Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang telah memberi ‘inayah dan
hidayah-Nya kepada seluruh umat Islam. Shalawat serta salam ditujukan kepada Rasulullah
saw yang telah membawa umat manusia ke jalan yang diridhai Allah swt. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Keguruan yang berjudul “Penilaian Kinerja
Guru”.Ucapan terima kasih kami haturkan kepada dosen mata kuliah yang telah memberi
masukan dan arahan pendidikan dan pembelajaran mata kuliah ini. Serta pada semua pihak
yang telah ikut berpartisipasi dalam menyusun makalah.
Segala upaya yang telah kami lakukan dan menyempurnakan makalah ini, tidak
menutup kemungkinan masih terdapat kesalahan serta kekurangan dalam penyusunan
makalah. Kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapakan demi kesempurnaan
penyusunan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan...................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................iii
ANALISIS JURNAL...............................................................................................................iv
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
ditunjuk oleh kepala sekolah atau pengawas untuk menilai kepala sekolah. Penilaian
kinerja guru dilakukan 2 kali dalam setahun menggunakan instrument yang didasarkan
kepada: 14 kompetensi bagi guru kelas dan atau mata pelajaran, 17 kompetensi bagi guru
BK/Konselor dan pelaksaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah (kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan sebagainya).
Terdapat beberapa tujuan dilaksanakannya penilaian kinerja guru. Pertama, PKG
menjamin bahwa guru melaksanakan tugas secara profesional. Kedua, PKG menjamin
bahwa layanan pendidikan yang diberikan oleh guru adalah berkualitas. Sementara itu
hasil PKG dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi diri bagi guru untuk
mengembangkan potensi dan kariernya. Selain itu hasil PKG digunakan sebagai acuan
bagi sekolah untuk merencanakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), dan
hasil PKG merupakan dasar untuk memberikan nilai prestasi kerja guru dalam rangka
pengembangan karier guru.1
1
Khusnul Wardan, Guru Sebagai Profesi, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2019), hlm 163-166.
2
Didi Pianda, Kinerja Guru: Kompetensi Guru, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Sukabumi: CV
Jejak, 2018), hlm 14-15.
3
b. Prinsip-prinsip Pelaksanan Penilaian Kinerja Guru
Supaya hasil pelaksanaan dan penilaian kinerja guru dapat
dipertanggungjawabkan, maka penilaian kinerja guru harus meenuhi prinsip sebagai
berikut:
1. Harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan mengacu pada perturan yang
berlaku.
2. Berdasarkan kinerja. Aspek penilaian kinerja guru yaitu kinerja yang dapat
diamati dan dipantau sesuai dengan tugas gurudalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran, tugas tambahan yang relavan dan pembimbingan.
3. Berdasarkan dokumen. Kinerja guru Harus paham semua dokumen yang terkait
dalam sistem penilaian kinerja guru, terutama yang berkaitan dengan dimensi
tugas dan utama indikator kinerjanya secara utuh.
4. Dilaksanakan secara konsisten. Penilaian kinerja guru dilakukan secara teratur
setiap tahun yang diawali dengan evaluasi diri, dengan memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Objektif
b. Adil
c. Akuntabel
d. Bermanfaat
e. Transparan
f. Berorientsi pada tujuan
g. Berorientsi Pada proses
h. Berkelanjutan
i. Rahasia
c. Aspek yang Dinilai dalam Penilaian Kinerja Guru
Guru sebagai pendidik profesional mempunyai tugas utama medidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak uia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah. Penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran ilakukan dengan mengacu
pada dimensi tugas utama guru yang meliputi kegiatan mrencanakan dan
melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan meilai termasuk didalamnya
menganalisis hasil penilaian da melaksanakan tidak lanjut hasil penilaian. Selanjutnya
dimensi ini diturunkan menjadi indikator kinerja yandapa terukur sebagai bentuk
4
unjuk kerja guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai perwujudan dari kompotensi
yang dimiliki guru, khususnya kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional.
Pengembangan instrumen penlaian kineja guru mencakup dimensi tugas utama
dengan indikator kinerjanya masing-masing yang menggunakan ribrik penilaian
yanglebih rinci untuk melihat apakah unjuk kerja dari kepemilikan kompetensi
tersebut tampak dalam hasil kajian dokumen perencanaan dan hasil pengamatan yang
dilaksanakan oleh penilai pada saat melakukan pengamatan dalam pembelajaran.
