BAB II
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
A. PENDAHULUAN
Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu
unsur manajemen adalah Manajemen Sumber Daya Manusia. Sumber daya manusia
merupakan aset yang paling penting bagi organisasi diantara sumber daya lainnya. Dari
berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan, SDM menempati posisi strategis. Tanpa
sumber daya manusia, sumber daya yang lain tidak bisa dimanfaatkan, apalagi dikelola untuk
menghasilkan suatu produk karena sumber daya manusia yang menggerakkan dan membuat
sumber daya lainnya bekerja.
Dalam kenyataannya masih banyak perusahaan tidak menyadari pentingnya sumber
daya manusia bagi kelangsungan hidup perusahaan. SDM (sumber daya manusia) masih
dianggap sebagai salah satu faktor produksi dan bukan sebagai aset perusahaan. Tetapi pada
dasarnya untuk menghadapi perkembangan teknologi yang cepat, sumber daya manusia yang
berkualitas akan menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk bertahan hidup dan kekuatan untuk
menghadapi persaingan. Perkembangan teknologi yang cepat menuntut kemampuan mereka
dalam menangkap berbagai fenomena perubahan tersebut, menganalisa dampaknya terhadap
organisasi dan menyiapkan langkah-langkah guna menghadapi kondisi tersebut.
Sumber daya manusia sebagai pemilik, pengolah, pengelola, dan pengguna
pengetahuan memerlukan sarana yang menunjang tercapainya informasi yang mendukung dan
menambah pengetahuannya. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sumber daya manusia
dalam organisasi, baik untuk manajer maupun karyawan untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Manajemen dapat memfasilitasi pengembangan sumber daya manusia untuk
mendukung keberhasilan pengembangan tersebut. Manajemen sumber daya manusia
mendorong para manajer dan tiap karyawannya untuk melaksanakan strategi yang telah
diterapkan oleh perusahaan. Hal itu dapat dilakukan dengan meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan tenaga kerja yang diwujudkan dalam berbagai bentuk nyata, misalnya pemberian
pelatihan, mengadakan seminar-seminar, pemberian kursus keterampilan, dan kegiatan-
kegiatan lain.
20
Berkaitan dengan itu, dalam modul ini akan didiskusikan: Pengertian Manajemen
SDM, pengertian Pengembangan, Mengembangkan Sumber Daya Manusia, Metode
Mengembangkan Karyawan, Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Proses atau
Langkah-Langkah Pengembangan Sumber Daya Manusia, Tolak Ukur Metode Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Kendala-Kendala Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Tipe-
tipe Kriteria Efektivitas Program Pengembangan
Adapun setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan memiliki kemampuan untuk :
1. Menjelaskan Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Menjelaskan Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Menjelaskan Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Menjelaskan Langkah-Langkah yang Ditempuh dalam Mengembangkan Sumber Daya
Manusia
5. Melakukan Penilaian Pelaksanaan Program
6. Mendeskripsikan Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia
7. Menjelaskan Tolak Ukur Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia
8. Mencari Solusi Mengatasi Kendala-Kendala Pengembangan Sumber Daya Manusia
9. Mengevaluasi Efektif Program Pengembangan
Kemampuan tersebut sangat penting bagi Anda sebagai mahasiswa yang tengah
mengikuti proses pembelajaran sebagai bekal pengetahuan dan keterampilan dalam
menerapkan teori dan konsep Pengembangan SDM. Dengan memiliki kemampuan tersebut
berarti Anda memiliki kemampuan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas sebagai
tenaga professional.
Untuk membantu Anda memperoleh kemampuan yang diharapkan, modul I ini akan
dibagi menjadi sembilan sub pokok bahasan sebagai berikut :
1. Pengertian Pengembangan Sumber Daya Manusia
2. Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Langkah-Langkah yang Ditempuh dalam Mengembangkan Sumber Daya Manusia
5. Penilaian Pelaksanaan Program
6. Proses Pengembangan Sumber Daya Manusia
7. Tolak Ukur Metode Pengembangan Sumber Daya Manusia
21
Dalam mempelajari modul ini perhatikan atau ikuti petunjuk berikut ini :
1. Bacalah dengan cermat bagian pembahasan modul ini sampai Anda memahami betul apa,
untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini.
