Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah teori musik dasar
Di Susun Oleh:
Nurulloh (211307)
BANDUNG
2019
MUSIK KONTEMPORER
Musik kontemporer adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk bidang kegiatan
kreatif yang dalam konteks berbahasa Inggris paling sering disebut musik baru, musik
kontemporer, atau, lebih tepatnya, musik seni kontemporer. Ini menjadi istilah yang paling
digemari di tahun1990-an. Tetapi kesepakatan dalam penggunaan istilah ini membangkitkan
pertanyaan tentang apa yang termasuk dan apa yang tidak termasuk dalam musik
kontemporer. Ini menjadi sebuah inti dari perdebatan hangat dikalangan musisi dan pemikir
yang biasanya mempunyai persepsi yang berbeda.
Dari segi alat musik sajian kontemporer menggunakan perpaduan antara instrumen
tradisional dan modern sehingga menambah variasi suara yang dihasilkan. dari segi sikap
penyaji bergerak sesuai alur cerita, seperti jalan, berdiri, dan duduk.
Ludwig van Beethoven (dibaptis 17 Desember 1770 di Bonn, wafat 26 Maret 1827 di Wina)
adalah seorang komponis musik klasik dari
Jerman. Karyanya yang terkenal adalah simfoni kelima dan kesembilan, dan juga lagu
piano Für Elise. Ia dipandang sebagai salah satu komponis yang terbesar dan merupakan
tokoh penting dalam masa peralihan antara Zaman Klasik dan Zaman Romantik. Semasa
muda, ia adalah pianis yang berbakat, populer di antara orang-orang penting dan kaya
di Wina, Austria, tempatnya tinggal. Namun, pada tahun 1801, ia mulai menjadi
tuli.Ketuliannya semakin parah dan pada 1817 ia menjadi tuli sepenuhnya. Meskipun ia tak
lagi bisa bermain dalam konser, ia terus mencipta musik, dan pada masa ini mencipta
sebagian karya-karyanya yang terbesar. Ia menjalani sisa hidupnya di Wina dan tak pernah
menikah.
Hector Berlioz (lahir di Isère, 11 Desember 1803 – meninggal di Paris, 8 Maret 1869 pada
umur 65 tahun) adalah seorang komponis Perancis dari zaman Romantik. Karyanya yang
terkenal adalah Symphonie Fantastique,pertama kali ditampilkan pada tahun 1830. Berlioz
menggemari sastra, dan kebanyakan karya terbaiknya diilhami dari karya sastra. Symphonie
Fantastique diilhami dari novel autobiografis sastrawan Inggeris, Thomas de Quincey,
berjudul'Confessions of an English Opium-Eater. Untuk La damnation de Faust, Berlioz
mengacu pada sandiwara gubahan Goethe, Faust. Untuk Roméo et Juliette, Berlioz mengacu
pada, tentunya, kisah Romeo dan Juliet karya Shakespeare. Selain pengaruh sastra, Berlioz
juga mengagumi Beethoven, yang pada waktu itu tidak terkenal di Prancis. Selain Beethoven,
Berlioz juga mengagumi Christoph Willibald Gluck, Etienne Mehul, Carl Maria von Weber,
dan Gaspare Spontini.
Anton Bruckner (4 September 1824 – 11 Oktober 1896) adalah komposer Austria yang
paling dikenal dengan karya simfoni, misa, dan motet. Karya simfoni Bruckner dianggap
sebagai penanda fase akhir Romantisme Austria-Jerman karena harmoni yang
kaya, polifoni yang kompleks, dan panjangnya yang lama. Komposisi musik Bruckner
membantu mendefinisikan radikalisme musik kontemporer, yang
mengambil disonan, modulasi tanpa persiapan, dan harmoni rumit Bruckner.
Karya Bruckner, khususnya simfoninya, juga memiliki pengkritik, yang mengkritik
panjangnya, banyaknya pengulangan, sering Bruckner melakukan revisi, dan keraguan
Bruckner mengenai versi mana yang dia lebih utamakan.
Johannes Brahms (lahir di Hamburg, 7 Mei 1833 – meninggal di Wina, 3 April 1897 pada
umur 63 tahun) adalah seorang komponis dan pianis dari Jerman, salah satu musisi utama
pada zaman Romantik. Brahms lahir di Hamburg, Jerman, namun kemudian banyak berkarya
di Wina, Austria. Pada masa hidupnya, Brahms sangat populer dan berpengaruh dalam dunia
musik. Brahms membuat komposisi musik untuk piano, ansambel musik kamar, orkestra
simfoni, dan untuk penyanyi serta paduan suara. Sebagai seorang pianis yang mahir, ia sering
kali menampilkan sendiri karya-karyanya secara perdana; dia juga bekerja sama dengan
penampil-penampil utama pada masanya, termasuk pianis Clara Schumann (istri
komponis Robert Schumann). Banyak karyanya merupakan bagian dari repertoar standar
konser klasik hingga saat ini. Salah satu karyanya yang paling terkenal ialah Wiegenlied, Op.
49 No. 4 ("Lagu Nina Bobo", dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Brahms' Lullaby).
Robert Schumann (lahir di Zwickau, 8 Juni 1810 – meninggal di Bonn, 29 Juli 1856 pada
umur 46 tahun) adalah seorang penggubah dan pianis Jerman. Dia dianggap sebagai salah
satu dari komponis musik Romantik Eropa yang terpenting, serta seorang kritikus musik yang
terkenal dalam sejarah. Seorang cendekiawan serta bersifat estetikus, musiknya
menggambarkan sifat romantisme yang sangat pribadi. Mawas diri dan sering bertingkah,
karya-karya musik pertamanya merupakan percobaan untuk melepaskan diri dari tradisi
bentuk dan struktur klasik yang dia pikir terlalu membatasi.
1. Harry Roesli
Profesor psikologi ini bukanlah musisi biasa. Dia melahirkan fenomena budaya musik
kontemporer yang berbeda, komunikatif, dan konsisten memancarkan kritik sosial. Dia
mampu secara kreatif melahirkan dan menyajikan kesenian secara komunikatif. Karya-
karyanya konsisten memunculkan kritik sosial secara lugasdalam watak musik teater lenong.
Beberapa karya musiknya yang terkenal di antaranya : “Musik Rumah Sakit” ( 1979 dan
1980 di Jakarta), “Parenthese”, “Musik Sikat Gigi” (1982 di Jakarta), Opera Ikan Asin,
dan Opera Kecoa.
Harry Roesli bukan musisi biasa. Kehidupan yang sesungguhnya baginya adalah seni
musik. Kehidupannya adalah kegiatan musik. Alat yang digunakan untuk musik
kontemporernya yakni perkusi, band, rekaman musik, dan lain-lain.
3. Djaduk Ferianto
Djaduk Ferianto memadukan antara elemen musik tradisional dan modern. Dalam
karya musiknya, alat musik yang digunakan sudah sering kita lihat, hanya saja perpaduan
yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya kendang dipadu dengan flute. Djaduk banyak
bereksperimen bersama grup musiknya yang berbasis diYogya, Sinten Remen.
4. I Nyoman Winda
Musik tradisional Bali selama ini didominasi alat-alat pukul (perkusi) sehingga
karakteristik musiknya cendrung keras, bersemangat dan lincah. Inilah yang sering dianggap
sebagai ciri khas musik Bali. I Nyoman Winda Mengarap musik kontemporer dengan
komposisi baru, yaitusimfoni bambu yang dipadu dengan musik vokal.
5. Al Suwardi
Gamelan Genta sudah lama dianggap ‘mati’ di Kerajaan Solo. Suara yang indah itu,
tampak tampaknya terus terngiang di telinga dan menggugat pikiran dan perasaan Al Suwardi
yang akhirnya bersusah payah membuat peralatan gamelan genta baru, yang orientasi baru
dan tangga nada baru pula. Swara Genta, begitulah judul yang akan menggema dari musik
kontemporer Al Suwardi.
7. Jomped
Musik kontemporer Jomped, secara khusus menampilkan komposisi musik
dari proses kreatifitasnya, dan proses pencariannya dalam mengeksplorasi media komputer.
Musik yang terkesan tidak lazim ini, lebih mengarah pada bentukan musik elektronis dengan
perpaduan efek cahaya yang menimbulkan suasana futuristik.
Untuk menghidupkan musiknya, Jomped menambahkan beberapa perangkat software yang
sacara khusus dibuat denagn menggabungkan berbagai elemen yang dianggap bisa
menciptakan bunyi sesuai dengan keinginan.
Menurutnya, musik komputer memang terkesan susah dicerna, tetapi sebenarnya di
dalam musik ini terkandung sebuah nilai rasa bunyi yang bisa dikatakan berbeda. Musik ini
memang terkesan meleneh, tapi kalau mau dirasakan, terdapat muatan rasa yang lain.
Tanda kromatis adalah suatu tanda yang berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan setengah nada, atau mengembalikan nada yang telah
dinaikkan atau diturunkan itu kembali ke nada asal.
C cis ces
D dis des
E eis es
F fis fes
G gis ges
A ais as
B bis bes
Dalam teori musik, skala diatonik adalah komponen dasar teori musik dunia Barat.
Skala diatonik memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf. Not-not ini adalah not-
not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-
La-Si". (Kadang-kadang, 'Si' direpresentasikan dengan 'Ti' agar huruf pertama setiap not
berbeda).
Skala mayor dimulai dengan not pertama (Do), dan berakhir sampai not 'Do' yang ada
satu oktaf di atas Do yang pertama.
Dalam teori musik, skala diatonik mayor adalah bagian penting dalam pembangunan
tradisi musik dunia Barat. Skala ini terdiri dari tujuh not dalam satu oktaf, diwujudkan
dalam tuts putih dalam alat musik piano, diperoleh dari rangkaian enam nada kelima
(fifth) yang berurutan dalam suatu versi meantone temperament, dan menghasilkan
dua tetrakord yang dipisahkan dengan interval satu nada bernilai penuh. If our version of
meantone is the twelve tone equal temperament the pattern of intervals in semitones will
be 2-2-1-2-2-2-1. Skala besar dimulai pada catatan pertama dan dilakukan dengan
langkah-langkah untuk oktaf pertama. Dalam solfège, suku kata untuk setiap skala
adalah "Do-Re-Mi-Fa-Sol-La-Si-Do".
Skala minor alami dapat dicari dalam dua cara, yang pertama adalah sebagai minor
relatif dari skala mayor, yang dimulai pada tingkat keenam skala dan melanjutkan
langkah demi langkah melalui tetrachords sampai dengan oktaf pertama dari tingkat
keenam. Dalam solfège "La-Ti-Do-Re-Mi-Fa-Sol."
Alternatif, minor alami bisa di lihat sebagai gabungan dari perbedaan tetrachord dari
bagian 2-1-2-2-1-2-2. di tempat "Do-Re-Mé-Fa-Sol-Lé-Té-Do."
Harmoni musik Barat sejak Renaisans hingga akhir abad XIX berdasar pada skala
diatonik dan rangkaian-rangkaian unik yang dihasilkan oleh sistem pengorganisasian
ketujuh nada ini. Harus diingat bahwa yang paling potongan lagi dari praktik umum kunci
perubahan musik, tetapi ini mengarah ke hubungan tangga nada diatonis dalam satu
kunci dengan mereka yang lain, lihat modulasi (musik).
Tuts-tuts putih pada alat musik piano mewujudkan skala diatonik C mayor (C-D-E-F-G-
A-B-C), dengan jarak satu interval tiap-tiap nadanya, kecuali untuk E-F dan B-C, yang
memiliki interval semitone (setengah tone).
Diatonik berasal dari bahasa Yunani "diatonikos" artinya "merenggangkan". Seringkali
dipakai untuk menyebut keseluruhan mode, tetapi umumnya dipergunakan untuk
menyebut skala mayor dan minor.
Hanya divisi oktaf tertentu (12 dan 20) yang memungkinkan keunikan, koherensi, dan
kesederhanaan transposisional, dan bahwa hanya subset diatonik dan pentatonik dari
12 nada set kromatik ikuti kendala ini (Balzano, 1980, 1982)