Berikut kisis-kisi instrumen yang menggambarkan hubungan antara dimensi tugas
utama dan indikator kinerjanya dapat dilihat pada tabel berikut:
5
1. Tugas tambahan yang mengurangi jammengajar tatap mukameliputi :
a. Kepala sekolah/madrasah
b. Wakil kepala sekolah/madrasah
c. Ketua program keahlian/program studi
d. Kepala perpustakaan
e. Kepala laboatorium
2. Tugas tambahan yang tidak mengurangi jm mengajar meliputi:
a. Tugas tanbahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas, guru
pembimbing program induksi).
b. Tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi pengawas
penilaian pembelajaran, penyusunan kurikulum).
Penilaian kinerja bagi guru dengan tugas tambahan yang mengurangi jam
mengajar tatap muka dinilai dengan menggunakan instrumen khususyang di rancang
berdasarkan dimensi tugas utama yang dipersyaratkan untuk melaksanakan tugas
tambahan tersebut. Sama halnya dengan penilaian kinerja guru pembelajaran maupun
bimbingan, untuk penilaian kinerja tugas tambahan tesebut juga merinci dimensi
tugas utama kedalam indikator kinerja yang dapat dipantau atau diamati. Tugas
tambahan lain yang tidak mengurangi jam mengajar guru gihargai langsung dengan
pemberian angka kredit sesuai dengan permen PAN-RB No. 16 tahun 2009 tentang
petunjuk teknis jabatan fungsional guru dan angka kreditnya.3
6
dilaksanakan dalam kurun waktu 4-6 minggu di awal semester yang telah ditetapkan.
Sedangkan, bagi guru yang mutasi dipertengahan tahun pembelajaran, evaluasi
dirinya dapat mengguanakan hasil evaluasi diri yang dilaksanakan di sekolah/
madrasah asal.
2. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja guru dilakukan di akhir rentang waktu 2 semsester setelah
melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) sebagaimana telah
direncanakan. Penilaian kinerja guru ini harus dilaksanakan dalam waktu 4-6
minggu diakhir rentang waktu 2 semester. Hasil penilaian kinerja ini digunakan
sebagai dasar usulan penetapan angka kredit tahunan guru kepada tim penilai angka
kredit. Hasil penilian kinerja di akhir rentang waktu 2 semester ini juga digunakan
sebagai salah satu dasar pelaksanaan pengembangan keprofesian berkelanjutan
untuk rentang waktu 2 semester berikutnya di samping hasil evaluasi diri yang harus
dilakukan secara preodik sebagaimana telah dijelaskan di atas.
Kegiatan evaluasi diri, pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan
penilaian kinerja guru dapat digambarkan sebagaia berikut:
Pelaksanaan penilaian kinerja guru kelas/mata pelajaran dilakukan melalui
pengamatan dan pemantauan. Pengamatan adalah kegitan untuk menilai kinerja guru
sebelum, selama, dan setelah pelaksaan pembelajaran. Sedangkan pemantauan
adalah kegiatan untuk menilai kinerja guru melalui pemeriksaan dokumen,
wawancara dengan warga sekolah. Pengamatan kegiatan pembelajaran dapat
dilakukan di kelas dan di luar kelas tampa harus mengganggu kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis, bukti- bukti baik yang berbentuk
dokumen perencanaan maupun hasil awancara dengan peserta didik, orang tua dan
teman guru, penilaian menetapkan apakah indikator kinerja tugas utama secara utuh
terukur atau teramati dengan cara membandingkan hasil analisis atau catatan
tersebut dengan rubrik penilaian yang merupakan bagian dari instrumen penilaian
kinerja guru.
