Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN

PENILAIAN KINERJA GURU

DISUSUN OLEH

Nama : Dian Anisa


Nim : 06101282126043

Dosen Pembimbing : Dr. Hartono, M.A.


: Prof. Dr. H. Fuad Abd. Rachman, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN AJARAN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,karena atas rahmat, hidayah,dan kesempatan yang
diberikan oleh-Nya maka saya mampu untuk menyelesaikan tugas makalah ini secara tepat waktu.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini selain menambah wawasan, pengetahuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Profesi Pendidikan.

Semoga dengan membuat makalah ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi yang
membaca makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun bagi para pembaca.

Indralaya, Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................3
BAB I ...................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ...............................................................................................................................................4
I.1. Latar Belakang .........................................................................................................................................4
I.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................................................4
I.3. Tujuan .......................................................................................................................................................4
BAB II ..................................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................................................5
II.1. Pengertian Penilaian Kinerja Guru ......................................................................................................5
II.2. Faktor – faktor yang mendukung kinerja Guru..................................................................................5
II.3. Prinsip Pelaksanaan Kinerja guru ........................................................................................................7
II.4. Kendala – kendala dalam Penilaian kinerja guru ...............................................................................7
II.5. Manfaat – Manfaat dari Penilaian Kinerja guru ................................................................................8
BAB III ................................................................................................................................................................9
KESIMPULAN ...................................................................................................................................................9
III.1. Kesimpulan ............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................................... 10

3
BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dewasa ini banyak masalah yang di hadapi dunia pendidikan , salah satunya adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang di dorong untuk
mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran merupakan suatu sistem. Oleh karena
itu, pencapaian standar proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat di mulai dari
menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses pembelajaran, Salah
satunya adalah komponen guru. Komponen guru selama ini di anggap sangat mampu mempengaruhi
proses pendidikan. Hal itu memang wajar, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan
langsung dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagusnya dan idealnya
kurikulum pendidikan, tanpa di imbangi dengan kemampuan guru dalam mengimplementasikannya,
maka semuanya akan kurang bermakna. Oleh karena itu,Guru sebagai penentu kualitas pendidikan,
kompetensimnya perlu senantiasa ditingkatkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi guru tersebut. Salah satu kebijakan untuk meningkatkan kompetensi guru tersebut adalah
melalui Penilaian Kinerja Guru (PKG). Penilaian Kinerja Guru yang telah diyakini mampu
meningkatkan kompetensi guru telah secara resmi diberlakukan sejak tahun 2013. Berbagai kendala
pada implementasi PKG tersebut muncul. Akan tetapi, sebagai suatu kebijakan baru, PKG harus terus
dilaksanakan.
Berbagai perubahan pola pikir pada guru perlu dilakukan dalam rangka mengimplementasikan
PKG. Guru, secara perseorangan maupun kelompok, perlu mereformasi pola pikir agar dapat
mengimplementasikan PKG secara lebih maksimal dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru.
Perubahan cara berpikir tersebut di antaranya bagaimana guru tersebut harus mengikuti berbagai
langkah Penilaian Kinerja Guru. Penilaian Kinerja Guru tidak dianggap sebagai beban melainkan suatu
kegiatan yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan.
Sebagai suatu kebijakan yang baru, Implementasi Penilaian Kinerja Guru di sekolah-sekolah
belum menunjukkan proses dan hasil yang belum seperti yang diharapkan. Berbagai rumor di daerah
menunjukkan bahwa PKG belum menyentuh “roh” PKG itu sendiri. Muara dari kegiatan PKG adalah
adanya peningkatan profesional guru.
I.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penilaian kinerja guru?
2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung penilaian kinerja guru?
3. Bagaimana prinsip pelaksanaan kinerja guru?
4. Apa saja yang menjadi kendala dalam penilaian kinerja guru?
5. Apa manfaat dari penilaian kinerja guru?
I.3. Tujuan
1. Mengetahui apa itu penilaian kinerja guru
2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendukung penilaian kinerja guru.
3. Mengetahui bagaimana prinsip pelaksanaan kinerja guru.
4. Mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam penilaian kinerja guru.
5. Mengetahui apa manfaat dari penilaian kinerja guru

