Anda di halaman 1dari 17

1

NASKAH PUBLIKASI

SUPERVISI AKADEMIK MEMODERASI


KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
TERHADAP KINERJA GURU

STUDI KASUS PADA GURU SMK SWASTA SE-KECAMATAN


AMPELGADING DI KABUPATEN PEMALANG

HERU SUBEKTI
NIM : 155 20 200 68

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS STIKUBANK
SEMARANG
2017
2

SUPERVISI AKADEMIK MEMODERASI


KOMITMEN PROFESIONAL DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK
TERHADAP KINERJA GURU

STUDI KASUS PADA GURU SMK SWASTA SE-KECAMATAN


AMPELGADING DI KABUPATEN PEMALANG

Heru Subekti
e-mail : sat1214super@gmail.com

Dr. Sunarto., M.M


e-mail :

Program Pascasarjana Universitas Stikubank Semarang

ABSTRAK
Penelitian ini untuk meneliti mengenai supervisi akademik memoderasi
komitmen profesional dan kompetensi pedagogik terhadap kinerja guru.
Populasi dan sampel penelitian adalah pada Guru SMK Swasta se-Kecamatan
Ampelgading di Kabupaten Pemalang. Data penelitian adalah data primer yang
diperoleh langsung dari responden dengan kuesioner. Metode penelitian
menggunakan pendekatan computer software dengan program SPSS for Windows.
Adapun metode analisis data menggunakan Moderation Regression Analisys
(MRA) tipe quasi moderator.
Dari uji data dan analisis yang dilakukan, penelitian ini memberikan bukti
empiris sebagai berikut: komitmen profesional mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru, kompetensi pedagogik tidak berpengaruh
terhadap kinerja guru, supervisi akademik mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru, supervisi akademik memperlemah hubungan
komitmen profesional dengan kinerja guru, supervisi akademik memperlemah
hubungan kompetensi pedagogik dengan kinerja guru. Implikasi teoritis dan
saran-saran bagi penelitian mendatang juga diuraikan pada bagian akhir dalam
penelitian ini.

Kata kunci: Supervisi Akademik, Komitmen Profesional,


Kompetensi Pedagogik, Kinerja Guru.
3

PERNYATAAN

Dengan ini kami selaku mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Stikubank:

Nama : Heru Subekti

NIM : 155 20 200 68

Jenjang Program Studi : S2 Manajemen

Setuju/tidak setuju *) naskah ringkasan penelitian (calon naskah berkala

penellitian Pascasarjana) yang disusun ole yang bersangkutan setelah mendapat

arahan dari pembimbing, dipublikasi dengan/tanpa *) mencantumkan nama tim

pembimbing sebagai co-author.

Kemudian harap maklum.

Semarang, Maret 2018

HERU SUBEKTI
NIM : 155 20 200 68

Mengetahui,
Pembimbing

Dr. SUNARTO, M.M


NIDN. 0605106201
4

PENDAHULUAN pembelajaran, serta melakukan penelitian


Pendidikan merupakan salah satu dan pengabdian kepada masyarakat.
upaya untuk mewujudkan sumber daya Menurut Mangkunegara (2007)
manusia yang handal bagi pembangunan kinerja guru dipengaruhi oleh tiga faktor
dan memiliki peranan strategis dalam yaitu, (1) faktor individu yang terdiri
mencapai kemajuan suatu bangsa. dari kemampuan, latar belakang,
Keberhasilan pendidikan bukanlah suatu demografi, (2) faktor psikologis yang
hal yang secara otomatis akan tercapai terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian,
dalam penyelenggaraan pendidikan, pembelajaran, dan motivasi, (3) faktor
namun menuntut adanya suatu strategi organisasional yang terdiri dari sumber
dan kajian komprehensif berkaitan daya, kepemimpinan, penghargaan,
dengan bagaimana mengelola berbagai struktur, dan job design.
komponen pendidikan. Komponen Salah satu faktor yang
tersebut adalah guru, kurikulum, mempengaruhi kinerja guru yakni faktor
fasilitas, biaya, kepemimpinan, individual yakni kemampuan, kemahiran
hubungan sekolah dan masyarakat dan atau kompetensi guru. Pendidik yang
peserta didik. Komponen yang paling profesioanal memiliki seperangkat
menentukan keberhasilan pendidikan kompetensi yang dipersyaratkan untuk
adalah komponen sumber daya manusia menopang tugas dan fungsinya sebagai
pendidikan yaitu guru. Guru merupakan pendidik. Pendidik profesional tidak
orang yang memberikan pengarahan, hanya sekedar menguasai bidang ilmu,
bimbingan, dan pelatihan kepada peserta bahan ajar, dan metode, tetapi juga harus
didik untuk mencapai tujuan pendidikan. mampu memotivasi peserta didik
Guru sebagai penentu mempunyai kecakapan yang tinggi dan
kependidikan merupakan salah satu berwawasan luas.
faktor penentu keberhasilan tujuan Kompetensi professional sesuai
pendidikan, karena guru yang dengan Undang-undang Nomor 14
langsung bersinggungan dengan peserta Tahun 2005 tentang guru dan dosen,
didik. Guru sebagai penentu kualitas yang menegaskan bahwa guru wajib
pembelajaran yang tentunya akan memiliki kualifikasi akademik,
menentukan kualitas lulusan. Dalam kompetensi, sertifikat pendidik, sehat
proses pendidikan disekolah, guru jasmani dan rohani, memenuhi
memiliki tugas ganda yaitu sebagai kualifikasi lain yang dipersyaratkan
pengajar dan sebagai pendidik. Sebagai satuan pendidikan tempat bertugas, serta
pengajar guru bertugas mentransfer ilmu memiliki kemampuan untuk
pada peserta didik agar menjadi manusia mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
susila yang cakap, aktif, kreatif dan Kompetensi professional dapat
mandiri. diartikan sebagai kemampuan dasar
Dalam mewujudkan kualitas melaksanakan tugas keguruan yang
pendidikan yang di nyatakan dalam dapat dilihat dari kemampuan
Undang-Undang Republik Indonesia merencanakan program belajar
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem mengajar, kemampuan melaksanakan
Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2 atau mengelola proses belajar mengajar
menyatakan bahwa pendidik merupakan dan kemampuan menilai proses belajar
tenaga profesional yang bertugas mengajar (Hasibuan: 2000 dalam Satya;
merencanakan dan melaksanakan proses 2012). Kompetensi pedagogik dapat
pembelajaran, menilai hasil juga diartikan seperangkat kemampuan
yang harus dimiliki guru dalam
5

