Anda di halaman 1dari 17

Bab VI

Aspek manajemen dan sumber daya manusia


Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi,
dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan.
Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang
lain. Artinya, tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh satu orang atau lebih. Sementara
itu manajemen sumber daya manusia sebagai suatu bidang manajemen yang khusus
mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam suatu perusahaan.
Bermacam-macam pendapat tentang pengertian manajemen sumber daya manusia, antara
lain: adanya yang menciptakan Human Resources, ada yang mengartikan sebagai man
power management serta ada yang menyertakan dengan pengertian manajemen sumber
daya manusia sebagai personal (personalia, kepegawaian, dan sebagainya)
Aspek manajeman merupakan faktor yang terpenting. Diaspek inilah ide pengembangan
usaha akan menjadi kenyataan di bawah kepemimpinan sebuah tim manajemen. Pada saat
awal, manajemwen akan menentukan visi, misi dan nilai – nilai dasar dari perusahaan. Visi
dan misi akan manjadi pegangan dan arahan seluruh organisasi bergerak dalam pencapaian
tujuan. Nilai – nilai dasar akan menjadi pegangan bagi seluruh anggota organisasi dalam
menjalankan usaha.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menganalisis manajemen sumber daya manusia (SDM) ?
2. Bagaimana Merencanakan Bisnis yang tepat ?
3. Bagaimana cara merekrut karyawan yang tepat ?
C. Tujuan Dan Manfaat
Aspek manajemen sumber daya manusia ini sangat dipenting dalam pelaksanaan kelayakan
bisnis. Selain studi kelayakan berpusat pada tiga aspek : pasar, teknik, dan keuangan.
Perlulah kita sadari bahwa adanya pasar yang potensial tidak selalu berarti perusahaan
bisa memanfaatkannya. Tergantung juga pada manajemen untuk memanfaatkan
kesempatan tersebut. Jika pelaksana tidak mampu menjalankan dengan baik, maka
kegiatan tersebut mungkin tidak “cost saving”. Pemborosan-pemborosan keuangan selalu
bisa timbul meskipun dalam rencana semuanya nampak baik. Oleh karena itu ada
perusahaan yang mengatakan bahwa “kekayaan yang paling berharga bagi perusahaan
bukanlah modal, mesin, dan peralatan yang serba modern, tetapi karyawan yang mampu
dan mau bekerja keras”. Ini juga menunjukkan bahwa tenaga kerja manajerial dan
operasional memegang kunci keberhasilan usaha tersebut lainnya.

Perencanaan SDM tidak hanya sangat penting, tetapi juga sangat mementinggkan
keunggulan organisasi/perusahaan. Di lingkungan organisasi/perusahaan berskala
menengah dan besar atau sangat besar, tidak mudah untuk mempergunakan laba sebagai
kriteria dalam menilai keakuratan kualifikasi SDM hasil Perencanaan SDM terutama yang
baru di angkat. Untuk itu peranan penilaian Kinerja ( Job Performance appraisal ) sebagai
salah satu kegiatan Manajemen SDM menjadi sangat penting, terutama dalam memberikan
umpan balik berupa data/informasi sesuai atau tidak antara kualifikasi SDM yang
dipergunakan waktu seleksi,dengan hasil pelaksanaan pekerjaan setiap pekerja baru.
Maka jelas terlihat bahwa keberhasilan bisnis sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh
terpenuhinya kualifikasi berupa SDM berkualitas dan kompetitif, yang telah ditetapkan
dalam Perencanaan SDM.

1. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA


Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber daya
yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaa
sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut:
1.1 Desain Pekerjaan
Setelah penentuan organisasi, maka kita akan menjalankan design pekerjaan apa saja yang
diperlukan untuk menjalankan organisasi. Perusahaan di bidang jasa akan sangat berbeda
dengan perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, apalahi untuk manufaktur
teknologi tinggi.
1.2 Deskripsi Pekerjaan.
Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan menggingat fungsi setiap departemen harus jelas,
tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari adanya
pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang berbeda.
1.3 Job Value
Tujuan dari job value adalah penentuan nilai jabatan dengan kapasitas atas orang yang
diperlukan. Nilai jabatannya akan dihubungkan dengan penghasilan yang akan diterima
dengan tunjangan-tunjangan yang akan diterima, termaksud juga kesempatan jenjang
karier.
1.4 Kapasitas Sumber Daya Manusia
Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas perusahaan, kapasitas yang
sesuai dengan kemampuan produksi perusahaan menjadi sanggat penting.

1.5 Rekrutmen
Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah dimulainya tahapan
pertama penggenalan usaha kita. Sumber daya yang tepat akan bertumbuh di posisi yang
tepat dalam organisasi yang tetap.
Perusahaan akan menentukan kriteria penyeleksian karyawan baru baik untuk nilai indeks
prestasi waktu kuliah, harus lulus psikologi test dan wawancara serta harus lulus test
kesehatan.
Dalam rekrutmen perusahaan juga harus menganut beberapa hal yang harus diperhatikan
seperti misalnya:
1. Pemberian kesempatan yang sama untuk semua golongan dan ras
2. Pemberian kesempatan kepada kelompok wanita untuk bisa serta kerja dengan kaum
pria
3. Memperhatikan himbauan pemerintah setempat untuk mempekerjakan karyawan yang
berasal dari daerah setempat
1.6 Productivity
Setelah seseorang bergabung dalam organisasi, maka produktivitasnya menjadi perhatian
kita, karena konstribusi positif daripada setiap individu akan menghasilakan organisasi
yang positif dan bertumbuh.
Sejalan dengan kapasitas yang sesuai, maka produktivitas menjadi penting karena
pengukuran produktivitas harus terprnuhi agar perusahaan efisien.
1.7 Training and Development
Sejalan dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan teknologi, maka setiap sumber
daya semetinya diberikan pelatihan dan pengembangan yang sesuai dengan tuntutan
jaman dan pekerjaan. Pelatihan dan pengembangan juga akan membawa apresiasi kepada
sumber daya manusia karena merasa dihargai dan dibimbing.
Pelatihan bisa diberikan dalam bentuk soft skil dan hard skil. Soft skil adalah pelatihan
untuk memperkaya pengetahuan karyawan akan hal-hal yang berhubungan dengan
personal karywana seperti motivasi. Sedangkan hard skil lebih ke pelatihan yang
berhubungan langsung dengan pekrjaan agar bisa bekerja lebih lagi dari waktu ke waktu.
1.8 Performance Appraisal
Biasanya dalam masa setahun, setiap karyawan akan mengalami masa-masa konsultasi
dengan mendapatkan umpan balik dan kinerja yang dicapai selama masa waktu tertentu.
Dalam penilaian karyawan ini, yang dinilai tidak semata-mata pencapaian hasil yang
kuantitatif tapi juga faktor-faktor process dan kuantitati lainnya. Yang akan dinilai ada
faktor kepuasan konsumen, cara management dan juga kerja sama team.
1.9 Compensation and Benefit
Dalam setiap industri pasti terdapat struktur kompetisi yang akan diberikan kepada
karyawannya. Setiap perusahaan harus bisa memberikan kompetisi yang kompetitif kepada
karyawannya yang terbaik. Selain gaji dasar, perusahaan juga akan memberikan
tunjangan-tunjangan yang disesuaikan dengan tingkat jabatan dan kompetisi di pasar.
Selain tunjangan, perusahaan juga biasanya memberikan tunjangan kesehatan, tunjangan
jamsostek dan tunjangan dana pensiun. Biasanya juga karyawan yang berperstasi bagus
akan diberikan bonus pada akhir tahun.
1.10 Career Planning
Selain pengembangan akan kemampuan karyawan, perlu diperhatikan juga
penggembangan karir yang akan dicapai karyawan. Sebelum penentuan karir, perusahaan
biasanya juga akan mengkatagorikan karyawan kedalam beberapa kelompok misalnya
kelompok bintang. Kompensasi dan tunjangan-tunjangan bukan satu-satunya yang dicari
karyawan, mereka juga ingin mencapai kemajuan untuk dipromosikan ke jabatan yang
semakin tinggi, maka diperlukan sebuah perencanaan karir yang lebih jelas untuk setiap
individu yang ada dalam perusahaan, khusunya untuk karyawan yang sangat bagus.

