Anda di halaman 1dari 4

Nama

Nim

:Bonny Akbar Aditya Putra


:1414035004

Etnomusikologi
Definisi dalam Disiplinnya
George List
Seperempat abad yang Ialu Jaap Kunst merasa tidak puas dengan istilah musikologi
komparatif, dan menciptakan istilah baru etnomusikoogi. Ia memberi awalan atau
mengkombinasikan kata etno di depan kata musikologi untuk menunjukkan bahwa studi
iniadalah untuk rnusik dan berbagai ras manusia (1950:1). Namun sebaliknya, definisinya
dibatasi bahwa seni musik lbarat dan rnusik populer berada di luar lapangan studi. Dalam
redefinisi istilah yang diperbaikinya belakangan, ia mengindikasikan bahwa studiinijuga
memasukkan aspek-aspek sosiologis yang terdapat di dalam musik (1959:1).
Sejak saat itu studi yang dikenal dengan sebutan etnomusikologi berkembang begitu
cepat, meliputi hampir sernua kegiatan yang diterima dan terkait derigan apa yang disebut
rnusik. Data dan metode-metode yang digunakan berasal dan berbagai disiplin yang dijumpai
dalam seni, humaniora, ilmu sosial, dan ilmu fisika. berbagai ragam filsafat, pendekatanpendekatan, dan metode-metode yang digunakan sangat luas. Karenanya tidak rnungkin untuk
rnerangkum semuanya ke dalam sebuah definisi. Menurut pandangan saya, etnomusikologi
tidak cukup dipadai dengan mendeflnisikannya sebagai kegiatan interdisipliner ilmu. TeraIu
melebar dan luas. Etnomusikologi hanya akan dapat didefinisikan apabila kita lihat bahwa
etnomusikologi diberi peralatan yang baik untuk bekerja dibanding dengan antropolog, ahli
folkior, ahli sejarah, ahli lingiuisstik, ahli yang dikenal dengan musikologhistoris, psikolog, atau
sosiolog. Bila kita memperhatikan hal itu, yaitu bahwa suatu kegiatan yang unik adalah bersifat
etnomusikologis, maka kita berada di satu posisi untuk mendefinisikan etnomusikologi. Dalam
prosesinietnomusikologi menjadi sebuah disiplin yang didasari oleh hak-hak dan
pandangannya, seperti disiplin lain, yang tidak hanya memiliki fokusnya sendiri, mempunyai
perrnasalahan sendiri, atau bentuk kegiatan yang penting, tetapi sebaliknya juga
memperlihatkan keterbatasan di dalam lapangan yang rnenjadi perhatiannya.
Lalu bagainiana orang dapat mendefinisikan etnomusikologi sebagai sebuah disiplin:
sebuah wissenschaft, atau scientia dengan segala haknya? Etnomusikologi adalah studi
tentang pola-pola suara yang dihasilkan secara manusiawi, suara yang terpola dan anggota
masyarakat yang memproduksinya atau sarjana yang mempelajari serta menerimanya sebagai
musik. Oleh karena definisi memasukkan kata suara yang dihasilkan secara manusiawi, maka
kicau burung tidak termasuk lahan perhatian etnomusikologi. Oleh karena di dalam definisi
terdapat istilah polapola suara, maka tulisan atau partitur cetakan yang berfungsi untuk
pemandu dalam pertunjukan bukan merupakan fokus dan disiplin kita. Dalam hal ini kita
berbeda dengan apa yang disebut musikolog historis. Musikolog mornpelajari musik yang
tertulis atau partitur yang sudah dicetak, sementara kita niemfokuskan perhatian kita terhadap
penyajian musik tanpa memperdulikan apakah terdapat presknipsi yang tertulis dan musik yang
disajikan atau tidak.

