PERHITUNGAN KEKUMUHAN

SIMULASI
 RESUME DATA DATA UMUM
KAWASAN
NUMERIK
KEKUMUHAN ASPEK/KRITERIA DATA NUMERIK KRITERIA

HASIL IDENTIFIKASI
DATA NUMERIK DARI
BASELINE 100-0-100
DISUSUN DALAM
BENTUK FORMAT
RESUME DATA
NUMERIK SEPERTI
FORMAT BERIKUT:
 PENILAIAN KEKUMUHAN AWAL (TAHUN AWAL/T0)
PENILAIAN KEKUMUHAN AWAL ADALAH PENILAIAN KEKUMUHAN PADA KONDISI AWAL/BASELINE DIAMBIL
(TAHUN AWAL/T0).
PENILAIAN KEKUMUHAN DILAKUKAN DENGAN CARA MENILAI SETIAP KRITERIA, KEMUDIAN KESELURUHAN
NILAI SETIAP KRITERIA (19 KRITERIA) DIJUMLAHKAN UNTUK MENDAPATKAN NILAI TOTAL KEKUMUHAN.
TOTAL AKUMULASI NILAI KEKUMUHAN 19 KRITERIA SELANJUTNYA MENJADI ACUAN MENENTUKAN TINGKAT
KEKUMUHAN LOKASI (KATEGORI: KUMUH BERAT, KUMUH SEDANG DAN KUMUH RINGAN).

ADAPUN LANGKAH-LANGKAH PENILAIAN KEKUMUHAN ADALAH:

1) PENILAIAN SETIAP KRITERIA KEKUMUHAN (19 KRITERIA)
2) MENENTUKAN NILAI PERSENTASE KEKUMUHAN ASPEK/SEKTOR (7 ASPEK)
3) MENENTUKAN NILAI & TINGKAT KEKUMUHAN

1). PENILAIAN KRITERIA KEKUMUHAN MELIPUTI: MENENTUKAN NILAI NUMERIK , PERSENTASE (%) DAN NILAI
BOBOT/SKOR KRITERIA
1) PENILAIAN KRITERIA KEKUMUHAN
NILAI NUMERIK SETIAP KRITERIA DITENTUKAN SESUAI SATUAN PENGUKURANNYA. SATUAN PENGUKURAN NILAI
NUMERIK UNTUK 19 KRITERIA KEKUMUHAN DAPAT DIKELOMPOKAN ATAS 4, YAITU:
SATUAN KRITERIA KEKUMUHAN ASPEK
Unit 1) KETIDAKTERATURAN BANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG
Bangunan 2) KUALITAS BANGUNAN YANG TIDAK MEMENUHI PERSYARATAN TEKNIS
3) KETIDAKTERSEDIAAN PRASARANA PROTEKSI KEBAKARAN PROTEKSI KEBAKARAN
4) KETIDAKTERSEDIAAN SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
Area/Luas 5) TINGKAT KEPADATAN BANGUNAN BANGUNAN GEDUNG
(Ha) 6) KETIDAKMAMPUAN MENGALIRKAN AIR LIMPASAN DRAINASE LINGKUNGAN
Meter 7) CAKUPAN PELAYANAN JALAN LINGKUNGAN
JALAN LINGKUNGAN
8) KUALITAS PERMUKAAN JALAN LINGKUNGAN
9) KETIDAKTERSEDIAAN DRAINASE
10) KETIDAKTERHUBUNGAN DENGAN SYSTEM DRAINASE PERKOTAAN
DRAINASE LINGKUNGAN
11) TIDAK TERPELIHARANYA DRAINASE
12) KUALITAS DRAINASE
Kepala 13) KETIDAKTERSEDIAN AKSES AMAN AIR MINUM PENYEDIAAN AIR
Keluarga 14) TIDAK TERPENUHINYA KEBUTUHAN AIR MINUM MINUM
(KK) 15) SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TIDAK SESUAI STANDAR TEKNIS PENGELOLAAN AIR
16) SAPRAS PENGELOLAAN AIR LIMBAH TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS LIMBAH
17) PRASARANA DAN SARAN PERSAMPAHAN TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS
PENGELOLAAN
18) SISTEM PENGELOLAN PERSAMPAHAN TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS
PERSAMPAHAN
19) TIDAKTERPELIHARANYA SAPRAS PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

SETELAH NILAI NUMERIK SETIAP KRITERIA DITENTUKAN, KEMUDIAN DILAKUKAN PERHITUNGAN PERSENTASE (%)
SETIAP KRITERIA KEKUMUHAN.
1) MENENTUKAN NILAI NUMERIK SETIAP KRITERIA KEKUMUHAN (LANJUTAN)
RUMUS YANG DIGUNAKAN UNTUK PENILAIAN NUMERIK & PERSENTASE SETIAP KRITERIA:
RUMUS YANG DIGUNAKAN UNTUK PENILAIAN NUMERIK & PERSENTASE SETIAP KRITERIA:
RUMUS YANG DIGUNAKAN UNTUK PENILAIAN NUMERIK & PERSENTASE SETIAP KRITERIA:

