Anda di halaman 1dari 4

Manajemen SDM dan Pengembangannya

Manajemen SDM (Sumber Daya Manusia) adalah proses pengelolaan yang terdiri dari
perencanaan, perekrutan, seleksi, pengembangan, penghargaan, pengelolaan kinerja, kompensasi,
dan pengelolaan hubungan kerja terkait dengan sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
Tujuan dari manajemen SDM adalah memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah, jenis, dan
kualitas sumber daya manusia yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif. Fungsi
Manajemen SDM adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Mondy, Noe, dan Premeaux menyebutkan bahwa perencanaan sumber daya manusia
merupakan proses pengkajian dan penelaahan kebutuhan sumber daya manusia secara
sistematis untuk memastikan bahwa sejumlah karyawan yang dibutuhkan dan sesuai
dengan persyaratan keahlian yang telah ditentukan dan tersedia pada saat diperlukan.
2. Pengangkatan dan Pemberhentian Karyawan
Pada proses ini kegiatan pengisian formasi yaitu merekrut karyawan, screening, serta
seleksi kepada pelamar juga penempatan formasi. Fungsi manajemen sumber daya
manusia semakin rumit karena berbagai peraturan memberi peluang yang sama untuk
seluruh lapisan masyarakat dalam mendapatkan pekerjaan serta semakin kompleksnya
formasi jabatan yang akan diisi.
3. Pengupahan Tunjangan
Upah kepada karyawan dikatakan berhasil jika didasarkan pada keadilan dan kewajaran.
Upah pada dasarnya adalah mencakup keseluruhan penghargaan yang diterima karyawan
atau pegawai sebagai hasil dari pekerjaannya. Mondy, Noe, dan Premeaux menyebutkan,
penghargaan dapat berupa salah satu atau gabungan dari upah, tunjangan, atau penghargaan
non finansial.
4. Penilaian Kinerja, Pengembangan Karir
Fungsi ini dilakukan setelah karyawan atau pegawai bekerja dalam sebuah perusahaan.
Tidak hanya penilaian positif, perusahaan juga menganalisis apabila kinerja karyawan atau
pegawai yang negatif. Penilaian kinerja terhadap karyawan atau pegawai ini untuk
menentukan seberapa pantas penghargaan yang diberikan untuk karyawan atas kinerjanya
sehingga bisa digunakan untuk acuan pengembangan karir.

Tujuan manajemen sumber daya manusia pada masing-masing perusahaan bersifat variatif.
Menurut Ulrich dan Lake (1990) sistem manajemen sumber daya manusia dapat menjadi sumber
kapabilitas perusahaan yang memungkinkan perusahaan untuk terus belajar memperagakan
peluang baru.

1. Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi proses perekrutan,
seleksi, sistem insentif, serta pengembangan manajemen dan aktivitas pelatihan yang
terkait dengan kebutuhan perusahaan.
2. Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa
karyawan atau pegawai adalah stakeholder dalam perusahaan yang bernilai dan membantu
mengembangkan iklim kerja sama dan kepercayaan Bersama.
3. Memastikan bahwa persamaan kesempatan tersedia untuk semua, artinya ada keterkaitan
saling menguntungkan antara perusahaan dengan karyawan.
4. Memastikan bahwa karyawan atau pegawai dinilai serta dihargai atas apa yang telah
dikerjakan dan dicapai.
5. Mempertahankan serta memperbaiki kesejahteraan fisik serta mental pegawai atau
karyawan.
6. Menciptakan iklim yang humanis, harmonis, serta produktif yang dapat dipertahankan
antara manajemen dengan karyawan atau pegawai. Peranan adanya MSDM sendiri secara
garis besar adalah untuk mencapai tujuan perusahaan, yang melibatkan tenaga kerja
manusia yang ada di dalamnya, yang bukan hanya cakap, terampil, namun juga harus
memiliki kemauan serta kesungguhan dalam bekerja secara efektif dan efisieen.

