Pada bab ini dibahas hal yang berhubungan dengan konsep pembentukan dan
segala hal yang berhubungan dengan site plan Sentra IKM Kabupaten Manokwari.
Zona Produksi
Zona Kantor
Keterangan:
= Hubungan Kuat
= Hubungan Sedang
Gambar 6.1
Analisa Hubungan Fungsional Antar Zona
6.2.1. Analisa
A. Luasan Tapak
Tapak yang digunakan dalam perancangan sentra IKM ini berlokasi pada area
perdagangan dan industri kecil Kelurahan Wosi. Lokasi tersebut memiliki luas
14.772 m.
Tapak yang terletak pada tepi pantai memberikan pengaruh yang besar pada
bangunan. Terutama oleh terpaan angin dan juga panas matahari, ditambah
posisi tapak terletak di teluk pinggiran dari Samudera Pasifik, sehingga angin
yang besar datang dari arah tersebut.
C. Sirkulasi
Untuk pejalan kaki sendiri diasumsikan ada sekitar 50 % (45 orang) dari
total 90 orang yang bekerja pada sentra IKM. Dengan begitu tentunya akan
juga disediakan fasilitas bagi pejalan kaki tersebut antara lain pedestrian
dan juga peneduh agar pejalan kaki tidak kepanasan maupun kehujanan.
A. Organisasi Ruang
Peletakan ruang produksi pada sentra IKM ini sesuai dengan alur proses
produksi; alur distribusi bahan dan pekerja; juga alur pemenuhan material
penunjang dan utilitas. Semua itu terkoneksi secara baik dengan
mempertimbangkan aspek optimalisasi dan efektifitas. Secara kasar ruang
produksi dibagun menurut bentuk-bentuk huruf H dan I sesuai aliran
produksinya.
Pada perancangan pabrik makanan dalam hal ini Sentra Pengolahan Ikan Tuna
pemilihan material menjadi hal yang penting untuk menjadi perhatian utama.
Hal ini dikarenakan pemilihan material yang salah akan menjadi potensi
pencemaran dan kontaminasi terhadap produk ikan asap dan abon ikan. Untuk
memberikan fokus pada analisa material ini maka akan dibagi pada lima elemen
bangunan, antara lain:
2. Dinding
3. Lantai
Selain lapisan permukaan lantai, hal lain yang perlu diperhatikan adalah
keamanan lantai, dalam hal ini adalah pengaruh dari getaran mesin. Untuk
mengatasi hal tersebut bangunan pabrik pada umumnya akan memakai
pondasi khusus untuk mesin yang memisahkan dengan struktur lantai,
sehingga getaranya dapat diredam dan tidak menjadi potensi untuk
menimbulkan kerusakan pada lantai.
4. Plafond
Plafond digunakan untuk menutup jaringan instalasi utilitas agar tidak ada
potensi kotoran yang jatuh dan menimbulkan kontaminasi pada makanan.
Terutama pada ruang-ruang yang dimana prosesnya membuat bahan baku
pada posisi terbuka. Oleh karena itu syarat penggunaan plafond yaitu
penggunaan material yang higienis dan penggunaan stuktur yang mudah
dibersihkan. Sistem suspended sampai dengan saat ini masih merupakan
jenis struktur yang banyak dipilih, terutama kelebihannya pada
pengaplikasian pada ruangan yang berbentang lebar. Apalagi kombinasi
sistem tersebut dengan penggunaan panel board akan mudah dilepas
untuk melakukan pembersihan.
A. Pergudangan
Gudang yang diadakan, walaupun kecil adalah elemen yang sangat penting
pada sebuah bangunan industri, keberadaannya sangat berpengaruh pada
besaran kapasitas proses produksi. Perancangan gudang sendiri didisain untuk
mempermudah pekerja mengidentifikasikan barang dan melakukan aktifitas
bongkar muat. Beberapa elemen penting yang dipertimbangkan dalam
perancangan gudang adalah:
1) Kapasitas gudang dan jenis barang yang disimpan;
2) Pemilihan sistem penataan (manual handling);
Air bersih menjadi kebutuhan utama pada pabrik pengolahan ikan. Hampir
seluruh proses produksi membutuhkan air, untuk itu ketersediaan air bersih
dan pengelolaannya perlu dijamin untuk mendapatkan mutu kesehatan. Total
kebutuhan air bersih per-harinya yaitu 35,5 m3 air. Pasokan air pada sentra
akan diambil dari menara air dan tandon air yang berasal dari PAM dengan
cadangan dari air tanah. Air yang didapat dari menara air tersebut tidak akan
langsung dipakai, melainkan akan diendapkan, disaring, dan diproses secara
klorinasi sebelum layak untuk dipakai dalam proses produksi.
