Anda di halaman 1dari 32

SISTEM PERSYARAFAN

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan makalah ini dalam mata kuliah
Biomedik dengan judul “Sistem Persarafan”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, agar makalah ini dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Padang, 18 Oktober 2019

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I    PENDAHULUAN             
1.1        Latar Belakang............................................................................................1       
1.2        Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3        Tujuan........................................................................................................1

BAB II   PEMBAHASAN
2.1. Pengertian dari sistem saraf.........................................................................................2

2.2 Susunan sistem saraf yang ada di dalam tubuh manusia..............................................5


2.3 Konsep anatomi fisiologi dari sistem saraf...................................................................9
2.4 Mekanisme kerja dari sitem saraf.................................................................................17

BAB III          PENUTUP
3.1        Kesimpulan................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem saraf merupakan salah satu bagian dari sistem koordinasi dan mengatur aktivitas
tubuh melalui rangsangan listrik. Komponen sistem saraf terdiri dari sel saraf (neuron), sistem
saraf pusat, dan sistem saraf tepi.

Seluruh aktivitas didalam tubuh manusia diatur oleh sistem saraf. Dengan kata lain, sistem
saraf berperan dalam pengontrolan tubuh manusia. Denyut jantung, pernafasan, pencernaan, dan
urinaria dikontrol oleh sistem saraf. Sistem saraf juga mengatur aliran darah, dan konsentrasi
osmotik darah.

Sistem koordinasi merupakan suatu sistem yang mengatur kerja semua sistem organ agar
dapat bekerja secara serasi. Sistem koordinasi itu bekerja untuk menerima rangsangan,
mengolahnya dan kemudian meneruskannya untuk menaggapi rangsangan. Setiap rangsangan-
rangsangan yang kita terima melalui indera kita, akan diolah di otak. Kemudian otak akan
meneruskan rangsangan tersebut ke organ yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain :

1. Apa pengertian dari sistem saraf?


2. Bagaimana susunan sistem saraf yang ada di dalam tubuh manusia?
3. Bagaimana konsep anatomi fisiologi dari sitem saraf?
4. Bagaimana mekanisme kerja dari sitem saraf?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penyususnan makalah ini antara lain :

1. Menjelaskan pengertian dari sistem saraf


2. Menjelaskan susunan sistem saraf yang ada di dalam tubuh manusia
3. Menjelaskan konsep anatomi fisiologi dari sistem saraf
4. Menjelaskan mekanisme kerja dari sitem saraf
1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Saraf

Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan
dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk
hidup tanggap dengan cepat terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar
maupun dalam. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan.

Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai
reseptor adalah organ indera.

Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut
penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan
meluas. Sel saraf disebut neuron.

Efektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Efektor yang paling penting pada manusia adalah otot dan kelenjar.
2

a. Sel Saraf (Neuron)

Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung membentuk suatu
jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsangan). Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit,
dan akson.

b. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel berfungsi untuk
menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson. Pada badan sel saraf terdapat
inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel. Badan nisel
merupakan kumpulan retikulum endoplasma tempat transportasi sintesis protein.

c. Dendrit

Dendrit adalah
serabut sel saraf
pendek dan
bercabang- cabang.
Dendrit merupakan
perluasan dari badan
sel. Dendrit
berfungsi untuk
menerima dan
mengantarkan
rangsangan ke badan sel.

d. Akson

Akson disebut neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan perjuluran
sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.
Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak
dan berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh
sel- selsachwann yang akan membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk
neurit dan membantu pembentukan neurit. Lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak dibungkus oleh lapisan mielin.
Bagian ini disebut dengan nodus ranvier dan berfungsi mempercepat jalannya rangsangan.
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf
sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet (asosiasi).

a) Sel saraf sensori

Fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak
(ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan
dengan saraf asosiasi (intermediet).

b) Sel saraf motor

Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem
saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan
aksonnya dapat sangat panjang.

c) Sel saraf intermediet

Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf
pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan
dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima
impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.

Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan
membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf.
4

2.2 Susunan Sistem Saraf yang ada di dalam Tubuh Manusia

A. Sistem Saraf Pusat

1. Otak

Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan
manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan.
Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.

a) Otak Besar ( cerebrum )

Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Yaitu Berpikir, berbicara,
melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegitan tubuh yang disadari. Otak besar
dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan pada
otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan
tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh
sebelah kanan.
b) Otak tengah ( Mesensefalon )

Otak tengah merupakan pebghubung antara otak depan dan otak belakang, bagian otak tengah
yang berkembang adalah lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat refleksi pupil mata,
pengatur gerak bola mata, dan refleksi akomodasi mata.

c) Otak kecil ( cerebellum )

Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri
atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil
dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh
jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan
mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan. Dan pusat
keseimbangan tubuh. Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak
belakang.

1) Otak depan meliputi :

a) Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan, keseimbangan cairan tubuh,
haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi, meregulasi pituitari.

b) Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua rangsan yang berasal dari
sensorik cerebrum.

c) Kelenjar pituitary, sebagai sekresi hormon.

2) Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan pusat refleks
mata.

3) Otak Belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan medulla oblongata. Medula
oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah, mengatur pernafasan, sekresi
ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan bersin.

2. Sumsum lanjutan (medula oblongata)


sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan
luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi
neurit dan dendrit. Fungsi sumsum tulang belakang adalah mengatur reflex fisiologis, seperti
kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak
disadari.

3. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)

Sumsum tulang belakang terletak memanjang didalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-
ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi
menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan
luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf. Di dalam sumsum
tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah
sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

B. Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat.
Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh
untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf
somatis dan sistem saraf otonom.

1. Sistem saraf somatic ( saraf sadar )

sistem saraf somatis disebut juga dengan sistem saraf sadar. Sistem saraf somatis terdiri dari 12
pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang ( spinal ) Kedua belas pasang
saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit. Saraf
sumsum tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan
bagian-bagian tubuh, antara lain kaki, tangan, dan otot lurik. Saraf-saraf dari sistem somatis
menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot rangka. Proses ini
dipengaruhi saraf sadar, berarti kamu dapat memutuskan untuk menggerakkan atau tidak
menggerakkan bagian-bagian tubuh di bawah pengaruh sistem ini.

Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut.

a).Ketika kita mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga akan sampai ke otak. Otak
menterjemahkan pesan tersebut dan mengirimkan isyarat ke kaki untuk berjalan mendekati pintu
dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.

b).Ketika kita merasakan udara di sekitar kita panas, kulit akan menyampaikan informasi
tersebut ke otak. Kemudian otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.

c).Ketika kita melihat kamar berantakan, mata akan menyampaikan informasi tersebut ke otak,
otak akan menterjemahkan informasi tersebut dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk
bergerak membersihkan kamar.

2. Sistem saraf otonom

Apa yang kamu rasakan ketika kejatuhan cicak? Kamu kaget, ketakutan, dan menjerit keras.
Jantungmu berdetak dengan cepat. Pikiranmu kacau. Reaksi yang membuat responmu dalam
situasi ketakutan ini dikontrol oleh sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom mengatur kerja
jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak kita.
Jaringan dan organ tubuh diatur oleh sistem saraf otonom adalah pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

a) Sistem saraf simpati

Disebut juga sistem saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang
toraks ke-1 sampai dengan ke-12. Sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf
yang terdapat di sumsum tulang belakang. Fungsi dari sistem saraf simpatik adalah sebagai
berikut.

Mempercepat denyut jantung.

Memperlebar pembuluh darah.

Memperlebar bronkus.

Mempertinggi tekanan darah.

Memperlambat gerak peristaltis.


Memperlebar pupil.

Menghambat sekresi empedu.

Menurunkan sekresi ludah.

Meningkatkan sekresi adrenalin.

b) Sistem saraf parasimpatik

Disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral, karena saraf preganglion keluar dari daerah otak
dan daerah sakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang berhubung-hubungan
dengan ganglion yang tersebar di seluruh tubuh. Urat sarafnya menuju ke organ tubuh yang
dikuasai oleh susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi yang
berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik. Misalnya pada sistem saraf simpatik berfungsi
mempercepat denyut jantung, sedangkan pada sistem saraf parasimpatik akan memperlambat
denyut jantung.

2.3 Fisiologi Sistem Saraf

1. Pengolahan Informasi

Mekanisme Kerja Sistem Saraf Pusat

Secara skematis perjalanan impuls saraf dapat dilihat pada bagan berikut ini :

+ +
1. [ Na ] [ K ]

+++++++++++++++++++++++++++

+
[ K ] [ Na+ ]

---------------

+++++++++++++++++++++++++++

Keadaan listrik pada membran istirahat (polarized). Extrasel lebih banyak ion natrium,
sebaliknya intrasel lebih banyak ion kalium. Membran dalam keadaan relatif impermeable
terhadap kedua ion.

