LATAR BELAKANG
1. Aspek SDM Dalam Analisis SKB
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pemimpin dan pengendalian kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,
pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna
mencapai tujuan yang ditetapkan. Manajemen sebagai ilmu dan seni untuk
mencapai suatu tujuan melalui kegiatan orang lain. Artinya, tujuan dapat dicapai
bila dilakukan oleh satu orang atau lebih. Sementara itu manajemen sumber daya
manusia sebagai suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan
peranan manusia dalam suatu perusahaan. Bermacam-macam pendapat tentang
pengertian manajemen sumber daya manusia, antara lain: adanya yang
menciptakan Human Resources, ada yang mengartikan sebagai man power
management serta ada yang menyertakan dengan pengertian manajemen sumber
daya manusia sebagai personal (personalia, kepegawaian, dan sebagainya)
Aspek manajeman merupakan faktor yang terpenting. Diaspek inilah ide
pengembangan usaha akan menjadi kenyataan di bawah kepemimpinan sebuah tim
manajemen. Pada saat awal, manajemwen akan menentukan visi, misi dan nilai –
nilai dasar dari perusahaan. Visi dan misi akan manjadi pegangan dan arahan
seluruh organisasi bergerak dalam pencapaian tujuan. Nilai – nilai dasar akan
menjadi pegangan bagi seluruh anggota organisasi dalam menjalankan usaha.
2. Pengertian SDM
Pengertian Sumber Daya Manusia dan Pentingnya Mempelajari Manusia sebagai
Sumber Daya. Pengertian Sumber Daya Manusia menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
1. Menurut Hasibuan (2003, h 244) Sumber Daya Manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu.
2. Menurut Veithzal Rivai (2003, h 6) Sumber Daya Manusia adalah seorang yang
siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi.
Selain itu SDM merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama
unsur lainnya seperti modal, bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah
menjadi proses manajemen menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa
dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
3. Menurut Agus Sunyoto (2008, h 2) mengapa kita harus mempelajari manusia
sebagai sumber daya? Karena manusia memegang peran yang sangat penting
dalam keberhasilan suatu usaha. Dalam organisasi usaha yang besar, modal
yang besar, teknologi yang canggih, sumber daya alam yang berlimpah tidak
mungkin tidak mungkin dapat dieksploitasi tanpa sumber daya yang diperlukan,
yang memadai, yang mempunyai kemampuan dan kompetensi untuk
memanfaatkan sumber daya lingkungan.
[1] Sumber daya manusia adalah aset penting dalam upaya peningkatan
kualitas suatu masyarakat. Bahkan dalam sebuah struktur organisasi atau
kepemimpinan perusahaan misalnya, satu bagian khusus sengaja dibentuk
untuk bertanggung jawab mengatur dan mengeksplorasi sumber daya
manusia para anggota atau karyawan. Hal ini tentu karena hasil kerja dan
karya sangat ditentukan oleh kualitas SDM seseorang.
[2] Perlunya sumber daya manusia dikelola dengan baik karena manusia selalu
berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi. Manusia
adalah perencana, pelaku, sekaligus penentu terwujudnya tujuan organisasi.
4. Tujuan Dan Manfaat Aspek manajemen sumber daya manusia ini sangat
dipenting dalam pelaksanaan kelayakan bisnis.
Selain studi kelayakan berpusat pada tiga aspek : pasar, teknik, dan keuangan.
Perlulah kita sadari bahwa adanya pasar yang potensial tidak selalu berarti
perusahaan bisa memanfaatkannya. Tergantung juga pada manajemen untuk
memanfaatkan kesempatan tersebut. Jika pelaksana tidak mampu menjalankan
dengan baik, maka kegiatan tersebut mungkin tidak “cost saving”. Pemborosan-
pemborosan keuangan selalu bisa timbul meskipun dalam rencana semuanya
nampak baik. Oleh karena itu ada perusahaan yang mengatakan bahwa “kekayaan
yang paling berharga bagi perusahaan bukanlah modal, mesin, dan peralatan yang
serba modern, tetapi karyawan yang mampu dan mau bekerja keras”. Ini juga
menunjukkan bahwa tenaga kerja manajerial dan operasional memegang kunci
keberhasilan usaha tersebut lainnya.