D. Pengendalian Hama
E. Penanganan Limbah
Limbah pada Sentra Pengolahan Ikan ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga
jenis, yaitu limbah padat, limbah cair, dan juga limbah gas.
1. Limbah Padat
Rencana pengembangan limbah padat ini akan diolah oleh industri tepung
ikan menjadi pelet sebagai pakan ternak di masa depan..
2. Limbah Cair
Rencana pengembangan limbah padat ini akan diolah oleh industri sebelum
dibuang ke saluran air agar tidak mencemari lingkungan.
3. Limbah Gas
Pada industri pengolahan ikan, pencemaran kualitas udara dari bau yang
muncul dari bagian tubuh ikan hasil pengolahan seperti darah, urine,
ataupun bagian dari ikan tersebut yang telah membusuk. Bau tersebut
dapat mengurangi kenyamanan dan apabila dibiarkan maka akan
menggangu kesehatan dan menjadi sumber kontaminasi pada produk
pengolahan ikan. Ruang pemotongan ikan menjadi tempat yang diindikasi
menjadi daerah yang paling rawan bau diantara ruang produksi yang lain.
Untuk itu beberapa langkah penanggulangan dapat diambil, antara lain
dengan pemberian generator ozon pada ruang-ruang produksi.
1. Konsep Desain
A. Konsep Tapak
Konsep tapak yang dimaksud disini adalah perencanaan pengolahan tapak dan
wilayah sekitarnya, yang mencakup sirkulasi dan tata letak lingkungan sehingga
dapat mendukung dan mempermudah berjalannya proses produksi tanpa
mengganggu kondisi lingkungan tapak.
1. Pencapaian
Jalan masuk relatif mudah dibuat di kawasan sentra, mengingat letaknya
yang berada di pinggir jalan Pasar Wosi.
2. Zoning
3. Sirkulasi
Dengan bentuk tapak persegi panjang, konsep tata masa bangunan berimbang
antara barat-timur-utara dan selatan, dengan pusat massa di tengah:
C. Konsep Fasade
Mengingat bahwa pesisir Wosi termasuk sebagai daerah perdagangan yang
banyak dikunjungi oleh pedagang dan pembeli lokal dan domestik, maka
kehadiran Sentra IKM Pengolahan Ikan ini yang masih terletak pada wilayah
area tersebut diusahakan selaras dengan mobilitas pasar, bahkan diharapkan
sinergi menjadi sebuah elemen estetis lingkungan atau malah menjadi objek
wisata baru.
2. Konsep Penanda
D. Konsep Ruang
1. Konsep Penghawaan
2. Konsep Pencahayaan
E. Konsep Utilitas
1. Listrik
Sumber daya listrik berasal dari PLN dengan penurunan tegangan di traffo
dan didistribusikan melalui panel utama dan sub panel. Tersedia sarana
genset untuk pengganti tenaga listrik dalam keadaan darurat.
2. Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih yang dipakai adalah sistem Down Feed
distribution. Sumber air yang bisa dipakai adalah :
a. PAM,
b. Sumur Bor, bilamana aliran PAM mati atau sebagai cadangan
tambahan kekurangan kebutuhan air.
3. Sistem Kebakaran
Jalur/Koridor darurat/emergency
5. Sistem Komunikasi
Tabel 6.2
DAFTAR GAMBAR SITE PLAN SENTRA IKM KABUPATEN MANOKWARI
No PETA
1 PETA TUTUPAN LAHAN KELURAHAN WOSI
2 PETA DELINIASI TAPAK SENTRA IKM
3 PETA POLA PENGGUNAAN RUANG SENTRA IKM
4 PETA ARAH MATAHARI PADA SENTRA IKM
5 PETA ARAH ANGIN PADA SENTRA IKM
6 BLOK PLAN SENTRA IKM
7 PETA SITEPLAN SENTRA IKM
8 PETA SIRKULASI JALAN SENTRA IKM
9 PETA KONTUR TANAH PADA SENTRA IKM
10 PETA DRAINASE SENTRA IKM
11 PETA JARINGAN AIR BAKU SENTRA IKM
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-12
Laporan Akhir
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-13
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-14
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-15
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-16
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-17
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-18
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-19
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-20
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-21
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-22
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-23
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-24
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-25
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-26
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-27
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-28
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-29
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-30
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-31
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-32
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-33
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-34
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-35
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-36
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-37
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-38
Penyusunan Pola Pengembangan Sentra Industri Kecil Dan Menengah Di Kabupaten Manokwari dan Kabupaten Bantaeng 6-39