4
BAB II

PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Penilaian Kinerja Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009, PK GURU adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat
dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan
dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan
tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut.
Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru
dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam
unjuk kerjanya. Secara umum, PK GURU memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut.
1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan
yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil kinerja
guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai
sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru, yang dapat
dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB.
2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja
dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru
untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.
Hasil PK GURU diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang
terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses
pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. PK
GURU merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi
guru. Bagi guru, PK GURU merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai
dan merupakan sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki
kualitas kinerjanya. PK GURU dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas
pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar
untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian,
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri PendidikanNasional Nomor 16 Tahun 2007.
pengelola perpustakaan, dan sebagainya sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009).

II.2. Faktor – faktor yang mendukung kinerja Guru


Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru diantaranya tingkat pendidikan guru, supervisi
pengajaran, program penataran, iklim yang kondusif, sarana dan prasarana, kondisi fisik dan mental

5
guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, jaminan kesejahteraan, kemampuan manajerial kepala
sekolah dan lain-lain.
Pertama, tingkat pendidikan guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja guru.
Kemampuan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya, karena melalui pendidikan
itulah seseorang mengalami proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa.
Selama menjalani pendidikannya seseorang akan menerima banyak masukan baik berupa ilmu
pengetahuan maupun keterampilan yang akan mempengaruhi pola berpikir dan prilakunya. Ini berarti
jika tingkat pendidikan seseorang itu lebih tinggi maka makin banyak pengetahuan serta ketrampilan
yang diajarkan kepadanya sehingga besar kemungkinan kinerjanya akan baik karena didukung oleh
bekal ketrampilan dan pengetahuan yang diperolehnya.
Kedua, faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru adalah supervisi pengajaran yaitu
serangkaian kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuannya. Kepala sekolah
bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penelitian pada masalah-masalah yang
berhubungan dengan pengembangan pengajaran berupa perbaikan program dan kegiatan belajar
mengajar. Sasaran supervisi ditujukan kepada situasi belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya
tujuan pendidikan secara optimal.
Ketiga, kinerja guru juga dipengaruhi oleh program penataran yang diikutinya. Untuk
memiliki kinerja yang baik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan akademik yang memadai, dan
dapat mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya kepada para siswa untuk kemajuan hasil belajar siswa.
Hal ini menentukan kemampuan guru dalam menentukan cara penyampaian materi dan pengelolaan
interaksi belajar mengajar. Untuk iitu guru perlu mengikuti program-program penataran.
Keempat, iklim yang kondusif di sekolah juga akan berpengaruh pada kinerja guru, di antaranya :
pengelolaan kelas yang baik yang menunjuk pada pengaturan orang (siswa), maupun pengaturan
fasilitas (ventilasi, penerangan, tempat duduk, dan media pengajaran). Selain itu hubungan antara
pribadi yang baik antara kepala sekolah, guru, siswa dan karyawan sekolah akan membuat suasana
sekolah menyenangkan dan merupakan salah satu sumber semangat bagi guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Kelima, agar guru memiliki kinerja yang baik maka harus didukung oleh kondisi fisik dan
mental yang baik pula. Guru yang sehat akan dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. Oleh
karenanya faktor kesehatan harus benar-benar diperhatikan. Begitu pula kondisi mental guru, bila
kondisi mentalnya baik dia akan mengajar dengan baik pula. Keenam, tingkat pendapatan dapat
mempengaruhi kinerja guru. Agar guru benar-benar berkonsentrasi mengajar di suatu sekolah maka
harus diperhatikan tingkat pendapatannya dan juga jaminan kesejahteraan lainnya seperti pemberian
intensif, kenaikan pangkat/gaji berkala, asuransi kesehatan dan lain-lain.
Ketujuh, peningkatan kinerja guru dapat dicapai apabila guru bersikap terbuka, kreatif, dan
memiliki semangat kerja yang tinggi. Suasana kerja yang demikian ditentukan oleh gaya
kepemimpinan kepala sekolah, yaitu cara kepala sekolah melaksanakan kepemimpinan di sekolahnya.
Kedelapan, kemampuan manajerial kepala sekolah akan mempunyai peranan dalam meningkatkan
kinerja guru. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan suatu pola kerjasama antara
manusia yang saling melibatkan diri dalam satu unit kerja (kelembagaan). Dalam proses mencapai
tujuan pendidikan, tidak bisa terlepas dari dari kegiatan administrasi. Kegiatan adminstrasi sekolah
mencakup pengaturan proses belajar mengajar, kesiswaan , personalia, peralatan pengajaran, gedung,
perlengkapan, keuangan serta hubungan masyarakat.

