“Perencanaan SDM untuk mencapai organisasi yang kompetitif”
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Dosen Pengampu Prof. Dr. Ir. Endah Rahayu Lestari, M.S
Oleh : Nama : Aulia Putri Rizky NIM : 235100301111051 Kelas :I No. Absen : 27
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2024 BAB I PENDAHULUAN Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai posisi yang sangat penting sebuah organisasi. Ini karena alasan kinerja organisasi sebagian besar dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia. Jika suatu organisasi sudah memilikinya Strategi dan tujuan, lalu langkah selanjutnya merencanakan sumber daya manusia yang dibutuhkan mencapai tujuan ini. Kesuksesan mencapai visi dan misi organisasi Secara umum, Anda harus memulai dari suatu tempat perencanaan, khususnya perencanaan sumber daya manusia terbaik. Perencanaan sumber daya manusia adalah salah satunya paket kegiatan kepegawaian meliputi: Analisis pekerjaan,rekrutmen dan seleksi harus bisa menghindari kesalahan internal Bentuk pemanfaatan sumber daya manusianya haruslah Ditolak atau sebaliknya merekrut SDM Ini harus diterima. perencanaan sumber daya manusi Harus dapat memberikan panduan tentang Persyaratan pengadaan dan Pengembangan sumber daya manusia yang tepat dipekerjakan dalam suatu organisasi atau Perusahaan. Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan yang sangat penting dalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kualitas sumber daya manusia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja suatu organisasi. Jika organisasi Anda memiliki strategi dan tujuan tertentu, langkah selanjutnya adalah merencanakan sumber daya manusia yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Keberhasilan mencapai visi dan misi organisasi harus dimulai dengan perencanaan sumber daya manusia yang komprehensif dan efektif. Perencanaan sumber daya manusia adalah serangkaian aktivitas manusia, termasuk analisis pekerjaan, rekrutmen dan seleksi, di mana kesalahan harus dihindari dalam mempekerjakan orang yang mungkin dipecat atau tidak, membayar upah kepada orang yang seharusnya disetujui, dll. Perencanaan sumber daya manusia memberikan pedoman bagi perolehan dan pengembangan sumber daya manusia suatu organisasi atau perusahaan. Perencanaan SDM tidaklah semudah apa yang dibayangkan. Kendati telah ada perhitungan dan pertimbangan berdasarkan kecenderungan dan data yang tersedia, namun kemelencengan bisa saja terjadi. Hal ini wajar karena selain adanya dinamika organisasi juga adanya perubahan faktor lingkungan dan kebijakan yang tidak diantisipasi sebelumnya. Proses perencanaan sering tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena kebijakan perencanaan tidak dibuat secara detil, sehingga terjadi kesenjangan . BAB II TUJUAN PEMBAHASAN Tujuan dari perencanaan SDM ini adalah untuk memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan yang berkualitas dan mampu bersaing dengan kompetitor lainnya. Pertama-tama, dalam perencanaan SDM ini, organisasi perlu melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan SDM yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Hal ini mencakup identifikasi keterampilan dan kompetensi yang diperlukan oleh organisasi, serta memperkirakan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan antara pasokan dan permintaan tenaga kerja. Selanjutnya, organisasi perlu merancang strategi pengembangan SDM yang tepat. Ini termasuk pelatihan dan pengembangan karyawan, pengakuan dan penghargaan kinerja, serta program kesejahteraan karyawan. Dengan menerapkan strategi pengembangan SDM yang tepat, organisasi dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan memotivasi mereka untuk berkontribusi lebih baik dalam mencapai tujuan bisnis. Selain itu, organisasi juga perlu membangun budaya kerja yang kondusif untuk pertumbuhan dan inovasi. Hal ini termutlak karena budaya kerja yang positif dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan kolaboratif. Dengan membangun budaya kerja yang kuat, organisasi dapat meningkatkan kinerja karyawan dan menciptakan keunggulan kompetitif di pasar. Dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang kompetitif, perencanaan SDM juga harus dilakukan secara terus-menerus dan disesuaikan dengan perubahan lingkungan bisnis. Organisasi perlu selalu memantau perkembangan pasar dan mengidentifikasi peluang serta tantangan baru yang mungkin mempengaruhi strategi SDM. Dengan melibatkan karyawan dalam proses perencanaan SDM, organisasi dapat menciptakan budaya kerja yang responsif dan adaptif terhadap perubahan. Secara keseluruhan, perencanaan SDM yang baik dan komprehensif sangat penting bagi organisasi untuk mencapai tujuan kompetitifnya. Dengan memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan yang berkualitas, dilengkapi dengan strategi pengembangan SDM yang tepat, serta membangun budaya kerja yang kondusif, organisasi dapat meningkatkan kinerja karyawan, memperoleh keunggulan kompetitif, dan mencapai kesuksesan jangka panjang. Selain itu tujuan pembahasan ini adalah untuk mendiskusikan perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang efektif dalam mencapai keberhasilan dan keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi. BAB III TINJAUAN PUSTAKA A.Telaah Pustaka 1.Perencanaa sumber daya manusia Perencanaan dapat dianggap sebagai esensi manajemen karena membantu mengurangi ketidakpastian masa depan dan memungkinkan pengambil keputusan menggunakan sumber daya yang terbatas secara efisien dan efektif. Demikian pula perencanaan sumber daya manusia penting dalam rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan serta aktivitas