2. Fungsi Penunjang
Untuk mengoptimalkan fungsi utama dibutuhkan fungsi aktivitas penunjang
kawasan perancangan. Meliputi aktivitas perkantoran, perdagangan dan jasa, perumahan,
sarana pendidikan, sarana ruang terbuka hijau dan sarana peribadatan.
FUNGSI PENUNJANG
3. Fungsi Pelayanan
Fungsi pelayanan kawasan perancangan berupa aktivitas kesehatan, aktivitas
maintenance dan aktivitas parkiran. Penyediaan fasilitas kesehatan pada kawasan
perancangan berfungsi sebagai tempat masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
Aktivitas maintenance dengan menyediakan bengkel sebagai tempat pemeliharaan alat
pelabuhan dan aktivitas parkir dengan menyediakan tempat parkir untuk aktivitas
perdagangan dan jasa, aktivitas wisata dan aktivitas pelabuhan.
FUNGSI PELAYANAN
1. Fungsi Utama
Wisata Mangrove
2. Fungsi Penunjang
Perkantoran
Pendidikan Peribadatan
Gambar 5.5 Diagram Fungsi Penunjang
Sumber : Analisis Kelompok 2019
3. Fungsi Pelayanan
Kesehatan Parkir
Utama
Pelayanan Penunjang
Kawasan Perancangan
Potensi
Adapun potensi yang ada di kawasan Studi
berada di Kelurahan Pantoloan yaitu terdapat
pelabuhan yang menjadi pelabuhan utama yang
merupakan pintu gerbang utama perekonomian
Propinsi.
b
MASALAH
ANALISIS
Jalur utama yang yang strategis menambah nilai
positif aksebilitas menuju kawasan studi
Lebar jalan utama pada kawasan studi sesuai
dengan kelas jalannya. Tetapi perlu di carikan
alternatif jalan untuk keluarnya mobil truk tronton
dari pelabuhan agar bisa mengurangi kemacetan
Perlu adanya pengaturan jalur khusus mobil truk
tronton pada jam tertentu sehingga dapat
mengurangi tingkat kemacetan.
Aksebilitas Tinggi
RESPON
Jalan yang ada di kawasan studi dengan tingkat kemacetan tinggi berada di
Perlu pengaturan sirkulasi pada jam tertentu Kelurahan pantoloan tepatnya di depan pelabuhan. Dimana pada lokasi tersebut
Pengaturan sirkulasi baik kendaraan maupun manusia, (tinggi,
sering terjadi kemacetan pada jam tertentu seperti pagi dan sore hari
sedang dan rendah)
Adanya arahan sirkulasi jalan yang efektif, sehingga kemacetan Aksebilitas Sedang
dapat teratasi
Jalan yang ada pada kawasan studi yang memiliki tingkat kemacetan sedang
USULAN berada di Kelurahan panau tepatnya di perempatan lampu merah. Pada lokasi ini
juga sering terjadi kemaacetan pada jam tertentu seperti pagi dan sore hari
Aksebilitas Rendah
RESPON
Beberapa potensi view alami seperti view lautan di lokasi studi
yang dapat dijadikan arah pandang kawasan yang dapat di
manfaatkan sebagai daya tarik wisata berbasis alam seperti
ekowisata
Menata aktivitas perdagangan dan jasa, permukiman, pelabuhan
dan industri yang membutuhkan view alami USULAN
5.2.2 Analisis Lingkungan
KONDISI EKSISTING
Berdasarkan kondisi lingkungan yang ada di kawasan studi yaitu
terdapat lingkungan yang berpolusi dan macet di sekitaran kawasan
Pelabuhan Pantoloan, dikarenakan padatnya kendaraan yang keluar
masuk pelabuhan guna melakukan bongkar muat barang .Selain itu
dikawasan studi terdapat pantai yang bersih dan indah.
ANALISIS
Dengan memperhatikan kondisi di atas maka perlu dilakukan program
pengelolaan dan pengendalian pencemaran udara di daerah perkotaan.
Upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya
secara bijaaksana dalam pembangunan yang terencana dan
berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup agar tidak
terganggunya sistem kerja pelabuhan untuk pengembangan kawasan
studi.
RESPON
Dengan kondisi lingkungan yang ada di kawasan studi sehingga perlu
adanya perencanaan ruang terbuka hijau dan penanaman pohon – pohon
untuk pencegahan pencemaran udara. Dapat dilihat aktivitas yang terjadi
dikawasan studi yaitu pemerintahan, industri, bisnis, perdagangan, sekolah,
permukiman dan lain sebagainya. Sehingga lingkungan kota harus memiliki
kualitas yang baik, agar daya dukungnya tinggi sehingga mampu menunjang
USULAN
berbagai aktivitas tersebut.
Pertimbangan dalam aspek kebencanaan, bahwa diketahui Kota Palu
merupakan Rawan Bencana terutama bagian pesisir pantai yang terjadi
tsunami, oleh karena itu perlu adanya perencanaan penanaman tanaman
bakau di sepanjang pesisir karena hampir semua aktifitas masyrakata berada
di pesisir pantai terutama aktifitas utama pelabuhan yang tepat di bibir
pantai
5.2.3 Analisis Drainase
KONDISI EKSISTING
Pada Kawasan Studi drainase terbagi atas dua yaitu saluran
drainase terbuka dan saluran drainase tertutup. selain itu
kondisi drainase juga kurang berfungsi dengan baik banyak
saluran yang kering dan terdapat banyak sampah. dan juga
saluran drainase yang terputus - putus.
ANALISIS
perencanaan drainase harus mempertimbangkan dari segi
kemudahan dan nilai eknomis dari pemeliharaan sistem
drainase.
Perlu dibuatkan saluran drainase yang tidak terputus dan saling
berkesinambungan agar berfungsi untuk mengalirkan limpasan
air hujan dan tidak terjadinya penumpukan dan tergenangnya
5.2.4 air.
curah hujan juga menjadi data berupa jumlah besaran hujan
RESPON
dalam satuan tinggi (mm) yang jatuh ke permukaan tanah
Jaringan drainase yang ada pada kawasan ini memiliki pola jaringan terbuka dan yang terakumulatif dalam periode waktu tertentu
tertutup dengan perkerasan berupa semen dan juga terputus – putus sehingga
dalam hal ini drainase sangat penting sebagai upaya untuk mengendalikan aliran USULAN
banjir pada sungai yang melintasi kota.
Dalam penerapan sistem drainase yang ada di kawasan studi yaitu sistem drainase
terbuka pada setiap jenis agar dapat mempermudah pemeliharaan dan pembersihan. Dan
untuk sistem drainase tertutup dapat digunakan untuk pedestrian sehingga dapat
meningkatkan estetika koridor jalan.
5.2.5 5.2.6 Analisis Topografi
KONDISI EKSISTING
secara umum kawasan studi
merupakan kawasan yang dikelilingi
oleh pantai dan gunung sehingga
memiliki ketinggian yang berbeda
dari permukaan laut.
5.2.6
ANALISIS
Dapat dilihat pada peta bahwa ketinggian kawasan studi
dari permukaan laut rata - rata 6- 113 Mdpl yang berhawa
sangat panas dikarenakan dekat dengan pantai. rata- rata
suhu yang ada di kawasa studi 28- 30 drajat celcius.
Dengan lokasi yang dekat dengan pantai dapat mempunyai
potensi untuk dikembangan kearah wisata
RESPON
luas wilayah perancangan kawasan sebesar 715 ha.
Berdasarkan klasifikasi kemiringan lereng yang ada di kawasan memiliki
dataran 75 % , kelas II 15% landai , dan pada kelas III 10 % agak curam.
Karena rata – rata berada di dataran sehingga dalam peletakkan desain aman
dan dapat dibangun untuk bangunan kontruksi sebesar 70%. Dan 30% untuk
ruang yang tidak terbangun atau ruang terbuka hijau.
Untuk zona terbangun yang menunjukkan topografi datar sehingga dapat
dikembangan sebagai fungsi terbangun misal permukiman, perdagangan dan
lainya.
5.2.7 Analisis Lintasan Matahari dan Angin
5.2.8 Analisis Vegetasi
5.2.9 Analisis Kebisingan
5.3 Penzoningan Kawasan Waterfront
5.4 Analisis Kriteria Tak Terukur
5.4.1 Akses atau Pencapaian (Acces)
Kawasan studi terletak di Kecamatan Tawaeli, Kota Palu. Untuk menuju kawasan ini
dapat ditempuh dari pusat Kota Palu melalui Jalan R.E Martadinata,kemudian berlanjut di
Jalan Trans Sulawesi. Jarak yang ditempuh menuju kawasan studi ± 24 km. Lalu lintas di
Jalan Trans Sulawesi cukuplah padat, karena ini merupakan akses utama menuju pelabuhan
dan juga menuju daerah lainnya di Sulawesi. Kondisi fisik jalan masih cukup baik, walaupun
pada beberapa titik terdapat kerusakan kecil. Untuk lebar jalan sendiri sudah cukup lebar,
namun dalam beberapa saat khusunya pada saat kegiatan keluar masuknya truk peti kemas
dari pelabuhan dan juga keluar masuknya kendaraan dari kawasan industri dapat
menimbulkan kemacetan di sekitar jalan utama. Adapun aktivitas lainnya di kawasan seperti
permukiman serta perdagangan dan jasa tidaklah terlalu padat sehingga tidak menimbulkan
kemacetan. Kendaraan yang sering melintas didominasi oleh kendaraan bermotor roda 2,
roda 4, serta truk-truk peti kemas yang menuju ke pelabuhan ataupun kawasan industri.
0 s/d 8 3
8 s/d 14 3-6
14 s/d 40 6-8
>40 >8
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum, 1987
Dari hasil perhitungan ketinggian bangunan di Kawasan perancangan yang dibolehkan
yaitu 6 lantai, maka jarak antar bangunan berdasarkan peraturan pekerjaan umum diatas yaitu
3 meter. Namun, pada kondisi eksisting terdapat beberapa yang tidak berjarak antar bangunan
satu dan lainnya, akibatnya rumah yang ada saling berdempetan. Maka dari itu untuk
mengatasinya perlu dibuat jarak antar bangunan agar terlihat rapi dan bila terjadi gempa bumi
atau kebakaran tidak menimbulkan ke bangunan lainnya.
5.7.5 Landmark
Eksisting : Pelabuhan menjadi landmark dikecamatan tawaeli sebagai aktivitas utama
dikawasan studi.
Analisis : Keberadaan landmark pada perancangan kawasan studi di kecamatan tawaeli
berupa pelabuhan yang menjadi aktivitas utama di kawasan studi. Keberadaan pelabuhan
menjadi salah satu symbol utama kawasan dan juga menonjolkan aktivitas utama di kawasan
studi.
Tanggapan Planner : Melihat kondisi pelabuhan saat ini perlu adanya penataan ulang
pelabuhan sebagai landmark kawasan studi agar dapat benar-benar menjadi landmark
kawasan yang menarik.
Usulan : Landmark ini menandakan bahwa pelabuhan menjadi aktivitas utama di kawasan
Gambar 5.7.5 Analisis Landmark
Sumber : Analisis Kelompok 2019
5.8 Analisis Estetika
5.8.1 Sumbu
Sumbu merupakan garis maya yang terbentuk oleh dua titik dalam sebuah ruang
terhadap bentuk-bentuk dan ruang-ruang yang tersusun. Garis maya tersebut tidak selalu
berbentuk jalan, tetapi dapat beruparuang terbuka hijau juga. Sumbu juga dapat terbentuk
karena tata massa bangunan disekitarnya. Sedangkan sumbu pada kawasan perancangan di
Kecamatan Tawaeli terlihat dari garis lurus jalan utama arteri yang merupakan jalur Trans
Toli-toli Palu, namun belum memiliki objek yang jelas. Dan sumbu juga harus berupa garis
yang lurus dan mempunyai kualitas arah dan panjangnya sehingga menimbulkan pergerakan
dan pandangan sepanjang jalannya serta sumbu itu harus diakhiri oleh objek yang ingin
dituju.
5.8.2 Simetri
Simetri merupakan prinsip penyusunan tata masa bangunan yang seimbang, yakni sama
antara bangunan di kanan maupun di kiri sumbu. Persamaan ini termasuk ukuran maupun
bentuk bangunan. Sedangkan simetri pada kawasan perancangan di Kecamatan Tawaeli
dapat ditunjukan dari tata massa bangunan yang berbeda. Harusnya dapat mengikuti susunan
simetri yang menuntut keseimbangan dan kesimtrisannya dalam penempatan permukiman.
5.8.3 Hirarki
Hirarki merupakan prinsip penyususnan masa bangunan yang menunjukan derajat
kepentingan dari bentuk dan ruang serta peran-peran fungsional, formal dan simbolis. Hirarki
dapat ditunjukan melalu perbedaan ukuran, bentuk bangunan, maupn lokasi yang strategis.
hirarki pada kawasan perancangan di Kecamatan Tawaeli yaitu :
Hirarki wujud/bentuk : yaitu suatu hirarki dimana ada suatu bangunan yang
membedakan bentuk wujud secara jelas dengan unsur/bentyk yang lainnya. Didalamnya
ada bangunan yang tampak beda dengan bangunan yang ada di sekitarnya. Pada kawasan
perancangan di Kecamatan taweli dapat dilihat hirarki perbedaan bentuk bangunan rumah
yang satu dengan yang lainya. Yang menonjolkan kepentingan bangunan dengan peran
yang fungsional ataupun membuat bangunan itu tampak terlihat unik.
Hirarki Ukuran luar biasa : yaitu hirarki yang memiliki bangunan/tempat dengan
ukuran yang lain menyimpang dari unsur yang lainnya. Maksudnya ada suatu bangunan
yang memiliki ukuran yang lebih besar dari pada yang lainnya. Dalan Kawasan
Perancangan Hirarki ini terdapat masjid yang tentunya memiliki ukuran yang cukup besar
dengan bentuk yang berbeda.
5.8.4 Irama
Irama merupakan Pengulangan bentuk atau ketinggian bangunan ataupun bentuknya
yang dibuat dari alam ataupun memiliki bentuk bersejarah yang dapat memberkan kesan pada
bangunan dan pada kawasan tersebut. Pada kawasan perancangan di Kecamatan Tawaeli
memiliki irama yaitu :
Pengulangi karakteristik detai : Irama yang bernilai sejarah dengan bentuk bangunan
yang khas seperti rumah kerajaan suku kaili dan biasa di sebut dengan bangunan bantaya
atau baruga yang berfungsi sebagai tempat perkumpulan masyarakat yangberada di
Kelurahan Pantoloan.
Pengulangan bentuk/wujud : yaitu bangunan-bangunan yang memiliki bentuk/wujud
yang sama namun, ukurannya berbeda. Untuk kawasan perancangan di Kecamatan
Tawaeli irama ini dapat ditunjukan yaitu permukiman masyarakat yang mana masih
terdapat bangunan yang melakukan pengulangan dari komposisi bentuk aslinya sehingga
dapat memperlihatkan karakteristik detail bentuk bangunan. Dimana bangunan
permukiman memiliki ukuran yang berbeda dan ciri khas bentuk tersendiri sehingga
dapat dibedakan dengan bangunan lainnya.
5.8.5 Skala
Skala umum merupakan perbandingan unsur-unsur bangunan terhadap bentuk-bentuk
lain di dalam lingkupnya. Skala umum biasanya dilihat dari ukuran suatu bangunan.Skala
bangunan yang ada di kawasan studi rata – rata di dominasi oleh bangunan yang berlantai 1
dan 2 yang mempunyai ukuran yang berbeda – beda sehingga memiliki fungsi yang berbeda
– beda. Sedangkan untuk skala umum yang ada pada kawasan perancangan yaitu pelabuhan
yang dapat melayani seluruh kegiatan transportasi air ataupun bongkar muat jasa atau barang.
5.8.6 Proporsi
Proporsi adalah suatu perbandingan antara bentuk bangunan dan ruang . Skala manusia
yang menjadi perbandingan untuk ukuran ruang terhadap proporsi tubuh manusia. Dalam
perancangan kawasan ruang yang memiliki proporsi terbesar yaitu pelabuhan dimana
memiliki aktifitas yang besar dan juga lahan yang luas. Dimana semakin besar pelabuhan
sehingga membutuhkan manusia semakin banyak. Sehingga dalam perancangan kedepannya
agar mendapatkan estetika yang baik
5.8.7 Konteks
Konteks yang terpancar sepanjang pinggir pantai perancangan kawasan yaitu terdapat
beberapa keseragaman bentuk , ukuran , wujud dan warna bangunan di sekitar pantai.
Bangunan yang ada seperti rumah yang berlantai 1 dan 2 dengan ukuran rumah ada yang
relatik kecil dan besar dan memiliki warna – warna terang . Dengan melihat konsep
waterfornt city yang berada di pesisir pantai dengan disuguhkan oleh pemandangan alam
pantai yang dapat menjadi kawasan ini dikembangan menjadi kawasan wisata pantai untuk
menarik masyarakat luar. Perancangan yang akan dilakukan tetap mempertahankan pola
linear mengikuti garis pantai untuk mempertahankan ciri khas pada kawasan .
5.8.8 Kontras
Pada kawasan perancangan terdapat bangunan yang berbeda dengan tempat lainnya
yaitu bangunan polibu yang biasa digunakan masyarakat untuk melakukan musyawarah dan
mufakat. Bangunan yang memiliki bentuk bangunan yang berbeda dengan bangunan lainnya
yang ada di kawasan perancangan kawasan menjadi salah satu bangunan yang dapat di
pertahankan dan menjadi ciri khas di kawasan perancangan dan dapat di kembangan lagi.
Dapat dilihat pada gambar di bawah ini .