2. Bacalah uraian dan contoh-contoh di dalam modul ini dengan seksama dan ungkaplah ide-
ide pokok dari uraian tersebut.
3. Pahamilah ide-ide pokok dengan cara menghubungkannya dengan pengalaman Anda yang
berkaitan dengan ide-ide pokok tersebut dan Anda juga dapat berdiskusi dengan teman
mahasiswa atau rekan sejawat yang lain.
4. Kerjakan tugas-tugas yang tercantum dalam modul ini supaya Anda lebih memahami ide-
ide pokok tadi. Dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut Anda boleh melakukan diskusi
bersama teman mahasiswa atau rekan sejawat lain.
5. Mantapkan pemahaman Anda pada satu pertemuan ini.
6. Jangan lupa sebelum mulai berdoa dulu, semoga Anda mendapat petunjuk dari Tuhan Yang
Maha Kuasa. Aamiin.
yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan, baik pada saat ini maupun masa
yang akan datang).
Sementara itu, Stewart dan McGoldrick (1996:1) mengatakan: “Human resource
development encompasses activities and processes which are intended to have impact
on organisational and individual learning”. (Terjemahan bebas: Pengembangan SDM
meliputi berbagai kegiatan dan proses yang diarahkan pada terjadinya dampak
pembelajaran, baik bagi organisasi maupun bagi individu).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa Pengembangan SDM
adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam memfasilitasi pegawai
agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan/atau sikap yang dibutuhkan dalam
menangani pekerjaan saat ini atau yang akan datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak
hanya pada aspek pendidikan dan pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karir
dan pengembangan organisasi. Dengan kata lain, PSDM berkaitan erat dengan upaya
meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan/atau sikap anggota organisasi serta
penyediaan jalur karir yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam mencapai
tujuan organisasi.
Mengingat tujuan Pengembangan SDM berkaitan erat dengan tujuan organisasi,
maka program-program yang dirancang harus selalu berkaitan erat dengan berbagai
perubahan yang melingkupi organisasi, termasuk kemungkinan adanya perubahan-
perubahan dalam hal pekerjaan serta yang lebih penting berkaitan erat dengan rencana
strategis organisasi sehingga sumber-sumber daya organisasi yang ada dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien.
Salah satu bidang penting dalam manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan
sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Intensitas dunia
pendidikan berhubungan dengan manusia dapat dipandang sebagai suatu perbedaan
penting antara lembaga pendidikan dengan organisasi lainnya. Anggapan ini sejalan
dengan pernyataan Sergiovanni, et.al.
tumbuh suburnya kerja sama antara berbagai satuan kerja yang melaksanakan
kegiatan yang berbeda yang bahkan spesilistik, meningkatkan tekad mencapai
sasaran yang telah ditetapkan serta lancarnya koordinasi sehingga organisasi
bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh.
2) Terwujudnya hubungan yanhg serasi antara atasan dan bawahan antara lain
karena adanya pendelegasian wewenang, interaksi yanhg didasarkan pada sikap
dewasa baik secara teknikal maupun intelektual, saling menghargai dan adanya
kesempatan bagi bawahan untuk berfikir dan bertindak secara inovatif.
3) Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat karena
melibatkan para pegawai yang bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan operasional dan tidak sekedardiperintah oleh para manajer.
4) Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi dengan
komitmen organisasional yang lebih tinggi.
5) Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerial
dan parsitipasif.
6) Memperlancar jalannya komunikasi yang efekfif yang pada gilirannya
memperlancar proses perumusa kebijaksanaan organisasi dan operasionalisasi.
7) Penyelesaian konflik secara frungsional yang dampaknya adalah tumbuh
suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan dikalangan para anggota
organisasi.
Seperti telah disinggung di atas, manfaat besar lainnya yang dapat dipetik
melalui penyelenggaraan pengembangan sumber daya manusia secara baik dalam
rangka penumbuhan dan pemeliharaan hubungan yang serasi antara para anggota
organisasi. Hal demikian terjadi karena :
1. Terjadinya proses kmunikasi yang efektif
2. Adanya persepsi yanhg sama tentang tugas-tugas yang harus diselesaikan
3. Ketaatan semua pihak kepada berbagai ketentuan yang brersifat normatif, baik
yang berlaku umum dan ditetapkan oleh instansi pemerintah yang berwenang
maupun yang berlaku khusus dilingkungan suati organisasi tertentu.