1.11 Retrenchment
Setelah seorang karywan berbakti dalam waktu tertntu, maka karywan juga akan
memasuki tahapan berpisah yakni pensiun. Dalam hal pemutusan hubungan kerja ini,
perusahaan semestinnya memberikan kompensasi yang sesuai baik itu uang jasa maupun
uang pisah sesuai dengan perundang-undang berlaku.
Dalam rangkan memgembangkan dan mempertahankan karyawan agar karyawan tidak
mudah tertarik untuk pindah kerja keperusahaan lain, selain memberikan kompensasi dan
tunjangan, karyawan juga bisa di motivasi dengan
1. Memperluan cangkupan pekerjaan (job enlargement)
2. Rotasi pekerjaan (job rotation)
3. Pemberdayaan dan partipasi management
4. Open book management
Pada saat ini, perusahaan memiliki dua jenis kerja sama dengan karyawan takni:
1. Karyawan telah berpengalaman kerja biasanya akan diterima dengan memberikan
masa percobaan selama 3 bulan untuk melihat perstasi kerjannya.
2. Karyawan yang belum berpengalaman akan diterima dengan masa kerja kontrak untuk
masa tertentu seperti 12 bulan misalnya. Kontrak bisa diperpanjang dengan maksimal satu
kali untuk jangka waktu yang sama dengan sebelumnya.
Selain kedua tipe tersebut, beberapa perusahaan menempuh cara out sourcing untuk
pekerjaan yang di anggap penting, biasanya out sourcing yang dilakukan seeperti untuk
bagian keamanan perusahaan, bagian general affaier tetapi ada juga untuk bagian
pembayaran gaji.
Semua hal tersebut dilakukan harus sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
dimana saat ini yang berlaku adalah undang-undang No.13 tahun 2003.

2. PERENCANAAN (PLANNING)

Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan
dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih
cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan
proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian
tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi
pengorganisasian, pengarahan/pengkoordinasian, dan monitoring/evaluasi.
Pada prinsipnya perencanaan di tetapkan pada saat sekarang dan akan dilaksanakan atau
digunakan pada masa yang akan datang, sehingga perencanaan merupakan fungsi utama
dan dasar bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen.

2.1 Pendekatan dalam pembuatan perencanaan dalam bisnis


-Pendekatan Atas-Bawah {Top-Down} Perencanaan dengan ini dilakukan oleh pemimpin
organisasi. Unit organisasi di bawahnya hanya melaksanakan hal-hal yang telah
direncanakan. Untuk perusahaan yang menganut system desentralisasi, pimpinan puncak
memberikan pengarahan dan petunjuk kepada pemimpin cabang atau sejenisnya untuk
menyusun rencana yang pada tahapannya akan ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan
puncak sebelum disetujui untuk direalisasikan.
-.Pendekatan Bawah-Atas {Bottom-up} Perencanaan dengan pendekatan dengan cara
pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi
termasuk mengenai misi, tujuan, sasaran dan sumber daya yang dimiliki. Langkah
selanjutnya memberikan kewenangan kepada manajemen di tingkat bawahnya untuk
menyusun perencanaan.
-Pendekatan campuran Dalam kenyataan, relatif sulit menemukan proses perencanaan
yang murni atas-bawah atau bawah-atas. Yang sering ditemukan adalah kombinasi
diantara keduanya walaupun dengan persentase yang relatif. Dengan pendekatan ini
pemimpin memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar, sedangkan
perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan di bawahnya dengan
tetap mematuhi aturan yang ada
.
-Pendekatan kelompok Perencaanan di buat oleh sekelompok tenaga ahli dalam
perusahaan, oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian
khusus seperti biro perencanaan. Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana
atau rencan-rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi
jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkatan manejemen
Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana dapat dilihat dari beberapa sisi
penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tngkatan
manejemen, yaitu dari sisi strategis dan operasional. Penjelasannya disajikan berikut ini;

