Anda di halaman 1dari 12

PENILAIAN KINERJA GURU (PKG)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Etika dan Profesi Keguruan

Dosen Pengampu:
Medina Nur Asyifah Purnama, M.Pd.I

Disusun Oleh:
Kelompok 7

1. Devi Anggraeni (203190097)


2. Novita Imansari (203190079)
3. Putri Alfiyatul R. (203190083)
4. Serly Zahrotunnisa (203190104)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam bidang pendidikan.
Guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan dan
hasil pendidikan. Guru adalah pendidik profesional yang mempunyai tugas,
fungsi, dan peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan utama
dari seorang guru yaitu mengarah pada pengembangan dan pembedayaan
potensi manusia, sehingga dapat menjadi manusia yang berperadaban, menjaga
solidaritas, tulus, dalam bekerja, kemanusiaan. Oleh karena itu, pendidikan perlu
ditata dengan baik agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan.
Kualitas pendidikan, terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar
tersebut guru memegang peran yang sangat penting. Harus diakui bahwa guru
adalah dreator proses belajar mengajar. Guru akan mengembangkan suasana
bebas bagi peserta didik untuk mengkaji apa yang menarik dan mampu
mengekspresikan ide-ide dan kreativitasnya dalam batas-batas norma yang
ditegakkan secara konsisten. Meskipun fasilitas pendidikan lengkap dan
canggih, namun apabila tidak ditunjang oleh keadaan guru yang berkualitas,
maka mustahil akan menimbulkan proses belajar dan pembelajaran yang
maksimal. Oleh karena itu guru harus disupervisi dalam konteks kualitas
kinerjanya sehingga dapat berbanding lurus dengan fungsi untuk meningkatkan
kualitas mutu pendidikan. Maka, dalam pembuatan makalah ini pemakalah akan
memaparkan lebih lanjut materi dan pemakalah mengangkat judul Penilaian
Kinerja Guru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penilaian kinerja guru (PKG)?
2. Sebutkan tujuan dari penilaian kinerja guru (PKG)!
3. Apa saja penilaian dalam PKG?
4. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran Merencakan Pembelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahuui pengertian dari penilaian kinerja guru (PKG).
2. Untuk mengetahui tujuan dari penilaian kinerja guru (PKG).
3. Untuk mengetahui penilaian dalam PKG.
4. Untuk mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran Merencakan
Pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Kinerja Guru (PKG)


Kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja,
pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja, atau unjuk kerja. Menurut
Mangkunegara, menyatakan bahwa, kinerja adalah perbuatan dan prestasi serta
keterampilan yang ditunjukkan oleh seseorang di dalam melakukan perbuatan
atau pekerjaan. Dari beberapa pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah pelaksanaan kerja, unjuk kerja, dan hasil kerja yang dicapai oleh
karyawan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawabnya untuk mencapai
tujuan organisasi, meliputi adanya sasaran, kuantitas, kualitas, efektifitas dan
efesiensi. Sedangkan Kinerja mengajar guru adalah kemampuan seorang guru
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.1
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, Penilian Kinerja Guru adalah
penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan
karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat
dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan,
penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan
sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007
tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Sistem Penilian
Kinerja Guru adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi
kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran
penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya.
Hasil Penilian Kinerja Guru diharapkan dapat bermanfaat untuk
menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam

1
Abdul Qodir Muslim dan Ismail Suardi Wekke, “Model Penilaian Kinerja Guru,” STAIN
Sorong, 11, no. 1 (Juni 2018): 38.
menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi.
Penilaian Kinerja Guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai dengan tugas
pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah. Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan,
kompetensi yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi
pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat
kompetensi ini telah dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus dapat
ditunjukkan dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan dan sikap guru
dalam melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan.2
B. Tujuan Penilaian Kinerja Guru (PKG)
Tujuan utama penilaian kinerja guru adalah untuk menguji kompetensi
dan untuk pengembangan profesi. Jika tujuan penilaian kinerja untuk menguji
kompetensi guru maka penilainya adalah kepala sekolah dan pengawas, untuk
keperluan pengembangan profesi penilaian dapat dilakukan oleh rekan sejawat,
siswa, atau penilaian diri (self evaluation). Menurut Boyd, Ronald T. C. dalam
Akhmad Sudrajad berbagai sistem penilaian kinerja guru digunakan, yang
umumnya bertujuan untuk mengukur kompetensi guru dan mendukung
pengembangan profesional.
Ada beberapa tujuan dalam penilian kinerja guru yaitu sebagai berikut
1). Meninjau prestasi masa lalu sebagai dasar utama dalam membuat
keputusan berkaitan dengan pemberian umpan balik kinerja kepada
guru.
2). Penilaian prestasi juga bisa sebagai upaya memotivasi guru dengan
menunjukkan pada pihak yang dinilai pemahaman akan apa yang
diharapkan dari mereka.
3). Evaluasi kinerja bisa meningkatkan pemahaman manajerial. Program
evaluasi dapat mendorong kepala sekolah mengamati perilaku guru.
Melalui pengamatan lebih banyak dan seksama, meningkatkan

2
Zainal Abidin dan Sutrisno, “Analisis Penilaian Kinerja Guru (PKG) dalam Upayanya
Melakukan Penjaminan Mutu Guru di dalam Kelas,” Universitas Indraprasta PGRI, 1, no. 1 (Oktober
2014): 17–18.
pemahaman bersama antara kepala sekolah dan guru. Pengumpulan
informasi melalui pengamatan juga memberikan dasar untuk
menetapkan kebutuhan sumber daya manusia dan pelatihan.
Informasi dari evaluasi juga bisa digunakan untuk melakukan tes
efektivitas teknik seleksi dan pengembangan serta pengambilan
keputusan, dengan membandingkan evaluasi dengan skor tes, nilai
wawancara, dan alat seleksi lainnya.
4). Evaluasi kinerja akan mengurangi favoritisme dalam membuat
keputusan. Favoritisme dapat membuat ketegangan hubungan antara
kepala sekolah dengan guru dan menciptakan ketidakpuasan atas
kebijakan sekolah.3
C. Penilaian Dalam PKG
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, penilaian kinerja guru adalah
penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatan.4

Ada beberapa aspek dalam penilaian yaitu :

a. Aspek Kognitif
Keberhasilan belajar yang diharapkan pada aspek kognitif adalah
keberhasilan pada penguasaan pengetahuan. Hal ini meliputi penguasaan
pengetahuan yang menekankan pada:
1. Mengenal dan mengingat kembali materi yang telah diajarkan.
2. Pemahaman (comprehension), memahami hubungan yang sederhana
diantara fakta-fakta atau konsep.
3. Penerapan (application), kemampuan menggunakan konsep- konsep
abstrak pada objek-objek khusus dan konkret.

Sukanti, “Peran Penilaian Kinerja Guru Dalam Pengembangan Profesi Pendidik”. Hlm 4.
3
4
Ardi Kurniawan, “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN METODE SIMPLE
ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SD NEGERI 1 WONOROTO BERBASIS WEBSITE,” 2016,
6.
4. Analisis, yaitu menganalisa suatu hubungan atau situasi yang
kompleks atas konsep-konsep dasar.
5. Sintesis, yaitu kemampuan untuk menggeneralisasi pengetahuan
yang didapat.
6. Evaluasi, yaitu kemampuan dalam menilai atau menyelesaikan
problem baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
b. Aspek Efektif
Aspek afektif mencakup lima aspek yaitu memperhatikan,
merespon, menilai, organisasi, dan mempribadian nilai. Aspek afektif ini
berhubungan dengan sikap mental, perasaan dan kesadaran siswa. Hasil
belajar dalam aspek ini diperoleh melalui proses internalisasi, yaitu suatu
proses ke arah pertumbuhan batiniah dan rohaniah siswa. Pertumbuhan
ini terjadi ketika siswa menyadari sesuatu nilai yang terkandung dalam
pengajaran agama dan kemudian nilai-nilai itu dijadikan suatu sistem
nilai diri, sehingga menuntun segenap pernyataan sikap, tingkah laku dan
perbuatan moralnya dalam menjalani kehidupan ini.
c. Aspek Psikomotorik
Psikomotorik merupakan aspek yang bersangkutan dengan
keterampilan yang lebih bersifat fa'aliah dan konkret. Walaupun
demikian hal itu pun tidak terlepas dari kegiatan belajar yang bersifat
mental (pengetahuan dan sikap). Hasil belajar aspek ini merupakan
tingkah laku nyata dan dapat diamati.
Aspek psikomotorik terbagi atas tujuh aspek, yaitu:
• Persepsi, yaitu kemampuan menggunakan indra untuk
memperoleh bimbingan yang bersifat kegiatan motorik.
• Kesiapan, yang meliputi kesiapan mental, kesiapan fisik,
maupun kemauan untuk bertindak.
• Respon terbimbing, respon ini meliputi menirukan sesuai dengan
bimbingan.
• Keterampilan mekanisme, merupakan pekerjaan yang
menunjukkan bahwa respon yang dipelajari telah menjadi
kebiasaan.
• Respon kompleks, keterampilan nyata gerakan motorik yang
terampil.
• Adaptasi, kemampuan beradaptasi sesuai dengan situasi yang
dihadapi.
• Organisasi, keterampilan pola- pola gerakan yang baru untuk
menyesuaikan dengan situasi khusus atau bermasalah.
Secara umum alat penilaian dapat dikelompokan kedalam dua kelompok
alat penilaian bentuk tes dan alat penilaian bukan tes.
a. Bentuk Tes
Dari segi pelaksanaannya, tes dibagi kedalam tiga kategori; tes
tulisan, tes lisan dan tes tindakan. Dari segi bentuk soal dapat
diklasifikasikan ke dalam lima bentuk soal, yaitu (a) soal pilihan
ganda, (b) soal benar salah, (c) soal menjodohkan, (d) uraian
/jawaban singkat, dan (e) soal bentuk uraian bebas ( free essay).
Dilihat dari segi cara atau pola jawaban yang diberikan, soal dapat
dibedakan ada soal yang telah disediakan.
b. Bentuk Non Tes
1) Wawancara dan Quistioner
2) Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat atau
perhatian
3) Observasi
4) Studi kasus
5) Sosiometri dapat dilakukan dengan cara menyuruh siswa di kelas
untuk memmilih satu atau dua teman yang paling disukainya.5

5
Ferdinan, PENILAIAN KINERJA MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, Jurnal Tarbawi|
Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082. Hal 136-137
D. Kinerja Guru dalam Pembelajaran Merencakan Pembelajaran
Kinerja guru dalam pembelajaran adalah hasil kerja seorang guru baik
secara kualitas maupun kuantitas dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung
jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang telah di tetapkan.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen: “guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah”.6
Kinerja guru merupakan kemampuan seorang guru dalam melaksanakan
tugas pembelajaran di sekolah/madrasah dan bertanggung jawab atas peserta
didik dibawah bimbingannya dengan meningkatkan prestasi belajar peserta
didik. Menurut Sanjaya, kinerja guru berkaitan dengan tugas perencanaan,
pengelolaan/pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi/penilaian hasil belajar
siswa.7
Kinerja guru juga dapat ditunjukkan dari kemampuan dan keberhasilan
guru dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang ditunjukkan oleh
dimensi:
1) Kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan indikator
a. Merencanakan pengelolaan pembelajaran
b. Merencanakan pengorganisasian bahan pelajaran
c. Merencanakan pengelolaan kelas
d. Merencanakan penilaian hasil belajar
2) Dimensi kemampuan melaksanakan pembelajaran dengan indikator
a. Melalui pembelajaran
b. Mengelola pembelajaran
c. Mengorganisasikan pembelajaran
d. Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar
e. Mengakhiri pembelajaran