6
II.3. Prinsip Pelaksanaan Kinerja guru
Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan PK GURU adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan ketentuan PK Guru harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada
peraturan yang berlaku.
2. Berdasarkan kinerja Aspek yang dinilai dalam PK GURU adalah kinerja yang dapat diamati
dan dipantau, yang dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, yaitu dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran, pembimbingan, dan/atau tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/madrasah.
3. Berlandaskan dokumen PK GURU, Penilai, guru yang dinilai, dan unsur yang terlibat dalam
proses PK GURU harus memahami semua dokumen yang terkait dengan sistem PK GURU.
Guru dan penilai harus memahami pernyataan kompetensi dan indikator kinerjanya secara
utuh, sehingga keduanya mengetahui tentang aspek yang dinilai serta dasar dan kriteria yang
digunakan dalam penilaian.
4. Dilaksanakan secara konsisten, PK GURU dilaksanakan secara teratur setiap tahun diawali
dengan penilaian formatif di awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan
memperhatikan hal-hal berikut :
a) Obyektif yaitu Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan
kondisi nyata guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
b) Adil yang dimaksud adalah Penilai kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan
prosedur standar kepada semua guru yang dinilai.
c) Akuntabel adalah Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru dapat
dipertanggungjawabkan.
d) Bermanfaat yaitu Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka
peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan dan sekaligus pengembangan
karir profesinya.
e) Transparan yaitu Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru yang
dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan, untuk memperoleh akses informasi atas
penyelenggaraan penilaian tersebut.
f) Praktis ialah Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah tanpa
mengabaikan prinsip-prinsip lainnya.
g) Berorientasi pada tujuan artinya Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada
tujuan yang telah ditetapkan.
h) Berorientasi pada proses yaitu Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil,
namun juga perlu memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai hasil
tersebut.
i) Berkelanjutan artinya Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan
berlangsung secara terus menerus selama seseorang menjadi guru.
j) Rahasia artinya Hasil PK GURU hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak terkait yang
berkepentingan.
II.4. Kendala – kendala dalam Penilaian kinerja guru
Sebagai suatu kebijakan yang baru, pelaksanaan penilaian kinerja guru tidak luput dari berbagai
kendala, yaitu sebagai berikut :
Pertama, adanya berbagai instrumen tentang penilaian kinerja guru yang berbeda-beda
sehingga membingungkan Kepala Sekolah dan guru di sekolah. Pada awalnya para kepala sekolah dan

