Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“UPAYA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PABRIK MELALUI


KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA”

Dosen Pengampu: Dr. H. M. Zainul, SE, MM


Mata Kuliah: Manajemen Operasional 1
Disusun Guna Memenuhi Tugas

Disusun Oleh:
Hildayani Putri (…….)
Nurul Ainah (2103010574)

PROGRAM STUDI S1-MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN (UNISKA)
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Manajemen Operasional1 dengan judul
“upaya meningkatkan produktivitas pabrik melalui kebijakan pengembangan sumberdaya
manusia”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengatahuan yang kami miliki.

Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka persaingan ini, organisasi atau perusahaan harus memiliki sumber
daya manusia yang tangguh. Sumber daya yang dibutuhkan untuk menjalankan
perusahaan tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi harus dilihat
sebagai satu kesatuan yang tangguh membentuk suatu sinergi. Dalam hal ini peran
sumber daya manusia sangat menentukan. Semula sumber daya manusia merupakan
terjemahan dari “human resources”. Namun ada pula ahli yang menyamakan sumber
daya manusia dengan “man power’’ (tenaga kerja). Bahkan sebagian orang
menyetarakan pengertian sumber daya manusia dengan personal (personalia,
kepegawaian dan sebagainya).
Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang memiliki akal,
perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, daya, dan karya. Semua
potensi sumber daya manusia tersebut berpengaruh terhadap upaya
organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan. Betapa pun majunya teknologi,
perkembangan informasi, tersedianya modal dan memadainya bahan. Jika tanpa sumber
daya manusia, sulit bagi perusahaan itu mencapai tujuannya. Sumber daya manusia
merupakan faktor yang sangat sentral dalam organisasi, apapun bentuk dan tujuannya,
organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia. Pentingnya
sumber daya manusia dalam suatu organisasi, menuntut setiap organisasi mendapatkan
organisasi mendapatkan pegawai yang berkualitas dan produktif untuk menjalankan
organisasi.
Paulus dan Anantharaman (2003) menegaskan pengembangan sumber daya
manusia memiliki hubungan langsung dengan profitabilitas organisasi. Oleh karena itu,
setiap organisasi disarankan untuk mengoptimalkan kinerja karyawan dalam
memberikan kontribusi yang optimal, antara lain dengan cara melakukan program
pelatihan dan pengembangan. Hal ini juga berhubungan dengan produktivitas
organisasi dan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan.
B. Rumusan Masalah
Kami akan mengangkat beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa itu produktivitas?
2. Apa itu pengembangan sumber daya manusia?
3. Mengapa pengembangan sumber daya manusia itu penting?
4. Apa saja metode pengembangan sumber daya manusia?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?
6. Bagaimana upaya meningkatkan produktivitas pabrik melalui kebijakan sumber
daya manusia?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tuujuan penulisan makalh ini adalah:
1. Untuk mengetahui apa itu produktivitas.
2. Untuk mengetahui apa itu pengembangan sumber daya manusia.
3. Untuk mengetahui pentingnya pengembangan sumber daya manusia.
4. Untuk mengetahui apa saja metode pengembangan sumber daya manusia
5. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas
kerja.
6. Untuk mengetahui Bagaimana upaya meningkatkan produktivitas pabrik
melalui kebijakan sumber daya manusia.
BAB II

PEMBAHASAN
a. Produktivitas
Produktivitas adalah suatu bilangan rata-rata yang mengungkapkan hasil bagi
antara angka keluaran dan angka masukan total dari beberapa kategori barang dan jasa,
seperti biaya tenaga kerja dan bahan baku. Setiap bentuk masukan bila dikualisifikasi
dapat digunakan sebagai faktor penyebut atau pembagi pada nilai produktivitas.

Sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses peningkatan


produktivitas, karena peralatan produksi, teknologi serta sistem manajerial, pada
hakekatnya merupakan hasil karya manusia.

Banyak konsep-konsep prosuktivitas, menurut David Mc. Clelland dalam


bukunya “Motivating Economic Achievement” bahwa yang membuat orang berprestasi
tinggi dalam bekerja adalah situasi yang bercirikan lima kondisi sebagai berikut:

1. Dimungkinkan keberhasilan usaha secara individual


2. Tingkat kesulitan tugas yang menengah (relatif tergantung individu
masing-masing)
3. Umpan balik mengenai derajat keberhasilan jelas tidak meragukan
4. Diperkenankan upaya yang inovatif dalam memecahkan permasalahan.
5. Diperlukan orientasi yang tegas. (Koes Pranowo, 1995, hal 20).

Prestasi setiap individu harus dilihat dari segi positifnya karena hal ini cukup
besar perannya didalam produktivitas kerja, oleh karenanya agar kapasitas kerja dapat
dimanfaatkan secara penuh maka pemberian beban tugas (tingkat kesulitan) yang
diberikan kepada tenaga kerja bisa disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian yang
dimiliki mereka.

