Anda di halaman 1dari 21

ASPEK SDM DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS

LATAR BELAKANG
1. Aspek SDM Dalam Analisis SKB
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,
pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna
mencapai tujuan yang ditetapkan. Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk
mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Artinya, tujuan dapat dicapai
bila dilakukan oleh satu orang atau lebih. Sementara itu manajemen sumber daya
manusia sebagai suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan
peranan manusia dalam suatu perusahaan. Bermacam-macam pendapat tentang
pengertian manajemen sumber daya manusia, antara lain: adanya yang
menciptakan Human Resources, ada yang mengartikan sebagai man power
management serta ada yang menyertakan dengan pengertian manajemen sumber
daya manusia sebagai personal (personalia, kepegawaian, dan sebagainya)
Aspek manajeman merupakan faktor yang terpenting. Diaspek inilah ide
pengembangan usaha akan menjadi kenyataan di bawah kepemimpinan sebuah tim
manajemen. Pada saat awal, manajemwen akan menentukan visi, misi dan nilai –
nilai dasar dari perusahaan. Visi dan misi akan manjadi pegangan dan arahan
seluruh organisasi bergerak dalam pencapaian tujuan. Nilai – nilai dasar akan
menjadi pegangan bagi seluruh anggota organisasi dalam menjalankan usaha.

2. Pengertian SDM
Pengertian Sumber Daya Manusia dan Pentingnya Mempelajari Manusia sebagai
Sumber Daya. Pengertian Sumber Daya Manusia menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
1. Menurut Hasibuan (2003, h 244) Sumber Daya Manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
2. Menurut Veithzal Rivai (2003, h 6) Sumber Daya Manusia adalah seorang yang
siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi.
Selain itu SDM merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama
unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah
menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa
dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
3. Menurut Agus Sunyoto (2008, h 2) mengapa kita harus mempelajari manusia
sebagai sumber daya? Karena manusia memegang peran yang sangat penting
dalam keberhasilan suatu usaha. Dalam organisasi usaha yang besar, modal
yang besar, teknologi yang canggih, sumber daya alam yang berlimpah tidak
mungkin tidak mungkin dapat dieksploitasi tanpa sumber daya yang diperlukan,
yang memadai, yang mempunyai kemampuan dan kompetensi untuk
memanfaatkan sumber daya lingkungan.
[1] Sumber daya manusia adalah aset penting dalam upaya peningkatan
kualitas suatu masyarakat. Bahkan dalam sebuah struktur organisasi atau
kepemimpinan perusahaan misalnya, satu bagian khusus sengaja dibentuk
untuk bertanggung jawab mengatur dan mengeksplorasi sumber daya
manusia para anggota atau karyawan. Hal ini tentu karena hasil kerja dan
karya sangat ditentukan oleh kualitas SDM seseorang.
[2] Perlunya sumber daya manusia dikelola dengan baik karena manusia selalu
berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Manusia
adalah perencana, pelaku, sekaligus penentu terwujudnya tujuan organisasi.

3. Permasalahan Yang Timbul Dalam Analisis SDM


1. Bagaimana menganalisis manajemen sumber daya manusia (SDM) ?
2. Bagaimana Merencanakan Bisnis yang tepat sesuia dengan SDM tersedia?
3. Bagaimana cara merekrut karyawan yang efektif dan efisien ?

