ABSTRAK
Desain perancangan fisik Gedung Balai Konser Musik dengan Pendekatan Arsitektur Analogi Dramaturgi di Kota
Kendari merupakan gedung yang fungsi utamanya sebagai pusat pertunjukan musik yang mampu memberikan hiburan
tersendiri bagi penikmat musik. Metode yang digunakan dalam pembahasan ini adalah menggunakan metode analisis
deskriptif dengan mengidentifikasi unsur-unsur yang menunjang seperti mengumpulkan data terkait, observasi lapangan,
wawancara dan media informasi lainnya yang kemudian disimpulkan dan dijadikan titik tolak dalam penyusunan acuan
perancangan secara rinci. Lokasi tapak terletak di kota Kendari tepatnya di kecamatan kadia, antara jalan Antero Hamra
dan jalan Brigjen M. Yunus By Pass dengan luas lahan ±2,4 Ha. Perencanaan Gedung Balai Konser Musik dengan
pendekatan Arsitektur Analogi Dramaturgi, yaitu dengan menerapkan karakter dari Arsitektur Dramaturgi, serta
memasukkan unsur-unsur musik kedalam bangunan yang dapat dilihat pada penentuan bentuk dasar dan Tampilan
bangunan. Penataan ruang Gedung Balai Konser Musik dengan Pendekatan Arsitektur Dramaturgi di kota Kendari
berdasarkan penataan tata akustik ruang yang mampu memberikan kenyamanan bagi penggunanya.
ABSTRACT
The physical design design of the Music Concert Hall Building with the Dramaturgy Analogy Architectural Approach
in Kendari City is a building whose main function is as a music performance center that is able to provide its own
entertainment for music lovers. The method used in this discussion is to use the descriptive analysis method by identifying
supporting elements such as collecting related data, field observations, interviews and other information media which are
then concluded and used as a starting point in preparing detailed design references. The site is located in the city of
Kendari, precisely in Kadia sub-district, between Jalan Antero Hamra and Jalan Brigjen M. Yunus By Pass with a land
area of ± 2.4 Ha. The Planning of the Music Concert Hall Building with the Dramaturgy Analogy Architecture approach,
namely by applying the characters of the Dramaturgy Architecture, and incorporating musical elements into the building
which can be seen in determining the basic form and appearance of the building. The spatial arrangement of the Music
Concert Hall Building with the Dramaturgy Architectural Approach in the city of Kendari is based on the arrangement of
the room acoustics, which is able to provide comfort for its users.
Universitas Sulawesi Tenggara ( UNSULTRA ), Nadir seni yang mengandung unsur-unsur ritme, melode,
(2019). Seni pertunjukan musik di Sulawesi Tenggara harmoni, warna suara dan dinamika.
khususnya di kota kendari sering dilangsungkan, salah Fungsi Musik Sebagai bagian dari kesenian yang
satunya pada ruangan indoor yaitu D’liquid club yang merupakan salah satu dari tujuh unsur kebudayaan
merupakan salah satu fasilitas hiburan dari hotel terbesar universal, musik memiliki fungsi sosial yang secara
di kota kendari yaitu Claro Kendari. universal umumnya dapat ditemukan di setiap
Sedangkan pada area outdoor pergelaran seni musik kebudayaan suku bangsa manapun di seluruh dunia.
sering di adakan di pelataran tugu Religi Kendari. Dari Fungsi Ekspresi Emosional
penjelasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa 1. Fungsi Penikmatan Estetis
minat masyarakat Sulawesi Tenggara khususnya kota 2. Fungsi Hiburan (entertainment)
kendari terhadap seni musik begitu tinggi. Potensi kota 3. Fungsi Komunikasi Musik
Kendari di bidang kesenian khususnya seni musik 4. Fungsi Representasi Simbolik
semakin berkembang, namun perkembangannya tidak 5. Fungsi Pelestarian Kebudayaan
diimbangi dengan perkembangan tempat untuk
mempertunjukkkannya. Dengan adanya wadah ini B. Tinjauan Gedung Pertunjukan Musik
diharapkan para peminat musik di kota Kendari dapat Gedung pertunjukan Musik ini mempunyai fungsi
menjadi nilai jual karena wadah ini juga menjadi ajang sebagai wadah yang menyediakan fasilitas pertunjukan
untuk berkompetisi dan juga untuk melihat kualitas musik dengan berbagai macam aliran, menampung
pemusik yang ada di kota Kendari. Menyaksikan konser kegiatan penjualan, studio dan aktivitas musik lainnya
musik di dalam gedung akan sangat menarik dari pada serta kegiatan-kegiatan penunjang yang ada didalamnya,
menyaksikan konser musik di televisi atau dimana dapat di katakana sebagai berikut :
mendengarkannya di radio. Kepuasan akan menonton 1. Sebagai tempat pertunjukan untuk mengekspresikan
konser musik secara langsung adalah kepuasan batin bakat musik.
bagi penonton. 2. Meningkatkan kreatifitas dan apresiasi masyarakat di
Dengan potensi yang ada maka penulis tertarik bidang musik.
mengambil tema “Arsitektur Analogi Dramaturgi” pada 3. Mendidik masyarakat lebih mencintai musik yang
balai konser musik, dengan konsep tersebut diharapkan merupakan warisan budaya bangsa.
mampu memberikan keunikan tersendiri pada bangunan. 4. Merupakan wadah kontak komunikasi antara musik
Sehingga di butuhkan wadah yang bisa menampung dan masyarakat.
kegiatan bermusik tersebut yaitu Balai konser musik. 5. Memberikan kebutuhan - kebutuhan musik
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dapat diangkat dalam C. Tinjauan Jenis kegiatan Musik
Perancangan “Balai Konser Musik” di Kota Kendari Ada beberapa jenis-jenis kegiatan yang membentuk
sebagai berikut : hubungan dalam pola kegiatan Gedung Pertunjukan
1. Bagaimana menentukan lokasi yang tepat untuk Musik, yaitu :
Perencanaan Balai konser Musik di Kota kendari? 1. Kegiatan Administrasi
2. Bagaimana Merencanakan bentuk dan tampilan 2. Kegiatan Pertunjukan Musik
bangunan dengan pendekatan Analogi Dramaturgi 3. Kegiatan Penjualan Alat Musik.
pada Perencanaan Balai konser Musik di Kota 4. Kegiatan Penunjang
kendari?
D. Tinjauan Analogi Dramaturgi Arsitektur
Analogi merupakan Konsep yang berdasarkan pada
C. Tujuan dan Sasaran Penulisan
"kemiripan secara visual" dengan sesuatu yang lain, bisa
1. Tujuan
bangunan lain, hal-hal yang terdapat pada alam, maupun
Tujuan yang akan dicapai pada perencanaan Balai
benda-benda hasil buatan tangan maupun pemikiran
konser Musik ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
manusia..
a. Untuk menentukan tapak/site yang sesuai dengan
Dramaturgy in architecture merupakan topik/ issue
Perencanaan Balai konser Musik di Kota kendari.
yang menarik untuk diangkat dan dibahas. Kata drama
b. Mewujudkan bentuk dan tampilan bangunan dengan
dan arsitektur sendiri memang sudah sangat tidak asing
pendekatan Analogi pada Perencanaan Balai konser
namun bagaimana nantinya seni drama teater mampu
Musik di Kota kendari. berdialog dengan arsitektur atau sebaliknya. Seni drama-
2. Sasaran Penulisan teater dan arsitektur sama-sama memiliki atmosfer
Sasaran pembahasan adalah merencanakan Balai sendiri untuk membahasakan substansi keilmuannya, jadi
konser Musik di kota kendari dengan desain yang aman, apakah diantara keduanya dapat ditarik sebuah benang
nyaman, dan berestetika dan merancang ruang dalam merah untuk menemukan kesentaraan bahasa dan bahasa
dengan memperhatikan aspek audio dan visual. ini dapat di tuangkan dalam desain arsitektur. James. C
Snyder dan Anthony J. Catanese adalah seorang penulis
KAJIAN LITERATUR yang mengemukakan bahwa analogi dramaturgi adalah
A. Tinjauan Fungsi Musik kegiatan-kegiatan manusia sering dinyatakan sebagai
Dalam arti umum, musik adalah daya upaya manusia teater “seluruh dunia adalah panggung‟, dan karena itu
dalam memberi ungkapan perasaan serta sekaligus lingkungan buatan dapat dianggap sebagai pentas
memperoleh keindahan yang berupa nada-nada yang panggung. Manusia memerankan peranan, dan demikian
dapat didengar. Dalam arti khusus, musik adalah cabang
2. Lokasi Tapak/Site
Perencanaan Balai Konser Musik dengan
pendekatan Arsitektur Analogi Dramaturgi terletak Gambar 4. Sun Shading pada fasad
di kota Kendari. Adapun data mengenai tapak
yaitu:
c. Pembayangan oleh vegetasi pada sisi bangunan
sekaligus sebagai filter panas matahari yang
berlebihan.
