Anda di halaman 1dari 8

EMOTIONAL QUALITY MANAGEMENT

TUJUAN :

1. Mampu memahami apa itu emosi


2. Mampu memahami manfaat emosi bagi individu
3. Mampu meyakini dan merefleksikan pentingnya emosi positif dalam diri
4. Mampu mengendalikan dan mengembangkan emosi

NICHOLAS EFFECT :

KISAH KEBAIKAN HATI YANG LUAR BIASA

Kisahnya bermula dari seorang penulis fiansial dari Bodegabay, California yakni
Reg Green dan istrinya, Maggie Green dengan kedua anaknya yang sedang berwisata ke
italia. Hari itu mereka sedang naik mobil sewaan untuk berwisata ke arah selatan Italia,
namun tiba-tiba saat sedang berjalan di atas tol, seorang perampok menembak ke arah
mobil mereka. Reg dan Meggie selamat, tetapi anaknya, Nicholas Green yang baru berusia 7
tahun tertembak di kepala. Langsung saja Nicholas dilarikan ke rumah sakit untuk
mendapatkan pertolongan. Namun Tuhan berkehendak lain, dua hari kemudian, Nicholas
dinyatakan meninggal. Hal itu membuat orang tuanya merasa sedih. Mereka tidak pernah
membayangkan bahwa liburan wisatanya ke Italia akan berakhir dengan kisah yang paling
tragis dalam hidupnya. Lalu apa yang dilakukan Regg dan Meggie? Orang tua biasa mungkin
akan melaporkan ke polisi atau ke Dubes nya untuk meminta tekanan kepada kepolisian
setempat agar mereka menemukan perampok tersebut, sehingga bisa dihukum seberat-
beratnya. Dalam kesedihannya, justru hal lain yang terjadi. Ginjal, Hati, Kornea, Jantung, dan
Pankreas Nikholas Justru mereka Donorkan kepada 7 orang Italia yang sangat
membutuhkan pada saat itu. Mereka memberikan bagian-bagian vital tubuh anaknya justru
bagi warga dari bangsa yang telah membunuh anaknya.

Kisah ini begitu mengharukan dan menjadi inspirasi yang luar biasa, khususnya
bagi bangsa italia sendiri. Akibatnya, berkat sikap kemurahan hati dan kebesaran jiwa yang
ditunjukkan oleh nicholas dan keluarga, hanya dengan beberapa minggu saja orang Italia
berbondong-bondong untuk mencatatkan diri menjadi pendonor organ tubuhnya. Dalam
hal ini orang Italia mendapatkan inspirasi dari kejadian tersebut.

Ada kalimat yang menarik yang diucapkan oleh Regg Green saat diwawancarai, “ ada banyak
pilihan yang bisa kita lakukan untuk menciptakan kehidupan yang dapat menjadi lebih baik
atau lebih buruk. Memilih untuk mencinta daripada membenci, bermurah hati daripada
berbuat kejam”

Biasanya kecenderungan kita bila ada yang berperilaku negatif kepada kita
adalah dengan membalas perbuatan yang sama, atau bahkan bisa lebih kejam. Prinsip
“mata ganti mata, gigi ganti gigi” lah yang dominan pada saat ini. Namun dari kisah Nicholas
Green kita dapat belajar mengenai arti membalas kejahatan dengan kebaikan. Inilah kisah
luar biasa yang menunjukkan kematangan emosi manusia tertinggi yang sanggup menerima
kejahatan dan kekerasan terhadap diri mereka tetapi membalas dengan kasih dan kebaikan
hati. Dari kisah ini, kita dapat memahami bahwa emosi penting dalam aspek kehidupan
manusia. oleh karena itu, kita perlu mengetahui hal yang terkait dengan emosi.

Apa itu emosi ?

