Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KELOMPOK 2 DOSEN PEMBIMBING

Manajemen Penyelenggaraan PIAUD Violeta Inayah Pama,


M.Pd

MAKALAH
“Karakteristik Dan Konsepsi Peserta Didik Dan Tenaga
Kependidikan”
Dan
“Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan Lembaga PAUD “

DISUSUN OLEH

RENI ELVIZA
NURHIDAYATI
ROHANI

PROGRAM STUDY
PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI ( PIAUD )
KATA PENGANTAR

Assalam Mu’alaikum WR.WB


Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas kehendak-Nya,
makalah ini dapat terselesaikan hingga tepat waktu dan tak lupa shalawat beriring salam di
sampaikan pada nabi besar Muhammad SAW.
Dalam penulisan makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan terutama karena
kurangnya ilmu pengetahuan, Namun berkat bimbingan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat terselesaikan hingga tepat waktu walaupun masih banyak kekurangan nya
karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Violeta
Inayapama, M.Pdi , selaku dosen Manajemen Penyelenggaraan PIAUD yang telah
memberikan dorongan dan bantuan baik secara moral atau spiritual,dan teman-teman yang
banyak memberikan bantuan baik secara langsung dan tidak langsung yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini disamping sebagai salah satu tugas Kelompok
yang diberikan juga untuk menambah wawasan para pembaca sekalian.
Penulis menyadari sebagai seseorang yang pengetahuan yang belum seberapa dan masih
banyak memiliki kekurangan karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritikan saran
positif agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdayaguna di masa datang.

Pekanbaru, Maret 2020

Penulis
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR .........................................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Manajemen PAUD............................................................................................1
B. Ruang Lingkup Manajemen PAUD....................................................................................1
C. Tujuan Manajemen PAUD..................................................................................................1
D. Prinsip Manajemen PAUD..................................................................................................1
E. Fungsi Manajemen PAUD..................................................................................................1
F. Manajemen Penyelenggaraan PAUD..................................................................................1

BAB II KARAKTERISTIK DAN KONSEPSI PESERTA DIDIK DAN TENAGA


KEPENDIDIKAN .................................................................................................................2
A. Pendidik ............................................................................................................................2
1. Pengertian Pendidik ...................................................................................................2
2. Jenis- Jenis Pendidik ..................................................................................................2
3. Ciri- ciri Pndidik .........................................................................................................2
4. Syarat- syarat Pendidik ...............................................................................................3
5. Karakter Pendidik dan Tenaga Kependidikan .............................................................3
B. Anak Didik ...........................................................................................................................4

BAB III PRINSIP- PRINSIP PENYELENGGARAAN PAUD .......................................5


A. Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan Program ........................................................................5
B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran..............................................................................................7

BAB IV PENUTUP ...............................................................................................................10


A. Kesimpulan ......................................................................................... .............................10
B. Saran ...............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian Manajemen PAUD


Kata manajemen berasal dari bahasa inggris management (kata dasarnya manage =
mengelola), jadi manajemen memiliki arti pengelolaan, pengarahan, pengaturan yang ada di
dalam sebuah lembaga. Dengan demikian pengertian manajemen paud adalah suatu upaya
mengelola, mengatur, dan atau mengarahkan proses interaksi edukatif antara peserta didik,
guru, dan lingkungan secara teratur, terencana, dan tersistem untuk mencapai tujuan
pendidikan anak
B. Ruang Lingkup Manajemen PAUD
Dalam manajemen paud, ada banyak hal yang harus dikelola mulai dari awal
pendirian sekolah, tata kelola, hingga pada pengembangan sekolah paud. Ruang lingkup
manajemen paud meliputi apa yang dikelola, bagaimana caranya, bagaimana
merencanakannya, dan kemana manajemen paud akan diarahkan.
C. Tujuan Manajemen PAUD
Manajemen paud bertujuan untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan secara
efektif dan efisien .
D. Prinsip Manajemen PAUD
Manajemen paud biasanya dilakukan oleh kepala sekolah atau disebut pengelola
paud, ada 4 prinsip yang harus dijalankan agar manajemen yang dimpimpinnya berjalan dan
berfungsi dengan baik yaitu:
1. Komitmen dan Ketegasan
2. Profesionalisme
3. Komunikasi dan Koordinasi
4. Kompetisi
E. Fungsi Manajemen PAUD
Dengan adanya manajemen paud, akan mempermudah bagi pengelola atau kepala
paud untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan.
F. Manajemen Penyelenggaraan Paud
Manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan monitoring yang
akan membuat program pendidikan anak usia dini berjalan dengan sukses, baik secara
kuantitatif maupun kualitatif.
BAB II
Karakteristik dan Konsepsi Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan
A. Pendidik
1. Pengertian Pendidik
Pendidik adalah orang dewasa yang membimbing anak agar anak tersebut bisa
menuju ke arah kedewasaan.Pendidik merupakan orang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan pendidikan dengan sasarannya adalah anak didik.
2. Jenis-Jenis Pendidik
a. Orang tua
Pendidik pertama muncul karena adanya anak.Segera setelah lahirnya anak, orang tua
(ayah dan ibu), dengan secara wajar alamiahdan kodrati mereka menjadi pendidik.Orang tua
secara wajar langsung menjadi pendidik karena pada kenyataannya anak lahir dalam keadaan
tidak berdaya.Ketidakberdayaan anak terutama dalam dua hal, yaitu tidak berdaya untuk
mengurus dirinya sendiri, dan tidak berdaya untuk mengembangkan diri sendiri. Karena itu
memerlukan bantuan orang lain, dan tentunya harus orang dewasa.
b. Guru
Pendidik kedua adalah mereka yang diberi tugas menjadi pendidik.Mereka tidak bisa
disebut secara wajar dan alamiah menjadi pendidik, karena mereka mendapat tugas dari
orang tua, sebagai pengganti orang tua.Mereka menjadi pendidik karena profesinya sebagai
pendidik, misalnya guru di sekolah.
Untuk menjadi seorang pendidik, ada beberapa hal yang harus dimiliki seorang guru:
1) Guru harus sudah memiliki kedewasaan.
2) Guru harus mampu menjadikan dirinya sebagai teladan.
3) Guru harus mampu menghayati kehidupan anak, serta bersedia membantunya.
4) Guru harus mengikuti keadaan kejiwaan dan perkembangan anak didik.
5) Guru harus mengenal masing-masing anak sebagai pribadi.
6) Guru harus menjadi seorang pribadi, artinya memiliki pribadi yang terpuji.
3. Ciri-Ciri Pendidik
a. Berwibawa
Ciri utama seorang pendidik adalah adanya kewibawaan yang terpancar dari dirinya
terhadap anak didik.Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik)
menghindari penggunaan kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan yang semata-mata didasarkan
kepada unsur wewenang jabatan.
b. Mengenal anak didik
Ciri kedua seorang pendidik adalah mengenal anak didiknya, yakni sifat anak secara
umum, anak usia kelas rendah berbeda sifatnya dengan anak usia kelas tinggi, begitu pula
secara khusus setiap anak walau dalam satu kelas dan usia yang tidak jauh berbeda, sifatnya
secara khusus berbeda pula.Untuk itu seorang pendidik harus mengenal anak didik secara
khusus.
c. Membantu anak didik
Ciri ketiga seorang pendidik adalah mau membantu anak didiknya, dan bantuan yang
diberikan harus sesuai dengan yang diharapkan anak didiknya.Kita maklumi bahwa setiap
anak didik mau menjadi dirinya sendiri, ingin berdiri sendiri, mau bertanggung jawab sendiri,
dan ingin menentukan sendiri.Untuk itu pendidik tidak boleh terlalu memaksakan kehendak
tapi ingat pada keinginan anak didiknya tersebut.
4. Syarat-Syarat Pendidik
Edi Suardi (1984) mengungkapkan bahwa seorang pendidik harus memenuhi
beberapa persyaratan:
a. Seorang pendidik harus mengetahui tujuan pendidikan.
b. Seorang pendidik harus mengenal anak didiknya.
c. Seorang pendidik harus tahu prinsip dan penggunaan alat pendidikan
d. Mempunyai sikap bersedia membantu anak didik.
e. Bersatu padu dengan anak didiknya, artinya dapat membuat suatu pergaulan pendidikan
yang serasi dan mudah berbicara pada anak didik. Pendidik tetap bertindak sebagai orang
dewasa tetapi menyesuiakan cara mendidiknya dengan dunia anak.
5. Karakteristik Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Abi Algaruti
Adapun karakter Pendidik dan Tenaga kependidikan adalah :
1. Mandiri atau mampu berdiri sendiri
Yang dimaksud disini ialah orang yang tidak bergantung lagi dengan orang lain, karna
dia telah memiliki cukup ilmu, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, sikap dan
lain- lain.
2. Bertanggung jawab
Yaitu mampu menentukan keputusan dan tindakan atas pilihannya sendiri, namun
mampu menerima segala konsekuensi atas pilihannya.
3. Mampu menyerahkan diri.
Yaitu berani berkorban untuk nilai- nilai atau norma- norma yang diakuinya, cita- cita
atau tujuan hidupnya, pekerjaannya, masyarakat atau orang lai dan demi Tuhannya.
4. Keterampilan dalam membimbing
Yaitu seperti sikap- sikap yang dibutuhkan dalam membimbing, seperti sabar,
berwibawa, ulet, pantang menyerah ,dan memberikan semangat agar peserta didiknya
dapat berhasil.
5. Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
Hal ini sangat dibutuhkan pendidik, supaya hubungan yang dibangun antara pendidik
dan peserta didik menjadi lebih dalam, sehingga dapat memotivasi peserta didik.
B. Anak Didik
1. Pengertian Anak Didik
Peserta didik adalah umat manusia yang diakui haknya sebagai individu dan
mempunya tanggung jawab sosial. Dengan demikian peserta didik dikatakan sebagai anak
manusia yang tengah berkembang dengan pertolongan pendidik. Dalam UU No. 20 tahun
2003 tentang Sistem pendidikan Nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Perlu dipahami bahwa anak sebagai manusia yang sedang berkembang menuju ke
arah kedewasaan memiliki beberapa karakteristik. Tirtarahadja (2000) mengemukakan 4
karakteristik yang dimaksudkan, yaitu:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan makhluk
unik. Anak sejak lahir telah memiliki potensi-potens yang ingin dikembangkan dan
diaktualisasikan.Untuk itu dibutuhkan bantuan dan bimbingan dari pendidik.
b. Individu yang sedang berkembang
Anak mengalami perubahan dalam dirinya secara wajar, baik ditujukan pada diri sendiri
maupun ke arah penyesuaian dengan lingkungan. Sejak lahir bahkan sejak dalam
kandungan, manusia berada dalam proses perkembangan, dan prosesnya melalui suatu
rangkaian yang bertahap.
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi
Dalam proses perkembangannya anak didik membutuhkan bantuan dan bimbingan.
Sepanjang anak belum dewasa, ia membutuhkan bantuan dan menggantungkan diri kepada
orang dewasa.
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
Anak didik dalam perkembangannya memiliki kemampuan untuk berkembang ke arah
kedewasaan.Pada diri anak ada kecenderungan untuk memerdekakan diri, sehingga
menimbulkan kewajiban bagi pendidik untuk secara bertahap memberi kebebasan.
BAB III
PRINSIP- PRINSIP PENYELENGGARAAN LEMBAGA PAUD

A. Prinsip- Prinsip Penyelenggaraan Program


1. Bentuk-bentuk Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program pendidikan anak usia dini (0-8 tahun) memiliki beberapa bentuk organisasi.
Tiap bentuk tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Secara rinci bentuk-bentuk program
pendidikan anak usia dini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pendidikan Keluarga (0-3 tahun)
Pada tahap ini pendidikan anak masih berada pada lingkup terkecil,yakni
keluarga. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama dan utama bagi
anak,sebab pendidikan keluarga merupakan pondasi bagi anak untuk membangun
struktur kepribadian selanjutnya. Dalam hal ini orang tua memegang peran utama.
Tidak hanya ibu, tetapi juga ayah yang perlu memberikan nilai-nilai pendidikan kepada
anak. Orang tua memegang kunci pertama bagi keberhasilan anak,hingga dianggap
sebagai pendidik pertama dan utama. Pendidikan anak menjadi tanggung jawab semua
pihak baik orang tua,para pendidik,masyarakat ataupun pemerintah. Pada awalnya
orangtua dan keluarga adalah sekolah pertama bagi anak, orantu tua khususnya ibu
merupakan guru prtama dan utama bagi anak sebelum anak-anak memasuki suatu
pendidikan formal yaitu sekolah anak-anak diperkenalkan segala sesuatunya oleh ibu.
b. Taman Penitipan Anak (Day Care)
Taman Penitipan Anak (TPA) adalahlembaga kesejahteraan social yang
memberikan pelayanan pengganti berupa asuhan, perawatan dan pendidikan bagi anak
balita selama anak tersebut ditinggal kerja oleh orang tuanya.. TPA bertujuan
membantu orang tua agar dapat bekerja yang optimal. Selain itu juga menghindarkan
anak dari kemungkinan terlantar pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan
social. Pada umumnya TPA membuka penitipan untuk anak usia tiga bulan sampai
dengan usia lima tahun.
TPA yang ada sekarang dibedakan menjadi lima macam, yaitu TPA perkantoran, TPA
pasar,TPA perkebunan dan TPA keluarga. Berdasarkan data yang ada TPA yang paling
banyak adalah TPA perkebunan.
c. Kelompok Bermain (Play Group)
Taman bermain merupakan tempat bermain dan belajar bagi anak sebelum
memasuki Taman Kanak-kanak. Play Group menampung anak usia 3-4 tahun. Ada
beberapa persamaan dan perbedaan antara Kelompok Bermain dan Taman Kanak-
kanak, Persamaannya adalah :
 Bertujuan mengembangkan seluruh aspek fisik,mental,emosi dan social anak.
 Isi program merupakan penjabaran dari tujuan pendidikan masing-masing.
 Tenaga pendidik umumnya lulusan SPG,SGTK, dan SMU.
Sedangkan perbedaannya adalah:
 Frekuensi kehadiran, Taman Kanak-kanak masuk setiap hari, sedangkan
Kelompok Bermain hanya beberapa hari, misalnya tiga hari.
 Taman Kanak-kanak memiliki kurikulum yang baku, sedangkan Kelompok
Bermain tidak. Kalaupun memiliki kurikulum maka penerapannya akan lebih
fleksibel.
 Kelompok Bermain menampung anak usia 3-4 tahun, sedangkan taman kanak-
kanak menampung anak usia 4-6 tahun.
d. Taman Kanak-kanak
Taman Kanak-kanak merupakan jenjang pendidikan setelah play group sebelum
anak masuk sekolah dasar. Walaupun TK bukan jenjang pendidikan yang wajib diikuti,
namun memberikan banyak manfaat bagi penyiapan anak untuk masuk ke Sekolah Dasr
(SD). Taman Kanak-kanak tidaklah mengambil alih pendidikan dalam keluarga
melaikan membantu orang tua untuk mengembangkan potensi anak. Begitu juga karena
faktor waktu di sekolah yang lebih sedikit dari pada dirumah,sekolah juga tidak
mungkin berbuat maksimal tanpa kerjasama dengan orang tua anak. Maka keduanya
mesti bekrjasama demi kesejahteraan si anak. Kerja sama orang tua dapat berupa
keterlibatan dan partisipasi terhadap TK. Terlibat adalah kerjasama mainumum sedang
partisipasi lebih merupakan kerjasama yang luas.
e. TKA (Taman Kanak-kanak Al-Quran)
TKA adalah program pendidikan bagi anak usia 4-6 tahun yang materinya lebih
menekankan pada materi Al-Quran ataupun materi-materi yang berkaitan dengan nilai
agama lainnya. Seperti belajar cara membaca Al-Quran,cara sholat,wudlhu dan yang
lainnya.
f. TPA
TPA merupakan program pendidikan bagi anak yang berusia 7-12 tahun. Yang
materinya lebih menekankan pada materi Al-Quran, seperti halnya pada TKA (Taman
Kanak-kanak Al-Quran) di TPA juga diajarkan sesuatu yang berkaitan dengan agama,
perbedaannya hanya di umurnya saja.
g. SD (Sekolah Dasar)
Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan formal setelah Taman Kanak-kanak.
Sekolah Dasar menampung anak usia dini lebih dari 7-13 tahun. Dalam hal ini
termasuk dalam kategori anak usia dini adalah sampai dengan usai 8 tahun, yakni
Sekolah Dasar kelas 1 dan 2 ataupun kelas 3. Sehingga pada kelas tersebut idealnya
pola pendidikan yang diterapkan tidak jauh berbeda dengan pola pendidikan yang
digunakan di Taman Kanak-kanak.

