Anda di halaman 1dari 10

GARIS-Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur (E-ISSN : 2503-3344)

PENERAPAN ARSITEKTUR ANALOGI DRAMATURGI PADA GEDUNG


BALAI KONSER MUSIK DI KOTA KENDARI
1*
Bima Sakti, 2 Sachrul Ramadan, 3 Alim Bahri
1,2,3
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo Kendari
1*
bimasaktitanggasa@gmail.com; 2 sahrul_ramadan@uho.ac.id; 3 alim.bahri_ft@uho.ac.id

ABSTRAK

Desain perancangan fisik Gedung Balai Konser Musik dengan Pendekatan Arsitektur Analogi Dramaturgi di Kota
Kendari merupakan gedung yang fungsi utamanya sebagai pusat pertunjukan musik yang mampu memberikan hiburan
tersendiri bagi penikmat musik. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah menggunakan metode analisis
deskriptif dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang menunjang seperti mengumpulkan data terkait, observasi lapangan,
wawancara dan media informasi lainnya yang kemudian disimpulkan dan dijadikan titik tolak dalam penyusunan acuan
perancangan secara rinci. Lokasi tapak terletak di kota Kendari tepatnya di kecamatan kadia, antara jalan Antero Hamra
dan jalan Brigjen M. Yunus By Pass dengan luas lahan ±2,4 Ha. Perencanaan Gedung Balai Konser Musik dengan
pendekatan Arsitektur Analogi Dramaturgi, yaitu dengan menerapkan karakter dari Arsitektur Dramaturgi, serta
memasukkan unsur-unsur musik kedalam bangunan yang dapat dilihat pada penentuan bentuk dasar dan Tampilan
bangunan. Penataan ruang Gedung Balai Konser Musik dengan Pendekatan Arsitektur Dramaturgi di kota Kendari
berdasarkan penataan tata akustik ruang yang mampu memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

Kata kunci: Konser musik, arsitektur analogi Dramaturgi

ABSTRACT
The physical design design of the Music Concert Hall Building with the Dramaturgy Analogy Architectural Approach
in Kendari City is a building whose main function is as a music performance center that is able to provide its own
entertainment for music lovers. The method used in this discussion is to use the descriptive analysis method by identifying
supporting elements such as collecting related data, field observations, interviews and other information media which are
then concluded and used as a starting point in preparing detailed design references. The site is located in the city of
Kendari, precisely in Kadia sub-district, between Jalan Antero Hamra and Jalan Brigjen M. Yunus By Pass with a land
area of ± 2.4 Ha. The Planning of the Music Concert Hall Building with the Dramaturgy Analogy Architecture approach,
namely by applying the characters of the Dramaturgy Architecture, and incorporating musical elements into the building
which can be seen in determining the basic form and appearance of the building. The spatial arrangement of the Music
Concert Hall Building with the Dramaturgy Architectural Approach in the city of Kendari is based on the arrangement of
the room acoustics, which is able to provide comfort for its users.

