Disusun :
Kelompok 5
1. Rika Afianti A41121060
2. Dwi Purwaningsih A41121069
3. Nur Annisa Lasaip A41121068
4. Nurul Fauzia A41121078
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami
sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
1. Hakikat Guru/Pendidik PAUD yang “Kaya”............................................2
•Bentuk perubahan paradigma berpikir guru..........................................2
• Dasar menjadi guru kaya..........................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah guru “kaya” Dipopulerkan oleh Amir dan Erlin dalam sebuah bukannya
yang terinspirasi dari sebuah buku yang berjudul pumping Teacher. Pengertian “kaya”
yang dimaksud dalam makalah ini bukanlah “kaya” dalam arti materi (uang, harta)
saja melainkan kaya akan informasi sehingga lebih bijaksana dalam mendidik anak.
Selain itu “kaya” yang dimaksud disini adalah “kaya” dalam arti mempunyai hati
yang lapang dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan. Banyak faktor yang
dapat menyukseskan seseorang menjadi guru paud yang “kaya”. Faktor yang paling
utama adalah motivasi menjadi guru yang bersumber dari dalam diri sendiri. Memilih
profesi sebagai guru paud adalah karena keinginannya kecintaannya terhadap dunia
anak dan bukan karena dorongan dari luar diri (beasiswa, kemudahan fasilitas) atau
makanan dari orang lain (orang tua, guru) . Faktor lainnya adalah kemampuan
personal (kesabaran, minat, sikap, tanggung jawab, etika, kerja sama, kreativitas) dan
profesional (kompetensi, sertifikasi).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hakikat Guru/Pendidik PAUD “kaya”?
2. Bagaimana bentuk perubahan paradigma berpikir guru?
3. Bagaimana dasar menjadi guru kaya?
4. Apa saja 4 macam model guru?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih dalam Hakikat Guru/Pendidik PAUD “kaya”
2. Untuk mengetahui lebih dalam bagaimana bentuk perubahan paradigma berpikir
guru
3. Untuk mengetahui dasar menjadi guru kaya
4. Untuk mengetahui 4 macam model guru
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dasar menjadi guru kaya
Untuk menjadi guru yang kaya itu adalah memfokuskan semua kemampuan
untuk jalur pendidikan karena memang pilihan hati. Sebagai profesi dan karir
menjadi guru, sebaiknya Anda memasuki cara pandang Baru terhadap diri sendiri
dan profesi, mengubah cam pengajaran, membangun sistem hubungan sinergis
dengan siswa, memberdayakan kekuatan hati (feeling) untuk memperoleh sumber
ilmu Hakiki dan berhimpun sebagai tim yang saling bersinergi dalam guru kaya.
Menurut Amir Tengku Ramly dan Erlin Trisyulianti ada empat kuadrat utama yang
dapat digunakan seorang guru untuk mengembangkan dirinya.
3
Kompetensi sosial menyebabkan guru mampu membina hubungan yang harmonis
dengan siswanya, rekan-rekan se-profesi, dan masyarakat komite sekolah, sedangkan
kompetensi spiritual merupakan landasan prinsip dan nilai-nilai Hakiki seorang guru
dalam mengembangkan dirinya secara lebih fokus dan diridhoi Tuhan.
4
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Perubahan menjadi kunci bagi tujuan guru kaya karena perubahan adalah satu-
satunya cara menemukan jalan kesuksesan. Perubahan menjadi guru kaya hanya dapat
dicapai melalui pergeseran paradigma dan to have menjadi to be. Pintu masuk bagi
perubahan dan pergeseran Paradigma adalah menanamkan sistem keyakinan yang
kuat pada diri sendiri dan prasangka baik pada Tuhan. Dengan dasar sistem keyakinan
yang kuat, pergeseran paradigma ( yakni perubahan cara pandang terhadap dunia
belajar mengajar) menjadi mudah dilakukan.
Untuk memasuki jendela dan kuadran guru kaya dibutuhkan kompetensi pribadi
kompetensi pribadi sangat didukung oleh faktor perilaku mengajar, kepemimpinan,
dan pengelolaan diri. Kompetensi profesi guru harus didukung oleh kecakapan
personalisasi, akademis, intuitif, dan rasa. Kemampuan personalisasi dilakukan
dengan cara memahami cara peserta didik mendapatkan energi, memanfaatkan
Anugerah manusiawi (Pancaindraa, otak, dan hati), dan mampu mendekati peserta
didik melalui kepribadian mereka. Kompetensi sosial menyebabkan guru mampu
membina hubungan yang harmonis dengan siswanya, rekan-rekan seprofesi, dan
masyarakat komite sekolah, sedangkan kompetensi spiritual menempatkan landasan
prinsip dan nilai-nilai Hakiki seorang guru dalam mengembangkan dirinya secara
lebih fokus dan diridhoi Tuhan.
2. SARAN
Harapannya ke depan, ada sebuah wadah yang dapat membantu para guru dalam
mengembangkan kreatifitasnya dalam sebuah wujud karya yang dapat membantu
proses pembuatan atau semacam sanggar yang melatih guru dalam mewujudkan
karyanya. Tujuannya adalah agar semakin banyak guru-guru “kaya” yang berwawasan
luas, didukung oleh karya yang bermanfaat bagi pendidikan anak usia dini.