Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

STRATEGI MENINGKATKAN KINERJA GURU PIMPINAN


TERHADAP PENINGKATAN KINERJA GURU, STAF, DAN
KARYAWAN DI MI MUHAMMADIYAH 09 KRANJI

Disusun Oleh :
M. Firman Arif Romadhoni (2001010123)
Abdul ghofur syahid (2001010088)
Ahmad Saif Zain (2001010092)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan

judul “Strategi Meningkatkan Kinerja Guru Pimpinan Terhadap Peningkatan Kinerja Guru,

Staf, Dan Karyawan Di MI Muhammadiyah 09 Kranji Lamongan”.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan proposal ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dan pada

kesempatan ini pula kami sampaikan haturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

dosen pengampu yang telah membimbing kami, sehingga proposal ini dapat kami selesaikan

dengan baik.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan

baik dari segi isi materi, susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan

tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat

memperbaiki proposal ini.

Akhir kata, kami berharap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca.

Lamongan, 9 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................... 3
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu...................................................................................... 3
2.2 Kajian Teori............................................................................................................. 3
2.3 Kerangka Berfikir.................................................................................................... 6
2.4 Hipotesa................................................................................................................... 7
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................... 8
3.1 Objek Penelitian (Populasi dan Sampel)................................................................. 8
3.2 Teknik Penyampelan............................................................................................... 8
3.3 Metode Pengumpulan Data..................................................................................... 9
3.4 Metode Analisa Data............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 11
LAMPIRAN (INSTRUMEN)............................................................................................. 12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapu bangsa yaitu persoalan mutu

pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Berbagi usaha telah dilakukan untuk

meningkatkan kinerja guru dan karyawan dengan melalui pelatihan dan peningkatan

kompetensi guru.

Sekolah merupakan salah satu lemabga pendidikan yang di percaya masyarakat dan

negara untuk menyiapkan sumber daya manusia yang di butuhkan dalam membangun bangsa

Sekolah adalah organisasi kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat

koordinasi yang tinggi. Kepemimpinan yang dibutuhkan saat ini yang berdasar pada jati diri

bangsa yang hakiki dan nilai nilai budaya dan agama serta mampu mengatasi perubahan

dunia pendidikan .

Kepemimpinan adalah suatu kekuatan penting dalam angak pengolahah, jadi kepala

sekolah harus mampu :

- Mendorong timbulnya kemauan yang kuat dengan penuh semangat dan

peracar diri pada guru, staf, dan karyawan dalam melaksanakan tugas masing-

masing

- Memberikan bimbingan dan mengarahkan pada guru, staf, dan karyawan.

Kepemimpinan yang baik tentunya sangat berdampak pada tercapai tidaknya tujuan

organisasi karena pimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja yang di pimpinnya.

Dalam Manajemen tenaga pendidikan ( guru dan personil) mencakup peranan

pegawai, pengadaan, dan pembinaan.

1
1.2. Rumusan Masalah

- Bagiamana peningkatan kinerja pimpinan terhadap kinerja karyawan.

- Apakah kinerja pimpinan bisa memperngaruhi kinerja karaywan untuk lebih baik?

1.3. Tujuan Penelitian

- Untuk memperbaiki kinerja pimpinan

- Untuk menngetahui pengaruh peningkatan kinerja pimpinan terhadap kinerja karyawan.

1.4. Manfaat Masalah

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara Prsktis

- Sebahagia bahanmasukan dalam meningkatan kinerja guru di MI Muhammadiyah 09

Kranji.

- sebagai bahan informai tentang pentingnya kepemimipinan kepala sekolah u ntuk

meningkatkan kinerja guru, staf, dan karyawan

2. Secara Teoris

Dengan penelitian ini maka penulis dapat mengetahui kinerja guru khususnya di MI

Muhammadiyah 09 Kranji yang penulis saat ini di teliti. Di samoing itu kiranya menambhn

kepustakaan khususnya yang berkaitan dengan manjemen pendidikan

2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Peneltian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain yang
topiknya masih berkaitan dengan peneleitian ini. Peneliti mengumpulkan informasi
penelitian terdahulu berasal dari jurnal yang terakreditasi dan sebagainya. Dari sebuah
skripsi yang membahas tentang sumber daya manusia maka peneliti dapat mempelajari
penelitihan terdahulu sebagai berikut, adapun peneliti terdahulu yang dapat peneliti
kumpulkan adalah sebagai berikut :

1. Proposal Penelitian milik Arfian efendi(2019) stretegi kepala sekolah dalam


meningkatkan kinerja guru.menyimpulkan bahwa : penelitian ini merupakan
penelitian untuk mengetahui strategi upaya untuk meningkatkan kinerja
guru.penelitian ini juga mengunakan pendekatan kuantitatif.
Hasil penelitihan ini menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi kepala sekolah pada
aspek kinerja guru yang mencakup pengawasan terhadap kedisiplinan tenaga
kependidikan sekaligus pemberian motivasi.

2.2 Kajian Teori


A. Definisi Pimpinan
Kepemimpinan menurut Wahjosumidjo pada hakikatnya merupakan sesuatu yang
melekat di dalam diri seorang pemimpin. Sesuatu tersebut adalah berupa sifat-sifat tertentu.
Seperti kepribadian atau personality, kemampuan atau ability dan kesanggupan
atau capability.
Kepemimpinan juga diartikan sebagai sebuah rangkaian kegiatan atau activity.
Seorang pemimpin tidak akan dapat dipisahkan dengan kedudukan atau posisi, serta gaya
atau perilaku dari pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah sebuah proses antara
hubungan atau interaksi di antara pemimpin, anggota atau pengikutnya serta situasi.

B. Peran Dan Fungsi Kepemimpinan


Pemimpin Sekolah Sebagai Educator ( Pendidik )
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Educator di MI MUHAMMADIYAH 09
KRANJI, meliputi:
a. Kepala Sekolah membuat perencanaan (prota, promes, silabus, RPP dan lain
sebagainya), mengorganisasikan, pengerahan/pelaksanaan dan melakukan pengawasaan.
b. Kepala Sekolah berperan sebagai fasilitator, koordinator, motivator, dan supervisor.

3
c. Kepala Sekolah bimbingan kepada karyawan yaitu sebagai fasilitator, koordinator,
motivator, dan evaluator.
d. Kepala Sekolah memberikan bimbingan kepada peserta didik yaitu bimbingan sebagai
layanan siswa, bimbingan didasarkan pada prinsip perbedaan individu, dan bimbingan bagian
integral dari pendidikan di sekolah.
e. Kepala Sekolah mengembangkan staf yaitu Peningkatan profesionalisme, pembinaan
karier dan pembinaan kesejahteraan bagi para staf.
f. Kepala Sekolah mengikuti serta menyuruh para guru mengikuti pelatihan/bimtek
tentang IT, menyediakan sarana serta prasarana IT, dan menggunakan perangkat IT dalam
berbagai kegiatan sekolah.
g. Kepala Sekolah memberi contoh bimbingan konseling/karier dengan mengaitkan
prestasi guru dan staf dengan peningkatan/kenaikan jabatan dan membantu penilaian SKP
(Sasaran Kinerja Pegawai).”
Sesuai dengan deskripsi atau pembahasan di atas sesuai dengan teori-teori yaitu:
Kepala Sekolah sebagai pendidik mempunyai tugas untuk melaksanakan tujuh aspek penting
yaitu mengajar di kelas, membimbing guru, membimbing karyawan, membimbing peserta
didik, mengembangkan staf, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
memberi contoh bimbingan konseling/ karier yang baik.
Peran menurut Soekanto (2009:212-213) adalah “proses dinamis kedudukan (status)”.
Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia
menjalankan suatu peranan. Perbedaan antara kedudukan dengan peranan adalah untuk
kepentingan ilmu pengetahuan. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu
tergantung pada yang lain dan sebaliknya. Sedangkan menurut Merton (dalam Raho 2007:67)
mengatakan bahwa: Peranan didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang diharapkan
masyarakat dari orang yang menduduki status tertentu. Sejumlah peran disebut sebagai
perangkat peran (role-set). Dengan demikian perangkat peran adalah kelengkapan dari
hubungan-hubungan berdasarkan peran yang dimiliki oleh orang karena menduduki status-
status sosial khusus. Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam
suatu organisi karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan
oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Menurut Turney dalam Yamin dan Maisah
(2010:74) mandefinisikan bahwa: ‘Kepemimpinan sebagai suatu group proses yang
dilakukan oleh seseorang dalam mengelola dan menginspirasikan sejumlah pekerjaan untuk

4
mencapai tujuan organisasi melalui aplikasi teknik- teknik manajemen’. Terry dalam Thoha
(2010:5) mengartikan bahwa ‘Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-
orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi’. Sesuai dengan pernytaan Mulyasa
(2007:98), peran, fungsi dan tugas seorang kepala sekolah yang profesional yaitu
diantaranya: Kepala sekolah sebagai educator (pendidik) yaitu Kepala sekolah harus dapat
menciptakan iklim sekolah yang kondusif, memberikan nasehat kepada warga sekolah,
memberi dorongan kepada kepada seluruh tenaga kependidikan, serta melaksanakan model
pembelajaran yang menarik.
Suhardan (2010:217) mengungkapkan pentingnya peran kepala sekolah melaksanakan
supervisi seperti berikut: “Supervisi pembelajaran yang dilaksanakan para kepala sekolah
berdampak terhadap perbaikan prestasi belajar, pengajaran yang ditangani guru yang semakin
profesional hasil binaan para kepala sekolah akan direfleksikan guru dalam memberi
pelayanan belajar peserta didiknya. Kompetensi Guru di MI MUHAMMADIYAH 09
KRANJI meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”.
Berdasarkan deskripsi di atas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen Pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa: “Kompetensi guru
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi”.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, maka dapat dirangkum bahwa Peran Kepemimpinan
Kepala Sekolah sebagai Educator dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di MI
MUHAMMADIYAH 09 KRANJI sebagai berikut: 1) Kepala Sekolah mengorganisir dan
membantu guru dalam merumuskan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah
dalam bentuk program yang lengkap. 2) Kepala Sekolah membangkitkan dan memupuk
kepercayaan pada diri seorang guru untuk meningkatkan kompetensinya. 3) Kepala Sekolah
membina dan memupuk kerja sama dalam melibatkan guru untuk memajukan dan
melaksanakan programprogram sekolah. 4) Kepala sekolah mengarahkan dan membimbing
guru-guru agar bertanggung jawab dan berpartisipasi secara aktif pada usaha sekolah dalam
rangka mencapai tujuan sekolah. Maka Kepala Sekolah telah melaksanakan dua fungsi utama
pemimpin, yaitu: 1) task-related merupakan fungsi yang berhubungan dengan tugas dan
pemecahan masalah, yaitu menyangkut pemberian saran penyelesaian apabila terjadi konflik

5
dalam organisasi, memberi informasi kepada para anggota; dan 2) groupmaintenance, yaitu
fungsi yang berhubungan dengan pemeliharaan kelompok atau sosial.
Strategi yang dilakukan Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai Educator
dalam Meningkatkan Kompetensi Guru di MI MUHAMMADIYAH 09 KRANJI Kebijakan
dan langkah yang dilakukan Kepala Sekolah sebagai Educator untuk meningkatkan
kompetensi pedagogik dalam kompetensi guru tersebut melakukan supervisi klinis,
membimbing guru untuk meningkatkan penguasaan materi pembelajaran, membimbing guru
untuk menguasai strategi dan media pembelajaran, menyampaikan contoh-contoh model
pembelajaran inovatif bagi kemajuan belajar peserta didik, mengemukakan kekurangan dan
solusi untuk memperbaiki kelemahan atau kekurangan guru dalam PBM.
Kebijakan dan langkah yang dilakukan Kepala Sekolah sebagai Educator untuk
meningkatkan kompetensi profesional dalam kompetensi guru tersebut melakukan supervisi
akademik, membimbing guru untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi Mapel,
membimbing guru dalam melaksanakan proses pembelajaran serta ketercapaian tujuan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Juga diberikan pemahaman mengenai
peraturan pemerintah yang kian ketat dan mengikat bagi peningkatan profesionalisme.
Strategi dilakukan Kepala Sekolah sesuai dengan syarat-syarat yang harus dimiliki oleh
seorang kepala sekolah menurut Indrafachrudi (2000:78) yakni: “Kemampuan utuk
memimpin dan melopori perbaikan dan pelaksanaan kurikulum sekolah atau perbaikan
pengajaran bersama dengan staf yang dipimpinnya”.

2.3 Kerangka Berfikir


Kinerja guru merupakan kemampuan yang harus dimiliki guru dalam melaksanaakan
berbagai tugas profesinya.Kinerja guru di pengaruhi oleh sebagai faktor, seperti
pengetahuan dan keterampilan guru yang di dapat pada saat melalui masa pendidikan,
motivasi awal yang di miliki oleh guru dalam menentukan profesinya, dan faktor motivasi
yang di dapat guru di lingkungan kerjanya dan tidak terlepas dari kepemimpinan kepala
sekolah. Kepala sekolah sebagai pimpinana di lingkungan kerja guru, dalam hal membuat
dan memutuskan suatu kebijakan akan sangat berpengaruh terhadap kinerja guru.
Kepemimpinan kepala sekolah merupakan cara kepala sekolah dalam membawa
anggotanya mencapai tujuan tertentu. Kepala sekolah berusaha mempegaruhi anggotanya
untuk mencapai tujuan tersebu. Keberhasilan serta keggalan sekolah itu bisa dilihat dari
kinerja kepala sekolah. Secara ringkas kerngka pemikiran dari penelitian ini dapat di lihat
dari paradigma sebagai berikut:

6
KEPALA SEKOLAH GURU
SEKOSEKOLSEKOLAH

MODEL KINERJA GURU


KEPEMIMPINA
N
HASIL KINERJA
GURU DARI
KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAH

2.4 HIPOTESIS
Adanya STRATEGI MENINGKATKAN KINERJA PIMPINAN TERHADAP
PENINGKATAN KINERJA GURU,STAF, DAN KARYAWAN DIMI
MUHAMMADIYAH 09 KRANJI LAMONGAN

7
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Gambran Populasi (Objek) Penelitian

Jenis penelitian ini menggunkan data peneltian kuantitatif. Data kuantitatif pada
dasarnya dalah data yang di gunakan sebagai alat bagi pengambilan keputusan atau pemecah
persoalan. Keputusan yang baik hanya bisa di perolah dari pengambialn keputusan yang baik
pula, dimana keputusan tersebut berdasarkan pada data yang yang bisa di percaya
kebenarannya, tepat waktu dan mengcakup ruang lingkup yang luas atau bisa membrikan
gambaran tentang suatu masalah secara menyeluruh. Data akan di katakan baik apabila
tingkat kesalahan kecil.

Arikunto (2006: 12) mengemukakan tentang penelitian kuantitatif yakni pendekatan


penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari mengumpulkan data,
penafsiran terhadap data yang diperoleh, serta pemaparan hasilnya.

Creswell (2012: 13), menjelaskan penelitian kuantitatif mewajibkan seorang peneliti


untuk menjelaskan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya.
Sugiyono (2009: 14) menjelaskan bahwa metode kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berbasis pada filsafat positivisme, yang mana digunakan untuk meneliti
populasi atau sampel tertentu, yang umumnya pengambilan sampelnya dilakukan secara
random, dan data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian, lalu dianalisis secara
kuantitatif/statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

3.2 Teknik Penyampelan

Dalam menentukan objek penelitian maka istilah digunkana untuk memperjelaskan


istilah sampel.maka dari itu kita jelaskan pengertiannya.
A. Populasi
Menurut Djarwanto, (1994: 420) Populasi adalah jumlah keseluruhan dari satuan-
satuan atau individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan
tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-
benda, dst.Adapun jumlah guru dan murid di MI Muhammadiyah 09 Kranji adalah sebagai
berikut:
N SUMBER DATA JUMLAH
O
1. KEPALA SEKOLAH 1 ORANG
2. GURU 16 ORANG
3 MURID 68 ORANG
.

8
B. Sampel

Hampir semua ahli memiliki pandangan yang sama tentang sampel yakni merupakan
bagian dari populasi. 
1. Sugiyono menyebut sampel sebagai bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh suatu populasi. 
2. Gulo memiliki pengertian yang sama dengan Sugiyono tentang sampel yaitu
himpunan bagian atau subset dari suatu populasi. 
3. Arikunto pun menyebut hal yang sama yaitu sampel sebagai bagian atau wakil dari
populasi yang diteliti.
Dalam penelitian ini mengambilan sampel menggunakan teknik clusterproportional
random sampling.proportional random sampling adalah teknik sampling untuk
memperoleh sampel yang representatif.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah studi
dokumentasi dan angket. Angket di sini sebagai teknik utama penelitian dan teknik
pendukung berupa studi dokumentai. Metode sudi dokumentasi dalam penelitian ini digunkan
untuk mengetahui julah guru yang ada di MI Muhammadiyah 09 Kranji. Menurut
Kasnodihardjo Daftar pertanyaan/angket/kuesioner adalah suatu sarana dalam pengumpulan
data untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang suatu keadaan. Kuesioner
mempunyai peranan penting, sebab di dalamnya mencakup semua tujuan dari survei atau
penelitian. Selain itu, kuesioner harus mencakup tiga hal, yaitu, mudah ditanyakan,
mudah dijawab, dan mudah diproses. Dengan angket ini maka penelitian dapat
memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden yang sesuai dengan permasalahan
dalam penelitian. Angket akan di berikan ke seluruh guru dan staf MI Muhammadiyah 09
Kranji untuk mengetahui tentang data kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru dan staf.

Alasan digunkannya metode ini dikarena biaya relatif murah waktu yang di
dpatkan data singkat dan dapat di lakukan dengan jumlah subyek yang banyak.

Adapun pengukuran variabel yang kita gunakan yaitu teknik skala likert. Skala
likert merupakan skala penelitian yang dipakai untuk mengukur sikap dan pendapat. Skala ini
digunakan untuk melengkapi kuesioner yang mengharuskan responden menunjukkan tingkat
persetujuan terhadap serangkaian pertanyaan. 

9
Skor Skala Likert

SKOR JAWABAN
1 Sangat tidak setuju
2 Tidak setuju
3 Ragu – ragu
4 Setuju
5 Sangat setuju

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabrakan dalam unit


unit, melakukan sintesa, menyusun kedalaman pola, memilih mana yang penting dan akan
dipelajari serta membuat kesimpulan yang di ceritkan keapada orang lain. Dalam penelitian
kuantitatif, teknik analisis data yang di gunakan sudah jelas, yaitu di arahkan untuk
menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.
Analisis data merupakan suatu proses penyerdahaanan dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan di fahami. Setelah mengumpulkan data langkah selajutnya yaitu pengolahan data.

Analisis data yang di gunkan dalam menganalisis data adalah langkah


mengumpulkan, menyeleksi, dan mengubah data menjadi sebuah informasi. Kegiatan ini
umumnya diterapkan pada institusi pendidikan, namun ada juga sebuah profesi yang memang
khusus melakukan teknik pengkajian data setiap harinya. Metode analisis dta yang digunkan
unutk membuktikan yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Regresi Linier Berganda

 model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel independen. Analisis
regresi linear berganda dilakukan untuk mengetahui arah dan seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2018).

Regresi linier berganda merupakan model persamaan yang menjelaskan hubungan


satu variabel tak bebas (Y) dengan dua atau lebih variabel bebas/preditor (X1,X2,....Xn).
tujuan ini untuk menguji regresi linier berganda untuk mengprekdisi inilai variabel tak bebas
(Y) apabila nilai variabel bebasnya dapat mengetahui bagaiman arah hubungan variabel tak
bebas dengan variabel bebasnya.

Adapun persamaan model regresi linier berganda

Y = α + β1 X2 + β2 X2 + βn Xn + e

Y =Variabel terikat atau variabel response.


x = Variabel bebas atau variabel predictor.
α = Konstanta.
β = Slope atau Koefisien estimate.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertiankepemimpinan/
#Pengertian_Kepemimpinan_Menurut_Para_Ahli

https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-fungsi-kepemimpinan-beserta-tujuannya-yang-
perlu-diketahui-kln.html

Soekanto (2009). Dinamis Kedudukan, Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono (2009: 14) pengertian kuantitatif

Suhardan (2010). Peran Kepala Sekolah, Bandung : PT. Remaja. Rosdakarya

Thoha. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen, Devisi Buku Perguruan Tinggi, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 dan Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005


tentang Guru dan Dosen

Yamin dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Persada. Press.

Arikunto (2006: 12) definisi kuantitatif

Creswell (2012: 13)

11
LAMPIRAN 1

KUISIONER PENELITIAN

Identitas Responden

1. Nama :………………
2. Jenis Kelamin : Laki Laki/Perempuan
3. Usia : ………….. Tahun

NO PERTANYAAN STS TS RR S SS
1 Kepala madrasah merumuskan misi dan tujuan madrasah yang
jelas
2 Kepala madrasah merumuskan dan meneliti pekerjaan yang akan
dilaksanakan oelh seluruh personil madrasah
3 Kepala madrasah menentukan langkah – langkah strategis untuk
mencapai misi dan tujuan madrasah
4 Kepala madrasah menentukan rencana tahunan madrasah yang
mengcakup kepegawaian dan perlengkapan madrasah
5 Kepala madrasah dapat mengoptimalkan hari hari efektif belajar
untuk kegiatan belajar mengajar
6 Kepala madrasah membrikan saran masukan dan sugesti kepada
seluruh personil madrasah
7 Kepala madrasah menciptakan Keamanan dan ketertiban
khususnya di lingungan madrasah
4. Tingkat pendidikan: SMA/D3/S1/S2
5. Jabatan :……………….
6. Pengalaman kerja :………… Tahun

Petunjuk pengisian Bapak/ibu dimohon untuk mengisi setiap pertanyaan sesuai dengan yang
sebenarnya disarankan atau dialami dengan cra mengisi pada kolom yang telah di sediakan
dan memberi tanda silang(X) pada kolom yang tersedia, dengan petunjuk sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS)
2. Tidak Setuju (TS)
3. Ragu – Ragu (RR)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)

12

Anda mungkin juga menyukai