TUGAS AKHIR
Program Studi Sarjana Musik
Oleh :
Sa’id Dwi Santosa
NIM. 16100810131
JURUSAN MUSIK
FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2023
Halaman Pengesahan
Diajukan oleh:
Proposal ini telah disetujui sebagai syarat melaksanakan tugas akhir di Program Studi
Sarjana Musik, Fakultas Seni Pertunjukan,
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
ii
A. Latar Belakang
dan menciptakan hal-hal baru, cara-cara baru, gagasan-gagasan baru yang berguna bagi
dirinya dan masyarakat. Hal baru yang dimaksud tidak hanya berupa sesuatu yang
merupakan suatu keahlian untuk menghasilkan sesuatu yang sifatnya baru, inovatif,
Kreativitas dalam bermusik dianggap sebagai sesuatu yang penting karena merupakan
salah satu cara sebuah grup musik agar dapat dikenal melalui karya-karyanya.
Kreativitas dalam hal bermusik merupakan sebuah gaya dan aktivitas seseorang
dalam bermusik, dari aktivitas dan gaya berpikir tersebut maka seseorang mampu
menghasilkan sebuah karya musik dan menganalisis karya tersebut. Sehingga secara
wujudnya proses kreativitas adalah berupa karya musik dan analisis musik (Milyartini,
2009). Kaitannya dalam hal ini mengapa penulis mengangkat tema kreativitas salah
satu grup musik Musiksuteja karena berdasarkan asumsi penulis Musiksuteja memiliki
kreativitas yang tergolong unik dan menarik. Musiksuteja menggunakan format musik
Musiksuteja tidak menggunakan tata cara konser seperti resital musik kamar. Aaron
M. Sacks dalam jurnal nya menyebutkan bahwa pertunjukan musik kamar memberi
kesan sebagai musik yang ditujukan untuk kaum borjouis, masyarakat kelas atas, dan
1
pecinta musik itu sendiri (Sacks, 2016). Aturan penonton dalam pertunjukan musik
kamar sama dengan pertunjukan musik orkestra klasik, di antaranya penonton diharap
atau video menggunakan lampu flash, datang lebih awal sebelum pertunjukan dimulai,
dan mengubah nada dering ponsel pribadi yang dibawa ke dalam mode hening (The
Play Score Team, 2020). Musiksuteja sangat bertolak belakang dengan aturan-aturan
pertunjukan sebuah grup musik dengan format band, sehingga tidak terdapat aturan
seperti halnya dalam pertunjukan musik kamar (Wawancara Setyawan 17 Mei 2022).
oleh ahli teori Marco Scacchi pada awal abad ke XVII. Musik kamar merupakan satu
kesatuan dari tiga kategori dimana musik ditemukan, yakni musica ecclesiastica
(musik gereja), musica theatralis (musik teater), dan musica cubicularis (musik kamar)
(Radice, 2012). Perkembangan musik kamar berawal dari keinginan para bangsawan
Menurut (Prier, 2014) musik kamar merupakan jenis pertunjukan musik yang jumlah
pemain musiknya terdiri dari satu pemain hingga delapan belas pemain. Hingga saat
ini musik kamar kemudian berkembang menjadi musik yang dipentaskan di atas
panggung pertunjukan dan menjadi cikal bakal format musik band pop dengan filosofi
format musik minimalis, namun menuntut untuk warna suara yang maksimal.
2
Musik Pop mengalami perkembangan yang begitu pesat hingga hari ini. Istilah
musik ‘pop’ berasal dari kata ‘populer’ atau musik untuk kebanyakan orang (common
people), komersial, dan merupakan salah satu bentuk dari pengaruh kebudayaan barat
sehingga memiliki karakter seperti, judul dan syair yang mudah dimengerti serta
memiliki alunan melodi maupun gerakan akor yang sederhana (Sasongko, 2016). Tema
yang diangkat dalam musik pop cenderung mengangkat seputar kehidupan sehari-hari
serta pengalaman yang dilalui kebanyakan orang. Alunan melodi maupun progresi akor
yang sederhana juga menyebabkan kebanyakan orang mudah untuk menghafal serta
Nugroho pada instrumen cello. Duet antara piano dan cello tersebut telah terbentuk
sejak bulan September tahun 2018. Proses Musiksuteja dalam memperkenalkan musik
di Yogyakarta. Saat ini Musiksuteja telah memiliki satu album yang terdiri dari sepuluh
lagu, sembilan di antaranya murni instrumental (tanpa ada lirik), sedangkan satu lagu
3
dibawakan mendorong penulis untuk meneliti kreativitas Musiksuteja dalam
referensi bagi pelajar maupun musisi yang mendalami alat musik orkestra, bahwa
terdapat banyak pilihan alternatif dalam berkarya selain tergabung dalam sebuah grup
bahwa di Daerah Istimewa Yogyakarta (yang menjadi lokasi penelitian) belum terdapat
kreativitas Musiksuteja dalam mengemas format musik kamar ke dalam musik pop.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang diperoleh berdasarkan latar belakang tersebut adalah:
C. Tujuan Penelitian
4
Adapun tujuan yang hendak dicapai berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah:
Musiksuteja.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
kelompok musik dalam format kecil dalam hal proses kreativitas, serta kemasan musik
2. Manfaat Teoritis
kaitannya dengan kreativitas grup musik yang menggunakan format musik kamar.
