7
2. Pentingnya Pengembangan SDM Berbasis Kompetensi
PENDAHULUAN
Penciptaan nilai tambah bagi perusahaan terjadi jika operasi berjalan sebagai besar (bahkan semuanya)
Manajemen Sumber Daya Manusia Brawijaya University 2014
Sumber daya yang paling penting bagi suatu organisasi adalah orang yang memberikan kerja,
bakat, kreativitas, dan semangat kepada organisasi. Oleh karena itu kesulitan sumberdaya manusia
merupakan sumber masalah dalam organisasi. Konsekuensi dari hai ini adalah tersedianya sumber daya
manusia yang mempunyai kapasitas sebagai perencana dan pelaksana program kegiatan. Kapasitas ini
ditentukan oleh kapabilitas, kompetensi dan produktivitas kerja.
Kapabilitas sumber daya manusia yang berorientasi pada pengetahuan (knowledge) dan
keterampilan (skill) yang akan menentukan berhasilnya seseorang menyelesaikan pekerjaan yang
dibebankan kepadanya secara optimal. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan
tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia
mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan
prasarana serta sumber dana yang beriebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia yang andal
kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya
manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.
Sebagai kunci pokok, sumber daya manusia akan menentukan keberhasilan pelaksanaan
kegiatan perusahaan. Tuntutan perusahaan untuk memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan
sumber daya manusia yang berkualitas semakin mendesak sesuai dengan dinamika lingkungan yang
selalu berubah. Perubahan perlu mendapat dukungan manajemen puncak sebagai langkah pertama yang
penting untuk dilakukan bukan hanya sekedar lip servicesaja. Pemimpin harus dapat memobilisasi
sebuah tim, proses pekerjaan harus dapat dikembangkan dan proses sumber daya manusia harus menjadi
fokus utama.
Perubahan dan peningkatan peran fungsi sumber daya manusia sangat esensial untuk
mendukung keberhasilan organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia terkait dan mempengaruhi
kinerja organisasional dengan cara menciptakan nilai atau menggunakan keahlian sumber daya manusia
yang berkaitan dengan praktek manajemen dan sasarannya cukup luas, tidak hanya terbatas karyawan
operasional semata, namun juga meliputi tingkatan manajerial.
KEGIATAN BELAJAR
Page ii of xvii
Manajemen Sumber Daya Manusia Brawijaya University 2014
URAIAN MATERI BELAJAR
A. Tujuan dan Fungsi Pengembangan SDM
Banyak sekali pendapat yang mengemukaan tentang tujuan pengembangan sumber daya
manusia, namun di sini hanya memberikan beberapa pandangan saja. Tujuan pengembangan
sumber daya manusia menurut Martoyo (2000) adalah dapat ditingkatkannya kemampuan,
keterampilan dan sikap karyawan/ anggota organisasi sehingga lebih efektif dan efisien dalam
mencapai sasaran-sasaran program ataupun tujuan organisasi. Pandangan lain menyebut bahwa
tujuan pengembangan pegawai sebenarnya sama dengan tujuan latihan pegawai. Sesungguhnya
tujuan latihan atau tujuan pengembangan pegawai yang efektif(Sudayat : 2012), untuk
memperoleh tiga hal yaitu: (1) menambah pengetahuan; (2) menambah keterampilan; (3)
mengubah sikap.
Pegawai seharusnya diberikan penambahan pengetahuan dengan terlebih dahulu
mengkaji atau melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana kemampuan mereka (pegawai) saat ini dan dan apa yang seharusnya
perlu dikuasai dan diketahui oleh pegawai dalam hubungannya dengan tugas dan
tanggungjawab mereka. Pegawai yang hanya mengandalkan pengetahuan yang ada pada dirinya
saat ini dan tidak berkembang sesuai dengan tuntutan zaman dapat menyebabkan pegawai
menolak berbagai pembaharuan yang ditawarkan dalam mengelola sesuatu secara profesional.
Sering mereka menganggap bahwa apa yang dikuasai dan dimilikinya di masa lalu itu adalah
segalanya dan tidak perlu lagi mereka menerima berbagai inovasi dan pengetahuan-
pengetahuan baru. Di sinilah pentingnya pegawai diberikan penambahan pengetahuan sehingga
tetap berkembang seiring dengan tuntutan perubahan.
Walaupun demikian, penambahan pengetahuan belumlah cukup untuk dapat
mengantarkan seorang pegawai bekerja secara profesional. Mereka perlu memiliki keterampilan
yang memadai dalam hubungannya dengan pekerjaan yang diemban. Misalnya keterampilan
yang berkaitan dengan teknologi komputer, pada umumnya merupakan suatu keharusan dan
tuntutan yang mendesak agar pegawai dapat bekerja secara efektif dan efisien. Efektif berarti
pekerjaan apa yang hendak dilakukan dan dikerjakan dapat diselesaikan sesuai dengan target
yang diinginkan. Efisien maksudnya pelaksanaan dari suatu pekerjaan betul-betul tidak sampai
menggunakan waktu yang relatif lama sehingga seluruh pekerjaan dapat dikelola dengan
prediksi waktu yang tepat.
Pegawai sangat diharapkan untuk mengubah sikap dan perilaku yang hanya membuang-
buang waktu percuma dalam bekerja. Sikap bekerja harus selalu ditanamkan rasa percaya diri
yangtinggi untuk mampu melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien. Pegawai juga
diharapkandapat mengubah sikap dan perilaku bekerja secara kreatif, dalam pengertian bukan
Page iv of xvii
Manajemen Sumber Daya Manusia Brawijaya University 2014
terutama menyangkut mengenai penentuan kebutuhan tenaga kerja, seleksi dan
penempatannya.
2. Pengembangan tenaga kerja (pegawai). Fungsi ini membahas mengenai pengembangan
kecakapan para pegawai dengan cara memberikan pelatihan (training) sesuai dengan yang
diperlukan untuk pelaksanaan tugas-tugas pegawai bersangkutan secara baik. Fungsi ini
penting dijalankan karena adanya tuntutan kemajuan/ perkembangan tekhnologi yang
ditunjang oleh semakin kompleksnya manajemen yang dihadapi.
3. Pemberian balas jasa (kompensasi). Fungsi ini dimaksudkan sebagai suatu kegiatan yang
dilakukan untuk menetapkan pemberian balas jasa (kompensasi) yang wajar dan layak
kepada pegawai guna meningkatkan prestasi dan kegairahan kerja pegawai bersangkutan.
4. Integrasi (integration). Fungsi ini menyangkut cara untuk mempertemukan antara
kepentingan individu dengan kepentingan organisasi dan masyarakat Hal ini menyangkut
masalah antara kepentingan pegawai dengan pihak manajemen perusahaan, utamanya yang
menyangkut masalah upah (kompensasi), harga diri, dan PHK, yang kemudian dicari jalan
keluarnya agar dapat tercipta suasana aman dan tenteram dirialam perusahaan.
Pemeliharaan (maintenance). Fungsi ini banyak membicarakan tentang bagaimana
mempertahankan dan memelihara serta memperbaiki kondisi-kondisi yang tidak
memungkinkan atau layak dan dapat mengganggu pelaksanaan aktivitas di dalam
perusahaan.
Uraian di atas telah menjelaskan bahwa setelah dilakukan rekruitmen pegawai dan
menempat karinya pada posisi masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan tingkat skill yang
dimiliki oleh masing-masing pegawai tersebut maka tugas pihak manajemen perusahaan yang
tidak kalah pentingnya adalah melakukan pembinaan terhadap pegawainya. Hal ini disebabkan
karena keberhasilan organisasi instansi pemerintah dan perusahaan atau badan usaha lainnya
dalam mengelola dan mengembangkan usahanya sangat ditentukan pula oleh partisipasi,
loyalitas dan motivasi serta semangat kerja pegawainya. Dimana partisipasi, loyalitas, motivasi,
dan semangat kerja serta produktivitas pegawai perusahaan atau lembaga usaha lainnya dapat
ditingkatkan melalui pembinaan terhadap pegawai yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan atau lembaga usaha lainnya melalui berbagai kegiatan yang dapat dilaksanakan,
baik di dalam perusahaan itu sendiri maupun di luar perusahaan bersangkutan, dengan,
melibatkan pihak lain sebagai partner dalam meiaksanakan kegiatan tersebut.