Keywords: Music concerts, architectural analogy Dramaturgy

PENDAHULUAN atau peran yang sangat penting sehingga tidak satupun


A. Latar Belakang manusia yang bisa lepas dari keberadaan musik.
Perkembangan dan kemajuan dunia hiburan di Fungsi musik diantaranya sebagai hiburan, terapi kesehat
Indonesia saat ini cukup pesat, khususnya seni musik an, membantu kecerdasan dan lain sebagainya. Abrahkre
yang merupakan salah satu sarana manusia untuk atif(2019). Dalam suatu pertunjukan musik agar dapat
mengekspresikan estetika yang ada dalam pikiran dan mencapai suatu keberhasilan adalah adanya interaksi dan
hati setiap manusia. Menurut KBBI (Kamus Besar komunikasi antara sang artis dengan para penonton,
Bahasa Indonesia) musik adalah nada atau suara yang untuk itulah lingkungan bentuk fisik yang terbangun
disusun demikian rupa sehingga mengandung irama, sangat menentukan kualitas pertunjukan musik tersebut.
lagu, dan keharmonisan (terutama yang menggunakan Yaitu bentuk panggung, letak kursi penonton dan tata
alat-alat yg dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). ruang dalam lainnya didalam gedung pertunjukan
Melalui musik manusia dapat mengekspresikan suasana tersebut. Bentuk-bentuk fisik ini berpengaruh terhadap
hati yang sedang mereka rasakan pada saat itu. Baik itu kualitas suara atau musik yang dihasilkan didalamnya.
sedih, senang, bingung dan sebagainya. Radio Republik Indonesia (RRI) merupakan
Dari perspektif filsafat, musik diartikan sebagai Lembaga penyiaran publik milik pemerintah, selain ada
bahasa yang menghubungkan pemahaman dan unsur edukasi bagi masyarakat, juga ada unsur hiburan
pengertian antar manusia pada sudut-sudut ruang dan dan promosi. Di kota kendari sendiri LPP RRI Kendari
waktu, di mana pun kita berada. Oleh karena itu pernah menggelar Audisi bintang radio untuk
Nietzsche, seorang filsuf Jerman, meyakini bahwa musik mendapatkan talenta-talenta penyanyi yang bisa
tidak diragukan dapat memberikan kontribusi yang mewakili RRI kendari pada tingkat nasional, yang
positif bagi kehidupan manusia. Sehubungan dengan itu dilaksanakan pada tahun 2015 bertempat di SMA Negeri
ia mengatakan: "Without musik, life would be an error." 6 Kendari dan pada tahun 2018 dilaksanakan di dua
Dalam kenyataannya musik memang memiliki fungsi tempat berbeda yakni di kampus Poltekkes Menkes dan
Volume 5 No. 3 | December 2020 469
GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

Universitas Sulawesi Tenggara ( UNSULTRA ), Nadir seni yang mengandung unsur-unsur ritme, melode,
(2019). Seni pertunjukan musik di Sulawesi Tenggara harmoni, warna suara dan dinamika.
khususnya di kota kendari sering dilangsungkan, salah Fungsi Musik Sebagai bagian dari kesenian yang
satunya pada ruangan indoor yaitu D’liquid club yang merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan
merupakan salah satu fasilitas hiburan dari hotel terbesar universal, musik memiliki fungsi sosial yang secara
di kota kendari yaitu Claro Kendari. universal umumnya dapat ditemukan di setiap
Sedangkan pada area outdoor pergelaran seni musik kebudayaan suku bangsa manapun di seluruh dunia.
sering di adakan di pelataran tugu Religi Kendari. Dari Fungsi Ekspresi Emosional
penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa 1. Fungsi Penikmatan Estetis
minat masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya kota 2. Fungsi Hiburan (entertainment)
kendari terhadap seni musik begitu tinggi. Potensi kota 3. Fungsi Komunikasi Musik
Kendari di bidang kesenian khususnya seni musik 4. Fungsi Representasi Simbolik
semakin berkembang, namun perkembangannya tidak 5. Fungsi Pelestarian Kebudayaan
diimbangi dengan perkembangan tempat untuk
mempertunjukkkannya. Dengan adanya wadah ini B. Tinjauan Gedung Pertunjukan Musik
diharapkan para peminat musik di kota Kendari dapat Gedung pertunjukan Musik ini mempunyai fungsi
menjadi nilai jual karena wadah ini juga menjadi ajang sebagai wadah yang menyediakan fasilitas pertunjukan
untuk berkompetisi dan juga untuk melihat kualitas musik dengan berbagai macam aliran, menampung
pemusik yang ada di kota Kendari. Menyaksikan konser kegiatan penjualan, studio dan aktivitas musik lainnya
musik di dalam gedung akan sangat menarik dari pada serta kegiatan-kegiatan penunjang yang ada didalamnya,
menyaksikan konser musik di televisi atau dimana dapat di katakana sebagai berikut :
mendengarkannya di radio. Kepuasan akan menonton 1. Sebagai tempat pertunjukan untuk mengekspresikan
konser musik secara langsung adalah kepuasan batin bakat musik.
bagi penonton. 2. Meningkatkan kreatifitas dan apresiasi masyarakat di
Dengan potensi yang ada maka penulis tertarik bidang musik.
mengambil tema “Arsitektur Analogi Dramaturgi” pada 3. Mendidik masyarakat lebih mencintai musik yang
balai konser musik, dengan konsep tersebut diharapkan merupakan warisan budaya bangsa.
mampu memberikan keunikan tersendiri pada bangunan. 4. Merupakan wadah kontak komunikasi antara musik
Sehingga di butuhkan wadah yang bisa menampung dan masyarakat.
kegiatan bermusik tersebut yaitu Balai konser musik. 5. Memberikan kebutuhan - kebutuhan musik
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat diangkat dalam C. Tinjauan Jenis kegiatan Musik
Perancangan “Balai Konser Musik” di Kota Kendari Ada beberapa jenis-jenis kegiatan yang membentuk
sebagai berikut : hubungan dalam pola kegiatan Gedung Pertunjukan
1. Bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk Musik, yaitu :
Perencanaan Balai konser Musik di Kota kendari? 1. Kegiatan Administrasi
2. Bagaimana Merencanakan bentuk dan tampilan 2. Kegiatan Pertunjukan Musik
bangunan dengan pendekatan Analogi Dramaturgi 3. Kegiatan Penjualan Alat Musik.
pada Perencanaan Balai konser Musik di Kota 4. Kegiatan Penunjang
kendari?
D. Tinjauan Analogi Dramaturgi Arsitektur
Analogi merupakan Konsep yang berdasarkan pada
C. Tujuan dan Sasaran Penulisan
"kemiripan secara visual" dengan sesuatu yang lain, bisa
1. Tujuan
bangunan lain, hal-hal yang terdapat pada alam, maupun
Tujuan yang akan dicapai pada perencanaan Balai
benda-benda hasil buatan tangan maupun pemikiran
konser Musik ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
manusia..
a. Untuk menentukan tapak/site yang sesuai dengan
Dramaturgy in architecture merupakan topik/ issue
Perencanaan Balai konser Musik di Kota kendari.
yang menarik untuk diangkat dan dibahas. Kata drama
b. Mewujudkan bentuk dan tampilan bangunan dengan
dan arsitektur sendiri memang sudah sangat tidak asing
pendekatan Analogi pada Perencanaan Balai konser
namun bagaimana nantinya seni drama teater mampu
Musik di Kota kendari. berdialog dengan arsitektur atau sebaliknya. Seni drama-
2. Sasaran Penulisan teater dan arsitektur sama-sama memiliki atmosfer
Sasaran pembahasan adalah merencanakan Balai sendiri untuk membahasakan substansi keilmuannya, jadi
konser Musik di kota kendari dengan desain yang aman, apakah diantara keduanya dapat ditarik sebuah benang
nyaman, dan berestetika dan merancang ruang dalam merah untuk menemukan kesentaraan bahasa dan bahasa
dengan memperhatikan aspek audio dan visual. ini dapat di tuangkan dalam desain arsitektur. James. C
Snyder dan Anthony J. Catanese adalah seorang penulis
KAJIAN LITERATUR yang mengemukakan bahwa analogi dramaturgi adalah
A. Tinjauan Fungsi Musik kegiatan-kegiatan manusia sering dinyatakan sebagai
Dalam arti umum, musik adalah daya upaya manusia teater “seluruh dunia adalah panggung‟, dan karena itu
dalam memberi ungkapan perasaan serta sekaligus lingkungan buatan dapat dianggap sebagai pentas
memperoleh keindahan yang berupa nada-nada yang panggung. Manusia memerankan peranan, dan demikian
dapat didengar. Dalam arti khusus, musik adalah cabang

Volume 5 No. 3|Desember 2020 470


GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

pula bangunan merupakan rona panggung dan B. Pengolahan Tapak


perlengkapan yang menunjang pagelaran panggung. 1. Orientasi Tapak Terhadap Matahari
Dramaturgi dalam Arsitektur diangkat untuk
mempadupadankan makna antara seni teater
kontemporer dan arsitektur kontemporer. Implementasi
topik ini pada rancangan. arsitektur dilakukan melalui
strategi pendekatan teori dekonstruksi. Konsep arsitektur
dekonstruksi dipilih karena melihat kedekatan prinsip
dengan teater absurdisme. Penerapan analogi
Dramaturgi dalam proses perancangan Arsitektur dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara Analogi
dramaturgi terjadi dalam sebuah proses layering untuk Gambar 2. Orientasi Matahari
menemukan wajah bangunan, sebagai ekspresi karakter
dalam cerita. Salah satu cara untuk mereduksi sinar matahari
berlebih ke dalam tapak dilakukan dengan solusi :
METODE PENELITIAN a. Pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai area hijau
Metode pembahasan yang digunakan adalah metode pada tapak
deskriptif yang dilakukan dengan mengumpulkan data,
yakni : Area Public Space
A. Mengumpulkan teori-teori dari berbagai literatur,
yaitu dengan menelusuri sumber-sumber tulisan yang
pernah dibuat sebelumnya baik itu melalui buku
ataupun internet.
B. Survey lapangan, yaitu metode yang digunakan
dengan cara turun langsung ke lapangan untuk
mendapatkan data.
C. Studi literatur, yaitu dengan mengambil contoh
bangunan yang dapat digunakan sebagai bahan
perbandingan dalam proses perancangan. Gambar 3. Area hijau pada tapak

HASIL DAN PEMBAHASAN b. Penggunaan sun shading pada bangunan untuk


A. Lokasi Proyek melindungi kaca dari sinar radiasi langsung, bukaan
1. Gambaran Umum Site yang cukup lebar akan memberikan cahaya Alami
a. Peruntukan : Kawasan Pendidikan dan yang cukup baik dan tidak terjadi silau.
Parawisata
b. Luas tapak : 20.477 m2
c. KDB : 40%
d. GSB : 25 M
e. Kondisi Tapak : Relatif datar

2. Lokasi Tapak/Site
Perencanaan Balai Konser Musik dengan
pendekatan Arsitektur Analogi Dramaturgi terletak Gambar 4. Sun Shading pada fasad
di kota Kendari. Adapun data mengenai tapak
yaitu:
c. Pembayangan oleh vegetasi pada sisi bangunan
sekaligus sebagai filter panas matahari yang
berlebihan.

Gambar 5. Penataan vegetasi sekitar bangunan


Gambar 1. Lokasi tapak yang terpilih
a. Timur : Jalan Brigjen M. Yunus By Pass 2. Orientasi Tapak Terhadap Angin
b. Barat : Sekolah MTsN 1 Kendari
c. Utara : Pemukiman Penduduk dan Pasar
d. Selatan : Taman Kali Kadia

Volume 5 No. 3|Desember 2020 471


GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

a
b
b

Gambar 6. Oreintasi arah angin Gambar 10. Solusi Kebisingan


Angin berhembus kencang pada sisi timur dan barat
sehingga mempengaruhi jumlah maupun ukuran bukaan a. Menjauhkan medium bising pada area dengan tingkat
pada sisi bangunan tersebut. Pohon-pohon di tempatkan bising yang tinggi, sehingga jarak tempuh gelombang
sekitar tapak agar dapat dimanfaatkan sebagai filter bising semakin jauh agar kebisingan dapat tereduksi.
terhadap angin yang berlebihan, sehingga tidak perlu b. Pemberian buffer (penyaring) bunyi berupa vegetasi
menambah biaya untuk membuat penghawaan buatan. tanaman pada titik-titik sumber kebisingan, terutama
pada bagian sebelah selatan dan timur.
3. View
5. Pencapaian dan Sirkulasi

Gambar 7. View
View masuk yang baik berada pada Jln. Brigjend Gambar 11. Eksisting Pencapaian
Majied Joehanes. Tentunya arah tersebut menjadi titik
pandang utama bagi orang-orang yang melintas pada
jalan tersebut.sehingga di gunakan sebagai point of view
yang digunakan sebagai penempatan identitas bangunan.

Gambar 12. Tanggapan Pencapaian


Gambar 8. Point Of View

4. Kebisingan a. Menempatkan Main Entrance pada Jl. Brigjen M.


Yunus dengan pertimbangan kemudahan akses
masuk karena kondisi jalan yang cukup lebar.
Tingkat kebisingan
cukup tinggi
b. Menempatkan Side Entrance pada Jl. Brigjen M.
berasal arah barat Yunus dengan pertimbangan kemudahan akses keluar
tapak yaitu Jalan
Brigjen M. Yunus, karena kondisi jalan yang cukup lebar sehingga kecil
karena merupakan
jalan utama yang
kemungkinan terjadi cross sirkulasi.
ramai dilalui c. Menempatkan jalur masuk servis pada area samping
kendaraan.
agar tidak mengganggu jalur sirkulasi utama.

Tingkat kebisingan sedang berasal dari arah


selatan tapak yaitu Jalan Antero Hamra.

Gambar 9. Kebisingan

Volume 5 No. 3|Desember 2020 472


GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

Gambar 15. Kondisi Real Site


Pendekatan perancangan yang dilakukan dimulai dari
pendekatan bentuk geometris transformasi bentuk ini
diawali dengan menelusuri jejak pada site.