melaksanakan tugasnya secara dipengaruhi oleh komitmen profesional


profesional (Permendiknas RI No.16; seorang guru.
2007). Sedangkan faktor organisasional
Penelitian mengenai pengaruh yang turut mempengaruhi kinerja guru
kompetensi guru terhadap kinerja guru yakni supervisi akademik. Supervisi
oleh Shukla (2014), Xu dan Ye (2013), akademik di laksanakan sebagai upaya
Liakopaulau (2011), Sudriyah dan Lie meningkatkan kualitas produk didik
Liana (2015), hasil penelitian melalui usaha memotivasi,
menunjukan adanya pengaruh signifikan membimbing, membina, dan
antara kompetensi professional guru mengarahkan guru mengembangkan
terhadap kinerja guru. Namun demikian kemampuannya mengelola proses
terdapat perbedaan penelitian yang pembelajaran untuk mencapai tujuan
dilakukan oleh Tutu (2012) yang pembelajaran. Peran supervisor, selain
menunjukan tidak signifikan antara memberikan pembinaan berkenaan
kompetensi professional dengan kinerja dengan pengelolaan pembelajaran,
guru. kepala sekolah juga harus dapat
Guru yang memiliki kinerja tinggi, membangkitkan semangat guru-guru dan
tentu memiliki komitmen yang tinggi pegawai sekolah untuk bekerja lebih
terhadap profesinya. Komitmen baik, memberikan kesempatan kepada
profesional guru merupakan tingkat guru untuk mengikuti pendidikan dan
loyalitas guru pada profesinya, dimana pelatihan melalui berbagai kegiatan
guru menjalankan tugas dan peningkatan mutu guru diantaranya
kewajibannya mengajar, menaati norma melalui kegiatan seminar, lokakarya dan
aturan dan kode etik profesi, dan memperhatikan kenaikan pangkat serta
bertindak atau bekerja dalam upaya jabatannya.
menjalankan tugasnya dengan tingkat Supervisi akademik telah diatur
keberhasilan yang tinggi. Komitmen pada Permendikas No. 13 Tahun 2007
professional guru dapat diaktualisasikan bahwa supervisi akademik adalah
melalui performasi guru dalam mengajar serangkaian kegiatan membantu guru
misalnya: rasa antusias, karismatik guru, mengembangkan kemampuannya
kepedulian terhadap siswa dan lingkungan, mengelola proses pembelajaran untuk
motivasi, berpikir adil, dukungan, mencapai tujuan pembelajaran.
fleksibilitas, suka bergaul, empatik, tahan Prosedur pelaksanaan supervisi
terhadap tekanan dan mudah beradaptasi. akademik terdiri atas: (1) tahap
Penelitian yang merencanakan supervisi, (2) tahap
menunjukan bahwa komitmen pelaksanaan supervisi, yaitu pelaksanaan
profesional guru berpengaruh observasi supervisi baik secara langsung
terhadap kinerja guru diteliti maupun tidak langsung, (3) tahap
juga oleh Veronica T. (2015), pelaporan dan (4) tahap tindak lanjut.
Bagraim (2003), Shojaie, Penelitian mengenai supervisi
Jandaghi dan Khanifar (2010) terhadap kinerja guru pernah dilakukan
yang menunjukan hasil oleh Rismawan (2015), Sudriyah dan
signifikan antara komitmen Liana (2015), Murat dan Sibel (2010),
professional guru terhadap Barinto (2012), Jamaludin (2013) dan
kinerja guru. Namun sebaliknya hasil Syukri, Harun, Usman (2013) yang
penelitian Sarmawa (2015) mengatakan menunjukan adanya pengaruh positif
bahwa peningkatan kinerja guru tidak supervisi akademik dengan kinerja guru.
Sementara itu hasil yang tidak signifikan
6

ditemukan oleh Ernawati dan Marjono sistematis diharapkan adanya


(2007). kemungkinan dapat memperkuat atau
Indikator yang menunjukan memperlemah komitmen profesional
penurunan kinerja tugas masih dijumpai dan kompetensi pedagogik terhadap
guru belum memiliki dokumen kinerja guru SMK Swasta se-
administrasi sebagai berikut, membuat Kecamatan Ampelgading di Kabupaten
program tahunan, membuat program Pemalang.
semesteran, membuat pragram setiap Berdasarkaan uraian diatas,
mengajar (RPP), mengkaji bahan terdapat 3 indikasi yang menyebabkan
pelajaran yang diajarkan, menelaah buku penurunan kinerja guru yakni: 1) guru
pelajaran, melaksanakan kegiatan yang kurang memiliki tingkat kepercayaan diri
relevan dengan mata pelajaran, terhadap kemampuan dirinya dalam
menggunakan media belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa. 2)
menggunakan perpustakaan, dalam organisasi sekolah guru kurang
menggunakan LKS, menilai efektivitas memiliki loyalitas dan dedikasi kepada
PBM/KBM setiap hari, menyusun kisi sekolah. 3) peran supervisi kepala
kisi soal, menguji soal lebih dulu, sekolah belum sepenuhnya dilakukan.
melakukan pretes awal pelajaran, Perbedaan hasil-hasil penelitian
melakukan postes akhir pelajaran. (research gap) dan fenomene diatas,
Berdasarkan studi empirik, maka perlu dilakukan penelitian kembali
beberapa kelalaian guru dalam untuk menegaskan adanya supervisi
melaksanakan tugas dalam akademik memoderasi komitmen
pembelajaran antara lain, 1) tidak profesional dan kompetensi pedagogik
menggunakan RPP (Rencana terhadap kinerja guru.
Pelaksanaan Pembelajaran) sebagai Selanjutnya rumusan masalah
pedoman pelaksanaan kegiatan dirinci ke dalam pertanyaan– pertanyaan
pembelajaran, 2) tidak berusaha penelitian sebagi berikut :
mengembangkan materi pembelajaran 1. Bagaimana komitmen profesional
dan tidak menggunakan alat bantu mempengaruhi terhadap kinerja guru
mengajar, 3) tidak memperhatikan SMK Swasta se-Kecamatan
kemampuan awal peserta didik, 4) tidak Ampelgading di Kabupaten
melakukan evaluasi kegiatan Pemalang?
pembelajaran. Dengan demikian arahan, 2. Bagaimana kompetensi pedagogik
bimbingan, motivasi untuk perbaikan mempengaruhi terhadap kinerja guru
pembelajaran sangat perlu diberikan. SMK Swasta se-Kecamatan
Dalam pelaksanaan supervisi Ampelgading di Kabupaten
akademik terhadap guru di SMK Swasta Pemalang?
se-Kecamatan Ampelgading Kabupaten 3. Bagaimana supervisi akademik
Pemalang belum optimal. Kepala mempengaruhi terhadap kinerja guru
sekolah dalam melaksanakan supervisi SMK Swasta se-Kecamatan
cenderung menilai dan mengawasi apa Ampelgading di Kabupaten
yang dikerjakan oleh guru. Kepala Pemalang?
sekolah dalam melaksanakan tugas 4. Apakah supervisi akademik
sering cenderung hanya melaksanakan memoderasi pengaruh komitmen
supervisi manajerial, sedangkan profesional terhadap kinerja guru
supervisi akademiknya terabaikan. SMK Swasta se-Kecamatan
Dengan adanya supervisi akademik dari Ampelgading di Kabupaten
kepala sekolah yang terencana dan Pemalang?
7

