Anda di halaman 1dari 11

PENDEKATAN EVALUASI PERENCANAAN

MENGGUNAKAN METODE THEORY BASED APPROACH


(STUDI KASUS : REVITALISASI PASAR RASAMALA, BANYUMANIK)

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Evaluasi Perencanaan (TKP 507)

Dosen Pengampu:
Widjonarko, ST., MT
Dr. Eng. Maryono, ST., MT
Ir. Parfi Khadiyanto, MSL
Dr. Ing Santi Paula Dewi, ST., MT

Disusun Oleh:
Falian Alfaridzi
21040116130100
Kelas A

DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
1. Latar Belakang
Saat ini, peran pasar tradisional telah bergeser sejak maraknya pembangunan pasar modern
seperti supermarket dan minimarket. Lebih lanjut, perkembangan teknologi membuat masyarakat
memiliki opsi baru untuk berbelanja melalui online shopping. Minimnya infrastruktur serta
rendahnya kualitas tempat perbelanjaan menjadi alasan utama masyarakat beralih dari pasar
tradisional untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk itu, guna mengimbangi dan melindungi
keberadaan pasar tradisional, pemerintah mengembangkan konsep pasar tradisional modern.
Konsep ini menjadikan pasar dengan konsep gedung yang modern, namun diisi oleh pedagang
yang berjualan di pasar tradisional. Salah satu yang telah mengembangan konsep pasar ini ialah
Pemerintah Kota Semarang, lebih tepatnya Pasar Rasamala. Kondisi Pasar Rasamala dinilai telah
mengalami penurunan kualitas, sehingga perlu dilakukan revitalisasi. Pada tahun 2016, pemerintah
Kota Semarang menyiapkan investasi revitalisasi sebesar 61,2 milyar. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk
mengetahui bagaimana efektivitas dari pengembangan Pasar Rasamala ditinjau dari aspek ekonomi dan
kenyamanan pengunjung.

2. Gambaran Umum Program


Landasan normatif dari program ini yaitu RPJMD Kota Semarang tahun 2010 – 2015 dan tercantum
dalam RKPD Kota Semarang Tahun 2015. Tujuan dari program tersebut adalah mengembangkan Pasar
Rasamala adalah menjadi pasar yang bedaya saing tinggi. Sasaran dari program tersebut adalah:
1. Pelaksanaan pembangunan pasar Rasamala.
2. Penyediaan fasilitas pendukung di Pasar Rasamala sebagai pasar tradisional modern.
Program revitalisasi Pasar Rasamala tang terlektak di Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang ini
merupakan program yang dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang. Program ini memiliki
kegiatan pokok yaitu revitalisasi pasar, pembangunan kembali pasar dan penyediaan fasilitas-fasilitas yang
dapat mendukung kegiatan ekonomi di Pasar Rasamala. Anggaran yang digunakan untuk revitalisasi Pasar
Rasamala berasal dari APBD Kota Semarang sebesar Rp 1.145.000.000.

3. Pendekatan Theory Based Approach (TBA)


Theory Based Approach merupakan suatu pendekatan evaluasi yang melihat keterkaitan
beberapa aspek terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatann. Pendekatan ini dianggap
lebih kompleks dari sekedar hubungan sebab-akibat. Selama ini, evaluasi hanya didasarkan pada
output dengan ukuran-ukuran yang dibandingkan sebelum dan sesudah program. Dalam
pelaksanaan suatu program penting untuk mengenali tipe, karakter, entitas, program-program yang
sudah dilaksanakan sebelumya.
Pendekatan theory-based approach secara terstruktur memetakan faktor penyebab
keberhasilan atau kegagalan suatu program yang telah dibuat. Interaksi antar faktor penyebab
dapat digunakan untuk menentukan pada tahap mana yang paling membutuhkan evaluasi sehingga
dapat diketahui faktor mana yang paling berhasil. Pada penerapannya, pendekatan ini bisa
mengetahui tahapan yang memberikan perubahan yang signifikan kepada masyarakat.
4. Logical Framework Evaluasi Revitalisasi Pasar Rasamala
Means Of
Hirarki Asumsi dan
Deskripsi Indikator Parameter Baseline Target Verification
Logis Risiko
(MOV)
Mengembangk Meningkatya Data Dinas Pasar • Masyarakat sekitar
an Pasar kualitas Pasar Kota Semarang dan mendukung pengembangan
Rasamala Rasamala Wawancara pasar
1 unit Pasar
menjadi pasar menjadi pasar 1 unit Pasar • Kurangnya partisipasi
Tujuan unit Tradisional
tradisional tradisional Tradisional pelaku ekonomi pasar dalam
Modern
modern yang modern proses pengembangan Pasar
berdaya saing Rasamala
tinggi
Pembuatan Tersedianya Wawancara Pedagang tidak menyetujui
lapak lapak lokasi lapak sementara karena
sementara sementara pedagang 0 311 jauh dari Pasar Rasamala
pedagang Pasar pedagang Pasar
Rasamala Rasamala
Terlaksananya Meningkatnya Data Dinas Pasar Masyarakat menyetujui
1 gedung
renovasi kualitas 1 gedung sudah Kota Semarang pengembangan Pasar
gedung belum
bangunan Pasar bangunan Pasar direnovasi Rasamala
direnovasi
Rasamala Rasamala
Output SRP
Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
Kapasitas (Satuan
0 300 SRP Observasi, dan dengan kondisi pada awal
Terlengkapinya parkir umum Ruang
Telaah Dokumen pengembangan pasar
fasilitas Parkir)
pendukung di Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
2 2
pasar Luas TPS m 0 12 m /TPST Observasi, dan dengan kondisi pada awal
tradisional Telaah Dokumen pengembangan pasar
modern Jumlah Alat 1 unit APAR Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
Pemadam Api unit 0 dan 1 unit Observasi, dan dengan kondisi pada awal
Ringan hidran gedung Telaah Dokumen pengembangan pasar
Means Of
Hirarki Asumsi dan
Deskripsi Indikator Parameter Baseline Target Verification
Logis Risiko
(MOV)
(APAR) dan
hidran gedung
Ketersediaan Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
Ada/Tidak
zona kiss and 0 Ada Observasi, dan dengan kondisi pada awal
Ada
ride Telaah Dokumen pengembangan pasar
Terminal kecil
atau pangkalan
Kondisi pada saat survei sama
untuk 2 2
m 0 500 m Observasi dengan kondisi pada awal
pemberhentian
pengembangan pasar
kendaraan
pasar
Pangkalan ojek m2 0 200 m2 Observasi
Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
Jumlah
unit 0 1 Observasi, dan dengan kondisi pada awal
musholla
Telaah Dokumen pengembangan pasar
Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
Jumlah pos
unit 0 1 Observasi, dan dengan kondisi pada awal
keamanan
Telaah Dokumen pengembangan pasar
Relokasi Pasar Kegiatan relokasi pasar
Wawancara
Rasamala Belum berjalan dengan lancar, semua
- - 100% masyarakat
untuk terlaksana pedagang menyetujui untuk
setempat
sementara relokasi sementara
Pembangunan Belum 100% Wawancara Masyarakat setempat
Input
Pasar Rasamala - - terlaksana masyarakat mendukung proses
setempat pembangunan Pasar Rasamala
Penyediaan Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
lahan parkir - - 0 300 SRP Observasi, dan dengan kondisi pada awal
Telaah Dokumen pengembangan pasar
Means Of
Hirarki Asumsi dan
Deskripsi Indikator Parameter Baseline Target Verification
Logis Risiko
(MOV)
Penyediaan Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
2
TPS - - 0 12 m /TPST Observasi, dan dengan kondisi pada awal
Telaah Dokumen pengembangan pasar
Pengadaan bak 1 unit APAR Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
sampah - - 0 dan 1 unit Observasi, dan dengan kondisi pada awal
hidran gedung Telaah Dokumen pengembangan pasar
Penyediaan alat
pemadam api Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
ringan (APAR) - - 0 Ada Observasi, dan dengan kondisi pada awal
dan hidran Telaah Dokumen pengembangan pasar
gedung
Penyediaan
Kondisi pada saat survei sama
ruang untuk 2
- - 0 500 m Observasi dengan kondisi pada awal
zona kiss and
pengembangan pasar
ride
Penyediaan
- - 0 200 m2 Observasi
lahan musholla
Penyediaan Wawancara, Kondisi pada saat survei sama
lahan pos - - 0 1 Observasi, dan dengan kondisi pada awal
keamanan Telaah Dokumen pengembangan pasar
Pembangunan Fasilitas pendukung dapat
fasilitas Belum Wawancara menunjang kebutuhan Pasar
- - 100%
pendukung di terlaksana pedagang pasar Rasamala
Pasar Rasamala
Meningkatnya Data Dinas Pasar • Pedagang dapat memenuhi
Jumlah rata-
kenyamanan Kota Semarang kebutuhan sehari-hari
Outcome rata nilai Rp/hari - 17.500.000
masyarakat dan wawancara • Pedagang dapat memenuhi
transaksi di
untuk pedagang target penjualan per hari
Means Of
Hirarki Asumsi dan
Deskripsi Indikator Parameter Baseline Target Verification
Logis Risiko
(MOV)
berbelanja di Pasar Rasamala • Pedagang bersedia untuk
Pasar meningkat diwawancarai
Rasamalaa
Jumlah
Data jumlah
pedagang
Mengurangi pedagang sebelum Los/kios baru telah terisi oleh
sebelum dan pedagang 390 639
pengangguran dan sesudah pedangang baru
setelah
revitalisasi
pengembangan
• Pedagang bersedia untuk
Meningkatnya diwawancara serta
kesejahteraan instansi/lembaga bersedia
Meningkatkan memberikan data
pedagang di Wawancara dan
pendapatan Rupiah - Rp1.685.000 • Masyarakat setempat
pasar Telaah Dokumen
pedagang berbelanja ke pasar
tradisional
modern tradisional modern dekat
lokasi rumahnya
Meningkatnya Peningkatan
Lokasi Kondisi pada saat survei sama
kebersihan kebersihan
penumpuka - 0 Observasi lapangan dengan kondisi pada awal
Pasar Rasamala Pasar dan
n sampah pengembangan pasar
dan sekitarnya sekitarnya
Meningkatnya
Pendapatan Nilai omzet
Domestik pasar dan data Los/kios baru telah terisi oleh
% - 0,2% Telaah Dokumen
Regional Bruto PDRB stahun pedangang baru
Impact (PDRB) di 2010 dan 2015
Kota Semarang
Meningkatnya Peningkatan
kelancaran jumlah Pedagang 2500 5000
Wawancara dan • Pedagang bersedia untuk
Telaah Dokumen diwawancara serta
pelayanan pengunjung
Means Of
Hirarki Asumsi dan
Deskripsi Indikator Parameter Baseline Target Verification
Logis Risiko
(MOV)
publik dan pasar instansi/lembaga bersedia
pemenuhan tradisional memberikan data
penggunaan modern • Masyarakat setempat
fasilitas berbelanja ke pasar
tradisional modern dekat
pendukung
lokasi rumahnya
Menyusun Kegiatan survei Dokumen Belum
desain survei primer maupun tersusun
1 dokumen Desain survei dapat tersusun
sekunder untuk dokumen Instrumen survei
desain survei sesuai data yang dibutuhkan
menyusun desain
desain survei survei
Melakukan Terperolehnya Belum
perolehan dokumen tersedianya
1 dokumen
dokumen dari terkait dokumen Dokumen yang terkait
terkait
pengelola Pasar pengembangan terkait perkembangan pasar
Dokumen perkembangan Instrumen survei
Tradisional Pasar perkembang tradisional bisa terkumpul
pasar tradisional secara lengkap
Aktivitas Rasamala Tradisional an pasar
modern
atau Rasamala tradisional
Kegiatan modern
Melakukan Jumlah
wawancara pedangang
kepada yang
pedagang pasar diwawancarai Jiwa 0 jiwa 10 jiwa Wawancara Penulis mendapatkan informasi
yang sesuai dari pedagang pasar
terhadap
perkembangan
Pasar Rasamala
Melakukan Jumlah
wawancara masyarakat Jiwa 0 jiwa 10 jiwa Wawancara Penulis mendapatkan informasi
yang sesuai dari masyarakat
kepada
Means Of
Hirarki Asumsi dan
Deskripsi Indikator Parameter Baseline Target Verification
Logis Risiko
(MOV)
masyarakat setempat yang
setempat diwawancarai
terhadap
perkembangan
Pasar Rasamala
Melakukan Terlaksananya
wawancara wawancara
kepada kepada Penulis mendapatkan informasi
pengelola pasar pengelola pasar Jiwa 0 jiwa jiwa Wawancara sesuai kebutuhan dari pengelola
terhadap pasar
perkembangan
Pasar Rasamala
Melakukan Terkumpulnya 100% Data luas
kompilasi dan data yang lahan, data
pengolahan dibutuhkan jumlah pasar,
data data jumlah
Tidak Data yang dibutuhkan tersedia
% pedagang, data Survei instansi
Tersedia secara lengkap
ketersediaan
fasilitas
diperoleh dan
dapat diolah
Analisis GAP Tersusunnya • Data hasil
analisis GAP observasi
terhadap Tidak lapangan Data yang dibutuhkan tersedia
Dokumen 1 Dokumen
kualitas pasar Tersedia • Telaah secara lengkap
tradisional dokumen
modern • Wawancara
Means Of
Hirarki Asumsi dan
Deskripsi Indikator Parameter Baseline Target Verification
Logis Risiko
(MOV)
Merumuskan Tersusunnya • Rekomendasi
rekomendasi arahan dan kepada pihak
tindak lanjut rekomendasi pengelola pasar
pengembangan • Rekomenasi Rekomendasi yang diberikan
Pasar Rasamala Tidak kepada Dinas kepada pihak-pihak yang terlibat
dokumen 1 Dokumen dapat sesuai dengan konsisi
sebagai pasar Tersedia Perdagangan
ideal untuk pengembangan
tradisional Kota Semarang Pasar Rasamala
modern • Rekomendasi
kepada pelaku
ekonomi pasar
Sumber : Analisis Kelompok 5A, 2019.

5. Proses Theory Based Approach

INPUT ACTIVITIES OUTPUT OUTCOME IMPACT

• Tersedianya • Kegiatan
para tenaga sosialisasi dan ● Meningkatkan ● Pendapatan
pekerja untuk publikasi kepada kesejahteraan Domestik
revitalisasi pihak-pihak pedagang di Regional
• Terciptanya
Pasar Rasamala yang terdampak pasar Bruto (PDRB)
kelembagaan
• Terdapat selama proses Rasamala di Kota
yang kuat
persetujuan revitalisasi sebagai pasar Semarang
untuk
antara pihak • Terlaksananya tradisional Meningkat
pengelolaan
pemerintah, revitalisasi Pasar
Pasar Rasamala modern ● Meningkatnya
pengelola pasar Rasamala ● Meningkatnya kelancaran
dan masyarakat dengan lancar kenyamanan pelayanan
● Terlengkapinya
• Para pedagang ● Pemantauan
fasilitas masyarakat publik dan
Pasar Rasamala terhadap kualitas untuk pemenuhan
penunjang di
menyetujui dan pasar Rasamala berbelanja di penggunaan
Pasar Rasamala
siap untuk sebelum proses Pasar fasilitas
direlokasi revitalisasi Rasamala pendukung
sementara berjalan
6. Penjabaran Outcome Program dengan Theory Based Approach
Salah satu outcome dalam program revitalisasi Pasar Rasamala yaitu “Meningkatkan
kesejahteraan pedagang di pasar Rasamala sebagai pasar tradisional modern”. Berdasarkan
Undang-Undang Republik Indonesia No 11 Tahun 2009, Kesejahteraan merupakan kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya (Bappeda 2009).
Kesejahteraan hidup merupakan dambaan bagi setiap manusia, masyarakat yang sejahtera tidak
akan terwujud jika para masyarakatnya hidup dalam keadaan miskin.
Dalam memahami realitas tingkat kesejahteraan, pada dasar nya terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan terjadi nya kesenjangan tingkat kesejahteraan antara lain:
• Sosial ekonomi rumah tangga atau masyarakat.
• Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang menjadi dasar kegiatan produksi rumah tangga.
• Potensi regional (sumberdaya alam, lingkungan dan insfratuktur) yang mempengaruhi
perkembangan struktur produksi.
• Kondisi kelembagaan yang membentuk jaringan kerja produksi dan pemasaran pada skala
lokal, regional dan global.
Pasar Rasamala diharapkan menjadi pasar yang dapat bersaing dengan pasar-pasar modern di
Semarang. Pemerintah mengupayakan revitalisasi Pasar Rasamala menjadi pasar tradisional
modern, sehingga kualitas pasar juga akan meningkat. Setelah proses revitalisasi selesai,
ditargetkan bahwa jumlah transaksi jual-beli antara pedagang dan pembeli akan meningkat. Maka,
secara otomatis juga akan berpengaruh terhadap pendapatan para pedagang.
Peran Pasar Rasamala dapat sangat vital terhadap perekonomian Kota Semarang ketika
revitalisasi telah selesai. Program revitalisasi Pasar Rasamala juga dapat berpengaruh terhadap
permasalahan lapangan kerja dan kemiskinan di Kota Semarang. Para pedagang di Pasar Rasamala
diharapkan mendapatkan pendapatan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, minimal
Rp1.685.000 atau senilai dengan upah minimum Kota Semarang.
Tabel 1. Indikator Tingkat Kesejahteraan
No Indikator Kesejaheraan
1. Pendapatan rumah tangga
2. Pengeluaran rumah tangga
3. Keadaan tempat tinggal
4. Fasilitas tempat tinggal
5. Kesehatan anggota rumah tangga
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan dari tenaga medis
7. Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan
8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi
9. Kehidupan beragama
10. Rasa aman dari gangguan kejahatan
11. Kemudahan dalam melakukan olahraga
Sumber : SEUSENAS, 2003
a. Tingkat Pendapatan
Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) pendapatan adalah seluruh penghasilan yang diterima
baik sektor formal maupun non formal yang terhitung dalam jangka waktu tertentu.Biro Pusat
Statistik merinci pendapatan yaitu pendapatan berupa uang adalah hasil segala hasil kerja atau
usahanya. Indikator pendapatan digolongkan 3 komponen yaitu:
• Tinggi (>Rp. 5.000.000)
• Sedang (Rp. 1.000.000 – Rp. 5.000.000)
• Rendah (<Rp. 1.000.000)
b. Komposisi Pengeluaran
Pengeluaran masyarakat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu pengeluran untuk
pangan dan barang-barang bukan pangan. Proporsi antara pengeluaran pangan dan bukan
pangan juga digunakan sebagai indikator untuk menentukan tingkat kesejahteraan atau
ketahanan pangan rumah tangga. Dari proporsi pengeluaran pangandapat diungkapkan bahwa
semakin tingii proporsi pengeluaran pangan berati tingkat kesejahteraan atau ketahanan
pangan rumah tangga semakin rendah atau rentan.
c. Pendidikan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Pendidikan diukur memalalui beberapa indikator
yaitu, angka melek huruf, angka partisipasi sekolah, pendidikan yang ditamatkan, angka putus
sekolah, dan pendidikan yang ditamatkan semakin baik. Semakin rendah angka putus sekolah
semakin baik dan keadaan suatu daerah akan sejahtera, karena distribusi bantuan pemerintah
merata. Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap
penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan pendudukan
terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan disektor pendidikan seperti pertumbuhan
jumlah murid yang mampu ditampung setiap jenjang sekolah.Sehingga, naiknya persentase
jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai semakin meningkatnya partisipasi sekolah.
d. Perumahan
Menurut Biro Pusat Statistik (BPS) dikatakan perumahan yang dianggap sejahtera adalah
tempat berlindung yang mempunyai dinding, lantai dan atap yang baik. Bangunan yang
dianggap kategori sejahtera adalah luas lantai 10 m2 dan bagian terluas dari rumah bukan tanah,
status penguasaan tempat tinggal adalah milik sendiri, dalam data statistik perumahan masuk
dalam konsumsi rumah tangga, berikut konsep dan definisiperumahan menurut BPS: bangunan
fisik, status penguasaan tempat tinggal.

7. Daftar Pustaka
Badan Pusat Statistik. 2003. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Jakarta.

Wau, Timoteu. 2014. Tinjauan Tentang Kesejahteraan Keluarga Pedagang Kecil Di Pasar Sore
Padang Bulan Medan. Tesis Program Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Sumatra Utara, Medan.

Anda mungkin juga menyukai