4. Tujuan Dan Manfaat Aspek manajemen sumber daya manusia ini sangat
dipenting dalam pelaksanaan kelayakan bisnis.
Selain studi kelayakan berpusat pada tiga aspek : pasar, teknik, dan keuangan.
Perlulah kita sadari bahwa adanya pasar yang potensial tidak selalu berarti
perusahaan bisa memanfaatkannya. Tergantung juga pada manajemen untuk
memanfaatkan kesempatan tersebut. Jika pelaksana tidak mampu menjalankan
dengan baik, maka kegiatan tersebut mungkin tidak “cost saving”. Pemborosan-
pemborosan keuangan selalu bisa timbul meskipun dalam rencana semuanya
nampak baik. Oleh karena itu ada perusahaan yang mengatakan bahwa “kekayaan
yang paling berharga bagi perusahaan bukanlah modal, mesin, dan peralatan yang
serba modern, tetapi karyawan yang mampu dan mau bekerja keras”. Ini juga
menunjukkan bahwa tenaga kerja manajerial dan operasional memegang kunci
keberhasilan usaha tersebut lainnya.
Perencanaan SDM tidak hanya sangat penting, tetapi juga sangat mementingkan
keunggulan organisasi/perusahaan. Di lingkungan organisasi/perusahaan berskala
menengah dan besar atau sangat besar, tidak mudah untuk mempergunakan laba
sebagai kriteria dalam menilai keakuratan kualifikasi SDM hasil Perencanaan SDM
terutama yang baru di angkat. Untuk itu peranan penilaian Kinerja ( Job
Performance appraisal ) sebagai salah satu kegiatan Manajemen SDM menjadi
sangat penting, terutama dalam memberikan umpan balik berupa data/informasi
sesuai atau tidak antara kualifikasi SDM yang dipergunakan waktu seleksi,dengan
hasil pelaksanaan pekerjaan setiap pekerja baru. Maka jelas terlihat bahwa
keberhasilan bisnis sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh terpenuhinya
kualifikasi berupa SDM berkualitas dan kompetitif, yang telah ditetapkan dalam
Perencanaan SDM.

5. Fungsi-fungsi dalam pengembangan sumber daya manusia (Tjiptoherijanto,


1999:70-75) mencakup:
1. Perencanaan (human resources planning) yang sering diibaratkan sebagai inti
manajemen sumber daya manusia, karena perencanaan itu sendiri dapat
mengurangi ketidakpastian diwaktu yang akan datang. Fungsi ini berkaitan
dengan kegiatan merencanakan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
2. Pengorganisasian yang dilakukan untuk mengatur/menata semua anggota dalam
organisasi agar mampu bekerja dalam unit kerja yang ada. Hal ini dilakukan
untuk menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang,
integrasi, dan koordinasinya.
3. Pengarahan adalah suatu kegiatan pembekalan yang dilakukan agar semua
anggota dalam organisasi lebih efektif dan efisien dalam membantu terwujudnya
tujuan organisasi, unit kerja, perusahaan, anggota dan masyarakat.
4. Pengendalian merupakan suatu kegiatan pemantauan yang dilakukan terhadap
seluruh anggota dalam organisasi agar menaati peraturan-peraturan organisasi
yang telah ditetapkan dan bekerja sesuai dengan rencana.
5. Pengadaan (procurement) adalah suatu proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan atau anggota organisasi yang
sesuai dengan kebutuhan organisasi atau unit kerja.
6. Pengembangan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh organisasi untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sumber daya
manusia dalam organisasi. Dalam hal ini pengembangan dilakukan melalui
pendidikan dan pelatihan (formal dan informal) yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan organisasi, baik untuk memenuhi kebutuhan saat ini maupun di masa
mendatang.
7. Kompensasi atau pemberian balas jasa langsung (direct) maupun tidak langsung
(indirect).
8. Pengintegrasian merupakan suatu fungsi operasional yang dianggap sangat
penting karena kegiatan ini dilaksanakan untuk mempersatukan kepentingan
organisasi dan kebutuhan sumber daya manusia (anggota organisasi) agar tercipta
kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan dilakukan untuk meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas
sumber daya organisasi sehingga selalu mendukung tercapainya tujuan
organisasi.
10. Kedisiplinan merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang
terpenting dan kunci bagi terwujudnya suatu tujuan.
11. Pemberhentian adalah putusnya suatu hubungan kerja seseorang dengan suatu
organisasi.

Menurut Notoatmodjo (1998:11), ruang lingkup pengembangan sumber daya


manusia di dalam suatu organisasi mencakup tiga pokok kegiatan yang saling
berkaitan yaitu:
a) Perencanaan sumber daya manusia;
b) Pendidikan dan pelatihan sebagai upaya pengembangan sumber daya
manusia;
c) Manajemen sumber daya manusia.

Perencanaan sumber daya manusia dilakukan untuk mengefektifkan penggunaan sumber


daya manusia, menyesuaikan kegiatan sumber daya manusia dengan tujuan organisasi,
dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan manajemen sumber daya manusia, dan
mengembangkan sistem sumber daya manusia.

Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya


manusia, terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian
manusia. Sedangkan manajemen sumber daya manusia adalah seni dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan-kegiatan sumber daya
manusia dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

RUANG LINGKUP
1. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek
sumber daya yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam
beberapa perencanaa sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut:

1.1 Desain Pekerjaan


Setelah penentuan organisasi, maka kita akan menjalankan design
pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk menjalankan organisasi.
Perusahaan di bidang jasa akan sangat berbeda dengan perusahaan yang
bergerak dibidang manufaktur, apalahi untuk manufaktur teknologi tinggi.
1.2 Deskripsi Pekerjaan.
Deskripsi pekerjaan wajib dilakukan menggingat fungsi setiap departemen
harus jelas, tidak terjadi tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan
menghindari adanya pengulangan pekerjaan yang sama oleh bagian yang
berbeda.
1.3 Job Value
Tujuan dari job value adalah penentuan nilai jabatan dengan kapasitas atas
orang yang diperlukan. Nilai jabatannya akan dihubungkan dengan
penghasilan yang akan diterima dengan tunjangan-tunjangan yang akan
diterima, termaksud juga kesempatan jenjang karier.

1.4 Kapasitas Sumber Daya Manusia


Kapasitas akan menentukan produktivitas dan profitabilitas perusahaan,
kapasitas yang sesuai dengan kemampuan produksi perusahaan menjadi
sanggat penting.

1.5 Rekrutmen
Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah
dimulainya tahapan pertama penggenalan usaha kita. Sumber daya yang
tepat akan bertumbuh di posisi yang tepat dalam organisasi yang tetap.
Perusahaan akan menentukan kriteria penyeleksian karyawan baru baik
untuk nilai indeks prestasi waktu kuliah, harus lulus psikologi test dan
wawancara serta harus lulus test kesehatan.
Dalam rekrutmen perusahaan juga harus menganut beberapa hal yang
harus diperhatikan seperti misalnya:
1. Pemberian kesempatan yang sama untuk semua golongan dan ras
2. Pemberian kesempatan kepada kelompok wanita untuk bisa serta
kerja dengan kaum pria
3. Memperhatikan himbauan pemerintah setempat untuk
mempekerjakan karyawan yang berasal dari daerah setempat.

1.6 Productivity
Setelah seseorang bergabung dalam organisasi, maka produktivitasnya
menjadi perhatian kita, karena konstribusi positif daripada setiap individu
akan menghasilakan organisasi yang positif dan bertumbuh. Sejalan
dengan kapasitas yang sesuai, maka produktivitas menjadi penting karena
pengukuran produktivitas harus terprnuhi agar perusahaan efisien.

1.7 Training and Development


Sejalan dengan tuntutan lingkungan dan perkembangan teknologi, maka
setiap sumber daya semetinya diberikan pelatihan dan pengembangan
yang sesuai dengan tuntutan jaman dan pekerjaan. Pelatihan dan
pengembangan juga akan membawa apresiasi kepada sumber daya
manusia karena merasa dihargai dan dibimbing. Pelatihan bisa diberikan
dalam bentuk soft skil dan hard skil. Soft skil adalah pelatihan untuk
memperkaya pengetahuan karyawan akan hal-hal yang berhubungan
dengan personal karywana seperti motivasi. Sedangkan hard skil lebih ke
pelatihan yang berhubungan langsung dengan pekrjaan agar bisa bekerja
lebih lagi dari waktu ke waktu.

1.8 Performance Appraisal.


Biasanya dalam masa setahun, setiap karyawan akan mengalami masa-
masa konsultasi dengan mendapatkan umpan balik dan kinerja yang
dicapai selama masa waktu tertentu. Dalam penilaian karyawan ini, yang
dinilai tidak semata-mata pencapaian hasil yang kuantitatif tapi juga
faktor-faktor process dan kuantitati lainnya. Yang akan dinilai ada faktor
kepuasan konsumen, cara management dan juga kerja sama team.

1.9 Compensation and Benefit.


Dalam setiap industri pasti terdapat struktur kompetisi yang akan
diberikan kepada karyawannya. Setiap perusahaan harus bisa memberikan
kompetisi yang kompetitif kepada karyawannya yang terbaik. Selain gaji
dasar, perusahaan juga akan memberikan tunjangan-tunjangan yang
disesuaikan dengan tingkat jabatan dan kompetisi di pasar.
Selain tunjangan, perusahaan juga biasanya memberikan tunjangan
kesehatan, tunjangan jamsostek dan tunjangan dana pensiun. Biasanya
juga karyawan yang berperstasi bagus akan diberikan bonus pada akhir
tahun.

1.10 Career Planning


Selain pengembangan akan kemampuan karyawan, perlu diperhatikan
juga penggembangan karir yang akan dicapai karyawan. Sebelum
penentuan karir, perusahaan biasanya juga akan mengkatagorikan
karyawan kedalam beberapa kelompok misalnya kelompok bintang.
Kompensasi dan tunjangan-tunjangan bukan satu-satunya yang dicari
karyawan, mereka juga ingin mencapai kemajuan untuk dipromosikan ke
jabatan yang semakin tinggi, maka diperlukan sebuah perencanaan karir
yang lebih jelas untuk setiap individu yang ada dalam perusahaan,
khusunya untuk karyawan yang sangat bagus.
1.11 Retrenchment
Setelah seorang karywan berbakti dalam waktu tertntu, maka karywan
juga akan memasuki tahapan berpisah yakni pensiun. Dalam hal
pemutusan hubungan kerja ini, perusahaan semestinnya memberikan
kompensasi yang sesuai baik itu uang jasa maupun uang pisah sesuai
dengan perundang-undang berlaku. Dalam rangka memgembangkan dan
mempertahankan karyawan agar karyawan tidak mudah tertarik untuk
pindah kerja keperusahaan lain, selain memberikan kompensasi dan
tunjangan, karyawan juga bisa di motivasi dengan :
1. Memperluan cangkupan pekerjaan (job enlargement)
2. Rotasi pekerjaan (job rotation)
3. Pemberdayaan dan partipasi management
4. Open book management

Pada saat ini, perusahaan memiliki dua jenis kerja sama dengan karyawan
takni:
1. Karyawan telah berpengalaman kerja biasanya akan diterima dengan
memberikan masa percobaan selama 3 bulan untuk melihat perstasi
kerjannya.
2. Karyawan yang belum berpengalaman akan diterima dengan masa
kerja kontrak untuk masa tertentu seperti 12 bulan misalnya. Kontrak
bisa diperpanjang dengan maksimal satu kali untuk jangka waktu
yang sama dengan sebelumnya. Selain kedua tipe tersebut, beberapa
perusahaan menempuh cara out sourcing untuk pekerjaan yang di
anggap penting, biasanya out sourcing yang dilakukan seeperti untuk
bagian keamanan perusahaan, bagian general affaier tetapi ada juga
untuk bagian pembayaran gaji. Semua hal tersebut dilakukan harus
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dimana saat ini yang
berlaku adalah undang-undang No.13 tahun 2003.

2. PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-
fungsi lainnya tak dapat berjalan. Dalam semua kegiatan yang bersifat
manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi
perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi
pengorganisasian, pengarahan/pengkoordinasian, dan monitoring/evaluasi.
Pada prinsipnya perencanaan di tetapkan pada saat sekarang dan akan
dilaksanakan atau digunakan pada masa yang akan datang, sehingga
perencanaan merupakan fungsi utama dan dasar bagi seluruh fungsi-fungsi
manajemen.

2.1 Pendekatan dalam pembuatan perencanaan dalam bisnis.


a. Pendekatan Atas-Bawah {Top-Down} Perencanaan dengan ini
dilakukan oleh pemimpin organisasi. Unit organisasi di bawahnya
hanya melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan. Untuk
perusahaan yang menganut system desentralisasi, pimpinan puncak
memberikan pengarahan dan petunjuk kepada pemimpin cabang atau
sejenisnya untuk menyusun rencana yang pada tahapannya akan
ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan puncak sebelum disetujui untuk
direalisasikan.
b. Pendekatan Bawah-Atas {Bottom-up} Perencanaan dengan pendekatan
dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan
kondisi yang dihadapi organisasi termasuk mengenai misi, tujuan,
sasaran dan sumber daya yang dimiliki. Langkah selanjutnya
memberikan kewenangan kepada manajemen di tingkat bawahnya
untuk menyusun perencanaan.
c. Pendekatan campuran Dalam kenyataan, relatif sulit menemukan
proses perencanaan yang murni atas-bawah atau bawah-atas. Yang
sering ditemukan adalah kombinasi diantara keduanya walaupun
dengan persentase yang relatif. Dengan pendekatan ini pemimpin
memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar,
sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit
perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada.
d. Pendekatan kelompok Perencaanan di buat oleh sekelompok tenaga
ahli dalam perusahaan, oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk
semacam biro atau bagian khusus seperti biro perencanaan. Proses
perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencan-rencana
dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi
jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkatan manejemen.
Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana dapat dilihat
dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu
manfaat rencana serta dari sisi tngkatan manejemen, yaitu dari sisi
strategis dan operasional.

2.2 Sisi jangka waktu:


a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek

2.3 Sisi tingkatan manajemen:


a. Perencanaan strategis: yang disusun untuk mencapai tujuan umum
organisasi, yaitu melaksanakan misi organisasi.
b. Perancanaan operasional: yang merupakan rincian tentang bagaimana
rencana strategik dilaksanakan.

2.4 Perencanaan Strategis :


Sering juga disebut Perencanaan Jangka Panjang (longe range planning)
adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka
panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang
harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan
strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci, mencakup
kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus selesai,
dan siapa yang harus bertanggungjawab, serta sumber daya manusia yang
diperlukan. Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan
jangka panjang yang sudah diformalkan, yang digunakan untuk
merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapinya.

2.5 Perencanaan Operasional


Terdiri atas bentuk:
a. rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yang disusun
untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan
ini tercapai;
b. rencana permanen (standing plans), yakni pendekatan-pendekatan yang
sudah distandarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat
diramalkan sebelumnya. Sedangkan bentuk-bentuk perencanaan dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a). Tujuan (Objectiv) Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu
diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam
jangka waktu tertentu, dan diketahui oleh semua orang yang
terlibat.
b). Kebijakan (Policy) Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk
menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Karena kebijakan ini
biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh
para bawahan/ karyawan.

2.6 Strategi (Strategy)


Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunya
diadakan penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi.
Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa
faktor seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan di lakukan
dan lain sebagainya.

2.7 Prosedur (Procedure)


Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu
mendatang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelaksanaan semua
aktivitas dalam organisasi. Aturan (Rule) Adalah suatu tindakan yang
spesifik dan merupakan bagian dari prosedur Program (Programe)
Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pembrerian
tugas yang di sertai dengan suatu anggaran (Budget), semua ini akan
menciptakan sebuah tindakan . dalam organisasi biasanya program dibuat
dalam dua macam, yakni program dan program khusus. Program umum
meliputi seluruh organisasi, sedang program khusus hanya mencakup
kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi
tersebut.
Manfaat perencanaan:
a. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
c. Memperingan biaya
d. Sarana untuk mengadakan pengawasan
e. Penerjemah kebijakan umum
f. Berupa perkiraan yang bersifat ramalan
g. Berfungsi ekonomi
h. Memastikan suatu kegiatan
i. Alat koordinasi
j. Alat/sarana pengawasan

2.8 Langkah langkah dalam Perencanaan


Secara garis besar terdapat empat langkah dasar perencanaan yang dapat
dipakai untuk semua kegiatan perencanaan pada semua jenjang organisasi.
Langkah tersebut adalah:
a. Menetapkan sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai dengan memutuskan apa yang ingin
dicapai organisasi. Tanpa sasaran yang jelas, sumber daya yang
dimiliki organisasi akan menyebar terlalu luas. Dengan menetapkan
prioritas dan merinci sasaran secara jelas, organisasi dapat
mengarahkan sumber agar lebih efektif.
b. Merumuskan posisi organisasi pada saat ini
Jika sasaran telah ditetapkan, pimpinan harus mengetahui dimana saat
ini organisasi berada dan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan
tersebut, sumber daya apa yang dimiliki pada saat ini. Rencana baru
dapat disusun jika organisasi telah mengetahui posisinya pada saat ini.
Untuk ini di dalam organisasi harus terdapat suasana keterbukaan agar
informasi mengalir dengan lancar terutama data keuangan dan statistik.
c. Mengidentifikasi faktor faktor pendukung dan penghambat menuju
sasaran.
Selanjutnya perlu diketahui faktor-faktor, baik internal maupun
eksternal, yang diperkirakan dapat membantu dan menghambat
organisasi mencapai sasaran yang terlah ditetapkan. Diakui jauh lebih
mudah mengetahui apa yang akan terjadi pada saat ini, dibandingkan
dengan meramalkan persoalan atau peluang yang akan terjadi di masa
datang. Betapapun sulitnya melihat ke depan adalah unsur utama yang
paling sulit dalam perencanaan.
d. Menyusun langkah langkah untuk mencapai sasaran
e. Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah mengembangkan
berbagai kemungkinan alternatif atau langkah yang diambil untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi alternatif-
alternatif ini, dan memilih mana yang dianggap paling baik, cocok dan
memuaskan.

3. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempe rmudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Langkah
pengorganisasian secara garis besar dalam melakukan proses pengorganisasian,
mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan memantau kerja organisasi,
secara garis besar dipaparkan berikut ini:
a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar
sesuai dengan visi dan misisinya.
b. Membagi beban kerja ke dalam aktifitas-aktifitas yang secara logis dan
memadai dapat dilakukan oleh seseoramg atau oleh sekelompok orang.
c. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang
logis dan efisien.
d. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota
organisasi dalam kesatuan yang harmonis.
e. Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk memperhatikan atau meningkatkan efektifitas.

3.1. Asas-Asas Organisasi


a. Perumusan tujuan organisasi
b. Departemenisasi
c. Pembagian kerja
d. Koordinasi
e. Pelimpahan wewenang
f. Rentang kendali
g. Jenjang organisasi
h. Kesatuan perintah
i. Fleksibilitas

3.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara
bagian dan posisi dalam perusahaan.struktur organisasi menjelaskan
pembagian aktifitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi aktifitas
tersebut sampai batas-batas waktu tertentu. Ada empat elemen dalam
struktur,yaitu:
a. Spesialisasi aktifitas
b. Standarisasi aktifitas
c. Koordinasi aktifitas
d. Besar unit kerja

Di dalam organisasi dikenal berbagai bentuk organisasi atau lebih tepat


disebut struktur organisasi,yaitu:
a. Organisasi Lini
Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi di mana pelimpahan
wewenang langsung secara vertikal dan sepenuhnya dari
kepemimpinan terhadap bawahannya.
b. Organisasi Lini dan Staf
Organisasi lini dan staf adalah kombinasi dari organisasi lini dan
organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam organisasi ini
berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga
pimpinan di bawahnya.
c. Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional yaitu suatu bentuk organisasi di mana kekuasaan
pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat yang memimpin satuan di
bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu.
d. Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang
sama dan pimpinannya kolektif.
e. Organisasi Matriks
f. Organisasi matriks disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek
yaitu organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan
di mana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-
masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu
untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
g. Organisasi Komite
Bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu
dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa
komite atau dewan. Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui
orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna
mencapai sasaran organisasi. Pada organisasi berstruktur tradisional,
manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer
tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan
dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak).

3.3 Tingkatan Manajer


a. Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan
paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-
manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
b. Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen
puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan
yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian,
pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
c. Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah
executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Contoh top manajemen adalah CEO (Chief Executive Officer), CIO
(Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).

4. ACTUATING
Pengarahan (actuate/directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif.
4.1 Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
a. Aspek penggerakan (actuating) perngkoordinasi yang juga merupakan
bagian dari manajemen, hendaknya diperkirakan juga apakah dalam
manajemen proyek maupun manajemen implementasi bisnis, kelak dapat
berjalan baik, sehingga ia dapat dinyatakan layak. Menyusun agar
penggerakan ini dapat berjalan dengan baik, hendaknya dikaji dari
beberapa sisi, seperti:fungsi penggerakan yang harus terpenuhi, serta
sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendaknya memiliki kriteria
agar ia dapat menggerakkan bawahannya. Untuk menggerakan
karyawan, hendaknya seorang penggerak (dalam hal ini seorang
pemimpin) memiliki jiwa kepemimpinan.
b. Kepemimpinan diartikan oleh Stoner sebagai suatu proses mengenai
pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan
anggota kelompok. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan hal-hal
sebagai berikut:
a) Kepemimpinan harus melibatkan orang lain
b) Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas
kekuasaan antara pemimpin dan yang dipimpin
c) Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin
tidak saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh.
d) Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan
motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang
pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan
juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap
orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
4.2 Gaya kepemimpinan:
1 Otokratis
Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan
dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi
kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
2 Demokrasi
Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya
menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di
bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat
bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri
sendiri.
3 Gaya kepemimpinan kendali bebas
Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur
organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
5. CONTROLING DAN EVALUASI
Controling adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan
untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam
operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi
semakin besar.
5.1 Controlling
Dalam kenyataanya pelaksanan harus selalu diikuti denga pengawas atau
perbandingan kedalam rencana awal. Pelaksanan akan selalu menimbulkan
hal –hal yang belum di perkirakan dalam perencanaan awal, yang mana bisa
menimbulkan biaya –biaya tambahan mauoun resiko- resiko tambahan.
Beberapa organisasi besar membentuk beberapa bagian yang berfungi untuk
mengendalikan fungsi organisasi seperti bagian internal kontrol, audit dan
juga bagian antisipasi resiko, selain itu untuk perusahaan publik juga
menunjuk anggota direksi yang independen dan juga anggota komisaris yang
independen.
Fungsi pokok monitoring evaluasi/ pengendalian tersebut adalah:
a. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan
dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-
ketegasan dalam pengawasan
b. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi
c. Mendinamisasikan organisasi
d. Mempertebal rasa tanggung jawab

Seorang manajer hendaknya dapat menguasai fungsi-fungsi manajemen


sehingga perjalanan organisasi, kegiatan, atau bisnis yang dijalani bisa
berjalan dengan baik. Fungsi perencanaan merupakan fungsi utama dalam
melaksanakan manajemen karena akan sangat berpengaruh pada fungsi-
fungsi yang lain.
5.2 Leading
Dalam tahapan ini kepemimpinan menjadi faktor terpenting bagaimana
memotofasi, mengarahkan dan menggerkan semua faktor organisasi yang ada
untuk mencapai sasaran. Pemimpin juga di katagorikan dalam beberapa tipe
seperti :
a. Autocratic
Wewenang ada pada level pengambi, keputusan, bawahan memiliki
sedikit wewenag maupun kemampuan untuk mempengaruhi keputusan
pimpinan.
b. Free rein
Tipe ini cenderung kebalikan dari autocratic dan mendelegasikan hampir
semua wewenag kepada lever bahawan untuk mengambil keputusan.
c. Participative
Meminta masukan dari bawahan dalam pengambilan keputusan aklan
tetapi keputusan akhir tetap ada pada pimpinan.
Manajemen memerlukan empat keahliaan untuk menunjukan kinerja
yang baik ;
1. Keahlian konseptual
2. Keahlian interpersonal
3. Keahlian teknis
4. Keahlian pengambilan keputusan

KESIMPULAN
Pembuatan makalah ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi mahasiswa
dalam mengetahui feasibility aspek manajemen dan sumber daya manusia di dunia kerja.
Aspek manajemen dan sumber daya dilakukan dengan menganalisis kemampuan calon
pelaku bisnis membangun bisnis sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan
menganalisis ketersediaan sumber daya manusia yang dapat mengelol kegiatan bisnis
pada masa yang akan datang. Sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak berdasarkan aspek
manajemen dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah seorang yang siap,
mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan Bisnis. Selain itu SDM
merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya seperti modal,
bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran
(output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen
keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Adalah tugas
manajemen sumber daya manusia untuk mengelola unsur manusia secara baik agar
diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Pengembangan sumber daya
manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangan
SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang
digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan
kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas
tertentu.
Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber daya
yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaan
sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut, yaitu desain pekerjaan,
deskripsi pekerjaan, job value, kapasitas sumber daya manusia, recruitment, productivity,
training and recruitment, performance appraisal, compensation and benefit, career
planning, serta retrenchment.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Ahmad Kholiq. 2008. Meningkatkan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
PT LKiS Pelangi Aksara.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: Grasindo.

Umar, Husein. 1997. Riset SDM dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai