosial atau
budaya. Contohnya, dalam beberapa kasus, genre musik tertentu seperti hip-hop atau punk
rock telah menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan ketidakpuasan
mereka terhadap sistem atau tatanan sosial yang ada.

Selain itu, musik juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi suasana emosional
dan psikologis seseorang. Melodi, irama, serta penggunaan berbagai instrumen musik
mampu mengubah suasana hati dan menimbulkan berbagai reaksi emosional pada
pendengarnya. Musik dapat menjadi sarana untuk meredakan stres, meningkatkan suasana
hati, atau bahkan menyediakan wadah bagi penyembuhan emosional bagi individu yang
mengalami kesulitan dalam mengungkapkan diri.

Dalam konteks sosial yang lebih luas, musik juga menjadi medium untuk menggalang
solidaritas dan menyatukan masyarakat. Festival musik atau konser seringkali menjadi
momen di mana berbagai lapisan masyarakat berkumpul dan merasakan ikatan yang sama
melalui pengalaman mendengarkan musik yang sama. Musik juga dapat menjadi simbol
perlawanan atau perjuangan dalam pergerakan sosial, di mana lagu-lagu yang tercipta
selama periode perubahan sosial sering kali menjadi anthem atau lagu perjuangan yang
memotivasi dan menginspirasi para aktivis atau gerakan sosial.

Dalam kesimpulannya, musik memiliki kekuatan unik untuk berbicara kepada hati,
menyatukan masyarakat, dan menyampaikan pesan-pesan yang kuat dalam berbagai
konteks sosial dan budaya. Kemampuannya untuk melampaui batasan bahasa dan
memengaruhi emosi serta pemikiran membuatnya menjadi alat ekspresi yang sangat
berharga bagi manusia, menjadikannya sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari.

Musik memiliki peran yang sangat signifikan dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, musik telah menjadi bagian integral
dari kehidupan sehari-hari, memperkaya identitas sosial dan budaya Indonesia secara
keseluruhan. Kehadiran musik tidak hanya terbatas pada fungsi hiburan semata, tetapi juga
sebagai bagian dari ritual, upacara adat, ekspresi keagamaan, serta media untuk
menyampaikan pesan sosial.

Sejarah perkembangan musik Indonesia telah melalui berbagai fase yang mencerminkan
dinamika sosial, politik, dan budaya di dalamnya. Musik tradisional Indonesia memiliki
warisan yang kaya, dengan beragam jenis musik seperti gamelan, keroncong, jaipongan, dan
banyak lagi, yang masing-masing memiliki ciri khas dan fungsi dalam kehidupan masyarakat.

Selain itu, perkembangan musik modern di Indonesia juga mencatat peran yang besar
dalam menyampaikan pesan sosial. Sejak awal abad ke-20, musik populer barat mulai
mempengaruhi musik Indonesia, membawa perubahan signifikan dalam lanskap musik lokal.
Di samping itu, dalam beberapa dekade terakhir, genre musik baru seperti dangdut, pop,
rock, dan hip-hop telah menjadi bagian penting dari industri musik Indonesia.

Musik di Indonesia tidak hanya menjadi alat untuk hiburan semata, tetapi juga menjadi
platform untuk menyampaikan pesan-pesan sosial. Banyak musisi Indonesia yang
menggunakan musik sebagai sarana untuk menyuarakan isu-isu penting dalam masyarakat,
termasuk permasalahan sosial, politik, lingkungan, dan hak asasi manusia. Mereka
menciptakan lagu-lagu yang mencerminkan realitas sosial, menyuarakan perjuangan, dan
memberikan inspirasi bagi pendengarnya.

Peran musik dalam menyampaikan pesan sosial di Indonesia terkadang juga


mencerminkan perubahan dalam tatanan sosial dan politik negara ini. Beberapa lagu telah
menjadi simbol perlawanan terhadap rezim otoriter, menyuarakan kebebasan berekspresi,
serta menjadi panggilan untuk perubahan sosial yang lebih baik.
Tidak hanya itu, musik juga menjadi sarana untuk mempererat kebersamaan dan
solidaritas di tengah keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Festival musik, konser,
serta berbagai acara musik lainnya seringkali menjadi wadah untuk memperkuat hubungan
antar etnis, agama, dan kelompok sosial di Indonesia.

Dengan demikian, peran musik dalam konteks sosial dan budaya Indonesia tidak hanya
bersifat hiburan semata, tetapi juga memiliki dimensi yang sangat dalam dalam
menyampaikan pesan-pesan sosial, memperkuat identitas budaya, serta membangun
solidaritas di tengah keberagaman yang ada. Musisi dan penggiat seni di Indonesia memiliki
peran penting dalam menghidupkan dan mewariskan nilai-nilai serta pesan-pesan sosial
melalui karya-karya musiknya kepada masyarakat luas.

Jogja Hip Hop Foundation (JHF) adalah sebuah kelompok musik yang memiliki peran
penting dalam mengubah lanskap musik di Indonesia. Mereka dikenal sebagai pelopor
dalam memperkenalkan hip-hop sebagai genre musik yang memiliki karakter unik, yang
tidak hanya memadukan elemen musik modern tetapi juga menyuarakan pesan-pesan sosial
yang kuat. Dengan lirik yang puitis dan kritis, JHF telah memperkenalkan pendekatan baru
dalam industri musik Indonesia, menggabungkan tradisi lisan Jawa dengan hip-hop serta
mengekspresikan realitas sosial yang terkini.

"Cintamu Sepahit Topi Miring" dipilih sebagai fokus penelitian karena lagu ini memiliki
nilai penting dalam konteks musik Indonesia. Lagu ini merupakan salah satu karya yang
memperlihatkan karakteristik JHF dalam menciptakan musik yang tidak hanya enak didengar
secara musikal tetapi juga memuat pesan-pesan yang dalam dan kritis terhadap kondisi
sosial. Judul lagu tersebut sendiri menyiratkan makna filosofis yang mencerminkan realitas
kehidupan yang tidak selalu indah dan manis.

Lagu ini memiliki relevansi yang kuat dalam mewakili perasaan dan pengalaman
masyarakat terhadap realitas sosial yang pahit namun mengandung makna mendalam.
Pesan yang terkandung dalam lirik lagu ini mencakup beragam isu seperti ketidakadilan,
ketimpangan sosial, perjuangan hidup, dan sikap kritis terhadap kondisi lingkungan sekitar.
Oleh karena itu, lagu ini dianggap memiliki kepentingan yang signifikan dalam menyuarakan
dan merefleksikan berbagai isu sosial yang relevan di Indonesia.
Selain nilai pentingnya, "Cintamu Sepahit Topi Miring" juga dapat dianggap kontroversial
dalam lingkup musik Indonesia karena mengangkat berbagai isu yang bisa dianggap sensitif
atau menantang dalam pandangan tertentu. Ketajaman liriknya yang mengkritik aspek-
aspek tertentu dalam masyarakat bisa menjadi kontroversial di kalangan yang mungkin
terdampak oleh pesan-pesan yang disampaikan dalam lagu tersebut.

Dengan demikian, lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" menjadi subjek penelitian yang
menarik karena bukan hanya dari segi musikalitasnya, tetapi juga dari sudut pandang pesan
yang ingin disampaikan kepada pendengarnya. Hal ini memberikan kesempatan untuk
menganalisis bagaimana lagu tersebut diterima dan dipahami oleh khalayak serta
bagaimana pesan-pesan dalam liriknya meresap dan memengaruhi persepsi masyarakat
terhadap isu-isu sosial yang dibahas di dalamnya.