4. Terdapatnya iklim yang baik bagi pertumbuhan seluruh pegawai, dan
5. Menjadikan organisasi sebagai tempat yang lebih menyenangkan untuk
berkarya.
Dari berbagai ,manfaat yang dikemukakan di atas, yang sifatnya masih ilustratif
dan belum ekshaustif, dapat ditarik kesimpulan bahwa penyelenggaraan
pengembangan sumber daya manusia pada karyawan sebagai investasi organisasi
bukan hanya wajar akan tetapi mutlak dilakukan.
2) Penentuan Sasaran
Berdasarkan analisis akan pelatihan dan pengembangan, berbagai sasaran
ditetapkan. Sasaran yang ingin dicapai itu dapat bersifat teknikal akan tetapi
dapat pula menyangkut keperilakuan. Atau mungkin kedua-duanya. Berbagai
sasaran tersebut harus dinyatakan sejelas dan sekongkrit mungkin. Baik bagi
para pelatih maupun para peserta.
Bagi penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan gunanya mengetahui
sasaran tersebut ialah :
a) Sebagai tolok ukur kelak untuk menentukan berhasil tidaknya program
pelatihan dean pengembangan;
b) Sebagai bahan dalam usaha menentukan langkah selanjutny6a seperti isi
program dan metode pelatihan yang akan digunakan.
Kejelasan sasaran juga akan sangat berguna dalam hal program pelatihan
dan pengembangan ternyata kurang dianggap berhasil terutama sebagai umpan
balik bagi bagian yang mengelola sumber daya manusia, baik mengenai
programnya maupun mengenai pesartanya.
3) Penentuan Program
Dalam program pelatihan dan pengembangan jarus jelas diketahui apa yang
ingin dicapai. Salah satu sasaran yang ingin dicapai adalah mengajarkan
keterampilan tertentu yang pada umumnya berupa keterampilan baru yang
belum dimiliki oleh para pekerja padahal diperlukan dalam pelaksanaan tugas
dengan baik. Mungkin p[ula pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan
29
4) Prinsip-Prinsp Belajar
Pada akhirnya hasil yang dicapai lah yang dapat digunakan sebagai tolok
ukur tentang tepat tidaknya prinsip-prinsip belajar yang diterapkan dalam suatu
program pelatihan dan pengembangan. Dengan kata lain, yang diharapkan
terjadi adalah berlangsungnya proses belajar mengajar dengan cepat karena
peserta pelatihan dan pengembangan merasa bahwa prinsip belajar yang
diterapkan tepat.
Dikalangan para pakar pelatihan dan pengembangan telah umum diterima
pendapat yang mengatakan bahwa pada dasarnya prinsip belajar yang layak
dipertimbangkan untuk bditerapkan berkisar pada lima hal, yaitu partisipasi,
repetisi, relevansi, pengalihan dan umpan balik.
5) Pelaksanaan Program
Perlu ditekankan bahwa sesungguhnya penyelenggaraan program pelatihan
dan pengembangan sangat situasional sifatnya. Artinya, dengan penekanan pada
perhitungan kepentingan organisasi dalam kebutuhan para peserta, penerapan
prinsip-prinsip belajar yang telah dibahas dimuka dapat berbeda dalam
aksentuasi dan intensitasnya yang p0ada gilirannya tercermin pada penggunaan
teknik-teknik tertentu dalam proses belajar-mengajar. Di samping itu, suatu
teknik mengajar dapat berupa pelatihan bagi bsekelompok peserta, tetapi berupa
pengembangan bagi sekelompok peserta yang lain pada hal sama-sama
mengikuti program yang sama.
Tepat tidaknya suatu teknik mengajar digunakan sangat tergantung pada
berbagai pertimbangan yang ingin ditonjolkan seperti kehematan dalam
30
1. Reaksi (Reaction)
Seberapa baik para peserta menyenangi program pengembangan?