2.2 Sisi jangka waktu:


• Perencanaan jangka panjang
• Perencanaan jangka menengah
• Perencanaan jangka pendek

2.3 Sisi tingkatan manajemen:


• Perencanaan strategis: yang disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu
melaksanakan misi organisasi.
• Perancanaan operasional: yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana
strategik dilaksanakan.

2.4 Perencanaan Strategis


Sering juga disebut Perencanaan Jangka Panjang (longe range planning) adalah proses
pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan
yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan
tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang
terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus
selesai, dan siapa yang harus bertanggungjawab, serta sumber daya manusia yang
diperlukan. Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang
yang sudah diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara
menghadapinya.
2.5 Perencanaan Operasional
Terdiri atas bentuk: (1) rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yang disusun
untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai; (2)
rencana permanen (standing plans), yakni pendekatan-pendekatan yang sudah
distandarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya.
Sedangkan bentuk-bentuk perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tujuan (Objectiv) Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan
diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahui
oleh semua orang yang terlibat
.

Kebijakan (Policy) Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran
dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Karena
kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh para
bawahan/ karyawan.

2.6 Strategi (Strategy)
Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunya diadakan
penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh karena itu dalam
membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti ketepatan waktu,
ketepatan tindakan yang akan di lakukan dan lain sebagainya.

2.7 Prosedur (Procedure)


Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Adanya
prosedur akan lebih memudahkan pelaksanaan semua aktivitas dalam organisasi.
Aturan (Rule) Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur
Program (Programe) Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan
pembrerian tugas yang di sertai dengan suatu anggaran (Budget), semua ini akan
menciptakan sebuah tindakan . dalam organisasi biasanya program dibuat dalam dua
macam, yakni program dan program khusus. Program umum meliputi seluruh organisasi,
sedang program khusus hanya mencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang
ada dalam organisasi tersebut.

Manfaat perencanaan:
1) Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
2) Mengarahkan perhatian pada tujuan
3) Memperingan biaya
4) Sarana untuk mengadakan pengawasan
5) Penerjemah kebijakan umum
6) Berupa perkiraan yang bersifat ramalan
7) Berfungsi ekonomi
8) Memastikan suatu kegiatan
9) Alat koordinasi
10) Alat/sarana pengawasan
2.8 Langkah langkah dalam Perencanaan
Secara garis besar terdapat empat langkah dasar perencanaan yang dapat dipakai untuk
semua kegiatan perencanaan pada semua jenjang organisasi.
Langkah tersebut adalah:

1) Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan memutuskan apa yang ingin dicapai organisasi.
Tanpa sasaran yang jelas, sumber daya yang dimiliki organisasi akan menyebar terlalu
luas. Dengan menetapkan prioritas dan merinci sasaran secara jelas, organisasi dapat
mengarahkan sumber agar lebih efektif.

2) Merumuskan posisi organisasi pada saat ini


Jika sasaran telah ditetapkan, pimpinan harus mengetahui dimana saat ini organisasi
berada dan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan tersebut, sumber daya apa yang
dimiliki pada saat ini. Rencana baru dapat disusun jika organisasi telah mengetahui
posisinya pada saat ini. Untuk ini di dalam organisasi harus terdapat suasana keterbukaan
agar informasi mengalir dengan lancar terutama data keuangan dan statistik.