Semua musik yang diproduksi secara manusiawi dalam beberapa hal memiliki cini-ciri
pentng. Dua kali penyajian musik yang dianggap sama, ternyata selalu mernpunyai perbedaanperbedaan dalam beberapa cara. Halini juga terjadi di dalam pertunjukan musik simfoni karya
Mozart serta nyanyian yang dilagukan oleb Vedda. Kita tidak hanya berhadapan dengan
keanekaragaman kebudayaan yang secara geografis berlokasi di wilayah yang berbeda-beda
tetapi kita juga mengadakan studi tentang hasil produk rnanusia yang selalu. berubah; dan
inimembawa kita kepada ilmu-ilmu sosial dan humaniora untuk digunakan sebagai alat dalam
penelitiankita.
Studi tentang kegiatan-kegiatan yang terjadi pada saat bersamaan adalah penting untuk
pemahaman kita terhadap gaya dan struktur musik. Kita mengadakan studi tentang teks yang
dinyanyikan, pembuatan dan perrnainan instrumen-instrumen rnusik, kegiatan kinetik yang
muncul bersamaan dengan musik. Hal-hal penting dan menarik adalah konsep-konsep (yang
terdapat pada anggota masyarakat dan sebuah kebudayaan), yang berkaitan dengan musik
yang mereka hasilkan. Kegiatan-kegatan yang nonmusikal ini mempunyai daya tarik tersendiri;
tetapi para etnmusikolog mempelaiarinya dalam upaya menambah pengertian lebih luas
tentang berbagal aspek dan musik, Sebagai contoh ialah pengetahuan tentang aspek-aspek
musik apa saja yang dianggap penting bagi mereka yang membantu dalam mcntransknipsi
musik mi. Konsep-kOnseP musikal para narasurnber, sebaliknya, tidak selalu sesuai dengan
para etnomusikolog. Seorang narasumber, misalnya, dapat yakin bahwa ia menyajikan dua
[komposisi] di dalam ukuran tempo yang sama. Namun, apabila rekaman dan kedua penyajian
musik tersebut dicek dengan rnenggunakan rnetronom atau dengan jam tangan, maka akan
dapat dilihat bahwa perubahan tempo (yang patut diperhitungkan itu) sebenarnya telah terjadi.
Kebiasaan dan faktor-faktor psikologis lainnya pun terjadi di sini. Sebuah studi yang secara
menyeluruh berdasarkan konsep-konsep yang terdapat di tengah-tengah masyarakat dan
sebuah kebudayaan hasil-hasil yang tidak dibandingkan dengan kesimpulan objektif di dalam
batas-batas kemampuan etnomusikolog adalah bukanmenurut defnisi yang adaetnomusikologi.
Ini terlelak di dalam ruang lingkup disiplin lainpsikologatau mungkin salah satu dan disiplin yang
mencakup berbagai hal, antropolog atau sosiologi, yang lapangan pekerjaannYa meliputi
semua studi yang berurusan dengan rnanusia dan pekerjaannya. Bagi sebuah studi yang
bersifat etnomusikologis, seorang sarjana harus mentraniskripsikan musik dengan satu atau
lain cara, menganalisis gaya dan struktur musik itu serta mernbandingkan hasil yang
dikerjakannya dengan konsep-konsep yang terdapat di tengah-tengah masyarakat kebudayaan
yang sedang diteliti bila konsep-konsep itu memang ada.
Musik jelasnya dapat dipelajari sebagai satu cara untuk memecahkan sebuah masalah
non-musikal Sebagai contoh, Clark Wissler dalarn bukunya tentang suku Indian Amerika
(1922:155) menunjukan bahwa musik merupakan ciri-ciri kultural yang sangat stabil dan
karenanYa dapat rnemberikan t.anda.tanda yang berguna untuk menentukafl persebaran ciriciri kebudayaan lain. Studi-studi ini tentu saja dimungkinkan, akan tetapi semua ini di luar
jangkauan etnomusikologi sebagai sebuah disiplin. Untuk studi yang bersifat nomusikologis
maka pendekatan yang terbalik harus dilakukan. Ciri-ciri kultural lain dapat dipelajari dalani
upaya untuk mencapai kesimpulan yang berkaitan dengan persebaran musik. Hal ini
merupakan pokok perhatian. Karenanya buku AJan P. Merriam The AnthropologY of Music

(1964), seperti tersurat pada judulnya, adalah bersifat antropologis, bukan bersifat
etnomusikologis Buku ini pada dasarnya membicarakan perilaku manusia dalam berbuat atau
bereaksi terhadap musik, bukan basil musikal itu sendiri. Apabila karya mi diharapkan
mempunyai karakter yang bersifat etnomusikologis, maka judulnya harus dibalik menjadi The
Musicology of Anthropos, yaitu studI musik manusia,
Contoh-contoh yang lebih rinci dapat memperielas masalab fokus mi. Beberapa tahun
yang lalu sebuah artikel tentang nielodi lagu dan melodi percakapan di Thailand bagian tengah
saya terbitkan di dalam jhnoniUSiC0l0gY (1960). Belakangan artikel tersebut diterbitkan lagi di
dalam sebuah buku yang berisi koleksi esai berudul Intonation, dengan editor seorang ahli
linguistik (Bolinger 1972). Lima nada digunakafl di dalam dialek Thailand Tengah. Maksud dan
tujuan studi yang saya lakukan adalah untuk menentukan bagamana nada-nada dalam bahasa
memberi pengaruh kepada nyanyian. Dengan kata lain, saya menggunakan data linguistik
dalam upaya untuk sampai kepada sebuah pengertian dan melodi-melodi yang terdapat pada
nyanyian nyanyian. Editor intonation rupanya percaya bahwa ahli linguistik dapat berangkat dan
informasi studi saya tentang modifikasii nada-nada yang benlangsng ketika dinyanyikan
danipada dalam percakapan. Dengan kata lain, data-data musikal dapat digunakan untuk dapat
mencapai pengertian yang lebih baik tentang fenomena linguiistik Mungkin artikel ini berguna
untuk tujuan ini. Akan tetapi, apa yang saya pandang sebagai data linguistik menjadi, hilang.
Saya tidak membubuhkain teks nyanyian baik dengan menggunakan aksara Thai maupun
irnbo-simbol fonetik atau fonemik dalam studi saya. Yang saya peroeh dan narasumber saya
hanya nada-nada yang lazim mereka gunakan apabila teks nyanyian digunakan di dalam
percakapan. Sebaliknya, tanpa mendengarkan teks nyanyian, narasumber saya tidak dapat
membedakan nada-nada seperti itu. Karenanya, menurut pendapat saya, studi yang saya
lakukan sangat baik untuk tujuan studi etnomusikologis daripada studi linguistik.
Saya tidak menentang interdisiplin studi. Pendekatan studi seperti ini telah berjalan
lama, sedang berjalan, dan harus terus dijalankan. Sejauh ini, sebagai fokus dan studi mereka
tentang pola-pola bunyi yang dihasilkan secara manusiawi dapat di. gambarkan sebagai bagian
dan ciri-ciri yang bersifat etnomusikologis. Di sisi lain, tidak ada suatu pekerjaan yang
Sepenuhnya bersifat etnornusikologis, kecuali fokus dasarnya adalah studi ini.
inimernbawa kita kepada metode-metode atau garis-garis penyelidikan. Etnomusikologi
ikut ambil bagian bersama disiplin. disiplin lain tentang pandangan dasar atau metode-metode.
Semua inimelindungi sebuah sampel yang sesuai dan bahan yang akandipelajari, perhatian
penuh dan akurasi di dalam seniua operasi dan prosedur-prosedur yang dilakukan, dan
objektivitas. Yang belakangan, objektivitas, menentukan bahwa sebuah pendekatan kepada
problemaapakah itu kerja lapangan, transknipsi, analisis, atau perbandinganseharusnya
dikerjakan dengan pikiran yang terbuka. Seorang sarjana seharusnya tidak dibatasi oleh
sebuah metodologi atau sebuah kerangka teoritis. Sebaiknya ini harus menerapkan pendekatan
yang paling manjur untuk rnernecahkan masalah penting. Seandainya tidak tersedia prose-durprosedur yang bermanfaat, ia harus rnenciptakan apa yang diinginkannya. Salah satu metode
yang umum digunakan adaJah untuk kepentingan sarana itu sendiri, yaitu agar belajar
memainkan musik dan kebudayaan yang dipelajari. Metode ini diusulkan oleh von Hornboste)

pada . awal abad mi (Abraham dan von Hornbostel 1909-10:12) Jrn adalah sebuab metode
yang sangat bermanfaat. sepanjang praktik pertunjukan (performance) itu sendiri tidak menjadi
tujuan. Bila demikian rnaka kegiat.an-kegiatan itu harus diterapkan kepada praktik musik
daripada mernbentuk spek riset yang bersifat etnornusikologis.
Metode penelitian kita adalah serupa seperti yang digunakan oleh para antropolog,
folklois, sosiolog yang kemudian dimodifikasi untuk dapatmemenuhi kepentingan yang kita
ingini. perkembangan-perkembangan baru berakar dan fisikaakustika, elektronik,
optikbarangkali jauh lebih bermanfaat bagi kita daripada kebanyakan para peneliti lapangan
yang lain. Kita mengambil keuntungan dan setiap peralatan baru yang sejenis.
Setiap pendekatan: kerangka teoretis; atau metode dapat dimanfaatkan bila hal itu
terbukti manjur [seperti]: model, paradigma, etriosain, proses kognitif, semiotis. Pengetahuan
tentang mi sungguh sangat berguna untuk melindungi subsidi yang diperoleh. Semua harus
ditinjau dengan pandangan yang kritis sebelum salah satunya diterapkan untuk memecahkan
problem yang panting. Apakah pengutamaan terletak begitu kuat pada proses sehingga proses
itu sendini jarang sekali menjadi lengkap? Apakab hasil-hasil yang diperoleh dan proses yang
panjang dapat mencapai kesimpulan yang sama validnya dengan menggunakan prosedur
tradisional dan dalarn waktu yang lebih pendek? Apakah model dapat mengangkat dua
peristiwa secara bersama dan terjadi dalam waktu yang bersamaan, padahal dalam kenyataan
peristiwa itu tidak mempunyai hubungan yang berarti antara satu dengan yang lain? Seseorang
tentu berharap untuk menjadi aucourant tetapi orang harus waspada dalam berurusan dengan
mode (fashions) yang terus berubah dari waktu ke waktu. Walaupun demikian, setiap metode
atau data yang berasal dan disipliri atau sumber apa pun dapat digunakan apabila hal itu dapat
membantu mengembangkan pengertian terhadap pola-pola bunyi yang dihasilkan secara
manusawi. ini adalah ciri-ciri interdisiplin dalam etnomusikologi sebagai suatu disiplin.

Anda mungkin juga menyukai