5. Apakah supervisi akademik time period (Bernardian, John H. dan


memoderasi pengaruh kompetensi Joyce E. A. Russell, 1993) (kinerja
pedagogik terhadap kinerja guru didefinisikan sebagai catatan mengenai
SMK Swasta se-Kecamatan outcome yang dihasilkan dari suatu
Ampelgading di Kabupaten aktivitas tertentu, selama kurun waktu
Pemalang? tertentu pula), 5) hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok
TELAAH PUSTAKA DAN orang dalam suatu organisasi, sesuai
PENGEMBANGAN HIPOTESIS dengan wewenang dan tanggung jawab
1. Konsep Kinerja Guru masing-masing, dalam rangka upaya
Kinerja adalah hasil kerja yang mencapai tujuan organisasi bersangkutan
dapat dipakai oleh seseorang atau secara legal, tidak melanggar hukum dan
sekelompok orang dalam suatu sesuai dengan moral maupun etika.
organisasi, sesuai dengan wewenang dan Berdasarkan beberapa definisi
tanggung jawab masing– masing dalam diatas, maka kinerja guru adalah hasil
rangka mencapai tujuan organisasi. kerja secara kualitas maupun kuantitas
Udiyono (2011) menjelaskan bahwa yang dapat dicapai oleh seorang guru di
kinerja adalah hasil kerja yang ingin satuan pendidikan (sekolah) sesuai
dicapai oleh seseorang atau kelompok dengan tugas dan tanggung jawab yang
orang dalam suatu organisasi sesuai dibebankan kepadanya didasarkan
dengan wewenang dan tanggung jawab kecakapan, pengalaman dan
masing-masing dalam rangka mencapai profesionalismenya dalam mencapai
tujuan organisasi secara legal, tidak tujuan pendidikan
melanggar hukum dan sesuai dengan Menurut Sudarmanto (2009)
moral dan etika. Hasibuan (2001) banyak faktor yang menyebabkan
mengemukakan kinerja (prestasi kerja) sumber daya manusia memiliki kinerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai unggul, sehingga mampu mendorong
seseorang dalam melaksanakan tugas- keberhasilan organisasi. Faktor-faktor
tugas yang dibebankan kepadanya yang yang dapat menentukan terhadap kinerja
didasarkan atas kecakapan, pengalaman individu yaitu kompetensi, organisasi,
dan kesungguhan serta waktu. kepemimpinan, partisipasi, fungsi-fungsi
Sedarmayanti (2008) mengutip manajemen, kejelasan arah karier,
definisi kinerja atau performance dari budaya organisasi dan sistem
beberapa pendapat yakni; 1) perbuatan, penghargaan.
pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja, Menilai kinerja guru adalah suatu
pelaksanaan pekerjaan yang berdaya proses menentukan tingkat keberhasilan
guna, 2) pencapaian/prestasi seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugas
berkenaan dengan tugas yang diberikan pokok mengajar dengan menggunakan
kepadanya, 3) hasil kerja seorang patokan-patokan tertentu. Kinerja guru
pekerja, sebuah proses manajemen atau adalah kemampuan guru dalam
suatu organisasi secara keseluruhan, mencapai tujuan pembelajaran, yang
dimana hasil kerja tersebut harus dilihat dari penampilannya dalam
dapat ditunjukkan buktinya secara melakukan proses belajar mengajar.
konkrit dan dapat diukur (dibandingkan Diknas sampai saat ini belum melakukan
dengan standar yang telah ditentukan), perubahan yang mendasar tentang
4) Performance is defined as the record standar kinerja guru, dan secara garis
of outcomes produced on a specific job besar. Masih mengacu pada rumusan 12
function or activity during a specific kompetensi dasar yang harus dimiliki
8