2. Stimulus
- - - - - +++++++++++++++++++++++

+++- - - - - - - - - - - -

+
+++- - - - - - - - - - - - Na

- - - - - +++++++++++++++++++++++

Depolarisasasi

Potensial membran istirahat berubah dengan adanya stimulus. Ion Natrium masuk ke intrasel
secara cepat. Pembentukan potensial aksi pada tempat perangsangan.

1. - - - - - - - +++++++++++++

++++++++- - - - - - - - -
++++++++- - - - - - - - -
- - - - - - +++++++++++

Jika stimulus cukup kuat, potensial aksi akan dialirkan secara cepat ke sepanjang membran sel

2. +++++- - - - - - - - - - - - - -

- - - - -+++++++++++
+
K
- - - - -+++++++++++
++++- - - - - - - - - - - -

Repolarisasi
Potensial istirahat kembali terjadi. Ion kalium keluar dari dalam sel dan
permeabilitas membran berubah kembali. Terjadi pemulihan keadaan negatif di dalam sel
dan positif diluar sel. Potensial aksi yang terjadi atau impuls pada saat terjadi depolarisasi
dialirkan ke ujung saraf dan mencapai ujung akson ( akson terminal ). Saat potensial
aksi mencapai akson terminal akan dikeluarkanlah neurotransmitter, yang melintasi synaps dan
dapat saja merangsang saraf berikutnya.

1) Proses penghantaran impuls

Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, di antaranya melalui sel saraf dan
sinapsis. Berikut ini akan dibahas secara rinci kedua cara tersebut.

10

(1) Penghantaran Impuls Melalui Sel Saraf

Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui

serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan potensial listrik antara

bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif

terdapat di bagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf.

Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra menyebabkan terjadinya

pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan potensial ini

(depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf

(2) Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis

Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan

sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di dalam

sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi

neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan

sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya
yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung

neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian

vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin. Neurontransmitter

adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis

ke post- sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang

terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin

serta serotonin yang terdapat di otak.

11

Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor

yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor

menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan

tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh

membran post-sinapsis. Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk

cawan dengan membran pra- sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari

sarkolema yang mengelilingi sel otot.

Mekanisme Sistem Saraf Perifer

Sistem saraf tepi memiliki fungsi: Membawa informasi aferen ke SSP, membawa perintah eferen
ke efektor (contoh: otot).

1. Saraf Kranial

Saraf otak / saraf kranial adalah saraf perifer yang berpangkal pada otak dan batang

otak.. Fungsinya yaitu sebagai motorik, sensorik dan khusus. Yang dimaksud khusus

adalah fungsi yang bersifat pancaindera.. Dengan saraf kranial manusia dapat mencium

bau, melihat, mengecap, mendengar, merasakan nyeri dam perasaan protopatik lainnya
pada wajah dan dapat memelihara keseimbangan yang diperlukan untuk mengatur sikap

dan gerakan & menghidupkan raut muka sesuai dengan keadaan dan suasana. Terdapat

12 pasang saraf cranial. inti nn.craniales terdapat di:

- Otak NI

- Mesensefalon N II,III

- Pons N IV,V,VI,VII

- Medula Oblongata N VIII,IX,X,XI,XII

12

Gambar 2.16 Sumber: Putz, R. & Pabst, R. (2006). Sobotta: Atlas der natomie des menschen,
band 1. München: Elsevier GmbH.

2. Saraf Spinal

Saraf spinalis diberi nama sesuai daerah kolumna vertebralis tempat keluarnya. Seperti di otak,
substansia grisea terdiri dari badan-badan sel saraf serta dendritnya, antar neuron pendek dan sel-
sel glia; substansia alba tersusun menjadi traktus (jaras) yaitu berkas serat-serat saraf dengan
fungsi serupa.
Gambar 2.17 Sumber: Putz, R. & Pabst, R. (2006). Sobotta: Atlas der natomie des menschen,
band 1. München: Elsevier GmbH.