sumber daya manusia lainnya. Perencanaan sumber daya manusia adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan bisnis dan lingkungan suatu organisasi di masa depan dan untuk memenuhi kebutuhan karyawan yang timbul dalam kondisi tersebut. Tinjauan ini mencakup empat fungsi yang saling terkait yang membentuk sistem perencanaan sumber daya manusia yang terintegrasi: pasokan sumber daya manusia saat ini, perkiraan pasokan dan permintaan sumber daya manusia, perencanaan untuk meningkatkan jumlah orang yang berkualitas, dan berbagai monitor. Dalam arti sempit, perencanaan sumber daya manusia mengacu pada perkiraan sistematis mengenai permintaan (kebutuhan) dan pasokan pekerja di masa depan. Hal ini memungkinkan sumber daya manusia dapat menyediakan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pada dasarnya, organisasi harus merencanakan untuk mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja jangka pendek dan jangka panjang. Rencana jangka pendek menunjukkan bahwa beberapa kebutuhan staf harus dipenuhi di tahun mendatang. Sedangkan perencanaan jangka panjang menentukan kondisi manusia dalam dua, lima, dan terkadang 10 tahun. Melalui perencanaan sumber daya manusia ini, manajemen .Meningkatkan penggunaan sumber daya manusia. Secara efektif mengintegrasikan kinerja karyawan dengan tujuan organisasi. Rekrut pekerja baru secara ekonomis. Mengembangkan informasi manajemen sumber daya manusia untuk mendukung SDM dan fungsi organisasi lainnya. Mendukung keberhasilan program perekrutan pasar tenaga kerja. Mengkoordinasikan berbagai inisiatif manajemen sumber daya manusia seperti perencanaan rekrutmen dan seleksi (Iswahyudi et al.,2023) 2. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Manajemen adalah suatu proses yang menggunakan bahan baku dan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Proses ini tentunya mencakup pengorganisasian, pengarahan, koordinasi dan evaluasi sumber daya manusia, sifat manajemen adalah kerjasama dengan orang lain untuk mencapai hasil yang berlipat ganda. Dengan cara ini, secara alami ini menyiratkan suatu proses di mana berbagai sumber daya dan tugas diintegrasikan untuk mencapai tujuan organisasi.HRM juga mengacu pada konsep dan penerapan sistem perencanaan, pelatihan karyawan, pengembangan karyawan, manajemen karir, penilaian kinerja, penghargaan karyawan dan hubungan industrial yang baik . HRM adalah istilah luas (Arraniri et al.,2021) yang mengacu pada filosofi, kebijakan, prosedur, dan praktik yang digunakan untuk mengelola individu untuk manajemen di seluruh organisasi. Penggunaan konsep dan sistem SDM merupakan pengelolaan sistematis dari proses jaringan mendasar organisasi yang mempengaruhi dan melibatkan seluruh individu dalam organisasi. Untuk mengendalikan dan mengatur proses ini perlu direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan suatu sistem yang dilaksanakan oleh para manajer puncak Inti dari pengelolaan SDM adalah pendayagunaan sumber daya manusia perusahaan secara maksimal agar karyawan dapat bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan Perusahaan. ada empat persoalan penting dalam pengelolaan SDM yaitu: a. Integrasikan kebijakan personalia lebih dari biasanya ke dalam rencana bisnis b. Tanggung jawab pengelolaan SDM tidak hanya bagi manajer khusus tetapi juga bagi manajer senior. c. Ubah fokus awal hubungan serikat pekerja-manajemen menjadi hubungan manajemen-karyawan. d. Inisiatif dalam hal komitmen dan pelatihan ditekankan ketika manajer bertindak sebagai penggerak dan fasilitator Tumbuhnya peran SDM disebabkan oleh keyakinan organisasi terhadap peran strategis sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan kompetitif organisasi. Peran manajemen sumber daya manusia semakin meluas dan menjadi lebih strategis melampaui peran administratif dan operasional.Manajemen sumber daya manusia berguna untuk meningkatkan kontribusi individu terhadap organisasi dengan cara yang strategis, etis, dan bertanggung jawab secara sosial. Melalui manajemen personalia, tingkat produktivitas meningkat. Hal ini dicapai dengan menemukan cara yang lebih efisien dan efektif untuk mencapai tujuan pemimpin organisasi harus berupaya menghubungkan penerapan manajemen sumber daya manusia dengan strategi organisasi untuk meningkatkan efisiensi dan mengembangkan budaya organisasi yang semakin mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas ( 3. Permintaan Sumber Daya Manusia Permintaan atau kebutuhan sumber daya manusia organisasi di masa depan merupakan “pusat” perencanaan SDM. Hampir semua perusahaan perlu memperkirakan (setidaknya secara informal) kebutuhan staf di masa depan, meskipun mereka mungkin tidak perlu memperkirakan sumber pasokan. Berdasarkan pengertian tersebut, perencanaan personalia seringkali diartikan hanya sebagai kegiatan penentuan jumlah (kuantitas) dan jenis (kualitas) pegawai yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara optimal . Perkiraan kebutuhan pegawai merupakan hal yang paling penting. bagian dan paling sulit diterapkan. Pertama, penting untuk mengidentifikasi berbagai tantangan yang mempengaruhi permintaan; baik faktor yang mempengaruhi secara langsung, seperti sumber daya manusia atau aspek organisasi lainnya, maupun faktor tidak langsung atau perubahan lingkungan eksternal. Kedua, organisasi memperkirakan kebutuhan karyawan pada periode mendatang. Prakiraan kebutuhan staf disusun dengan mempertimbangkan keakuratan teknik peramalan yang digunakan (Merentek et al.,2023) 4. Berbagai Penyebab Timbulnya Permintaan Meskipun sumber daya manusia mempengaruhi permintaan terdapat banyak sekali variabel lingkungan, organisasi dan