B. Prinsip Prinsip Pembelajaran


1. Bermain Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
 Bermain merupakan kegiatan yang paling diminati anak. Saat bermain anak
melatih otot besar dan kecil, melatih keterampilan berbahasa, menambah
pengetahuan, melatih cara mengatasi masalah, mengelola emosi,
bersosialisasi, mengenal matematika, sain dan banyak hal lainnya.
 Bermain bagi anak juga sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi. Dalam
keadaan yang nyaman semua syaraf otak dalam keadaan rileks sehingga
memudahkan menyerap berbagai pengetahuan dan membangun pengalaman
positif.
 Kegiatan pembelajaran melalui bermain mempersiapkan anak menjadi anak
yang senang belajar.
2. Berorientasi pada Kebutuhan Anak
Anak sebagai pusat pembelajaran. Seluruh kegiatan pembelajaran di rencanakan
dan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi anak. Dilakukan dengan memenuhi
kebutuhan fisik dan psikis anak. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan cara
yang menyenangkan sesuai dengan cara berpikir dan perkembangan kognitif anak.
Pembelajaran PAUD bukan berorientasi pada keinginan lembaga/guru/orang tua.
3. Stimulasi Terpadu
Anak memiliki aspek moral, sosial, emosional, fisik, kognitif, bahasa, dan seni.
Kebutuhan anak juga mencakup kesehatan, kenyamanan, pengasuhan, gizi,
pendidikan, dan perlindungan. Pendidikan Anak Usia Dini memandang anak sebagai
individu utuh, karenanya program layanan PAUD dilakukan secara menyeluruh dan
terpadu. Untuk memenuhi stimulasi yang menyeluruh dan terpadu, maka
penyelenggaraan PAUD harus bekerjasama dengan layanan kesehatan, gizi, dan
pendidikan orang tua. Dengan kata lain layanan PAUD Holistik Integratif
menjadikeharusan yang dipenuhi dalam layanan PAUD.
4. Berorientasi pada Perkembangan Anak
Setiap anak memiliki kecepatan dan irama perkembangan yang berbeda, namun
demikian pada umumnya memiliki tahapan perkembangan yang sama. Pembelajaran
PAUD, pendidik perlu memberikan kegiatan yang sesuai dengan tahapan
perkembangan anak, dan memberi dukungan sesuai dengan perkembangan masing-
masing anak. Untuk itulah pentingnya pendidik memahami tahapan perkembangan
anak.
5. Lingkungan Kondusif
 Lingkungan adalah guru ketiga bagi anak. Anak belajar kebersihan, kemandirian,
aturan, dan banyak hal dari lingkungan bermain atau ruangan yang tertata dengan
baik, bersih, nyaman, terang, aman, dan ramah untuk anak.
 Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan serta demokratis sehingga anak selalu betah dalam lingkungan
sekolah baik di dalam maupun di luar ruangan.
 Penataan ruang belajar harus disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam
bermain sehingga anak dapat berinteraksi dengan mudah baik dengan pendidik
maupun dengan temannya.
 Lingkungan belajar hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai
budayanya, yaitu tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di
sekolah ataupun di lingkungan sekitar.
6. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran dirancang dengan menggunakan pendekatan tematik.
Tema sebagai wadah mengenalkan berbagai konsep untuk mengenal dirinya dan
