Interactions of agent, host, Reaction of the host to the stimulus
environmental factors (production of stimulus) Pre-pathogenesis period Pathogenesis period ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ Early Diagnosis Disability Health Specific & Prompt Limitatio Rehabilitation Promotion Protection Treatmen n t 1.Penyuluhan kesehatan 1. Pemberian imunisasi (type yours (type 1. Diare→terus mengkonsumsi makanan bergizi dan menjaga keseimbangan cairan. jiwa masyarakat dan dasar. here) yours 2. Pendidikan pada pasien untuk menurunkan NAPZA pada populasi 2. Pemberian nutrisi here) kondisi sakit dan mengoptimalkan beresiko (lansia, anak-anak, khusus. kemampuan yang dimiliki, misalnya mengoptimalkan kemampuan anak yang dan remaja) 3. Pemberian vitamin menderita kanker. 2.Peningkatan pengetahuan A, tablet zat besi. 3. Terapi psikologis pada pasien pasca kanker rahim agar kepercayaan dirinya kembali komprehensif masyarakat 4. Perlindungan kerja seperti semula. tentang pencegahan terhadap bahan 4. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penularan HIV-AIDS dan berbahaya (hazard penderita-penderita penyakit tertentu, IMS. protection) misalnya TBC : latihan napas dan batuk. Penderita stroke melalui fisioterapi manual 3. Peningkatan pengetahuan 5. Perlindungan yang mungkin dilakukan oleh perawat. masyarakat tentang terhadap sumber- 5. Terapi wicara→pada pasien dengan gangguan komunikasi /bicara dengan diare,tifoid, dan hepatitis. sumber pencemaran. latihan dalam bahasa pasif: anggota tubuh, 4. Penyuluhan kesehatan 6. Pemberian benda-benda didalam/diluar rumah dan disekolah dalam bahasa konsonan, suku gigi dan mulut pada ibu pengobatan kepada kata, kata, kalimat dengan pengucapan hamil, anak balita, remaja, golongan yang rentan huruf hidup/vokal. Penyakitnya seperti dewasa, lansia (pendekatan (vulnerable risk stroke, polip, ADHD, dan autisme. 6. Terapi fisik→menumbuhkembangkan siklus kehidupan). groups). potensi-potensi pada anak yang 5. Penyuluhan peningkatan 7. Peningkatan higiene berkelainan baik fisik, mental intelektual maupun sosial emosional sehingga mereka kesadaran masyarakat perorangan dan akan berkembang menjadi percaya diri. tentang Imunisasi. perlindungan terhadap Pelayanan tersebut dengan cara melatih: 6. Konseling kesehatan lingkungan yang tidak ritme, nada dan irama, interfal, tarian, drama, cerita, senam, pengenalan alat reproduksi pada kelompok menguntungkan. musik, pengenalan lagu, latihan baca anak remaja. 8. Isolasi terhadap sajak/puisi. 7. Terapi okupasi→latihan diberikan dalam 7. Melatih kader kesehatan penderita penyakit bentuk aktifitas permainan, permainan dalam menyampaikan menular. yang memerlukan keberanian. Aktifitas informasi pada kelompok kehidupan sehari-hari: berpakain, minum, penggunaan alat perkakas rumah tangga. atau masyarakat tentang Misalnya pada penyakit stroke, dokter perawatan diri dan rehabilitasi medis akan membantu dan melatih pasien untuk bisa melakukan mempraktikkan PHBS di berbagai macam akrivitas fisik dengan daerah binaan. aman. Penyakit lainnya seperti penyakit akritis, diabetes, cedera otak. 8. Melatih kader tentang 8. Patah tulang pada kaki karena Swamedikasi dan kecelakaan→dapat direhabilitasi dengan cara mempergunakan kaki palsu pada kaki penggunaan obat melalui yang patah karena memiliki fungsi yang metode Cara Belajar Instan sama. 9. Pemulihan keadaan pasca sakit pada bayi Aktif (CBIA). dan balita. 9. Mengadvokasi 10. Latihan fisik yang tepat, teratur dan rutin masyarakat dan lintas pada remaja pasca sakit sebagai usaha pemeliharaan kesehatan. terkait dalam praktik PHBS 11. Istirahat yang cukup dan pengaturan diet dan penanggulangan yang tepat pada ibu hamil pasca sakit. 12. Mobilisasi dini pada ibu pasca bersalin masalah kesehatan tertentu. sebagai pemulihan. 10. Pendidikan gizi kepada 13. Latihan fisik pada ibu pasca bersalin. ibu hamil dan menyusui. 14. Pemenuhan gizi pada ibu nifas. 15. Paru-paru kronik→Melakukan terapi 11. Memberikan edukasi seperti bersepeda, senam, dan kegiatan mengenai bahaya merokok. yang menguatkan otot lainnya. 16. Penyakit stroke→melakukan terapi yang 12. Memberikan edukasi berfokus pada aktivitas fisik, seperti latihan terhadap keluarga mengenai keterampilan monotorik, pendekatan bahaya kecelakaan dalam kognitif, dan pendekatan emosional. 17. Hipertensi→ melakukan pola makan dan rumah tangga. gaya hidup sehat secara kontiniu dan 13. Pemberian edukasi mengontrol penyakit ke dokter sebulan sekali. kepada wanita mengenai 18. Obesitas→melakukan pola makan dan kanker payudara dan hidup sehat dan terapi latihan aerobik, ketahanan dan kekuatan otot, kelenturan serviks. dan keseimbangan. 14. Penyegaran/refresing, orientasi kader kesehatan dalam upaya kesehatan secara terpadu. 15. Advokasi tingkat desa, kecamatan di bidang kesehatan.