pasokan tenaga kerja biasanya mencakup a. Lingkungan luar. Perubahan lingkungan sulit diprediksi dalam jangka pendek dan terkadang tidak mungkin diprediksi dalam jangka panjang. Pembangunan ekonomi mempunyai dampak yang besar, namun sulit diukur. Misalnya, inflasi, pengangguran, dan suku bunga sering kali menjadi faktor penentu kondisi bisnis bagi perusahaan. b. Kondisi sosial politik-hukum mempengaruhi perencanaan kepegawaian melalui berbagai peraturan kepegawaian, perubahan sikap dan perilaku, dan lain-lain. Namun perubahan teknologi saat ini tidak hanya sulit diprediksi, tetapi juga sulit dievaluasi. Perkembangan komputer yang sangat pesat merupakan contoh nyata bagaimana perubahan teknologi menyebabkan “turbulensi” pada sumber daya manusia. Terakhir, pesaing adalah tantangan eksternal lain yang mempengaruhi permintaan organisasi akan sumber daya manusia. Misalnya, "menangkap" seorang manajer memaksa perusahaan untuk selalu mempersiapkan penggantinya, mendahului perencanaan personalia. c. Keputusan Organisasi. Permintaan personel dipengaruhi oleh berbagai keputusan penting organisasi. Rencana strategis suatu perusahaan merupakan keputusan yang paling berpengaruh. Ini menghubungkan perusahaan dengan tujuan jangka panjang seperti tingkat pertumbuhan, produk baru, atau segmen pasar baru. Tujuan-tujuan ini menentukan kuantitas dan kualitas karyawan yang dibutuhkan di masa depan. Dalam jangka pendek, perencana mengubah rencana strategis menjadi tindakan dalam bentuk anggaran. Besaran anggaran merupakan pengaruh jangka pendek yang paling penting terhadap kebutuhan staf. d. Perkiraan penjualan dan produksi, meskipun tidak seakurat anggaran, juga menyebabkan perubahan kebutuhan staf jangka pendek. Pada saat yang sama, perluasan usaha berarti perlunya sumber daya manusia baru. Demikian pula, reorganisasi atau restrukturisasi tugas pekerjaan dapat mengubah kebutuhan secara radikal dan memerlukan keterampilan yang berbeda dari karyawan di masa depan.5. Faktor penawaran pekerja. Kebutuhan pribadi dibentuk oleh aktivitas karyawan. Pensiun, pengunduran diri, PHK dan kematian meningkatkan kebutuhan staf. Pengetahuan sebelumnya tentang faktor-faktor ini dan tren perkembangannya dapat memberikan panduan desain yang akurat ( 5. Rekrutmen Sumber Daya Manusia (SDM) Rekrutmen tidak berarti hanya beriklan melalui iklan atau sekadar menelepon calo. Tentu saja, proses rekrutmen harus sejalan dengan rencana strategis perusahaan. Selain itu, diperlukan beberapa metode rekrutmen, tergantung jenis pekerjaannya.Keberhasilan proses rekrutmen sebenarnya bergantung pada sejauh mana permasalahan dan kebijakan non-rekrutmen dari pihak administrasi SDM. Elemen lain dari strategi rekrutmen adalah keputusan untuk mencari kandidat potensial. Metode yang digunakan dalam rekrutmen ini bisa bersifat internal maupun eksternal. Proses rekrutmen pegawai diawali dengan lamaran calon pegawai dan diakhiri dengan penerimaan atau penolakan lamaran calon pegawai. Proses rekrutmen juga memerlukan pengelolaan sumber daya manusia lainnya seperti pelatihan dan pengembangan, evaluasi kinerja dan mutasi, jalur karir, keterampilan dan hubungan pasar kerja karyawan. Departemen sumber daya manusia atau HR biasanya bertanggung jawab atas proses rekrutmen. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat beberapa organisasi yang melakukan rekrutmen dengan melibatkan atau mempekerjakan lembaga eksternal atau konsultan independen. Dengan bantuan konsultan independen, mereka ingin melakukan rekrutmen lebih professional (Halisa,2020) 6. Kendala-kendala Rekrutmen Hambatan dalam perekrutan. Agar proses perekrutan berhasil, perusahaan harus menyadari beberapa keterbatasan. Kendala tersebut disebabkan oleh organisasi, perekrut dan lingkungan eksternal. Meskipun hambatan yang dihadapi bisnis bervariasi dari satu situasi ke situasi lainnya, uraian berikut mencakup hambatan yang paling umum (Halisa,2020) a. Kebijakan organisasi. Kebijakan organisasi yang berbeda dapat menyebabkan pembatasan. Praktik ini ditujukan untuk ketidakpatuhan, keuntungan humas, keuangan, dan tujuan non-perekrutan lainnya. b. Kebijakan Promosi. Tujuan kebijakan promosi internal adalah untuk gmemberikan kesempatan pertama kepada karyawan saat ini\untuk\mengisi posisi yang kosong. Kebijakan ini memantau semangat dan partisipasi karyawan serta membantu "pemeliharaan karyawan". c. Kebijakan gaji. Hambatan umum bagi perekrut adalah kebijakan gaji atau bonus. Organisasi biasanya menetapkan kisaran gaji untuk pekerjaan yang berbeda. Besar kecilnya kompensasi yang ditawarkan organisasi mempengaruhi minat pencari kerja untuk menjadi pencari kerja yang serius. Kebijakan Status Karyawan. Banyak perusahaan memiliki kebijakan untuk mempekerjakan\karyawan pada posisi honorer, musiman, atau sementara atau paruh waktu. Seiring dengan meningkatnya minat kandidat pada jenis pekerjaan ini, kebijakan ini dapat menyebabkan perusahaan\menolak karyawan yang memenuhi syarat. yang menginginkan pekerjaan penuh waktu. d. Kebijakan Perekrutan Lokal. Perusahaan mungkin memiliki kebijakan untuk menarik karyawan lokal ke lokasi dan operasi perusahaan. Tujuan utama dari rekrutmen ini biasanya adalah untuk lebih terlibat dengan masyarakat dan menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar perusahaan 7. Kompensasi Sumber Daya Manusia (SDM) Kompensasi adalah istilah luas yang mengacu pada imbalan finansial individu atas pekerjaan mereka dalam suatu organisasi. Bentuk kompensasinya sendiri biasanya berupa finansial. Kompensasi kepada karyawan dapat dibayarkan secara langsung maupun tidak langsung. Kompensasi langsung diberikan dengan memberikan uang secara langsung kepada karyawan. Sedangkan\kompensasi tidak langsung dibayarkan oleh pegawai yang menerima\kompensasi dalam bentuk natura atau nonmoneter.