guru yaitu: 1) menyusun rencana 3). normatif profesional commitment


pembelajaran; 2) melaksanakan (individu merasa mereka harus
pembelajaran; 3) menilai prestasi tinggal di profesi mereka), yakni
belajar; 4) melaksanakan tindak lanjut sejauh mana individu merasa
hasil penilaian prestasi belajar peserta mereka harus tinggal di profesi
didik; 5) memahami landasan melalui rasa kewajiban (Smith &
kependidikan; 6) Memahami kebijakan Hall, 2008).
pendidikan; 7) memahami tingkat 3. Konsep Kompetensi pedagogik
perkembangan siswa; 8) memahami Venkataiah (2000), mendefinisikan
pendekatan pembelajaran yang sesuai kompetensi guru sebagai pengetahuan,
materi pembelajaran; 9) menerapkan keterampilan atau keahlian profesional
kerjasama dalam pekerjaan; 10) dimana: (1.) dimiliki oleh seorang guru
memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam dan (2) pengetahuan yang relevan
pendidikan; 11) menguasai keilmuan dan dengan praktek mengajar. Walker
ketrampilan sesuai materi pembelajaran; (1992), mengembangkan definisi berikut
dan 12) mengembangkan profesi kompetensi professional sebagai
(Depdikbud, 2004). pengetahuan, keterampilan dan sikap
2. Konsep Komitmen Profesional yang ditunjukan seorang guru dalam
Komitmen professional adalah melakukan peran dan tugasnya untuk
tingkat loyalitas individu pada peningkatan kualitas atau prestasi
profesinya seperti yang dipersepsikan sehingga membuat siswa menjadi
oleh individu tersebut. Komitmen kompeten.
professional mendasari perilaku sikap Dimensi kompetensi professional
dan orientasi professional seseorang menurut penelitian Shashi Shukla
dalam menjalankan tugas atau (2010) dalam penelitinnya yang berjudul
pekerjaannya. Norma aturan dan kode Teaching Competency, Professional
etik profesi yang berfungsi sebagai Commitment and Job Satisfaction-A
suatu mekanisme pengendalian akan Study of Primary School Theacher,
dapat menentukan kualitas pekerjaan antara lain:
seorang professional (Badjuri, 2009). 1. Kompetensi kontekstual meliputi
Berdasarkan teori Meyer & tatanan sosial dan system budaya,
Allen (1997) dalam Delima, Veronica termasuk menangani masalah
T. (2015) dimensi komitmen pemborosan dan stagnasi,
professional yang dikembangkan, antara keanekaragaman dalam masyarakat,
lain: mengembangkan masyarakat
1). afektif profesional commitment, kohesif..
yakni sejauh mana guru disekolah 2. Kompetensi konseptual mencakup
berusaha mengidentifikasi untuk pengetahuan tentang tahap-tahap
membantu sekolah untuk mencapai perkembangan anak, perspektif yang
tujuan (Smith & Hall, 2008). benar terhadap pendidikan dan
2). Continuance profesional implikasi pendidikan.
commitment (individu merasa 3. Kompetensi konten meliputi
mereka harus tinggal dalam profesi kegiatan menyenangkan, intervensi
mereka). Yakni sejauh mana media, pembelajaran individu dan
individu merasa mereka harus penyediaan lingkungan yang
tinggal di profesi karena akumulasi diperkaya untuk belajar.
investasi atau kurangnya alternatif 4. Kompetensi transaksional meliputi
sebanding (Smith & Hall, 2008). perencanaan tindakan dan evaluasi,
9

dimasukkannya kegiatan seperti membantu guru dalam mengembangan


bercerita, bernyanyi dll dalam kompetensi, b) mengembangkan
proses pengajaran kurikulum, c) mengembangkan
5. Kompetensi pada kegiatan kelompok kerja guru dan mmbimbing
pendidikan lainnya termasuk penelitian tindakan kelas.
penanaman nilai-nilai kemanusiaan, Dimensi supervisi merujuk
perayaan event nasional dan pada Permen No. 13 Tahun 2007
kegiatan kehidupan masyarakat. tentang Standar Kepala Sekolah serta
6. Kompetensi pengembangan materi pedoman lembar observasi kemampuan
pembelajaran, mengajar pusat pendidikan dan pelatihan
7. Kompetensi evaluasi meliputi proses pegawai departemen Pendidikan Dan
evaluasi positivistik, pentingnya Kebudayaan RI tahun 2009.
umpan balik dll. 5. Konsep Moderasi
8. Kompetensi manajemen kelas Sesuai dengan konsep
meliputi keterampilan pengelolaan pemoderasi (moderating) dinyatakan
kelas dan peran dan tanggung jawab bahwa variabel moderating adalah
guru. variabel independen yang akan
9. Kompetensi untuk bekerja sama menguatkan atau melemahkan hubungan
dengan orang tua termasuk peran antara variabel independen lainnya
orang tua dan kebutuhan kerjasama terhadap variabel dependen (Ghozali,
mereka dalam proses belajar 2011). Sharma et all dalam Sunarto
mengajar. (2008) membedakan variabel moderator
10. Kompetensi yang terkait dengan kedalam empat tipe, yaitu pure
bekerja sama dengan masyarakat moderasi, quasi moderasi, homologiser
dan instansi lain termasuk moderasi, predictor moderasi.
pengetahuan tentang pentingnya Hubungan Antar Variabel dan
masyarakat dalam pengembangan Pengembangan Hipotesis
holistik siswa.
4. Konsep Supervisi Akademik 1. Pengaruh Komitmen Profesional
Menurut Arikunto (2006) (X1) Terhadap Kinerja Guru (Y)
supervisi akedemik adalah supervisi ` Komitmen profesional guru
yang menitikberatkan pengamatan pada merupakan tingkat loyalitas guru pada
masalah akademik, yaitu langsung profesinya, dimana guru menjalankan
berada dalam lingkup kegiatan tugas dan kewajibannya mengajar,
pembelajaran yang dilakukan oleh guru menaati norma aturan dan kode etik
untuk membantu siswa ketika sedang profesi, dan bertindak atau bekerja
dalam proses belajar. dalam upaya menjalankan tugasnya
Menurut Oliva (1986: 51) bahwa dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.
kegiatan supervisi dimaksudkan untuk Dengan menunjukkan komitmen
membantu guru dalam: a) merencanakan terhadap profesional yang dijalani maka
pembelajaran, b) menyajikan materi guru mengharapkan adanya pengakuan
pembelajaran, c) mengevaluasi sebagai profesional oleh sekolah dan
pembelajaran, d) mengelola kelas, e) masyarakat. Pengakuan sebagai
mengembangkan kurikulum, f) profesional oleh sekolah dan masyarakat
mengevaluasi diri guru sendiri, g) akan menimbulkan perasaan bangga
bekerja sama dengan kelompok, h) dan mendorong timbulnya kinerja guru.
inservice program. Asmani (2008) tujuan Penelitian yang
diadakannya supervisi adalah: a) menunjukan bahwa komitmen
10

profesional guru berpengaruh Supervisi merupakan bagian dari


terhadap kinerja guru diteliti kegiatan administrasi yang
juga oleh Veronica (2015), yang diorientasikan kepada para guru dan
menunjukan hasil signifikan tenaga kependidikan lainnya untuk
antara komitmen professional meningkatkan pembelajaran dan
guru terhadap kinerja guru. pencapaian mutu pendidikan. bentuk
Berdasarkan uraian diatas, maka pelayanan kepada guru lebih
peneliti mengajukan hipotesis ke-2, mengembangkan proses pembelajaran di
yakni: kelas lebih bermutu, artinya semua
H1 : Komitmen profesional kesulitan guru dalam situasi
berpengaruh terhadap pembelajaran di kelas akan dibantu
kinerja guru. supervisi untuk memecahkannya.
2. Pengaruh Kompetensi Pedagogik Supervisi pada dasarnya merupakan
(X2) Terhadap Kinerja Guru (Y) proses pemberian bantuan,
Guru adalah jabatan profesional, pembimbingan kepada guru dan
yang memerlukan pendidikan dan personalia sekolah lainnya yang
pelatihan. Pendidikan dan pelatihan itu menangani secara langsung kegiatan
terprogram dan terstruktur secara belajar mengajar di sekolah, untuk
khusus, dipersiapkan secara matang, memperbaiki situasi belajar mengajar
terarah, dan bertujuan. Guru yang agar lebih efektif sehingga prestasi dan
memiliki tugas pokok adalah mencetak mutu pendidikan semakin meningkat.
sumber daya manusia yang sesuai Kesulitan guru di dalam kelas dapat
dengan potensinya secara maksimal berawal dari membuat silabus dan
dituntu memiliki memiliki menganalisis, membuat RPP, memilih
profesionalisme tinggi dibidangnya. metoda dan alat, serta mengevaluasinya.
Penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa kompetensi yang dilakukan oleh Syukri, Cut
professional memiliki korelasi Zahri Harun, Nasir Usman (2013)
positif terhadap kinerja guru menyimpukan bahwa supervisi
oleh Shashi Shukla (2014), hasil akademik mempunyai pengaruh yang
penelitiannya: kinerja mengajar memiliki signifikan terhadap kinerja guru.
korelasi positif yang signifikan dengan Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
tingkat integral kompetensi, kesadaran mengajukan hipotesis ke-3:
industri, kualitas dasar dan kemampuan H3 : Supervisi Akademik
mengajar. Penelitian lain oleh Anguo Xu berpengaruh terhadap kinerja
dan Long Ye (2013), Sudriyah dan Lie guru.
Liana (2015), yang menunjukan 4. Supervisi Akademik Memoderasi
kompetensi professional guru dapat Terhadap Hubungan Kompetensi
meningkatkan prestasi belajar siswa. pedagogik dengan Kinerja Guru
Berdasarkan uraian diatas, maka Supervisi adalah suatu bentuk
peneliti mengajukan hipotesis ke-1, layanan, bantuan profesional atau
yakni: bimbingan bagi guru-guru dan dengan
H2 : Kompetensi pedagogik melalui pertumbuhan kemampuan guru
berpengaruh terhadap ingin meningkatkan mutu pendidikan
kinerja guru. pengajaran. Dengan demikian tujuan
supervisi yang dilakukan kepala sekolah
3. Pengaruh Supervisi Akademik (Z) kepada guru adalah sebagai pengawasan
Terhadap Kinerja Guru (Y) kualitas, penumbuhan motivasi yang
11

pada akhirnya menjadi pengembangan guru akan berusaha meningkatkan


profesionalisme guru. produktivitas kerjanya, sehingga dapat
Kinerja merupakan output meningkatkan pula kinerja guru.
pelaksanaan tugas atau hasil prestasi Penelitian pengaruh supervisi
kerja yang dicapai seseorang menurut terhadap kinerja guru telah diteliti oleh
ukuran yang berlaku untuk pekerjaan Murat dan Sibel (2010), Barinto (2012),
yang bersangkutan. Guru yang memiliki Jamaludin (2013) menemukan bahwa
kompetensi professional yang baik, supervisi berpengaruh signifikan
pastilah memiliki tingkat keberhasilan terhadap kinerja guru. Berdasarkan
dalam melaksanakan tugas pada level uraian diatas, maka peneliti mengajukan
yang tinggi. Tingkat keberhasilan hipotesis ke-5, yakni:
seseorang di dalam melaksanakan tugas H5 : Supervisi memperkuat
pekerjaannya dinamakan level of pengaruh komitmen
performance. Orang yang level of professional terhadap kinerja
performance- nya tinggi dikatakan guru.
produktif.
Berdasarkan uraian diatas, maka METODE PENELITIAN
peneliti mengajukan hipotesis ke-4, Penelitian yang dilaksanakan
yakni: merupakan penelitian Explanatory Study
H4 : Supervisi memperkuat yang membuktikan pengaruh komitmen
Pengaruh kompetensi profesional dan kompetensi pedagogik
pedagogik terhadap terhadap kinerja guru dengan moderasi
kinerja guru. supervisi akademik yang telah
5. Supervisi Akademik Memoderasi dirumuskan dalam hipotesis. Populasi
Terhadap Hubungan Komitmen dalam penelitian ini adalah guru SMK
Profesional dengan Kinerja Guru. Swasta se-Kecamatan Ampelgading di
Supervisi memiliki peran dalam Kabupaten Pemalang sebanyak 104
kegiatan pembelajaran siswa dalam orang.
upaya pemberian bantuan, Jenis data dalam penelitian ini
pembimbingan kepada guru yang adalah data primer. Data primer yaitu
menangani secara langsung kegiatan data yang diperoleh langsung oleh
belajar mengajar di sekolah, untuk pengumpul data dari obyek risetnya
memperbaiki situasi belajar mengajar (Sumarsono, 2004). Data primer
agar lebih efektif sehingga prestasi dan diperoleh dari jawaban kuesioner tiap
mutu pendidikan semakin meningkat. responden dan pengamatan langsung di
Seorang guru harus memiliki lokasi penelitian dengan memberikan
komitmen pada siswa dan proses kuesioner kepada guru tentang
belajarnya. guru akan berusaha untuk komitmen profesional, kompetensi
menguasai secara mendalam bahan/mata pedagogik, supervisi akademik dan
pelajaran yang diajarkannya, serta kinerja guru SMK Swasta se-Kecamatan
mengajarkannya kepada siswa, guru Ampelgading di Kabupaten Pemalang.
bertanggung jawab memantau hasil Metode pengumpulan data yang
belajar siswa melalui berbagai teknik digunakan dalam penelitian ini adalah
evaluasi, mulai cara pengamatan dalam menggunakan kuesioner (daftar
perilaku siswa sampai tes hasil pernyataan) yang diberikan kepada
belajar. Dengan demikiaan supervisi responden. Kuesioner merupakan suatu
akademik akan meningkatkan komitmen metode pengumpulan data dengan
professional yang dimiliki guru, dan memberikan daftar pertanyaan tertutup
12

kepada responden dengan harapan (Gujarati,2003). Hasil uji


memberikan respon atas dasar heteroskedastisitas menunjukkan bahwa
pertanyaan tersebut (Arikunto, 2006). semua variabel memiliki nilai sig lebih
dari 0,05. Hal ini berarti tidak terjadi
HASIL PENELITIAN DAN heteroskedastisitas sehingga penelitian
PEMBAHASAN ini dapat dilanjutkan pada uji berikutnya.
Data penelitian ini dikumpulkan
data kompetensi responden dengan
menggunakan kuesioner. 4. Uji Model
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji statistik F untuk mengetahui
Dalam penelitian ini, suatu apakah variabel-variabel bebas yang
indikator dikatakan valid jika nilai KMO dimasukkan dalam model mempunyai
(Keiser Mayer Olkin of Measuring) lebih pengaruh secara bersama-sama terhadap
dari 0,50 dan Loading Factor dalam variabel terikat (Ghozali, 2009). nilai
component matrix nilainya lebih dari 0,4. signifikansi sebesar 0,001 < 0,05 yang
Hasil uji validitas menunjukan semua mengandung arti bahwa hasil uji regresi
variabel X1, X2, Y dan Z valid semua. peran supervisi akademik memoderasi
Uji reliabilitas ini diukur dengan pengaruh komitmen professional dan
menggunakan koefisien alpha kompetensi pedagogik terhadap kinerja
(Cronbach alpha) dan hasil perhitungan guru dinyatakan layak memenuhi syarat
dengan menggunakan program statislik Goodness of Fit.
SPSS for windows release 17 dengan  > 5. Koefisien Determinasi (R2)
0,7. Berdasarkan hasil uji reliabitas Koefisien determinasi pada intinya
menunjukan semua variabel memiliki mengukur seberapa jauh kemampuan
nilai cronbach alfa > 0,7, sehinggu variabel bebas (X) dalam menerangkan
semua data reliable.: variabel terikat (Y).
α Nilai koefisien determinasi (R2)
Variabel cronba untuk variabel dependen kinerja guru
ch sebesar 0,139 atau 13,9 %. Hal ini
0,869 berarti bahwa komitmen professional,
Komitmen Profesional (X1)
kompetensi professional, dan supervisi
Kompetensi Pedagogik (X2) 0,902 akademik secara bersama-sama memiliki
Kinerja Guru (Y) 0,919 konstribusi (kemampuan menjelaskan)
Supervisi Akademik (Z) 0,914 variabel kinerja guru sebesar 13,9%.
2. Uji Normalitas Data Sedangkan sisanya sebesar 86,1%
Dalam penelitian ini, uji statistik dipengaruhi oleh variable lain yang tidak
yang digunakan adalah Uji Kolmogorov- termasuk dalam model penelitian ini.
Smirnov. Hasil uji normalitas diperoleh 6. Uji Regresi
data nilai Asymp.Sig 0,067 hasil tersebut Pengujian hipotesis menggunakan
> 0,05 sehingga dapat disimpulkan uji regresi dilakukan untuk mengetahui
bahwa data terdistribusi normal. ada tidaknya pengaruh variable bebas
3. Uji Heteroskedastisitas terhadap variable terikat secara parsial.
Model regresi yang baik adalah Variabel Beta Sig
tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk (Constant) 0,000
menguji heteroskedastisitas dapat Komitmen Profesional 0,334 0,007
dilakukan dengan uji Glesjer dengan (X1)
cara meregresi nilai absolute residual Kompetensi Pedagogik -0,155 0,232
terhadap variabel independent (X2)
13

Supervisi Akademik (Z) 0,364 0,000 Komitmen professional guru


Sel. Mutlak [Z-X1] -0,047 0,744 merupakan dorongan dalam diri guru
Sel. Mutlak [Z-X2] 0,126 0,442 dan dorongan dari lingkungan untuk
melaksanakan tugas dan
Hasil penelitian pada uji regresi
tanggungjawabnya sebagai pendidik,
menunjukan hasil sebagai berikut:
yang memberi pengaruh besar terhadap
1. Kompetensi pedagogik mempunyai
sikap guru tersebut untuk dapat
nilai signifikasi sebesar 0,007< 0,05
mengikuti perkembangan ilmu
dan koefisien beta sebesar 0,334.
pengetahuan dan tehnologi. Komitmen
Makna dari hasil tersebut adalah
professional guru dapat diaktualisasikan
bahwa komitmen professional
melalui rasaantusias, kepedulian,
berpengaruh positif dan signifikan
motivasi, berpikiran adil, dukungan,
terhadap kinerja guru. Oleh karena itu
fleksibilitas, sukabergaul, empatik,
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1
terorganisir, tahan terhadap tekanan dan
diterima.
mudah beradaptasi dengan kebijakan
2. Kompetensi pedagogik mempunyai
sekolah.
nilai signifikansi sebesar 0,232 > 0,05
Fenomena yang terjadi pada guru
dan koefisien beta sebesar -0,155.
SMK Swasta se-Kecamatan
Makna dari hasil tersebut adalah
Ampelgading Kabupaten Pemalang
bahwa komitmen professional tidak
menunjukkan guru memiliki komitmen
berpengaruh terhadap kinerja guru.
tinggi, dalam bekerja memiliki loyalitas
Oleh karena itu dapat disimpulkan
dan dedikasi yang tinggi terhadap
bahwa hipotesis 2 ditolak.
organisasi tersebut, namun berdasarkan
3. Supervisi akademik mempunyai
hasil uji regresi menunjukan komitmen
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 dan
professional yang dimiliki oleh guru
koefisien beta sebesar 0,364. Makna
tidak memiliki pengaruh yang signifikan
dari hasil tersebut adalah bahwa
terhadap kinerja guru. Sehingga
suervisi akademik berpengaruh
penelitian ini tidak sejalan dengan
positifdan signifikan terhadap kinerja
penelitian yang dilakukan oleh Delima,
guru. Oleh karena itu dapat
Veronica T. (2015).
disimpulkan bahwa hipotesis 3
2. Kompetensi pedagogik
diterima.
berpengaruh negatif dan tidak
4. Supervisi akademik memperlemah
signifikan terhadap kinerja guru
pengaruh kompetensi professional
Fenomena yang bisa disimpulkan
terhadap kinerja guru dengan
dari kejadian ini adalah usia muda guru
signifikasi 0,744 > 0,05. Oleh karena
memberikan dampak belum adanya
itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis
kematangan berfikir dan kedewasaan
4 ditolak.
dari guru itu sendiri, kurangnya
5. Supervisi akademik memperlemah
menganalisis hasil penilaian dan hasil
pengaruh kompetensi pedagogik
belajar, kurangnya menggunakan
terhadap kinerja guru dengan
informasi hasil dan evaluasi untuk
signifikasi 0,442 < 0,05. Oleh karena
merancang program, dan kurangnya
itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis
mengkomunikasikan hasil penilaian dan
5 ditolak.
belajar terhadap pimpinan mampu
menurunkan kinerja guru. Hasil
PEMBAHASAN
penelitian ini sejalan dengan penelitian
1. Komitmen profesional mempunyai
yang dilakukan oleh Andrea Tutu (2012)
pengaruh positif dan signifikan
yang menyatakan bahwa kompetensi
terhadap kinerja guru
14