6
Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),cet. Ke-2, hlm. 52
7
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Prenada Media, 2005), hlm. 13-14.
3) Dimensi kemampuan melaksanakan hubungan antar pribadi dengan
indikator
a. Mengembangkan sikap positif peserta didik
b. Menampilkan kegairahan dalam pembelajaran
c. Mengelola intraksi prilaku dalam kelas
4) Dimensi kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar dengan indikator
a. Melaksanakan penilaian
b. Mengelola dan menilai hasil penilaian
c. Memanfaatkan hasil penilaian
d. Melaporkan hasil penilaian
5) Dimensi kemampuan melaksanakan program pengayaan dengan indikator
a. Memberikan tugas
b. Memberikan bahan bacaan
6) Dimensi kemampuan melaksanakan program remedial dengan indikator
a. Memberikan bimbingan khusus
b. Penyederhanaan

Dengan demikian yang dimaksud dengan kinerja guru adalah seluruh aktivitas
yang dilakukannya dalam mengemban amanat dan tanggung jawabnya dalam mendidik,
mengajar dan membimbing, mengarahkan, dan memandu siswa dalam mencapai tingkat
kedewasaan dan kematangannya8

8
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza, 2003), hlm.
84.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Penilian Kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas
utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang
guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan,
sebagai kompetensi yang dibutuhkan. Tujuan utama penilaian kinerja guru
adalah untuk menguji kompetensi dan untuk pengembangan profesi. Adapun
beberapa aspek dalam penilaian yaitu : a). Aspek Kognitif, Keberhasilan belajar
yang diharapkan pada aspek kognitif adalah keberhasilan pada penguasaan
pengetahuan. b). Aspek Efektif, Aspek afektif mencakup lima aspek yaitu
memperhatikan, merespon, menilai, organisasi, dan mempribadian nilai. c).
Aspek Psikomotorik, Psikomotorik merupakan aspek yang bersangkutan dengan
keterampilan yang lebih bersifat fa'aliah dan konkret. Alat penilaian dapat
dikelompokan kedalam dua kelompok alat penilaian bentuk tes dan alat
penilaian bukan tes.
Kinerja guru dalam pembelajaran adalah hasil kerja seorang guru baik
secara kualitas maupun kuantitas dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung
jawab dan wewenangnya berdasarkan standar kinerja yang telah di tetapkan.
Kinerja guru juga dapat ditunjukkan dari kemampuan dan keberhasilan guru
dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang ditunjukkan oleh dimensi:
1. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran dengan indikator.
2. Dimensi kemampuan melaksanakan pembelajaran dengan indikator.
3. Dimensi kemampuan melaksanakan hubungan antar pribadi dengan
indikator.
4. Dimensi kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar dengan indikator.
5. Dimensi kemampuan melaksanakan program pengayaan dengan indikator.
6. Dimensi kemampuan melaksanakan program remedial dengan indikator.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Qodir Muslim dan Ismail Suardi Wekke, “Model Penilaian Kinerja Guru,”
STAIN Sorong, 11, no. 1 (Juni 2018).

Zainal Abidin dan Sutrisno, “Analisis Penilaian Kinerja Guru (PKG) dalam Upayanya
Melakukan Penjaminan Mutu Guru di dalam Kelas,” Universitas Indraprasta
PGRI, 1, no. 1 (Oktober 2014).

Sukanti, “Peran Penilaian Kinerja Guru Dalam Pengembangan Profesi Pendidik”.

Ardi Kurniawan, “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) MENGGUNAKAN
METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SD NEGERI 1
WONOROTO BERBASIS WEBSITE,” 2016.

Ferdinan, PENILAIAN KINERJA MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, Jurnal


Tarbawi| Volume 1|No 2| ISSN 2527-4082.

Supardi, Kinerja Guru, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014),cet. Ke-2.

Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi,


(Jakarta: Prenada Media, 2005).

Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Misaka Galiza,


2003).

Anda mungkin juga menyukai