E. Tinjauan Pustaka
beberapa buku, jurnal, maupun tulisan (artikel, buletin, majalah) yang menunjang
5
penelitian ini. Hasilnya terdapat beberapa penelitian yang memiliki keterkaitan dengan
penelitian yang akan penulis lakukan. Berikut adalah beberapa penelitian yang
1) Ardy Aprilian Anwar, 2020. “Kreativitas Musik Film Sang Pencerah”. Penelitian
ini membahas mengenai musik film yang dikerjakan oleh Tya Subiakto pada tahun
2010 untuk melihat sudut pandang cara berpikir kreatifnya. Penelitian ini
dengan cara melihat hubungan struktur musik dengan jalan cerita film “Sang
Pencerah” lalu membedahnya dengan teori komposisi musik dan teori afektif
2) Irfanda R. H, Tejo Bagus S., Sunaryo. 2022. Dalam jurnalnya yang berjudul “Seni
tersebut meneliti mengenai kelompok musik yang terdiri dari tiga orang dengan
instrumentasi drum, perkusi, dan vokal. Keunikan kelompok musik ini terdapat
pada struktur bentuk musik yang tidak lazim apabila dibandingkan dengan bentuk
musik ritmis dengan seni bela diri pencak silat. Jurnal ini membantu penulis untuk
6
3) Aaron M. Sacks, 2017. Dalam penelitiannya yang berjudul “A Comparative
History and the Importance of Chamber Music”. Penelitian ini berfokus pada peran
musik kamar dalam konteks sosial dan akademik. Dalam penelitian ini terdapat
terkandung di dalam musik kamar. Hal lain yang menjadi fokus dari penelitian ini
adalah bagaimana peran musik kamar pada masa lampau dibandingkan dengan
masa sekarang beserta mengapa genre (musik kamar) begitu penting berkaitan
dengan musisi tersebut dan non musisi. Proses pengambilan data pada penelitian
ini berfokus pada pengajar musik khusunya musik kamar dan penekanannya
berfokus pada dampak sosial dari adanya musik kamar tersebut. Penelitian ini
kamar beserta popularitas musik kamar dari periode klasik hingga abad XXI.
Essential History”. Dalam buku ini berisi mengenai sejarah dan perkembangan
Musik Kamar yang nantinya akan membantu penulis mengetahui tentang sejarah
musik kamar.
Kabupaten Banyumas”. Jurnal ini meneliti mengenai kreativitas grup musik yang
masih tetap eksis karena dalam grup ini terdapat kreativitas yang bagus dalam
7
Penelitian ini menambah wawasan bagi menulis guna menentukan sudut pandang
Pembelajaran Seni Budaya (Musik) di SMA Negeri 1 Pati”. Dalam penelitian ini
penilaian.
7) Hanom Satrio Listyoadi, 2018. “Proses Kreatif Band Ska R-Slide di Surakarta
(Studi Kasus Lagu ‘Dansa Bersama’)”. Penelitian ini membahas mengenai proses
kreatif salah satu band ska di Surakarta. Penelitian tersebut memfokuskan untuk
meneliti salah satu lagu dari grup band ska R-Slide yang berjudul ‘Dansa Bersama.
