Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Daya Manusia

Pengertian Sumber Daya Manusia Manusia merupakan komponen penting


dalam organisasi yang akan bergerak dan melakukan aktifitas untuk mencapai
tujuan. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan dari kualitas orang-orang yang
berada di dalamnya. SDM akan bekerja secara optimal jika organisasi dapat
mendukung kemajuan karir mereka dengan melihat apa sebenarnya kompetensi
mereka. Biasanya, pengembangan SDM berbasis kompetensi akan mempertinggi
produktivitas karyawan sehingga kualitas kerja pun lebih tinggi pula dan berujung
pada puasnya pelanggan dan organisasi akan diuntungkan. Sumber Daya Manusia
dapat didefinisikan sebagai semua manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi
dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut.

Nawawi membagi pengertian SDM menjadi dua, yaitu pengertian secara


makro dan mikro. Pengertian SDM secara makro adalah semua manusia sebagai
penduduk atau warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang
sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun belum
memperoleh pekerjaan (lapangan kerja). Pengertian SDM dalam arti mikro secara
sederhana adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu
organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan
lain-lain.

Menurut Veithzal Rivai SDM adalah seorang yang siap, mau dan mampu
memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi. Selain itu sumber daya
manusia merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya
seperti modal, bahan, mesin dan metode/teknologi diubah menjadi proses
manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa dalam usaha
mencapai tujuan perusahaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa SDM adalah orang-orang
yang terlibat dalam pelaksanaan organisasi di berbagai level, baik level pimpinan
atau top manajer, midle manajer maupun staf atau karyawan termasuk di
dalamnya investor atau pemodal.

Sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah orang yang
memberikan kerja, bakat, kreativitas, dan semangat kepada organisasi". Oleh
karena itu kesulitan sumberdaya manusia merupakan sumber masalah dalam
organisasi. Konsekuensi dari hai ini adalah tersedianya sumber daya manusia yang
mempunyai kapasitas sebagai perencana dan pelaksana program kegiatan.
Kapasitas ini ditentukan oleh kapabilitas, kompetensi dan produktivitas kerja.

2.2 Tujuan Sumber Daya Manusia

Tujuan Sumber Daya Manusia Tujuan sumber daya manusia adalah


memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap
organisasi atau perusahaan dengan cara yang bertanggungjawab secara strategis,
etis dan sosial. Para manajer dan departemen sumber daya manusia mencapai
maksud mereka dengan memenuhi tujuannya. Menurut soekidjo notoatmodjo
mengatakan bahwa tujuan utama sumber daya manusia (SDM) adalah untuk
meningkatkan kontribusi sumber daya manusia (karyawan) terhadap organisasi
dalam rangka mencapai produktivitas organisasi yang bersangkutan. Hal ini dapat
dipahami bahwa semua kegiatan organisasi dalam mencapai misi dan tujuannya
tergantung kepada manusia yang mengelola organisasi itu. Oleh sebab itu, sumber
daya tersebut harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil
guna dalam mencapai misi dan tujuan organisasi.

Ada 4 (Empat) tujuan manajemen SDM adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Kemasyarakatan/sosial. Tujuan social manajemen sumber daya


manusia adalah agar organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap
kebutuhan dan tantangan masyarakat seraya meminimalkan dampak negatif
tuntutan itu terhadap organisasi.
b. Tujuan Organisasional. Tujuan organisasional departemen sumber daya
adalah sasaran (target) formal organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya. Departemen sumber daya manusia dibentuk untuk membantu
para manajer mencapai tujuan organisasi.Departemen sumber daya manusia
meningkatkan efektivitas organisasional dengan cara berikut:

1) Meningkatkan produktivitas perusahaan dengan menyediakan tenaga


kerja yang terlatih dan termotivasi dengan baik.

2) Mendayahgunakan tenaga kerja secara efisien dan efektif seraya mampu


mengendalikan biaya tenaga kerja.

3) Mengembangkan dan mempertahankan kualitas kerja (work life) dengan


membuka kesempatan bagi kepuasan kerja dan aktualisasi diri karyawan.

4) Memastikan bahwa perilaku organisasi sesuai dengan undang-undang


ketenagakerjaan dengan menyediakan kesempatan kerja yang sama,
lingkungan kerja yang aman dan perlindungan terhadap hak karyawan.

5) Membantu organisasi mencapai tujuannya.

6) Menyediakan organisasi bagi karyawan-karyawan yang termotivasi dan


terlatih dengan baik.

7) Mengomunikasikan kebijakan sumber daya manusia kepada karyawan.

