Anda di halaman 1dari 59

BAB III

PEMROGRAMAN ARSITEKTUR

3.1. Studi Aktivitas, Sifat, Kebutuhan, Dan Persyaratan Ruang

a. Studi Aktivitas
Studi aktivitas dilakukan dengan membagi aktivitas kegiatan

berdasarkan jenis pelakunya, dan kemudian memberi fasilitas apa yang

digunakan pada aktivitas tersebut, sebagai berikut:

Tabel 1 : Aktivitas Lingkup Pasar Tradisional


Sumber : Analisa Pribadi

Aktivitas Lingkup
No. Kegiatan Kebutuhan Ruang
Pasar Tradisional

Menjual Barang Dagangan Kios

Aktivitas Pedagang Di
Parkir Bongkar
Dalam Kegiatan Menyetok Barang
1. Muat dan Sortir
Transaksi Dagangan
Bongkar Muat
Perdagangan

Melakuan Transaksi
ATM Centre
Perbankan

Aktivitas Pedagang Di
2. Luar Kegiatan BAB, BAK, dan MCK Lavatory

Transaksi

11
Perdagangan
Membeli Makan dan Minum Food Court

Memeriksa Kesehatan dan R. Rawat dan R.


Berobat Tunggu

R.Sholat dan
Beribadah
R.Wudhu

Parkir Kendaraan Tempat Parkir

Aktivitas Pembeli Di
Dalam Kegiatan
3. Membeli Barang dan Jasa Kios
Transaksi
Perdagangan

Parkir Kendaraan Tempat Parkir

Mencari Informasi R.Informasi

Aktivitas Pembeli Di
Luar Kegiatan
4. Melaporkan Kehilangan R. Keamanan
Transaksi
Perdagangan
Lavatory dan
BAB, BAK, dan MCK
Lavatory Difabel

Membeli Makan dan Minum Food Court

12
Memeriksa Kesehatan dan R. Rawat dan R.
Berobat Tunggu

R.Sholat dan
Beribadah
R.Wudhu

Melakuan Transaksi
ATM Centre
Perbankan

Mengelola Pasar Secara


R. Kepala Pasar
Menyeluruh

Mengelola Administrasi
R.Tata Usaha
Pasar

Merawat Keuangan Pasar R. Bendahara

R. Penarikan
Mengelola Retribusi Pasar
Retribusi

R. Kepala
Aktivitas Pengelola Di Kebersihan dan
Mengelola Kebersihan
Dalam Kegiatan Tempat
5. Pasar Secara Menyeluruh
Pengelolaan Pasar Pembuangan
Tradisional Sampah

Mengelola Keamanan R. Kepala


Pasar Secara Menyeluruh Keamanan

Menerima Tamu
Ruang Tamu
Kunjungan Di Pasar

Mengecek dan Merawat


Ruang Pompa
Ruang Pompa

Melakukan Pertemuan
Ruang Rapat
Antar Pengelola Pasar

13
Memberikan Informasi
R. Informasi
Tentang Pasar

Memonitor Keamanan R. Keamanan

R. Genset dan R.
Mengecek dan
Mekanikal
Memperbaiki Kelistrikan
Elektrikal

Mengecek dan R. Pompa dan


Memperbaiki Saluran Air Ground Tank,
dan Plumbing R.IPAL

Menyimpan Peralatan
Gudang Alat
Pengelolaan Pasar

Tempat
Membuang Sampah Pasar
Pembuangan
Tradisional
Sampah

Membeli Makan dan Minum Food Court

BAB, BAK, dan MCK Lavatory Pengelola

Beristirahat R. Istirahat Staff

Aktivitas Pengelola Di R.Sholat dan


Beribadah
Luar Kegiatan R.Wudhu
6.
Pengelolaan Pasar
Memeriksa Kesehatan dan R. Rawat dan R.
Tradisional
Berobat Tunggu

Melakuan Transaksi
ATM Centre
Perbankan

Parkir Kendaraan Tempat Parkir

Aktivitas Polisi Pada Melakukan Pengamanan


7. Pos Polisi
Pasar Tradisional dan Penindakan Hukum

14
Memberikan Pertolongan
Aktivitas Dokter Dan R. Dokter,
Medis, Memeriksa Kondisi
8. Perawat Pada Pasar R.Rawat, dan R.
Kesehatan, dan
Tradisional Obat
Memberikan Resep/Obat

Tabel 2 : Peralatan/Prasarana Ruang Kegiatan Utama Pasar Tradisional


Sumber : Analisa Pribadi

No. Ruang Kegiatan Utama Peralatan / Prasarana

Meja

Kursi
1. Kios Hasil Laut
Akuarium

Wastafel

Meja

2. Kios Hasil Ternak Kursi

Wastafel

Meja

3. Kios Sayur Dan Buah Kursi

Wastafel

Meja
4. Kios Elektronik
Kursi

Meja
5. Kios Sembako Dan Kelontong
Kursi

6. Kios Perhiasan Meja

15
Kursi

Teralis Pengaman

Meja
7. Kios Sandang
Kursi

Meja
8. Kios Alat Rumah Tangga
Kursi

Meja

9. Kios Snack Kursi

Wastafel

Meja

10. Kios Bumbu Dan Rempah Kursi

Wastafel

Meja

11. Food Court Kursi

Wastafel

12. ATM Centre Mesin ATM

13. Tempat Parkir Kendaraan

Tabel 3 : Peralatan/Prasarana Ruang Kegiatan Penunjang (R.Pengelola)


Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang


No. Peralatan / Prasarana
(R.Pengelola)

