Dosen pengapu:
Prof. Dr.Abd. Hasan Saragih, M.Pd.
Oleh :
Ilman Nazari
5173321026
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta langit dan bumi serta
segala isinya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta kasih sayang-Nya sehingga saya
dapat diberikan kelancaran dalam menyelesaikan penyusunan proposal penelitian ini. Tak lupa
pula shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah
diutus ke bumi sebagai lentara bagi hati manusia, Nabi yang telah membawa manusia dari zaman
kebodohan menuju zaman yang penuh dengan pengetahuan yang luar biasa seperti saat ini.
Proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Sertifikasi Terhadap Kinerja di SMK N1
PERBAUNGAN” disusun sebagai salah satu persyaratan dalam mata kuliah penelitian
pendidikan.
ILMAN NAZARI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................... 2
C. Batasan Masalah................................................................................................. 2
D. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
E. Tujuan Penelitian................................................................................................ 3
F. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 3
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS ….5
A. HAKIKAT ( VARIABEL TERKAIT)................................................................ 5
1. Kinerja Guru........................................................................................................ 5
B. HAKIKAT ( VARIABEL BEBAS)……………………………………………..6
1. Hubungan dengan masyarakat…………………………………………………6.
2. Kedisiplinan……………………………………………………………………..6
3. Kesejahteraan……………………………………………………………………7….
4. Iklim kerja ………………………………………………………………………7….
5. Dorongan untuk bekerja……………………………………………………………7.
C. PENELITIAN YANG RELEVAN……………………………………………………8.
1. Tanggung jawab terhadap tugas……………………………………………………….8.
2. Minat terhadap tugas………………………………………………………………..8
3. Penghargaan atas tugas………………………………………………………….8
4. Peluang untuk berkembang……………………………………………………….9.
5. Perhatian dari Kepala Sekolah………………………………………………………9..
6. Hubungan Interpersonal sesama guru………………………………………………..9
7. Adanya Pelatihan (MGMP, KKG)………………………………………………10…
8. Kelompok diskusi terbimbing…………………………………………………….10
9.. Layanan perpustakaan………………………………………………………………10
D. HIPOTESIS PENELITIAN………………………………………………….11
1. Penilaian Kinerja Guru……………………………………………………………..11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 12
1. Tempat Dan Waktu Penelitian……………………………………………….13
a. Lokasi penelitian…………………………………………………………13
b. Waktu penelitian………………………………………………………….13
2. Metode Penelitian……………………………………………………………14
3. Populasi Dan Sampel………………………………………………………..14
4. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………14..
5. Teknik Analisis Data…………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan membutuhkan sumber daya yang mendukung dan menunjang pelaksanaannya
agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Guru adalah sosok yang menempati posisi dan memegang
peran penting dalam pendidikan. Guru merupakan salah satu faktor penentu tinggi rendahnya
mutu hasil pendidikan. Sehingga, guru dituntut untuk meningkatkan kualitas dalam
melaksanakan tugasnya agar memiliki kinerja yang tinggi.
Kinerja adalah prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk
kerja (Mulyasa, 2004:136). Kinerja dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal. Faktor
internal yaitu dorongan untuk bekerja, tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas.
Sedangkan faktor eksternal yaitu penghargaan atas tugas, peluang untuk berkembang, perhatian
dari kepala sekolah, hubungan interpersonal sesama guru, adanya pelatihan, kelompok diskusi
terbimbing, dan layanan perpustakaan (Mulyasa, 2007:227). Kinerja guru adalah kegiatan guru
dalam proses pembelajaran yaitu bagaimana guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan
kegiatan pembelajaran, dan menilai serta mengevaluasi pembelajaran.
Guru harus memiliki penguasaan tehadap materi pelajaran, penguasaan profesional
keguruan dan pendidikan, penguasaan cara-cara menyesuaikan diri dan berkepribadian untuk
melaksanakan tugasnya, disamping itu guru harus merupakan pribadi yang berkembang
dan bersifat dinamis. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidik dan tenaga kependidikan
berkewajiban (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif,
dinamis, dan dialogis, (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Pada kenyataannya masih banyak dari sebagian guru yang belum memiliki kinerja tinggi.
Contohnya saja di salah satu sekolah dasar diperoleh informasi bahwa guru yang telah mendapat
serifikasi, dalam menjalankan tugasnya ada yang memiliki kinerja tinggi, namun ada juga yang
belum memiliki kinerja tinggi. Peningkatan kinerja guru yang sudah lolos sertifikasi masih
belum memuaskan. Motivasi kerja yang tinggi justru ditunjukkan oleh guru-guru yangbelum
mengikuti sertifikasi dengan harapan segera dapat disertifikasi. Demikian temuan sementara dari
hasil survei yang dilakukan Persatuan Guru Republik.
Upaya untuk meningkatkan kinerja guru adalah dengan program sertifikasi guru. Menurut
Mulyasa (2007), sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon guru atau guru
yang ingin memperoleh pengakuan dan atau meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang
dipilihnya. Sertifikasi guru merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu guru yang
dikutii dengan peningkatan kesejahteraan guru. Guru yang telah lulus uji sertifikasi guru akan
diberi tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok sebagai upaya pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan guru. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus
pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus non-pegawai negeri sipil (non
PNS/swasta). Dengan peningkatan mutu dan kesejahteraan guru maka diharapkan dapat
meningkatkan kinerja guru.
B. Identifikasi Masalah
Bertolak dari apa yang telah dijelaskan di latar belakang dapat diidentifikasi masalah
yaitu :
1. Guru belum menunjukan tingkat profesionalitas yang memadai
2. Guru yang bersertifikat belum menunjukan peningkatan kinerja yang memuaskan.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah seperti yang telah diuraikan di atas, tampaklah bahwa
masalah yang ada kaitannya dengan tema penelitian. Oleh karena itu, ini dibatasi pada
keterkaitan antara sertifikasi guru dan kinerja guru.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka permasalahan yang
menjadi bahan pengkajian dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh sertifikasi guru dan kempemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru
baik secara parsial maupun simultan?
2. Seberapa besar pengaruh sertifikasi guru dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru baik secara parsial maupun simultan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah sehingga rumusan masalah seperti diatas, dapat
dirumuskan tujuannya yaitu:
1. Untuk mengetahui adakah pengaruh sertifikasi guru dan kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sertifikasi guru dan kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru baik secara parsial maupun simultan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini sebagai sarana mengembangkan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari
dan secara khusus pengetahuan tentang peningkatan kinerja guru.
b. Bagi dunia pendidikan, penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk pertimbangan dalam
penelitian-penelitian yang serupa dimasa yang akan datang berkaitan dengan pengetahuan untuk
meningkatkan kinerja sumber daya pendidikan yaitu guru.
c. Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat dikembangkan lebih baik lagi dengan meneliti
faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapakan dapat menambah pengetahuan nanti dalam melaksanakan tugas
keseharian sebagai guru untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan dengan kinerja yang tinggi,
sehingga akan mencapai hasil yang optimal
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar
yang lebih efisien dan kondusif agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, serta membantu
guru untuk meningkatkan kinerjanya lebih professional sebagai staf pendidik.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang baik pada sekolah itu sendiri
dalam rangka memperbaiki kualitas siswa pada khususnya dan kualitas sekolah.
d. Bagi Penyelenggara Sertifikasi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai kajian mengenai sertifikasi serta evaluasi dan
identifikasi kekurangan selama pelaksanaan sertifikasi.
BAB II
1. Kinerja Guru
D. HIPOTESIS PENELITIAN
1. Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja guru sebagai salah satu komponen sekolah menjadi penting karena
penilaian bermanfaat untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dan sekaligus
memperbaiki keslahan-kesalahan sehingga karir dan kemampuab guru akan berkembang kearah
lebih baik. Mulyasa (2003), mengemukakan manfaat penilaian kinerja guru adalah: (1) sumber
data untuk perencanaan tenaga kependidikan dan kegiatan pengembangan jangka panjang bagi
pendidikan nasional (2) nasehat yang perlu disampaikan kepada tenaga kependidikan dalam
suatu lembaga pendidikan (3) alat untuk memberikan umpan balik yang mendorong arah
kemajuan dan kemungkinan meningkatkan kualitas kerja bagi para tenaga kependidikan (4)
bahan informasi dalam pengambilan keputusan yang beerkaitan dengan tenaga kependidikan,
baik perencanaan, promosi, mutasi maupun kegiatan lainnya.
Tes kinerja merupakan gambaran dari kemampuan guru dalam proses pembelajaran mulai
dari penilaian persiapan pembelajaran, penilaian dalam melaksanakan pembelajaran, penilaian
dalam menutup pembelajaran beserta aspek-aspeknya. Peranan tes kinerja guru akan dapat
maksimal apabila dalam uji sertifikasi dilakukan pada latar kelas yang sesungguhnya. Dalam
konteks pelaksanaan sertifikasi, penilaian kinerja guru dapat dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu: 1) penilaian yang terkait dengan persiapan guru dalam mengelola pembelajaran, dan 2)
penilaian guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Penilaian yang terkait dengan
persiapan guru dalam mengelola pembelajaran dimaksudkan sebagai penilaian terhadap guru
dalam merencanakan dan mempersiapkan pembelajaran di kelas. Sedangkan penilaian kinerja
guru dalam melaksanakan pembelajaran dimaksudkan untuk menilai kinerja guru ketika
mengelola pembelajaran di dalam kelas.
Penilaian kinerja guru adalah suatu proses menentukan tingkat keberhasilan guru dalam
melaksanakan tugas-tugas pokok mengajar dengan menggunakan patokan-patokan tertentu.
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui seberapa baik kompetensi guru dalam profesinya
sebagai guru karena jabatan guru dikenal sebagai suatu pekejaan irri tor al, artinya jabatan ini
memerlukan keahlian khusus, seperti irri tor al lainnya.
Untuk mengetahui keberhasilan kinerja perlu dilakukan evaluasi atau penilaian kinerja
dengan berpedoman pada parameter dan irri tor yang ditetapkan, kemudian diukur secara
efektif dan efisien seperti produktivitasnya, efektivitas menggunakan waktu, dana yang dipakai
serta bahan yang tidak terpakai. Sedangkan evaluasi kerja melalui perilaku dilakukan dengan
cara membandingkan dan mengukur perilaku seseorang dengan teman sekerja atau mengamati
tindakan seseorang dalam menjalankan perintah atau tugas yang diberikan, cara
mengkomunikasikan tugas dan pekerjaan dengan orang lain. Evaluasi perilaku dapat dilakukan
dengan cara membandingkan perilakunya dengan rekan kerja yang lain dan evaluasi irri
individu adalah mengamati karaktistik individu dalam berprilaku maupun berkerja, cara
berkomunikasi dengan orang lain sehingga dapat dikategorikan cirinya dengan irri orang lain.
Evaluasi perilaku dapat dilakukan dengan cara membandingkan perilakunya dengan rekan kerja
yang lain dan evaluasi irri individu adalah mengamati karaktistik individu dalam berprilaku
maupun berkerja, cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga dapat dikategorikan cirinya
dengan irri orang lain. Evaluasi atau Penilaian kinerja menjadi penting sebagai feed
back sekaligus sebagai follow up bagi perbaikan kinerja selanjutnya.
Standar kinerja perlu dirumuskan untuk dijadikan acuan dalam mengadakan penilaian,
yaitu membandingkan apa yang dicapai dengan apa yang diharapkan. Standar kinerja dapat
dijadikan patokan dalam mengadakan pertanggungjawaban terhadap apa yang telah
dilaksanakan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 PERBAUNGAN KAB SERDANG BEDAGAI.
Negeri 1 PERBAUNGAN terletak di pinggir jalan raya dan berada di desa Tualang kecamatan
perbaungan. Memiliki wilatah yang cukup luas. Dan juga 17 ruang kelas dimana ruang praktek
untuk anak TKR dan TSM 2 ruangan. Memiliki musolah yang dapat menampung banyak siswa ,
ruang kepala sekolah, ruang guru, perpustakaan, dan toilet. Di depan ruang kelas ada taman
sekolah dan dibelakang gedung sekolah terdapat lapangan yang sangat luas, digunakan sebagai
tempat upacara dan sebagai tempat olahraga.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 15 nov 2019 sampai dengan selesai.
2. Metode Penelitian
Penelitian pendidikan adalah suatu kegiatan yang sistematis untuk menemukan jawaban yang
mendekati kebenaran mengenai permasalahan pendidikan atas dasar penalaran yang rasional dan
logis.
Populasi
Menurut Sugiyono (2013:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek
atau obyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru
SD Negeri 06 Sape Kabupaten Bima.
Sampel
Menurut Sugiyono (2013:118) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang di miliki oleh populasi, apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalna karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel.
Jumlah sampel keseluruhan yang diambil pada penelitian ini didasarkan Nomogram
Harry king (Sugiyono, 2013:129) dengan tingkat kesalahan 5% atau tingkat kepercayaan 95%.
Dalam penelitian ini jumlah populasinya 23 Guru. Jadi jumlah sampel yang diambil adalah
sekitar 17 Guru. Tehnik sampling yang digunakan adalah disproprtional purposive random
sampling.
b. Metode dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 274) metode dokumentasi adalah mencari data
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, lengger, agenda, dan
sebagainya. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data
tentang sertifikasi dan kinerja guru.
5. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan analisis jalur. Analisis jalur
merupakan pengembanga dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai
bentuk khusus dari analisis jalur. Oleh sebab itu , sebelum mempelajari analisis jalur, maka
terlebih dahulu harus dipahami konsep dari analisis regresi dan korelasi (sugiyono, 2010 :297).
Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang
berbentuk hubungan sebab akibat (bukan bentuk hubungan interaktif atau reciprocal). Melalui
analisis jalur ini akan dapat ditemukan jalur mana yang paling tepat dan singkat atau suatu
variabel independen atau bebas menuju variabel independen atau terikat yang terakhir.
DAFTAR PUSTAKA
http://lib.unnes.ac.id/2687/1/3456.pdf
http://digilib.uin-suka.ac.id/4351/1/BAB%20I,IV.pdf
eprints.uny.ac.id/27743/1/Skripsi_Nur%20Baeti_11404244032.pdf
www.academia.edu/5893968/PROPOSAL_SKRIP