Perencanaan SDM tidak hanya sangat penting, tetapi juga sangat mementingkan
keunggulan organisasi/perusahaan. Di lingkungan organisasi/perusahaan berskala
menengah dan besar atau sangat besar, tidak mudah untuk mempergunakan laba
sebagai kriteria dalam menilai keakuratan kualifikasi SDM hasil Perencanaan SDM
terutama yang baru di angkat. Untuk itu peranan penilaian Kinerja ( Job
Performance appraisal ) sebagai salah satu kegiatan Manajemen SDM menjadi
sangat penting, terutama dalam memberikan umpan balik berupa data/informasi
sesuai atau tidak antara kualifikasi SDM yang dipergunakan waktu seleksi,dengan
hasil pelaksanaan pekerjaan setiap pekerja baru. Maka jelas terlihat bahwa
keberhasilan bisnis sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh terpenuhinya
kualifikasi berupa SDM berkualitas dan kompetitif, yang telah ditetapkan dalam
Perencanaan SDM.
RUANG LINGKUP
1. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek
sumber daya yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam
beberapa perencanaa sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut:
1.5 Rekrutmen
Pencarian sumber daya manusia menjadi penting karena disinilah
dimulainya tahapan pertama penggenalan usaha kita. Sumber daya yang
tepat akan bertumbuh di posisi yang tepat dalam organisasi yang tetap.
Perusahaan akan menentukan kriteria penyeleksian karyawan baru baik
untuk nilai indeks prestasi waktu kuliah, harus lulus psikologi test dan
wawancara serta harus lulus test kesehatan.
Dalam rekrutmen perusahaan juga harus menganut beberapa hal yang
harus diperhatikan seperti misalnya:
1. Pemberian kesempatan yang sama untuk semua golongan dan ras
2. Pemberian kesempatan kepada kelompok wanita untuk bisa serta
kerja dengan kaum pria
3. Memperhatikan himbauan pemerintah setempat untuk
mempekerjakan karyawan yang berasal dari daerah setempat.
1.6 Productivity
Setelah seseorang bergabung dalam organisasi, maka produktivitasnya
menjadi perhatian kita, karena konstribusi positif daripada setiap individu
akan menghasilakan organisasi yang positif dan bertumbuh. Sejalan
dengan kapasitas yang sesuai, maka produktivitas menjadi penting karena
pengukuran produktivitas harus terprnuhi agar perusahaan efisien.
Pada saat ini, perusahaan memiliki dua jenis kerja sama dengan karyawan
takni:
1. Karyawan telah berpengalaman kerja biasanya akan diterima dengan
memberikan masa percobaan selama 3 bulan untuk melihat perstasi
kerjannya.
2. Karyawan yang belum berpengalaman akan diterima dengan masa
kerja kontrak untuk masa tertentu seperti 12 bulan misalnya. Kontrak
bisa diperpanjang dengan maksimal satu kali untuk jangka waktu
yang sama dengan sebelumnya. Selain kedua tipe tersebut, beberapa
perusahaan menempuh cara out sourcing untuk pekerjaan yang di
anggap penting, biasanya out sourcing yang dilakukan seeperti untuk
bagian keamanan perusahaan, bagian general affaier tetapi ada juga
untuk bagian pembayaran gaji. Semua hal tersebut dilakukan harus
sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku dimana saat ini yang
berlaku adalah undang-undang No.13 tahun 2003.
2. PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan
sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil
tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat
digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-
fungsi lainnya tak dapat berjalan. Dalam semua kegiatan yang bersifat
manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi
perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi
pengorganisasian, pengarahan/pengkoordinasian, dan monitoring/evaluasi.
Pada prinsipnya perencanaan di tetapkan pada saat sekarang dan akan
dilaksanakan atau digunakan pada masa yang akan datang, sehingga
perencanaan merupakan fungsi utama dan dasar bagi seluruh fungsi-fungsi
manajemen.
3. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian
mempe rmudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi
tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa
yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-
tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas
tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil. Langkah
pengorganisasian secara garis besar dalam melakukan proses pengorganisasian,
mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan memantau kerja organisasi,
secara garis besar dipaparkan berikut ini:
a. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar
sesuai dengan visi dan misisinya.
b. Membagi beban kerja ke dalam aktifitas-aktifitas yang secara logis dan
memadai dapat dilakukan oleh seseoramg atau oleh sekelompok orang.
c. Mengkombinasikan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang
logis dan efisien.
d. Menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota
organisasi dalam kesatuan yang harmonis.
e. Memantau efektifitas organisasi dan mengambil langkah-langkah
penyesuaian untuk memperhatikan atau meningkatkan efektifitas.
4. ACTUATING
Pengarahan (actuate/directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah
menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh
kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif.