Gambar 13. Sirkulasi Parkir Mobil

6. Penzoningan

Zona Publik

Zona Privat
Gambar 16. Analisis gubahan massa
Kondisi real pada site ini didapati 2 area yang
mendominasi, yaitu area publik dan area privat, site
dibagi menjadi 2 bagian yaitu dengan cara menarik
sumbu orientasi untuk memisahkan 2 zona yang berbeda
fungsi dengan demikian terjadi proses transformasi
Zona
Publik Service massa.

Zona Semi Publik

Gambar 14. Penzonningan

Penzoningan pada tapak didasarkan pada


pengelompokan kegiatan yang mempunyai sifat,
hubungan dan fungsi ruang yang kurang lebih sama dan
merupakan kegiatan yang terjadi dalam tapak.
Penzoningan dalam tapak dibagi dalam tiga zone, yaitu:
a. Zone Publik
Zone ini berada pada posisi timur dan selatan tapak,
termasuk dalam area ini adalah area entrance dan
ruang terbuka publik.
b. Zone Semi Publik
Zone ini berada pada posisi tengah pada tapak, Gambar 17. Proses transformasi massa.
termasuk dalam area ini adalah bangunan
Pertunjukan.
c. Zone Private
Zone ini berada pada sebelah utara tapak, termasuk
dalam area ini adalah gedung pengelola &
administrasi.
Pertimbangan penempatan zonasi pada tapak dengan
mempertimbangkan kegiatan pengunjung, kegiatan
pengelola, dan kegiatan service.

C. Bentuk dan Tampilan Bangunan


1. Konsep Gubahan massa dan tata letak massa
Penelusuran bentuk geometri pada site mengacu pada Gambar 18. Bentuk dasar bangunan
konsep dasar “Analogi Dramaturgi” dimana dengan
mengangkat image site sebagai suatu panggung (pentas)
dan geometri massa sebagai tokoh (pemeran).

Volume 5 No. 3|Desember 2020 473


GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

2. Tampilan Bangunan

Gambar 22 . Situasi Ruang Luar 1

Gambar 19. Tampilan bangunan

D. Ruang Luar Gambar 23 . Situasi Ruang Luar 1


Penataan ruang luar Gedung Konser Musik di Kota
Kendari dengan Pendekatan Arsitektur Analogi E. Ruang Dalam
Dramaturgi di desain agar mampu memberi kesan 1. Ruang pertunjukan
menyenangkan, nyaman, serta memberikan pengetahuan a. Warna
dan rasa eksplorasi terhadap pengunjung. Penggunaan Warna pada Ruang Pertunjukan di
dominasi oleh warna Putih dan Abu-abu yang
memberikan kesan Natural.

Gambar 19 . Ruang Luar

Gambar 24 . Warna ruang pertunjukan

b. Sistem akustik
Sistem Akustik digunakan pada ruang-ruang yang
memerlukan penataan suara khusus agar tidak terjadi
gema yang dapat mengganggu aktivitas dalam ruang.
a. Lantai
Gambar 20 . Situasi Ruang Luar 1 Lantai menggunakan lantai beton yang dilapisi
dengan Karpet dimana karpet mampu mereduksi dan
meniadakan bising benturan seperti bunyi seretan kaki,
bunyi langkah kaki dan sebagainya.

Gambar 21 . Situasi Ruang Luar 1

Gambar 25 . Akustik Lantai ruang pertunjukan


Volume 5 No. 3|Desember 2020 474
GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

b. Dinding 3. Ruang Resto dan Cafetaria


Menggunakan bahan-bahan yang memiliki daya Desain Ruang Resto dan Cafetaria terlihat pada
serap bunyi seperti : dinding bata dilapisi oleh desain plafond dengan permainan bidang persegi yang
plasteran, dinding dengan konsep Origami yang tidak beraturan yang dapat memberi pandangan visual.
memberikan kesan tidak biasa pada dinding dan
menghilangkan kesan monoton. Dinding dengan
susunan tiang-tiang panjang yang berwarna putih
dan hitam sebagai perumpamaan dari tuts piano
yang terbuat dari multipleks yang dilapisi HPL.

c. Plafond
Bentuk plafond dibuat tidak sama untuk
menyebarkan suara keseluruh ruangan dan paling
efektif menyebarkan suara yang diterima. Material
plafond menggunakan rangka baja dengan penutup
menggunakan bahan Gypsum board.
Gambar 28 . Ruang restoran dan cafetaria
2. Ruang hall / lobby
Desain ruang Lobby dengan permainan bidang Ruang Resto dan Cafetaria didesain dengan fitur fisik
persegi yang tidak sama rata sebagai irama tinggi rendah sebagai berikut:
dalam musik. Untuk warna putih dan hitam adalah a. Lantai menggunakan material granit memberi kesan
gambaran dari tuts piano, sedangkan untuk warna merah mewah.
kuning dan biru adalah gambaran dari karakter antagonis b. Plafond dengan material gypsum board dengan
tritagonis dan protagonis dalam sebuah drama. finishing cat putih.
c. dinding dengan bata ringan dan plasteran dengan
finishing cat Putih.

4. Ruang direktur

Gambar 26 . Ruang hall / lobby

Gambar 29 . Ruang direktur

Ruang Direktur didesain dengan fitur fisik sebagai


berikut:
a. Lantai menggunakan material Kayu memberi kesan
elegan pada ruangan.
b. Plafond dengan material gypsum board dengan
finishing cat putih.
c. dinding dengan bata ringan dan plasteran dengan
finishing cat abu-abu terang.
Gambar 27 . Ruang informasi dan tiket

Ruang Hall / Lobby didesain dengan fitur fisik


sebagai berikut:
a. Lantai menggunakan material granit memberi kesan
mewah.
b. Plafond dengan material gypsum board dengan
finishing cat putih.
c. dinding dengan bata ringan dan plasteran dengan
finishing cat Putih.

Volume 5 No. 3|Desember 2020 475


GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

F. Besaran Ruang TOTAL 1083,2 1408,16


1. Kelompok Ruang Kegiatan Pelayanan Umum Sumber : Analisa Penulis, 2020
Tabel 1. Besaran Kelompok Ruang Pelayanan Umum
3. Kelompok Ruang Belajar Mengajar Musik
Luas (M2)
Nama Ruang Tabel 3. Besaran Kelompok Ruang Belajar Mengajar
Acuan Laporan
Hall / Lobby 315 408,6 Musik
Ruang Informasi 4 5 Ruang Kelas Vokal 60 48,6
Ruang Kelas Alat Musik 60 55,9
Ruang Ticketing 9 11,2
Tradisional
Resto dan Cafetaria Ruang Kelas Alat Musik 60 62,3
Ruang Makan 225 209,4 Modern
Kasir 3 2,7 Studio Rekaman 20 25,9
Dapur 16 9,57 Lavatory Pria 19 17
Ruang Saji 4 4 Lavatory Wanita 14,5 18
Gudang Bahan Makanan 9 6,1 TOTAL 233,5 296,01
Sumber : Analisa Penulis, 2020
Lavatory Pria 7 5,5
Lavatory Wanita 5,5 5 4. Kelompok Ruang Kegiatan Sebelum Pertunjukan
Perpustakaan 240 17,1 Musik
Tabel 4. Besaran Kelompok Ruang Sebelum Pertunjukan
Ruang Pameran/Koleksi 360 209
Ruang Rias Pria 50 66,3
Lavatory Pria 7 4,7
Lavatory Wanita 5,5 4,2 Ruang Rias Wanita 50 71
Ruang Souvenir dan` Ruang Ganti Pria 50 66
30 43
Penjualan alat musik
Ruang Ganti Wanita 50 68,4
Ruang Penitipan Barang 12 4
Food Court / Kantin Ruang Tunggu Musisi / Artis 22,5 22,7
Ruang Latihan Sebelum Tampil 62,5 37,4
Ruang Makan 90 86,8
Lavatory Pria 8,5 7,6
Kasir 3 2,7
Dapur 16 8,3 Lavatory Wanita 8 6,7
TOTAL 301,5 449,93
Ruang Saji 4 4
Sumber : Analisa Penulis, 2020
Gudang Bahan Makanan 9 4,7
Lavatory Pria 7 3,3 5. Kelompok Ruang Kegiatan Pengelola
Lavatory Wanita 5,5 4,7 Tabel 5. Besaran Kelompok Ruang Kegiatan Pengelola
Mushollah Ruang Kepala Pengelola 20 16,7
Ruang Shalat 120 105
Ruang Imam 2 2,2 Lavatory Kepala Pengelola 3,5 4,4
Rg. Wudhu Pria 6 6,1 Ruang Kantor / Guru 12 27,7
Lavatory Pria 9,5 6,4 Lavatory Pria 4 3,1
Rg. Wudhu Wanita 9 6,7 Lavatory Wanita 4 3,1
Lavatory Wanita 9,5 6,4 Ruang Bagian Penerimaan 9 9
Ruang P3K 27 10,4 Tamu
Lavatory Khusus P3K 5,5 6,2 Ruang Bagian Manajemen 4,5 4,1
ATM Centre Pengelola & Keuangan
2 4
Karyawan Ruang Promosi dan 12 11,1
ATM Centr Artis 2 4 Penjualan
ATM Centre Pengunjung 4 4 Lavatory Umum Pria 19 17
Ruang Security 6 4
Lavatory Pria 19 17 Lavatory Umum Wanita 14,5 18
Lavatory Wanita 14,5 18 Ruang Rapat 45 52,8
TOTAL 1634,5 1643,161
Sumber : Analisa Penulis, 2020 Ruang P3K 27 14,9
Lavatory Khusus P3K 5,5 7
2. Kelompok Ruang Kegiatan Pertunjukan Musik
Ruang Gudang Arsip 18 4,1
Tabel 2. Besaran Kelompok Ruang Pertunjukan Musik
Ruang Pertunjukan 250 220,6 Ruang Pengelolaan 3,2 3,1
Ruang penonton 700 731 Keamanan Bangunan
Backstage Ruang Istrahat Karyawan 45 41,7
100 96,6
Lavatory Umum Pria 19 17 Gudang Barang 12 6,9
Lavatory Umum Wanita 14,5 18
Volume 5 No. 3|Desember 2020 476
GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