3) Mengidentifikasi faktor faktor pendukung dan penghambat menuju sasaran


Selanjutnya perlu diketahui faktor-faktor, baik internal maupun eksternal, yang
diperkirakan dapat membantu dan menghambat organisasi mencapai sasaran yang terlah
ditetapkan. Diakui jauh lebih mudah mengetahui apa yang akan terjadi pada saat ini,
dibandingkan dengan meramalkan persoalan atau peluang yang akan terjadi di masa
datang. Betapapun sulitnya melihat ke depan adalah unsur utama yang paling sulit dalam
perencanaan.

4) Menyusun langkah langkah untuk mencapai sasaran


Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah mengembangkan berbagai
kemungkinan alternatif atau langkah yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan, mengevaluasi alternatif-alternatif ini, dan memilih mana yang dianggap paling
baik, cocok dan memuaskan.

3. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar


menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempe rmudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat
dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung
jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

Langkah pengorganisasian secara garis besar dalam melakukan proses pengorganisasian,


mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan memantau kerja organisasi, secara garis
besar dipaparkan berikut ini:
• Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan
visi dan misisinya.
• Membagi beban kerja ke dalam aktifitas-aktifitas yang secara logis dan memadai
dapat dilakukan oleh seseoramg atau oleh sekelompok orang.
• Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisien.
• Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi
dalam kesatuan yang harmonis.
• Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk
memperhatikan atau meningkatkan efektifitas.

3.1. Asas-Asas Organisasi


• Perumusan tujuan organisasi
• Departemenisasi
• Pembagian kerja
• Koordinasi
• Pelimpahan wewenang
• Rentang kendali
• Jenjang organisasi
• Kesatuan perintah
• Fleksibilitas

3.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi
dalam perusahaan.struktur organisasi menjelaskan pembagian aktifitas kerja, serta
memperhatikan hubungan fungsi aktifitas tersebut sampai batas-batas waktu tertentu. Ada
empat elemen dalam struktur,yaitu:
• Spesialisasi aktifitas
• Standarisasi aktifitas
• Koordinasi aktifitas
• Besar unit kerja

Di dalam organisasi dikenal berbagai bentuk organisasi atau lebih tepat disebut struktur
organisasi,yaitu:
1. Organisasi Lini
Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi di mana pelimpahan wewenang langsung
secara vertikal dan sepenuhnya dari kepemimpinan terhadap bawahannya.
2. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi lini dan staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional.
Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan
pimpinan hingga pimpinan di bawahnya.
3. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan
dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan
bidang pekerjaan tertentu.

4. Organisasi Lini dan Fungsional


Organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya
kolektif.
5. Organisasi Matriks
Organisasi matriks disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di
mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai
keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi
satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.

6. Organisasi Komite
Bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara
kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer


puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan
dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada
di puncak).

3.3 Tingkatan Manajer

1. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah


manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas
memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).

2. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen


yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

3. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan
jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

4. ACTUATING

Pengarahan (actuate/directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua


anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-
orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan
adalah kepemimpinan (leadership).

4.1 Aspek penggerakan kebutuhan tenaga kerja


perngkoordinasi yang juga merupakan bagian dari manajemen, hendaknya diperkirakan
juga apakah dalam manajemen proyek maupun manajemen implementasi bisnis, kelak
dapat berjalan baik, sehingga ia dapat dinyatakan layak. Menyusun agar penggerakan ini
dapat berjalan dengan baik, hendaknya dikaji dari beberapa sisi, seperti:fungsi
penggerakan yang harus terpenuhi, serta sikap dan perilaku seorang pemimpin yang
hendaknya memiliki kriteria agar ia dapat menggerakkan bawahannya.

Untuk menggerakan karyawan, hendaknya seorang penggerak (dalam hal ini seorang
pemimpin) memiliki jiwa kepemimpinan.

Kepemimpinan diartikan oleh Stoner sebagai suatu proses mengenai pengarahan dan usaha
untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan anggota kelompok.