16
Meja Kerja

Meja Tamu

Kursi

1. Ruang Kepala Pasar Sofa Set

Rak Buku

Lemari Dokumen

Perangkat Komputer

Meja Kerja

Kursi

2. Ruang Tata Usaha Rak Dokumen

Lemari Dokumen

Perangkat Komputer

Meja Kerja

Kursi

3. Ruang Bendahara Rak Dokumen

Lemari Dokumen

Perangkat Komputer

Meja Kerja

Kursi
4. Ruang Penarik Retribusi
Lemari Dokumen

Rak Dokumen

5. Ruang Kepala Kebersihan Meja Kerja

17
Kursi

Lemari Dokumen

Rak Dokumen

Meja Kerja

Kursi
6. Ruang Kepala Keamanan
Lemari Dokumen

Rak Dokumen

Sofa Set
7. Ruang Tamu
Meja

Meja Rapat

Kursi

8. Ruang Rapat Papan Tulis

LCD Proyektor

Sound System

Meja Reseptionist

Kursi
9. Ruang Informasi
Perangkat Komputer

Rak Dokumen

Kloset

10. Lavatory Pengelola Wastafel

Urinoir

11. Ruang Keamanan Meja Kerja

18
Kursi

CCTV Monitor

Meja
12. Pos Polisi
Kursi

Meja
13. Ruang Istirahat
Kursi

Tabel 4 : Peralatan/Prasarana Ruang Kegiatan Penunjang (Lavatory


Umum) Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang


No. Peralatan / Prasarana
(Lavatory Umum)

Kloset

1. Lavatory Pria Urinoir

Wastafel

Kloset
2. Lavatory Wanita
Wastafel

Kloset

3. Lavatory Difabel Wastafel

Handle

19
Tabel 5 : Peralatan/Prasarana Ruang Kegiatan Penunjang (Tempat
Ibadah/Mushola) Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang


No. Peralatan / Prasarana
(Tempat Ibadah/Mushola)

1. Ruang Sholat Sajadah

Keran Air
2. Ruang Wudhu
Tempat Wudhu

Tabel 6 : Peralatan/Prasarana Ruang Kegiatan Penunjang (Pos


Kesehatan) Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang (Pos


No. Peralatan / Prasarana
Kesehatan)

Kasur Rawat

1. Ruang Rawat Lemari

Peralatan Medis

Meja

2. Ruang Dokter Kursi

Lemari Dokumen

Rak Obat

3. Ruang Obat Meja

Kursi

20
Kursi
4. Ruang Tunggu
Televisi

Tabel 7 : Peralatan/Prasarana Ruang Kegiatan Penunjang (Area Servis)


Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang (Area


No. Peralatan / Prasarana
Servis)

Trafo Listrik
1. Ruang Mekanikal Elektrikal
Panel Listrik

2. Ruang Genset Mesin Genset

Pompa Air
3. Ruang Pompa dan Ground Tank
Ground Tank

4. Ruang IPAL Bak IPAL

5. Gudang Alat Alat-alat Yang Disimpan

Kendaraan Pengangkut
6. Parkir Bongkar Muat
Logistik (Truk,Pickup,dll)

7. Sortir Bongkar Muat Barang Bongkar Muat

b. Sifat Ruang
Sifat ruang dilkelompokkan berdasarkan jenis kegiatan pada ruang-

ruang-ruang yang dibutuhkan, agar memiliki hubungan yang baik antar

21
ruangnya. Pengelompokan sifat ruang dari pasar tradisional ini adalah

sebagai berikut:

Tabel 8 : Sifat Ruang Kegiatan Utama Pasar Tradisional


Sumber : Analisa Pribadi

No. Ruang Kegiatan Utama Sifat

1. Kios Hasil Laut Publik

2. Kios Hasil Ternak Publik

3. Kios Sayur Dan Buah Publik

4. Kios Elektronik Publik

5. Kios Sembako Dan Kelontong Publik

6. Kios Perhiasan Semi Publik

7. Kios Sandang Publik

8. Kios Alat Rumah Tangga Publik

9. Kios Snack Publik

10. Kios Bumbu Dan Rempah Publik

11. Food Court Publik

12. ATM Centre Semi Publik

13. Tempat Parkir Publik

Tabel 9: Sifat Ruang Kegiatan Penunjang (R.Pengelola) Pasar Tradisional


Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang


No. Sifat
(R.Pengelola)

1. Ruang Kepala Pasar Semi Privat

22
2. Ruang Tata Usaha Semi Privat

3. Ruang Bendahara Semi Privat

4. Ruang Penarik Retribusi Semi Privat

5. Ruang Kepala Kebersihan Semi Privat

6. Ruang Kepala Keamanan Semi Privat

7. Ruang Tamu Semi Privat

8. Ruang Rapat Semi Privat

9. Ruang Informasi Publik

10. Lavatory Pengelola Privat

11. Ruang Keamanan Semi Privat

12. Pos Polisi Semi Privat

13. Ruang Istirahat Semi Privat

14. Tempat Pembuangan Sampah Publik

Tabel 10: Sifat Ruang Kegiatan Penunjang (Lavatory Umum) Pasar


Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang


No. Sifat
(Lavatory Umum)

1. Lavatory Pria Privat

2. Lavatory Wanita Privat

3. Lavatory Difabel Privat

23
Tabel 11: Sifat Ruang Kegiatan Penunjang (Tempat Ibadah/Mushola)
Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang (Tempat


No. Sifat
Ibadah/Mushola)

1. Ruang Sholat Privat

2. Ruang Wudhu Privat

Tabel 12: Sifat Ruang Kegiatan Penunjang (Pos Kesehatan) Pasar


Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang (Pos


No. Sifat
Kesehatan)

1. Ruang Rawat Semi Privat

2. Ruang Dokter Semi Privat

3. Ruang Obat Privat

4. Ruang Tunggu Semi Publik

Tabel 13: Sifat Ruang Kegiatan Penunjang (Area Servis) Pasar


Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi

Ruang Kegiatan Penunjang (Area


No. Sifat
Servis)

1. Ruang Mekanikal Elektrikal Privat

2. Ruang Genset Privat

3. Ruang Pompa dan Ground Tank Privat

24
4. Ruang IPAL Privat

5. Gudang Alat Privat

6. Parkir Bongkar Muat Semi Publik

7. Sortir Bongkar Muat Semi Publik

8. Tempat Pembuangan Sampah Semi Publik

c. Kebutuhan Ruang
i. Kebutuhan Ruang Umum
Penentuan dan perancangan total besaran ruang yang

dibutuhkan pada perencanaan pasar tradisional ini berdasarkan pada

besaran ruang yang mengacu dari standar dan literatur sebagai

berikut:

 AP : Analisa Pribadi

 SB : Studi Banding

 AD : Architect’s Data, Ernst Neufert, 1980.