8) Membantu mempertahankan kebijakan etis dan perilaku yang


bertanggung jawab secara social.

9) Mengelola perubahan sehingga saling menguntungkan bagi individu,


kelompok, perusahaan dan masyarakat

c. Tujuan Fungsional. Tujuan fungsional merupakan tujuan untuk


mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Departemen sumber daya manusia semakin
dituntut menyediakan program-program rekrutmen, pelatihan, pengembangan
yang inovatif serta menemukan pendekatan manajemen yang akan menahan dan
memotivasi orang- orang terbaik.

d. Tujuan Pribadi. Tujuan pribadi adalah tujuan dari setiap anggota


organisasi yang hendak dicapai melalui aktivitasnya di dalam organisasi. JIka
tujuan pribadi dan tujuan organisasi tidak cocok atau harmonis, karyawan
barangkali memilih manarik diri dari perusahaan. Konflik antara tujuan karyawan
dan tujuan organisasi dapat menyebabkan keinginan kerja yang lemah,
ketidakhadiran dan bahkan sabotase. Agar setiap tujuan perusahaan mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja

2.3 Sumber Daya Manusia Yang Efesien

Efisiensi Sumber Daya Manusia (SDM), tidak hanya mengatur jumlah


tenaga kerja di setiap posisi. Namun, efisiensi SDM juga tentang seluruh aspek
usaha yang ada di dalam suatu usaha. Dapat diasumsikan jika produktifitas
sumber daya manusia pada suatu perusahaan tinggi, maka efisiensinya juga akan
tinggi.Agar Sumber Daya Manusia Menjadi efiesien dan efektif dapat
menggunakan dengan cara sebagai berikut:

1. Meningkatkan Keterampilannya

Cara mengelola SDM yang efektif dan efisien adalah dengan


meningkatkan keterampilannya. Pelatihan peningkatan keterampilan tentunya juga
harus disesuaikan dengan kemajuan zaman, perubahan tren pasar, kemajuan
dinamika bisnis, dan perkembangan teknologi. Anda dan tim Anda perlu
menyesuaikannya keterampilan yang dimiliki dengan perkembangan yang ada.

2. Meningkatkan Profesionalisme

Cara mengelola SDM yang efektif dan efisien adalah dengan


meningkatkan profesionalisme mereka. Pelatihan untuk meningkatkan
profesionalisme bisa dilakukan dengan mengadakan program pelatihan
kepemimpinan, mentoring, coaching, dan lainnya.
3. Meningkatkan Kualitas Kerja

Cara mengelola SDM yang efektif dan efisien tentu dengan meningkatkan
kualitas kerja. Pelatihan tentang peningkatan kualitas kerja bisa terkait rekruitmen,
pemeliharaan sarana dan prasarana kantor, penyimpanan sarana dan prasarana
pabrik, dan sebagainya.

4. Meningkatkan Solidaritas Tim

Cara mengelola SDM yang efektif dan efisien dapat dilakukan dengan
pelatihan tentang peningkatan hubungan kerja tim. Program pelatihan secara tim
dapat membuat setiap karyawan lebih erat, akrab, dan meningkatkan solidaritas
kerja. Dengan meningkatnya solidaritas tim maka suasana perusahaan akan lebih
kondusif.

5. Metode Mengelola SDM yang Efektif dan Efisien

Setelah mengetahui cara mengelola SDM yang efektif dan efisien, Anda
membutuhkan metode pelatihan yang tepat. Berikut merupakan metode pelatihan
yang dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan Anda:

6. Melakukan Demonstrasi

Metode pelatihan yang dapat dilakukan pertama adalah melakukan


demonstrasi. Metode demonstrasi ini caranya leader memperagakan kegiatan,
praktik, atau cara kerja suatu alat. Metode ini sederhana dan efektif untuk
dilakukan karena tim atau karyawan akan langsung memahami karena benar-
benar diajarkan.

7. Seminar dan Diskusi

Metode pelatihan yang dapat dilakukan kedua adalah dengan


menggunakan ruang khusus, mengadakan seminar, dan diakhiri dengan sisi tanya
jawab. Karyawan Anda akan diberikan penjelasan secara teori agar mendapatkan
ilmu yang diperlukan. Metode ini bertujuan agar karyawan mampu memecahkan
masalah secara efektif.

8. Outbound

Metode pelatihan yang dapat dilakukan adalah dengan outbound. Outbound dapat
digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM tim Anda sekaligus membangun
solidaritas tim. Mereka akan belajar bagaimana memecahkan masalah dengan
tepat dan juga dapat meningkatkan loyalitas tim melalui interaksi.

Anda mungkin juga menyukai