TOTAL 258,2 318,11 Sumber : Analisa Penulis, 2020


Sumber : Analisa Penulis, 2020 Selisih Besaran Ruang :
= Sesudah Perancangan – Sebelum Perancangan x100 %
6. Kelompok Ruang Kegiatan Teknis Sebelum Perancangan
= 4344,071 – 3859,4 x 100 %
Tabel 6. Besaran Kelompok Ruang Teknis 3859,4
Ruang Mechanical Engineering 120 47,9 = 12,5 %
(M.E)
Ruang Trafo 45 42,8 Selisih Besaran Parkir :
= Sesudah Perancangan – Sebelum Perancangan x100 %
Ruang Genset 45 42,8 Sebelum Perancangan
Ruang CCTV 27 24,5 = 3.141 - 3.133,5 x 100 %
3.133,5
Ruang Sound System and 72 29,5 = 0,23 %
Lighting
Ruang Kontrol Lampu Sorot 3 3,1 Perbandingan Antara Open Space (OS) dan Building
Ruang Kontrol Proyektor 3 3,1 Coverage (BC)
Lavatory Pria 19 17,5
Luas OS = Luas Site – Luas Lantai Dasar
Lavatory Wanita 14,5 17,5
= 20477 m2 – 2769,7 m2
TOTAL 348,5 228,7
= 17707,3 m2
Sumber : Analisa Penulis, 2020
KBC = Luas Lantai Dasar x 100 %
Luas Site
7. Kebutuhan Ruang Parkir
= 2769,7 x 100
20477
Tabel 7. Besaran Ruang Parkir
= 16 %
Acuan Laporan KOS = Luas OS x 100 %
Jenis Ruang
(M2) (M2) Luas Site
Parkir Parkir Mobil 100 104,1 = 1770,7 x 100 %
Pengelola 20477
Parkir Motor 30,6 24,4
= 86 %
Parkir Parkir Mobil 1.250 1.187,7 KBC : KOS = 16 : 84
Pengunjung Deviasi perancangan menjadi 6,44%, hal ini
/ Artis / Parkir Motor 765 777,8 dikarenakan pada awal perencanaan perhitungan
Siswa didasarkan pada analisa sementara berdasarkan standar
Total 2.089 2.094 dan setelah melakukan Analisa lebih lanjut terdapat
Sirkulasi 50% 1.044,5 1.047 beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya selisih
TOTAL 3.133,5 3.141 besaran ruang yakni :
Sumber : Analisa Penulis, 2020 a. Pengaturan ruang-ruang dalam bangunan mengikuti
bentuk bangunan, sehingga menyebabkan
2. Deviasi penambahan ruang, serta mengikuti modul fungsi
Berdasarkan Analisa besaran ruang pada acuan pada bangunan
perancangan, diperoleh deviasi besaran ruang dengan b. Penataan sirkulasi pada bangunan.
perhitungan sebagai berikut :
G. Struktur Bangunan
Tabel 7. Deviasi Perancanagan 1. Sub Struktur
Luas (M2) Sub Struktur pada dalam perancangan bangunan
Jenis Ruang menggunakan pondasi poer plat dan Pondasi Menerus
Acuan Laporan
Ruang Pelayanan Umum 1634,5 1643,161
Ruang Pertunjukan Musik 1083,2 1408,16
Ruang Belajar Mengajar 233,5 296,01
Musik
Ruang Sebelum Pertunjukan 301,5 449,93
Musik Gambar 30. Pondasi Poerplat & Pondasi Menerus

Ruang Kegiatan Pengelola 258,2 318,11


2. Super Struktur
Ruang Kegiatan Teknis 348,5 228,7 Menggunakan Kolom beton 80 cm x 45 cm serta
menggunakan modul struktur dengan bentang 720 cm x
Total Keseluruhan 3859,4 4344,071

Volume 5 No. 3|Desember 2020 477


GARIS-JurnalMahasiswaJurusanArsitektur(E-ISSN:2503-3344)

720 cm. Menggunakan dinding bata, penghubung antara DAFTAR REFERENSI


lantai menggunakan tangga. Affifmaulizar (2013), analogi dalam berarsitektur https:/
/affifmaulizar.blogspot.com. Di akses pada tanggal
19 Agustus 2020
Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Kendari tahun
2017- 2037
Lea Prasetio, (2007). Akustik Lingkungan
http://library.um.ac.id/free contents/index.php/buku/
detail/akustik-lingkungan-leslie-l-doelle
diterjemahkan-oleh-lea-prasetio-16427.html Di akses
pada tanggal 20 Agustus 2020
Gambar 31. Rangka kaku/portal Nadir (2019), pemilihan bintang radio https://detiksulaw
esi.com/2019/09/12/pemilihan-bintang-radio-2019/
3. Upper Struktur Di akses pada tanggal 14 Juli 2020
Menggunakan space frame, yaitu system konstruksi Pemerintah.Kota Kendari., Rencana Tata Ruang Wilayah
rangka ruang dengan suatu system sambungan antara Kota Kendari Tahun 2010-2030
batang satu sama yang lainnya menggunakan ball joint Pem.Kot. Kendari., Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
sebagai sendi penyambungan dalam bentuk modul- Kendari Tahun 2010-2030
modul segitiga hingga mudah untuk dibongkar pasang. Snyder, James. C, Catanese,Anthony J. Pengantar
Arsitektur. Erlangga, Jakarta, 1984.
http://library.um.ac.id/free
contents/index.php/buku/detail/pengantar-
arsitektur-james-c-snyder-anthony-j-catanese-
36058.html Di akses pada tanggal 14 Juli 2020
Trisjanti, Lucia Ina. Penggunaan Analogi sebagai metoda
rancang Arsitektur. Universitas Sumatera Utara.
https://studylibid.com/doc/528194/media-matrasain-
120-analogi-dramaturgi-dalam-rancangan-ar.
Gambar 32. Upper Struktur Pada Bangunan Di akses pada tanggal 19 Agustus 2020

H. Utilitas
Jaringan utilitas yang terdapat di sekitar tapak
diantaranya jaringan listik yang bersumber dari PLN,
jaringan telepon bersumber dari pemancar
TELKOMSEL,dan air bersih yang bersumber dari
PDAM.

Gambar . Situasi Ruang Luar 1

KESIMPULAN
Lokasi perencanaan ini berada di kecamatan kadia,
antara jalan Antero Hamra dan jalan Brigjen M. Yunus
By Pass dengan luas lahan ± 2,4 Ha. Desain perancangan
gedung balai konser musik ini menjawab kebutuhan para
pecinta seni musik dalam hal fasilitas penunjang dan dan
ruang konser yang sesuai dengan standar akustik
bangunan sehingga para pecinta seni musik dapat
menampilkan apa yang mereka punya dengan maksimal.
Pemilihan bentuk dan Warna dirancang berdasarkan
konsep dimana bangunan yang dirancang memiliki nilai
prestige dan dapat menjadi ikon kota kendari.

Volume 5 No. 3|Desember 2020 478

Anda mungkin juga menyukai