(Arraniri et al., 2021). Ada beberapa istilah yang dikenal mengenai subjek kompensasi, antara lain. a. Gaji biasanya dikaitkan dengan upah per jam. Menurut UU Ketenagakerjaan 1 Pasal 30, upah adalah hak pekerja/pegawai, yang diterima dan dinyatakan dalam uang de pemberi kerja atau pemberi kerja upah yang dibayarkan kepada pekerja/karyawan, ditentukan dan dibayar dengan kontrak kerja, kontrak. atau ketentuan undang-undang, termasuk kompensasi bagi pekerja atau pekerja dan keluarganya atas pekerjaan dan/atau jasa yang dilakukan atau akan dilakukan. Upah biasanya mewakili upah mingguan, bulanan atau tahunan. Oleh karena itu, berapapun lamanya waktu kerja b. Insentif Insentif adalah kompensasi tambahan yang melebihi atau melebihi gaji atau upah yang ditawarkan oleh organisasi. Program insentif dirancang untuk memberikan kompensasi tambahan berdasarkan produktivitas, penjualan, keuntungan atau penghematan biaya. Tujuan utama dari program insentif adalah untuk mendorong dan menghargai produktivitas karyawan dan efisiensi biaya. c. Tunjangan, Contoh tunjangan mencakup asuransi kesehatan dan jiwa, liburan berbayar gratis, program pensiun, dan tunjangan kerja lainnya. Layanan Contoh layanan adalah mobil perusahaan, keanggotaan klub, tempat parkir khusus, atau akses ke pesawat perusahaan. Tempat dapat mewakili\kompensasi yang signifikan, terutama bagi manajer yang dibayar tinggi Bentuk kompensasi tidak langsung lainnya adalah asuransi kesehatan, khususnya asuransi kesehatan tempat kerja, yang diatur dalam peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Salah satu tujuan utama perusahaan, pemerintah, dan perusahaan yang tugas utamanya mengelola manusia adalah kesejahteraan karyawan, dan salah satu unsur kesejahteraan manusia adalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tentu saja penggunaan teknologi yang maju dan berisiko di bidang industrialisasi menjadi tantangan yang semakin besar bagi pekerja dan perusahaannya, yang harus diatasi dengan kesiapan tenaga kerja dalam hal pelatihan, keterampilan, dan peralatan. , melindungi tempat kerja dan dampak positif keberadaannya Kompensasi yang dibayarkan kepada organisasi atau perusahaan meliputi: a. Rekrut karyawan berkualitas b. Memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan mencapai c. Menarik pencari kerja berkualitas dari lowongan pekerjaan yang ada d. Menyederhanakan proses kepatuhan administratif dan aspek hukum. Ada keunggulan yang melampaui persaingan. B. Kerangka Teori Sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam perusahaan. Apabila terjadi kegagalan dalam pengelolaan sumber daya manusia maka akan mengakibatkan terganggunya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, perlu mengambil perspektif manajemen personalia, yakni. pendayagunaan penuh sumber daya manusia perusahaan, sehingga karyawan diharapkan mampu bekerja secara efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Penilaian adalah cara sistematis untuk belajar dari pengalaman masa lalu. Ini\meningkatkan langkah- langkah berikut untuk\meningkatkan kualitas perencanaan. Perencanaan sumber daya manusia adalah proses sistematis untuk menentukan perkiraan kepentingan sumber daya manusia dan mengamankannya di masa depan. Dengan adanya program perencanaan tenaga kerja yang sistematis, tentu akan lebih mudah untuk memperkirakan jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan pada suatu periode tertentu. Selain itu, proses rekrutmen tentunya menjadi hal yang penting dalam evaluasi karyawan, karena harus sejalan dengan rencana strategis perusahaan. Hal penting lainnya yang cukup menarik untuk dievaluasi adalah kompensasi, karena kompensasi dapat mempengaruhi kualitas karyawan. BAB IV PEMBAHASAN Peran Perencanaan SDM dalam Organisasi Peran strategis perencanaan personalia harus didasarkan pada analisis keterampilan personel saat ini dan membandingkannya dengan kebutuhan dan kualitas personel di masa depan. Pentingnya personel diukur dari aktivitas perusahaan, yang tidak lepas dari kebutuhan personel yang kompeten dan sumber daya . . Dengan perencanaan SDM yang lebih baik, perusahaan dapat dengan mudah menemukan orang yang tepat di tempat yang tepat. Penempatan pegawai yang berkompeten dan sesuai dengan tugasnya dapat terlaksana dengan lebih maksimal apabila perusahaan mengetahui dan memahami kualitas sumber daya manusia yang digunakan dalam proses rekrutmen dan optimalisasi, menjaga kualitas terbaik personel yang dimiliki perusahaan. Dengan melakukan perencanaan dengan personalia maka perusahaan akan lebih mudah dalam menggabungkan karyawan yang ada untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meminimalisir penyalahgunaan dan duplikasi tugas. Jadi tentunya perencanaan sumber daya manusia sangat penting bagi suatu perusahaan untuk menghasilkan pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas, karena perencanaan dan fungsi sumber daya manusia dalam perusahaan atau organisasi pada umumnya diartikan sebagai alat untuk menentukan jumlah karyawan (demand) dan kebutuhan. atau jumlah pekerjaan yang dibutuhkan (supply) dan cara mencari posisi atau posisi pekerja yang tepat sesuai kompetensi (Hikmawati,2019) Pengaruh perencanaan sumber daya manusia terhadap kinerja organisasi Perencanaan personalia sangat penting mengingat perkembangan yang pesat dan berteknologi tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan dan karir karyawan serta tuntutan organisasi, perencanaan suksesi dan pengembangan organisasi memainkan peran