Emosi adalah suatu reaksi tubuh untuk menghadapi situasi tertentu. Sifat dan
intensitas dari emosi biasanya berkaitan erat dengan aktivitas kognitif manusia sebagai hasil
persepsi terhadapa situasi yang spesifik. Dari defenisi tersebut, dapat diambil beberapa
bagian penting :
1. Emosi adalah reaksi tubuh menghadapi situasi spesifik
Misalnya, jika kita sedih biasanya kita akan menangis, jika ada hal yang lucu, kita
pasti akan tertawa. Namun reaksi fisik ternyata bukanlah petunjuk utama. Karena
jika kita observasi lebih dalam, ada yang begitu bahagianya sampai wujud fisiknya
menangis. Atau ada rekan kita yang menceritakan peristiwa sedih dengan
tersenyum.
2. Emosi adalah hasil dari proses persepsi terhadap situasi
Jika kita mempersepsikan kondisi jalanan macet sebagai akibat supir bis atau bis
lain yang ugal-ugalan, kita cenderung menjadi jengkel dan marah. namun, jika kita
menerima situasi macet tersebut sebagai hal yang lumrah, kita akan lebih tenang.
3. Emosi adalah hasil reaksi kognitif (berpikir)
Jika ujian semakin dekat, kita mungkin takut gagal, lalu merasa cemas dan mulai
belajar dengan tekun. Jika uang tabungan kita menipis, kita menjadi lebih hemat.
Inilah pola umum dimana emosi sering muncul dari cara kita memikirkannya.

Namun, meskipun kita sepakat bahwa emosi adalah hasil reaksi kognitif kita, tetapi
proses managemen pada setiap orang akan beraneka ragam. Ada yang akan
menghadirkan emosi yang positif atau menyenangkan dan emosi yang negatif atau
tidak menyenangkan.

Apa saja emosi yang anda rasakan?


Dalam kehidupan sehari-hari, manusia pasti mengalami berbagai emosi. Psikolog
Plutchick, memperkenalkan suatu model pembagian emosi yang disebut dengan “Model
Roda” . dalam pembagiannya, menyebutkan ada 8 emosi dasar manusia, yaitu : marah,
takut, sedih, muak, kaget, antisipatif, percaya, dan gembira
Jika kita perhatikan roda emosi yang digambarkan, masing-masing emosi ini
saling berlawanan. Misalkan saja. Sedih lawannya gembira, Muak lawannya percaya, takut
lawannya marah, serta kaget lawannya antisipatif. Setiap emosi bisa dikombinasi sehingga
membentuk emosi yang baru. Misalnya, kombinasi antara rasa percaya dan kegembiraan
membentuk perasaan cinta. Sementara rasa kaget dan sedih menciptakan perasaan
menolak/kecewa.

Apa saja manfaat emosi buat kita?

Bagi manusia, emosi ternyata mempunyai peran dan manfaat yang sangat
menakjubkan. Emosi tidak hanya berfungsi untuk bertahan hidup, ada manfaat-manfaat lain
yang lebih menarik.

1. Emosi sebagai enegizer


Yang dimaksud dengan enegizer adalah emosi dapat memberikan gairah dan
energi baik secara positif maupun negatif di dalam kehidupan
2. Emosi sebagai messenger
Emosi sebagai pembawa pesan dapat diambil contoh misalnya saat melihat
teman cemberut, anda tidak mungkin membuat lelucon yang sembarangan, apalagi
jika dia sedang menangis. Petunjuk fisik mereka menunjukkan bahwa perasaan
mereka sedang tidak enak. Disini terlihat bagaimana emosi dapat membawa pesan
tertentu
3. Emosi sebagai reinforce
Emosi dalam hal ini dapat mempertegas informasi yang disampaikan. Misalnya,
saat anda mengatakan “tidak sepakat” dengan nada seperti membaca koran akan
mendapat respon yang berbeda dibandingkan saat anda menyampaikannya dengan
suara yang lantam sambil memukul meja
4. Emosi sebagai balancer
Dalam hal ini emosi memungkinkan kita untuk menjaga proses homeostasis
dalam diri. Misalkan, ketika anda merasa sedih saat kehilangan seseorang yang
berharga, kita akan menangis. Tangisan tersebut akan memberikan kita perasaan
lega.
Emosi negatif yang menghambat
Emosi negatif pada dasarnya hadir di setiap diri individu. Jika dalam situasi yang
kritis atau ketakutan yang berlebihan, maka akan mempengaruhi cara berpikir dan
rasionalitas manusia dan membuat diri individu tidak akan mampu mengendalikan
tindakan yang dilakukannya. Dalam hal ini, saat individu mengalami emosi yang negatif,
secara tidak langsung akan menghambat cara berpikir dan mempengaruhi aspek tingkah
lakunya. Contohnya saat seseorang sedang panik dalam situasi kebakaran, tanpa disadari
dia hanya membawa bantal guling, sementara anaknya sendiri ditinggalkan.

Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa banyak orang menjadi tidak sukses atau gagal
karena emosinya yang tidak mendukung, emosilah yang menghambat orang tidak
mampu melakukan perubahan. Lalu, bagaimana cara kita agar dapat mengendalikan hal
tersebut?

Langkah awal pengendalian emosi


Emosi dapat dikembangkan dengan cara melatih 3 hal penting : objektivitas
berpikir, menampilkan emosi yang sehat, belajar memilih tindakan yang pantas dalam
berbagai situasi. Kecerdasan emosi yang tinggi dapat diperoleh dengan kombinasi antara
berpikir jernih, emosi sehat, dan tindakan pantas

EQ Tinggi Berpikir jernih Emosi sehat Tindakan


= + + pantas

Berikut ini beberapa tips untuk mengembangkan emosi di dalam diri :


1. Kendalikan pikiran anda
Mulailah berpikir positif terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Hal
ini terbukti saat seseorang berpikir positif akan menciptakan emosi positif.
2. Belajar ekspresikan emosi dengan sehat
Mulailah belajar mengekspresikan diri anda. Emosi kita tidaklah terbatas.
Semakin kita belajar mengekspresikannnya, rasanya akan semakin banyak yang bisa
kita ekspresikan.
3. Peka dengan dampak kata-kata anda pada perasaan orang
Mulailah dengan memikirkan dampak dari kata-kata anda, katakan apa yang
anda rasakan dan rasakan apa yang anda katakan. Belajarlah mengungkapkan
perasaan anda secara tepat, jujur, dan tegas.
4. Kenali umet emotional need orang
Mulailah menggali kebutuhan dasar emosi agar setiap orang yang mempunyai
masalah emosi. Cobalah peka terhadap kebutuhan emosi diri sendiri dan orang lain.
5. Kelola emosi negatif anda
Mulailah belajar mengelola emosi negatif yang anda rasakan. Caranya adalah
dengan langkah sebagai berikut :
a. Identifikasi perasaan yang anda rasakan saat ini
b. Cari akar penyebab perasaan negatif
c. Cari hal yang membuat lebih nyaman
d. Buatlah alternatif solusi bagi perasaan negatif anda
e. Pilihlah solusi yang terbaik

Berikut adalah beberapa aktifitas yang dapat anda lakukan untuk mengontrol emosi
anda :

1. Take a break! Atur napas, biarkan tubuh rileks

2. Hitung 1 s.d 10 Dalam hati, hitung dari satu sampai sepuluh secara perlahan untuk
meredakan emosi. Jika perlu, lakukan beberapa kali.
3. Mari mengontrol ekspresi wajah dan gesture, yaitu dengan cara:

1. Qualifying: tersenyum untuk mengatakan ‘aku bisa menghadapi ini!”

2. Modulate: mengurangi intensitas ekspresi  emosi negatif

3. Falsifying:  merupakan suatu cara untuk mencoba tersenyum saat


merasakan emosi negatif.

4. Mari fokus alihkan perhatian pada suatu hal yang membuat senangseperti
menonton TV , bermain game, dll
5. Berolahraga, dengan berolahraga seperti berjalan kaki, berenang, dan jenis olahraga
lainnya, dapat membuatanda menjadi lebih rileks

I. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Fasilitator memandu sebuah ice breaking sederhana untuk mencairkan
kekakuan dalam pelatihan

Ice Breaking “Body Ekspression”

Instruksi :

1. bagikan potongan kertas ekspresi yang bertuliskan satu jenis anggota tubuh dan satu
jenis emosi ( mis : kaki – marah) kepada peserta. Peserta tidak boleh saling
memberitahukan isinya.
2. Tunjuk satu peserta untuk tampil kedepan. Ia harus memperagakan satu jenis emosi
dengan menggunakan anggota tubuh yang bertuliskan di kertasnya. Mis : jika ia
mendapat pasangan kaki – marah , ia harus bisa mengekspresikan kemarahannya
melalui gerakan kaki.
3. Sementara satu orang peserta memperagakannya di depan , peserta yang lain harus
bisa menebak emosi apa yang ingin di tunjukkan oleh peraga dalam waktu 30 detik.
4. Berilah punishment pada peserta yang tidak dapat menebak emosinya.

2. Fasilitator meminta setiap peserta membaca kisah Nicholas Effect


3. Fasilitator meminta peserta untuk memberikan tanggapan, pembelajaran apa
yang bisa diambil dari kisah Nicholas Effect
4. Fasilitator menjelaskan tentang pengaturan emosi melalui kisah Nicholas
5. Fasilitator memberikan pemaparan tentang materi presentasi
6. Fasilitator memberikan beberapa aktivitas di sela-sela presentasi

II. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Penugasan

Anda mungkin juga menyukai