4.1 Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
a. Aspek penggerakan (actuating) perngkoordinasi yang juga merupakan
bagian dari manajemen, hendaknya diperkirakan juga apakah dalam
manajemen proyek maupun manajemen implementasi bisnis, kelak dapat
berjalan baik, sehingga ia dapat dinyatakan layak. Menyusun agar
penggerakan ini dapat berjalan dengan baik, hendaknya dikaji dari
beberapa sisi, seperti:fungsi penggerakan yang harus terpenuhi, serta
sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendaknya memiliki kriteria
agar ia dapat menggerakkan bawahannya. Untuk menggerakan
karyawan, hendaknya seorang penggerak (dalam hal ini seorang
pemimpin) memiliki jiwa kepemimpinan.
b. Kepemimpinan diartikan oleh Stoner sebagai suatu proses mengenai
pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan
anggota kelompok. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan hal-hal
sebagai berikut:
a) Kepemimpinan harus melibatkan orang lain
b) Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata atas
kekuasaan antara pemimpin dan yang dipimpin
c) Kepemimpinan secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin
tidak saja berupa pengarahan akan tetapi juga pengaruh.
d) Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai
tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan
budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan
motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang
pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan
juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap
orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
4.2 Gaya kepemimpinan:
1 Otokratis
Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan
dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi
kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
2 Demokrasi
Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya
menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di
bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat
bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri
sendiri.
3 Gaya kepemimpinan kendali bebas
Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur
organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
5. CONTROLING DAN EVALUASI
Controling adalah proses pengawasan dan pengendalian performa perusahaan
untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam
operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi
semakin besar.
5.1 Controlling
Dalam kenyataanya pelaksanan harus selalu diikuti denga pengawas atau
perbandingan kedalam rencana awal. Pelaksanan akan selalu menimbulkan
hal –hal yang belum di perkirakan dalam perencanaan awal, yang mana bisa
menimbulkan biaya –biaya tambahan mauoun resiko- resiko tambahan.
Beberapa organisasi besar membentuk beberapa bagian yang berfungi untuk
mengendalikan fungsi organisasi seperti bagian internal kontrol, audit dan
juga bagian antisipasi resiko, selain itu untuk perusahaan publik juga
menunjuk anggota direksi yang independen dan juga anggota komisaris yang
independen.
Fungsi pokok monitoring evaluasi/ pengendalian tersebut adalah:
a. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan
dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya ketegasan-
ketegasan dalam pengawasan
b. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjadi
c. Mendinamisasikan organisasi
d. Mempertebal rasa tanggung jawab
KESIMPULAN
Pembuatan makalah ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi mahasiswa
dalam mengetahui feasibility aspek manajemen dan sumber daya manusia di dunia kerja.
Aspek manajemen dan sumber daya dilakukan dengan menganalisis kemampuan calon
pelaku bisnis membangun bisnis sesuai dengan waktu yang telah direncanakan dan
menganalisis ketersediaan sumber daya manusia yang dapat mengelol kegiatan bisnis
pada masa yang akan datang. Sebuah ide bisnis akan dinyatakan layak berdasarkan aspek
manajemen dan sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah seorang yang siap,
mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan Bisnis. Selain itu SDM
merupakan salah satu unsur masukan (input) yang bersama unsur lainnya seperti modal,
bahan, mesin, dan metode/teknologi diubah menjadi proses manajemen menjadi keluaran
(output) berupa barang atau jasa dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen
keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Adalah tugas
manajemen sumber daya manusia untuk mengelola unsur manusia secara baik agar
diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Pengembangan sumber daya
manusia ini dapat dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk pengembangan
SDM, terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.
Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga yang
digunakan oleh suatu organisasi, sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan
kemampuan atau keterampilan pekerja yang sudah menduduki suatu jabatan atau tugas
tertentu.
Dalam setiap pelaksanaan ide usaha, kita pasti memerlukan adanya aspek sumber daya
yang akan menjalankan usaha atau ide menjadi usaha. Dalam beberapa perencanaan
sumber daya manusia, perlu menganalisis hal-hal berikut, yaitu desain pekerjaan,
deskripsi pekerjaan, job value, kapasitas sumber daya manusia, recruitment, productivity,
training and recruitment, performance appraisal, compensation and benefit, career
planning, serta retrenchment.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Ahmad Kholiq. 2008. Meningkatkan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
PT LKiS Pelangi Aksara.
Umar, Husein. 1997. Riset SDM dalam Organisasi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.