penting. Jika masih ada pekerjaan internal yang lebih banyak dari yang dibutuhkan, masalah penempatan kembali sumber daya ini harus diselesaikan. Perencanaan sumber daya manusia berperan penting dalam menentukan dan mendefinisikan karakteristik kandidat untuk memilih yang terbaik. cocok dengan apa yang dicari organisasi. menjelaskan bahwa penting untuk menerapkan perencanaan personalia dengan benar agar memiliki cukup waktu untuk menangani kemungkinan masalah dan ancaman terhadap keunggulan kompetitif organisasi (Roberto et al.,2022) Dampak proses perencanaan sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai Organisasi mengambil langkah-langkah untuk melatih dan mengembangkan karyawan guna meningkatkan keterampilan dan produktivitas mereka. Dalam pembahasan perencanaan ketenagakerjaan, disebutkan bahwa jika karyawan mendapat pelatihan khusus untuk pekerjaan dan pekerjaannya, mereka dapat bekerja lebih baik dan lebih penuh perhatian, meskipun tidak ada bimbingan setelah pelatihan. Performa meningkat setelah pelatihan. Penelitian tersebut mendeskripsikan tujuh variabel yang mempunyai hubungan positif terhadap kinerja karyawan. Variabelnya meliputi seleksi, pelatihan, evaluasi kinerja, perencanaan karir, rencana kompensasi, partisipasi staf dan definisi pekerjaan.Ditunjukkan dalam tesisnya bahwa organisasi yang baik tanpa perencanaan personalia tidak dapat mencapai tujuannya. Di berbagai organisasi dan karyawan dengan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan berbeda, sumber daya organisasi ditingkatkan untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan berkelanjutan. menekankan bahwa peningkatan kinerja tidak hanya disebabkan oleh berfungsinya sistem dengan baik, tetapi juga peran personel yang termotivasi dan berkomitmen, yang dimungkinkan karena keberhasilan penerapan strategi pribadi (Roberto et al.,2022) Perencanaan SDM yang strategik Perencanaan strategis adalah proses menentukan tujuan perusahaan dan keseluruhan program operasi untuk mencapai tujuan yang dimaksudkan. Secara umum, rencana strategis bersifat jangka panjang. Fungsi HRM mempunyai peran kunci yang tidak dapat diabaikan karena HRM merupakan penghubung antara organisasi dan HRM yang dapat mengintegrasikan keputusan HRM dengan tujuan. Strategic HRM menekankan peran yang lebih proaktif dalam pekerjaan HRM sebagai mitra dalam pengembangan rencana strategis organisasi. perusahaan. dan sebagai penyedia program HRM terbaik untuk memastikan implementasi rencana yang efektif. . Perencanaan strategis dan perencanaan SDM mempunyai hubungan simbiosis dimana kedua aktivitas tersebut saling bergantung. Tujuan akhir dari perencanaan adalah untuk memastikan efektivitas organisasi yang terintegrasi dengan tujuan perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Selain itu, perencanaan strategis dapat didefinisikan sebagai upaya disiplin untuk membuat keputusan dan tindakan penting yang membentuk dan memandu organisasi (atau entitas lain), apa yang dilakukan organisasi (atau entitas lain), dan mengapa organisasi (atau entitas lain) entitas lain). entitas lain) melakukan hal-hal yang dilakukannya. Strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana, cara atau rangkaian tindakan yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan pendidikan tertentu, dengan kata lain strategi dalam bisnis adalah suatu bentuk perencanaan yang berkaitan dengan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan. perusahaan tertentu Berdasarkan strategi Setiap landasan bisnis mencakup empat hal yaitu: A. Mengetahui dan menentukan spesifikasi dan kualifikasi hasil yang harus dicapai dan menjadi tujuan bisnis, dengan memperhatikan keinginan masyarakat yang membutuhkan. Pertimbangan dan pilihan utama yang efektif untuk mencapai tujuan B. Timbang dan tentukan langkah yang diambil dari awal hingga akhir C. Pertimbangan dan penentuan tolok ukur dan standar operasi yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan bisnis. Perencanaan pada dasarnya menekankan strategi keseluruhan\untuk mencapai tujuan dan mengembangkan rencana komprehensif untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan aktivitas. Perencanaan SDM melibatkan sejumlah langkah yang meliputi a. mengumpulkan dan menganalisis data penilaian calon SDM, merencanakan bisnis masa depan dan memperkirakan permintaan SDM, b. menetapkan tujuan SDM, c) merancang dan/atau menerapkan program yang membantu organisasi mencapai tujuannya. Tujuan SDM dan c. pemantauan dan evaluasi program yang dilaksanakan. Seluruh kegiatan yang tercakup dalam keempat tahapan tersebut dibagi menjadi tiga periode, yaitu perencanaan jangka pendek (kurang dari satu tahun) dan perencanaan jangka panjang (lebih dari tiga tahun) (Ahmad,2020) Integrasi Perencanaan SDM dengan Perencanaan Strategik Strategi SDM adalah strategi operasional. Perencanaan SDM dapat bersifat strategis (jangka panjang) atau taktis (jangka pendek atau spesifik). Suatu rencana SDM dianggap strategis jika rencana tersebut membantu manajemen mengantisipasi dan mengelola perubahan dengan cepat. Keberadaan perencanaan sumber daya manusia adalah untuk menempatkan orang-orang yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut perencanaan sumber daya manusia harus selaras dengan rencana organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk mencapai perencanaan sumber daya manusia yang efektif, perencanaan sumber daya manusia dan perencanaan strategis harus diintegrasikan. Menggabungkan perencanaan SDM dengan perencanaan strategis memungkinkan perusahaan mengatasi masalah seperti merger, operasi internasional, dan kewirausahaan perusahaan. Dalam hal ini juga