Pelaksaan penilaian kinerja bagi guru dengan tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah/ madrasah sama dengan metode pelaksanaan penilaian kinerja
pembelajaran/ pembimbingan. Perbedaannya terletak pada pelaksaan penilaian
kinerja yang mencakup dua kegiatan, penilaian kinerja untuk kegiatan pembelajaran
dan penelitian kinerja merupakan penjumlahan dari prosentase yang telah ditetapkan
7
dari nilai dua kegiatan kinerja tersebut.4 Menurut Modul Kebijakan Pengembangan
Profesi Guru (materi PLPG) hal 36-39 secara umum kegiatan peilaian kinerja guru
di tingkat sekolah dilaksanakan dalam 4 tahapan sebagai berikut:
1. Tahap persiapan
Dalam tahap persiapan, hal-hal yang harus dilakukan oleh penilai maupun
guru yang akan dinilai, yaitu:
a. Memahami pedoman penilaian kinerja guru , terutama tentang sistem yang
diterapkan dan posisi penilaian kinerja guru dalam kerangka pembinaan dan
pengembangan profesi guru.
b. Memahami pernyataan kopetrnsi guru yang telah dijabarkan dalam
indikator kinerja.
c. Memahami pengunaan istrumen penilaian kinerja guru dan tata cara
penilaian yang akan dilakukan.
d. Memberitahukan rencana pelaksanaan penilaian kinerja guru kepada guru
yang akan dinilai sekaligus menentukan rentang waktu jadwal
pelaksanaannya.
2. Tahap pelaksanaan
Beberapa tahapan penilaian kinerja guru yang harus dilalui oleh penilai
sebelum menetapkan nilai untuk setiap kompetensi, yaitu:
a. Sebelum pengamatan.
Pertemuan awal antara penilai dan guru yang dinilai sebelum
dilakukan pengamatan dilaksanakan di ruang guru khusus tampa ada orang
ketiga. Pada pertemuan ini, penilai mengumpulkan dokumen pendukung
dan melakukan diskusi berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada
saat pengamatan. Semua hasil wajib dicatat dalam format laporan dan
evaluasi per kompetensi sebagai bukti penilaian kinerja.
b. Selama pengamatan.
Selama pengamatan di kelas atau di luar kelas, penilai wajib mencatat
semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan proses
pembelajaran atau pembimbingan. Dalam konteks ini, penilaian kinerja
dilakuakan dengan mengguanakan instrumen yang sesuai untuk masing-
masing penilaian kinerja. Untuk menilai guru yang melaksanakan proses
pembelajaran atau pembimbingan, penilai mengguanakan istrumen
penilaian kinerja guru pembelajaran atau pembimbingan. Pengamatan
kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di kelas selama proses tatap muka
tampa harus mengganggu proses pembelajaran. Pengamatan kegiatan
pembimbingan dapat dilakuakan selama proses pembimbingan baik yang
dilakukan dalam kelas maupun di luar kelas, baik pada saat pembimbingan
individu maupun kelompok. Penilai wajib mencatat semua hasil
pengamatan dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi tersebut
4
Ibid hlm 79-86.
8
atau lembar lain sebagai bukti penilaian kinerja. Jika diperlukan, proses
pengamatan dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk memperoleh
informasi yang akurat, valid dan konsisten tentang kinerja seorang guru
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau pembimbingan.
3. Tahap penilaian
a. Pelaksanaan penilaian
Pada tahap ini penilai penetapkan nilai untuk setiap kompetensi
dengan skala nilai 1, 2, 3 atau 4. Sebelum pemberian nilai tersebut, penilai
terlebih dahulu memberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing masing indikator
untuk setiap kompetensi. Pemberian skor ini harus didasarkan pada catatan
hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti- bukti dokumen lain yang
dikumpulkan selama proses penilain kinerja guru.
b. Peryataan keberatan terhadap hasil penilaian
Keputusan penilai terbuka untuk diverivikasi. Guru yang dinilai dapat
mengajukan keberatan terhadap hasil penilaian tersebut. Keberatan
disampaikan kepada kepala sekolah atau Dinas Pendidikan, yang
selanjutnya akan menunjuk seseorang yang tepat untuk bertindak sebagai
moderator. Dalam hal ini moderator dapat mengulang pelaksanaan
penilaian kinerja guru untuk kompetensi tertentu yang tidak disepakati atau
mengulang penilaian kinrja secara menyeluruh. Pengajuan usul penilaian
ulang harus dicatat dalam laporan akhir. Dalam kasus ini, nilai penilaian
kinerja guru dari moderator digunakan sebagai hasil akhir penilaian kinerja
guru. Penilaian ulang hanya dilakuakan satu kali dan moderator hanya
bekerja untuk kasus penilaian tersebut.
4. Tahap Pelaporan
Setelah nilai penilaian kinerja guru formatif dan sumatif diperoleh, penilai
wajib melaporkan hasil penilaian kinerja guru kepada pihak yang berwenang
untuk menindaklanjuti hasil penilaian kinerja guru tersebut. Hasil penilaian
formatif dilaporkan kepada kepala sekolah/ koordinator PKB sebagai masukan
untuk merencanakan kegian PKB tahunan. Hasil penilaian sumatif dilporkan
kepada tim penilai tingkat kabupaten/ kota, tingkat provinsi, atau tingkat pusat
sesuai dengan kewenangannya.
Laporan penilaian kinerja guru sumatif ini digunakan oleh tim penilai
tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sebagai dasar perhitungan dan
penetapan angka kredit (PAK) tahunan yang selanjutanya dipertimbangakan
untuk kenaiakan pangkat dan jabatan fungsional guru. Laporan mencakup: (1)
laporan dan evaluasi per kompetensi sesuai format, (2) rakap hasil penilaian
kinerja guru sesuia format, (3) dokumen pendukung lainnya.5
5
Musriadi, Profesi Pendidikan secara Teoritis dan Aplikatif, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm 79-86.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penilaian kinerja guru merupakan bagian dari sistem evaluasi pedidikan, tepatnya
pada aspek pengelolaan sumber daya pendidikan. Pelaksanaan PK guru dimaksudkan
bukan untuk menyulitkan guru, tetapi, sebaliknya PK guru dilaksanakan untuk
mewujudkan guru yang professional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan
oleh kualitas layanan profesi yang bermutu.
Penilaian kinerja mempunyai persyaratan, prinsip-prinsip, aspek dan prosedur
dalam pelaksanaannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, Imron. 2008. Etika Profesi Keguruan. Jember: IAIN Jember Press.
Musriadi. 2018. Profesi Pendidikan secara Teoritis dan Aplikatif. Yogyakarta: Deepublish.
Pianda, Didi. 2018. Kinerja Guru: Kompetensi Guru, Motivasi Kerja, Kepemimpinan Kepala
Sekolah. Sukabumi: CV Jejak.
iii
Analisis Jurnal
1. Identitas
Artika, Rini. Penerapan Analitycal Hierarchy Procces (AHP) dalam Pendukung
Keputusan Penilaian Kinerja Guru pada SD Negeri 095224. Pelita Informatika Budi
Darma, Volume: IV, nomor: 3, hlm 123-128, Agustus 2013. ISSN: 2301-9425.
https://ejurnal.stmik-budidarma.ac.id/index.php/pelita/article/view/309/318. Diakses
pada tanggal 20 Oktober 2019.
2. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan jurnal ini adalah untuk mengetahui penerapan dari Analitycal
Hierarchy Procces (AHP) dalam pendukung keputusan penilaian kinerja guru pada
SD Negeri 095224.
3. Fakta-fakta Unik.
- Fuzzy Multy-Attribute Decision Making (FMADM) adalah suatu metode yang
digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan
kriteria tertentu.
- AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah
multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki.
- Algoritma menjadi sistem pendukung keputusan dalam pendukung keputusan
penilaian kinerja guru terbagi dalam beberapa langkah yaitu: 1) algoritma
perbandingan kriteria dan 2) algoritma keputusan.
4. Pertanyaan yang Dapat Dimunculkan
- Apakah sistem tersebut menambah kriteria dalam pengambilan keputusan
penilaian kinerja guru?
- Selain HAP, apa metode lain yang dapat dilakukan?
- Seberapa berperannya metode AHP?
5. Refleksi
Dari jurnal tersebut dapat diambil pembelajaran:
- Pemberian kriteria-kriteria dalam penentuan penilaian kinerja guru dapat
membantu dalam mengambil keputusan untuk menentukan kinerja guru yang
berprestasi.
iv
- Dengan menerapkan metode Analitycal Hierarchy procces (AHP) proses
pemilihan penilaian kinerja guru lebih efesien sehingga pihak sekolah lebih cepat
memutuskan guru yang berprestasi.
- Sistem pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Analitycal
Hierarchy procces (AHP) telah membantu pihak sekolah delam menentukan
pemilihan kinerja guru yang berprestasi.