pedagogik berpengaruh negatif dan tidak a. Pelaksanaan kegiatan supervisi


signifikan terhadap kinerja. akademik dilakukan tanpa adanya
3. Supervisi akademik mempunyai sosialisasi dari supervisor kepada guru,
pengaruh positif dan signifikan sehingga guru kurang memiliki
terhadap kinerja guru. persiapan.
Kegiatan supervisi akademik yang b. Pelaksanaan kegiatan supervisi
dilakukan oleh kelapa sekolah akademik dianggap sebagai kegiatan
membantu guru dalam menyelesaikan formalitas sekolah, sehingga tidak ada
kesulitan yang dialami oleh guru di analisis penilaian dan tindak lanjut
dalam kelas, dari membuat silabus dan supervisi akademik untuk memperbaiki
menganalisis, membuat RPP, memilih cara mengajar guru.
metoda dan alat, serta mengevaluasinya, c. Instrumen supervisi akademik, hanya
dapat diperbaiki dengan adanya mencakup penilaian kelengkapan
supervisi akademik, sehingga guru administrasi guru, tidak menunjukan
berada di dalam pengawasan dengan adanya kompetensi pedagogik guru.
orientasi sebagai kontroling dari kepala Hal ini sesuai dengan penelitian
sekolah. Supervisi akademik yang yang dilakukan oleh Sarmawa (2015)
dilakukan oleh kepala sekolah dapat yang menunjukan hasil tidak
membantu guru dalam: a) merencanakan signifikan antara komitmen
pembelajaran, b) menyajikan materi profesional guru terhadap
pembelajaran, c) mengevaluasi kinerja guru.
pembelajaran, d) mengelola kelas, e) 5. Supervisi akademik memperlemah
mengembangkan kurikulum. hubungan komitmen profesional
Hal ini sesuai dengan hasil dengan kinerja guru
penelitian yang dilakukan oleh Syukri, Hasil regresi menunjukkan bahwa
Cut Zahri Harun, Nasir Usman (2013), supervisi akademik memperlemah
Murat dan Sibel (2010), Barinto (2012), pengaruh kompetensi pedagogik
Jamaludin (2013) yang menyimpukan terhadap kinerja guru. Dari fenomena
bahwa supervisi akademik mempunyai dilapangan menujukkan bahwa supervisi
pengaruh yang signifikan terhadap memperlemah pengaruh kompetensi
kinerja guru. pedagogik terhadap kinerja guru
4. Supervisi akademik memperlemah karena pada saat akan diadakan
hubungan komitmen profesional supervisi, kepala sekolah hanya
dengan kinerja guru memeriksa kelengkapan administrasi
Hasil penelitian menunjukan yang dibuat oleh guru. Kepala sekolah
komitmen profesional dan supervisi atau pengawas sebagai supervisor, belum
akademik berpengaruh positif dan memperhatikan aspek pengelolaan
signifikan terhadap kinerja guru, akan pembelajaran yang dilakukan oleh guru
tetapi ketika supervisi memoderasi kepada siswa. Guru-guru menganggap
komitmen profesional hal ini malah bahwa adanya supervisi yang dilakukan
memperlemah pengaruh komitmen oleh kepala sekolah atau pengawas
profesional terhadap kinerja guru. dianggap biasa saja, karena bagi mereka
Ketidakmampuan supervisi akademik yang akan mensupervisi adalah teman
memoderasi komitmen profesional mereka sendiri dan hanya dianggap
dengan kinerja guru di SMK Swasta se- sebagai kegiatan formalitas sekolah.
Kecamatan Ampelgading Kabupaten Hal ini sejalani dengan penelitian
Pemalang, disebabkan oleh beberapa yang dilakukan oleh Andrea Tutu (2012)
faktor, antara lain: yang menyatakan supervisi akademik
15