Dari pengertian di atas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:

1) Kepemimpinan harus melibatkan orang lain

2) Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan antara


pemimpin dan yang dipimpin

3) Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin tidak saja
berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh.

4) Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi,


memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi.
Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang
lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan,
dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan,
kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.

4.2 Gaya kepemimpinan:

1) Otokratis

Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai


keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan
diterapkan.

2) Demokrasi

Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan
pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung
bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan
diri sendiri.
3) Gaya kepemimpinan kendali bebas

Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat


longgar dan pemimpin bersifat pasif.

5. CONTROLING DAN EVALUASI

Controling adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan untuk


memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional
perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.

5.1 Controlling
Dalam kenyataanya pelaksanan harus selalu diikuti denga pengawas atau perbandingan
kedalam rencana awal. Pelaksanan akan selalu menimbulkan hal –hal yang belum di
perkirakan dalam perencanaan awal, yang mana bisa menimbulkan biaya –biaya tambahan
mauoun resiko- resiko tambahan.
Beberapa organisasi besar membentuk beberapa bagian yang berfungi untuk
mengendalikan fungsi organisasi seperti bagian internal kontrol, audit dan juga bagian
antisipasi resiko, selain itu untuk perusahaan publik juga menunjuk anggota direksi yang
independen dan juga anggota komisaris yang independen.

Fungsi pokok monitoring evaluasi/ pengendalian tersebut adalah:

• Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan


melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam
pengawasan

• Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi

• Mendinamisasikan organisasi

• Mempertebal rasa tanggung jawab

Seorang manajer hendaknya dapat menguasai fungsi-fungsi manajemen sehingga


perjalanan organisasi, kegiatan, atau bisnis yang dijalani bisa berjalan dengan baik.
Fungsi perencanaan merupakan fungsi utama dalam melaksanakan manajemen karena
akan sangat berpengaruh pada fungsi-fungsi yang lain.
5.2 Leading
Dalam tahapan ini kepemimpinan menjadi faktor terpenting bagaimana memotofasi,
mengarahkan dan menggerkan semua faktor organisasi yang ada untuk mencapai sasaran.
Pemimpin juga di katagorikan dalam beberapa tipe seperti :
• Autocratic
Wewenang ada pada level pengambi, keputusan, bawahan memiliki sedikit wewenag
maupun kemampuan untuk mempengaruhi keputusan pimpinan.
• Free rein
Tipe ini cenderung kebalikan dari autocratic dan mendelegasikan hampir semua wewenag
kepada lever bahawan untuk mengambil keputusan.
• Participative
Meminta masukan dari bawahan dalam pengambilan keputusan aklan tetapi keputusan
akhir tetap ada pada pimpinan.
Manajemen memerlukan empat keahliaan untuk menunjukan kinerja yang baik
1. Keahlian konseptual
2. Keahlian interpersonal
3. Keahlian teknis
4. Keahlian pengambilan keputusan

1. KESIMPULAN

Pembuatan makalah ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi mahasiswa dalam
mengetahui feasibility aspek manajemen dan sumber daya manusia di dunia kerja. Aspek
manajemen dan sumber daya dilakukan dengan menganalisis kemampuan calon pelaku
bisnis membangun bisnis sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan menganalisis
ketersediaan sumber daya manusia yang dapat mengelol kegiatan bisnis pada masa yang
akan datang. Sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak berdasarkan aspek manajemen dan
sumber daya manusia.
Sumber daya manusia adalah seorang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan
usaha pencapaian tujuan Bisnis. Selain itu SDM merupakan salah satu unsur masukan
(input) yang bersama unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi
diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa
dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen
keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Adalah tugas
manajemen sumber daya manusia untuk mengelola unsur manusia secara baik agar
diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya.
Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan
pelatihan yang berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk
pengembangan SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan
kepribadian. Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga
yang digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan
peningkatan kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan
atau tugas tertentu.
Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber daya
yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaan
sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut, yaitu desain pekerjaan,
deskripsi pekerjaan, job value, kapasitas sumber daya manusia, recruitment, productivity,
training and recruitment, performance appraisal, compensation and benefit, career
planning, serta retrenchment.

Bab VII keuangan

1. Pengertian Keuangan

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan masalah keuangan di dalam


penganggaran dan pemeriksaan keuangan pengelolaan pengendalian, pencarian dan penyimpanan
dana yang dimiliki oleh suatu badan atau organisasi organisasi atau perusahaan.

Berikut adalah Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :

a. Perencanaan Keuangan

Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk


periode tertentu.

b. Penganggaran Keuangan

Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran


p[engeluaran dan pemasukan.

c. Pengelolaan Keuangan

Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai
macam cara.

d. Pencarian Keuangan

Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan
perusahaan.

g. Penyimpanan Keuangan

Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.

f. Pengendalian Keuangan

Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada
paerusahaan.

h. Pemeriksaan Keuangan

Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi
penyimpangan.
2. Tugas Pokok Manejemen Keuagan

Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :

a. Mendapatkan Dana Perusahaan,

b. Menggunakan Dana Perusahaan dan

c. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan.

3. Tujuan Keuangan

Tujuan dengan adanya manajer keuangan untuk mengeloka dana perusahaan pada suatu
perusahaan secara umum adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian
apabila suatu saat perusahaan dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.

Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan,


pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan.

Penjelasan Singkat Masing-Masing Fungsi Manajemen Keuangan :

Ø Perencanaan Keuangan

Membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode
tertentu.

Ø Penganggaran Keuangan

Tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

Ø Pengelolaan Keuangan

Menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

Ø Pencarian Keuangan

Mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.

Ø Penyimpanan Keuangan

Mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dana tersebut dengan aman.

Ø Pengendalian Keuangan
Melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada paerusahaan.

Ø Pemeriksaan Keuangan

Melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

4. Tugas Pokok Manejemen Keuagan

Tugas-tugas dasar yang diemban oleh seorang menejer keuangan secara umum adalah :

1. Mendapatkan Dana Perusahaan

2. Menggunakan Dana Perusahaan

3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan

Analisis kebutuhan investasi

dan faktor-faktor yang mempengaruhi investasi, bertujuan untuk menganalisis


besaran kebutuhan invesatsi di Provinsi DKI Jakarta, periode 2001-2007 serta
memproyeksikan besaran kebutuhan investasi di tahun selanjutnya (periode
2008-2015). Alat analisis yang digunakan adalah analisis ICOR dan
perhitungan kebutuhan investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi
bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi investasi di
Provinsi DKI Jakarta. Alat analisis menggunakan Ordinary Leas Square (OLS),
menggunakan model kelambanan. Data yang digunakan adalah time series
yaitu dari tahun 1977-2007 (31 tahun). Variabel yang ditaksir adalah PDRB,
kesempatan kerja, dan ketersediaan infrastruktur listrik. Hasil perhitungan
nilai rata-rata ICOR periode 2001-2007 dengan time lag satu tahun adalah
5,49. Terdapat perbedaan rata-rata ICOR periode 2001-2004 dengan periode
2005-2007. Periode 2001-2004 rata-rata ICOR mencapai 7, sedangkan periode
2005-2007 turun dengan rata-rata 3. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari
situasi ekonomi yang terus membaik pascakrisis moneter. Besaran kebutuhan
investasi rata-rata di Provinsi DKI Jakarta periode 2001-2007 adalah sebesar
Rp.71,078 trilliun, sedangkan proyeksi kebutuhan investasi tahun 2008-2015
adalah sebesar Rp.179,70 trilliun (time lag 1 tahun). Untuk Faktorfaktor yang
mempengaaruhi investasi, bahwa secara serempak dalam jangka panjang
PDRB, kesempatan kerja dan ketersediaan listrik berpengaruh positif
terhadap investasi, sedangkan secara parsial PDRB berpengaruh positif dan
signifikan pada ά=5%, dengan koefesien regresi sebesar 1,29. Kesempatan
kerja berpengaruh positif dan signifikan pada ά=10%, dengan koefesien
regresi sebesar 1,327, sedangkan ketersediaan infrastruktur listrik
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan.

