Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH KETERAMPILAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KONVEKSI


ISTANA MODE MADIUN

Wiwin Wiranti
Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi IKIP PGRI Madiun

96
Wiwin Wiranti, Pengaruh Keterampilan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan | 97

PENDAHULUAN badan usaha yang bukan merupakan anak


Dalam keadaan perekonomian yang perusahaan atau bukan cabang perusahaan
semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
berbagai bidang kehidupan, termasuk di baik langsung maupun tidak langsung dari
dalamya persaingan dalam dunia bisnis. usaha menengah atau usaha besar yang
Banyak perusahaan yang saling berlomba memenuhi kriteria Usaha Kecil.
untuk mendapatkan pangsa pasar, sehingga Sumber daya manusia memegang
hal ini memacu perusahaan untuk berusaha peranan penting dalam proses peningkatan
terus maju dalam memperbaiki bisnisnya. produktivitas, karena alat produksi dan
Untuk melakukan perubahan ke arah teknlogi pada hakikatnya merupakan hasil
yang positif, maka dibutuhkan manusia- pengorbanan. Pada umumya produktivitas
manusia yang handal sesuai dengan yang semakin tinggi merupakan pendaya-
kepentingannya, sehingga manusia harus gunaan sumber daya secara efisien. Karena
ditata dalam sebuah manajemen yaitu suatu organisasi/perusahaan di dalam proses
Manajemen Sumber Daya Manusia produksinya harus selalu memperhatikan dan
(MSDM). Seperti diketahui dalam organisasi mempertimbangkan bagaimana caranya
terdapat salah satu unsur yaitu : manusia yang mencapai produktivitas yang tinggi dengan
merupakan sumber daya penggerak tujuan sumber atau faktor-faktor produksi yang ada.
suatu organisasi dan paling banyak berperan Setiap organisasi pada dasarnya akan
untuk menentukan berhasil tidaknya tujuan memiliki kebijakan yang berbeda-beda ter-
perusahaan tersebut. hadap sumber daya manusia yang dimilikinya
Intensitas kebutuhan manusia terus guna mencapai produktivitas karyawan.
mengalami perubahan seiring dengan per- “Dalam pencapaian yang mempengaruhi
kembangan zaman yang terus maju. Berbagai produktivitas kerja karyawan terdapat banyak
macam sektor dalam bidang ekonomi terus faktor yang mempengaruhi produktivitas,
berusaha untuk mencukupi kebutuhan salah satunya adalah keterampilan kerja”
tersebut dengan melakukan berbagai macam (Panji Anoraga dan Janti Soegiastuti,
pembaharuan. Salah satunya adalah usaha 2000:192).
home industry. Produktivitas karyawan tidak maksimal
Home berarti rumah, tempat tinggal, jika tenaga kerja yang ada tidak sungguh-
ataupun kampung halaman. Sedang Industry, sungguh dalam menjalankan pekerjaannya.
dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha Oleh sebab itu suatu perusahaan memerlukan
produk barang dan ataupun perusahaan. tenaga kerja yang memiliki keterampilan
Singkatnya, Home Industry (atau biasanya dalam bekerja pada bidangnya karena
ditulis/dieja dengan “Home Industri”) adalah keterampilan dapat mendorong suatu
rumah usaha produk barang atau juga perusa- produktivitas dan merupakan sarana penting
haan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan untuk mencapai produktivitas. Dengan demi-
kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini kian setiap tenaga kerja harus meningkatkan
dipusatkan di rumah. Home Industri juga keterampilan yang dimiliki agar dapat
dapat berarti industri rumah tangga, karena memberikan yang terbaik untuk industri.
termasuk dalam kategori usaha kecil yang Bagi individu, keterampilan kerja dapat
dikelola keluarga. meningkatkan prestasi sehingga memperoleh
Pengertian usaha kecil secara jelas balas jasa yang sesuai dengan prestasinya.
tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2008, Bagi perusahaan, keterampilan kerja yang
yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah dimiliki karyawan berpengaruh pada
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, prestasinya sehingga dapat meningkatkan
yang dilakukan oleh orang perorangan atau produktivitas perusahaan. Bagi masyarakat,
98 | EQUILIBRIUM, VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2016

dengan keterampilan kerja individu yang baik mempelajari hal-hal yang bersifat baru
dapat meningkatkan kualitas produk yang didalam cara atau suatu sistem kerja.
dihasilkan sehingga masyarakat dapat 3. Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan
menikmati kualitas produk tersebut. seseorang atau kelompok yang senantiasa
Menurut Moeheriono (2010:116) me- berkehendak untuk mengikuti atau
nyatakan “Keterampilan kerja didefinisikan mematuhi segala peraturan yang telah
sebagai kemampuan melaksanakan pekerjaan ditentukan. Disiplin kerja mempunyai
berdasarkan juklak/ juknis atau instruksi dari hubungan yang sangat erat dengan moti-
atasan”. vasi, kedisiplinan dengan suatu latihan
Menurut Basu Swastha dan Ibnu antara lain dengan bekerja menghargai
Sukotjo W. (2007:281) menyatakan bahwa waktu dan biaya akan memberikan
“produktivitas adalah sebuah konsep yang pengaruh yang positif terhadap produk-
menggambarkan hubungan antara hasil tivitas kerja karyawan.
(jumlah barang dan jasa yang diproduksi) 4. Keterampilan banyak pengaruhnya
dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, terhadap produktivitas kerja karyawan.
tanah, energi, dan sebagainya) yang dipakai Keterampilan karyawan dalam
untuk menghasilkan hasil tersebut”. perusahaan dapat ditingkatkan melalui
Jadi produktivitas merupakan training, kursus-kursus dan lain-lain.
perbandingan atau ukuran kerja antara hasil 5. Sikap etika kerja, sikap seseorang atau
yang dicapai dengan keseluruhan sumber kelompok orang dalam membina
daya yang digunakan untuk menghasilkan hubungan yang serasi, selaras dan
laba. seimbang didalam kelompok itu sendiri
Menurut Jeff Madura yang diterje- maupun dengan kelompok lain. Etika
mahkan Saroyini W.R. Salib (2001:51) dalam hubungan kerja sangat penting
menyebutkan bahwa terdapat beberapa jenis karena dengan tercapainya hubungan
pelatihan yang paling umum diberikan yang selaras dan serasi serta seimbang
kepada karyawan yaitu (1) Keterampilan antara perilaku dalam proses produksi
Teknis, (2) Keterampilan Pengambilan akan meningkatkan produktivitas kerja.
Keputusan, (3) Keterampilan Pelayanan 6. Gizi dan kesehatan, daya tahan tubuh
Pelanggan, (4) Keterampilan Keamanan. seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi
Menurut Pandji Anoraga dan Janti dan makanan yang didapat, dengan itu
Soegiastuti (2000:192-194), adapun faktor- akan mempengaruhi kesehatan karyawan.
faktor yang mempengaruhi produktivitas Dengan semua itu akan berpengaruh
kerja karyawan adalah terhadap produktivitas kerja karyawan.
1. Motivasi, pimpinan organisasi perlu 7. Tingkat penghasilan, penghasilan yang
mengetahui motivasi kerja dari anggota cukup berdasarkan prestasi kerja
organisasi (karyawan). Dengan menge- karyawan karena semakin tinggi prestasi
tahui motivasi itu maka pimpinan dapat karyawan akan makin besar upah yang
mendorong karyawan bekerja lebih baik. diterima. Dengan itu maka akan mem-
2. Pendidikan, pada umumnya seseorang berikan semangat kerja karyawan akan
mempunyai pendidikan yang lebih tinggi tercapai.
akan mempunyai produktivitas kerja yang 8. Lingkungan kerja dan iklim kerja,
lebih baik, dengan demikian pendidikan lingkungan kerja dari karyawan disini
ternyata merupakan syarat yang penting termasuk hubungan dengan pimpinan,
dalam meningkatkan produktivitas kerja suhu serta dengan lingkungan kerja,
karyawan. Tanpa bekal pendidikan penerangan dan sebagainya. Hal ini
mustahil orang akan mudah dalam sangat penting untuk mendapatkan
Wiwin Wiranti, Pengaruh Keterampilan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan | 99

perhatian dari perusahaan karena sering Variabel Penelitian


karyawan enggan bekerja karena tidak Dalam penelitian ini yang menjadi
ada kekompakan dalam kelompok kerja variabel bebas (X) adalah keterampilan dan
atau ruang kerja yang tidak menyenang- dan variabel terikat (Y) adalah produktivitas
kan, hal ini akan mengganggu kerja kerja.
karyawan. Adapun definisi operasional variabel-
9. Teknologi, dengan adanya kemajuan variabel tersebut adalah sebagai berikut:
teknologi meliputi peralatan yang 1. Menurut H.A.S. Moenir (2002:117),
semakin otomatis dan canggih akan dapat keterampilan adalah kemampuan
mendukung tingkat produksi dan mem- melaksanakan tugas/ pekerjaan dengan
permudah manusia dalam melaksanakan menggunakan anggota badan dan
pekerjaannya. peralatan kerja yang tersedia.
10. Sarana produksi faktor-faktor produksi 2. Menurut Ernie Tisnawati Sule dan
harus memadai dan saling mendukung Kurniawan Saefullah (2008:369),
dalam proses produksi. produktivitas adalah ukuran sampai
11. Jaminan sosial, perhatian dan pelayanan sejauh mana sebuah kegiatan mampu
perusahaan kepada setiap karyawan mencapai target kuantitas dan kualitas
menunjang kesehatan dan keselamatan. yang telah ditetapkan.
Dengan harapan agar karyawan semakin
Teknik Pengumpulan Data
bergairah dan mempunyai semangat
Teknik pengumpulan data yang
untuk bekerja.
digunakan peneliti dalam melakukan
12. Manajemen, dengan adanya manajemen
penelitian adalah:
yang baik, maka karyawan akan 1. Kuesioner atau Angket
berorganisasi dengan baik, dengan Jumlah soal yang ada dalam angket ini
demikian produktivitas kerja karyawan adalah 20 soal yang terbagi dalam 2 variabel
akan tercapai. yang akan diteliti. 10 soal untuk variabel
13. Kesempatan berprestasi, setiap orang keterampilan (X) dan 10 soal untuk variabel
dapat mengembangkan potensi yang produktivitas kerja karyawan (Y). Yang
ada dalam dirinya dengan diberikan menjadi responden dalam teknik pengum-
kesempatan berprestasi, maka karyawan pulan data ini adalah 30 karyawan konveksi
akan meningkatkan produktivitas. Istana Mode bagian produksi Kota Madiun.
Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah berupa kuesioner. Sistem
METODE PENELITIAN
yang digunakan adalah berupa pemberian
Tempat penelitian di Konveksi Istana
skor berdasarkan Skala Likert. Sugiyono
Mode Madiun, Jalan Dungus Manis No. 18- (2010:134) menyatakan bahwa “skala likert
20 Madiun. Desain penelitian yang digunakan adalah skala yang digunakan untuk mengukur
dalam penelitian ini penelitian diskriptif. sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
Desain penelitian yang digunakan dalam sekelompok orang tentang fenomena sosial”.
penelitian ini adalah desain penelitian
diskriptif korelasional. Menurut Notoatmojo 2. Dokumentasi
(dalam Ida dan Wardiyah, 2006:20) penelitian Metode dokumentasi digunakan
diskriptif korelasional adalah penelitian yang peneliti untuk menyelidiki benda-benda
diarahkan untuk menjelaskan hubungan tertulis seperti buku-buku, dokumen,
antara dua variabel yaitu variabel bebas peraturan-peraturan dan sebagainya. Metode
dengan variabel terikat. ini dipergunakan untuk mendapatkan data
100 | EQUILIBRIUM, VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2016