Ukuran mengenai reaksi ini di desain untuk mengetahui opini dari
para peserta mengenai program pengembangan. Dengan menggunakan
Questionaire pada akhir pengembangan, para peserta ditanya tentang
seberapa jauh mereka puas terhadap pengembangan itu serta aspek –
aspek yang menjadikan pengembangan itu berlangsung. Hal ini
beralasan untuk dilakukan bertujuan agar : 1) untuk mengetahui sejauh
mana peserta puas terhadap program, 2 ) untuk maksud diadakannya
beberapa revisi atas program pengembangan, 3 ) untuk menjamin agar
para peserta yang lain bersikap reseptif untuk mengikuti program
pengembangan.
2. Belajar (Learning )
Seberapa jauh para peserta mempelajari fakta – fakta dan prinsip –
prinsip, serta pendekatan – pendekatan yang terdapat dalam program
pengembangan?
Informasi yang ingin diperoleh dari jenis evaluasi ini adalah
mengetahui sebrapa jauh para peserta menguasai konsep-konsep,
pengetahuan, dan ketrampilan yang diberikan selama pengembangan,
biasa dilakukan dengan tes tulis, performansi, serta simulasi.
3. Tingkah Laku ( Behaviours )
Seberapa jauh perilaku kerja para pekerja berubah karena
pengembangan?
Perilaku dari peserta, sebelum dan sesudah pengembangan, dapat
dibandingkan guna mengetahui tingkat pengaruh pengembangan
terhadap perubahan performansi mereka. Langkah ini sangat penting
karena sasaran dari pengembangan adalah untuk mengubah perilaku
atau performansi peserta. Dapat diukur menggunakan system evaluasi
performansi.
4. Hasil-hasil Organisasi (Organization Result)
Apakah peningkatan produktivitas atau penurunan biaya telah
dicapai?
Tujuan dari pengumpulan informasi pada level ini adalah untuk
menguji dampak pengembangan terhadap kelompok kerja atau
organisasi secara keseluruhandata bisa dikumpulkan sebelum dan
sesudah pengembangan atas dasar criteria produktivitas, serta semua
kegiatan yang dilakukan oleh karyawan yang berkenaan dengan
aktivitas kantor.
5. Efektivitas Biaya ( Cost Effectivity)
36
C. RANGKUMAN
Sumber daya manusia sebagai pemilik, pengolah, pengelola, dan pengguna
pengetahuan memerlukan sarana yang menunjang tercapainya informasi yang mendukung
dan menambah pengetahuan serta keterampilannya. Oleh karena itu diperlukan
pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi, baik untuk manajer maupun
karyawan.
Untuk mengembangkan sumber daya manusia diperlukan metode yang berbeda untuk
mengembangkan manajer dan karyawan. Untuk manajer metode pengembangannya
menggunakan metode pendidikan yang berupa rotasi jabatan, coaching, dewan yunior,
belajar bertindak, metode studi kasus, permainan manajemen, dan seminar diluar.
Sedangkan, untuk para karyawan menggunakan metode pengembangan pelatihan on the
job, vestibule, demonstration and example, simulation, apprenticheship, dan classrom
methods. Tujuan dari pengembangan SDM adalah untuk meningkatkan produktivitas,
mengurangi kecelakaan kerja, meningkatkan karir dan mengurangi kerusakan selama
melakukan kegiatan operasional organisasi.
Oleh karena itu organisasi harus senantiasa mengembangkan kemampuan Sumber
Daya Manusiannya agar organisasi dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensinya.
Sehingga, keunggulan kompetitif organisasi tersebut dapat meningkat guna menghadapi
perubahan teknologi dan informasi yang cepat serta mengatasi persaingan-persaingan
organisasi yang semakin tinggi.
D. LATIHAN SOAL
E. DAFTAR PUSTAKA
1. Hasibuan, H. Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta
: Bumi Aksara.
2. Dessler, Garry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ketujuh. Jakarta :
Prenhallindo.
3. Ellitan, Lena. 2002.Praktik -Praktik Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Keunggulan
Kompetitif Berkelanjutan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 4, No. 2,
September 2002, Hal 65 – 76.
4. Dipang, Ludfia. 2013. Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Peningkatan Kinerja
Karyawan Pada Pt. Hasjrat Abadi Manado. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal.
1080-1088.
5. Salmah, N . 2012. Pengaruh Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap
Kompetensi Karyawan Pada Pt. Muba Electric Power Sekayu. Jurnal Ekonomi dan
Informasi Akuntansi (JENIUS) Vol.2 no.3 September 2012, Hal 278-290.