DARI 19 KRITERIA, HANYA ADA 2 KRITERIA YANG NILAI NUMERIKNYA PERLU DIHITUNG DARI DATA NUMERIKNYA, YAITU
KRITERIA CAKUPAN PELAYANAN JALAN DAN KRITERIA KETERSEDIAAN DRAINASE. SEDANGKAN 17 KRITERIA LAINNYA
NILAI NUMERIK SAMA DENGAN DATA NUMERIKNYA.
PENILAIAN SKOR/PEMBOBOTAN SETIAP KRITERIA KEKUMUHAN

SETELAH NILAI NUMERIK & PERSENTASE NUMERIK SETIAP KRITERIA DIPEROLEH, SELANJUTNYA DILAKUKAN
PENILAIAN SKOR/PEMBOBOTAN UNTUK SETIAP KRITERIA KEKUMUHAN.

NILAI SKOR/PEMBOBOTAN UNTUK SETIAP KRITERIA DITENTUKAN SESUAI BESARNYA NILAI PERSENTASE
KRITERIA. SEBAGAI ACUAN KETENTUAN PEMBERIAN SKOR/BOBOT SESUAI BATAS AMBANG BERIKUT:

NILAI PERSENTASE KRITERIA SKOR/BOBOT KETERANGAN

76 – 100 5 UNTUK NILAI KRITERIA < 25%
51 – 75 3 MAKA DIBERIKAN NILAI 0 ATAU
25 - 50 1 N/A (NOT APLICABLE)
CONTOH PENILAIAN NUMERIK KRITERIA KEKUMUHAN (SATUAN KRITERIA: UNIT)

% = NUMERIK : JUMLAH BANGUNAN x 100%

JUMLAH BANGUNAN : 250 UNIT
= 24 : 250 x 100% = 9,60%

KONDISI AWAL (BASELINE)

ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR
NUMERIK
VOLUME SATUAN PROSEN (%) NILAI
76%-100% bangunan pada lokasi tidak
5 9,60
9.60% 0
memiliki keteraturan
a. Ketidakteraturan 51%-75% bangunan pada lokasi tidak
3 24.00 Unit 0
Bangunan memiliki keteraturan NILAI = 0, SESUAI
25%-50% bangunan pada lokasi tidak SKOR UNTUK
1. KONDISI memiliki keteraturan
1
NILAI 9,60%
BANGUNAN 76% - 100% bangunan pada lokasi (<25%)
GEDUNG 5 0
tidak memenuhi persyaratan teknis 14.40%
C. Ketidaksesuaian 0
51% - 75% bangunan pada lokasi tidak
dengan Persyaratan memenuhi persyaratan teknis
3 36.00 Unit 14,40
Teknis Bangunan 25% - 50% bangunan pada lokasi tidak
1
memenuhi persyaratan teknis

NILAI = 0, SESUAI SKOR

% = NUMERIK : JUMLAH BANGUNAN x 100% UNTUK NILAI 14,40%
= (36 : 250) x 100% = 14,40% ( <25%)
CONTOH PENILAIAN NUMERIK KRITERIA KEKUMUHAN (SATUAN KRITERIA: METER)

% = (Nilai Numerik : P. Ideal) x 100%

= [P. Ideal] – [P. Ekst] = (360 : 2.010) x 100% = 17,91 %
= (2.010 – 1.650) = 360

KONDISI AWAL (BASELINE)

ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
76% - 100% area tidak terlayani oleh
5
jaringan jalan lingkungan 17.91%
a. Cakupan Pelayanan 51% - 75% area tidak terlayani oleh
Jalan Lingkungan jaringan jalan lingkungan
3 360.00 Meter 0
NILAI = 0, SESUAI
25% - 50% area tidak terlayani oleh
2. Kondisi 1 UNTUK NILAI
jaringan jalan lingkungan
Jalan 17,91% (< 25%)
76% - 100% area memiliki kualitas
Lingkungan 5
b. Kualitas
permukaan jalan yang buruk 31.49%
51% - 75% area memiliki kualitas
Permukaan Jalan permukaan jalan yang buruk
3 633.00 Meter 1
lingkungan 25% - 50% area memiliki kualitas
permukaan jalan yang buruk
1 NILAI =1, SESUAI
SKOR UNTUK NILAI
38,36%
% = (Numerik : P. Ideal) x 100%
= (633 : 2.010) x 100% = 31,49 %
CONTOH PENILAIAN NUMERIK KRITERIA KEKUMUHAN (SATUAN KRITERIA: Ha)

% = (NUMERIK : LUAS KAW.) x 100%

= (0 : 6,16) x 100% = 0,00 %

KONDISI AWAL (BASELINE)

ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
76% - 100% bangunan memiliki
5
kepadatan tidak sesuai ketentuan 0.00%
1. KONDISI
b. Kepadatan 51%-75% bangunan memiliki
BANGUNAN kepadatan tidak sesuai ketentuan
3 0 Ha 0
Bangunan
GEDUNG 25%-50% bangunan memiliki KONDISI AWAL (BASELINE) NILAI = 0, SESUAI
ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR
1 SKOR UNTUK
kepadatan tidak sesuai ketentuan NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
NILAI 0,00%
76% - 100% area terjadi genangan > 30 5 16.23% (<25%)
4. Kondisi a. Ketidakmampuan cm, > 2 jam > 2x setahun
Drainase Mengalirkan 51% - 75% area terjadi genangan > 30 1.00 Ha 0
cm, > 2 jam > 2x setahun
3
Lingkungan Limpasan Air
25% - 50% area terjadi genangan > 30
cm, > 2 jam > 2x setahun
1
NILAI = 0, SESUAI SKOR
UNTUK NILAI 16,23 %
% = (NUMERIK : LUAS KAW.) x 100% ( <25%)
= (1,0 : 6,16) x 100% = 16,23 %
CONTOH PENILAIAN NUMERIK KRITERIA KEKUMUHAN (SATUAN KRITERIA: KK)

JUMLAH KEPALA KELUARGA : 299 KK

% = (NUMERIK : JML. KK) x 100%
= (150 : 299) x 100% = 50,15 %

KONDISI AWAL (BASELINE)

ASPEK KRITERIA PARAMETER SKOR
NUMERIK SATUAN PROSEN (%) NILAI
76% - 100% Populasi tidak dapat
mengakses air minum yang aman
5
3. Kondisi a. Ketersediaan 50.17%
51% - 75% Populasi tidak dapat
Penyediaan Akses Aman Air mengakses air minum yang aman
3 150.00 KK 1
Air Minum Minum 25% - 50% Populasi tidak dapat NILAI/BOBOT = 1,
mengakses air minum yang aman
1 KARENA SESUAI SKOR
PARAMETER UNTUK
76% - 100% Populasi tidak terpenuhi
5 PERSENTASE = 50,17%
b. Tidak kebutuhan air minum minimalnya
2.34%
terpenuhinya 51% - 75% Populasi tidak terpenuhi
kebutuhan air minum minimalnya
3 7.00 KK 0
Kebutuhan Air
Minum 25% - 50% Populasi tidak terpenuhi
kebutuhan air minum minimalnya
1
NILAI = 0, SESUAI
% = (NUMERIK : JML. KK) x 100% SKOR UNTUK NILAI
= (7,0 : 299) x 100% = 2,34 % 2,34 % ( <25%)
 MENGHITUNG RATA-RATA KEKUMUHAN ASPEK (SEKTORAL)
RATA-RATA KEKUMUHAN ASPEK (SEKTORAL): JUMLAH PERSENTASE (%) KRITERIA YANG MEMILIKI NILAI/
SKOR > 0 DIBAGI JUMLAH KESELURUHAN KRITERIA PADA ASPEK TERSEBUT.
= Jml Persentase Kriteria bernilai > 0 : Jml Kriteria Aspek
= 50,17% : 2 = 25, 08 %

KONDISI
KONDISI AWAL
AWAL (BASELINE)
(BASELINE) Kriteria
ASPEK KRITERIA bernilai > 0
NUMERIK
NUMERIK SATUAN
SATUAN PROSEN
PROSEN (%)
(%) NILAI
NILAI

3. Kondisi Penyediaan Air a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum 150.00 KK 50.17% 1
Minum b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 7.00 KK 2.34% 0
Rata-rata Kondisi
25.08%
Penyediaan Air Minum
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 1.00 Ha 16.23% 0

b. Ketidaktersediaan Drainase 1,040.00 Meter 62.65% 3

4. Kondisi Drainase
Lingkungan c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 220.00 Meter 13.25% 0
d. Tidak terpeliharanya Drainase 255.00 Meter 15.36% 0
e. Kualitas Konstruksi Drainase 20.00 Meter 1.20% 0 Kriteria
bernilai > 0
Rata-rata Kondisi Drainase
12.53%
Lingkungan

= Jml Persentase Kriteria bernilai > 0 : Jml Kriteria Aspek

= 62,65 : 5 = 12,53 %
 3. Kondisi Penyediaan Air
KONDISI AWAL (BASELINE)
Minum ASPEK KRITERIA

MENENTUKAN Rata-rata Kondisi

b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum

1. KONDISI BANGUNAN
7.00
a. Ketidakteraturan Bangunan
KK

25.08%
2.34% 0
NUMERIK
24.00
SATUAN PROSEN (%)
Unit 9.60%
NILAI
0

Penyediaan Air Minum b. Kepadatan Bangunan - Ha 0.00% 0

TINGKAT GEDUNG
c. Ketidaksesuaian dengan Persy Teknis Bangunan
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air
Rata-rata Kondisi
1.00 Ha 16.23% 0
36.00 Unit 14.40% 0
0.00%

