1
pengembangan belajar, membuat program-program training yang meliputi
perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi atas program-program tersebut”.
2
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa Pengembangan
SDM adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dalam
memfasilitasi pegawai agar memiliki pengetahuan, keahlian, dan/atau sikap
yang dibutuhkan dalam menangani pekerjaan saat ini atau yang akan
datang. Aktivitas yang dimaksud, tidak hanya pada aspek pendidikan dan
pelatihan saja, akan tetapi menyangkut aspek karir dan pengembangan
organisasi. Dengan kata lain, PSDM berkaitan erat dengan upaya meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan/atau sikap anggota organisasi serta penyediaan
jalur karir yang didukung oleh fleksibilitas organisasi dalam mencapai tujuan
organisasi.
3
➢ Meningkatkan produktivitas kerja
➢ Mencapai efisiensi
➢ Meminimalisir kerusakan
➢ Mengurangi kecelakaan
➢ Meningkatkan pelayanan
4
➢ Meningkatan peluang karier
➢ Meningkatkan kepemimpinan
Human relation adalah salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam
program pengembangan. Dengan meningkatnya kemampuan human relation,
maka diharapkan hubungan baik ke atas, ke bawah, maupun ke samping akan
lebih mudah dilaksanakan.
5
tepat untuk memenuhi tujuan yang telah ditentukan tersebut. Pada dasarnya
banyak sekali metode dan media yang dapat digunakan, namun dalam prakteknya,
pemilihan metode tersebut tergantung pada tujuan pengembangan sumber daya
manusia. Secara umum, pengembangan sumber daya manusia harus selalu
dievaluasi secara terus-menerus dalam rangka memfasilitasi perubahan dan
memenuhi tujuan organisasi.
Dengan pernyataan diatas dapat diambil sebuah makna yang dalam bahwa
nasib perusahaan bukanlah ditentukan oleh modal financial, mesin, teknologi dan
modal tetap tetapi sebenarnya memang berada ditangan “modal/kapital
Intangible” yang tidak lain adalah Kompetensi SDM mereka. Kemudian
muncullah sebuah istilah yang kita kenal sampai saat ini yaitu “Human Capital”
atau dalam bahasa Indonesia disebut Modal Manusia atau Modal Insani, namun
6
karena ini lebih merupakan istilah, maka terserah kepada masing-masing untuk
menggunakan istilah-istilah itu.
Istilah modal atau capital adalah menekankan bahwa sumber daya manusia
sebenarnya adalah sebuah asset (modal) bagi sebuah organisasi bisnis, yang justru
menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi tersebut merealisasikan visi
dan strateginya. Banyak perusahaan saat ini juga mencoba istilah ini untuk
mengangkat atau memaksimalkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
para karyawannya, sehingga para pengelola perusahaan harus mampu merekrut
dan mengembangkan potensi-potensinya didapat dari karyawannya yang
merupakan Human Capital bagi perusahaan.
7
1. Perubahan-perubahan yang cepat dalam teknologi serta tugas-tugas yang
dilakukan oleh orang-orang
2. Kurangnya ketrampilan-keterampilan langsung dan keterampilan jangka
panjang
3. Perubahan-perubahan dalam harapan-harapan dan komposisi angkatan kerja
4. Kompetensi dan tekanan-tekanan pasar demi peningkatan-peningkatan dalam
kualitas produk-produk maupun jasa-jasa.
8
Dalam bentuk bagan, proses/tahap pengembangan sumber daya manusia
dapat digambarkan sebagai berikut:
9
antara kompetensi yang ada saat ini dengan kompetensi standard atau yang
diharapkan untuk dilakukan oleh seseorang, maka dalam hal ini analisis
kebutuhan diklat merupakan alat untuk mengidentifikasi gap-gap yang ada
tersebut dan melakukan analisis apakah gap-gap tersebut dapat dikurangi atau
dihilangkan melalui suatu program diklat. Seperti yang diungkapakan Johanes
Popu (2002) bahwa tanpa analisis kebutuhan yang sungguh-sungguh maka dapat
dipastikan bahwa program pelatihan yang dirancang hanya akan berlangsung
sukses di ruang kelas atau tempat pelaksanaan pelatihan semata. Artinya
pelaksanaan pelatihan mungkin berjalan dengan sangat baik, tetapi pada saat
partisipan (peserta pelatihan) kembali ke tempat kerja masing-masing mereka
menjadi tidak tahu atau bingung bagaimana menerapkan apa yang telah mereka
pelajari dari pelatihan. Analisis kebutuhan pelatihan memiliki beberapa tujuan,
diantaranya adalah:
Tak bisa dipungkiri sistem kompensasi dan pola karier di suatu perusahaan
menjadi alasan utama seseorang untuk bertahan sebagai bagian dari perusahaan
itu. Pola karir dan sistem kompensasi sebagai bagian dari upaya memotivasi
karyawan harus mampu dikelola oleh HRD secara efektif. Motivasi berdasar
10
hirarkis kebutuhan yang diungkapkan oleh Abraham Maslow yang meliputi
kebutuhan fisiologis dasar, rasa aman, dicintai dan disayang, dihargai dan
aktualisasi diri perlu diperhatikan dalam mengembangkan, meningkatkan dan
memepertahankan karyawan. Menyeimbangkan antara kebutuhan dan harapan
perusahaan dengan kebutuhan dan harapan karyawan sesuai dengan kontribusi
terhadap perusahaan memang bukan pekejaan yang mudah. Para pemegang
kebijakan di HRD dituntut untuk semakin proaktif untuk menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif, menghargai kreativitas karyawan, mendengar aspirasi
karyawan dan membuat program pengembangan dan peningkatan motivasi bagi
karyawan dari waktu ke waktu melalui fungsi-fungsi manajemen sumber daya
manusia. Daya saing perusahaan dan standar kualitas akan tercapai jika dilandasi
kesadaran mutu seluruh lapisan karyawan. Kesadaran mutu akan tercapai jika
HRD mampu membangun image perusahaan di mata karyawan.
11