dikemukakan bahwa integrasi perencanaan SDM dengan perencanaan strategis dilakukan karena beberapa alasan seperti: A. Integrasi menawarkan banyak solusi untuk masalah organisasi yang kompleks B. Integrasi ini memastikan pertimbangan penerapan sumber daya manusia, keuangan, dan kemampuan teknologi dalam menentukan tujuan perkiraan. C. Melalui integrasi, organisasi harus dapat mempertimbangkan pemangku kepentingan dan menerapkan kebijakan. D. Hubungan timbal balik, ketika perencanaan pribadi dan perencanaan strategis digabungkan, membatasi subordinasi aspek strategis pada masalah pilihan pribadi dan mengecualikan personel sebagai sumber penting kemampuan organisasi dan keunggulan kompetitif. Sistem perencanaan strategis, perencanaan operasional, dan personel yang terintegrasi diterapkan yang proaktif dan berwawasan ke depan sehingga memungkinkan fungsi SDM berperan efektif dalam perencanaan organisasi dan mempercepat perencanaan strategis dan operasional perusahaan. Dengan kata lain, setidaknya bila melakukan perencanaan melalui perpaduan antara perencanaan personalia dan perencanaan strategis, dapat menjadi landasan teori bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan, menetapkan langkah-langkah dan upaya untuk melakukan kegiatan peramalan yang akurat dan tepat untuk mendapatkan wawasan tentang kondisi masa depan. Golden dan Ramanujam berpendapat bahwa hubungan integral antara perencanaan SDM dan perencanaan strategis jangka panjang adalah proses perencanaan strategis antara fungsi SDM dan perencanaan operasional serta pengambilan keputusan lainnya, serta kemitraan penuh personel SDM. organisasi Seiring dengan perubahan fungsi SDM menjadi sumber daya manusia strategis, perencanaan SDM perusahaan juga berkembang ke arah yang sama (Savitri et al.,2022) Perencanaan tenaga kerja Perencanaan ketenagakerjaan merupakan suatu proses yang sistematis, terpadu, disiplin dan berkesinambungan. Hal ini didefinisikan sebagai "modal manusia yang terdiri dari keterampilan dan kompetensi orang-orang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis suatu organisasi. Pentingnya perencanaan tenaga kerja disebut cadangan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja merupakan tugas utama departemen SDM karena merupakan tugas terpenting dan kritis dari perencanaan SDM secara keseluruhan. Proses perencanaan tenaga kerja memastikan bahwa jumlah karyawan yang tepat tersedia di tempat yang tepat pada waktu yang tepat ketika mereka dibutuhkan. Penilaian sumber daya manusia membantu organisasi memperoleh informasi berguna tentang sumber daya manusia apa yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jelaskan bahwa mengembangkan strategi, menentukan mekanisme, memiliki mesin yang tepat, dan mengembangkan alat merupakan\faktor keberhasilan yang penting. Perencanaan tenaga kerja sangat penting untuk kelancaran operasi. Beberapa strategi perencanaan antara lain membuat rencana aksi, menetapkan dan mengikuti misi organisasi, serta mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data kuantitatif secara rutin untuk menentukan tingkat keberhasilan organisasi. Untuk menghadapi kondisi kritis dan situasi mendadak, proses perencanaan juga harus mempertimbangkan ketersediaan dan penggunaan opsi mekanis, yang menjadikan proses perencanaan dapat diandalkan dan bermanfaat. Rencana SDM dan sistem informasi adalah dua sumber informasi utama yang menyediakan sumber daya untuk perencanaan tenaga kerja yang tepat (Roberto et al.,2022) Tujuan Perencanaan Sumber Daya Manusia Peran penting manajemen sumber daya manusia dalam menciptakan keunggulan kompetitif bagi organisasi dibandingkan dengan pesaing industri Semua inisiatif organisasi memerlukan integrasi dengan praktik sumber daya manusia agar strategi organisasi dapat diintegrasikan dengan sukses. Jika semua inisiatif strategis seperti pertumbuhan, layanan pelanggan yang lebih baik, metode produksi yang inovatif, peningkatan layanan purna jual, merger, dll. sesuai dengan praktik SDM dan kebijakan organisasi seperti organisasi, komunikasi, pengembangan, evaluasi, dan pemberian imbalan. tenaga kerja dan kesiapan organisasi di masa depan, peluang keberhasilan dan perbaikan dengan mempertimbangkan implementasi rencana strategis yang lebih baik. Praktik SDM juga harus dikoordinasikan dengan tujuan organisasi. “Seperti kebanyakan praktik organisasi, efektivitas perencanaan SDM bergantung pada perspektif yang digunakan.” Perencana sumber daya manusia harus memiliki tujuan yang jelas dan tepat\ agar dapat melaksanakan proses perencanaan sumber daya manusia dengan lebih baik. Dengan demikian, perencanaan personalia diakui sebagai sumber pengembangan kegiatan berdasarkan misi dan tujuan organisasi. Perencanaan mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan peningkatan kinerja agar dapat tumbuh dan berhasil. “Banyak metodologi perencanaan SDM telah dikembangkan dan organisasi juga telah menciptakannya sendiri, sebagian besar metode ini serupa dengan yang dijelaskan dalam literatur, misalnya: menetapkan tujuan formal, mengidentifikasi strategi organisasi yang tepat, dan mencari aplikasi SDM baru (Roberto et al.,2022) Signifikansi Perencanaan Sumber Daya Manusia Mempekerjakan talenta terbaik organisasi adalah tugas departemen SDM. Semua ini memerlukan perencanaan yang matang untuk memasang iklan yang menarik guna menarik kandidat berbakat. Kemudian disajikan uraian pekerjaan dan uraian tugas yang meliputi informasi terkait pekerjaan, tanggung jawab pada posisi yang diberikan, kualifikasi yang dibutuhkan, keterampilan teknis teknis dan keterampilan lain yang diperlukan. Staf juga dinilai selama perencanaan kepegawaian. Terakhir, wawancara dilakukan dan kandidat dipilih yang ditawari pelatihan agar unggul dalam semua tugas pekerjaan mereka. Pekerjaan efektif yang memotivasi karyawan dan mengurangi pergantian karyawan. Selain itu, fungsi HRM seperti penilaian kinerja, pengelolaan penghargaan SDM, memerlukan perencanaan dan pengelolaan seluruh fungsi yang tepat.Pentingnya proses perencanaan SDM berarti tujuan organisasi tercapai bila perencanaan dilakukan dengan benar. Oleh karena itu, organisasi pertama-tama mengumpulkan informasi tentang tujuan dan kemudian mengatur orang, sumber daya, dan kompetensi lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. HRP merupakan suatu proses yang membantu menjalankan fungsi-fungsi penting SDM dengan baik, seperti memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang rekrutmen karyawan. Pemrosesan yang tepat waktu menghemat biaya tambahan bagi organisasi (Roberto et al.,2022) Pengaruh Lingkungan terhadap Perencanaan Sumber Daya Manusia Pengaruh lingkungan eksternal terhadap perencanaan personalia "Perencanaan personalia dipengaruhi oleh banyak faktor di lingkungan eksternal, termasuk tingkat pendidikan, sikap masyarakat (seperti sikap dalam bekerja), banyak peraturan perundang-undangan yang secara langsung mempengaruhi \terutama jumlah staf, kondisi ekonomi, serta permintaan dan penawaran manajer Oleh karena itu, penempatan staf yang efektif memerlukan identifikasi faktor situasional internal dan eksternal. Pengaruh lingkungan internal terhadap perencanaan personel Faktor internal mempengaruhi pertimbangan pribadi\kebutuhan posisi administratif dalam organisasi dan di luar organisasi, yang juga menunjukkan perlunya karyawan\karyawan dan tanggung jawab manajemen (Roberto et al.,2022) Keterkaitan dan penyelarasan perencanaan SDM/tenaga kerja dan perencanaan organisasi lima langkah ini memberikan hubungan antara perencanaan SDM atau tenaga kerja dan perencanaan organisasi untuk mengelola kebutuhan dan persyaratan SDM saat ini dan masa depan. Langkah-langkah ini mencakup hal berikut. 1. Menetapkan tujuan. 2. Pemindaian lingkungan (termasuk analisis tenaga kerja dan internal dan eksternal pemindaian). 3. Lakukan analisis kesenjangan. 4. Memutuskan prioritas pribadi. 5. Untuk mengukur, memantau, dan melaporkan kemajuan. Menentukan prioritas pribadi adalah alasan utama untuk membuat daftar langkah- langkah di atas sehubungan dengan perencanaan personel atau tenaga kerja dan perencanaan organisasi (Roberto et al.,2022) Efektivitas organisasi Deskripsi struktur, proses dan posisi Untuk kelancaran kinerja praktik dan proses untuk menggambarkan posisi kerja, struktur organisasi dikembangkan. Struktur ini menjamin penerapan program dan layanan departemen yang efektif. Struktur dibentuk untuk mengatur pekerjaan ke dalam unit yang lebih kecil, tim, divisi, cabang, sektor dan departemen dll. Juga, praktik dirancang secara efektif untuk mendapatkan efisiensi dan efektivitas maksimum dari implementasi strategi di berbagai program dan departemen. Deskripsi ditambahkan juga untuk mengenali dan memperjelas peran dan tanggung jawab pekerja. Di bawah praktik sumber daya manusia yang baik, keputusan tentang misi organisasi, desain praktik kerja. Keragaman dalam teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara organisasi disusun dan dikelola. Menghapus hierarki, menciptakan jaringan berbasis tim dan pendekatan multidisiplin, beralih dari pola pikir sempit ke luas, lebih memperhatikan aliansi dan kemitraan, menciptakan unit yang saling bergantung daripada merancang kegiatan independen dan struktur organisasi horizontal yang lebih elastis dan responsif dalam penyampaian layanan adalah beberapa elemen desain baru dari struktur komunikasi. Hasil dari desain organisasi dan proses yang lebih baik mengandung waktu respon yang lebih cepat, rentang kendali yang lebih besar dan peningkatan jangkauan tugas dan peran, yang baik untuk meningkatkan keterlibatan dan produktivitas pegawai (Praditya,2022) Pengembangan dan integrasi program manajemen talenta pengembangan dan integrasi program manajemen talenta Manajemen direktur tidak hanya tentang menarik dan mempertahankan talenta. Hal ini juga bertujuan untuk melakukan penelitian dan pengembangan, implementasi berbagai proyek dan aktivitas SDM yang memandu inisiatif ini. Masalah kepegawaian yang besar dan kritis diselesaikan dengan mengintegrasikan program manajemen talenta. Program dan aktivitas manajemen talenta membentuk kumpulan talenta internal dari karyawan yang ada dan juga membantu menarik talenta eksternal dari kandidat yang memenuhi syarat. Selain kompensasi, banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap proses ketertarikan dan retensi ini. Proses ini juga memberikan manfaat, yaitu: meningkatkan produktivitas karyawan, mendukung perencanaan tenaga kerja yang efektif, menyediakan program karir dan kepemimpinan karyawan, mendukung keterlibatan karyawan, mengembangkan bakat dan menyediakan bakat bagi organisasi. dapat diandalkan jika diperlukan. Perencanaan SDM dan pengaruhnya terhadap Keunggulan Kompetitif Perusahaan yang bersaing dalam persaingan global harus mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan pesaingnya. Keunggulan kompetitif adalah posisi unik yang dikembangkan suatu organisasi dalam upaya untuk mengungguli pesaing. Keunggulan kompetitif adalah kemampuan untuk mengatasi tantangan yang ada dan memanfaatkan peluang bisnis yang ada, termasuk peluang untuk mengembangkan kualitas pribadi. Karakteristik sumber daya manusia suatu organisasi, yang meliputi pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan komitmen sumber daya manusia suatu