KEKUMUHAN & 4. Kondisi Drainase

c.
Bangunan Gedung
b. Ketidaktersediaan Drainase
2. Kondisi Jalan
Ketidakterhubungan
Lingkungan dgn Sistemb.Drainase
KualitasKota
1,040.00 Meter
a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan
220.00lingkungan
Meter
62.65%

13.25%
3

0
360.00 Meter 17.91% 0
Lingkungan Permukaan Jalan 633.00 Meter 31.49% 1

RATA2 Rata-rata Kondisi Jalan

d. Tidak terpeliharanya Drainase
Lingkungan
255.00 Meter 15.36% 0 15.75%
e. Kualitas Konstruksi
3. Kondisi Drainase
Penyediaan Air 20.00Air Meter
a. Ketersediaan Akses Aman Minum 1.20% 0 150.00 KK 50.17% 1

KEKUMUHAN
Rata-rata Kondisi Drainase
Lingkungan
Minum

Rata-rata Kondisi
b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum
12.53%
7.00 KK 2.34%

25.08%
0

Penyediaan Air Minum

ASPEK (SEKTORAL) a. Sistem Pengelolaan Air Limbaha.

5. Kondisi Pengelolaan Air Standar Teknis
Tidak Sesuai
Ketidakmampuan Mengalirkan
18.00
b. Ketidaktersediaan Drainase
Limpasan
KK Air
6.02% 0 1.00

1,040.00
Ha

Meter
16.23%

62.65%
0
3
Limbah b. Prasarana dan Sarana
4. Kondisi Pengelolaan
Drainase Air Limbah
c. Ketidakterhubungan 100.00
dgn SistemKK 0
Lingkungan 33.44%
Drainase Kota 1 220.00 Meter 13.25%
Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis
d. Tidak terpeliharanya Drainase 255.00 Meter 15.36% 0
Rata-rata Kondisi e. Kualitas Konstruksi Drainase 20.00 Meter 1.20% 0
Rata-rata Kondisi
16.72%
Penyediaan Air Limbah 12.53%
Drainase Lingkungan
a. Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Pengelolaan
a. Sistem Sesuai Air Limbah Tidak Sesuai
5. Kondisi Pengelolaan Air Standar Teknis 95.00 KK 31.77% 1 18.00 KK 6.02% 0
dengan persyaratan
Limbah
Teknis b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah
100.00 KK 33.44% 1
6. Kondisi Pengelolaan b. Sistem Pengelolaan Persampahan Tidakyang tidak dengan Persyaratan Teknis
Sesuai
Rata-rata Kondisi 95.00 KK 31.77% 1
Persampahan sesuai Standar Teknis
Penyediaan Air Limbah
16.72%
c. Tidakterpeliharanya Sarana dana.Prasarana
Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai TOTAL NILAI (=19)
95.00 KK 31.77% 1
dengan persyaratan Teknis 236.00 KK 78.93% 5 = JUMLAH
Pengelolaan Persampahan
6. Kondisi Pengelolaan b. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak
Rata-rata Kondisi Persampahan sesuai Standar Teknis
95.00 KK 31.77% 1 KESELURUHAN
c. Tidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana 47.49% NILAI KRITERIA
Pengelolaan Pengelolaan Persampahan
236.00 KK 78.93% 5
Rata-rata Kondisi
7. Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran
Pengelolaan
145.00 Unit 58.00% 3 47.49%

Kebakaran 7. Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 145.00 Unit 58.00% 3
b. Ketidaktersediaan
Kebakaran
Sarana Proteksi Kebakaran 145.00 Unit 58.00% 3
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 145.00 Unit 58.00% 3
Rata-rata Kondisi Proteksi Rata-rata Kondisi
Proteksi Kebakaran
58.00% 58.00%
NILAI TOTAL = 19:Kebakaran
BATAS AMBANG NILAI TINGKAT KEKUMUHAN TOTAL NILAI 19
MASUK PADA TOTAL NILAI 19
KATEGORI 71 -95 : KUMUH BERAT = JUMLAH KESELURUHAN TINGKAT KUMUH
KEKUMUHAN RINGAN
KUMUH RINGAN 45 - 70 : KUMUH SEDANG NILAI RATA2 PER-ASPEK
KUMUH RATA2 KEKUMUHAN
TINGKAT KEKUMUHAN SEKTORAL
25.08%
19 - 44 KUMUH RINGAN : JML. ASPEK (7)
RINGAN
KONTRIBUSI
0.00%
< 19, DINYATAKAN TIDAK KUMUH RATA2 KEKUMUHAN SEKTORAL 25.08% PENANGANAN
GRAFIK
KONDISI KEKUMUHAN AWAL

AREA AREA PENGENDALIAN PRIORITAS INVESTASI

NILAI TIDAK (PERMASALAHAN ≥ 25%)
KUMUH AREA PENYUMBANG KUMUH TERBESAR
 INVENTARISASI OUTPUT/REALISASI KEGIATAN INVESTASI TAHUN Ke-n (Tn)
AGAR DAPAT MENGHITUNG CAPAIAN PENGURANGAN LUAS KUMUH MAKA SELURUH KEGIATAN INVESTASI
PENANGANAN KUMUH HARUS DIIDENTIFIKASI.