Pada ruang-ruang yang disediakan bagi pedagang/ kios nya, di

desain berdasarkan studi ruang terhadap jenis-jenis dagangan yang

akan ditempatkan di kios tersebut, agar tercipta ruang-ruang yang

ideal dengan jenis dagangannya masing-masing. Besaran dari ruang-

ruang tersebut diciptakan dengan memperhatikan beberapa hal,

antara lain:

25
 Ukuran dari meja serta kursi pedagang, ruang untuk bergerak

pedagang, dan ruang gerak untuk pembeli.

 Dimensi dari tempat memajang barang dan barang

dagangannya. Perletakkan ini menitikberatkan pada

kemudahan terhadap daya tangkap visual/pandangan serta

pengamatannya, dapat dipindah-pindah, penataannya mudah,

dan tidak menganggu sirkulasi yang ada.

 Sifat dari barang-barang tersebut; seperti barang segar,

barang elektronik, barang berharga, dsb. Desain besaran

ruang dari sifat-sifat barang ini digunakan untuk

memperhatikan aspek-aspek yang dibutuhkan dari

penanganan barang-barang tersebut; seperti keamanan,

sanitasi, kelistrikan, dsb.

Perhitungan sirkulasi dan besaran ruang yang digunakan pada

pasar tradisional ini mengacu pada buku Francis D.K Ching, Arsitektur :

Bentuk, Ruang dan Susunannya (1997) dengan standar sirkulasi sebagai

berikut:

 5% - 10% : Standar Minimum Sirkulasi

 20% - 25 % : Standar Kebutuhan Keleluasaan Sirkulasi

 30 % : Tuntutan kenyamanan fisik

 40 % : Tuntutan Kenyamanan Psikologis

26
 50 % : Tuntutan Spesifik Kegiatan

 70 % - 100 % : Keterkaitan Dengan Banyak Kegiatan

Untuk besaran ruang pada fasilitas ruang kegiatan utama di pasar

tradisional ini di bagi pada beberapa area dengan pembagian jumlah

menurut jenis-jenis dagangannya dengan melakukan studi preseden

terhadap Pasar Tradisional Peterongan sebagai jenis pasar yang memiliki

tipe yang sama dengan Pasar Tradisional Berkonsep City Walk Di BSB,

Kota Semarang ini, dengan jumlah pedagang (484 pedagang) di Pasar

Tradisional Peterongan sebagai berikut:

Tabel 14: Jumlah Pedagang Di Pasar Tradisional Peterongan, Semarang


Sumber : Dinas Pasar Peterongan

27
Berdasarkan jumlah pedagang di Pasar Tradisional Peterongan di

atas, kurang lebih jumlah pedagang di Pasar Tradisional Berkonsep City

Walk Di BSB, Kota Semarang ini dapat di asumsikan (500 pedagang)

berdasarkan data di atas, sebagai berikut:

Tabel 15: Jumlah Pedagang Di Pasar Tradisional Berkonsep City Walk Di


BSB, Kota Semarang
Sumber : Studi Preseden

Untuk kebutuhan parkir jumlahnya berpengaruh juga dari jumlah

rumah tangga di Kel. Mijen tempat warga perumahan BSB berada di

dalam Kec. Mijen sebagai pelaku rumah tangga yang akan mencukupi

kebutuhannya sehari-hari sebagai berikut:

28
Tabel 16: Jumlah Rumah Tangga Kel. Mijen Per Tahun
Sumber : Monografi Kec. Mijen Dalam Angka 2017

Jumlah Rumah Tangga Kel. Mijen Per Tahun


Rata-rata Kenaikan Per
(orang)
Tahun (orang)
2012 2013 2014 2015 2016

1.556 1.613 1.670 1.758 1.797 60,25

Dari jumlah rumah tangga di Kel. Mijen tersebut diasumsikan:

Jumlah pengunjung = Jumlah Rumah Tangga Tahun Terakhir + Jumlah

Potensi Kenaikan Pengunjung 5 Tahun Yang Akan Datang + Jumlah

Pengelola Pasar Di Pasar Tradisional + Jumlah Penjual Di Pasar

Tradisional

= 1.797 + (60,25 x 5) + 30 + 500

= 2.628,25 ~ 2.630 orang.

Dari perhitungan jumlah pengunjung diatas, dilakukan perhitungan

dengan asumsi jumlah kendaraan, berdasarkan analisa terhadap

kedekatan lokasi tapak dengan perumahan warga BSB, sehingga

penggunaan kendaraan, terutama roda 4 minim, dan penggunaan

kendaraan roda 2 menjadi pilihan alternatif lain, disamping penggunaan

sepeda sebagai moda transportasi alternatif karena letaknya yang dekat

29
dengan perumahan warga BSB, serta truk sebagai sarana pemenuhan

logistik pasar tradisional ini, dengan pembagian sebagai berikut:

 Mobil = 17%

 Motor = 30%

 Sepeda = 22%

 Truk = 1%

 Pejalan Kaki = 30%

Dari presentase asumsi pengguna kendaraan diatas dan dengan

data jumlah rumah tangga diatas, dihitunglah jumlah kendaraan sebagai

berikut:

Mobil = 17% x 2.630= 447,1 ~ 448 kendaraan.

Motor = 30% x 2.630= 789 kendaraan.

Sepeda = 22% x 2.630= 578,6 ~ 579 kendaraan.

Truk = 1% x 2.630= 26,3 ~ 27 kendaraan.

Dari jumlah kendaraan diatas, dapat dihitung kebutuhan luas parkir

di pasar tradisional ini sebagai berikut:

Mobil = Parkir Mobil Per Unit x Unit Kendaraan

= (3x2) x 448 = 2.688 m2

Motor = Parkir Motor Per Unit x Unit Kendaraan

30
= (1x1,5) x 789 = 1.183,5 m2

Sepeda = Parkir Sepeda Per Unit x Unit Kendaraan

= (1x1,5) x 579 = 868,5 m2

Truk = Parkir Truk Per Unit x Unit Kendaraan

= (5x2,5) x 27 = 337,5 m2

Total Kebutuhan Luas Parkir = 2.688+1.183,5+868,5+337,5= 5.077,5

m2

i. Studi Ruang Khusus

Tabel 17: Besaran Ruang Kegiatan Utama Pasar Tradisional


Sumber : Analisa Pribadi

Standar Ukuran
Jenis Ruang Kapasitas Luasan (m2) Sumber
(m2)
Kios Hasil
2 Orang 12 12,8x40=512 AP,SB
Laut
BESARAN RUANG KIOS HASIL LAUT

Gambar 5: Kios Hasil Laut


(Sumber : Analisa Pribadi)

Kios Hasil
2 Orang 12 12,8x50=640 AP,SB
Ternak
BESARAN RUANG KIOS HASIL TERNAK

31
Gambar 6: Kios Hasil Ternak
(Sumber : Analisa Pribadi)
Kios Sayur
2 Orang 12 12,8x100=1.280 AP,SB
& Buah
BESARAN RUANG KIOS SAYUR & BUAH

Gambar 7: Kios Sayur & Buah


(Sumber : Analisa Pribadi)

Kios
2 Orang 12 12,8x15=192 AP,SB
Elektronik
BESARAN RUANG KIOS ELEKTRONIK

Gambar 8: Kios Elektronik


(Sumber : Analisa Pribadi)

Kios 2 Orang 12 12,8x140=1.792 AP,SB

32
Sembako &
Kelontong
BESARAN RUANG KIOS SEMBAKO & KELONTONG

Gambar 9: Kios Sembako & Kelontong


(Sumber : Analisa Pribadi)
Kios
2 Orang 12 12,8x15=192 AP,SB
Perhiasan
BESARAN RUANG KIOS PERHIASAN

Gambar 10: Kios Perhiasan


(Sumber : Analisa Pribadi)
Kios
2 Orang 12 12,8x40=512 AP,SB
Sandang
BESARAN RUANG KIOS SANDANG

33
Gambar 11: Kios Sandang
(Sumber : Analisa Pribadi)

Kios Alat
Rumah 2 Orang 12 12,8x20=256 AP,SB
Tangga
BESARAN RUANG KIOS ALAT RUMAH TANGGA

Gambar 12: Kios Alat Rumah Tangga


(Sumber : Analisa Pribadi)
Kios Bumbu
2 Orang 12 12,8x40=512 AP,SB
Dan Rempah
BESARAN RUANG KIOS BUMBU DAN REMPAH

Gambar 13: Kios Bumbu Dan Rempah


(Sumber : Analisa Pribadi)
Kios Snack 2 Orang 12 12,8x40=512 AP,SB

34
BESARAN RUANG KIOS SNACK

Gambar 14: Kios Snack


(Sumber : Analisa Pribadi)
Food Court 60 Orang 1,8 110 AD,AP
BESARAN RUANG FOOD COURT

Gambar 15: Food Court


(Sumber : Analisa Pribadi)
ATM Center 4 Unit 1,5 6x4=20 SB,AP
BESARAN RUANG ATM CENTER

Gambar 16: ATM Center


(Sumber : Analisa Pribadi)
789 motor, (12,5x27)+(6x44
Tempat 12,5 (truk), 6
448 mobil, 8)+(1,5x789)+(1, SB,AP,AD
Parkir (mobil), 1,5
579 5x579)= 5.077,5
(motor), & 1,5
sepeda, &
35
27 truk (sepeda)
BESARAN RUANG TEMPAT PARKIR

Gambar 17: Tempat Parkir


(Sumber : Analisa Pribadi)

Jumlah Luas R.Kegiatan Utama :11.607,3 m2


Sirkulasi R.Kegiatan Utama (100%) :11.607,3 m2

Total Luas R. Kegiatan Utama :23.214,6 m2

Untuk besaran ruang pada fasilitas ruang kegiatan penunjang

(R.Pengelola) di pasar tradisional ini, ruang-ruang dibagi berdasarkan

bagian-bagian pengelolaan sesuai dengan kebutuhan yang ada pada

pasar ini.

ii. Studi Ruang Umum

Tabel 18: Besaran Ruang Kegiatan Penunjang (R.Pengelola) Pasar


Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi
Standar Ukuran
Jenis Ruang Kapasitas Luasan (m2) Sumber
(m2)
R.Kepala
6 Orang 13.4 13,4 ~ 14 AD,AP
Pasar
BESARAN RUANG KEPALA PASAR

36
Gambar 18: Ruang Kepala Pasar
(Sumber : Analisa Pribadi)

Ruang Tata
3 Orang 6.7 6.7 ~ 7.5 AD,AP
Usaha
BESARAN RUANG TATA USAHA

Gambar 19: Ruang Tata Usaha


(Sumber : Analisa Pribadi)
Ruang
1 Orang 6.7 6.7 ~ 7.5 AD,AP
Bendahara
BESARAN RUANG BENDAHARA

37
Gambar 20: Ruang Bendahara
(Sumber : Analisa Pribadi)
Ruang
Penarik 4 Orang 18 18 AD,AP
Retribusi
BESARAN RUANG PENARIK RETRIBUSI

Gambar 21: Ruang Penarik Retribusi


(Sumber : Analisa Pribadi)
Ruang
Kepala 1 Orang 9,3 9,3 AD,AP
Kebersihan
BESARAN RUANG KEPALA KEBERSIHAN

38
Gambar 22: Ruang Kepala Kebersihan
(Sumber : Analisa Pribadi)
Ruang
Kepala 1 Orang 6.7 6.7 ~ 7.5 AD,AP
Keamanan
BESARAN RUANG KEPALA KEAMANAN

Gambar 23: Ruang Kepala Keamanan


(Sumber : Analisa Pribadi)
2 Unit/10
Ruang Tamu 20 20 AD,AP
Orang
BESARAN RUANG TAMU

39
Gambar 24: Ruang Tamu
(Sumber : Analisa Pribadi)
Ruang Rapat 20 Orang 18.91 24.5 AD,AP
BESARAN RUANG RAPAT

Gambar 25: Ruang Rapat


(Sumber : Analisa Pribadi)
R.Informasi 2 Orang 4 4x2=8 AD,AP
BESARAN RUANG INFORMASI

Gambar 26: Ruang Informasi


(Sumber : Analisa Pribadi)

Lavatory
1 Orang 2,5 3 x 4= 12 AD,AP
Pengelola

40
BESARAN RUANG LAVATORY PENGELOLA

Gambar 27: Lavatory Pengelola


(Sumber : Analisa Pribadi)
R.Keamanan 2 Orang 12 12 AD,AP
BESARAN RUANG KEAMANAN

Gambar 28: Ruang Keamanan


(Sumber : Analisa Pribadi)

Pos Polisi 3 Orang 4 6,25 AD,AP


BESARAN RUANG POS POLISI

Gambar 29: Pos Polisi


(Sumber : Analisa Pribadi)

R.Istirahat 10 Orang 20 20 AD,AP

41
BESARAN RUANG ISTIRAHAT

Gambar 30: Ruang Istirahat


(Sumber : Analisa Pribadi)
Jumlah R.Kegiatan Penunjang (R.Pengelola) : 166,55 m2

Sirkulasi R.Kegiatan Penunjang (R.Pengelola) (20%) :33,31 m2


Total Luas R. Kegiatan Utama :199,86 m2

Untuk besaran ruang pada fasilitas ruang kegiatan penunjang

(lavatory umum) pada pasar tradisional ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu

lavatory untuk pria, wanita, dan kaum difabel. Penataan di tiap lavatory ini

menyesuaikan kebutuhan dari tiap-tiap individu yang menggunakannya.

Tabel 19 : Besaran Ruang Pada Fasilitas Ruang Kegiatan Penunjang


(Lavatory Umum) Pada Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi
Lavatory
5 Orang 21 21 SB,AD,AP
Pria
BESARAN RUANG LAVATORY PRIA

42
Gambar 32: Lavatory Pria
(Sumber : Analisa Pribadi)
Lavatory
5 Orang 21 21 SB,AD,AP
Wanita
BESARAN RUANG LAVATORY WANITA

Gambar 33: Lavatory Wanita


(Sumber : Analisa Pribadi)
Lavatory
1 Orang 3,68 3,68 SB,AD,AP
Difabel
BESARAN RUANG LAVATORY DIFABEL

Gambar 34: Lavatory Difabel


(Sumber : Analisa Pribadi)
Jumlah R.Kegiatan Penunjang (Lavatory Umum) : 45,68 m2

43
Sirkulasi R.Kegiatan Penunjang (Lavatory Umum) (20%) :9,136 m2

Total Luas R.Kegiatan Penunjang (Lavatory Umum : 54,816 m2

Untuk besaran ruang pada fasilitas ruang kegiatan penunjang

(tempat ibadah/Mushola) pada pasar tradisional ini ukuran pada R.Sholat

menyesuaikan dengan dimensi sajadah agar ruang yang tercipta efisien,

pada R.Wudhu terdiri dari tempat-tempat untuk berwudhu dan berjumlah 2

untuk pria dan wanita.

Tabel 20: Besaran Ruang Kegiatan Penunjang (Tempat Ibadah/Mushola)


Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi
R.Sholat 21 Orang 28 28 SB,AD,AP
BESARAN RUANG SHOLAT

Gambar 34: Ruang Sholat


(Sumber : Analisa Pribadi)
8x2(pria dan
R.Wudhu 5 Orang 8 SB,AD,AP
wanita)=16
BESARAN RUANG WUDHU

44
Gambar 35: Ruang Wudhu
(Sumber : Analisa Pribadi)
Jumlah R.Kegiatan Penunjang (Tempat Ibadah/Mushola) : 36 m2

Sirkulasi R.Kegiatan Penunjang (Tempat Ibadah/Mushola) (20%) :7,2 m2

Total Luas R.Kegiatan Penunjang (Tempat Ibadah/Mushola) :43,2 m2

Untuk besaran ruang pada fasilitas ruang kegiatan penunjang (pos

kesehatan) pada pasar tradisional dibagi menjadi beberapa fasilitas yang

mendukung pelayanan kesehatan di pasar tradisional ini.

Tabel 21: Besaran Ruang Kegiatan Penunjang (Pos Kesehatan) Pasar


Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi
R.Rawat 1 Orang 5,7 5,7 SB,AD,AP
BESARAN RUANG RAWAT

Gambar 36: Ruang Rawat


(Sumber : Analisa Pribadi)
R.Dokter 3 Orang 5,7 5,7 SB,AD,AP

45
BESARAN RUANG DOKTER

Gambar 37: Ruang Dokter


(Sumber : Analisa Pribadi)
R.Obat 4 Orang 6,9 6,9 SB,AD,AP
BESARAN RUANG OBAT

Gambar 38: Ruang Obat


(Sumber : Analisa Pribadi)
R.Tunggu 5 Orang 3,56 3,56 SB,AD,AP
BESARAN RUANG TUNGGU

Gambar 39: Ruang Tunggu


(Sumber : Analisa Pribadi)
Jumlah R.Kegiatan Penunjang (Pos Kesehatan) : 21,86 m2

Sirkulasi R.Kegiatan Penunjang (Pos Kesehatan) (20%) :4,372 m2

46
Total Luas R.Kegiatan Penunjang (Pos Kesehatan) :26,232 m2

Untuk besaran ruang pada fasilitas ruang kegiatan penunjang (area

servis) pada pasar tradisional dibagi menjadi beberapa ruang fasilitas

yang menunjang sistem utilitas yang ada pada pasar tradisional ini.

Tabel 22: Besaran Ruang Pada Fasilitas Ruang Kegiatan Penunjang


(Area Servis) Pasar Tradisional
Sumber : Analisa Pribadi
Ruang
AD,SB,
Mekanikal 1 Orang 2 2
AP
Elektrikal
BESARAN RUANG MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Gambar 40: Ruang Mekanikal Elektrikal


(Sumber : Analisa Pribadi)
Ruang AD,SB,
1 Orang 48 48 x 2= 96
Genset AP
BESARAN RUANG GENSET

47
Gambar 41: Ruang Genset
(Sumber : Analisa Pribadi)
Ruang
Pompa dan AD,SB,
1 Orang 48 48 x 2= 96
Ground AP
Tank
BESARAN RUANG POMPA DAN GROUND TANK

Gambar 42: Ruang Pompa Dan Ground Tank


(Sumber : Analisa Pribadi)
AD,SB,
Ruang IPAL 1 Orang 60 60
AP
BESARAN RUANG IPAL

48
Gambar 43: Ruang IPAL
(Sumber : Analisa Pribadi)
AD,SB,
Gudang Alat 1 Orang 20 20
AP
BESARAN RUANG GUDANG ALAT

Gambar 44: Gudang Alat


(Sumber : Analisa Pribadi)
Parkir
8 AD,SB,
Bongkar 100 100
Kendaraan AP
Muat
BESARAN RUANG PARKIR BONGKAR MUAT

49
Gambar 45: Parkir Bongkar Muat
(Sumber : Analisa Pribadi)
Sortir
8 Bongkar AD,SB,
Bongkar 100 100
Kendaraan AP
Muat
BESARAN RUANG PARKIR BONGKAR MUAT

Gambar 46: Sortir Bongkar Muat


(Sumber : Analisa Pribadi)
Tempat
2 Truk AD,SB,
Pembuangan 10 25
Sampah AP
Sampah
BESARAN RUANG TEMPAT PEMBUANGANAN SAMPAH

50
Gambar 47: Tempat Pembuangan Sampah
(Sumber : Analisa Pribadi)
Tempat
AD,SB,
Pengolahan 4 orang 60 60
AP
Sampah
BESARAN RUANG TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH

Gambar 48: Tempat Pengolahan Sampah


(Sumber : Analisa Pribadi)
Jumlah R.Kegiatan Penunjang (Area Servis) : 483,75 m2

Sirkulasi R.Kegiatan Penunjang (Area Servis) (20%) 96,675 m2

Total Luas R.Kegiatan Penunjang (Area Servis) :580,425 m2

Tabel 23: Total Luas Kelompok Ruang


Sumber : Analisis Pribadi
No. Kelompok Ruang Total Luas
1. Besaran Ruang Kegiatan Utama 23.214,6 m2

51
Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
2. 199,86 m2
(R.Pengelola)
Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
3. 54,816 m2
(Lavatory Umum)
Besaran Ruang Kegiatan Penunjang
4. 43,2 m2
(Tempat Ibadah/Mushola)
Besaran Ruang Kegiatan Penunjang (Pos
5. 26,232 m2
Kesehatan)
Besaran Ruang Kegiatan Penunjang (Area
6. 580,425 m2
Servis)
TOTAL LUAS KESELURUHAN 24.119,133 m2

d. Persyaratan Ruang

Persyaratan ruang digunakan dalam perencanaan ruang-ruang di

pasar tradisional ini untuk memenuhi kebutuhan dari masing-masing

ruang yang memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Persyaratan

ruang pada pasar tradisional ini adalah sebagai berikut:

Tabel 24: Persyaratan Ruang


Sumber : Analisis Pribadi
Penghawaan Pencahayaan View Sifat
Ruang Akustik
Alami Buatan Alami Buatan Keluar Ruang
Kios Hasil Laut Semi
Terbuka
Kios Hasil
Semi
Ternak Terbuka

Kios Sayur Dan


Semi
Buah Terbuka

Kios Elektronik Semi


Terbuka
Kios Sembako
Semi
Dan Kelontong Terbuka

52
Kios Perhiasan Semi
Terbuka
Kios Sandang Semi
Terbuka
Kios Alat Rumah
Semi
Tangga Terbuka

Kios Snack Semi


Terbuka
Kios Bumbu Dan
Semi
Rempah Terbuka

Food Court Semi


Terbuka
ATM Centre
Tertutup
Tempat Parkir
Terbuka
Ruang Kepala
Pasar Tertutup

Ruang Tata
Usaha Tertutup

Ruang
Bendahara Tertutup

Ruang Penarik
Retribusi Tertutup

Ruang Kepala
Kebersihan Tertutup

Ruang Kepala
Keamanan Tertutup

Ruang Tamu
Tertutup
Ruang Rapat
Tertutup
Ruang Informasi
Tertutup
Lavatory Tertutup

53
Pengelola

Ruang
Keamanan Tertutup

Pos Polisi Semi


Tertutup
Ruang Istirahat
Tertutup
Tempat
Pembuangan
Terbuka
Sampah

Lavatory Pria
Tertutup
Lavatory Wanita
Tertutup
Lavatory Difabel
Tertutup
Ruang Sholat
Tertutup
Ruang Wudhu
Tertutup
Ruang Rawat
Tertutup
Ruang Dokter
Tertutup
Ruang Obat
Tertutup
Ruang Tunggu
Tertutup
Ruang Mekanikal
Elektrikal Tertutup

Ruang Genset Semi


Terbuka
Ruang Pompa
dan Ground Semi
Tank Terbuka

Ruang IPAL Semi


Terbuka
Gudang Alat
Tertutup

54
Parkir Bongkar
Semi
Muat Terbuka

Sortir Bongkar
Semi
Muat Terbuka

3.2. Studi Preseden

a. Cihampelas Walk, Bandung

Gambar 49: Suasana Cihampelas Walk, Bandung


(Sumber: Dokumen Pribadi)

i. Fungsi Bangunan : Kompleks Perbelanjaan Dan Wisata.

ii. Lokasi : Jl. Cihampelas 160, Cipaganti, Coblong, Kota Bandung, Jawa

Barat 40131, Indonesia.

iii. Pengelola : PT Karya Abadi Samarga .

55
iv. Jam Operasional : 10.00-22.00.

v. Fasilitas : Toko-toko perbelanjaan (retail), bioskop, mushola, toilet,

tempat parkir, tempat informasi, toko-toko lifestyle, fasilitas ramah

difabilitas (ram, handle, dll) ATM, taman, tempat penitipan anak, ruang

menyusui, lift & eskalator, plaza, fasilitas & taman bermain, dan toko-

toko kuliner (restoran, cafe, & food court).

vi. Luas Komplek : ±3,5 hektar (1/3 area toko dan 2/3 area area terbuka

hijau).

vii. Bentuk Sirkulasi : Gabungan Linear, Radial, dan Square.

viii. Ciri Khas: Open Space dan Pedestrian/City Walk.

CiWalk adalah sebuah kompleks komersial (perbelanjaan dan

wisata) yang terletak di Jalan Cihampelas 160 Bandung. Bangunan ini

dirancang oleh Fauzan Noe’man, B. FA, B.Arch., IAI. pimpinan PT. Birano

(Biro Arsitektur Achmad Noe’man).. CiWalk memiliki luas lahan sekitar 3,5

hektar dengan kontur agak bertebing. Dari areal seluas itu, hanya 1/3 dari

keseluruhan area yang digunakan untuk bangunan pertokoan, sedangkan

sisanya digunakan untuk area parkir dan lahan hijau

Seperti city walk pada umumnya, kompleks bangunan ini memiliki

atrium/plaza untuk memaksimalkan sinar matahari yang masuk dan untuk

sirkulasi udara serta sebagai tempat kumpul atau sirkulasi di area ini. Dua

area lain mendampingi bangunan utama di sisi kiri dan kanannya dengan

konsep open air (terbuka). Area sebelah kanan bangunan atau lebih

dikenal dengan nama young street terdiri dari gerai dan toko untuk anak-

56
anak muda. Sementara area kiri yang berada di kontur lebih rendah dan

sering disebut dengan broadway lebih ditujukan untuk para pengunjung

dewasa. Blok bangunan CiWalk mencakup 150 toko, yang terdiri dari:

fashion, kafe, restoran, foodcourt, bioskop, games dan playground.

Konsep CiWalk adalah perpaduan antara pusat perbelanjaan

modern dengan suasana alam kota Bandung yang asri dan menyegarkan.

Pengunjung dibuat berjalan kaki diantara koridor-koridor terbuka untuk

bisa memasuki area perbelanjaan. Konsep ini berhasil dilakukan, karena

memang terbukti akan kenyamanan pengunjung ketika berjalan kaki.

Kenyamanan ini muncul dari teduhnya koridor-koridor tersebut, karena

begitu banyaknya pohon dan bangunan.

b. The Breeze BSD City, Tangerang

Gambar 50: Suasana The Breeze BSD City, Tangerang


(Sumber: Dokumen Pribadi)

57
i. Lokasi : Jl. Grand Boulevard, BSD Green Office Park, Cisauk,
Sampora, Tangerang, Banten 15345, Indonesia.

ii. Pengelola : Sinarmas Land.

iii. Jam Operasional : 10.00-22.00.

iv. Fasilitas : Toko-toko perbelanjaan (retail), bioskop, mushola, toilet,

tempat parkir, tempat informasi, toko-toko life style, fasilitas ramah

difabilitas (ram, handle, dll) ATM, taman, kolam ikan, tempat penitipan

anak, ruang menyusui, lift & eskalator, plaza, fasilitas & taman

bermain, dan toko-toko kuliner (restoran, cafe, & food court).

v. Luas Komplek : ±13,5 hektar (area toko dan area area terbuka hijau).

vi. Bentuk Sirkulasi : Gabungan Linear, Radial, dan Square.

vii. Ciri Khas: Open Space, Pedestrian/City Walk, Taman Hias, dan Kolam

Ikan.

The Breeze BSD City Tangerang adalah sebuah tempat yang

memadukan antara tempat perbelanjaan, tempat makan, dan toko life

style. The Breeze berdiri di lahan seluas 13,5 hektar di kawasan BSD

Green Office Park. Untuk arsitekturnya, The Breeze dirancang oleh

Jerde, arsitek asal Amerika yang terkenal dengan desain berkonsep

luar ruang. Tempat ini mengusung konsep mal tanpa dinding dengan

meminimalisir penggunaan dinding dan memaksimalkan ruang

terbuka yang ada (open space).

The Breeze BSD City Tangerang ini mayoritas terdiri dari toko-

toko perbelanjaan, toko-toko kuliner, dan toko-toko life style. Seperti

58
dengan ciri city walk pada umumnya, tempat ini mengutamakan alur

sirkulasi untuk pedestrian dengan koridor-koridor terbuka yang

diteduhi oleh peneduh buatan atau pohon sebagai jalannya, dengan

bentuk sirkulasi yang memadukan sirkulasi linear dan radial.

Pada tempat ini pula terdapat kolam ikan yang luas menyerupai

danau buatan sebagai elemen penghias dan juga memunculkan

kesan yang nyaman dan tenang pada tempat ini. Kolam ikan ini juga

menimbulkan kesan luas pada tempat ini.

c. Pasar Peterongan, Semarang

Gambar 51: Suasana Pasar Peterongan, Semarang


(Sumber: Dokumen Pribadi)

59
i. Lokasi : Jl. MT.Haryono No.936, Peterongan, Semarang Selatan, Kota

Semarang, Jawa Tengah, 50242, Indonesia.

ii. Waktu Pelaksanaan Survey : 20 Juni 2018

iii. Pengelola : Dinas Pasar Kota Semarang.

iv. Jam Operasional : 05.00-18.00.

v. Fasilitas : Lapak-lapak dagangan, mushola, toilet, tempat parkir,

papan informasi.

vi. Luas Bangunan : ±3700 m2.

vii. Bentuk Sirkulasi : Grid.

viii. Ciri Khas: Bangunan Terbuka.

Pasar Peterongan Semarang adalah sebuah pasar tradisional

yang kini telah berusia 102 tahun. Pasar Tradisional Peterongan

Semarang berdiri di lahan seluas ±3700 m2 di Kel. Peterongan, Kec.

Semarang Selatan. Pasar Peterongan Semarang ini dibangun pada

masa pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1906. Pasar

tradisional ini mengusung konsep bangunan terbuka yang

mengutamakan penghawaan dan pencahayaan yang baik, dengan

memberikan bukaan pada bagian atap dan sisi bangunan serta minim

penggunaan dinding.

Pasar Peterongan Semarang ini mayoritas terdiri dari lapak-

lapak pedagang yang dibedakan menjadi 2 zona, yaitu zona basah

dan zona kering. Seperti dengan ciri pasar tradisional pada umumnya,

60
pasar tradisional ini memiliki alur sirkulasi berbentuk grid, dengan

memberikan koridor-koridor untuk berjalan kaki di dalam bangunan ini .

Pasar Peterongan Semarang ini dikelola oleh pemerintah,

dalam hal ini Dinas Pasar Kota Semarang. Seperti pada pasar

tradisional pada umumnya, kegiatan jual beli dipasar ini menggunakan

sistem tawar-menawar antara penjual dan pembelinya. Pasar ini

mayoritas pedagangnya menjual barang dagangannya secara eceran,

merupakan pasar wilayah di Kel. Peterongan dan pasar siang hari

karena beroperasi pada pukul 05.00-18.00 (tetapi biasanya pasar ini

sudah mulai beroperasi lebih awal karena para pedagang biasanya

menata terlebih dahulu barang dagangannya), berkelas pasar kelas I

karena memiliki luas dasaran lebih dari 2000 m2 (±3700 m2), dan

bergolongan C dengan barang dagangan yaitu mayoritas barang

kebutuhan hidup sehari-hari, namun juga terdapat barang-barang

kebutuhan sekunder dan tersier pula yang dijual di pasar ini.Jumlah

pedagang di pasar tradisional ini berjumlah 484 pedagang.

61
Tabel 25: Data Jenis Dagangan Pasar Peterongan, Semarang
Sumber : Dinas Pasar Peterongan

62
d. Pasar Tradisional Seni Ancol, Jakarta

Gambar 52: Suasana Pasar Tradisional Seni Ancol, Jakarta


(Sumber: Dokumen Pribadi)

i. Lokasi : Taman Impian Jaya Ancol, Jalan Lodan TImur No. 1/7, RW.10,

Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta,

Indonesia.

ii. Waktu Pelaksanaan Survey : 20 Juni 2018

iii. Pengelola : PT.Pembangunan Jaya Ancol.

iv. Jam Operasional : 09.00-17.00 (Senin-Jumat) dan 09.00-22.00

(Sabtu-Minggu).

v. Fasilitas : Kios-kios dagangan, mushola, toilet, tempat parkir, papan

informasi, plaza point, galeri, tempat workshop dan Art Academy.

vi. Luas Bangunan : ±5,29 hektar.

vii. Bentuk Sirkulasi : Gabungan Linear, Radial, dan Square.

63
viii. Ciri Khas: Kios-kios Pedagang Terpisah (Bangunan Kecil-kecil), Open

Space, dan Pedestrian/City Walk.

Pasar Tradisional Seni Ancol adalah sebuah pasar yang menjual

berbagai macam jenis kerajinan dan barang-barang kesenian yang

didirikan pada tahun 1977 di Ancol, Jakarta Utara. Pasar ini memiliki luas

±5,29 hektar dengan jumlah kios sebanyak 210 buah. Pasar ini beroperasi

pada pukul 09.00-17.00 (Senin-Jumat) dan 09.00-22.00 (Sabtu-Minggu).

Pasar ini memiliki alur sirkulasi yang merupakan gabungan dari alur

linear, radial, dan square dimana terdapat kios-kios di pinggir jalannya

yang berorientasi ke arah jalan. Kios-kios dagangan para pedagang ini

didesain terpisah dengan bentuk bangunan-bangunan kios kecil yang

tertata di sepanjang jalan. Pasar ini juga mengutamakan alur untuk

pedestrian atau pejalan kaki dengan sirkulasi gabungan linear, radial, dan

square. Di pasar ini terdapat pula plaza sebagai open space

berkumpulnya pengunjung pasar ini. Pasar ini dikelola oleh

PT.Pembangunan Jaya Ancol.

3.3. Pola Hubungan Ruang

Pola hubungan ruang pada pasar tradisional ini dilakukan dengan

menganailsa tingkat keeratan hubungan antar ruang berdasarkan aktivitas

yang dilakukan di ruang tersebut. Pola hubungan ruang pasar tradisional

ini berdasarkan keeratan ruang aktivitasnya adalah sebagai berikut:

64
Ruang Aktivitas
Pedagang

Ruang Aktivitas Ruang Aktivitas


Pembeli Pengelola

Ruang Aktivitas Ruang Aktivitas


Polisi Dokter Dan
Perawat

: Hubungan Erat : Hubungan Tidak Erat


Skema 1: Hubungan Antar Ruang Aktivitas Pasar Tradisional
(Sumber : Analisa Pribadi)

Dari pola hubungan ruang berdasarkan ruang-ruang kegiatan

diatas, dilakukan analisa kembali terhadap pola hubungan ruangnya

berdasarkan kegiatan dari jenis pelakunya. Pola hubungan ruang

berdasarkan kegiatan dari jenis pelakunya adalah sebagai berikut:

i. Pedagang

Pada pola hubungan ruang berdasarkan kegiatan pedagang,

kegiatan utama yang dilakukan adalah transaksi perdagangan terlebih

dahulu sebagai tujuan utama, kemudian diikuti oleh kegiatan-kegiatan

sekunder lainnya sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan lain para

pedagang tersebut saat ia sedang atau telah menjajakan

dagangannya di kios mereka.

65
Skema 2: Hubungan Ruang Kegiatan Pedagang Di Pasar Tradisional
(Sumber : Analisa Pribadi)

ii. Pembeli

Pada hubungan ruang berdasarkan kegiatan pembeli,

kegiatan utama yang dilakukan adalah membeli barang atau jasa

yang mereka butuhkan dari para pedagang terlebih dahulu sebagai

tujuan utama, kemudian diikuti oleh kebutuhan-kebutuhan lain

pembeli tersebut saat ia sedang atau telah membeli barang atau

jasa dari kios pedagang.

66
Skema 3: Hubungan Ruang Kegiatan Pembeli Di Pasar Tradisional
(Sumber : Analisa Pribadi)

iii. Pengelola

Pada hubungan ruang berdasarkan kegiatan pengelola,

kegiatan utama yang dilakukan adalah kegiatan pengelolaan pasar

tradisional terlebih dahulu dengan berbagai lintas bidang di

dalamnya sebagai tujuan utama, kemudian diikuti oleh kebutuhan-

kebutuhan lain pengelola tersebut saat ia sedang atau telah

melakukan pengelolaan pada pasar tradisional.

67
Skema 4: Hubungan Ruang Kegiatan Pengelola Di Pasar Tradisional
(Sumber : Analisa Pribadi)

iv. Polisi

Pada hubungan ruang berdasarkan kegiatan Polisi, kegatan

yang dilakukan adalah kegiatan pengamanan dan penindakan

hukum pada berbagai kegiatan yang ada di pasar tradisional.

Skema 5: Hubungan Ruang Kegiatan Polisi Di Pasar Tradisional


(Sumber : Analisa Pribadi)
68
v. Dokter Dan Perawat

Pada hubungan ruang berdasarkan kegiatan Dokter dan

Perawat, kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan pemberian

pertolongan medis, pemeriksaan kondisi kesehatan, dan pemberian

resep/obat pada berbagai pelaku kegiatan yang ada di pasar

tradisional.

Skema 6: Hubungan Ruang Kegiatan Dokter &


Perawat Di Pasar Tradisional
(Sumber : Analisa Pribadi)

69

Anda mungkin juga menyukai