Produktivitas kerja secara garis besar ditentukan oleh dua faktor yang utama
yaitu:

 Faktor teknis
Faktor yang berhubungan dengan kemampuan pemakaian dan penerapan
fasilitas produksi secara lebih baik dengan penerapan metode kerja yang
lebih efektif dan efisiensi.
 Faktor manusia,
Faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-usaha yang dilakukan
oleh manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan dua hal pokok yaitu
kemampuan tenaga kerja (alibi) dan motivasi kerja (pendorong prestasi
kerja).

Konsep prodiktivitas pada program produktivitas Oslo 1984, dikemukakan sebagai


berikut:

1. Produktivitas adalah konsep universal yang dimaksud untuk menyediakan


semakin banyak barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan semakin
banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber daya,
2. Produktivitas didasarkan pada pendekatan multi disiplin yang secara
efektif merumuskan tujuan, rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-
cara produktif dengan menggunakan sumber daya secara efisien namun
tetap menjaga kualitas.
3. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu, teknologi dan teknik-teknik
manajemen, tetapi juga mengandung filosofi dan sikap yang didasarkan
pada motivasi yang kuat untuk terus menerus berusaha mencpai mutu
kehidupan yang lebih baik
B. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
Proses pengembangan sumber daya manusia dimulai dari perencanaan strategi
perusahaan dengan menetapkan tempat kegiatan usaha dan banyaknya sumber daya
yang dibutuhkan. Pengembangan sumber daya manusia merencanakan dan
menyediakan bahan mentah dengan menerima karyawan baru dan memberinya
pelatihan dasar untuk mengubahnya sesuai program – program/kebutuhan organisasi
pada saat sekarang dan masa yang akan datang.
Strategi ini diartikan oleh perencanaan sumber daya manusia ke pengertian
yang lebih khusus, yaitu tentang berapa banyak dan jenis manusia yang bagaimana
yang diperlukan perusahaan pada masa yang akan datang. Program pengembangan
sumber daya manusia membantu memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber
daya yang ahli dan berpengetahuan sesuai kebutuhan untuk mencapai tujuan.
C. Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Manusia
Efisiensi organisasi sangat tergantung dari baik buruknya pengembangan
anggota organisasi itu sendiri. Tujuan perusahaan dapat dicapai jika karyawannya
dilatih dengan baik dan tepat. Pengembangan sumber daya manusia diperlukan setiap
saat, baik untuk karyawan baru maupun karyawan lama. Karyawan baru memerlukan
berbagai pengembangan/pelatihan pengenalan dan ketrampilan sebelum
melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sedangkan karyawan lama membutuhkan
pelatihan karena adanya tuntutan baru dari tugasnya yang selalu berkembang.
Proses pengembangan untuk karyawan jika diberikan dengan tepat akan
mendorong mereka bekerja lebih keras. Karyawan yang telah mengetahui dengan baik
tugas dan tanggung jawabnya secara alami akan berusaha mencapai tingkat prestasi
kerja yang lebih tinggi. Kesadaran perusahaan akan pentingnya latihan bagi karyawan
untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi mendorong peranan pelatihan
menjadi semakin penting. Perusahaan bersedia menyisihkan sumber dananya untuk
kepentingan karyawan, karena dianggap sebagai suatu investasi yang memberikan
jaminan bahwa karyawan akan menjadi anggota organisasi yang kompeten.
Manajer yang efektif menyadari bahwa pengembangan sumber daya manusia
adalah proses yang berjalan terus menerus, bukan proses sesaat. Permasalahan baru,
prosedur baru, peralatan baru, pengetahuan dan jabatan baru selalu timbul dalam
organisasi yang dinamik. Munculnya kondisi baru dalam perusahaan mendorong
manajemen untuk terus memperhatikan dan menyusun program pengembangan yang
berkesinambungan. Pada suatu organisasi akan selalu terjadi pergeseran jabatan,
terdapat karyawan yang keluar, dipromosikan, dan ditarik untuk mengisi lowongan
yang ada.
D. Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perbedaan dalam obyek pengembangan, yaitu pengetahuan, ketrampilan dan
sikap karyawan akan membawa konsekuensi pada metode pengembangan sumber
daya manusia. Pengembangan pengetahuan yang merupakan proses intelektual dapat
dilaksanakan dengan cara – cara sekolah, kuliah, audio visual dan instruksi – instruksi
yang telah diprogramkan.
Dalam mengembangkan karyawan diperlukan berbagai kiat sebagai pedoman
dalam proses perubahan ketrampilan, pengetahuan dan sikap karyawan. Kiat – kiat
tersebut adalah antara lain :
a. Motivasi : semakin tinggi motivasi seseorang, semakin cepat dia akan mempelajari
ketrampilan dan pengetahuan baru. Latihan yang diselenggarakan harus dihubungkan
dengan tujuan yang ingin dicapai, misalnya tingkat gaji yang lebih tinggi atau
kedudukan yang lebih menyenangkan.
b. Laporan kemajuan pelatihan karyawan, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa
jauh seorang karyawan telah memahami pengetahuan yang baru.
c. Reinforcement : apabila satu ketrampilan sedang dipelajari, proses belajar ini
hendaknya diperkuat dengan rangsangan hadiah atau hukuman.
d. Praktek, yaitu mempraktekkan apa yang dipelajari,
e. Perbedaan individual, yaitu perbedaan karyawan yang satu dengan yang lain
sehingga latihan yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan masing – masing.
Sistem dan metode pengembangan karyawan dapat diselenggarakan melalui :
1. On the job training : merupakan metode pelatihan yang paling banyak
dipergunakan. Atasan / pimpinan dilatih terlebih dahulu, kemudian ditugaskan untuk
melatih bawahannya. Sistem ini dinilai hemat dan tidak perlu fasilitas khusus. Namun
sistem ini juga mempunyai kelemahan, yaitu apakah atasan tersebut cukup mampu
mengajar bawahannya dengan baik ?