F. Metode Penelitian
kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat diukur melalui
dokumentasi (dalam penelitian ini lebih ditekankan seperti bentuk foto). Dalam
penelitian ini penulis akan menggunakan metode kualitatif yang terpusat dengan
8
wawancara kepada subyek yang akan diteliti. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
informasi yang jelas sesuai dengan topik penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk
mengetahui respon subjek atas isu tertentu. Dalam hal ini penulis akan meneliti
kreativitas Musiksuteja dalam mengemas musik kamar ke dalam musik pop, serta
a. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini selama dua
bulan dimulai sejak bulan Februari hingga akhir bulan April 2022.
b. Tempat pelaksanaan
untuk mendapatkan informasi- informasi yang diperlukan oleh peneliti. Hal ini
sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Moloeng (2013: 132) subjek
9
memberikan informasi berkaitan dengan data yang diinginkan oleh peneliti
produser dan orang yang bertugas sebagai audio engineer dari Musiksuteja.
hal yang akan diteliti. Menurut (P. Sugiyono, 2011) objek penelitian merupakan
suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mengemukakan bahwa objek penelitian merupakan apa dan siapa yang menjadi
Dalam penelitian ini, objek yang akan diteliti adalah grup musik Musiksuteja.
primer, dan lebih banyak berperan serta terhadap observasi, wawancara yang
10
a. Observasi
dan mencatat kegiatan proses kreatif yang dilakukan oleh Musiksuteja baik
b. Wawancara
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
lanjutan.
11
Proses wawancara diawali dengan membuat kesepakatan terlebih
dahulu antara peneliti dengan informan terkait kesepakatan waktu dan tempat.
Target responden dalam penelitian ini terdiri dari Produser sekaligus cellist
c. Dokumentasi
Yogyakarta dan Jawa Tengah, dan foto ketika Musiksuteja terlibat sebagai
12
4. Metode Analisis Data
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
a. Reduksi Data
b. Penyajian Data
yang menarik dan mengambil tindakan melalui penyajian data yang baik.
c. Verifikasi Data
Langkah terakhir data yang sudah direduksi dan disajikan akan ditarik
kesimpulan berdasarkan tinjauan ulang terhadap catatan data yang sudah ada di
lapangan, dimulai dari reduksi data, penyajian data, dan penyajian data.
13
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan uji keabsahan data dengan
cara berdiskusi dengan dosen pembimbing atau dengan teman yang mengerti
mengenai tema yang diambil dalam penelitian ini. Menurut Patton (2009)
penelitian akan sangat efektif untuk menguji keabsahan data, diskusi dapat
terjadi.
b. Triangulasi
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang
antara data yang diperoleh dari satu informan dengan informan lainnya. Terdapat
dua macam teknik triangulasi menurut Sugiyono (2016) triangulasi teknik adalah
cara yang digunakan untuk mendapatkan data dari sumber yang sama dengan
14
sumber adalah cara untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda
(Sumber.www.konsistensi.com)
dalam mengemas musik kamar ke dalam musik pop. Informasi yang dihasilkan dari
G. Sistematika Penulisan
sebagai berikut.
15
BAB I Pendahuluan, bab ini menjelesankan secara umum mengenai latar
belakang dan alasan penulis memilih judul penelitian “Kreativitas Musiksuteja Dalam
Mengemas Musik Kamar Ke Dalam Musik Pop”. Dalam bab ini akan dibahas
mengenai rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan serta manfaat dan tujuan
penelitian. Selanjutnya terdapat tinjauan pustaka yang berfungsi sebagai referensi bagi
penulis dalam menyusun penelitian ini, lalu terdapat metode penelitian yang digunakan
sistematika penulisan karya tulis tugas akhir yang menjelaskan mengenai urutan-urutan
BAB II berupa Landasan Teori, yang berisi konsep serta penjelasan mengenai
topik yang diangkat dalam penulisan karya tulis tugas akhir ini. Selain itu dalam bab
ini berisi mengenai argumen dan penguat bagi peneliti kaitannya dengan kreativitas
Musiksuteja. Pada bagian ini penulis akan mengolah hasil wawancara mendalam yang
penelitian yang telah dilaksanakan maupun saran penulis tentang penelitian yang telah
dilaksanakan.
16
H. Jadwal Penelitian
Pelaksanaan Bulan Ke -
No. Jenis Agenda Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Proposal
2 Studi Pustaka
3 Studi Lapangan
4 Analisis Data
5 Penulisan Laporan
6 Penulisan Artikel
7 Ujian Skripsi
17
Daftar Pustaka
https://firlienh.blogspot.com/2020/10/hearing-session-musiksuteja-di-mol.html
(diakses pada Sabtu 2 Januari 2023)
18