Disusun Oleh :
Anggota
Nama : Nur Hartini
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perkembangan yang dialami oleh seni musik itu sendiri. “Dimulai dari
Setelah itu masih banyak lagi jenis musik yang berubah mengikuti
jaman.
disebut “karya seni”. Sejak itulah pengertian seni musik Barat sepenuhnya
pada abad ke-20 muncul sesuatu yang sangat baru lagi, yaitu musik
populer. Musik populer ini tidak dapat disamakan dengan musik rakyat,
sering terdapat hal yang sama. Persepsi dan pendapat yang terjadi
lain.
sengit, para ahli musik berusaha membuka secara luas pengertian musik
merupakan hasil adopsi dari budaya luar tentu akan mengalami pengertian
penting, yang paling penting adalah pembuatan karya seni musik Indonesia
mengungkapkan bahwa:
maupun musik sama sekali tidak menunjuk pada sebuah pengertian yang
per definisi bersifat normatif. Itulah sebabnya, terutama bagi mereka yang
seperti: Paul Gautama Soegijo, Suka Hardjana, Ben Pasaribu, Harry Rusli,
Tri Suci Kamal, dan Slamet. Slamet adalah seorang komponis, kritikus,
penulis dan seorang guru yang dihormati oleh nama-nama yang disebut di
atas. Sebagai seorang Guru, Slamet dapat memberikan perubahan
seniman lainnya.
orang lain.
tarawas. Pada tahun 1993 Slamet bekerja beberapa bulan di salah satu desa
proyek ini Slamet melibatkan masyarakat Tarawas tanpa melihat umur dan
yang kemudian dia pilih sebagai musisinya. Pada latihan itu Slamet
fisikterhadap dia, dan pada akhirnya dia hanya menjadi konsultan kalau
ada kesulitan yang amat mendasar dan tidak bisa dipecahkan oleh
yang amat mengesankan pada waktu itu. Sekarang ini, hasil dari hal
tersebut di atas terasa menarik untuk diketahui, bahwa usaha Slamet telah
penyakit polio sejak ia kecil. Namun di balik semua kekurangan itu, sosok
Hal ini ia katakan pada salah satu wawancara melalui email tanggal 26
“bunyi” dan dia harus sudah cukup untuk bisa berbicara sendiri, tanpa
embel-embel filosofis.”
prinsip berkesenian yang murni, dia berani hidup sesuai pilihannya sendiri
penulis pada tanggal 29 Maret 2010. Pola hidup sederhana ia lakoni tanpa
ia tidak tergantung pada alat musik, jarang sekali seorang komponis yang
tidak menggunakan alat musik dalam bentuk benda seperti Slamet. Dalam
mainnya, dan dua tangan serta mulutnya sendiri yang juga satu. Dengan
tangan dan mulut itu, Slamet mengingatkan kita semua ketika manusia
kekaryaan pada objek yang dikaji. Biografi akan menerangkan data aktual
maupun tulisan.
perdebatan di Indonesia akhir- akhir ini, istilah ini adalah berasal dari
Barat, di Barat sendiri istilah ini sudah tidak menjadi perdebatan. Musik
kontemporer sebagai ‘aksi dan ‘reaksi tumbuh dalam suasana tanpa batas
dan untuk semua jaman yang terus berubah dan penuh kotroversi. Oleh
wajahnya seperti musik masa lalu. Seperti yang dikatakan oleh Ferrucio
kecuali menyiratkan tentang suatu waktu ‘masa kini’ atau sesuatu yang
(Beaumont, 1985:123).
akan adanya pembaharuan terhadap masa lalu yang dianggap sudah tidak
oleh Saint Laurent, (Kompas Rabu, Januari 2002, hal.12), disebut sebagai
beliau yang kadang nyeleneh (suatu idiom dari bahasa Jawa yang berarti
yang sekaligus global dan alami. Segala perbedaan pendapat yang muncul
yang amat mendalam tersebut mampu diatasi, apabila hanya ada satu
pandangan yang tegas dan bisa menghasilkan berbagai daya tarik yang
efektif.
B. Rumusan masalah
Indonesia
D. Kerangka Konseptual
Sjukur secara lebih mendalam, dalam hal ini adalah musik kontemporer.
Indonesia akhir- akhir ini, istilah ini adalah berasal dari Barat, di Barat
sendiri istilah ini sudah tidak menjadi perdebatan. Musik kontemporer
sebagai ‘aksi dan ‘reaksi tumbuh dalam suasana tanpa batas dan untuk
semua jaman yang terus berubah dan penuh kotroversi. Oleh karenanya
seperti musik masa lalu. Seperti yang dikatakan oleh Ferrucio Busoni
menyiratkan tentang suatu waktu ‘masa kini’ atau sesuatu yang bersifat
1985:123)
Sifat dasar musik Kontemporer adalah menyangkut kebutuhan
akan adanya pembaharuan terhadap masa lalu yang dianggap sudah tidak
oleh Saint Laurent, (Kompas Rabu, Januari 2002, hal.12), disebut sebagai
3.
BAB II
PEMBAHASAN
atau masa kini bukan semata-mata ditentukan oleh bentuk baru, tetapi terutama
ditentukan oleh kreasi yag baru. “Bentuk seni kontemporer dapat imitative,
kontemporer berusaha menemukan ide dan kreasi baru yang lain sama sekali
modern, bahkan rancu pula dengan seni abstrak. Seni modern dianggap sebagai
seni yang baru atau yang baru lahir sehingga tidak terlepas kaitannya dengan
masa kini. Karya-karya modern dianggap sebagai karya yang abstrak dimana
di Eropa dan Amerika. Atau dengan kata lain, pengertian kata ini di Barat
terutama bagi mereka yang awam, seni atau musik kontemporer banyak
sebagai salah satu transformasi budaya modern kita, maka dasar-dasar pijak dan
posisinya cepat atau lambat harus ditegaskan. Kalau tidak demikian adanya,
maka fenomena budaya besar dunia itu hanya akan kita tangkap sebagai hobi
konteks istilah “kontemporer”di Barat sendiri, kita baru bisa memahami artinya.
Bahkan hal ini berlaku untuk semua jenis musik lain yang dari Barat, termasuk
suatu jenis karya di Barat. Perlu diwaspadai proses “perpaduan” yang juga
“world music (musik campuran dengan unsur dari berbagai musik etnis)”,
fenomena musik Barat tidak bisa dipahami juga apalagi dengan aplikasinya.
Maka langkah pertama di dunia masa kini adalah saling perkenalan ciri khas
dan latar belakang perbedaan yang berada di dunia kita. Masalahnya, semua
perbedaan pendapat yang muncul dan perkembangan musik itu sendiri menjadi
Kalau kita berbicara tentang “tradisi Barat”, bagi seorang Barat apa yag
“tradisi musik Barat” selalu dihubungkan dengan musik tonal sederhana yang
muncul sekitar pada abad ke-17. Walaupun sistem tonal sendiri memang amat
berperan. Di Indonesia persepsi dan pemahaman akan tradisi Barat tertentu itu
penggarapannya dengan gaya barat itu. Perkembangan seni musik yang terjadi
yang ditawarkan Franki, mengarah kepada sesuatu yang bagi orang Barat sama
suatu saat atau masa dalam perkembangan musik Barat yang telah menyerbu
Indonesia melalui jalur kolonialisme, dalam hal ini, yaitu peranan kolonialisme
Sampai saat ini tidak ada suatu alasan pun, kenapa MKI dikaitkan secara
bahasa seni musik yang asli Indonesia, misalnya gaya Kebyar di Bali.
pengaruh budaya Barat terhadap MKI. Karena musik itu sendiri dimulai dari
argumentasi yang dapat menyatakan bahwa MKI keluar dari tradisi musik
tidak berakal pada nilai fundamental budaya bangsanya, akan berakibat pada
hilangnya kepribadian dan jati diri bangsa yang bersangkutan ( Sutrisno,
1993:15).
objek komersial sebagai tujuan utama dari jenis musik maka dapat disimpulkan
karena pasti terdapat beberapa komponis yang menarik, tetapi tidak sesuai
suatu ciri khas kemudian dapat dikaitkan dengan satu orang saja, maka pasti
hidup secara individual yang masih belum menonjol sebagai ciri khas budaya
bahkan seperti “main-main saja”. Ternyata hal tersebut bisa ditafsirkan sebagai
kontemporer. Namun, tetap saja ada konotasi negatif. Tafsiran seperti ini
kesadaran kolektif pada suatu konsep karya seni yang lebih otonom.
salah satu karya melalui proses interaksi antar musisi. Dimana esensi kualitatif
sebagai karya seni tidak bisa dipelajari dari notasi partitur. Maka tidak
(Komponis Indonesia). Sekali lagi terasa bahwa konsep Harry adalah suatu ide
kerjasama antar orang dalam bentuk yang unik, akan tetapi sekaligus sesuai
dengan salah satu ciri khas budaya Indonesia. Hal tersebut merupakan salah
PENUTUP
A. Kesimpulan
perkembangan yang dialami oleh seni musik itu sendiri. Dari perkembangan ini,
sebagai salah satu gaya tertentu, padahal kontemporer mesti diartikan sebagai suatu
secara jelas bentuk musik kontemporer yang masih berkaitan dengan budaya dalam
negeri sendiri. Demikianlah kalau kita analisis, dimana sebagian bentuk musik di
B. Saran
Untuk para pencinta musik, terutama musik kontemporer ada baiknya juga untuk
tidak selalu cenderung pada jenis musik yang satu ini apabila kalian nantinya akan
melupakan ciri khas dari Indonesia kita yaitu keragaman budaya nya(dalam konteks