Oleh karena itu pihak manajemen pada setiap perusahaan atau badan usaha lainnya
harus melakukan berbagai upaya untuk membina para pegawainya, meskipun hal tersebut harus
ditempuh dengan mengeluarkan biaya yang cukup besar.Kegiatan pembinaan pegawai dapat
dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan atau badan usaha lainnya dalam berbagai bentuk
Page v of xvii
Manajemen Sumber Daya Manusia Brawijaya University 2014
kegiatan, antara lain: (1) melalui kegiatan pelatihan (training) dan pengembangan; (2)
pemberian balas jasa; (3) tunjangan sosial dan pelayanan terhadap pegawai; (4) tunjangan
kesehatan dan keamanan; dan sebagainya.
Bentuk-bentuk kegiatan pembinaan pegawai tersebut di atas dapat dilakukan oleh pihak
manajemen perusahaan atau badan usaha lainnya dengan menyesuaikan kemampuan sumber
daya yang dimiliki, utamanya sumber daya keuangan yang mampu disediakan oleh perusahaan
atau badan usaha lainnya dalam melaksanakan pembinaan terhadap pegawainya.
Page vi of xvii
Manajemen Sumber Daya Manusia Brawijaya University 2014
misalnya dengan kepercayaan diri, kontrol diri, resistensi stres.
3. Konsep diri, yaitu sikap atau nilai yang diukur oleh tes responden yang menanyakan
kepada orang apa yang mereka nilai, apa yang harus mereka lakukan, atau mengapa
mereka tertarik dalam melakukan pekerjaan tersebut.
4. Content knowledge, ini berhubungan dengan fakta atau prosedur baik secara teknis ataupun
personal, yang dapat diukur dengan tes responden.
5. Keterampilan kognitif dan behavioral, baik yang tidak terlihat (misal: keterampilan
berpikir deduktif/induktif) maupun yang dapat diamati secara langsung (misal:
keterampilan mendenganrkan secara aktif.)
REFERENSI
Anonymous. 2005. Pedoman Penulisan Proposal Penelitian dan Tesis Magister Manajemen, Program
Pascasarjana Universitas Muslim Indonesia, Makassar.
Dessler, Garry. 1984. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid II Terjemahan oleh Benyamin Molan.
1907. Jakarta: PT. Dadi Kayana Abadi
Gibson, Ivancevich, Donnelly, 1996. Manajement Personalia. Alih bahasa Moh. Masud, Editor
Alfonsus Sirait, Erlangga, Jakarta.
Gomes Fausttiuo Cardoso. 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Yogyakarta.
Hasibuan H. Malayu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Aksara. Jakarta.
Hasna. S, Wahjuni. 2005, Strategi Peningkatan Kinerja Pegawai dan Faktor-faktor yang
Mempengaruhinya pada Badan Pengawasan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan. Tesis PPS UMI
Makassar.
Irwin, Robert dan Rita Wolenik, 1997, Strategi Unggul Manajemen Manusia, Terjemahan, Mitra
Utama, Jakarta.
Sarworini, Fithriani. Hubungan Kemampuan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Kependudukan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kabupaten
Karanganyar.Online:http://eprints.undip.ac.id/7655/1/D2A003017_Fithriani_Sarworini.pdf(Dia
kses 27 Agustus, 2012).
http://edukasi.kompasiana.com/2012/08/22/kedisiplinan-sebagai- pondasi-karakter-bangsa/
(Diakses 27 Agustus, 2012).
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.