memperlemah pengaruh kompetensi 3. Implikasi Organisasional


pedagogik terhadap kinerja guru. Penelitian ini dapat dijadikan bahan
masukan dan pertimbangan dalam
SARAN DAN IMPLIKASI penyusunan dan pengambilan keputusan
PENEITIAN bagi Kepala Sekolah di SMK se-
1. Saran Kecamatan Ampelgading Kebupaten
Kepada kepala sekolah hendaknya; Pemalang, khususnya yang terkait
a. Memberikan dorongan dan motivasi dengan peningkatan kinerja guru.
kepada guru dengan memberikan DAFTAR PUSTAKA
kesempatan untuk mengikuti Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian .
pelatihan, diklat, workshop sebagai Jakarta: Rineka Cipta.
uapaya peningkatan profesionalisme Arikunto. 2006. Dasar-Dasar Supervisi.
guru. Jakarta: Rineka Cipta.
b. Memberikan reward kepada guru Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Tips Efektif
dalam melaksanakan tugas dan Supervisi Pendidikan Sekolah.
tanggungjawabnya secara tepat Yogyakarta: Diva Press.
waktu, rapat evaluasi dan koordinasi Barinto. 2012. Hubungan Kompetensi
sebulan sekali. Guru dan Supervisi Akademik
Kepada para guru hendaknya; dengan Kinerja Guru SMP Negeri
a. Meningkatkan profesionalisme dan seKecamatan Percut Sei Tuan.
kompetensi guru sebagai langkah Jurnal Tabularasa PPS UNIMED
dalam meningkatkan kualitas lulusan vol.9. No.2 Desember 2012.
siswa. Cushway. 2002. Human Resource
b. Guru mengikuti berbagai pelatihan, Manajemen. Jakarta: PT. Elex Medi
workshop maupun diklat sebagai Coputindo
upaya peningkatan kompetensi guru. Dekdikbud. (1994). Petunjuk
c. Meningkatkan pelayanan terhadap Pelaksanaan Supervisi Pendidikan
siswa dengan lebih baik, khususnya di Sekolah. Jakarta: Proyek
dalam kegiatan belajar mengajar. Pengadaan Sarana dan Peningkatan
d. Guru harus memiliki kesadaran Mutu Dikmenum.
dirinya bahwa profesi guru Delima, Veronica T. 2015 Professional
merupakan panggilan jiwa. Identity, Professional, Commitment
2. Implikasi Penelitian and Teachers’ Performance.
1. Implikasi Teoritis International Journal of Novel
Hasil penelitian ini dapat memberikan Research in Education and Learning
sumbangan pada ilmu manajemen Vol. 2, Issue 4, pp: (1-12), Month:
khususnya dibidang manajemen July - August 2015.
kependidikan dalam rangka Ernawati dan Marjono. (2007). Pengaruh
meningkatkan kinerja guru dan referensi Supervisi dan Disiplin Kerja
bagi peneliti yang akan datang. terhadap Kinerja Guru.Jurnal
2. Implikasi Manajerial Manajemen Sumberdaya Manusia
Bagi kepala sekolah hasil penelitian Vol. 2. N0 1 Desember 2007: 11-22
ini dapat dijadikan sebagai sumbangan Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis
pemikiran dalam meningkatkan serta Multivariat dengan Program
memperkuat kompetensi dan komitmen SPSS.Semarang: Penerbit
professional guru melalui berbagai Universitas Diponegoro.
kegiatan seperti KKG, workshop, Gibson, James L. et al. 2003. Organisasi:
pelatihan-pelatihan sehingga kinerja Perilaku, Struktur, Proses.
guru dapat meningkat.
16

Diterjemahkan oleh Ninuk Adriani. Purwanto. N.2012. Administrasi dan


Jakarta: Binarupa Aksara Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.
Jamaludin. 2013. Pengaruh Gaya Remeja Rosda Karya
Kepemimpinan Tranformasional Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber
dan Supervisi terhadap Kinerja Daya   Manusia   Untuk   Perusahaan.
Guru. Jurnal Penelitian di unduh
bulan Maret 2014 Jakarta: Raja Grafindo
Luthan, Fred, 2006. Organization Richard  L.   2003. Manajemen   Sumber
Behavior (Perilaku Organisasi). Daya   Manusia.   Jakarta:   Penerbit
Yogyakarta: ANDI. Erlangga.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2007. Rismawan, Edi. 2015. Pengaruh
Manajemen sumber daya manusia Supervisi Kepala Sekolah dan
perusahaan. Bandung : Remaja Motivasi Berprestasi Guru,
Rosdakarya. Terhadap Kinerja Mengajar Guru.
Murat H. and Sibel H. 2010. English Jurnal Administrasi Pendidikan
Language Teachers Perceptions of Vol.XXII No.1 April 2015
Educational Supervision in Relation .
Their Professional Development a Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku
Case Study of Northern Cyprus. Organisasi edisi ke 10. Yogyakarta:
Journal Novtas – Royal (Research Gramedia.
on Youth and Language) 4(1), 16-34 Sahartian, P.A dan F. Mataheru.1981.
Meyer, J.P., & Allen, N.J. 1984. Testing Prinsip dan Teknik Supervisi
the “Side-Bet Theory” of Pendidikan. Penerbit Usaha Offset
organizat ional commitment: Printing-Surabaya.
some methodological Sahertian. 2008. Prinsip dan Teknik
considerations. Journal of Supervisi Pendidikan. Surabaya :
Applied Psychology, 69 (3), 372- Usaha Nasional.
378. Steers, R.M. (1977). Antecedents and
Meyer, & N.J. Allen, 1997„Commitment outcomes of organizational
in the workplace: Theory, research, commitment. Administrative
and application. Thousand Oaks, Science Quarterly. 22, 46-56.
CA: Sage Publications. Sergiovanni, T.J. dan R.J. Starrat. 2009.
Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 Supervision: Human Perspective.
tentang Standar Kualifikasi New York: McGraw-Hill Book
Akademik dan Kompetensi Guru Company.
Permendiknas RI Nomor 19 tahun 2005 Sedarmayanti, 2008. Sumber daya
Tentang Standar Nasional manusia dan produktivitas kerja.
Pendidikan Permendiknas RI Nomor Bandung: CV Mandar Maju
41 tahun 2007 tentang Standar Sudarmanto. 2009. Kinerja dan
Proses untuk Satuan Pendidikan Pengembangan Kompetensi SDM
Dasar dan Menengah (Teori, Dimensi Pengukuran dan
Permendiknas RI Nomor 13 tahun 2007 Implementasi dalam Organisasi).
tentang Standar Kepala Sekolah Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Pedoman Perhitungan Beban Kerja Sussono Hadi, Tukiran, dan Budi
Guru. 2008. Dirjen PMPTK Yuwono, Pengaruh Supervisi
Depdiknas Akademik, Kompetensi Guru dan
Kedisiplinan Terhadap Kinerja
17

Guru SMA Neger 3 Kabupaten


Tegal.
Sahartian, P.A dan F. Mataheru.1981.
Prinsip dan Teknik Supervisi
Pendidikan. Penerbit Usaha Offset
Printing-Surabaya.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif dan R &
D. Bandung: Alfabeta
Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 edisi
2009.Tentang Guru dan Dosen.
Bandung. Depdiknas. Citra
Umbara.
Van Veen, 2008 “ Analyzing teacher‟s
working conditionsfrom the
perspective of teachers as
professionals: The case of Dutch
high school teachers.” In J. ax &
P. Ponte(Eds), Critiquing praxis:
Conceptual and empirical trends in
the teaching Profession(pp.91-112).
Rotterdam: Sense Publishers,.

Anda mungkin juga menyukai