9
2. Faktor-faktor yang Sumber Daya Manusia
Mempengaruhi 4. Pemutusan Hubungan
Produktivitas Kerja Kerja
5. Pemberian Pesangon,
Uang Jasa dan Ganti Rugi
1. Produktivitas Kerja
Menurut Siagian (1995) yang dimaksud produktivitas adalah ”kemampuan memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan keluaran (output)
yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal”.Nawawi dan Martini (1990) mengemukakan bahwa
produktivitas kerja tidak dapat terwujud jika personel hanya dituntut menunaikan kewajiban atau
tanggung jawabnya tanpa memenuhi hak yang seharusnya diterima. Sebaliknya produktivitas kerja juga
tidak akan terwujud, jika personel hanya menuntut haknya tanpa menjalankan kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagaimana seharusnya.
Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan jika karyawan telah melaksanakan tugas kewajiban
dan tanggung jawabnya maka selayaknyalah kepentingan pribadinya sebagai tenaga kerja dan secara
manusiawi mendapat pelayanan yang baik dan lancar, kondisi ini memungkinkan timbulnya kepuasan
kerja yang berpengaruh kepada dedikasi, loyalitas moral, dan semangat kerja yang tinggi akan
membentuk disiplin kerja yang tinggi pula dan hal ini tercermin dalam kesediaan dan kesungguhan
karyawan menunaikan pekerjaannya yang akan bermuara pada peningkatan produktivitas kerja.
Produktivitas kerja juga mengandung pengertian sebagai suatu perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan peran serta karyawan persatuan waktu. Peran serta karyawan dapat tercermin melalui
keterlibatannya, kecakapannya dan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan untuk tujuan yang
telah ditetapkan.
Meningkatkan produktivitas adalah penting sekali, karena dengan demikian kesejahteraan dapat
ditingkatkan sampai pada tingkat penggunaan faktor-faktor produksi yang jumlahnya sama. Namun
demikian meningkatkan produktivitas tidak akan dapat tercapai secara langsung, melainkan hanya bisa
dicapai melalui perubahan perilaku faktor-faktor produksinya.
Peningkatan produktivitas merupakan masalah sistem dalam arti tertentu, karena banyak segi dari
pekerjaan dan kegiatan perusahaan yang mempunyai dampak terhadap produktivitas tenaga kerja. Pada
kebanyakan perusahaan, jarang ditemui adanya kegiatan, teknik atau metode tanggal yang merupakan
satu-satunya landasan bagi peningkatan produktivitas, pada umumnya sejumlah kombinasi dan teknik dan
metode dianggap merupakan sarana yang paling efisien untuk meningkatkan produktivitas.
Page ii of xvii
Manajemen Sumber Daya Manusia Brawijaya University 2019
Ananta, dalam (Kasnawi,2006) mengemukakan bahwa produktivitas tenaga kerja adalah
pencerminan dari mutu tenaga kerja jika hal-hal lain dianggap tetap sama. Menurutnya, perubahan
(peningkatan) produktivitas kerja dapat terjadi karena pengaruh beberapa hal yaitu:
a. Sumber daya alam yang tersedia dalam jumlah yang lebih besar atau mutu yang lebih baik.
b. Sumber daya modal fisik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak atau mutu yang lebih baik.
c. Mutu modal manusia itu sendiri yang meningkat.
d. Kondisi dan lingkungan kerja yang lebih baik.
Peranan sumber daya alam dalam dalam peningkatan produktivitas baik dilihat dari jumlah
maupun mutunya memang sangat penting. Namun kenyataan memperlihatkan bahwa faktor peranan
tersebut tidak selalu sama di setiap Negara. Sebagai ilustrasi, Singapura adalah sebuah negara kecil yang
memiliki sumber daya alam yang sangat minim, namun dikenal sebagai negara yang telah berhasil
memperlihatkan bahwa keterbatasan sumber daya alam bukan penghalang untuk meningkatkan
produktivitasnya.
Wiyono, dalam (Kasnawi,2006) mengemukakan bahwa produktivitas tenaga kerja dipengaruhi
oleh enam hal, yaitu:
a. Perkembangan barang modal per pekerja.
b. Perbaikan tingkat ketrampilan, pendidikan dan kesehatan pekerja.
c. Meningkatkan skala usaha.
d. Perpindahan pekerja antar jenis kegiatan.
e. Perubahan komposisi output dari tiap sektor atau sub sektor.
f. Perubahan teknik produksi.
Basri, dalam (Kasnawi,2006) mengemukakan bahwa tinggi rendahnya produktivitas tenaga kerja
juga dipengaruhi oleh pemanfaatan kapasitas dari berbagai sektor produksi guna mencapai pertumbuhan
ekonomi. karena pemanfaatan kapasitas rendah, maka produktivitas rendah. Jadi dengan demikian,
produktivitas tenaga kerja secara umum ditentukan oleh beberapa komponen, yaitu:
1. Tenaga kerja itu sendiri, termasuk metode kerjanya, kesehatannya, tingkat pendidikannya,
kebiasaannya, dan pemahaman terhadap pelaksanaan kegiatan usahanya, kompensasi kerja (upah dan
gaji) dan lain sebagainya yang bersumber dari diri tenaga kerjanya.
2. Kapasitas produksi dari setiap sektor produksi.
3. Peralatan atau fasilitas penunjang tenaga kerja (teknologi).
4. Produktivitas tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh faktor dari dalam dan luar lingkungan
perusahaan.
Hal ini disebabkan oleh interaksi yang kuat antara organisasi perusahaan dengan lingkungan,
faktor-faktor tersebut biasanya saling berkaitan dan berpengaruh satu dengan yang lain.
11. Pekerja mangkir 5 hari atau lebih dan telah dipanggil 2 kali secara patut,
A. Penghitungan Pesangon
Pasal 156 ayat 2 mengatur acuan perhitungan minimal uang pesangon yang harusditerima pekerja
yang di-PHK. Pengaturannya sebagai berikut :
masa kerja kurang dari 1 tahun, 1 (satu) bulan upah;
masa kerja 1-2 tahun, 2 (dua) bulan upah;
masa kerja 2-3 tahun, 3 (tiga) bulan upah;
masa kerja 3-4 tahun 4 (empat) bulan upah;
masa kerja 4-5 tahun 5 (lima) bulan upah;
masa kerja 5-6 tahun 6 (enam) bulan upah;
masa kerja 6-7 tahun 7 (tujuh) bulan upah.
masa kerja 7–8 tahun 8 (delapan) bulan upah;
masa kerja 8 tahun atau lebih, 9 (sembilan) bulan upah.
Page vi of xvii
Manajemen Sumber Daya Manusia Brawijaya University 2019
masa kerja 21-24 tahun 8 (delapan) bulan upah;
masa kerja 24 tahun atau lebih 10 bulan upah.