Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Penulisan makalah yang berjudul “Konsepsi Profesi Keguruan” ini, bertujuan untuk
mengetahui apa saja konsep-konsep profesi di dalam dunia pendidikan. Selain itu, kita dapat
mengetahui apa saja kode etik yang harus di taati dalam melaksanakan tugas sebagai seorang
guru.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal itu karenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Penulis juga membutuhkan kritik dan saran dari para
pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap dengan penulisan karya tulis
ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya.
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kata Pengantar…………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………...
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………….
1.4 Manfaat…………………………………………………………………....
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kepala Sekolah Sebagai Manajer di Sekolah………………………………
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………..
3.2 Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Memahami apa yang dimaksud dengan kepala sekolah sebagai manajemen pendidikan.
1.4 Manfaat
1. Agar pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan kepala sekolah sebagai
manajemen pendidikan.
3. Agar pembaca dapat mengetahui perundangan dan kebijakan terkait kepala sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru
merupakan pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang
menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan
kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat
kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha memfasilitasi
dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus meningkatkan kompetensinya,
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.
Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan
kepala sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi
para guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dan memberikan
kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang
dilaksanakan di sekolah, seperti: MGMP/MGP tingkat sekolah, atau melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti kesempatan melanjutkan pendidikan
atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah
harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan sekolah, dan mengembangkan model model
pembelajaran yang inofatif. Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin dari cara
cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integratif, rasional,
objektif, pragmatis, keteladanan
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberikan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana
kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan berbagai sumber
belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu tugasnya adalah pengambilan
keputusan untuk membuat suatu kebijakan. Kebijakan kepala sekolah akan dijadikan
haluan dalam pendidikan di sekolah. Dengan demikian, segala sesuatu yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pendidikan di sekolah sangat dipengaruhi oleh baik tidaknya
kebijakan kepala sekolah. Kebijakan kepala sekolah dapat berupa suatu keputusan tertulis
maupun tidak tertulis dari seorang kepala sekolah dalam mempengaruhi kemajuan
sekolah guna untuk mencapai tujuan dari sekolah itu sendiri. Peraturan perundangan dan
kebijakan terkait kepala sekolah seperti:
1
a. Pasal 12 Ayat 1 PP 28 Tahun 1990
Mengemukakan bahwa: ”Kepala sekolah bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya dan pemeliharaan sarana dan prasarana”.
b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar
kepala sekolah.
c. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang
penugasan guru sebagai kepala sekolah.
d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2018
Pasal 1 ayat 1 mengemukakan bahwa: kepala sekolah adalah guru yang diberi
tugas untuk memimpin dan mengelola satuan penddidikan yang meliputi taman
kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar (SD),
SDLB, SMP, SMP luar biasa, SMA, SMA luar biasa, SMK, atau sekolah
Indonesia di luar negeri.
Pasal 2 Ayat 1 mengemukakan tentang persyaratan bakal calon kepala sekolah.
Pasal 4, Pasal 5, Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9, mengemukakan tentang penyiapan
calon kepala sekolah pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah atau masyarakat.
Pasal 10 dan Pasal 11 mengemukakan tentang proses pengangkatan kepala
sekolah.
Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 14 mengemukakan tentang penugasan kepala
sekolah.
Pasal 15 dan Pasal 16 mengemukakan tentang tugas pokok kepala sekolah.
Pasal 21 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah mengatur bahwa:
a) Kepala sekolah yang sedang menjabat tetap melaksanakan tugas sebagai
kepala sekolah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
b) Pada saat peraturan menteri ini berlaku, masa tugas kepala sekolah yang
sedang menjabat, masa tugasnya mengikuti peraturan ini.
c) Guru yang pernah ditugaskan sebagai kepala sekolah sebelum berlakunya
peraturan ini, masa penugasannya tidak dihitung sebagaimana peraturan
menteri ini.
d) Kepala sekolah yang sedang menjabat tetapi belum memilki surat tanda
tamat pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah. Wajib mengikuti dan
lulus pendidikan dan pelatihan penguatan kepala sekolah.
e) Kepala sekolah yang tidak lulus diberi kesempatan untuk mengikuti
kembali pendidikan dan pelatihan penguatan kepala sekolah maksimal 2 kali.
f) Namun apabila tetap dinyatakan tidak lulus maka diberhentikan sebagai
kepala sekolah berdasarkan usulan Direktur Jenderal kepada kepala Dinas
Pendidikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa tugas dan tanggung jawab manajemen pendidikan adalah
mengatur dan mengelola peserta didik mulai dari masuk sampai keluarnya peserta didik tersebut,
yang mana peserta didik adalah orang yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat, dan kemampuan agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai
kepuasan dalam menerima pelajaran.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapakan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas.
DAFTAR PUSTAKA
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/29/kompetensi-kepala-sekolah/
https://awwals7.blogspot.com/2012/12/fungsi-peran-tugas-tanggungjawab-kepala.html
https://agroedupolitan.blogspot.com/2017/04/makalah-kepala-sekolah-sebagai-manajer.html