organisasi, dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi. Dan kualitas-kualitas tersebut dapat dicapai melalui perencanaan personalia yang efektif, dimana perencanaan personalia tidak hanya sekedar pelengkap kegiatan perusahaan, namun harus diterapkan sebaik mungkin untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu mencapai potensi maksimalnya dan mempertahankan daya saing. keuntungan. Menurut Guest, hasil keuangan suatu perusahaan dapat meningkat secara signifikan jika A. karyawan memiliki pengetahuan dan keahlian yang tidak dimiliki manajemen, B. karyawan termotivasi untuk menerapkan berbagai kemampuannya. pengetahuan dan keterampilan, dan 3) karyawan menerapkan strategi bisnis atau strategi produksi atau operasional perusahaan. Meningkatnya keunggulan kompetitif dalam suatu organisasi memberikan kontribusi positif terhadap keberadaan organisasi tersebut. Bahwa melalui perpaduan antara perencanaan personalia dan perencanaan strategis diharapkan dapat membawa angin baru bagi kelangsungan perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan membawa nilai tambah bagi organisasi dengan meningkatkan kegiatan usaha strategis organisasi. , dan meningkatkan fleksibilitas, yang berarti kemampuan yang lebih baik untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dalam dunia organisasi yang dinamis dan kompetitif. Fungsi HR harus memiliki empat karakteristik utama untuk mempertahankan keunggulan kompetitif, yaitu: A. integrasi fungsi HR dengan strategi bisnis, B. integrasi proses HR dengan proses HRM, C. integrasi fungsi HR dengan operasi bisnis, D. Integrasi metode pengukuran SDM dengan metode pengukuran umum organisasi. Tercapainya keempat hal tersebut sangat mempengaruhi perencanaan SDM yang efektif (Savitri et al.,2022) BAB V KESIMPULAN Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan bagian integral dalam strategi organisasi untuk mencapai tingkat kompetitif yang tinggi. Dalam era globalisasi dan persaingan bisnis yang semakin ketat, perencanaan SDM bukanlah sekadar aktivitas rutin, melainkan sebuah kebutuhan yang mendesak bagi keberlangsungan perusahaan. Sebagai suatu strategi yang berkesinambungan, perencanaan SDM harus mampu menjangkau visi dan misi organisasi, mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi, serta menetapkan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.Dalam menghadapi persaingan di pasar global, perusahaan harus mampu mengoptimalkan penggunaan SDM dan mengembangkan kemampuan serta kompetensi para karyawan. Hal ini mendorong perusahaan untuk fokus pada pengembangan sumber daya manusia sebagai aset utama dalam mencapai keunggulan kompetitif. Dengan memperhitungkan perencanaan SDM yang matang, perusahaan dapat menghindari ketidakseimbangan antara supply dan demand atau kekurangan karyawan yang berkualitas.
Dalam konteks sejarah, perencanaan SDM telah mengalami perkembangan
signifikan dari masa ke masa. Awalnya, perencanaan SDM hanya dipandang sebagai aktivitas administratif semata. Namun, seiring perkembangan waktu dan pemahaman akan pentingnya sumber daya manusia dalam mencapai tujuan organisasi, perencanaan SDM berkembang menjadi sebuah disiplin ilmu yang memiliki peran strategis dalam menunjang kesuksesan perusahaan.Sejumlah tokoh terkemuka dalam bidang perencanaan SDM turut memberikan kontribusi besar dalam memajukan disiplin ilmu ini. Di antara tokoh tersebut adalah Peter F. Drucker, yang dikenal sebagai tokoh manajemen terkemuka abad ke-20. Drucker memberikan pemahaman yang dalam tentang pentingnya manajemen SDM dalam mencapai tujuan organisasi. Konsep-konsepnya tentang kepemimpinan, motivasi, dan pengembangan karyawan menjadi landasan bagi praktik perencanaan SDM yang efektif.Selain itu, Gary Dessler juga merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam pengembangan perencanaan SDM. Lewat karyanya yang berjudul "Human Resource Management", Dessler menyajikan teori dan praktik terkini dalam manajemen SDM yang relevan dengan dinamika organisasi modern. Kontribusi Dessler dalam memperluas cakupan studi perencanaan SDM . DAFTAR PUSTAKA Ahmad A.2020. Manajemen Strategis. Makassar, CV Nas Media Pustaka. Arraniri I, Firmansyah H, Wiliana E, Setyaningsih D, Susiati A, Megaster T, Arif M.2021. Manajemen sumber daya manusia. Penerbit Insania. Halisa NN .2020. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia" Sistem Rekrutmen, Seleksi, Kompetensi dan Pelatihan" Terhadap Keunggulan Kompetitif.Literature Review. ADI Bisnis Digital Interdisiplin Jurnal, 2(1)14-22. Hikmawati RSE .2019. Pentingnya perencanaan sdm dalam organisasi. Forum Ilmiah 16(2) Iswahyudi MS, Tahir R, Samsuddin H, Hadiyat Y, Herman H, Hamdani D,Ramadoan S .2023. Strategi Perencanaan Sumber Daya Manusia: Mengelola dan menetapkan SDM yang Berkualitas, PT Sonpedia Publishing Indonesia. Merentek TC, Sumual TE, Usoh EJ, Kampilong JK .2023. Perencanaan sumber daya manusia dalam pendidikan masa depan. El-Idare: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 9(1) : 29-35. Praditya RA .2022. Peran mediasi budaya organisasi dalam hubungan antara kepemimpinan transformasional dan efektivitas organisasi: A Mini Review. International Journal Of Social, Policy And Law 3(1) : 29-34. Robertto T, Nofelia L, Murni T, Marsidin S, Nellitawati N .2022. Perencanaan sumber daya manusia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2) : 11232- 11240. Savitri FM, Hasanah AU, Fasa AM, Mahesti, SL .2022. Kajian literatur perencanaan sumber daya manusia (SDM) yang efektif untuk meraih keunggulan kompetitif. Jurnal Manajemen Dan Ekonomi Bisnis 2(1) : 16-29.
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional