Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GURU/PENDIDIK PAUD YANG “KAYA”

Disusun :
Kelompok 5
1. Rika Afianti A41121060
2. Dwi Purwaningsih A41121069
3. Nur Annisa Lasaip A41121068
4. Nurul Fauzia A41121078

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Palu, 6 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
1. Hakikat Guru/Pendidik PAUD yang “Kaya”............................................2
•Bentuk perubahan paradigma berpikir guru..........................................2
• Dasar menjadi guru kaya..........................................................................3

• 4 (Empat) macam model guru...................................................................3

BAB III PENUTUP.......................................................................................................5


1. Kesimpulan....................................................................................................5
2. Saran..............................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah guru “kaya” Dipopulerkan oleh Amir dan Erlin dalam sebuah bukannya
yang terinspirasi dari sebuah buku yang berjudul pumping Teacher. Pengertian “kaya”
yang dimaksud dalam makalah ini bukanlah “kaya” dalam arti materi (uang, harta)
saja melainkan kaya akan informasi sehingga lebih bijaksana dalam mendidik anak.
Selain itu “kaya” yang dimaksud disini adalah “kaya” dalam arti mempunyai hati
yang lapang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Banyak faktor yang
dapat menyukseskan seseorang menjadi guru paud yang “kaya”. Faktor yang paling
utama adalah motivasi menjadi guru yang bersumber dari dalam diri sendiri. Memilih
profesi sebagai guru paud adalah karena keinginannya kecintaannya terhadap dunia
anak dan bukan karena dorongan dari luar diri (beasiswa, kemudahan fasilitas) atau
makanan dari orang lain (orang tua, guru) . Faktor lainnya adalah kemampuan
personal (kesabaran, minat, sikap, tanggung jawab, etika, kerja sama, kreativitas) dan
profesional (kompetensi, sertifikasi).

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hakikat Guru/Pendidik PAUD “kaya”?
2. Bagaimana bentuk perubahan paradigma berpikir guru?
3. Bagaimana dasar menjadi guru kaya?
4. Apa saja 4 macam model guru?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih dalam Hakikat Guru/Pendidik PAUD “kaya”
2. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana bentuk perubahan paradigma berpikir
guru
3. Untuk mengetahui dasar menjadi guru kaya
4. Untuk mengetahui 4 macam model guru

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Hakikat Guru/Pendidik PAUD yang “Kaya”


Istilah guru “kaya” dipopulerkan oleh Amir dan Erlin dalam sebuah bukanya
yang terinspirasi dari sebuah buku yang berjudul pumping Teacher. Pengertian “kaya”
yang dimaksud dalam buku tersebut bukanlah kaya dalam anti materi (uang, harta)
saja melainkan kaya akan informasi sehingga lebih bijaksana dalam mendidik anak.
Selain itu “kaya” yang dimaksud disini adalah “kaya” dalam arti mempunyai hati
yang lapang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Guru “kaya” tidak
menganggap pekerjaan menjadi guru itu suatu pekerjaan sambilan (banyak waktu
liburannya) dan hanya sebatas memperoleh “honor” secara rutin setiap bulan. Tetapi
guru kaya adalah guru yang mempunyai perhatian dan empati terhadap anak-anaknya,
dan terus mengasah pemikirannya dan memperkaya seni mengajar, dengan
menerapkan berbagai metode yang bervariasi sehingga menyenangkan siswanya.
Sebenarnya yang ingin dikemukakan oleh amir dan erlin lebih pada perubahan
paradigma (cara pandang) menjadi guru yang profesional.
Menurut Amir Tengku Randy dan Erlin Trisyulianti, pergeseran paradigma
secara umum dapat terjadi sebagai bagian dari bertemunya wilayah kepribadian,
pengaruh dan rencana hidup di masa depan.
 Bentuk perubahan paradigma berpikir guru
Wilayah kepribadian adalah hasil dari bakat yang ditunjang oleh kemampuan
membangun mentalitas, moralitas dan spiritualitas secara baik. Wilayah pengaruh
adalah wilayah hubungan anda dengan siswa dan lingkungan provinsi yang dapat
dikendalikan. Wilayah berikutnya adalah, wilayah rencana hidup. Wilayah ini
dipengaruhi oleh kekuatan, harapan dan cita-cita ingin menjadi siapa anda kelak.
Saling keterkaitan diantara ketiga irisan tersebut ( wilayah kepribadian, pengaruh
dan rencana hidup) adalah perubahan paradigma guru itu sendiri. Pergeseran
paradigma dikatakan baik jika arahnya menjadi to be (menjadi), bukan to have
(memiliki). Hal ini hanya akan terjadi bila pola hubungan to be; menjadi adalah
hubungan interaksi masing-masing yang saling menunjang.
Selanjutnya amir dan Erlin merumuskan bahwa guru kaya tidak hanya
mementingkan to have (memiliki) orientasi jangka pendek, tetapi mengejar tujuan
jangka panjang dengan mengedepankan to be (keinginan menjadi). Dengan demikian
proses menjadi guru kaya adalah dengan mensinergikan kompetensi diri dengan
kompetensi pengajaran, dibingkai dengan “cahaya hati” (ketulusan dan keikhlasan)
dalam interaksi, pekerjaan, pengajaran dan sumber atau cam memperoleh ilmu
pengetahuan.

2
 Dasar menjadi guru kaya
Untuk menjadi guru yang kaya itu adalah memfokuskan semua kemampuan
untuk jalur pendidikan karena memang pilihan hati. Sebagai profesi dan karir
menjadi guru, sebaiknya Anda memasuki cara pandang Baru terhadap diri sendiri
dan profesi, mengubah cam pengajaran, membangun sistem hubungan sinergis
dengan siswa, memberdayakan kekuatan hati (feeling) untuk memperoleh sumber
ilmu Hakiki dan berhimpun sebagai tim yang saling bersinergi dalam guru kaya.
Menurut Amir Tengku Ramly dan Erlin Trisyulianti ada empat kuadrat utama yang
dapat digunakan seorang guru untuk mengembangkan dirinya.

 4 (Empat) macam model guru


Guru pekerja adalah guru yang sebatas melaksanakan pekerjaannya, guru
profesional adalah guru yang memiliki profesional (keahlian) lebih dengan harga
tertentu. Guru Pemilik adalah guru yang mengendalikan dan memiliki sistem lembaga
pendidikan dan guru perancangan adalah guru yang memahami profesinya secara
mendalam, memiliki visi dan merancang pengajarannya secara hidup (kreatif).
Guru memiliki cirinya mampu mengendalikan sistem pengajaran dan atau
menjadi pemilik lembaga sekolah, pemodal, pemimpin yayasan, bagian dari
kelompok pengambilan keputusan, senang dengan peran sebagai Pengendali atau
pimpinan lembaga pendidikan. Guru perancang cirinya guru yang berfungsi sebagai
pembuat sistem, perancang masa depan pengajaran, bersifat inovatif, senang pada ide
dan perubahan yang mengaktifkan pengajaran.
Keempat macam model guru ini, tidaklah tetap, Sesuai dengan perkembangan
guru PAUD. Sebaiknya untuk menjadi guru sebagai perancang ada baiknya harus
dimulai dari guru pekerja dulu, Setelah mengalami proses pematangan ( anda
merasakan dulu dipimpin oleh orang, Mengalami berbagai masalah), langkah
berikutnya memulai jadi guru PAUD profesional, Anda harus merasakan bagaimana
keberhasilan dan kegagalan murid-murid yang pernah Anda didik, metode apa yang
sudah terbukti hasilnya dan metode mana yang salah, Anda semakin banyak
memahami beragam siswa. Setelah itu berlanjut Bagaimana anda menjadi pemilik
lembaga pendidikan, rasakan suka dukanya memimpin, berpengalaman memecahkan
berbagai persoalan yang terkait antara guru, murid dan masyarakat. Yang terakhir
tanpa diminta, sedikit demi sedikit anda mendapat imajinasi dalam hati nurani anda.
Pada saat itu anda melihat banyak hal-hal yang salah kaprah dalam pendidikan, ketika
itulah naluri ingin merancang sendiri pendidikan yang bermutu dan berkualitas
muncul.
Langkah berikutnya adalah guru sangat perlu memiliki kompetensi profesi yang
didukung oleh kecakapan personalisasi, akademis, intuitif dan rasa. Kecakapan rasa
dilakukan melalui eksplorasi panca indra dengan hati, hubungan sinergis keduanya,
kepekaan emosional, dan kemampuan membangun silaturahmi hati.

3
Kompetensi sosial menyebabkan guru mampu membina hubungan yang harmonis
dengan siswanya, rekan-rekan se-profesi, dan masyarakat komite sekolah, sedangkan
kompetensi spiritual merupakan landasan prinsip dan nilai-nilai Hakiki seorang guru
dalam mengembangkan dirinya secara lebih fokus dan diridhoi Tuhan.

4
BAB III
PENUTUP

1. KESIMPULAN
Perubahan menjadi kunci bagi tujuan guru kaya karena perubahan adalah satu-
satunya cara menemukan jalan kesuksesan. Perubahan menjadi guru kaya hanya dapat
dicapai melalui pergeseran paradigma dan to have menjadi to be. Pintu masuk bagi
perubahan dan pergeseran Paradigma adalah menanamkan sistem keyakinan yang
kuat pada diri sendiri dan prasangka baik pada Tuhan. Dengan dasar sistem keyakinan
yang kuat, pergeseran paradigma ( yakni perubahan cara pandang terhadap dunia
belajar mengajar) menjadi mudah dilakukan.
Untuk memasuki jendela dan kuadran guru kaya dibutuhkan kompetensi pribadi
kompetensi pribadi sangat didukung oleh faktor perilaku mengajar, kepemimpinan,
dan pengelolaan diri. Kompetensi profesi guru harus didukung oleh kecakapan
personalisasi, akademis, intuitif, dan rasa. Kemampuan personalisasi dilakukan
dengan cara memahami cara peserta didik mendapatkan energi, memanfaatkan
Anugerah manusiawi (Pancaindraa, otak, dan hati), dan mampu mendekati peserta
didik melalui kepribadian mereka. Kompetensi sosial menyebabkan guru mampu
membina hubungan yang harmonis dengan siswanya, rekan-rekan seprofesi, dan
masyarakat komite sekolah, sedangkan kompetensi spiritual menempatkan landasan
prinsip dan nilai-nilai Hakiki seorang guru dalam mengembangkan dirinya secara
lebih fokus dan diridhoi Tuhan.

2. SARAN
Harapannya ke depan, ada sebuah wadah yang dapat membantu para guru dalam
mengembangkan kreatifitasnya dalam sebuah wujud karya yang dapat membantu
proses pembuatan atau semacam sanggar yang melatih guru dalam mewujudkan
karyanya. Tujuannya adalah agar semakin banyak guru-guru “kaya” yang berwawasan
luas, didukung oleh karya yang bermanfaat bagi pendidikan anak usia dini.

Anda mungkin juga menyukai