2. Vestibule School : yaitu sistem pelatihan dengan mendatangkan instruktur atau


pelatih khusus dari luar instansi yang memang ahli di bidangnya. Cara ini dapat
menimbulkan konflik apabila ternyata para karyawan yang telah dilatih dianggap
tidak baik / tidak sesuai dengan harapan perusahaan.

E. Faktor-faktor Yang Mempemgaruhi Produktifitas Kerja


Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Untuk mencapai produktivitas
kerja maksimun, suatu organisasi harus memilih orang yang tepat dengan pekerjaan tepat
dan kondisi yang memungkinkan mereka bekerja secara optimal. Kecakapan atau
ketrampilan sangat berpengaruh pada pencapaian produktivitas. Kecakapan manajerial yang
menjamin produktivitas meliputi kecakapan manajerial, kecakapan menyusun konsep
pemecahan masalah, kecakapan teknik dan kecakapan hubungan antar manusia.
Produktivitas juga dipengaruhi oleh kreativitas karyawan. Kreativitas merupakan kunci
inovasi dan produktivitas bagi manajer yang kreatif. Menurut Sagir (1998), produktivitas
akan sangat tergantung pada kemampuan setiap individu untuk mengembangkan diri,
dengaan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap terdidik melalui jalur pendidikan formal sekolah, yang menciptakan
sumber daya manusia siap tahu, siap dilatih untuk menjadi tenaga kerja yang
siap pakai.
2. Tahap terlatih dan mampu bekerja trampil, menciptakan sumber daya manusia
yang profesional dalam tingkat technical know how sehingga mampu bekerja
produktif, efisien dan efektif.
3. Tahap pengembangan diri melalui jalur kemampuan manajerial, yang
menciptakan sumber daya yang mampu bekerja mandiri untuk mengembangkan
diri sendiri dan mengajak orang lain untuk maju dan berkembang.
Terdapat 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi produktivitas, yaitu: manusia,
modal, metode, lingkungan organisasi, produksi, lingkungan negara, lingkungan
internasional maupun regional dan umpan balik. Faktor manusia meliput kuantitas,
tingkat keahlian, latar belakang kebudayaan dan pendidikan, kemampuan dan sikap,
minat, struktur pekerjaan, keahlian, umur dan jenis kelamin. Faktor lingkungan
organisasi adalah perencanaan, sistem manajemen, kondisi fisik kerja, iklim kerja,
tujuan perusahaan dan hubungannnya dengan tujuan lingkungan, sistem insentif,
kebijakan personalia, gaya kepemimpinan, dan skala perusahaan.
F. Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja Karyawan
Konsep pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu cara yang
dilakukan dengan maksud untuk menjadikan sumber daya manusia sebagai sumber
keunggulan kompetitif. Berdasarkan pengalaman praktik bahwa pengembangan sumber
daya manusia yang efektif dapat meningkatkan produktivitas kerja, moral, dan potensi-
potensi yang ada dalam lembaga, program pengembangan sumber daya manusia bukan
hanya terkait dengan jabatan atau pekerjaan, melainkan juga peningkatan wawasan,
cara berpikir, kemampuan bekerja sama, serta sikap menghadapi perubahan
lingkungan.
Adapun tujuan dari pengembangan sumber daya manusia adalah mempersiapkan
kompetensi yang diperlukan bagi perubahan posisi atau jabatan dalam jangka panjang
sebagai antisipasi dari kemungkinan perubahan dalam masyarakat atau lingkungan dari
lembaga yang bersangkutan. Pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu
sumber keunggulan kompetitif merupakan faktor yang menentukan karena program
tersebut berkaitan erat dengan kebutuhan organisasi akan pegawai yang mempunyai
kompetensi yang tinggi.
Pengembangan sumber daya manusia merupakan upaya terencana dan
berkelanjutan yang dilakukan oleh manajemen untuk meningkatkan kompetensi
pegawai dan performansi organisasi. Pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia adalah kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan
keahlian yang diperlukan untuk kepentingan pekerjaan seseorang di masa yang akan
dating. Pengembangan sumber daya manusia dimaksudkan untuk meningkatkan
produktivitas kerja individu, kelompok, dan keseluruhan organisasi. Hal ini sangat
penting sebab manusia, teknologi, pekerjaan, dan organisasi selalu berubah sehingga
para pegawai perlu mendapatkan pelatihan dan terus dikembangkan.
G. Keterkaitan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja
Pegawai
Untuk mengembangkan sumber daya manusia, manajemen organisasi harus
melakukan berbagai perubahan fundamental terhadap kebijakan-kebijakan dan praktek-
praktek konvensional.
Menurut Usmara (2002:105) ada beberapa cara peningkatan keterampilan dan
kemampuan suatu organisasi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia, yaitu:
1) Mengidentifikasi skill dan kualitas sumber daya manusia yang serasi dengan
tuntutan lingkungan
2) Memilih sumber daya manusia yang memiliki kinerja tinggi dan potensial
3) Berusaha memenuhi kebutuhan organisasi dan individu
4) Menilai kinerja dan keahlian sumber daya manusia
5) Memberi konvensasi yang memadai kepada tenaga yang terampil dan
memiliki keahlian
6) Membangun lingkungan kerja yang baik
7) Meningkatkan motivasi untuk perbaikan kinerja
Sumber daya manusia adalah kunci keberhasilan organisasi. Kemajuan suatu
organisasi banyak ditentukan oleh mutu sumber daya manusia yang berpendidikan.
Berketerampilan tinggi dan menguasai iptek. Dengan demikian pendidikan merupakan
kebutuhan mendasar dalam upaya peningkatan mutu sumber daya manusia. Pendidikan
mampu menjadikam manusia memiliki mutu yang tinggi dan pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas nasional dan turut memajukan bangsa. Pendidikan
bermakna untuk mengembangkan manusia dalam upaya mewujudkan cita-cita bangsa.
Produktivitas kerja merupakan hasil interaksi antara kemampuan kerja (ability)
dan motivasi (motivation). Adapun kemampuan dibentuk dan dipengaruhi oleh
pengetahuan dan keterampilan. Faktor-faktor yang menentukan pengetahuan antara lain
pendidikan, pengalaman, pelatihan, dan keinginan. Adapun keterampilan dipengaruhi
oleh bakat, kecerdasan, dan kepribadian. Motivasi kerja dapat dipengaruhi oleh kondisi
fisik, kodisi sosial lingkungan kerja, serta terpengaruhinya kebutuhan dasar pegawai.
Produktivitas dapat diartikan antara lain dari aspek penampilan individu. Dengan
demikian, pegawai yang mempunyai kemampuan dan motivasi yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya akan dapat mendukung organisasi dengan menjadi seorang
pegawai yang produktif yang ditandai dengan memenuhi kualifikasi pekerjaan,
orientasi pekerjaan positif, dewasa, bermotivasi tinggi, dan dapat bergaul secara efektif.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

 Pengembangan sumber daya manusia dapat diarahkan pada peningkatan kemampuan


individu. Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kemampuan dengan tujuan supaya dapat beradaptasi terhadap berbagai perubahan dan
tantangan yang dihadapi.
 Pengembangan sumber daya manusia yang direncanakan dengan baik akan
menghasilkan output yang bermutu, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja
dan dapat mempersiapkan pegawai yang efektif dan efisien dalam melaksanakan
pekerjaannya.
 Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan memberikan fasilitas kerja yang baik
bagi seluruh karyawan yang ada di perusahaan.
 Memberikan program pelatihan kepada karyawan, karena pelatihan atau training akan
berpengaruh besar pada kinerja karyawan. Cara meningkatkan produktivitas
karyawan melalui program pelatihan sangat penting bagi setiap karyawan di
perusahaan agar dapat bekerja secara profesional terutama bagi karyawan baru.
 Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan. Cara
meningkatkan produktivitas karyawan dengan pengawasan terdiri dari pengawasan
atasan secara langsung dan sistem pengendalian manajemen.
 Memberikan reward, punishment, serta motivasi untuk maju kepada karyawan.
Dengan adanya motivasi, maka karyawan akan mendapatkan kekuatan dalam
menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya. Motivasi menjadi cara meningkatkan
produktivitas karyawan yang efektif namun juga harus ditunjang dengan strategi
pendukung yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai