Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KARYAWAN

PADA CV. GRANADA

Subarjo
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Subarjo91@yahoo.com

ABSTRACT
This research is a descriptive study that aims to determine the effect either
partially or simultaneously between the level of education, age of work, motivation and
work experience on employee productivity. This research was conducted at CV Granada
where the overall number of employees 50 people used as a sample in this study. Validity
and reliability, Normality Test and Classical Assumption Test carried out on the research
instrument before the data were tested using multiple linear regression analysis.
Multiple Linear Regression Test results showed that partially working age, motivation,
and work experience positive and significant impact on employee productivity, while the
education level is not proven effect. Simultaneously between level of education, age of
work, motivation and work experience have a significant effect on employee productivity.
Keywords: education, motivation, working age, work experience, productivity

kemampuan usaha yang sesuai dengan kebutuhan


  dan harapan dunia usaha dengan harapan output
Sejalan dengan perkembangan ekonomi produktivitas yang tinggi.
dewasa ini, dunia usaha dengan sendirinya Produktivitas sumber daya manusia atau
akan mengalami pertumbuhan dan mendorong tenaga kerja merupakan hal yang sangat penting,
berkembang ke arah yang lebih baik serta mampu karena produktivitas tenaga kerja memiliki
bersaing. Banyak perusahaan yang mengalami peran besar dalam menentukan sukses tidaknya
kebangkrutan akibat tidak mampu bersaing suatu usaha. Oleh karena itu produktivitas harus
dengan perusahaan lain. Apalagi dengan adanya menjadi bagian yang tidak boleh dilupakan dalam
pasar bebas, persaingan dalam dunia usaha menyusun strategi bisnis, yang mencakup bidang
kian terasa. Sehingga agar mampu bersaing, produksi, pemasaran, keuangan dan bidang-
perusahaan harus melakukan perbaikan-perbaikan bidang lainnya. Produktivitas tenaga kerja
dalam berbagai hal. Perbaikan yang paling utama merupakan salah satu faktor yang mempunyai
adalah dibidang sumber daya manusia, karena peranan besar dalam menentukan sukses tidaknya
sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam kegiatan usaha. Dengan meningkatnya
dalam kegiatan setiap operasional perusahaan. produktivitas tenaga kerja ini secara tidak langsung
Seiring dengan berkembangnya dunia akan memberikan kepuasan kerja kepada para
usaha, perusahaan-perusahaan berusaha me- pekerja, selain itu juga akan mendorong motivasi
ningkatkan kualitas tenaga kerja sebagai para pekerja untuk meningkatkan kinerja menjadi
penggerak perusahaan. Karena pembangunan lebih baik lagi.
sumbar daya manusia atau tenaga kerja merupakan Adapun permasalahan yang tidak
salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan kalah penting dalam manajemen sumber daya

194
manusia adalah untuk mengetahui faktor- Dari uraian di atas terlihat bahwa tujuan
faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dari studi ini adalah untuk mengetahui dan
karyawannya. Yang mempengaruhi produktivitas menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi
kerja karyawan menjadi masalah yang rumit produktivitas kerja karyawan CV Granada.
dan penting dikarenakan besarnya manfaat yang Selain itu juga perlu diketahui factor yang paling
didapat dari yang mempengaruhi produktivitas dominan mempengaruhi produktivitas kerja
kerja karyawan bagi individu, industri, dan karyawan.
masyarakat. Bagi individu, yang mempengaruhi
 

 
produktivitas kerja karyawan memungkinkan
mereka untuk lebih berusaha meningkatkan Produktifitas Kerja
kebahagiaan hidup mereka. Bagi industri, yang Setiap perusahaan selalu berusaha
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan agar karyawan bisa berprestasi dalam bentuk
digunakan sebagai pemacu peningkatan produksi memberikan produktivitas kerja yang maksimal.
dan pengurangan biaya melalui perbaikan sikap Produktivitas kerja karyawan bagi suatu
dan tingkah laku karyawan. perusahaan sangatlah penting sebagai alat
Setiap organisasi pada dasarnya akan pengukur keberhasilan dalam menjalankan
memiliki kebijakan yang berbeda-beda terhadap usaha. Karena semakin tinggi produktivitas
sumber daya manusia yang dimilikinya guna kerja karyawan dalam perusahaan, berarti laba
mencapai produktivitas kerja karyawan. Dalam perusahaan dan produktivitas akan meningkat.
pencapaian produktivitas kerja karyawan terdapat Tjutju Yuniarsih & Suwatno (2009:156)
banyak faktor yang mempengaruhi antara lain mengemukakan bahwa produktivitas kerja
adalah adanya tingkat pendidikan, motivasi, dapat diartikan sebagai hasil kongkrit (produk)
usia dan pengalaman kerja karyawan bertambah. yang dihasilkan oleh individu atau kelompok,
Keempat yang mempengaruhi produktivitas selama satuan waktu tertentu dalam suatu
kerja karyawan tersebut diharapkan mampu proses kerja. Dalam hal ini, semakin tinggi
memberikan jalan bagi karyawan guna mencapai produk yang dihasilkan dalam waktu yang
produktivitas kerja yang lebih baik lagi. semakin singkat dapat dikatakan bahwa tingkat
Permasalahan ini juga dialami dan produktivitasnya mempunyai nilai yang tinggi
muncul pada CV Granada yang usahanya begitupun sebaliknya. Nawawi dalam Tjutju
bergerak dibidang konveksi. Usaha yang Yuniarsih (2009:157) mengemukakan bahwa
dilakukan perusahaan dalam perebutan produktivitas kerja merupakan perbandingan
pasar adalah dengan meningkatkan kualitas antara hasil yang diperoleh (output) dengan
pelayanan kepada pelanggan dan melakukan jumlah sumber daya yang dipergunakan sebagai
perubahan dan sistem agar lebih fleksibel dalam masukan (input). Adapun Nanang Fattah dalam
menghadapi persaingan. Upaya tersebut di atas Tjutju Yuniarsih (2009:157) menyimpulkan
diwujudkan dalam tujuan perusahaan yaitu untuk bahwa dalam konsep produktivitas ber-
meningkatkan pendapatan usaha yang ditempuh kembang dari pengertian teknis sampai kepada
dengan cara mengoptimalkan produktivitas kerja pengertian perilaku. Produktivitas dalam arti
karyawan. Pentingnya pencapaian produktivitas teknis mengacu pada derajat keefektifan dan
kerja hal ini dikarenakan produktivitas kerja pada efisiensi dalam penggunaan berbagai sumber
dasarnya suatu sikap yang selalu mempunyai daya, sedangkan dalam pengertian perilaku,
pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini harus produktivitas merupakan sikap mental yang
lebih baik dari hari kemarin. senantiasa berusaha untuk terus berkembang.

195
Berdasarkan uraian tersebut dapat dengan perkembangan perusahaan, (7) merasa
dipahami produktivitas dapat dimaknai sebagai terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi, (8)
nilai output dalam interaksi dan interelasinya pengertian dan simpati atas persoalan-persoalan
dengan kesatuan nilai-nilai input. Produktivitas pribadi, (9) kesetiaan pimpinan pada diri
kerja karyawan biasanya dinyatakan sebagai sipekerja, (10) Disiplin kerja yang keras.
imbangan hasil rata-rata yang dicapai oleh tenaga Menurut Payaman J. Simanjutak (2007:
kerja, selama jam kerja yang tersedia dalam 30) faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
proses produksi. Sehubungan dengah hal tersebut, karyawan perusahaan dapat digolongkan pada
konsep produktivitas pada dasarnya mencakup dua kelompok, yaitu: pertama, yang menyangkut
sikap mental dan perilaku yang berorientasi kualitas dan kemampuan fisik karyawan yang
pada perbaikan berkelanjutan (continuous meliputi: tingkat pendidikan, latihan, motivasi
improvement), dan mempunyai pandangan kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik
bahwa kinerja hari ini harus lebih baik dari hari karyawan. Kedua, berupa sarana pendukung yang
kemarin, dan kinerja hari esok mesti lebih baik meliputi: a). Lingkungan kerja (produksi, sarana
dari prestasi hari ini. dan peralatan produksi, tingkat keselamatan, dan
Konsep produktivitas pada dasarnya kesejahteraan kerja). b) Kesejahteraan karyawan
dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi (Manajemen dan hubungan industry).
individu dan dimensi organisasi. Pengkajian Dari berbagai pendapat di atas dapat
masalah produktivitas dari dimensi individu disimpulkan kondisi utama karyawan yang
tidak lain melihat produktivitas terutama dalam semakin penting dan menentukan tingkat pro-
hubungannya dengan karakteristik-karakteristik duktivitas karyawan yaitu pendidikan dan
kepribadian individu. Dalam konteks ini esensi pelatihan, motivasi, usia ,disiplin, ketrampilan,
pengertian produktivitas adalah sikap mental tingkat penghasilan, lingkungan dan pengalaman
yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kerja, serta penguasaan peralatan. Dengan harapan
kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari agar karyawan semakin gairah dan mempunyai
kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari semangat dalam bekerja dan akhirnya dapat
ini (Kusnendi, 2003:8.4). mempertinggi mutu pekerjaan, meningkatkan
Dalam upaya meningkatkan produktivitas produksi dan produktivitas kerja.
kerja karyawan di suatu perusahaan perlu mem- Namun demikian penelitian ini hanya
perhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi membatasi empat faktor yang diduga dapat
produktivitas kerja karyawan tersebut. Banyak mempengaruhi produktivitas kerja karyawan,
faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas yaitu tingkat pendidikan, motivasi, usia dan
kerja karyawan baik yang berhubungan dengan pengalaman kerja. Adapun alur kerangka pikirnya
tenaga kerja itu sendiri maupun faktor-faktor yang dapat digambarkan sebagai berikut:
berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan
kebijakan pemerintah secara keseluruhan. Tingkatpendidikan

Menurut Pandji Anoraga (2005: 56-60). Motivasi Produktivitas


Ada 10 faktor yang sangat diinginkan oleh para
karyawan untuk meningkatkan produktivitas Usia
kerja karyawan, yaitu: (1) pekerjaan yang
menarik, (2) upah yang baik, (3) keamanan dan PengalamanKerja

perlindungan dalam pekerjaan, (4) etos kerja dan


(5) lingkungan atau sarana kerja yang baik, (6) Gambar 1
promosi dan perkembangan diri mereka sejalan Kerangka Pikir Penelitian
196
Tingkat Pendidikan Dan Produktivitas motivasi, seorang karyawan akan terdorong
Bekal tingkat pendidikan yang cukup dan untuk melakukan kerja yang lebih baik dari pada
memadai diharapkan akan dapat memperbesar sebelumnya, dan hal ini akan meningkatkan
produktivitas kerja karyawan. Prestasi produktivitas mereka. Maka dapat terlihat adanya
akademis yang telah dicapai oleh karyawan suatu pengaruh antara motivasi karyawan terhadap
yang bersangkutan selama mengikuti jenjang produktivitasnya. Selanjutnya hubungan antara
pendidikan harus mendapatkan pertimbangan. motivasi dan Produktivitas dapat di hipotesiskan
Dengan mempertimbangkan faktor prestasi sebagai berikut:
akademis, maka dapat ditetapkan dimana H2: Diduga terdapat pengaruh positif
karyawan yang bersangkutan akan ditempatkan dan signifikan motivasi terhadap
sesuai dengan prestasi akademisnya. produktivitas karyawan
Pendidikan yang minim mengakibatkan Usia Karyawan Dan Produktivitas
kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkan Dalam rangka menempatkan karyawan,
sumber sumber alam yang tersedia. Hal ini faktor usia pada diri karyawan yang lulus dalam
berakibatkan pada setiap usaha usaha penduduk seleksi perlu mendapatkan pertimbangan.
yang hanya mampu menghasilkan pendapatan Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari
yang rendah. Rendahnya mutu SDM (pengetahuan rendahnya produktivitas yang dihasilkan oleh
dan keterampilan karyawan) karena kurangnya karyawan yang bersangkutan. Karyawan berusia
pendidikan dan pelatihan yang mereka peroleh. lanjut berumur 65 tahun keatas, biasanya fanatik
Sehingga dari hal tersebut dapat disusun hipetisis terhadap tradisi dan sulit untuk diberikan
sebagai berikut: pengertian yang dapat mengubah cara berpikir,
H1: Diduga terdapat pengaruh positif dan cara kerja, dan cara hidupnya. Karyawan lanjut
signifikan tingkat pendidikan terhadap usia bersikap apatis terhadap adanya teknologi
produktivitas karyawan baru.. Usia tenaga kerja yang produktif berumur
Motivasi Dan Produktivitas 16-64 tahun, sedangkan pada usia 65 keatas
Menurut T. Hani Handoko (2003 : sudah dikatakan usia lanjut (Van den Ban dan
252 ), motivasi adalah keadaan dalam pribadi Hakwiks,1999). Oleh karena itu disusunlah
seseorang yang mendorong keinginan individu hipotesis sebagai berikut:
untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu H3: Diduga terdapat pengaruh positif dan
guna mencapai tujuan. Apabila seseorang sudah signifikan usia karyawan terhadap
terdorong atau termotivasi, maka pekerjaan yang produktivitas karyawan.
dilakukan hasilnya akan memuaskan. Memotivasi Pengalaman Kerja Dan Produktivitas
merupakan kegiatan yang mengakibatkan, Pengalaman dalam semua kegiatan sangat
menyalurkan dan memelihara perilaku manusia diperlukan, karena experience is the best teacher,
atau bisa dikatakan sebagai suatu proses pengalaman guru yang terbaik. Maksud dari hal
untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar tersebut adalah bahwa seseorang belajar dari
melakukan sesuatu yang kita inginkan atau pengalaman yang pernah dialaminya. Menurut
dengan kata lain dorongan dari luar terhadap Kamus Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 26),
seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. “pengalaman dapat diartikan sebagai yang pernah
Motivasi dalam diri karyawan sangat dialami (dijalani, dirasa, ditanggung, dsb)”.
diperlukan untuk lebih meningkatkan pro- Elaine B Johnson (2007: 228) menyatakan
duktivitas karyawan itu sendiri. Dengan adanya bahwa “pengalaman memunculkan potensi

197
seseorang. Potensi penuh akan muncul bertahap dipahami karena terlatih dan sering mengulang
seiring berjalannya waktu sebagai tangga- suatu pekerjaan sehingga kecakapan dan
pan terhadap bermacam-macam pengalaman”. ketrampilan semakin dikuasai secara mudah,
Jadi sesungguhnya yang penting diperhatikan tetapi sebelumnya tanpa latihan, pengalaman-
dalam hubungan tersebut adalah kemampuan pengalaman yang pernah dimiliki akan menjadi
seseorang untuk belajar dari pengalamannya, berkurang bahkan terlupakan.
baik pegalaman manis maupun pahit. Maka Atas dasar uraian di atas, maka hipotesis
pada hakikatnya pengalaman adalah pemahaman yang bias disusun adalah sebagai berikut:
terhadap sesuatu yang dihayati dan dengan H4: Diduga terdapat pengaruh positif dan
penghayatan serta mengalami sesuatu tersebut signifikan pengalaman kerja terhadap
diperoleh pengalaman, ketrampilan ataupun produktivitas karyawan
nilai yang menyatu pada potensi diri.Orang
yang berpengalaman dalam bekerja memiliki  

kemampuan kerja yang lebih baik dari orang Studi ini merupakan penelitian deskriptif
yang baru saja memasuki dunia kerja, karena dimana populasinya adalah seluruh karyawan CV
orang tersebut telah belajar dari kegiatan- Granada yang berjumlah 50 orang. Mengingat
kegiatan dan permasalahan yang timbul dalam populasi kurang dari 100, maka semua karyawan
kerjanya. Dengan adanya pengalaman kerja diambil sebagai sampel, sehingga penelitiannya
maka telah terjadi proses penambahan ilmu merupakan penelitian populasi/sensus.
pengetahuan dan ketrampilan serta sikap pada
diri seseorang, sehingga dapat menunjang dalam Pengukuran Dan Definisi Operasional
mengembangkan diri dengan perubahan yang Variabel
ada.Dengan pengalaman yang didapat seseorang Variabel dependen dalam penelitian
akan lebih cakap dan terampil serta mampu ini adalah produktivitas, yaitu ukuran tingkat
melaksanakan tugas pekerjaannya. penggunaan sumber-sumber untuk mencapai
Pengalaman kerja mempunyai pengaruh sesuatu yang berhubungan dengan efektivitas
terhadap banyaknya produksi, besar kecilnya dalam mencapai suatu misi atau prestasi yang
dan efisiensi yang dapat dilihat dari hasil diharapkan. Pengukuran variabel produktivitas
produksi tenaga kerja yang diarahkan. Dalam karyawan menggunakan instrumen yang terdiri
pengertian lain, pengalaman kerja juga dapat atas 3 pernyataan, disusun menggunakan skala
diperoleh dengan melewati masa kerja yang likert 5 poin (sangat tidak setuju sampai dengan
telah dilakui disuatu tempat kerja. Pengalaman sangat setuju).
kerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang Variabel independen dalam penelitian ini
dimanifestasikan dalam jumlah masa kerja akan sebanyak 4 variabel yaitu:
meningkatkan kemampuan dan kecakapan kerja a. Tingkat Pendidikan, yaitu persepsi individu
seseorang sehingga hasil kerja akan semakin terhadap pekerjaan atas dasar pendidikan
meningkat.Pengalaman kerja tidak hanya tertinggi.
menyangkut jumlah masa kerja, tetapi lebih dari b. Motivasi, yaitu persepsi individu terhadap
juga memperhitungkan jenis pekerjaan yang keadaan dalam pribadi seseorang yang
pernah atau sering dihadapi. Sejalan dengan mendorong keinginan individu untuk
bertambahnya pekerjaan, maka akan semakin melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
bertambah pula pengatahuan dan ketrampilan mencapai tujuan.
seseorang dalam bekerja. Hal tersebut dapat c. Usia, yaitu persepsi individu terhadap
pekerjaan berdasar usia.
198
d. Pengalaman Kerja, yaitu persepsi individu Berdasar hasil Uji Asumsi Klasik
terhadap tingkat penguasaan pengetahuan diperoleh hasil untuk uji Normalitas data yang
serta ketrampilan seseorang dalam peker- digunakan dalam penelitian ini berdistribusi
jaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan secara normal. Berdasar Uji Multikolinearitas
dari tingkat pengetahuan serta ketrampilan model regresi tersebut tidak terdapat masalah
yang dimilikinya multikolinearitas. Setelah dilakukan pengujian
Pengukuran keempat variabel tersebut dengan menggunakan Rank Spearman didapatkan
menggunakan instrumen yang terdiri masing- bahwa variabel independen tidak mempunyai
masing atas 4 pernyataan, disusun menggunakan korelasi dengan residualnya. Dengan tingkat
skala likert 5 poin (sangat tidak setuju sampai sigifikansi masing-masing variabelnya lebih dari
dengan sangat setuju) 5%, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
Metode Analisis Data tidak terdapat heteroskedastisitas.
Metode analisis data yang digunakan 
 
 
 

dalam penelitian ini adalah analisis regresi


berganda. Analisis regresi berganda dalam Hasil Penelitian
penelitian ini digunakan untuk mengetahui faktor Berdasar perhitungan Analisis Regresi
yang mempengaruhi produktivitas karyawan CV Linear Berganda diperoleh hasil sebagai berikut:
Granada. Tabel 2
Analisis Validitas dan Reliabilitas juga Hasil Uji Regresi Linear Berganda
digunakan untuk menguji kuesioner yang akan
diisi oleh responden. Hasil menunjukkan bahwa Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
semua iten pernyataan yang ada dalam kuesioner
B Std. Error Beta
sebanyak 19 item dinyatakan valid, dan ke empat
(Constant) 2.927 .475 6.162 .000
variable dinyatakan reliable. Tingkat
.086 .096 .151 .895 .375
Berdasarkan hasil perhitungan Analisis Pendidikan
1 Motivasi Kerja -.122 .084 .320 1.851 .043
Faktor terhadap ke lima variable (produk- Pengalaman
.190 .092 .305 2.062 .040
tivitas, tingkat pendidikan, motivasi, usia, dan Kerja
Usia -.159 .127 .332 1.757 .047
pengalaman kerja) diperoleh hasil sebagai a. Dependent Variable: Produktivitas Karyawan
berikut: rata-rata indikator produktivitas kar- Sumber : Data olah SPSS 16.00
yawan, tingkat pendidikan, motivasi kerja,
usia, dan pengalaman kerja tidak menunjukkan Pada tabel 2 di atas terlihat nilai t hitung
penyimpangan data hal tersebut dikarenakan nilai untuk variabel tingkat pendidikan adalah 0.895,
rata-rata lebih besar dari standar deviasi . sedangkan nilai t tabelnya adalah sebesar 1.750
Tabel 1 (df = 50-4-1 = 45). Selain itu, nilai signifikansinya
Statistik Deskriptif didapat 0,375. Sehingga didapat bahwa variabel
N Minimum Maximum Mean
Std. tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap
Produktivitas
Deviation produktivitas karyawan. Hal ini disebabkan nilai
Karyawan
50 2.50 3.75 2.9100 .24620 T hitung lebih kecil daripada t tabel. Nilai t hitung
Tingkat Pendidikan
Motivasi Kerja
50
50
3.00
3.00
4.75
4.75
3.9150
3.9100
.33334
.34251
< t tabel (0.895 < 1,750) dan nilai signifikansi
Usia 50 3.00 4.50 3.8300 .35871 lebih besar daripada taraf signifikansi (α) 0,05
Pengalaman Kerja 50 3.00 4.75 3.8750 .39528
Valid N (listwise) 50 (0,375 > 0,05), artinya tingkat pendidikan tidak
Sumber : Data olah SPSS 16.00 berpengaruh positif dan signifikan terhadap

199
produktivitas karyawan (Hipitesis 1 tidak Selanjutnya dihitung pula koefisien
terbukti). determinasi yang digunakan untuk mengetahui
Nilai t hitung untuk variabel motivasi proporsi pengaruh variabel independen terhadap
kerja adalah 1.851, sedangkan nilai t tabelnya variabel dependen. Nilai R2 menunjukkan
adalah sebesar 1.750 (df = 50-4-1 = 45). seberapa besar model regresi mampu menjelaskan
Selain itu, nilai signifikansinya didapat 0,043. variabilitas variabel tergantung atau menunjukkan
Sehingga didapat bahwa variabel motivasi kerja proporsi pengaruh variabel independen terhadap
berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. variabel dependen. Adapun hasil perhitungan
Hal ini disebabkan nilai T hitung lebih besar dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :
daripada t tabel. Nilai t hitung > t tabel (1.851 > Tabel 3
1,750) dan nilai signifikansi lebih besar daripada Perhitungan Koefisien Determinasi
taraf signifikansi (α) 0,05 (0,043 < 0,05), artinya Model Summaryb
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan Model R R Square
Adjusted Std. Error of
Durbin-Watson
R Square the Estimate
terhadap produktivitas karyawan (Hipotesis 2 1 .671 a
.638 .761 .23858 1.809
terbukti). a. Predictors: (Constant), Usia, Pengalaman Kerja, Motivasi Kerja,
Tingkat Pendidikan
Hipotesis 3 bisa dijawab dengan melihat b. Dependent Variable: Produktivitas Karyawan
nilai t hitung untuk variabel Pengalaman kerja Sumber : Data olah SPSS 16.00
adalah 2.062, sedangkan nilai t tabelnya adalah
sebesar 1.750 (df = 50-4-1 = 45). Selain itu, nilai Koefisien determinasi (Adjusted R Square)
signifikansinya didapat 0,040. Sehingga didapat yang diperoleh adalah sebesar 0.761 atau 76.1%,
bahwa variabel pengalaman kerja berpengaruh yang berarti angka 76.1% tersebut merupakan
terhadap produktivitas karyawan. Hal ini nilai persentase pengaruh variabel independen
disebabkan nilai T hitung lebih besar daripada tingkat pendidikan, usia kerja, motivasi kerja
t tabel. Nilai t hitung > t tabel (2.062 > 1,750) dan pengalaman kerja terhadap produktivitas
dan nilai signifikansi lebih besar daripada taraf karyawan. Sedangkan sisanya sebesar 23.9%
signifikansi (α) 0,05 (0,040 < 0,05), artinya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
pengalaman kerja berpengaruh positif dan 
 
 
 

signifikan terhadap produktivitas karyawan, yang


berarti hipotesis 3 terbukti Dari analisis hasil penelitian data diatas
Pada hipotesis 4 nilai t hitung untuk maka dapat dijelaskan bahwa : berdasarkan hasil
variabel Usia Karyawan adalah 1.757, sedangkan penelitian dapat diketahui nilai uji t , untuk variabel
nilai t tabelnya adalah sebesar 1.750 (df = 50-4- tingkat pendidikan adalah 0.895, sedangkan
1 = 45). Selain itu, nilai signifikansinya didapat nilai t tabelnya adalah sebesar 1.750 (df = 50-4-
0,047. Sehingga didapat bahwa variabel usia 1 = 45). Selain itu, nilai signifikansinya didapat
karyawan berpengaruh terhadap produktivitas 0,375. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara
karyawan. Hal ini disebabkan nilai T hitung parsial tingkat pendidikan tidak berpengaruh
lebih besar daripada t tabel. Nilai t hitung > t terhadap produktivitas karyawan. Hal ini tidak
tabel (1.757 > 1,750) dan nilai signifikansi lebih didukung dengan penelitian terdahulu yang
besar daripada taraf signifikansi (α) 0,05 (0,047 < dilakukan oleh Pajar (2008) bahwa tingkat
0,05), artinya usia karyawan berpengaruh positif pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas
dan signifikan terhadap produktivitas karyawan karyawan. Tingkat pendidikan tidak berpengaruh
(hipotesis 4 terbukti). karena dari karyawan menilai tingkat pendidikan
dianggap belum tentu menjamin bahwasanya
dalam peningkatan produktivitas karyawan.

200
Pada variabel motivasi kerja, nilai t hasil produksi,tentunya dengan asumsi apabila
hitung untuk variabel motivasi kerja adalah usianya tidak muda lagi produktivitas akan
1.851, sedangkan nilai t tabelnya adalah sebesar lebih lambat atau kecil daripada usia yang masih
1.750 (df = 50-4-1 = 45). Selain itu, nilai dibawahnya. Pentingnya dalam manajemen
signifikansinya didapat 0,043. Sehingga dapat bagian Sumber daya manusia dalam melakukan
disimpulkan bahwa secara parsial motivasi kerja pembatasan usia kerja dari perusahaan tersebut.
berpengaruh terhadap produktivitas karyawan.
Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu yang





dilakukan oleh pajar (2008) , Bambang Triatmojo Kesimpulan
(2007) dan Dwi Inneke Kartikawati (2006) Dari hasil penelitian dan pembahasan
bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap pada uraian sebelumnya, dapat ditarik simpulan
produktivitas karyawan. Dengan demikian sebagai berikut: pertama, secara parsial
motivasi kerja sangat penting dalam peningkatan atau individu usia kerja, motivasi kerja dan
produktivitas karyawan karena dengan motivasi pengalaman kerja berpengaruh positif dan
pribadi diharapkan selalu meningkatkan tingkat signifikan terhadap produktivitas karyawan,
produksi dari pekerjaan yang dikerjakan. sedangkan tingkat pendidikan tidak berpengaruh
Pada Variabel Pengalaman kerja, nilai terhadap produktivitas karyawan CV Granada
t hitung untuk variabel Pengalaman kerja secara signifikan. Kedua, secara bersama-sama
adalah 2.062, sedangkan nilai t tabelnya adalah tingkat pendidikan , usia kerja , motivasi kerja
sebesar 1.750 (df = 50-4-1 = 45). Selain itu, nilai dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap
signifikansinya didapat 0,040. Sehingga dapat produktivitas karyawan CV Granada. Dan ketiga,
disimpulkan bahwa secara parsial pengalaman tingkat pengaruh indikator faktor–faktor yang
kerja berpengaruh terhadap produktivitas mempengaruhi produktivitas karyawan diperoleh
karyawan. Hal ini didukung dengan penelitian 76.1% menjelaskan bahwa naik turunnya
terdahulu yang dilakukan oleh pajar (2008) produktivitas karyawan secara bersama-sama
bahwa pengalaman kerja berpengaruh terhadap dipengaruhi tingkat pendidikan, usia kerja,
produktivitas karyawan. Dengan demikian motivasi kerja, dan pengalaman kerja. Sedangkan
pentingnya pengalaman kerja dalam peningkatan sisanya sebesar 23.9 % dipengaruhi oleh variabel
produktivitas dari setiap karyawan, karena lain yang tidak diteliti.
semakin banyak pengalaman tentunya diharapkan Saran
selalu meningkat dalam kegiatan produksi. Adapun saran yang bisa disampaikan
Pada Variabel Usia Karyawan, nilai t atas hasil penelitian ini adalah: pertama, faktor
hitung untuk variabel Usia Karyawan adalah yang perlu dipertimbangkan untuk ke depan
1.757, sedangkan nilai t tabelnya adalah terutama oleh pihak perusahaan adalah tentang
sebesar 1.750 (df = 50-4-1 = 45). Selain itu, substansi dari motivasi kerja, usia kerja maupun
nilai signifikansinya didapat 0,047. Sehingga pengalaman kerja. Dengan demikian diharapkan
dapat disimpulkan bahwa secara parsial usia perusahaan nantinya akan menjadikan karyawan
karyawan berpengaruh terhadap produktivitas atau tenaga kerja yang handal dan mampu
karyawan. Hal ini didukung dengan penelitian memproduksi secara optimal. Kedua, untuk bisa
terdahulu yang dilakukan oleh pajar (2008) dan memproduksi atau menghasilkan barang yang
syaiful Rohmat (2007) bahwa usia karyawan maksimal dan optimal, maka perusahaan harus
berpengaruh terhadap produktivitas karyawan. mencapai produktivitas perusahaan yang tinggi
Jaminan ukuran usia sangat menentukan jumlah

201
melalui penyeleksian tenaga kerja yang handal di Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen, Cetakan
samping meningkatkan kemampuan tenaga kerja Kedelapanbelas, BPFE Yogyakarta,
dengan berbagai pelatihan diharapkan mampu Yogyakarta.
mempunyai pengalaman. Dan yang ketiga, untuk Handoyo, Rossanto Dwi,2006 Materi Pokok
selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan Ekonomi Sumber Daya Manusia,
penelitian ini dengan menilai variabel penelitian Cetakan 1, Jakarta: Universitas Terbuka.
lainya yang dapat digunakan untuk menilai Hadari Nawawi. 2001. Manajemen Sumber Daya
peningkatan produktivitas karyawan selain Manusia. Bumi Aksara. Jakarta
variabel dari penelitian diatas. Husein Umar. 2003.Riset SDM Dalam Organisasi.
Edisi Revisi. Cetakan kelima. PT.

  Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Anoraga, Pandji, 2005, Manajemen Bisnis, Imam, Ghozali. 2009. Aplikasi Multivariate
Cetakan Ketiga, Jakarta: Rineka Cipta dengan Program SPSS, Semarang:
Bambang Triatmojo. 2009. “Pengaruh Motivasi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Kedisiplinan dan Pengalaman Kerja J. Simanjuntak, Payaman, dalam pajar 2007
Karyawan Koperasi Unit Desa Pengantar Ekonomi Sumber Daya
Kedalisono Tawangharjo Grobogan”. Manusia, Lembaga Penerbit Fakultas
Skripsi: STIE- AUB Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta
Cahyono, Yuli Tri., Indira M., Lestiyana. Kusnendi dkk. 2003 Ekonomi Sumber Daya
(2007). Pengaruh Perencanaan dan Manusia dan Alam. Jakarta: Universitas
Pengawasan Terhadap Produktivitas Terbuka.
Kerja Karyawan Pada Perusahaan Ngalim Purwanto 2007 Psikologi Pendidikan
Manufaktur Di Surakarta. Jurnal ,Jakarta : PT Remaja Rosdakarya
Akutansi dan Keuangan, Vol. 222-223. Malayu S.P, Hasibuan. 2006, Manajemen Sumber
Depdiknas. (2013). Kamus Besar Bahasa Daya Manusia. Bumi Aksar. Jakarta.
Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Marihot T. E Hariandja. 2005. Manajemen
Pustaka. Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia
Dwi Ineke Kartikawati. (2006). “Hubungan Widiasarana Indonesia. Jakarta.
antara Sistem Pengupahan dan Pajar, 2008. Analisis factor yang mempengaruhi
Motivasi Kerja dengan Produktivitas produktivitas kerja karyawan bagian
Kerja karyawan pada Industri Wingko keperawatan pada Rumah Sakit PKU
di Kulon Progo”. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.Skripsi
Negeri Yogyakarta. :UMS Surakarta
Elaine B. Johnson. 2007. Contextual Teaching Priyanto, Didik, (2006). “Analisis Tingkat
and Learning. MLC Bandung Pendidikan dan Pengalaman Kerja
Gomes, F. C. 2005. Manajemen Sumberdaya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Manusia. Andi Offset. Yogyakarta. Bagian Keperawatan pada
. Organisasi dan Motivasi. Bina Pustaka.
Jakarta.

202
Saiful Rohmat 2007, Pengaruh Produktivitas Van Den Ban. A.W. dan H.S Hawkins., 1999.
Tenaga Kerja Terhadap Kinerja Penyuluhan Pertanian. Kanisius.
Perusahaan : Jurnal Ekonomi Yogyakarta.
Sondang P Siagian. 2006. Manajemen Sumber Winardi, 2000, Manajer dan Manajemen.
Daya Manusia. PT. Bumi Aksara. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Jakarta. Yuniarsih, Tjujtu dan Suwatno. 2009; Manajemen
Susilo Martoyo ,2004 : Manajemen Sumber Daya Sumber Daya Manusia, Alfabeta.
Manusia , alfabeta : Bandung Bandung

.
.

203

Anda mungkin juga menyukai