Pengembangan SDM (Sumber Daya Manusia) adalah serangkaian upaya yang dilakukan
oleh organisasi atau individu untuk meningkatkan kompetensi, keterampilan, pengetahuan, dan
kapasitas sumber daya manusia agar dapat berkinerja lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi
atau mencapai potensi individu secara maksimal. Fungsi pengembangan SDM menurut Sudrajat
Cahyono (2015) adalah sebagai berikut:
1. Fungsi pengadaan tenaga kerja antara lain pertama adalah mencakup kegiatan untuk
menentukan kebutuhan tenaga kerja baik tentang kualitasnya maupun kuantitas.
Perusahaan perlu mendata kemampuan apa saja yang dibutuhkan dari karyawan yang
diterimanya, serta berapa jumlah yang dibutuhkan. Kedua pengembangan SDM berfungsi
untuk mendapatkan sumber-sumber tenaga kerja secara efektif dan efisien. Tenaga kerja
yang sesuai dengan kualifikasi ini akan menguntungkan perusahaan. Ketiga fungsi
pengadaan tenaga kerja bertujuan untuk menyeleksi para pelamar, lalu menempatkannya
tenaga kerja sesuai dengan posisi tepat. Keempat mengadakan pendidikan dan pelatihan
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas bagi tenaga kerja baru.
2. Fungsi pemeliharaan tenaga kerja Fungsi pemeliharaan tenaga kerja mencakup
pelaksanaan program-program ekonomis maupun non-ekonomis yang diharapkan mampu
memberikan ketentraman kerja bagi pekerja, sehingga para pekerja dapat dengan tenang
bekerja dan berkonsentrasi. Kondisi ini diharapkan dapat menghasilkan prestasi kerja yang
sesuai dengan harapan.
3. Fungsi Pemutusan kerja Pengembangan SDM juga berfungsi untuk memutuskan atau
mengakhiri hubungan kerja atau dikenal dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
terhadap karyawan yang ternyata tak bisa mengikuti apa yang diinginkan perusahaan.

Pengembangam SDM memiliki tujuan pastinya. Secara umum sebenarnya tujuannya untuk
meningkatkan kualitas para pekerja atau individu melalui program pendidikan dan pelatihan
namun secara terperinci ini dia tujuan-tujuan pengembangan SDM adalah:

1. Dapat meningkatkan produktivitas di dalam pekerjaan


Produktivitas yang baik menjadi hal yang diperlukan oleh setiap perusahaan. Jika
produktivitas meningkat maka pekerjaan yang dihasilkan meningkat pula. Hasil banyak
keuntungan berlipat.
2. Mengurangi Kerusakan Produk
Salah itu wajar. Namun bagi perusahaan sebuah kesalahan dalam pekerjaan yang
mengakibatkan rusaknya produk, tentu menjadi kerugian besar. Kesalahan minor masih
bisa ditolerir, namun jika terjadi berkali-kali akan menimbulkan masalah besar. Hal itu
menandakan karyawan yang mengerjakan tidak handal atau sedang bermasalah.
3. Memastikan semua berjalan Efisien Jika karyawan mengerjakan tugas secara tidak efisien,
maka akan berimbas pada efektifitas waktu. Alih-alih ingin mengerjakan sesuatu hingga
sempurna, namun jika pengerjaannya lambat, makan tugas yang lain tidak akan
terselesaikan.Oleh karena itu, SDM melatih karyawan untuk mengerjakan tugasnya dengan
terampil, baik dan efisien.
4. Meningkatkan Sikap Kepemimpinan Pada hakikatnya Setiap manusia adalah pemimpin.
Paling tidak untuk dirinya sendiri. Namun pada kenyataannya, tidak semua karyawan
mampu memimpin orang lain. Apa lagi jika karyawan tersebut baperan atau tidak tegas,
padahal misalnya dia menjadi atasan karyawan lain.
5. Menciptakan Moral Karyawan atau Manusia Moral yang baik menjadi kewajiban mutlak
bagi seorang karyawan. Kejujuran, rendah hati dan mau bekerja keras menjadi nomor satu.
Kejujuran itu penting, jika karyawan pura-pura sudah mengerjakan tugas tapi sebenarnya
belum terpegang. Kejujuran adalah barang mahal yang harus dipupuk oleh setiap
karyawan. Banyak perusahaan yang hancur karena ketidakjujuran.

Anda mungkin juga menyukai