Keberadaan manusia sebagai sumber tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang
penting bagi organisasi. Dalam perkembangannya, organisasi terus menghadapi permasalahan yang
tidak hanya berkaitan dengan alat – alat produksi dan SDA, namun juga dengan manusia sebagai tenaga
kerja. Maka, untuk mengelola sumber daya manusia supaya dapat seimbang dan termanage secara
maksimal, suatu organisasi / perusahaan memerlukan departemen khusus untuk memanage nya yaitu
Human Resource Departement.
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk
serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam
pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam
semua kegiatan institusi/organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi
perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimal. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian
dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam
pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan.
Manajemen SDM acap kali dianggap tidak terlalu penting dalam sebuah organisasi. Sering kali terjadi
aksi demonstrasi terjadi dikarenakan kurangnya perhatian sebuah perusahaan terhadap kesejahteraann
karyawannya.
Mereka sebagai tenaga kerja acap kali dianggap seperti mesin yang hanya diminta untuk
bekerja dan menjalankan perintah. Namun, kesejahteraan dan kebutuhannya tidak digubris. Maka,
terkadang untuk mengantisipasi hal tersebut, sebuah organisasi / perusahaan memberlakukan sistem
kontrak dengan karyawan. Dimana mereka hanya bekerja sesuai dengan perjanjian yang mereka tanda
tangani, dan merupakan hak mutlak perusahaan untuk meneruskan atau memutuskan kontrak kerja
pada saat yang mereka sepakati berakhir.
Jika melihat fenomena yang terjadi di lapangan demikian, maka manajemen SDM penting untuk
dilakukan oleh sebuah perusahaan. Karena diharapkan dengan ii Globalisasi Bisnis Dan Manajemen SDM
adanya manajemen yang baik, maka kedua belah pihak ( perusahaan dengan tenaga kerja ) tidak merasa
dirugikan dan tidak terjadi kesalahpahaman. Tantangan yang dihadapi juga semakin kompleks, yaitu
bagaimana memanage SDM dan mengoptimalkannya namun tidak melupakan hak mereka sebagai
sumber daya.
Era globalisasi saat ini yang ditandai oleh perkembangan semakin cepat disegala bidang
kegiatan menyebabkan persaingan semakin ketat sumber daya manusia sebagai pelaku organisasi
sangat penting peranannya dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen sumber daya manusia
merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan
sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan
untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.
Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai
tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan
mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara karyawan dalam jumlah
(kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. Dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia
dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan manusia dalam melakukan berbagai
kegiatan dalam masyarakat. Kegiatan pembinaan Sumber Daya Manusia terkait erat dengan usaha
peningkatan taraf hidup menekankan pada segi peningkatan keterampilan dan kemampuan, sedangkan
masalah taraf hidup akan mengikuti peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia.
Manajemen Sumber Daya Manusia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya
manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif.
Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana
seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi, dan memelihara
karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas) yang tepat. Adapun definisi manajemen sumber
daya manusia menurut para ahli, diantaranya: Manajemen SDM dimulai sebagai sebuah operasi
administrasi yang berhubungan dengan penggajian, riwayat karyawan, dan pengaturan kunjungan
sosial.
Aktivitas sumber daya manusia (human resources activities) adalah berbagai tindakan
yang diambil untuk menyediakan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif bagi
organisasi, yaitu berupa program yang dirancang untuk merespon tujuan sumber daya manusia
dan dikelola untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun hubungan antara aktivitas manajemen
sumber daya manusia dengan manajemen sumber daya manusia diantaranya :
sebuah organisasi tergantung pada efektivitas para karyawan. Maka dari itu, rekruitmen
sumber daya manusia menjadi aktivitas sumber daya manusia yang kritis. Rekruitmen
merupakan aktivitas yang dirancang untuk memperoleh pelamar kerja yang memenuhi
persyaratan perusahaan.
• Seleksi Ketika menyeleksi karyawan baru
Biasanya ada penyaringan melalui tes, wawancara, dan penyelidikan latar belakang
pelamar. Berikutnya jika telah ditemukan pelamar yang memenuhi persyaratan
direkomendasikan kepada manajer atau supervisor untuk keputusan pengangkatan terakhir.
A. Pelatihan dan Pengembangan Pertumbuhan organisasi terkait erat dengan pertumbuhan sumber
daya manusianya.
Program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, sikap, dan kinerja individu, kelompok atau seluruh organisasi. Aktivitas pelatihan
dirancang untuk meningkatkan keahlian pada pekerjaan saat ini. Sedangkan aktivitas
pengembangan dirancang untuk mendidik karyawan di luar keperluan posisi mereka saat ini
sehingga mereka dipersiapkan untuk promosi dan mampu memandang peran mereka di dalam
organisasi secara lebih luas.
B. Pemberian Kompensasi
Kompensasi merupakan pemberian upah yang memadai dan adil kepada para karyawan
atas kontribusinya dalam pencapaian tujuan organisasi. Pengelolan kompensasi memerlukan
upaya terorganisasi dari manajer sumber daya manusia dengan manajer operasi. Sistem
kompensasi yang efektif membutuhkan keseimbangan antara gaji dan tunjangan. Gaji meliputi
upah, bonus, insentif, dan pembagian laba yang diterima karyawan, sedangkan tunjangan
meliputi semua unsur bukan gaji seperti asuransi jiwa, layanan karyawan dan lain-lain.
Ada tiga hal yang patut ditekankan dalam aktivitas sumber daya manusia, diantaranya :
o Manajemen sumber daya manusia yang efektif adalah yang berorientasi kemasa depan
dan proaktif.
o Manajemen sumber daya manusia yang efektif berorientasi pada tindakan yang lebih
menekankan pada solusi terhadap masalah yang sedang dihadapi.
Tujuan MSDM adalah meningkatkan kontribusi sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan organisasi, yang secara sosial dan etis dapat dipertanggungjawabkan. Ini bukanlah
pekerjaan yang mudah sebab seperti yang tersirat, tujuannya tidak hanya untuk kepentingan
organisasi semata, tetapi lebih luas lagi menyangkut kepentingan masyarakat. Untuk
mewujudkan ini, MSDM menghadapi berbagai macam kendala yang dapat bersumber dari luar
atau dari dalam organisasi itu sendiri, yang disebut tantangan-tantangan MSDM.
Tantangan Eksternal
Keadaan tenaga kerja yang mempunyai aneka macam latar belakang budaya, nilai ,usia, tingkat
pendidikan, dan kemampuan yang dibawa pegawai ke dalam organisasi mempunyai dampak
terhadap MSDM dalam upaya mengembangkan praktek-praktek dan kebijaksanaan sumber daya
manusia yang tepat. Hal ini dapat dipahami sebab perbedaan-perbedaan di atas mempunyai
dampak terhadap motifmotif para pekerjaan dan factor-faktor motivasi kerja yang berbeda.
Sebagian orang dapat lebih termotivasi oleh gaji yang besar, sebagian lagi mungkin oleh isi
pekerjaan yang menantang. Selanjutnya beberapa factor di atas dapat berubah, misalnya tingkat
pendidikan tenaga kerja yang makin tinggi mengakibatkan keinginan otonomi yang lebih besar
terhadap pekerjaan. Otonomi yang lebih besar berarti harus memberi kebebasan yang lebih luas.
Pemberian otonomi yang lebih besar akan mengakibatkan ketidakpastian semakin besar, dan
spesialisasi yang terlalu tinggi menjadi sesuatu yang membosankan serta tidak memotivasi para
pekerja untuk bekerja lebih baik. Tantangan yang muncul dari situasi ini adalah timbulnya
ketidakpastian internal yang tinggi, yaitu timbulnya masalah dalam integrasi dan koordinasi.
Disamping itu, akan nada tuntutan yang maBerkaitan dengan ini, M. Magnet mengatakan: “
ketika tenaga kerja yang semakin terdidik, terampil, dan membentuk serikat pekerjaan
memberikan keuntungan bagi manajer sumber daya manusia,hal ini juga memberikan keuntungan
bagi manager sumber daya manusia, hal ini juga memberikan tantangan.
Satu kecenderungan utamanya adalah pegawai menjadi semakin independen dan termotivasi
oleh adanya kesempatan untuk mengambil risiko, dan mereka kurang tertarik untuk menjadi
seorang manajer dan menapaki jenjang organisasi
Sebagai mana kita ketahui,teknologi akan terus berubah, dalam arti akan ditemukan berbagai
alat yang dapat menggantikan tenaga kerja manusia yang lebih baik, efektif, efisien, dan lain-lain.
Hasil ini dapat kita lihat dari sejarah peradaban manusia, pada saat di temukan mesin uap hingga
computer, dan kemudian teknologi komunikasi yang sangat canggih. Pada masa yang akan datang
tentu saja viii Globalisasi Bisnis Dan Manajemen SDM akan di temukan berbagai teknologi baru
yang lebih efisien dan efektif untuk melakukan pekerjaan.
Temuan-temuan diatas akan secara langsung mempengaruhi dunia kerja, dalam hal semakin
kecilnya kebutuhan perusahaan-perusahaan terhadap tenaga kerja manusia karena telah
digantikan oleh mesin-mesin canggih.
Jenis keahlian dan keterampilan sumber daya manusia yang di butuhkan juga akan berubah
kearah penguasaan teknologi,dalam hal bagaimana mengoperasikan dan memelihara berbagai
teknologi canggih tersebut untuk proses produksi. Dengan keadaan ini tentu saja program-program
dan kegiatan sumber daya manusia harus di arahkan untuk meningkatkan keterampilan yang sesuai
dengan tuntutan teknologi.
Aspek lain yang dipengaruhi teknologi dan menjadi tantangan manajemen sumber daya
manusia adalah perubahan teknologi juga dapat mengakibatkan perubahan dalam gaya hidup
masyarakat seperti berbelanja melalui Internet.
Masalah lainnya adalah adanya perubahan-perubahan dalam persaingan akhir-akhir ini semakin
ketat sebagai akibat globalisasi. Perubahan yang dramatis pada saat ini dan pada masa mendatang
cenderung terjadi dalam:
1. Peningkatan otomatisasi
2. Peningkatan peralihan produksi ke Negara-negara yang murah tenaga kerja ,
3. Peningkatan outsourcing dari pekerjaan ke perusahaan lain
4. Kebutuhan tenaga kerja dengan beban kerja yang lebih besar.
Situasi ini, disamping mengakibatkan makin meningkatnya persaingan bisnis, juga menimbulkan
persaingan untuk mendapat tenaga kerja, khususnya tenaga kerja terlatih yang mungkin terbatas
jumlahnya. Situasi ini mempunyai dampak langsung terhadap MSDM dalam usaha menyiapkan
tenaga kerja yang di butuhkan.
B. Tantangan Organisasional
Tantangan-tantangan organisasional merupakan elemen-elemen yang berasal dari organisasi,
yang dapat mempengaruhi atau berpotensi mempengaruhi efektivitas pelaksanaan kegiatan-
kegiatan manajemen sumber daya manusia.
Elemen-elemen tersebut terdiri dari:
1. Tuntutan-tuntutan serikat buruh.
2. Penyediaan system informasi kepegawaian.
3. Tuntutan budaya organisasi
4. Struktur organisasi
C. Tantangan Profesional
MSDM memerlukan staf manajemen sumber daya manusia yang memiliki profesionalisme,
keahlian, pengetahuan, tingkat pendidikan tertentu, dan barangkali pengalaman yang cukup. Staf
manajemen sumber daya manusia juga dituntut memahami operasi keseluruhan perusahaan, baik
operasi internal maupun eksternal.
D. Tantangan Internasional
Dunia bisnis sekarang ini, seperti halnya bidang lain sedang di landa globalisasi. Dalam hal ini
perusahaan tidak lagi hanya melihat kedalam dimana perusahaan berada, tetapi harus
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan pemasaran produknya dan pelaksanaan proses
produksinya, Situasi ini timbul akibat di bukanya batas-batas antar Negara dalam proses
pelaksanaan bisnis.
Dalam aspek pemasaran, perusahaan melihat kepasar luar negri. Untuk alasan efisiensi dan
efektivitas dalam mendapatkan beberapa faktor pendukung seperti ketersediaan tenaga kerja
yang lebih murah dan bahan baku, maka produksi di pindahkan ke luar negri sehingga banyak
perusahaan yang memiliki cabang di luar negeri.
Akibat dari perubahan faktor-faktor lingkungan sebagaimana di jelaskan di atas, strategi atau
kebijaksanaan organisasi untuk mempekerjakan pegawai telah berubah, yakni dengan
mengkombinasikan antara pekerja permanen/karier, kontrak, dan pekerja luar untuk mengatasi
hambatan-hambatan dari terbatasnya tenaga kerja dan biaya tenaga kerja.
Di samping haltersebut, telah terjadi pula perubahan-perubahan dalam cara kerja seperti
yang diterapkannya:
1. Flexible working hours
2. Job sharing
3. Career break
4. Sabbaticals
5. Home working
6. Annual hours
7. Part time.
2. Job sharing
Yaitu cara kerja dimana dua atau lebih pekerja bekerja sama atau membagi pelaksanaan
satu pekerjaan, dan mereka menerima bayaran berdasarkan kontribusinya dalam
pekerjaan,.
3. Career break
Yaitu memberikan kemungkinan pada pegawai untuk meninggalkan pekerjaan untuk
waktu yang cukup lama, biasanya 2-5 tahun, dengan tidak menerima upah tetapi masih tetap
memiliki hubungan dengan perusahaan, dengan jaminan akan bekerja kembali ke pekerjaan
yang sama.
4. Sabbatical
Yaitu memberikan izin untuk meninggalkan pekerjaan dalam waktu yang cukup lama,
yang diberikan kepada pegawai dengan masa kerja tertentu, misalnya setelah memenuhi
masa kerja lima tahun diberikan izin untuk meninggalkan pekerjaan selama satu bulan sampai
satu tahun.
5. Homeworking
pekerjaan dilakukan di rumah dengan cara menghubungkan rumah dengan perusahaan
melalui media komunikasi seperti computer.
6. Annual Hours
penentuan kerja tahunan pegawai yang harus diberikan pada perusahaan. 7. Part-Time
Yaitu cara kerja di mana hanya dikontrak untuk beberapa jam. Jenis ini umum diterapkan di
beberapa perusahaan
Bisnis juga akan menjadi lebih sukses jika mempunyai perhatian pada etika, karena hal
ini akan meningkatkan reputasi organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan serta dapat
mengurangi berbagai kerugian akibat perilaku yang kurang etis yang dilakukan oleh karyawan.
Hal ini dapat menjadi sesuatu yang serius mengingat perilaku yang tidak etis dapat
menjurus kearah tindakan kriminal serta perilaku lain yang merugikan perusahaan, baik finansial
maupun non-finansial. Banyak sebab yang menjadikan perilaku yang tidak etis yang ditunjukkan
karyawan tersebut muncul.
Hal ini terkait pada individu karyawan saja, tetapi juga menyangkut keseluruhan proses
dalam organisasi. Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia mempunyai peran penting
untuk menjamin bahwa organisasi bertindak secara fair dan etis karyawan , klien, serta
stakeholder lainnya. Manajemen sumber daya manusia memainkan peran penting dalam
membantu organisasi untuk meningkatkan nilai-nilai etika organisasi.
Pengertian Etika Menurut Magnis Suseno , Etika adalah Sebuah ilmu dan bukan ajaran. Sebagai
ilmu yang terutama menitik-beratkan refleksi kritis dan rasional, etika dalam hal ini mempersoalkan
apakah nilai dan norma moral tertentu harus dilaksanakan dalam situasi konkret tertentu yang
dihadapai seseorang. Sehingga, etika membutuhkan evaluasi kritis atas semua seluruh situasi yang
terkait.
• Fungsi Pengadaan
• Fungsi Pengembangan
• Fungsi Kompensasi
• Fungsi Pengintegrasian
Pengertian Etika Manajemen Sumber Daya Manusia Etika manajemen sumber daya manusia
dapat diartikan sebagai ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip etika tehadap hubungan dengan sumber
daya manusia dan kegiataannya.
Sebab Perilaku Tidak Etis Penyebab perilaku tidak etis meliputi tiga aspek yaitu:
Tujuan utama dalam konsep penanaman nilai-nilai etika ini bukan hanya untuk kedisiplinan,
tetapi lebih pada usaha-usaha untuk meningkatkan kepedulian karyawan terhadap perkembangan nilai-
nilai etika yang lebih berarti. Konsep penanaman nilai-nilai etika lebih menekankan pada
aktivitasaktivitas yang membantu karyawan dalam pembuatan keputusan, menyediakan nasihat-nasihat
dan konsultasi etika, serta mendukung konsensus mengenai etika bisnis. Manajemen sumber daya
manusia mempunyai peranan penting dalam menjaga keseimbangan antara penanaman nilai-nilai etika
dan pemenuhan etika tersebut
1. Seleksi
2. Orientasi Karyawan
3. Training
4. Penilaian Kinerja