IDENTIFIKASI REALISASI INVESTASI INFRASTRUKTUR DILAKUKAN DENGAN CARA WAWANCARA DENGAN

WARGA PEMANFAAT, SURVEY LAPANGAN DAN/ATAU DATA DARI PELAKU KEGIATAN;
DATA INVESTASI YANG HARUS DIPEROLEH SEKURANG-KURANGNYA MELIPUTI: NAMA KEGIATAN, JENIS
KONSTRUKSI, VOLUME/DIMENSI, REHAB/BARU, BIAYA, SUMBERDANA, TAHUN PEMBANGUNAN, LOKASI
(NAMA KAW. KUMUH/RT/RW), SASARAN PELAYANAN KRITERIA KEKUMUHAN, TERMASUK TRACKING LOKASI
KEGIATAN DI LAPANGAN UNTUK DASAR PLOTING PADA PETA REALISASI.

SATUAN PENGUKURAN VOLUME LAYANAN SETIAP JENIS REALISASI INVESTASI ADALAH SESUAI DENGAN
SATUAN PENGUKURAN NUMERIK SETIAP KRITERIA KEKUMUHAN.
KESELURUHAN HASIL IDENTIFIKASI/PENDATAAN REALISASI INVESTASI YANG DIBANGUN OLEH BERBAGAI
PIHAK/SEKTOR DARI BERBAGAI SUMBERDANA (PINJAMAN/HIBAH, APBN, APBD, SWADAYA MASYARAKAT,
CSR, DLL) MENJADI DASAR UNTUK MENGHITUNG CAPAIAN PENGURANGAN LUAS KUMUH (OUTCOME).

KESELURUHAN DATA HASIL IDENTIFIKASI/PENDATAAN REALISASI INVESTASI YANG DIBANGUN DITUANGKAN

DALAM PETA REALISASI INVESTASI DIKAWASAN KUMUH SEBAGAI PENDUKUNG PERHITUNGAN CAPAIAN
PENGURANGAN LUAS KUMUH (OUTCOME).
 INVENTARISASI OUTPUT/REALISASI KEGIATAN INVESTASI TAHUN Ke-n (Tn)

SUATU JENIS INFRASTRUKTUR TERTENTU YANG DIBANGUN DAPAT BERKONTRIBUSI PADA PENYELESAIAN SATU
ATAU LEBIH KRITERIA KEKUMUHAN. MISALNYA PEMBANGUNAN MCK MEMUNGKINKAN MERUPAKAN
PELAYANAN TERHADAP:
A. KK DENGAN “SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH TIDAK SESUAI STANDAR TEKNIS (KRITERIA 5a)
DAN/ATAU;
B. KK DENGAN “SARANA DAN PRASARANA PENGELOLAAN AIR LIMBAH TIDAK SESUAI PERSYARATAN TEKNIS
(KRITERIA 5b), DST.

PENDATAAN OUTPUT SUATU KEGIATAN INVESTASI YANG DIBANGUN HARUS SESUAI SATUAN
PENGUKURAN KRITERIA KEKUMUHAN YANG DILAYANI, MISALNYA: SUATU INVESTASI
PEMBANGUNAN JALAN BETON (LEBAR 3,5 METER) SEPANJANG 500 METER DIKETAHUI DARI HASIL
SURVEY LAPANGAN & WAWANCARA WARGA PEMANFAAT MEMBERIKAN PELAYANAN
PENANGANAN KEKUMUHAN TERHADAP KRITERIA:
KRITERIA KUALITAS PERMUKAAN JALAN ►► DIDATA VOLUME LAYANAN: 500 METER PANJANG
JALAN ;
KRITERIA PRASARANA PROTEKSI KEBAKARAN JALAN ►► DIDATA VOLUME LAYANAN: 150 UNIT
BANGUNAN YANG DAPAT TERLAYANI MOBIL DAMKAR;
KRITERIA KETERATURAN BANGUNAN ►► DIDATA VOLUME LAYANAN: 50 UNIT BANGUNAN
YANG TERATUR
 PERHITUNGAN OUTPUT/REALISASI KEGIATAN
Biaya BiayaINVESTASI TAHUN Ke-n (Tn)
Kaw. Kel./ Lebar Panjang SATUA Biaya KOTAKU Biaya_Lain Total Biaya KK Penerima
Lokasi No Jenis Infrastruktur Konstruksi VOLUME Swadaya APBD Status Sasaran Indikator/Kriteria Yang Terlayani
DATA REALISASI KEGIATAN INVESTASI (m) (m)
Kumuh Desa N (Rp) nya (Rp) (Rp) Manfaat
(Rp) Kota
Biaya Biaya(Rp)
Kaw. Kel./ Lebar Panjang SATUA Biaya KOTAKU Biaya_Lain Total Biaya KK Penerima
RT001-RW001
Lokasi 1 JalanJenis
No BetonInfrastruktur Beton
Konstruksi 1.5 87.00 VOLUME
87.00 Meter 31,389,000 Swadaya- -
APBD - 31,389,000 20 Rehab Status2b.Sasaran
KualitasIndikator/Kriteria
Permukaan JalanYang
lingkungan
Terlayani
Kumuh Desa (m) (m) N (Rp) nya (Rp) (Rp) Manfaat
RT003-RW001 2 Jalan Beton+Plat Duicker Beton 1.5 180.50 180.50 Meter 48,118,000 (Rp) - Kota-(Rp) - 48,118,000 25 Rehab 2b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
RT001-RW001 1 Jalan Beton Beton 1.5 87.00 87.00 Meter 31,389,000 - -
RT004-RW002 3 Drainase Ps Batu 1.5 40.00 40.00 Meter 5,101,517 - - -- 31,389,000
6,164,333 1020 Rehab 2b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
Baru 4b. Ketidaktersediaan Drainase
RT003-RW001 2 Jalan Beton+Plat Duicker Beton 1.5 180.50 180.50 Meter 48,118,000 - - - 48,118,000 25 Rehab 2b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
Kebun Kebun RT004-RW002 4 Jalan Beton
RT004-RW002 3 Drainase Beton
Ps Batu 1.5
1.5 109.50
40.00 109.50 Meter
40.00 Meter 32,259,336
5,101,517 - - - - - - 35,500,000
6,164,333 1410 Rehab
Baru 2b.4b.Kualitas Permukaan Jalan
Ketidaktersediaan lingkungan
Drainase
Keling Keling RT005-RW002 5 Drainase
Kebun Kebun RT004-RW002 4 Jalan Beton Ps Batu
Beton 1.5 65.00 65.00
1.5 109.50 109.50 Meter Meter 8,289,966
32,259,336 - - - - - - 6,164,333
35,500,000 814 Baru
Rehab 4b.2b.Ketidaktersediaan Drainase
Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
Keling Keling RT005-RW002
RT005-RW002 65 Jalan Beton
Drainase Beton
Ps Batu 1.51.5 132.50
65.00 132.50
65.00 Meter
Meter 39,035,270
8,289,966 -- -- -- 35,500,000
6,164,333 158 Rehab
Baru 2b.4b.Kualitas Permukaan Jalan
Ketidaktersediaan lingkungan
Drainase
RT005-RW002 76 Drainase
RT006-RW002 Jalan Beton PsBeton
Batu 1.51.5 132.50
98.00 132.50 Meter
98.00 Meter 39,035,270
5,101,517 -- -- -- 35,500,000
6,164,333 1415 Rehab 4b.2b.Ketidaktersediaan
Baru Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
Drainase
RT006-RW002 7 Drainase Ps Batu 1.5 98.00 98.00 Meter 5,101,517 - - - 6,164,333 14 Baru 4b. Ketidaktersediaan Drainase
RT006-RW002 8 Jalan Beton Beton 1.5 240.00 240.00 Meter 70,705,394 - - - 35,500,000 14 Rehab 2b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
RT006-RW002 8 Jalan Beton Beton 1.5 240.00 240.00 Meter 70,705,394 - - - 35,500,000 14 Rehab 2b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
240,000,000
240,000,000
KESELURUHAN DATA Jumlah Keseluruhan
REALISASI INVESTASI JALAN
JALAN 749.50
749.50 Meter
Meter 2b.
2b.Kualitas
KualitasPermukaan
PermukaanJalan
Jalanlingkungan
lingkungan Investasi Kriteria
PADA KRITERIA YANG DRAINASE 203.00 Meter
Meter 4b.
4b.Ketidaktersediaan
KetidaktersediaanDrainase
Drainase
SAMA DIJUMLAHKAN DRAINASE 203.00
OUTPUT - OUTCOME
ASPEK KRITERIA OUTPUT
INFRASTRUKTUR VOLUME SATUAN

2. Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 0 Meter

Lingkungan b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan Rehab Jl. Beton 749.5 Meter

a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 0 Ha

b. Ketidaktersediaan Drainase Pemb. Drainase 203 Meter
4. Kondisi Drainase
Lingkungan c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 0 Meter
d. Tidak terpeliharanya Drainase 0 Meter
e. Kualitas Konstruksi Drainase 0 Meter
 PENILAIAN KEKUMUHAN AKHIR
PENGUKURAN PROSES PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN
PERMUKIMAN KUMUH SETELAH DILAKUKAN INVESTASI
PENANGANAN PADA SUATU WAKTU TERTENTU (TAHUN KE-
N/TN), DAPAT MEMBERIKAN CAPAIAN DENGAN KONDISI
YANG BERVARIASI, YAITU:
1) MENURUNYA TINGKAT KEKUMUHAN, DARI KONDISI
KEKUMUHAN AWAL (BERAT/SEDANG/RINGAN) MENJADI
TIDAK KUMUH (NILAI TINGKAT KEKUMUHAN < 19).
PADA KONDISI INI DINYATAKAN SEBAGAI LUASAN
KUMUH MENJADI NOL.
2) MENURUNYA TINGKAT KEKUMUHAN NAMUN LUASAN
KUMUHNYA DINYATAKAN BELUM MENJADI NOL:
A. DARI KONDISI KEKUMUHAN AWAL BERAT MENJADI
KUMUH SEDANG ATAU RINGAN;
B. DARI KONDISI KEKUMUHAN AWAL SEDANG
MENJADI KUMUH RINGAN.
 PENILAIAN KEKUMUHAN AKHIR
PENILAIAN KEKUMUHAN AKHIR ADALAH PENILAIAN KEKUMUHAN PADA KONDISI PASCA PENANGANAN
KEKUMUHAN (TAHUN KE-n//Tn).
LANGKAH PENILAIAN KEKUMUHAN AKHIR PADA PRINSIPNYA SAMA DENGAN CARA PENILAIAN KEKUMUHAN
AWAL, PERBEDAANNYA HANYA TERLETAK PADA CARA PERHITUNGAN VOLUME (NUMERIK) KONDISI AKHIR
SEDANGKAN CARA PERHITUNGAN PERSENTASE KRITERIA, NILAI/SKOR KRITERIA DAN PERHITUNGAN TOTAL
NILAI KEKUMUHAN TETAP SAMA.
SECARA UMUM PERHITUNGAN VOLUME (NUMERIK) KONDISI AKHIR DIHITUNG DENGAN RUMUS:
VOLUME AKHIR = [ VOLUME (NUMERIK) AWAL ] – VOLUME REALISASI INVESTASI
NUMERIK AKHIR:
1.040 – 203 = 837

OUTPUT - OUTCOME
KONDISI AWAL (BASELINE)
OUTPUT
KONDISI AKHIR
ASPEK KRITERIA
NUMERIK SATUAN INFRASTRUKTUR VOLUME SATUAN NUMERIK SATUAN PROSEN NILAI
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 1 Ha Ha 1 Ha 16% 0
Pemb.
b. Ketidaktersediaan Drainase 1,040 Meter 203 Meter 837 Meter 50% 1
4. Kondisi Drainase Drainase
Lingkungan c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 220 Meter Meter 220 Meter 13% 0
d. Tidak terpeliharanya Drainase 255 Meter Meter 255 Meter 15% 0
e. Kualitas Konstruksi Drainase 20 Meter Meter 20 Meter 1% 0
 Jumlah KK 299 KK
OUTPUT - OUTCOME

CONTOH ASPEK KRITERIA

NUMERIK
KONDISI AWAL (BASELINE)
SATUAN PROSEN (%) NILAI
OUTPUT
INFRASTRUKTUR VOLUME SATUAN NUMERIK
KONDISI AKHIR
SATUAN PROSEN NILAI

a. Ketidakteraturan Bangunan 24.00 Unit 9.60% 0 Unit 24.00 Unit 9.60% 0

HASIL 1. KONDISI BANGUNAN
GEDUNG
b. Kepadatan Bangunan - Ha 0.00% 0 Ha - Ha 0.00% 0

PERHITUNGAN Rata-rata Kondisi

c. Ketidaksesuaian dengan Persy Teknis Bangunan 36.00 Unit 14.40% 0 Unit 36.00 Unit 14.40% 0

0.00% 0.00%
KEKUMUHAN Bangunan Gedung

2. Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 360.00 Meter 17.91% 0 0 Meter 360.00 Meter 17.91% 0

AKHIR Lingkungan b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 633.00 Meter 31.49% 1 Rehab Jl. Beton 749.5 Meter - Meter 0.00% 0

a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air 1.00 Ha 16.23% 0 0 Ha 1.00 Ha 16.23% 0

b. Ketidaktersediaan Drainase 1,040.00 Meter 62.65% 3 Pemb. Drainase 203 Meter 837.00 Meter 50.42% 1
4. Kondisi Drainase
Lingkungan c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 220.00 Meter 13.25% 0 0 Meter 220.00 Meter 13.25% 0
d. Tidak terpeliharanya Drainase 255.00 Meter 15.36% 0 0 Meter 255.00 Meter 15.36% 0
e. Kualitas Konstruksi Drainase 20.00 Meter 1.20% 0 0 Meter 20.00 Meter 1.20% 0
a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai
18.00 KK 6.02% 0 KK 18.00 KK 6.02% 0
5. Kondisi Pengelolaan Air Standar Teknis
Limbah b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah
100.00 KK 33.44% 1 KK 100.00 KK 33.44% 1
Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis
Rata-rata Kondisi
16.72% 16.72%
Penyediaan Air Limbah
a. Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai
95.00 KK 31.77% 1 KK 95.00 KK 31.77% 1
dengan persyaratan Teknis
6. Kondisi Pengelolaan b. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak
95.00 KK 31.77% 1 KK 95.00 KK 31.77% 1
Persampahan sesuai Standar Teknis
c. Tidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana
236.00 KK 78.93% 5 KK 236.00 KK 78.93% 5
Pengelolaan Persampahan
Rata-rata Kondisi
47.49% 47.49%
Pengelolaan

7. Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran 145.00 Unit 58.00% 3 Unit 145.00 Unit 58.00% 3
Kebakaran b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 145.00 Unit 58.00% 3 Unit 145.00 Unit 58.00% 3
Rata-rata Kondisi Proteksi
58.00% 58.00%
Kebakaran
BATAS AMBANG NILAI TINGKAT KEKUMUHAN
TOTAL NILAI 19 TOTAL NILAI 16
71 -95 : KUMUH BERAT
45 - 70 : KUMUH SEDANG KUMUH TIDAK
TINGKAT KEKUMUHAN TINGKAT KEKUMUHAN
19 - 44 KUMUH RINGAN RINGAN KUMUH
< 19, DINYATAKAN TIDAK KUMUH RATA2 KEKUMUHAN SEKTORAL 25.08% RATA2 KEKUMUHAN SEKTORAL 22.48%
KONTRIBUSI PENANGANAN 0.00% KONTRIBUSI PENANGANAN 100.00%
 Rata-rata Kondisi
47.49% 47.49%
KESIMPULAN
Provinsi Pengelolaan : BENGKULU Luas SK 6.16 Ha
Kab/Kota : KOTA
7. Kondisi Proteksi a. Ketidaktersediaan BENGKULU
Prasarana Proteksi Kebakaran 145.00 Unit 58.00% 3 Luas VerifikasiUnit 145.00 Unit 6.16 3Ha
58.00%
KONDSI
Kecamatan
KEKUMUHAN
Kebakaran : TELUK
AKHIR
SEGARA Jumlah Bangunan 250 3Unit
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran 145.00 Unit 58.00% 3 Unit 145.00 Unit 58.00%
Kawasan : KEBUN KELING Jumlah Penduduk 1,055 Jiwa
Rata-rata Kondisi Proteksi
58.00% Jumlah KK 58.00%299 KK
Kebakaran
BATAS AMBANG NILAI TINGKAT KEKUMUHAN
TOTAL NILAI 19 KONDISI AWAL (BASELINE)
TOTAL NILAI 16
ASPEK 71 -95 : KUMUH BERAT KRITERIA
45 - 70 : KUMUH SEDANG KUMUH NUMERIK SATUAN PROSEN (%) TIDAK NILAI
TINGKAT KEKUMUHAN TINGKAT KEKUMUHAN
19 - 44 KUMUH RINGAN RINGAN KUMUH
a. Ketidakteraturan Bangunan 24.00 Unit 9.60% 0
< 19, DINYATAKAN TIDAK KUMUH RATA2 KEKUMUHAN SEKTORAL 25.08% RATA2 KEKUMUHAN SEKTORAL 22.48%
1. KONDISI BANGUNAN
b. Kepadatan Bangunan
KESIMPULAN CAPAIAN PENANGANAN PERMUKIMAN
-
KUMUH
Ha 0.00%100.00% 0
KONTRIBUSI PENANGANAN 0.00% KONTRIBUSI PENANGANAN
GEDUNG
PROVINSI : BENGKULU
c. Ketidaksesuaian dengan Persy Teknis Bangunan 36.00 Unit 14.40% 0
KAB/KOTA : KOTA BENGKULU
Rata-rata Kondisi KECAMATAN : TELUK SEGARA
KAWASAN : KEBUN KELING 0.00%
Bangunan Gedung

2. Kondisi Jalan a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 360.00

JENIS INFRASTRUKTUR Meter 17.91%
CAPAIAN 0
No URAIAN KONDISI AWAL (BASELINE) KONDISI AKHIR
Lingkungan TERBANGUN PENANGANAN
b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 633.00 Meter 31.49% 1 R
KONDISI AKHIR DIPEROLEH 1 Luas Kumuh (Ha) 6.16 0.00 6.16
DARI PERUBAHAN KONDISI
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan
2 Nilai Skoring 19 Air 1.00 Ha 16 16.23%
3 0
AWAL SETELAH DILAKUKAN Jalan Lingkungan, Drainase
PENANGANAN b. Ketidaktersediaan Drainase 1,040.00 Meter 62.65%Menjadi
Kekumuhan 3 P
4. Kondisi Drainase 3 Tingkat Kekumuhan KUMUH RINGAN TIDAK KUMUH Nol
Lingkungan c. Ketidakterhubungan dgn Sistem Drainase Kota 220.00 Meter 13.25% 0