7
guru banyak yang mengalami ketidakpastian instrumen mana yang seharusnya digunakan. Akan tetapi,
seiring dengan berkembangnya waktu, akhirnya dengan tegas telah diinformasikan bahwa instrumen
penilaian kinerja guru yang dipakai adalah yang sudah ada landasan hukum yang kuat.
Kedua, adanya budaya ewuh pakewuh. Budaya ini yang biasanya akan mempengaruhi
objektivitas pelaksanaan penilaian kinerja guru di sekolah. Jika Kepala Sekolah atau guru senior yang
bertugas memberikan penilaian akan cenderung memberikan kemudahan dan kemurahan bagi guru
yang dinilai yang telah banyak memberikan jasa sebelumnya. Budaya ini pada umumnya sulit untuk
dihindarkan atau dihilangkan.
Ketiga, keterbatasan kemampuan IT ( Ilmu Teknologi ) bagi sebagian Kepala Sekolah.
Penggunaan IT dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru akan berdampak terhambatnya proses
penilaian kinerja guru itu sendiri. Banyak komponen yang harus dikerjakan Kepala Sekolah atau guru
senior dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru. Oleh sebab itu, di era sekarang sangat dibutuhkan
para kepala sekolah yang terus-menerus mau meningkatkan kompetensinya dalam bidang IT.
Keempat, belum tersedianya anggaran yang khusus untuk melaksanakan penilaian kinerja
guru. Dalam implementasinya, pelaksanaan penilaian kinerja guru membutuhkan dan memerlukan
anggaran khusus. Anggaran tersebut selain digunakan untuk mencukupi sarana yang diperlukan, juga
idealnya perlu disediakan insentif bagi para pelaksana penilaian kinerja guru itu sendiri.

II.5. Manfaat – Manfaat dari Penilaian Kinerja guru


Penilaian kinerja guru mempunyai banyak manfaat karena dapat dipergunakan sebagai alat dalam
pengambilan keputusan. Adapun manfaat-manfaat penilain kinerja guru adalah sebagai berikut:
1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2. Memperbaiki kinerja para guru
3. Kebutuhan latihan dan pengembangan
4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian
dan perencanaan tenaga kerja
5. Untuk kepentingan penelitian kepegawaian
6. Membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai
7. Untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program pengembangan
keprofesian berkelanjutan
8. Dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru
9. Meningkatkan profesionalisme guru
Depdiknas (2000) menyebutkan beberapa manfaat dari adanya penilaian antara lain:
a) Pengembangan staf melalui in-service training
b) Pengembangan karier melalui in-service training
c) Hubungan yang semakin baik antara staf dan pemimpin
d) Pengetahuan lebih mendalam tentang sekolah dan pribadi
e) Hubungan produktif antara penilaian dengan perencanaan dengan pengembangan sekolah
f) Kesempatan belajar yang lebih baik bagi siswa,
g) Peningkatan moral dan efisiensi sekolah.

8
BAB III

KESIMPULAN
III.1. Kesimpulan
Melihat betapa peranan seorang guru sangat lah penting dan merupakan objek utama yang
akan menghasilkan banyak kader-kader pemimpin bangsa maka , dapat disimpulkan bahwa aspek yang
sangat penting untuk menunjang kemampuan seorang guru yaitu dengan adanya penilaian kinerja guru,
yang menjamin ketercapaiannya suatu pembelajaran dan pendidikan dengan konsep guru profesional.
Penilaian Kinerja Guru (PKG) sangat lah penting dimana tingkat pendidikan guru akan
sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja guru. Kemampuan seseorang sangat dipengaruhi oleh
tingkat pendidikannya, karena melalui pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa
Namun terlepas dari itu adapun kendala dalam pelaksaan penilaian kinerja guru karena, adanya
budaya. Budaya ini yang biasanya akan mempengaruhi objektivitas pelaksanaan penilaian kinerja guru
di sekolah. Jika Kepala Sekolah atau guru senior yang bertugas memberikan penilaian akan cenderung
memberikan kemudahan dan kemurahan bagi guru yang dinilai yang telah banyak memberikan jasa
sebelumnya. Budaya ini pada umumnya sulit untuk dihindarkan atau dihilangkan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.Budiawan,R.t. 2001. Penilaian Kinerja Guru. Edisi 2. Jakarta :Gramedia.
Pamungkas, Setia. 1995. Kriteria kinerja Guru. Jakarta : Media Publising.
Simamora, hendry. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbit
STIE YKPN.
Supriadi, Dedi. 1999. Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Jakarta: Adicita.

10

Anda mungkin juga menyukai