tentang nama karyawan, jenis kelamin, Teknik pengambilan sampel pada


pendidikan terakhir, profil perusahaan, dan penelitian ini adalah teknik sampling
data untuk keterampilan dan produktivitas purposive. Menurut Sugiyono (2012:124),
kerja karyawan yang diperoleh dari konveksi “sampling purposive adalah teknik penentuan
Istana Mode Madiun. sampel dengan pertimbangan tertentu.”
Nana Syaodih Sukmadinata (2007:221)
menyatakan bahwa “studi dokumenter HASIL PENELITIAN
merupakan suatu teknik pengumpulan data Variabel Keterampilan
dengan menghimpun dan menganalisis Deskripsi dari variabel keterampilan
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, dengan jumlah data (N) sebanyak 30
gambar maupun elektronik”. memiliki deskripsi data sebagai berikut: (a)
Total skor sebesar 1159; (b) Nilai mean
3. Wawancara sebesar 38,63; (c) Nilai median sebesar 40,00;
Wawancara atau interviu (interview) (d) Nilai modus sebesar 40; (e) Standar
merupakan salah satu bentuk teknik deviasi sebesar 5,786; (f) Nilai minimum
pengumpulan data yang banyak digunakan sebesar 31; (g) Nilai maksimum sebesar 48.
dalam penelitian deskriptif kualitatif dan Dari hasil analisis statistik deskriptif
deskriptif kuantitatif (Nana Syaodih keterampilan di atas dapat diketahui dari
Sukmadinata, 2007:216). jumlah karyawan sebanyak 30 orang
Teknik ini merupakan cara untuk tangapan terhadap keterampilan karyawan
memperoleh data dengan menggunakan yang berpendapat baik sebanyak 3 orang
wawancara langsung pada pemimpin atau 10,00%, cukup baik sebanyak 15 orang
perusahaan atau pemilik perusahaan atau 50,00%, kurang baik sebanyak 12 orang
mengenai keterampilan dan produktivitas atau 40,00%. Hal ini dapat disimpulkan
kerja karyawan, sehingga dapat diperoleh bahwa keterampilan pada konveksi istana
data yang valid dan dapat dipercaya. mode madiun adalah cukup baik.

Populasi dan Sampel Penelitian Variabel Produktivitas Kerja


Menurut Sugiyono (2012:117), Deskripsi dari variabel produktivitas
“populasi adalah wilayah generalisasi yang kerja dengan jumlah data (N) sebanyak 30
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai memiliki deskripsi data sebagai berikut:
kualitas dan karakteristik tertentu yang (a) Total skor sebesar 1229; (b) Nilai mean
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan sebesar 40,97; (c) Nilai median sebesar 40,00;
kemudian ditarik kesimpulannya”. (d) Nilai modus sebesar 40; (e) Standar
Populasi dalam penelitian ini adalah deviasi sebesar 5,586; (f) Nilai minimum
semua karyawan pada industri konveksi Istana sebesar 31; (g) Nilai maksimum sebesar 48.
Mode Madiun yang berjumlah 40 karyawan. Dari hasil analisis statistik deskriptif
Menurut Sugiyono (2012:118), produktivitas kerja di atas dapat diketahui
“sampel adalah bagian dari jumlah dan dari jumlah karyawan sebanyak 30 orang
karakteristik yang dimiliki oleh populasi dalam hal produktivitas kerja karyawan yang
tersebut”. Sampel dalam penelitian ini adalah mempunyai produktivitas kerja baik
karyawan bagian penjahitan pada Konveksi sebanyak 5 orang atau 16,70%, cukup baik 16
Istana Mode Madiun. orang atau 53,33%, kurang baik sebanyak 9
Adapun yang menjadi sampel dalam orang atau 30,00%. Hal ini dapat dapat
penelitian ini yaitu semua karyawan Kon- disimpulkan bahwa produktivitas kerja pada
veksi Istana Mode Madiun yang berjumlah 30 konveksi istana mode madiun adalah cukup
karyawan pada bagian konveksi. baik.
Wiwin Wiranti, Pengaruh Keterampilan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan | 101
102 | EQUILIBRIUM, VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2016
Wiwin Wiranti, Pengaruh Keterampilan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan | 103

(1) Motivasi, (2) Pendidikan, (3) Disiplin dengan uji F hitung sebesar 21,382 > F tabel
Kerja, (4) Keterampilan, (5) Sikap etika kerja, sebesar 2,84.
(6) Gizi dan kesehatan, (7) Tingkat Dalam penelitian yang dilakukan di
penghasilan, (8) Lingkungan kerja dan iklim Konveksi Istana Mode Madiun hasil
kerja, (9) Teknologi, (10) Sarana produksi, penelitian menunjukkan bahwa keterampilan
(11) Jaminan sosial, (12) Manajemen, karyawan berpengaruh terhadap produk-
(13) Kesempatan berprestasi. tivitas kerja karyawan. Hal ini menunjukkan
Suatu penelitian akan lebih relevan bahwa semua karyawan yang terampil dalam
apabila didukung oleh hasil penelitian orang bekerja maka hasil produksi yang dihasilkan
lain. Hasil penelitian yang dapat dijadikan akan maksimal.
pendukung adalah hasil penelitian dengan
variabel penelitian yang hampir sama PENUTUP
tetapi masih dalam pembahasan yang Simpulan
sama. Keterampilan kerja pada Konveksi Istana
Elisabeth Novi Ariwardani Perwitasari Mode Madiun dapat dikatakan cukup baik.
(2003) dalam penelitiannya yang berjudul Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis
“Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja statistik deskriptif dengan jumlah data (N)
Karyawan Studi Kasus Pada Hotel Dana sebanyak 30 mempunyai deskripsi data
Solo”, dengan hasil penelitian bahwa ada sebagai berikut : (a) Total skor sebesar 1159;
pengaruh yang positif dan signifikan antara (b) Nilai mean sebesar 38,63; (c) Nilai median
pendidikan dan latihan, keterampilan, sebesar 40,00; (d) Nilai modus sebesar 40;
disiplin, motivasi, upah, jamsostek, (e) Standar deviasi sebesar 5,786; (f) Nilai
lingkungan kerja dan kepemimpinan secara minimum sebesar 31; (g) Nilai maksimum
bersama-sama terhadap kinerja karyawan sebesar 48 (lihat Lampiran 6). Dan dari
pada Hotel Dana Solo.Dengan uji Regresi analisis diskriptif tersebut berdasarkan
Linear Berganda diperoleh hasil besar kriteria dari 30 karyawan tanggapan terhadap
pengaruh keterampilan terhadap variabel keterampilan karyawan yang berpendapat
kinerja sebesar 0,288. baik sebanyak 3 orang atau 10,00%, cukup
Ria Noviana (2007) dalam penelitian- baik sebanyak 15 orang atau 50,00%, kurang
nya yang berjudul “Pengaruh Pelatihan baik sebanyak 12 orang atau 40,00%.
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Produktivitas kerja karyawan Konveksi
Studi Pada CV. Robi Motor Tanjung Istana Madiun adalah cukup baik. Hal
Tabalong-Kalimantan Selatan”, dengan hasil tersebut dapat dilihat dari hasil analisis
penelitian bahwa terdapat pengaruh yang statistik diskriptif dengan jumlah data (N)
signifikan dan positif antara pelatihan dan sebanyak 30 memiliki deskripsi data sebagai
produktivitas kerja karyawan pada CV. Robi berikut: (a) Total skor sebesar 1229; (b) Nilai
Motor Tanjung Tabalong-Kalimantan mean sebesar 40,97; (c) Nilai median sebesar
Selatan. Berdasarkan hasil pengujian 40,00; (d) Nilai modus sebesar 40; (e) Standar
hipotesis, variabel pelatihan yang terdiri atas deviasi sebesar 5,586; (f) Nilai minimum
materi pelatihan (X1), pelatih (X2), dan sebesar 31; (g) Nilai maksimum sebesar 48
metode pelatihan (X3) secara bersama-sama (lihat Lampiran 8). Dan dari analisis diskriptif
(simultan) memiliki pengaruh yang tersebut berdasarkan kriteria dari 30
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan dalam hal produktivitas kerja
karyawan (Y). Hal ini terbukti kebenaranya, karyawan yang mempunyai produktivitas
yaitu dari nilai koefisien korelasi (R) sebesar kerja baik sebanyak 5 orang atau 16,70%,
0,763, Koefisien Determinasi (R2) sebesar cukup baik 16 orang atau 53,33%, kurang
0,582 dan adjusted R Square sebesar 0,555 baik sebanyak 9 orang atau 30,00%.
104 | EQUILIBRIUM, VOLUME 4, NOMOR 1, JANUARI 2016
Wiwin Wiranti, Pengaruh Keterampilan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan | 105

eprints.unika.ac.id/.../98.30.3470_elisa Oemar Hamalik. 2005. Pengembangan


beth_novi_ap.pdf, Diunduh 9 Mei Sumber Daya Manusia, Manajemen Pe-
2014). latihan Ketenagakerjaan Pendekatan
Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan
Saefullah. 2008. Pengantar Pandji Anoraga dan Janti Soegiastuti. 2000.
Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Pengantar Bisnis Modern, Kajian
Media Group. Dasar Manajemen Perusahaan.
Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya.
Hamid Darmadi. 2011. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung. Alfabeta. Ria Noviana. 2007. Pengaruh Pelatihan
Te rh a d a p P ro d u k t i v i t a s K e r j a
H.A.S. Moenir. 2002. Manajemen Pelayanan Karyawan, Studi Pada CV. Robi Motor
Umum Di Indonesia. Jakarta: Bumi Tanjung Tabalong Kalimantan Selatan.
Aksara. Skripsi tidak diterbitkan. Malang.
Program Studi Manajemen Fakultas
Ida Tiur Marisi Simanjuntak dan Wardiyah
Ekonomi Universitas Brawijaya.
Daulay. 2006. Hubungan Pengetahuan
(http://elibrary.ub.ac.id/.../Pengaruh-
Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan
Pelatihan-Terhadap..., Diunduh 9 Mei
Dalam Menghadapi Anggota Keluarga
2014).
Yang Mengalami Gangguan Jiwa Di
Rumah Sakit Jiwa Propinsi Sumatera Sondang P. Siagian. 2003. Manajemen
Utara, Mean. Jurnal Keperawatan Stratejik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rufaidah Sumatera Utara, (Online), Vol
2, No 1, (http://repository.usu.ac.id/ Sri Haryani. 2002. Hubungan Industrial Di
bitstream/123456789/21162/1/ruf- Indonesia. Yogyakarta: AMP YKPN.
mei2006-02%20(3)pdf, diunduh 07 Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Agustus 2014) Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
I Made Wirartha. 2006. Metodologi
Alfabeta.
Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta:
CV Andi Offset. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis.
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Jakarta: Salemba Empat.
Alfabeta.
Moeheriono. 2010. Pengukuran Kinerja Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro,
Indonesia. Kecil, Dan Menengah. ( https://
Nana Syaodih Sukmadinata. 2007. Metode does.google.com/file/d/0BwsNc3hhwp
Penelitian Pendidikan. Bandung: PT QnYukxbepsamzcvvu/edit?pli=1 ,
Remaja Rosdakarya Offset. Diunduh 26 Februari 2014).

Anda mungkin juga menyukai