a
b
b
Gambar 7. View
View masuk yang baik berada pada Jln. Brigjend Gambar 11. Eksisting Pencapaian
Majied Joehanes. Tentunya arah tersebut menjadi titik
pandang utama bagi orang-orang yang melintas pada
jalan tersebut.sehingga di gunakan sebagai point of view
yang digunakan sebagai penempatan identitas bangunan.
Gambar 9. Kebisingan
6. Penzoningan
Zona Publik
Zona Privat
Gambar 16. Analisis gubahan massa
Kondisi real pada site ini didapati 2 area yang
mendominasi, yaitu area publik dan area privat, site
dibagi menjadi 2 bagian yaitu dengan cara menarik
sumbu orientasi untuk memisahkan 2 zona yang berbeda
fungsi dengan demikian terjadi proses transformasi
Zona
Publik Service massa.
2. Tampilan Bangunan
b. Sistem akustik
Sistem Akustik digunakan pada ruang-ruang yang
memerlukan penataan suara khusus agar tidak terjadi
gema yang dapat mengganggu aktivitas dalam ruang.
a. Lantai
Gambar 20 . Situasi Ruang Luar 1 Lantai menggunakan lantai beton yang dilapisi
dengan Karpet dimana karpet mampu mereduksi dan
meniadakan bising benturan seperti bunyi seretan kaki,
bunyi langkah kaki dan sebagainya.
c. Plafond
Bentuk plafond dibuat tidak sama untuk
menyebarkan suara keseluruh ruangan dan paling
efektif menyebarkan suara yang diterima. Material
plafond menggunakan rangka baja dengan penutup
menggunakan bahan Gypsum board.
Gambar 28 . Ruang restoran dan cafetaria
2. Ruang hall / lobby
Desain ruang Lobby dengan permainan bidang Ruang Resto dan Cafetaria didesain dengan fitur fisik
persegi yang tidak sama rata sebagai irama tinggi rendah sebagai berikut:
dalam musik. Untuk warna putih dan hitam adalah a. Lantai menggunakan material granit memberi kesan
gambaran dari tuts piano, sedangkan untuk warna merah mewah.
kuning dan biru adalah gambaran dari karakter antagonis b. Plafond dengan material gypsum board dengan
tritagonis dan protagonis dalam sebuah drama. finishing cat putih.
c. dinding dengan bata ringan dan plasteran dengan
finishing cat Putih.
4. Ruang direktur
H. Utilitas
Jaringan utilitas yang terdapat di sekitar tapak
diantaranya jaringan listik yang bersumber dari PLN,
jaringan telepon bersumber dari pemancar
TELKOMSEL,dan air bersih yang bersumber dari
PDAM.
KESIMPULAN
Lokasi perencanaan ini berada di kecamatan kadia,
antara jalan Antero Hamra dan jalan Brigjen M. Yunus
By Pass dengan luas lahan ± 2,4 Ha. Desain perancangan
gedung balai konser musik ini menjawab kebutuhan para
pecinta seni musik dalam hal fasilitas penunjang dan dan
ruang konser yang sesuai dengan standar akustik
bangunan sehingga para pecinta seni musik dapat
menampilkan apa yang mereka punya dengan maksimal.
Pemilihan bentuk dan Warna dirancang berdasarkan
konsep dimana bangunan yang dirancang memiliki nilai
prestige dan dapat menjadi ikon kota kendari.