3. Selubung Saraf Perifer

Saraf tepi disusun oleh berkas-berkas serat saraf yang dipersatukan oleh jaringan ikat. Mencakup
saraf-saraf spinal yang berhubungan dengan medula spinalis maupun saraf-saraf kranial yang
berhubungan dengan otak. Saraf tepi putih karena mengandung lapisan mielin.

13
Gambar 2.19 Sumber: Sherwood, L. (2007). Human physiology: From cells to systems. Belmont,
CA: Thomson

2. Sinaps
Sinapsis atau sinaps adalah titik pertemuan satu neuron dengan neuron berikutnya. Fibril
yang membentuk akson memiliki ujung yang tipis dan melebar yang disebut end feet yang dekat
dengan dendrit atau badan sel neuron lain akan tetapi tidak bersentuhan. Fibril tersebut
memungkinkan hantaran impuls saraf pada satu arah saja.kantong pada ujung akson disebut
dengan bulbus akson yang terdapat neurotransmitter di dalamnya. Neuro transmitter berperan
dalam penyampaian impuls saraf pada sinapsis. Neurotransmitter mengandung asetilkolin yang
berfungsi untuk menyebrangkan impuls dan mengandung enzim kolinestrase yang berfungsi
sebagai penyetop kerja otot supaya beristirahat.

Komponen Sinaps

1. Membran presinaps. Letaknya berdektan dengan sel asal impuls,mengandung

penebalan padat elektron, saat stimulasi akan mengeluarkan neurotransmitter.

2. Celah sinaptik. Merupakan media yang menghantarkan neurotransmitter ke

membrane postsinaps.

14
3. Membran postsinaps. Merupakan penebalan membrane plasma pada sel target.

Gambar 2.4 Sinapsis

Macam-Macam Sinaps

1. Axodentric. Pertemuan akson dengan dendrit.

2. Axosomatic. Pertemuan antara akson dengan badan sel saraf.

3. Axoaxonic. Pertemuan antara akson dengan akson.

3.Reseptor Sensorik
1. Jenis-Jenis Reseptor Sensorik dan Stimulus yang Dideteksi

Ada lima tipe dasar reseptor sensorik yaitu, mechanoreceptors, thermoreceptors,


nociceptors, reseptor elektromagnetik, kemoreseptor. Kita akan membahas fungsi dari tipe
tertentu beberapa reseptor, menggambarkan beberapa prinsip dimana reseptor beroperasi.

Setiap jenis reseptor sangat sensitif terhadap satu jenis stimulus yang dirancang dan
hampir tidak responsif dengan rangsangan jenis lain. Dengan demikian, contohnya, batang dan
kerucut mata sangat responsif terhadap cahaya, tetapi hampir sepenuhnya responsif untuk
rentang normal panas, dingin, tekanan pada bola mata, atau perubahan kimia dalam darah.

15
Osmoreseptor dari inti supraoptik di hipotalamus mendeteksi perubahan menit dalam
osmolalitas dari cairan tubuh tetapi tidak pernah diketahui untuk menanggapi mendengar.
Akhirnya, rasa sakit reseptor di kulit hampir tidak pernah dirangsang oleh sentuhan biasa atau
stimuli tekanan, tetapi menjadi sangat aktif saat rangsangan taktil menjadi cukup parah untuk
merusak jaringan.

4. Sensasi Somatik
1. Klasifikasi Sensasi Somatik

1) Sensasi somatic mekanoreseptif

Sensasi ini mencakup baik taktil dan posisi sensasi yang dirangsang oleh
perpindahan mekanik dari beberapa jaringan tubuh
2) Sensasi thermoreseptif

Sensasi yang mendeteksi panas dan dingin.


3) Sensasi sakit

Sensasi ini diaktifkan oleh berbagai faktor yang merusak jaringan.


2. Klasifikasi lain dari sensasi somatik.

1) Sensasi exteroreceptive

Sensasi ini berasal dari permukaan tubuh.


2) Sensasi proprioseptif

Sensasi ini berkaitan dengan keadaan fisik tubuh, termasuk sensasi posisi, tendon
dan sensasi otot, sensasi tekanan dari bagian bawah kaki, dan sensasi
keseimbangan (yang sering dianggap "khusus" sensasi daripada sensasi somatik).
3) Sensasi visceral

Sensasi yang berasal dari viscera tubuh; dalam menggunakan istilah ini, satu
biasanya mengacu khusus untuk sensasi dari organ-organ internal.
4) Sensasi dalam

Sensasi yang berasal dari jaringan yang dalam, seperti dari fasciae, otot, dan
tulang. Ini juga termasuk tekanan, rasa sakit, dan getaran yang paling dalam.

16
5. Saraf Motorik

Sistem Motorik Sistem motorik merupakan sistem yang mengatur segala gerakan pada manusia.

Gerakan diatur oleh pusat gerakan yang terdapat di otak., diantaranya yaitu area motorik di

korteks, ganglia basalis, dan cerebellum. Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus

piramidal dan ekstrapiramidal. Traktus piramidal merupakan jaras motorik utama yang pusatnya

di girus presentralis (area 4 Broadmann), yang disebut juga korteks motorik primer. Impuls

motorik dari pusat motorik disalurkan melalui traktus piramidal ke saraf perifer menuju ke otot.

Area motorik lain yang terletak di depan korteks motorik primer adalah korteks premotorik (area

6 Broadmann). Area ini merupakan area asosiasi korteks motorik yang membangkitkan pola

gerakan untuk disampaikan ke korteks motorik primer.

Contoh : Orang tertusuk duri → sensasi diteruskan ke korteks sensorik; dianalisa → korteks

sensorik asosiasi; diterjemahan → korteks premotorik; program dan pola → korteks motorik

primer; eksekusi gerakan → otot; kontraksi. Kerusakan korteks motorik primer atau traktus

piramidal dapat menyebabkan paralysis (kelumpuhan) ataupun parese (kelemahan gerakan).

2.4 Mekanisme gerak tubuh


Mekanisme gerak tubuh terbagi atas 2 yaitu gerak sadar dan gerak refleks
a) Gerak sadar
Gerak sadar merupakan gerak yang berlangsung dengan kita sadari. Pada gerak sadar,
rangsangan diolah terlebih dahulu oleh otak. Impuls pada gerak sadar melalui jalur yang
panjang. Misalnya saat kita ingin menulis. Reseptor yaitu penerima rangsangan atau
impuls. Reseptor dapat berupa alat indera atau otot.

17
Kemudian, impuls tersebut dikirimkan ke otak melalui neuron sensorik. Di dalam otak,
impuls tersebut diolah dan hasil dari pengolahan tersebut berupa pesan atau tanggapan.
Selanjutnya, pesan tersebut diteruskan ke neuron motorik melalui interneuron. Kemudian,
neuron motorik membawa impuls yang berisi tanggapan tersebut ke efektor. Efektor
dapat berupa alat indera atau otot.

Source :
http://www.artikelsiana.com/
2014/10/sistem-saraf-
manusia-Fungsi-
Pengertian.html

b) Gerak refleks
Gerak refleks merupakan gerak yang berlangsung tanpa disadari. Gerak refleks
berlangsung sangat cepat dan tanggapan terjadi secara ototmatis terhadap rangsangan.
Gerak refleks pada dasarnya suatu mekanisme respon yang bertujuan untuk menghindari
suatu rangsangan yang dapat membahayakan tubuh. Pada gerak refleks, impuls diolah
bukan di otak melainkan di medula spinalis. Reseptor yaitu penerima rangsangan atau
impuls. Reseptor dapat berupa alat indera atau otot. Kemudian, impuls tersebut
dikirimkan ke medula spinalis melalui neuron sensorik. Di dalam medula spinalis, impuls
tersebut diolah dan hasil dari pengolahan tersebut berupa pesan atau tanggapan.
Selanjutnya, pesan tersebut diteruskan ke neuron motorik melalui interneuron. Kemudian,
neuron motorik membawa impuls yang berisi tanggapan tersebut ke efektor. Efektor
dapat berupa alat indera atau otot.

18
6. Fungsi Luhur

Perasaan somestesia luhur adalah perasaan yang mempunyai sifat diskriminatif dan sifat tiga
dimensi. Rasa somestesia luhur meliputi rasa diskriminasi, barognosia, stereognosia, topostesia
(topognosia), grafestesia. Diskriminasi adalah kemampuan untuk mengetahui bahwa kita ditusuk
dengan dua jarum atau dengan satu jarum pada saat yang sama. Stereognosia adalah kemampuan
untuk mengenal bentuk benda dengan jalan meraba, tanpa melihat. Misalnya dalam kehidupan
sehari-hari kita dapat mengenal botol, gelas dan kunci hanya dengan meraba tanpa melihat.
Grafestesia adalah kemampuan untuk mengenal huruf-huruf atau angka yang ditulis pada kulit,
sedangkan mata tertutup. Fungsi kortikal luhur adalah sifat khas manusia yang meliputi
kebudayaan, Bahasa, memori dan pengertian.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem saraf adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling
berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan dan
mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan lainnya. Sel saraf terdiri atas
milyaran sel neuron dan sel pendukung (neuroglia).
Berdasarkan fungsinya, neuron dapat dibagi menjadi neuron sensorik, motorik dan konektor.
Berdasarkan bentuknya, neuron dapat dibagi menjadi neuron unipolar, bipolar dan multipolar.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat dan saraf tepi. Lapisan pada sistem saraf yakni :
a) Piamater.
Merupakan selaput paling dalam yang menyelimuti sistem saraf pusat. Lapisan ini
banyak sekali mengandung pembuluh darah.
b) Arakhnoid.
Lapisan ini berupa selaput tipis yang berada di antara piamater dan duramater.
c) Duramater.
Lapisan paling luar yang terhubung dengan tengkorak. Daerah di antara piamater dan
arakhnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan serebrospinal. Fungsi dari cairan ini yakni
memberikan dukungan mekanik pada otak danb ekerja seperti jaket pelindung dari air.

Sistem saraf pusat merupakan pusat dari seluruh kendali dan regulasi pada tubuh, baik gerakan
sadar atau gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak sistem saraf pusat adalah
otak dan sumsum tulang belakang.
Saraf tepi terdiri atas serabut saraf otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal).
Serabut saraf sumsum dari otak, keluar dari otak sedangkan serabut saraf sumsum tulang
belakang keluar dari sela-sela ruas tulang belakang.Tiap pasang serabut saraf otak akan menuju
ke alat tubuh atau otot, misalnya ke hidung, mata, telinga, dan sebagainya.

20
Daftar Pustaka
Pearce, Evelyn C. 2002. Anatomi dan Pisiologi Untuk Paramedis. Jakarta :

EGC.

Smeltzer Suzanne C. dan Brenda G. Brenda. 2002. Keperawatan Medikal bedah

Brunner & Suddarth Volume 3. Jakarta : EGC.

https://www.academia.edu/20139075/Makalah_Sistem_Saraf?auto=download

https://www.academia.edu/16447891/SISTEM_SARAF

https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/09/FUNGSI-KORTIKAL-LUHUR.pdf

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/197710132005012-
EUIS_HERYATI/DIKTAT_KULIAHx.pdf

http://eprints.umm.ac.id/

http://staff.unila.ac.id/
Soal Pilihan Ganda Sistem Saraf Manusia

1. Perjalanan impuls melintasi sinaps melibatkan zat yang dinamakan ...

a. ganglion

b. neurotransmitter

c. akson

d. neurolema

e. dendrit

2. Sel saraf yang mempunyai fungsi untuk mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot dan
kelenjar yaitu ...

a. neuron ajustor

b. neuron aferen

c. neuron eferen

d. neuron intermediet

e. neuron sensori

3. Bagian otak yang mempunyai fungsi untuk mengatur penglihatan yaitu ...

a. Serebelum

b. Lobus frontalis

c. Lobus parietalis

d. Lobus temporalis

e. Lobus oksipitalis
4. Uji refleks kerap kali dilakukan dengan cara memukulkan benda lunak secara perlahan ke
bagian bawah tempurung lutut sehingga tungkai bawah penderita bergerak ke depan secara tidak
sadar. Lengkung refleks yang menghasilkan gerakan tersebut memiliki jalur sebagai berikut ...

a. Lutut – saraf sensorik – saraf konektor – saraf motorik – kaki

b. Lutut – saraf motorik – sumsum tulang belakang – saraf sensorik – kaki

c. Lutut – saraf sensorik – otak – saraf motorik – kaki

d. Lutut – saraf sensorik – sumsum tulang belakang – saraf motorik – kaki

e. Lutut – saraf motorik – otak – saraf sensorik – kaki

5. Seorang petinju terkena pukulan dan membuatnya terjatuh. Bagian otak petinju tersebut yang
mengalami gangguan fungsi pada saat jatuh kemungkinan besar yaitu ...

a. Otak tengah

b. Cereberum

c. Saraf perifer

d. Cerebelum

e. Sumsum tulang belakang

6. Sistem saraf pusat terdiri dari ...

a. Otak dan sumsum tulang belakang

b. Saraf simpatik dan saraf parasimpatetik

c. Otak dan saraf tepi

d. 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal

e. Otak dan saraf otonom

7. Perhatikan gambar otak di bawah ini!


Jika seseorang mengalami kecelakaan kemudian
mengalami gangguan penglihatan maka kemungkinan
bagian otak yang rusak adalah nomor…

a. 3

b. 5

c. 2

d. 1

e. 4

8. Bagian otak yang mempunyai fungsi sebagai pusat keseimbangan gerak yaitu ...

a. saraf otak

b. otak besar

c. otak tengah

d. otak kecil

e. otak depan

9. Di bawah ini yang bukan hubungan antara fungsi saraf dan organnya yang sesuai yaitu ...

a. Saraf parasimpatetik memperbesar bronkus

b. Saraf parasimpatetik mempercepat denyut jantung


c. Saraf parasimpatetik mempercepat proses pencernaan

d. Saraf simpatik melebarkan pupil mata

e. Saraf simpatik memperkecil arteri

10. Di bawah ini yang bukan merupakan pengaruh dari saraf simpatik pada kerja organ tubuh
yaitu ...

a. mengembangkan kantung kemih

b. mempercepat denyut jantung

c. mempercepat proses pencernaan

d. memperlebar pupil

e. memperkecil diameter pembuluh

11. Di bawah ini merupakan beberapa sistem organ yang ada dalam tubuh manusia:

1) Sistem saraf

2) Sistem peredaran darah

3) Sistem indera

4) Sistem hormon

Yang termasuk dalam sistem koordinasi ditunjukkan pada nomor ...

a. 1, 2, 3, 4

b. 1, 2, 3

c. 2, 3, 4

d. 1, 3, 4

e. 1, 4

12. Yang dinamakan dengan unit terkecil sistem saraf adalah…


a. akson

b. neurit

c. neural

d. neuron

e. mielin

13. Berdasarkan fungsinya, dendrit berbeda dengan akson dalam hal ...B

14. Di bawah ini


merupakan jalannya
rangsangan yang benar
pada sel saraf…

a. dendrit - badan sel -

mielin

b. akson - dendrit - neurit

c. dendrit - badan sel - akson

d. dendrit - akson - badan sel

e. badan sel - dendrit - akson

15. Neuron terdiri dari tiga bagian, antara lain ...

a. perikarion, dendrit, impuls

b. perikarion, akson, badan sel


c. dendrit, ganglion, nukleus

d. perikarion, akson, nukleus

e. perikarion, akson, dan dendrit

16. Perhatikan gambar struktur sel saraf di bawah ini!

Akson, dendrit, dan badan sel ditunjukkan pada nomor…

a. 3, 4 dan 2

b. 1, 2, dan 3

c. 3, 1, dan 2

d. 3, 2, dan 1

e. 5, 4, dan 3

17. Saraf berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi sensoris, motoris dan konektor. Berikut ini
merupakan perntaraan yang benar adalah …

a. motoris membawa impuls dari saraf pusat ke efektor

b. konektor membawa impuls dari reseptor ke efektor


c. motoris membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat

d. sensoris membawa impuls dari saraf pusat ke efektor

e. sensoris membawa impuls dari


dan ke saraf pusat

18. Neuron yang berfungsi


mengantarkan impuls saraf dari
alat indera menuju ke otak atau
sumsum tulang belakang
dinamakan ...

a. neuron unipolar

b. neuron bipolar

c. neuron konektor

d. neuron sensorik

e. neuron motorik

19. Apabila proses gerak yang diatur oleh system saraf disadari, maka impuls akan menempuh
jalan …

a. reseptor - neuron sensorik - neuron konektor - otak - efektor

b. reseptor - neuron motorik - sumsum tulang belakang - efektor

c. reseptor - neuron motorik - otak - neuron sensorik - efektor

d. reseptor - neuron sensorik - otak - neuron motorik - efektor

e. reseptor - neuron sensorik - interneuron - neuron motorik - efektor

20. Pada gambar ini, serabut saraf dalam keadaan istirahat muatannya dalam keadaan…
a. potensial kerja

b. depolarisasi

c. repolarisasi

d. polarisasi

e. apolarisasi

Anda mungkin juga menyukai