Pengembangan SDM adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh perusahaan, agar
pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan
yang mereka lakukan. pengembangan sumber daya manusia (human resources
development) sebagai serangkaian aktivitas yang sistematis dan terencana yang
dirancang oleh organisasi untuk memberikankesempatan kepada anggotanya
untukmempelajari keahlian yang diperlukanuntuk memenuhi persyaratan kerja saat
inidan yang akan dating
Armstrong (1997:507) menyatakan sebagai berikut: “Pengembangan sumber daya
manusia berkaitan dengan tersedianya kesempatan dan pengembangan belajar, membuat
program-program training yang meliputi perencanaan, penyelenggaraan, dan evaluasi
atas program-program tersebut”.
McLagan dan Suhadolnik (Wilson, 1999:10) mengatakan: “HRD is the integrated
use of training and development, career development, and organisation development to
improve individual and organisational effectiveness”. (Terjemahan bebas:
Pengembangan SDM adalah pemanfaatan pelatihan dan pengembangan, pengembangan
karir, dan pengembangan organisasi, yang terintegrasi antara satu dengan yang lain,
untuk meningkatkan efektivitas individual dan organisasi).
B. Tujuan PSDM
Secara rinci tujuan pengembangan sumber daya
manusia adalah sebagai berikut :
a. Produktifitas kerja: dengan pengembangan maka
produktivitas kerja karyawan akan, meningkat kualitas
dan kuantitas produksi semakin baik karena technical
skill, human skill dan managerial skill karyawan yang
semakin baik.
b. Efisiensi: pengembangan karyawan bertujuan untuk
meningkatkan efesiansi tenaga, waktu, bahan, baku dan
mengurangi arusnya masin-masin pemborosan berkuran,
biaya produksi relatif kecil sehingga daya saing
perusahaan semakin berikut.
c. Kerusakan pengembangan karyawan bertujuan untuk
mengurangi kerusakan barang, produksi, masin-masin karma karyawan semakin ahli dan terampil
dalam
melaksanakan pekerjaannya.
d. Kecelakaan: pengembangan bertujuan untuk mengurangi
tingkat kecelakaan karyawan sehingga jumlah biaya
pengobatan yang dikelurkan perusahaan berkurang.
e. Pelayanan: pengembangan bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah
perusahaan. Karena pemberian pelayanan yang baik
merupakan daya penarik yang sangat penting bagi
rekanan-rekanan perusahaan bersankutan.
f. Moral: Dengan pengembangan maka moral karyawan
akan lebih baik karena keahlian dan keterangpilan sesuai
dengang pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik
g. Karier. Dengan pengembangan kesempatan untuk
nemingkatkan karier karyawan semakin besar, kerana
keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya lebih baik.
Promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan
prestasi kerja seseorang.
h. Konseptual. Dengan pengembangan, manajer semakin
cakap dan cepat dalam mengambel keputusan yang lebih
baik, karenatechnical skill, humas skill, dan managerial
skillnya telah lebih baik.
i. Kepemimpinan. Dengan pengembangan, kepemimpin
yang manajer akan lebih baik, human relationsnya lebih luwes, motivasinya lebih terarah
sehingga pembinaan
kerja sama vertikal dan horizontal semakin hormanis.
j. Balas jasa. Dengan pengembangan maka lebih jasa (gaji,
upah, insentif dan benefits) keryawan akan meningkat
kerana prestasi kerja mereka semakin besar.
k. Konsumen. Pengembangan karyawan akan memberikan
manfaat yang baik bagi masyarakat konsumen kerana
mereka akan memperoleh barang atau pelayanan yang
lebih bermutu.(Komang, 2012: 92).
C. Strategi PSDM
Strategi pengembangan SDM yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai
berikut ini:
1. Memberikan kesempatan pada setiap karyawan untuk menyalurkan ide dan gagasan
pribadi mereka. Karena di dalam suatu perusahaan, karyawan juga berkontribusi dalam
mengembangkan perusahaan atau sebagai roda penggerak suatu perusahaan. Sehingga ide
dan gagasan dari setiap karyawan juga perlu didengarkan dan dipertimbangkan.
3. Mengadakan program pelatihan bagi karyawan. Ada beberapa jenis pelatihan dan
pengembangan SDM yang dapat dilakukan. Diantaranya adalah skill training, retraining
atau pelatihan ulang, cross functional training, team training, dan creativity training.
kepuasan kerja. Terdapat dua katagori pokok program pelatihan dan pengembangan
manajemen (decenzo & robbins:1999:230), yaitu (1) metode praktis (on the job
training), (2) teknik-teknik presentasi informasi dan metode-metode simulasi (of the
job training).
Masing-masing katagori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau
pengetahuan serta keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan
tekniktertentu untuk digunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada
beberapa trade offs. Ini berarti tidak satu teknik yang selalu baik. Metode tergantung
pada sejauh mana suatu teknik memenuhi faktor-faktor berikut:
a. Efektifitas biaya.
b. Isi program yang dikehendaki
c. Kelayakan fasilitas-fasilitas
d. Preferensi dan kemampuan peserta
e. Preferensi dan kemampuan instruktur atau pelatih
f. Prinsip-prinsip belajar
2. T E K N I K - T E K N I K P R E S E N T A S I I N F O R M A S I D A N M E T O D E -
M E T O D E SIMULASI (OFF THE JOB TRAINING)
Teknik-teknik of the job, dengan pendekatan ini karyawan peserta latihan
menerima representasi tiruan (artcial) suatu aspek organisasi dan diminta
untuk menanggapinya sperti dalam keadaan sebenarnya. Adapun tujuan
utama teknik presentasi (penyajian) informasi adalah untuk mengajarkan
berbagai sikap , konsep atau keterampilan kepada para peserta.
Implementasi program pelatihan dan pengembangan berfungsi sebagai
proses transformasi. Para tenaga kerja (karyawan) yang tidak terlatih diubah
menjadi
karyawan-karyawan yang berkemampuan dan berkualitas dalam bekerja,
sehingga
dapa diberikan tanggung jawab lebih besar (Tubagus, 2015:86-87).
Metode simulasi
1. Studi kasus, peserta pelatihan diminta untuk mengidentifiasi masalah-
maslaah, menganalisa situasi dan meumuskan penyelesaian alternatif.
Dengan metode ini kayawan dapat mengembangkan keteampilan
pengambilan kepuusan
2. Role play, merupkan suatu peralaan yang memungkinkan peserta pelatian
untuk memainkan verbagai peran yang berbeda. Efekifias meode ini sangat
tegantung pada kemampuan peserta untuk memainkan peanan yang
diugaskan kepadanya
3. Business game, suatu simulasi pengambilan kepuusan skala kecil yan dibuat
sesuai dengan situasikehidupan bisnis nyata
4. Vestibule training, teknik ini idka dilaksanakan oleh aasan (penyedia), tetapi
oleh pelatih-pelati khusus
5. Latihan laboatorium, merupakan suau benuk latihan kelompok yang erutama
digunakan unuk mengembangkan keterampilan-keterampilan antar pribadi
1. Pengertian Biaya
Mulyadi membedakan pengertian biaya ke dalam arti luas dan arti sempit antara
lain
sebagai berikut (Mulyadi, 2012: 3) :
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang, yang telah terjadi atau mungkin terjadi untuk mencapai tujuan
tertentu.
Dalam arti sempit biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan
dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.
upriyono juga membedakan biaya ke dalam dua pengertian yang berbeda yaitu biaya
dalam arti cost dan biaya dalam arti expense (Supriyono, 2011: 14)
Biaya dalam arti cost (harga pokok) adalah “jumlah yang dapat diukur dalam satuan
uang dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik
pada masa lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan
datang (harga perolehan yang akan terjadi).
Sedangkan expense (beban) adalah “Biaya yang dikorbankan atau dikonsumsi
dalam rangka memperoleh pendapatan (revenues) dalam suatu periode akuntansi
tertentu.”
Dari definisi-definisi biaya tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa biaya adalah
sumber ekonomi yang dapat diukur dengan satuan moneter yang dikeluarkan untuk
memperoleh penghasilan.