lingkungan sekitarnya.
7. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
Proses pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan dapat
dilakukan oleh anak yang disiapkan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang
menarik, menyenangkan untuk membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak
untuk berpikir kritis, dan menemukan hal-hal baru.
Pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara demokratis, mengingat anak
merupakan subjek dalam proses pembelajaran.
8. Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar
 Piaget meyakini bahwa anak belajar banyak dari media dan alat yang digunakannnya
saat bermain. Karena itu media belajar bukan hanya yang sudah jadi berasal dari
pabrikan, tetapi juga segala bahan yang ada di sekitar anak, misalnya daun, tanah,
batu-batuan, tanaman, dan sebagainya.
 Penggunaan berbagai media dan sumber belajar dimaksudkan agar anak dapat
bereksplorasi dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian Manajemen Paud adalah suatu upaya mengelola, mengatur, dan atau
mengarahkan proses interaksi edukatif antara peserta didik, guru, dan lingkungan
secara teratur, terencana, dan tersistem untuk mencapai tujuan pendidikan anak usia
dini.
2. Prinsip Manajemen PAUD
Manajemen paud biasanya dilakukan oleh kepala sekolah atau disebut pengelola
paud,ada 4 prinsip yang harus dijalankan agar manajemen yang dimpimpinnya berjalan
dan berfungsi dengan baik yaitu:
 Komitmen dan Ketegasan
 Profesionalisme
 Komunikasi dan Koordinasi
 Kompetisi
3. Karakteristik Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
 Mandiri atau mampu berdiri sendiri
 Bertanggung jawab
 Mampu menyerahkan diri.
 Keterampilan dalam membimbing
 Mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik
4. Tirtarahadja (2000) mengemukakan 4 karakteristik Anak didik yang dimaksudkan,
yaitu:
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan
makhluk unik
b. Individu yang sedang berkembang
c. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi
d. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri
5. Bentuk-bentuk Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program pendidikan anak usia dini (0-8 tahun) memiliki beberapa bentuk organisasi.
Tiap bentuk tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Secara rinci bentuk-bentuk
program pendidikan anak usia dini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pendidikan Keluarga (0-3 tahun)
b. Taman Penitipan Anak (Day Care)
c. Kelompok Bermain (Play Group)
d. Taman Kanak-kanak
e. TKA (Taman Kanak-kanak Al-Quran)
f. TPA
g. SD (Sekolah Dasar)
5. Prinsip Prinsip Pembelajaran
 Berorientasi pada Kebutuhan Anak
 Stimulasi Terpadu
 Berorientasi pada Perkembangan Anak
 Lingkungan Kondusif
 Menggunakan Pendekatan Tematik
 Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM)
 Menggunakan Berbagai Media dan Sumber Belajar

B. Saran
Pelaksanaan pendidikan anak usia dini hendaknya dapat melibatkan seluruh
komponen masyarakat. Penyelenggaraan pendidikan anak usai dini dapat dilakukan
oleh swasta dan pemerintah, yayasan maupun perorangan

Anda mungkin juga menyukai