Semakin bertambahnya tahun yang kita lalui, maka semakin bertambah


pula populasi, kebutuhan serta aktifitas manusia pada umumnya. Baju
sebagai kebutuhan primer menjadikan peluang tersendiri bagi para
pengusaha tingkat menengah. dengan kebutuhan primer ini, laundry dapat
dimaksimalkan untuk mendapatkan banyak keuntungan yang besar.
laundry sudah sangat diperlukan bagi kaum minelial.

Disini kami akan membantu menganalisa modal usaha laundry / bisnis


laundry. dari segi modal dan progres keuntungan usaha laundry.

Analisa Perkiraan Modal Usaha Laundry


Beberapa Hal Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Membuka Usaha
Laundry
Untuk menjalankan bisnis ini agar bisa berjalan dengan baik, Anda harus
memiliki pengetahuan tentang jenis kain, jenis noda dll. Berikut hal yang
perlu Anda perhatikan sebelum membuka bisnis laundry kiloan.
1. Anda harus tahu cara mencuci pakaian dengan baik. Mengetahui berbagai
jenis kain, serta bagaimana cara mencuci dan mengeringkan dengan baik.
2. Kenali jenis noda yang menempel pada pakaian Anda, gunakan sabun
pembersih yang tepat agar bisa membersihkan noda tanpa merusak warna
kain.
3. Gunakan peralatan yang sesuai dengan besar usaha yang Anda jalankan.
Jika Anda baru saja memulai usaha jasa laundry, sebaiknya mengunakan
peralatan yang seadanya saja yang terpenting pakaian yang di laundry
bisa bersih dan juga rapi.
4. Hitung berapa tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuka bisnis ini.
Menggunakan tenaga kerja secara efektif akan membantu Anda dalam
menghemat biaya operasional.
5. Siapkanlah biaya untuk operasional tiga bulan kedepan. Hitung biaya
operasional seperti bayar listrik, sewa tempat usaha, biaya untuk membeli
deterjen dan air harus diperhitungkan dengan baik.

Analisis Efisiensi Biaya Operasional


Efisiensi adalah suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari besarnya sumber daya yang
dikorbankan untuk memperoleh hasil tertentu. PT. Meryati Bersaudara Momosat memiliki
pengeluaran biaya yang besar pada biaya tunjangan laundry pemeliharaan kesehatan,
maka dari itu perlu untuk mencari satu alternatif baru dalam pengelolaan ke dua komponen
biaya tersebut yang kiranya memiliki pengeluaran biaya yang lebih sedikit. Tujuan penelitian
ini untuk melihat efisiensi biaya operasional melalui pengelolaan tunjangan laundry
pemeliharaan kesehatan. Hasil penelitian menunjukan biaya tunjangan makan yang
menggunakan metode pembayaran langsung membutuhkan biaya sebesar Rp 792.000.
000, dan jika menggunakan jasa pemasok membutuhkan biaya sebesar Rp 660.000. 000.
Jaminan pemeliharaan kesehatan saat menggunakan jasa laundry, memiliki biaya sebesar
Rp200, 880,000, sedangkan jika dikelola sendiri oleh perusahaan memiliki biaya sebesar Rp
27.975. 000. Kesimpulannya akan lebih efisien jika perusahaan menggunakan jasa
pemasok dalam mengelola tunjangan laundry dengan tingkat efisiensi biaya sebesar Rp132.
000.000, dan melakukan pengelolaan jaminan pemeliharaan kesehatan sendiri dengan
tingkat efisiensi biaya sebesar Rp 172,905,000.
Analisis Struktur permodal

Anda mungkin juga menyukai