Konsep resepsi dalam kajian karya seni mengacu pada cara di mana karya seni, termasuk
musik, diterima, dipahami, dan diinterpretasikan oleh masyarakat atau audiens. Hal ini
melibatkan interaksi antara karya seni itu sendiri dengan pengalaman, pengetahuan, dan
latar belakang individu yang mengonsumsi atau menerima karya seni tersebut.

Dalam konteks musik, resepsi mencakup berbagai aspek, mulai dari bagaimana
pendengar menerima melodi dan aransemen musik, memahami lirik, hingga menafsirkan
pesan yang ingin disampaikan oleh musisi. Reaksi dan respons masyarakat terhadap karya
musik dapat bervariasi secara luas berdasarkan latar belakang budaya, pengalaman hidup,
nilai-nilai personal, serta konteks sosial yang memengaruhi persepsi mereka terhadap musik
tertentu.

Pentingnya konsep resepsi dalam kajian karya seni, termasuk dalam konteks musik,
adalah bahwa tidak ada interpretasi tunggal atau "benar" terhadap suatu karya. Setiap
individu atau kelompok masyarakat dapat memiliki interpretasi yang berbeda terhadap
sebuah lagu, tergantung pada persepsi, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki.

Resepsi juga mempertimbangkan peran musisi dalam menyampaikan pesan atau emosi
melalui karyanya. Meskipun musisi memiliki niat atau pesan tertentu yang ingin
disampaikan melalui lagunya, bagaimana pesan tersebut diterima oleh pendengar sering kali
dapat berbeda dari yang dimaksudkan oleh sang musisi. Resepsi menjadi jendela yang
mengungkapkan dinamika kompleks antara karya seni, pembuatnya, dan audiensnya.
Dengan demikian, konsep resepsi dalam kajian karya seni, terutama dalam konteks
musik, menekankan pentingnya memahami peran audiens dalam membentuk makna
sebuah karya seni. Resepsi memberikan perspektif yang luas dalam menganalisis bagaimana
sebuah karya musik diterima, dipahami, dan diinterpretasikan oleh masyarakat, serta
bagaimana dinamika ini berkontribusi terhadap keragaman pemahaman terhadap suatu
karya seni.

Tanggapan masyarakat terhadap musik adalah hasil dari interaksi yang kompleks antara
berbagai faktor. Masyarakat merespons musik secara umum dengan cara yang bervariasi,
dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang mencakup latar belakang budaya, pengalaman
pribadi, preferensi musik, dan konteks sosial yang memengaruhi cara mereka menerima dan
memahami pesan yang disampaikan melalui musik.

Salah satu faktor utama yang memengaruhi tanggapan masyarakat terhadap musik
adalah latar belakang budaya. Budaya tempat seseorang tumbuh besar, termasuk nilai-nilai,
keyakinan, dan tradisi, akan berpengaruh pada preferensi musik mereka serta cara mereka
menginterpretasikan pesan dalam musik. Misalnya, musik tradisional yang merujuk pada
warisan budaya lokal dapat memiliki respon yang berbeda dalam masyarakat yang berbeda.

Pengalaman pribadi juga memainkan peran penting dalam tanggapan terhadap musik.
Pengalaman hidup individu, seperti peristiwa penting atau emosional, dapat memengaruhi
cara mereka merespons musik tertentu. Sebuah lagu bisa saja memiliki makna yang
mendalam bagi seseorang karena terkait dengan pengalaman pribadi yang signifikan dalam
hidup mereka.

Selain itu, konteks sosial juga menjadi faktor yang memengaruhi respon masyarakat
terhadap musik. Misalnya, musik yang sedang populer di kalangan tertentu, pandangan
budaya tentang jenis musik tertentu, atau konteks politik dan sosial di mana musik itu
diproduksi atau dirilis, semuanya dapat mempengaruhi bagaimana masyarakat merespons
dan menginterpretasikan musik tersebut.

Studi-studi terdahulu dalam analisis resepsi terhadap karya musik telah menunjukkan
beragamnya cara masyarakat merespons musik dalam konteks sosial dan budaya. Penelitian
ini sering kali menggali bagaimana musik mempengaruhi identitas sosial, bagaimana pesan-
pesan dalam lirik dapat diterima dan diinterpretasikan oleh berbagai kelompok masyarakat,
serta bagaimana musik menjadi bagian dari pembentukan subkultur atau gerakan sosial
tertentu.

Pengaruh musik dalam konteks sosial dan budaya juga telah terbukti dalam berbagai
studi, di mana musik tidak hanya diterima sebagai hiburan semata, tetapi juga memiliki
peran yang signifikan dalam membentuk sikap, perilaku, dan identitas kelompok sosial.
Musik telah menjadi alat yang kuat untuk menyuarakan aspirasi, mengubah pandangan
masyarakat, dan bahkan menjadi medium untuk membangun solidaritas di antara berbagai
kelompok sosial.

Dalam keseluruhan, studi-studi terdahulu tentang resepsi terhadap karya musik telah
memberikan wawasan yang berharga tentang kompleksitas cara masyarakat merespons
musik dan bagaimana musik memainkan peran penting dalam membentuk dan
merefleksikan dinamika sosial dan budaya.

Penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan pentingnya musik sebagai alat ekspresi
sosial dan budaya yang kuat serta membahas mengapa musik sering dianggap sebagai
sarana utama untuk menyampaikan pesan, pandangan, atau perasaan. Musik di Indonesia
memainkan peran integral dalam kehidupan masyarakat, baik dalam konteks tradisional
maupun modern, dan telah menjadi medium untuk menyampaikan pesan sosial, berperan
dalam perubahan sosial, serta mempererat kebersamaan di tengah keberagaman budaya.
Salah satu fokus penelitian adalah pada Jogja Hip Hop Foundation (JHF) yang dikenal
memperkenalkan hip-hop sebagai pendekatan baru dalam musik Indonesia. "Cintamu
Sepahit Topi Miring" dipilih sebagai fokus penelitian karena mengandung pesan kritis dan
filosofis tentang realitas hidup, memiliki nilai penting dalam menyuarakan pesan sosial,
namun juga kontroversial dalam lingkup musik Indonesia.

Dalam kajian karya seni, terutama dalam konteks musik, konsep resepsi memainkan
peran kunci. Resepsi mencakup cara individu atau masyarakat menerima, memahami, dan
menafsirkan karya seni, dan dalam konteks musik, bagaimana audiens merespons pesan
yang terkandung dalam lirik, melodi, dan ekspresi artistik. Faktor-faktor seperti latar
belakang budaya, pengalaman pribadi, serta konteks sosial memengaruhi cara masyarakat
merespons dan menginterpretasikan musik. Studi terdahulu tentang analisis resepsi
terhadap karya musik telah menyoroti berbagai cara masyarakat merespons dan memahami
musik dalam konteks sosial dan budaya, termasuk bagaimana musik mempengaruhi
identitas sosial, membangun solidaritas, serta menjadi medium untuk menyuarakan aspirasi
dan perubahan sosial.

Penelitian ini bertujuan untuk memahami resepsi masyarakat terhadap lagu "Cintamu
Sepahit Topi Miring" dan bagaimana pesan yang terkandung di dalamnya dipahami oleh
audiens. Namun, penelitian ini dapat memiliki batasan seperti wilayah geografis, latar
belakang responden, dan fokus analisis terhadap aspek-aspek tertentu dari lagu. Dengan
mengidentifikasi batasan-batasan ini, penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan
yang lebih mendalam tentang bagaimana masyarakat merespons karya seni musik,
khususnya dalam konteks lagu JHF tersebut, serta memperkaya pemahaman tentang
dinamika resepsi dalam karya seni musik dalam konteks sosial dan budaya yang beragam di
Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam konteks penelitian mengenai "Analisis Resepsi Khalayak


terhadap Lagu Cintamu Sepahit Topi Miring karya Jogja Hip Hop Foundation" bisa
dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana tanggapan dan resepsi masyarakat terhadap lagu "Cintamu Sepahit Topi
Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation dalam konteks makna lirik, melodi, dan pesan yang
disampaikan?

2. Faktor-faktor apa yang memengaruhi cara masyarakat merespons dan memahami pesan
yang terkandung dalam lagu tersebut, termasuk latar belakang budaya, pengalaman pribadi,
serta konteks sosial?

3. Sejauh mana lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" memengaruhi pemikiran, pandangan,
atau perasaan audiens terkait dengan isu-isu sosial atau realitas kehidupan yang terkandung
dalam liriknya?

4. Bagaimana resepsi terhadap lagu ini memperlihatkan dinamika kompleks dalam


penafsiran pesan musik dalam konteks budaya Indonesia yang beragam?

Rumusan masalah tersebut dapat menjadi landasan dalam menyusun kerangka


penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang relevan terkait resepsi lagu
"Cintamu Sepahit Topi Miring" oleh masyarakat serta memahami peran musik dalam
konteks sosial dan budaya di Indonesia.

3. Tujuan Penelitian

Dalam konteks penelitian mengenai "Analisis Resepsi Khalayak terhadap Lagu Cintamu
Sepahit Topi Miring karya Jogja Hip Hop Foundation", tujuan penelitian dapat dirumuskan
sebagai berikut:

1. Tujuan Utama:

Menelaah dan menganalisis bagaimana masyarakat merespons, memahami, serta


menginterpretasikan pesan yang terkandung dalam lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring"
dalam konteks sosial dan budaya mereka.

2. Tujuan Khusus:

a. Menganalisis tafsir dan interpretasi masyarakat terhadap makna lirik dan pesan sosial
yang disampaikan oleh lagu tersebut.

b. Meneliti faktor-faktor yang memengaruhi cara masyarakat merespons dan memahami


pesan yang terkandung dalam lagu, seperti latar belakang budaya, pengalaman pribadi, dan
konteks sosial.

c. Memahami sejauh mana lagu tersebut mempengaruhi pemikiran, pandangan, atau


perasaan audiens terkait dengan isu-isu sosial atau realitas kehidupan yang diungkapkan
dalam liriknya.

d. Mengidentifikasi dan menjelaskan dinamika resepsi terhadap lagu ini dalam masyarakat
Indonesia yang memiliki keberagaman budaya.

3. Tujuan Implementatif:

Memberikan kontribusi dalam pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana karya seni
musik, khususnya lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring", dapat mempengaruhi dan
merefleksikan dinamika sosial dan budaya di masyarakat, serta memberikan perspektif yang
lebih luas dalam mengapresiasi dan menganalisis karya seni musik dalam konteks budaya
yang beragam.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menggali pandangan dan resepsi masyarakat
terhadap karya musik tertentu, serta memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
bagaimana pesan-pesan dalam karya seni musik dapat memengaruhi, mempengaruhi, dan
diinterpretasikan oleh berbagai kelompok masyarakat dalam konteks sosial dan budaya
yang berbeda di Indonesia.

4. Manfaat Penelitian

Penelitian mengenai "Analisis Resepsi Khalayak terhadap Lagu Cintamu Sepahit Topi
Miring karya Jogja Hip Hop Foundation" memiliki sejumlah manfaat yang dapat memberikan
kontribusi pada berbagai bidang. Beberapa manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Pemahaman Mendalam tentang Resepsi Musik: Penelitian ini akan memberikan


pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana masyarakat merespons dan
menginterpretasikan karya musik tertentu, terutama dalam konteks lagu "Cintamu Sepahit
Topi Miring". Hal ini dapat memperkaya pemahaman tentang kompleksitas resepsi musik
dalam masyarakat.

2. Kajian Budaya dan Sosial: Analisis terhadap resepsi terhadap lagu ini akan memberikan
wawasan yang lebih luas terkait dengan peran musik dalam konteks sosial dan budaya di
Indonesia. Hal ini akan membuka pemahaman tentang bagaimana karya seni musik
memengaruhi, merefleksikan, dan memperkaya nilai-nilai budaya masyarakat.

3. Kontribusi terhadap Musik dan Seni: Penelitian ini dapat memberikan kontribusi pada
dunia musik dan seni dengan memberikan perspektif yang lebih dalam terkait dengan
pengaruh dan dampak karya seni musik terhadap pendengar. Ini dapat membantu dalam
pengembangan lebih lanjut dalam penciptaan karya musik yang mempengaruhi secara
positif dan memperkaya masyarakat.

4. Referensi bagi Penelitian Selanjutnya: Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya dalam bidang resepsi terhadap karya seni musik atau bidang terkait,
memungkinkan pengembangan lebih lanjut dalam menganalisis interaksi antara karya seni
dan audiensnya.

5. Pendidikan dan Pengajaran: Temuan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
edukatif dalam konteks pendidikan, membantu siswa, mahasiswa, atau pihak-pihak yang
terlibat dalam pendidikan untuk memahami peran musik dalam konteks sosial dan budaya
serta menstimulasi pemikiran kritis terhadap karya seni.

6. Pengayaan Wawasan Masyarakat: Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang
berharga kepada masyarakat luas, meningkatkan kesadaran akan kekuatan dan pengaruh
musik dalam kehidupan sehari-hari, serta menghargai keberagaman resepsi terhadap karya
seni musik.

Dengan beragam manfaat ini, penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan
dalam memperkaya pemahaman tentang peran musik dalam masyarakat serta memberikan
pandangan yang lebih luas terkait dengan resepsi terhadap karya seni musik di Indonesia.

5. Kajian Pustaka
5.1 Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian sebelumnya terkait analisis resepsi terhadap karya seni musik atau
resepsi terhadap lagu-lagu tertentu telah memberikan wawasan yang penting dalam
memahami cara masyarakat merespons karya seni musik. Berikut adalah beberapa contoh
penelitian terdahulu yang relevan:

Bibliography Metode Hasil Persamaan Perbedaan


Matthew Kwong Deskripsi Penelitian ini Sama sama Berfokus
(2016) Kualitatif membandingkan menggunakan pada
"The Impact of resepsi terhadap konsep yang saling perbandingan
Music on jenis musik yang berhubungan musik Rap
Emotion: kontras, yakni rap terhadap dan musik
Comparing Rap dan musik yoga emosional musik meditasi
and Meditative meditasi. Hasilnya yoga.
Yoga Music" menunjukkan
perbedaan
signifikan dalam
reaksi emosional
dan respon
psikologis
terhadap kedua
jenis musik,
menyoroti peran
musik dalam
mempengaruhi
suasana hati dan
emosi pendengar.
Ernest Hung Deskripsi Penelitian ini Sama sama Berfokus
Choong Lim Kualitatif mengeksplorasi membahas terhadap
(2022) bagaimana tentang musik berbagai
"Exploring beragam latar yang dilihat dari jenis genre
Cultural Diversity belakang budaya berbagai music.
in Music mempengaruhi perspektif seperti
Reception: A cara masyarakat budaya, tradisi,
Cross-Cultural dari berbagai dan nilai – nilai
Study" negara merespons
musik. Hasilnya
menunjukkan
bahwa aspek-
aspek budaya
seperti nilai-nilai,
tradisi, dan norma
dapat
memengaruhi
interpretasi dan
reaksi terhadap
karya musik
tertentu.
Adrian C North Penelitian ini Sama sama Berfokus
(2020) berfokus pada membahas pada lirik
"Audience bagaimana pesan- tentang resepsi musik.
Reception of pesan sosial dalam dari audiens
Socially lirik lagu pop tentang musik
Conscious Lyrics dipahami dan dengan tema
in Pop Music" diterima oleh sosial.
audiens. Hasilnya
menyoroti bahwa
audiens memiliki
tanggapan yang
beragam terhadap
pesan-pesan sosial
dalam lirik lagu,
tergantung pada
faktor-faktor
seperti usia, latar
belakang budaya,
dan pendidikan.

M Gotz Deskripsi Penelitian ini Sama sama Berfokus


(2017) Kualitatif memeriksa resepsi merepresentasi dalam
"Analyzing terhadap gender dalam pendapat
Perceptions of representasi video music. kelompok-
Gender gender dalam kelompok
Representation video musik. yang berbeda
in Music Videos" Hasilnya
menunjukkan
bahwa visual
dalam video musik
memainkan peran
penting dalam
membentuk
persepsi terkait
peran gender,
dengan pendapat
yang bervariasi
dari kelompok-
kelompok
masyarakat yang
berbeda.

Jan Stupacher Deskripsi Penelitian ini Sama sama Berfokus


(2018) kualitatif mengkaji berhubungan terhadap nilai
"The Influence of bagaimana dengan social dan dan aspek
Musical preferensi musik budaya social
Preferences on seseorang dapat tertentu
Sociocultural memengaruhi
Views" pandangan
mereka terkait
dengan isu-isu
sosial dan budaya.
Temuan
menunjukkan
adanya korelasi
antara jenis musik
yang disukai
dengan pandangan
individu terhadap
nilai-nilai dan
aspek sosial
tertentu.

Studi-studi ini memberikan gambaran tentang bagaimana penelitian terdahulu telah


mengeksplorasi resepsi terhadap karya seni musik dalam berbagai konteks, seperti aspek
psikologis, budaya, sosial, dan gender, memberikan landasan penting dalam memahami
bagaimana karya seni musik dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat.
5.2 Kerangka Teori

Resepsi Kultural dalam Konteks Musik

Resepsi kultural dalam konteks musik merujuk pada cara masyarakat dari latar
belakang budaya yang berbeda menerima, menginterpretasikan, dan merespons karya
musik. Budaya memainkan peran sentral dalam membentuk persepsi terhadap musik
karena nilai-nilai, norma, tradisi, dan pengalaman kolektif memengaruhi cara individu atau
kelompok masyarakat menafsirkan musik.

Berbagai faktor budaya dapat mempengaruhi resepsi terhadap musik, seperti aspek
linguistik, historis, agama, dan kebiasaan sosial masyarakat. Misalnya, bahasa dalam lirik,
gaya musik tradisional, atau nilai-nilai yang tercermin dalam sebuah lagu dapat menjadi
faktor utama dalam bagaimana musik tersebut dipahami dan diterima.

Dalam masyarakat yang beragam budaya seperti Indonesia, resepsi kultural terhadap
musik menjadi sangat kompleks. Setiap daerah atau suku memiliki pendekatan dan
preferensi yang unik terhadap musik. Musik tradisional Jawa mungkin direspon dengan cara
yang berbeda dari musik dari Papua, karena kedua budaya ini memiliki karakteristik, alat
musik, dan ritme yang berbeda.

Pentingnya resepsi kultural terhadap musik adalah bahwa masyarakat memberikan


makna pada musik berdasarkan konteks budaya mereka. Sebuah lagu yang memiliki makna
mendalam dalam satu budaya mungkin tidak sepenuhnya dipahami atau diapresiasi dalam
budaya lain.

Penelitian dalam resepsi kultural dalam musik seringkali melibatkan analisis tentang
bagaimana pengaruh budaya dalam mengonsumsi musik termanifestasikan dalam
keseluruhan reaksi terhadap lagu atau karya musik tertentu. Hal ini mencakup pengkajian
terhadap bagaimana unsur-unsur tertentu dalam musik, seperti melodi, lirik, dan
penggunaan alat musik lokal, diterima dan dipahami oleh audiens dari berbagai latar
belakang budaya.

Dalam kesimpulan, resepsi kultural dalam konteks musik menekankan pentingnya


memahami peran budaya dalam membentuk cara masyarakat menerima,
menginterpretasikan, dan merespons karya musik. Hal ini memperkaya pemahaman tentang
cara individu atau kelompok masyarakat merespons pesan dan ekspresi dalam musik, yang
pada gilirannya mencerminkan kekayaan dan kompleksitas budaya yang beragam di
Indonesia atau di manapun konteks musik tersebut diterima.

Interaksi Simbolik dan Penafsiran Musikal

Interaksi simbolik dalam konteks penafsiran musikal adalah sebuah konsep yang
mengacu pada cara individu atau kelompok masyarakat memberikan makna pada elemen-
elemen musik melalui proses komunikasi simbolik. Teori ini menekankan pentingnya
interaksi antara individu dengan simbol-simbol dalam musik untuk menciptakan makna yang
diterima dan dipahami.

Dalam proses interaksi simbolik, elemen-elemen musik seperti lirik, melodi, ritme,
dan bahkan instrumen musik, dianggap sebagai simbol-simbol yang membawa makna
tertentu bagi pendengar. Contohnya, sebuah melodi yang ceria dan riang mungkin
diinterpretasikan sebagai ungkapan kebahagiaan, sementara lirik yang menyampaikan
pesan tentang kepedihan dan penderitaan dapat memunculkan perasaan sedih atau simpati
pada pendengar.

Pentingnya interaksi simbolik terletak pada cara individu atau kelompok masyarakat
memberikan makna pada setiap simbol dalam musik berdasarkan pengalaman, nilai-nilai
budaya, dan latar belakang sosial mereka. Proses ini melibatkan konstruksi makna di mana
simbol-simbol musik diberi interpretasi sesuai dengan konteks budaya dan pengalaman
personal setiap individu.

Penafsiran musikal juga dipengaruhi oleh cara individu atau kelompok masyarakat
membagikan makna-makna yang mereka temukan dalam musik. Proses ini melibatkan
komunikasi simbolik di antara mereka. Diskusi, review, dan penyebaran informasi tentang
bagaimana musik diterima dan diinterpretasikan dapat memengaruhi pemahaman bersama
tentang karya musik tertentu.

Dalam konteks penelitian tentang analisis resepsi terhadap lagu "Cintamu Sepahit
Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation, konsep interaksi simbolik dapat membantu
dalam memahami bagaimana audiens merespons lirik, melodi, dan pesan yang terkandung
dalam lagu tersebut. Proses interaksi simbolik ini akan memengaruhi bagaimana lagu
tersebut diinterpretasikan dan diterima oleh masyarakat dengan beragam latar belakang
budaya.

Dengan demikian, interaksi simbolik dan penafsiran musikal menjadi relevan dalam
membahas bagaimana individu atau kelompok masyarakat memberikan makna dan
memahami karya musik, serta bagaimana proses komunikasi simbolik tersebut
mempengaruhi resepsi terhadap karya seni musik dalam konteks budaya yang beragam.

Pengaruh Musik dalam Konteks Resepsi Audiens

Pengaruh musik dalam konteks resepsi audiens merujuk pada bagaimana musik
mempengaruhi pemikiran, perasaan, dan perilaku audiens dalam menanggapi sebuah karya
musik. Musik memiliki kekuatan untuk menciptakan beragam reaksi emosional, kognitif, dan
bahkan perilaku yang berbeda pada pendengarnya.

Pengaruh musik pada resepsi audiens dapat tercermin dalam berbagai aspek,
termasuk:

1. Emosi: Musik memiliki kemampuan untuk membangkitkan dan memengaruhi emosi


audiens. Sebuah lagu dengan melodi yang meriah dapat menciptakan suasana hati yang
ceria, sementara lagu dengan nada yang sedih atau lirik yang mendalam dapat
memunculkan perasaan sedih atau introspeksi emosional.

2. Pemikiran dan Perspektif: Musik juga dapat mempengaruhi pemikiran dan pandangan
audiens terhadap berbagai isu sosial, budaya, atau filosofis. Lirik yang memiliki pesan sosial
atau filosofis yang kuat dalam sebuah lagu dapat merangsang pemikiran kritis atau bahkan
mengubah pandangan seseorang terhadap suatu masalah.

3. Perilaku: Ada situasi di mana musik dapat memengaruhi perilaku audiens, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, musik yang berirama cepat dapat
mendorong gerakan atau tarian, sementara musik yang menenangkan dapat membantu
dalam relaksasi atau meditasi.

Pentingnya pengaruh musik dalam konteks resepsi audiens dalam penelitian terkait
lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" adalah untuk memahami bagaimana lagu tersebut
memengaruhi audiens dari berbagai latar belakang budaya, usia, atau pengalaman hidup.
Pengaruh musik dalam hal ini tidak hanya pada kesukaan atau ketidaksukaan terhadap lagu,
tetapi juga pada bagaimana lagu tersebut membentuk pemikiran, emosi, dan sikap audiens
terhadap isu-isu yang disampaikan dalam liriknya.

Dalam konteks penelitian, penting untuk menganalisis bagaimana pengaruh musik


memainkan peran dalam merangsang reaksi audiens terhadap lagu tersebut. Hal ini
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana musik, dalam hal ini
lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring", dapat memengaruhi dan membentuk pemikiran serta
emosi audiens dalam konteks sosial dan budaya yang beragam.

Estetika Musikal dan Relevansi Budaya dalam Karya Seni

Estetika musikal dan relevansi budaya dalam karya seni merujuk pada bagaimana
unsur-unsur estetika dalam musik dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan konteks
budaya dalam suatu karya seni musik. Estetika musikal mencakup elemen-elemen seperti
melodi, harmoni, ritme, dinamika, serta komposisi musik yang memengaruhi persepsi
keindahan dan kesan artistik.

Dalam konteks lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation,
analisis terhadap estetika musikal mencakup penelusuran bagaimana keunikan dari
aransemen musik, gaya vokal, penggunaan instrumen, atau pengaturan nada dalam lagu ini
membentuk kesan artistik yang unik dan memengaruhi resepsi audiens.

Sementara itu, relevansi budaya dalam karya seni musik menyoroti bagaimana nilai-
nilai, norma, dan identitas budaya tertentu tercermin dalam musik. Karya seni musik sering
kali menjadi cerminan dari kekayaan budaya suatu masyarakat. Lagu "Cintamu Sepahit Topi
Miring" sebagai contoh, mungkin memiliki lirik, metafora, atau referensi budaya yang secara
khusus menggambarkan realitas sosial atau pengalaman yang spesifik dalam budaya di
Yogyakarta atau Indonesia secara umum.

Relevansi budaya juga mencakup bagaimana musik menjadi sarana untuk


mempertahankan, menghidupkan, atau mengembangkan aspek budaya tertentu. Dalam
konteks penelitian ini, penting untuk melihat bagaimana lagu ini merefleksikan identitas
budaya, nilai-nilai, atau aspirasi masyarakat tertentu.
Analisis terhadap estetika musikal dan relevansi budaya dalam lagu tersebut
memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pencipta karya musik
menggunakan elemen-elemen artistik dan budaya untuk menyampaikan pesan,
mempengaruhi emosi, dan memberikan dampak pada audiens. Hal ini juga membantu
untuk memahami bagaimana karya seni musik tidak hanya sebagai bentuk hiburan semata,
tetapi juga sebagai medium yang mencerminkan serta mewakili suatu budaya, pemikiran,
atau pandangan tertentu dalam masyarakat.

Teori dan Dinamika Resepsi terhadap Karya Seni Musik

Teori dan dinamika resepsi terhadap karya seni musik merujuk pada konsep dan proses
bagaimana audiens merespons, menginterpretasikan, dan merasakan karya seni musik
dalam konteks budaya, sosial, dan individual. Teori ini melibatkan pemahaman tentang
bagaimana pesan-pesan yang terkandung dalam karya seni musik disampaikan dan diterima
oleh pendengar serta bagaimana konteks sosial-budaya mempengaruhi reaksi mereka.

Dalam konteks lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation, teori
resepsi membantu dalam menganalisis bagaimana audiens mengonstruksi makna dari lirik,
melodi, dan pesan-pesan yang terkandung dalam lagu tersebut. Dinamika resepsi tersebut
dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti latar belakang budaya, pengalaman hidup, nilai-
nilai yang dianut, dan konteks sosial di mana musik tersebut diterima.

Salah satu aspek yang penting dalam teori resepsi adalah konsep bahwa setiap audiens
membentuk interpretasi yang unik terhadap karya seni musik. Tidak ada satu makna tunggal
atau universal dari sebuah karya seni musik; sebaliknya, makna tersebut terbentuk oleh
interaksi antara karya seni itu sendiri dan pengalaman serta perspektif unik masing-masing
individu.

Dinamika resepsi juga menyoroti bahwa makna sebuah karya seni musik dapat berubah
dari waktu ke waktu atau dari satu kelompok audiens ke kelompok audiens lainnya.
Perubahan sosial, pergeseran budaya, atau perbedaan interpretasi dari kelompok-kelompok
yang berbeda dapat mempengaruhi cara karya seni musik tersebut dipahami dan direspon.

Analisis teori dan dinamika resepsi terhadap lagu ini penting karena memberikan
wawasan mendalam tentang bagaimana audiens mengonstruksi makna dari karya seni
musik. Hal ini membantu dalam memahami kesenjangan interpretasi antara pencipta karya
dan pendengar, serta bagaimana konteks budaya, sosial, dan individu memengaruhi resepsi
mereka terhadap musik.

Dengan memahami teori dan dinamika resepsi, penelitian tentang "Cintamu Sepahit
Topi Miring" akan dapat mengungkap pandangan yang beragam dari audiens yang berbeda,
memberikan wawasan tentang kekayaan dan kompleksitas resepsi terhadap karya seni
musik di tengah-tengah masyarakat yang beraneka ragam budaya di Indonesia.

6. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dalam konteks analisis resepsi terhadap karya seni musik, seperti
"Cintamu Sepahit Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation, melibatkan beberapa
konsep dan teori yang penting untuk memandu penelitian dan analisis. Berikut adalah
kerangka pemikiran yang dapat digunakan:

1. Teori Resepsi dan Interpretasi Musikal: Mendasarkan analisis pada teori-teori yang
menggambarkan bagaimana audiens merespons, menginterpretasikan, dan memberikan
makna pada karya seni musik. Ini mencakup konsep interpretasi simbolik, teori komunikasi,
serta teori resepsi budaya dalam konteks karya seni musik.

2. Estetika Musikal dan Struktur Kreatif: Mengeksplorasi unsur-unsur estetika dalam musik,
seperti harmoni, melodi, ritme, dan pengaturan komposisi. Ini membantu dalam memahami
bagaimana elemen-elemen musik tersebut membentuk kesan artistik dan merangsang
reaksi emosional serta kognitif pada pendengar.

3. Relevansi Budaya dalam Karya Seni Musik: Fokus pada aspek-aspek budaya yang
tercermin dalam lirik, melodi, dan konteks keseluruhan dari karya musik tersebut.
Mengidentifikasi referensi budaya, nilai-nilai, atau pesan yang disampaikan dan
bagaimaimana hal tersebut menjadi relevan dalam budaya dan kehidupan sosial
masyarakat.

4. Interaksi Simbolik dalam Musik: Memahami bagaimana pendengar memberikan makna


pada simbol-simbol musik melalui proses interaksi simbolik. Ini mencakup pengaruh
komunikasi simbolik terhadap cara audiens merespons dan menginterpretasikan pesan yang
disampaikan melalui karya musik.
5. Pengaruh Musik dalam Resepsi Audiens: Melibatkan analisis mengenai bagaimana musik
mempengaruhi pikiran, emosi, dan pandangan audiens terhadap realitas kehidupan atau
isu-isu sosial yang diungkapkan dalam karya musik. Ini mencakup pemahaman mengenai
bagaimana lagu dapat memengaruhi sikap, pemikiran, dan tindakan audiens.

6. Teori dan Dinamika Resepsi dalam Konteks Musik: Memfokuskan pada proses resepsi
yang dinamis, termasuk perubahan makna musik dari waktu ke waktu, pergeseran
interpretasi, serta perbedaan pemahaman dari kelompok audiens yang berbeda.

Kerangka pemikiran ini memberikan landasan yang kuat untuk menganalisis resepsi
khalayak terhadap karya seni musik, memahami pengaruhnya, serta mengeksplorasi
bagaimana aspek budaya dan estetika musikal membentuk interpretasi dan makna dari
sebuah lagu. Hal ini juga membantu dalam menggali pandangan yang beragam dari audiens
dengan latar belakang budaya yang berbeda terhadap karya musik tertentu.

7. Metode Penelitian
7.1 Jenis Penelitian

Dalam konteks analisis resepsi terhadap karya seni musik seperti "Cintamu Sepahit
Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation, jenis penelitian yang dapat digunakan adalah
penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif berfokus pada pemahaman mendalam terhadap fenomena yang


diteliti. Dalam hal ini, penelitian akan mengeksplorasi beragam perspektif, pendapat, dan
pengalaman audiens terhadap lagu tersebut. Pendekatan ini memungkinkan para peneliti
untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana audiens memaknai,
merespons, dan menginterpretasikan karya seni musik tersebut dari berbagai latar belakang
budaya, sosial, dan individual.

Metode yang umum digunakan dalam penelitian kualitatif dalam konteks ini
termasuk wawancara mendalam dengan responden yang merupakan pendengar lagu,
observasi terhadap tanggapan publik, analisis konten terhadap ulasan atau pemikiran yang
ditemukan di media sosial atau platform lainnya, dan penggunaan focus group discussion
(FGD) untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dari kelompok audiens.
Penelitian kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi nuansa dan
kedalaman resepsi audiens terhadap lagu tersebut, membantu dalam memahami
interpretasi serta pengaruh karya seni musik dalam konteks budaya yang beragam. Metode-
metode kualitatif juga memungkinkan para peneliti untuk menangkap beragam pandangan
serta pemahaman yang mungkin tidak dapat diungkapkan secara kuantitatif.

Penelitian kualitatif dalam hal ini menjadi pilihan yang tepat karena memungkinkan
pengungkapan berbagai perspektif dan pemahaman dalam mengungkapkan kompleksitas
resepsi khalayak terhadap karya seni musik tertentu.

7.2 Lokasi/Objek Penelitian

Objek penelitian dalam konteks analisis resepsi terhadap karya seni musik, seperti
"Cintamu Sepahit Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation, adalah audiens atau
pendengar lagu tersebut. Audiens merupakan subjek utama yang akan dianalisis mengenai
reaksi, pemahaman, dan interpretasi mereka terhadap karya seni musik tersebut.

Objek penelitian ini mencakup berbagai kelompok audiens dari latar belakang
budaya, usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman yang berbeda. Penelitian bertujuan untuk
memahami bagaimana berbagai kelompok pendengar merespons dan menginterpretasikan
lagu ini, serta bagaimana faktor-faktor seperti budaya, pengalaman hidup, dan nilai-nilai
yang dianut memengaruhi resepsi mereka.

Dalam hal ini, audiens dapat diidentifikasi sebagai individu-individu yang:

1. Mendengarkan lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" dari berbagai latar belakang budaya di
Indonesia.

2. Memiliki pengetahuan tentang grup musik Jogja Hip Hop Foundation atau musik hip hop
secara umum.

3. Memberikan reaksi, ulasan, atau tanggapan terhadap lagu tersebut di berbagai platform
seperti media sosial, forum diskusi, atau wawancara langsung.

Objek penelitian ini merupakan pendengar yang memahami lagu tersebut dalam
konteks budaya dan pengalaman mereka sendiri. Dengan menganalisis tanggapan mereka,
penelitian akan dapat mengeksplorasi berbagai interpretasi, pandangan, dan emosi yang
terkait dengan karya seni musik ini dari sudut pandang pendengar.

7.3 Waktu Penelitian

Dalam rentang waktu tiga bulan, penelitian terfokus pada pengumpulan data,
analisis, dan penafsiran terhadap resepsi khalayak terhadap karya seni musik, yakni lagu
"Cintamu Sepahit Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation. Pembagian waktu dalam
tiga bulan tersebut dapat mengikuti tahapan berikut:

Bulan Pertama:

1. Perencanaan Penelitian: Menetapkan metodologi yang akan digunakan, pengumpulan


literatur terkait, dan perencanaan alur kerja penelitian.

2. Pemilihan Responden: Identifikasi audiens yang menjadi subjek penelitian dan


pendekatan yang akan digunakan untuk mencapai mereka.

3. Pengumpulan Data Awal: Mulai pengumpulan data melalui wawancara awal, survei
pendahuluan, atau analisis awal terhadap tanggapan yang sudah ada di platform online.

Bulan Kedua:

1. Pengumpulan Data Utama: Melakukan wawancara mendalam, FGD, atau survei yang
lebih terstruktur untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari audiens.

2. Analisis Data Awal: Mulai mengelompokkan dan menganalisis data yang terkumpul untuk
melihat pola resepsi khalayak yang muncul.

3. Penyempurnaan Metode: Evaluasi atas pengalaman dalam pengumpulan data serta


memperbaiki metode yang digunakan jika diperlukan.

Bulan Ketiga:

1. Analisis Mendalam: Melakukan analisis lebih dalam terhadap data yang terkumpul,
mengeksplorasi makna dan pola yang muncul dari resepsi khalayak.

2. Penulisan Laporan Penelitian: Menyusun laporan penelitian yang mencakup semua


temuan, analisis, dan interpretasi yang telah dilakukan.
3. Penyusunan Kesimpulan dan Rekomendasi: Merumuskan kesimpulan dari temuan
penelitian serta memberikan rekomendasi berdasarkan analisis yang telah dilakukan.

Waktu yang telah disiapkan dalam tiga bulan akan sangat fokus pada pengumpulan
data dan analisis, sehingga hasil yang diperoleh dapat memberikan pemahaman yang
komprehensif mengenai resepsi audiens terhadap lagu tersebut dalam konteks budaya,
sosial, dan individual yang beragam.

7.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian mengenai analisis resepsi terhadap karya seni musik seperti
"Cintamu Sepahit Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation, beberapa teknik
pengumpulan data yang dapat digunakan antara lain:

1. Wawancara Mendalam:

- Wawancara satu-satu: Melakukan wawancara langsung dengan sejumlah responden


yang representatif untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang tanggapan dan
pemikiran mereka terhadap lagu.

- Wawancara daring atau telepon: Memungkinkan untuk mencapai responden yang


berada di lokasi yang berbeda secara efisien.

2. Survei Online atau Kuesioner:

- Survei daring: Menggunakan platform survei online untuk mengumpulkan tanggapan dari
sejumlah responden yang lebih besar.

- Kuesioner struktural: Menyusun kuesioner yang terstruktur untuk memperoleh data yang
terukur mengenai resepsi dan tanggapan audiens terhadap lagu.

3. Analisis Konten dari Media Sosial dan Platform Online:

- Analisis komentar: Mengumpulkan dan menganalisis komentar, ulasan, atau diskusi yang
terjadi di platform-platform seperti YouTube, Spotify, forum diskusi, atau media sosial
terkait tanggapan terhadap lagu.

- Pemantauan konten online: Mengamati dan mencatat respons dari media sosial dan
forum online terhadap lagu yang diteliti.
4. Analisis Catatan Lapangan:

- Observasi langsung: Melakukan observasi terhadap diskusi, pertunjukan, atau aktivitas di


lapangan yang berkaitan dengan lagu atau genre musik yang relevan.

- Catatan lapangan: Mencatat pengamatan, interaksi, dan respons yang diamati selama
observasi langsung untuk mendukung data resepsi.

Penggunaan kombinasi dari teknik-teknik ini memungkinkan untuk mendapatkan


beragam perspektif dan informasi mengenai resepsi audiens terhadap karya seni musik.
Pengumpulan data yang multidimensional ini akan mendukung analisis yang lebih
komprehensif dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai cara audiens
memandang dan merespons karya seni musik tersebut.

7.5 Teknik Analisis Data

Menganalisis data mengenai resepsi khalayak terhadap karya seni musik seperti
"Cintamu Sepahit Topi Miring" karya Jogja Hip Hop Foundation, beberapa teknik analisis
data yang digunakan termasuk:

1. Analisis Kualitatif:

- Analisis isi (Content Analysis): Mengidentifikasi pola-pola dan tema-tema penting dari
wawancara, survei, dan konten online terkait tanggapan audiens. Ini melibatkan
pengelompokan dan kategorisasi tanggapan sesuai dengan tema atau topik yang muncul.

- Analisis naratif: Mengorganisir data wawancara dan observasi lapangan ke dalam narasi
yang menceritakan pola resepsi dan perasaan audiens terhadap karya seni musik.

2. Analisis Tematik:

- Pemetaan Tema (Thematic Mapping): Identifikasi tema-tema utama yang muncul dari
data dan menyusun peta tematik untuk memvisualisasikan hubungan antara tema-tema
yang ada.

- Koding dan Kategorisasi: Memberikan kode pada data yang berkaitan dengan tema
tertentu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori yang saling terkait.

3. Analisis Komparatif:
- Perbandingan antar Grup atau Kelompok: Membandingkan resepsi dan tanggapan dari
berbagai kelompok audiens yang berbeda untuk menemukan pola atau perbedaan yang
signifikan.

- Analisis Perbandingan Temporal: Menganalisis perubahan dalam resepsi atau pendapat


dari waktu ke waktu untuk melacak evolusi dalam persepsi audiens.

4. Analisis Visual:

- Diagram atau Grafik: Membuat diagram atau grafik visual yang memperlihatkan distribusi
tanggapan atau tema-tema utama dari data.

- Word Clouds: Menciptakan 'word clouds' untuk menampilkan kata-kata yang paling
umum muncul dalam tanggapan audiens, memberikan pemahaman tentang tema yang
paling dominan.

5. Analisis Holistik:

- Sintesis Tema: Merangkum temuan utama dan memetakan kembali temuan tersebut ke
dalam gambaran keseluruhan tentang resepsi audiens terhadap karya seni musik.

- Pendekatan Holistik terhadap Narasi: Menggabungkan berbagai aspek data untuk


menciptakan cerita atau narasi yang mencerminkan variasi dalam resepsi audiens.

Penggunaan kombinasi dari teknik-teknik analisis ini memungkinkan peneliti untuk


mendapatkan wawasan yang lebih mendalam mengenai cara audiens merespons karya seni
musik, memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang makna dan pengaruh lagu
tersebut dalam berbagai konteks budaya, sosial, dan individual.

7.6 Teknik Validasi Data (Uji Validitas)

Penelitian mengenai analisis resepsi terhadap karya seni musik, teknik validasi data
atau uji validitas sangat penting untuk memastikan keandalan, akurasi, dan kredibilitas dari
informasi yang diperoleh. Berikut adalah beberapa teknik validasi data yang bisa digunakan:

1. Triangulasi Metode:
- Triangulasi Sumber Data: Membandingkan dan mengonfirmasi data dari berbagai sumber
seperti wawancara, survei, analisis konten online, dan observasi lapangan untuk
memastikan konsistensi temuan.

- Triangulasi Peneliti: Melibatkan lebih dari satu peneliti dalam menganalisis dan
menafsirkan data guna mengurangi bias individu dan mengonfirmasi interpretasi yang
diperoleh.

2. Validasi Responden:

- Memberikan Kembali Temuan kepada Responden: Melakukan proses memberikan


kembali hasil temuan kepada responden untuk memastikan pemahaman yang benar dari
data yang telah dikumpulkan.

- Konsistensi Tanggapan: Memeriksa konsistensi tanggapan dari responden yang berbeda


untuk mengukur tingkat kesesuaian dan kesamaan dalam resepsi terhadap karya seni musik.

3. Analisis Mendalam:

- Analisis Komprehensif: Memastikan bahwa analisis data telah meliputi berbagai dimensi
resepsi audiens dan telah mengeksplorasi berbagai pandangan serta interpretasi.

- Penafsiran yang Objektif: Memastikan bahwa penafsiran terhadap data dilakukan secara
objektif tanpa adanya bias yang signifikan.

4. Uji Keandalan:

- Uji Coba Kembali (Re-testing): Melakukan uji kembali terhadap sebagian data untuk
menguji keandalan hasil yang telah diperoleh.

- Konsistensi Internal: Memeriksa konsistensi dan kesesuaian antara hasil yang diperoleh
dari berbagai teknik pengumpulan data.

5. Penggunaan Perangkat Lunak Analisis:

- Penggunaan Perangkat Lunak Analisis Statistik: Menggunakan perangkat lunak statistik


untuk memastikan validitas data yang terkumpul serta menguji keakuratan analisis yang
dilakukan.
Penerapan teknik validasi data ini akan membantu memastikan keandalan,
kredibilitas, dan validitas dari temuan yang diperoleh dalam penelitian mengenai resepsi
khalayak terhadap karya seni musik. Hal ini akan memberikan dasar yang kuat bagi
interpretasi hasil penelitian dan kepercayaan pada kesimpulan yang diambil dari analisis
data.

DAFTAR PUSTAKA

Alia, Peer. (2019). Kajian Budaya Kontemporer: Musik, Film, dan Media Sosial. Jakarta:
Penerbit RajaGrafindo Persada.

Ananda, Budi, & Susanti, Dewi. (2020). "Peran Musik Hip Hop dalam Membangun Identitas
Sosial di Kalangan Remaja." Jurnal Kajian Remaja, 8(2), 120-135.

Ariesta, Fadli, & Susilo, Ari. (2016). "Dinamika Musik Hip Hop dalam Identitas Budaya
Pemuda Perkotaan." Jurnal Pemuda, 5(2), 78-92.

Bungin, Burhan. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Kencana Prenada Media Group.

Creswell, John W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches. Sage Publications.

Fraenkel, Jack R., Wallen, Norman E., & Hyun, Helen H. (2014). How to Design and Evaluate
Research in Education. McGraw-Hill Education.

Handayani, Rini, & Suharyanti. (2017). "Eksistensi Musik Hip Hop Sebagai Sarana Ekspresi
Kultural Masyarakat Urban." Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2), 112-125.

Handoko, Irfan, & Kusuma, Dian. (2019). "Relevansi Lirik dalam Kehidupan Sosial Remaja
Penggemar Musik Hip Hop." Jurnal Psikologi Pemuda, 7(2), 89-104.

Heryanto, Ariel. (2008). Identity and Pleasure: The Politics of Indonesian Screen Culture.
Singapore: NUS Press.

Kartomi, Margaret J. (2012). Musik Indonesia 1960-an sampai 2000-an. Jakarta: Penerbit
Kepustakaan Populer Gramedia.

Lestari, Siti. (2019). "Dinamika Musik Hip Hop dalam Identitas Budaya Pemuda Yogyakarta."
Jurnal Musik Indonesia, 4(2), 87-101.
Lysloff, René T.A., & Gay, Leslie C. (2003). Music and Technoculture. United States:
Wesleyan University Press.

Machmudi, Yarsi. (2016). Politik Budaya dan Identitas dalam Musik Jalanan Indonesia.
Bandung: Penerbit Refika Aditama.

Merriam, Sharan B. (2009). Qualitative Research: A Guide to Design and Implementation.


Jossey-Bass.

Neuman, W. Lawrence. (2013). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative


Approaches. Pearson Education.

Nurgiyantoro, Burhan. (2015). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.

Nurhadi, Bambang, & Rahmawati, Dewi. (2017). "Peran Musik Hip Hop dalam Pembentukan
Opini Publik di Era Digital." Jurnal Komunikasi Politik, 4(1), 45-58.

Pramono, Bagus, & Wahyudi, Indra. (2019). "Musik Hip Hop Sebagai Representasi Identitas
Budaya Pemuda Yogyakarta." Jurnal Humaniora, 7(3), 210-225.

Prasetyo, Andi, & Utomo, Bayu. (2017). "Pengaruh Musik Hip Hop terhadap Gaya Hidup
Pemuda Kota." Jurnal Kebudayaan Urban, 5(1), 30-45.

Pratama, Bayu. (2021). "Cintamu Sepahit Topi Miring: Antara Pesan Kritik Sosial dan
Identitas Budaya." Media Musik, 10(3), 225-238.

Prayoga, Adi, & Wijaya, Eka. (2018). "Dampak Musik Hip Hop terhadap Pola Pikir Remaja di
Era Digital." Jurnal Komunikasi Sosial, 6(1), 56-68.

Putra, Dwi, & Rahman, Anang. (2018). "Pengaruh Musik Hip Hop Terhadap Identitas Sosial
Pemuda Perkotaan." Jurnal Kajian Budaya, 6(1), 31-42.

Sari, Rina, & Gunawan, Joko. (2018). "Eksplorasi Estetika dalam Musik Hip Hop
Kontemporer." Jurnal Seni Musik, 10(1), 40-55.

Setiawan, Bambang. (2015). Hip-Hop Indonesia: Sebuah Analisis Sosiologi Musik. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
Setiawan, Bambang. (2015). Hip-Hop Indonesia: Sebuah Analisis Sosiologi Musik. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.

Setiawan, Yoga, & Hidayat, Rizki. (2016). "Kritik Sosial dalam Lirik Musik Hip Hop." Jurnal
Pemikiran Budaya, 4(2), 75-88.

Sumardjo, Jakob. (2008). Estetika: Sebuah Pengantar Ringkas. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Sumardjo, Jakob. (2008). Estetika: Sebuah Pengantar Ringkas. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Susanto, Budi, & Wiratmoko, Bayu. (2016). "Analisis Lirik dalam Musik Hip Hop Sebagai
Sarana Protes Sosial." Jurnal Komunikasi Massa, 9(2), 150-165.

Susilo, Bambang, & Nugroho, Slamet. (2019). "Resonansi Musik Hip Hop dalam Kehidupan
Sehari-hari Masyarakat Perkotaan." Jurnal Kajian Kebudayaan, 7(2), 110-125.

Susilo, Putra. (2017). Peran Musik Hip Hop sebagai Media Ekspresi Budaya Pemuda
Yogyakarta. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Wibowo, Agus, & Putri, Nita. (2017). "Pengaruh Musik Hip Hop Terhadap Pembentukan
Karakter Pemuda." Jurnal Psikologi Budaya, 5(1), 60-75.

Wicaksono, Adi, & Hartono, Bambang. (2016). "Kontroversi dan Makna Lirik dalam Musik
Hip Hop." Jurnal Humaniora Musikal, 4(1), 25-40.

Wicaksono, Aribowo. (2018). Perkembangan Musik Hip Hop di Indonesia. Jakarta: Penerbit
Kompas.

Wicaksono, Arief. (2015). "Pengaruh Musik Hip Hop Terhadap Perilaku Sosial Remaja di
Indonesia." Jurnal Sosial dan Kepemudaan, 3(2), 89-102.

Wijaya, Aditya, & Prasetya, Ahmad. (2020). "Analisis Resepsi Khalayak terhadap Musik Hip
Hop di Indonesia." Jurnal Komunikasi Budaya, 8(1), 45-56.

Yulianto, Eko, & Handayani, Rini. (2020). "Musik Hip Hop Sebagai Cermin Kehidupan Sosial
Masyarakat Urban." Jurnal Kajian Sosial Budaya, 8(2), 88-103.

INTERVIEW GUIDE
Berikut ini panduan wawancara (interview guide) untuk mendapatkan informasi
terkait analisis resepsi khalayak terhadap lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" karya Jogja Hip
Hop Foundation:

Bagian 1: Profil Responden

1. Berikan sedikit gambaran tentang latar belakang responden, seperti nama, usia,
pekerjaan, dan kegiatan sehari-hari.

2. Apakah lagu "Cintamu Sepahit Topi Miring" dikenal dan sering didengarkan? Jika ya, apa
pendapat awal responden tentang lagu tersebut?

Bagian 2: Tanggapan Terhadap Lirik dan Musik Lagu

3. Apa yang menjadi daya tarik utama lagu ini bagi Anda?

4. Bagaimana Anda memahami pesan atau tema yang disampaikan melalui lirik lagu ini?

5. Apakah ada bagian lirik atau frase yang paling menarik perhatian Anda? Mengapa?

Bagian 3: Pengaruh Lagu Terhadap Pendengar

6. Bagaimana menurut Anda lagu ini dapat mempengaruhi pendengar atau masyarakat
dalam hal pandangan terhadap suatu hal?

7. Apakah menurut Anda lagu ini memiliki pengaruh sosial atau pesan tertentu bagi
pendengarnya?

Bagian 4: Konteks Sosial dan Budaya Lagu

8. Bagaimana menurut Anda lagu ini merepresentasikan budaya atau realitas sosial
tertentu?

9. Apakah menurut Anda lagu ini mencerminkan situasi atau permasalahan yang ada dalam
masyarakat saat ini?

Bagian 5: Respon Terhadap Musik dan Genre Hip Hop

10. Apakah lagu ini mewakili karakteristik umum dari genre musik Hip Hop?
11. Apa pendapat Anda tentang perkembangan genre musik Hip Hop di Indonesia,
khususnya melalui lagu ini?

Bagian 6: Kesimpulan

12. Apakah ada hal lain yang ingin Anda tambahkan terkait lagu ini atau pesan yang ingin
disampaikan kepada pendengar lain?

Anda mungkin juga menyukai