Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH

PENGANTAR BISNIS
(EKU113M)

RANGKUMAN MATERI KULIAH (RMK)

Manajemen Personalia

Oleh:
Kelompok 11
1. Bryant Wijaya Kusuma – 2207521175 – 25
2. Made Ayu Raihandra Acyuta Navani Widantya – 2207521172 - 24

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022
I. PENDAHULUAN
Keberadaan tenaga kerja sebagai faktor produksi sangatlah penting bagi organisasi-
organisasi yang ada pada suatu perusahaan. Dalam perkembangannya, organisasi nantinya
akan menghadapi permasalahan tenaga kerja yang semakin kompleks, dengan demikian
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dilakukan secara benar dan professional
oleh manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen Sumber Daya Manusia atau Manajemen
Personalia ialah manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam
kepegawaian. Manajemen Personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan
planning, organizing, dan controlling sehingga efektivitas dan efisiensi personalia dapat
ditingkatkan semaksimal mungkin.
Manajemen Personalia mulai dikembangkan dan diterapkan pada abad ke-20. Untuk
dapat mengembangkan Manajemen Personalia maka kita harus peka terhadap lingkungan
sekitar. Dapat kita akui bahwa semakin kecil suatu perusahaan, maka semakin kecil pula
peranan manajemen personalianya. Dan sebaliknya semakin besar suatu perusahaan maka
semakin besar pula peranan manajemen personalianya. Hal ini disebabkan karena makin
besarnya jumlah personalia di dalam perusahaan tersebut, bukan hanya semakin besar jumlah
yang harus diurus tetapi semakin kompleks pula persoalan yang harus dihadapi oleh
perusahaan tersebut.
Adapun tujuan dari manajemen personalia ini yaitu sebagai production minded atau
efisiensi dan daya guna serta people minded atau kerja sama. Dengan demikian Manajemen
Personalia ini berkaitan dengan usaha yang berguna untuk menciptakan kondisi dimana
setiap karyawannya akan di dorong untuk dapat memberikan kontribusi yang sebaik mungkin
bagi atasannya.
II. PEMBAHASAN
1) Pengertian Manajemen Personalia
Manajemen Personalia merupakan suatu bidang ilmu atau cara bagaimana untuk
dapat mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat di gunakan secara maksimal sehingga akan
mencapai tujuan bersama perusahaan, aryawan dan masyarakat secara maksimal.
Terdapat pengertian manajemen menurut para ahli, diantaranya ialah:
 ORDWAY TEAD
Menurut Ordway Tead, Manajemen Personalia merupakan suatu proses dan
kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggara tugas
suatu organisasi di dalam mewujudkan tujuan yang telah di tetapkan.
 T. HANI HANDOKO
Menurut Hani Handoko, Manajemen Personalia ialah seorang manajer dan
sebagai manajer harus melaksanakan fungsi-fungsi dasar manajemen tanpa
memperdulikan hakekat fungsi operasionalnya. Manajemen itu sendiri mencakup
beberapa fungsi, yaitu:
1. Perencanaan ialah penetapan apa yang akan dilakukan kedepannya
2. Pengorganisasian merupakan perancangan dan penugasan kelompok kerja
3. Penyusunan Personalia yaitu penarika, seleksi, pengembangan, pemberian
kompensasi dan penilaian prestasi kerja
4. Pengarahan yaitu motivasi, kepemimpinan, integrasi dan pengelolaan konflik
5. Pengawasan
 PROF. EDWIN B.FLIPPO
Menurut Prof. Edwin B.Flippo Manajemen Personalia ialah Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan, Pengawasan dari pengadaan, Pengembangan,
Pemberian Balas Jasa, Pengintegrasian, Pemeliharaan, dan yang terakhir ada
Pemutusan Hubungan Kerja karyawan dengan maksud untuk mencapai tujuan
individu karyawan, perusahaan, organisasi, atau masyarakat.
Flippo mendefinisikan bahwa Manajemen Personalia merupakan
manajemen yang berkaitan dengan manusia khususnya menjalin kerja sama dalam
mengembangkan dan menumbuhkan berbagai kebijakan dalam mempengaruhi
orang-orang yang membentuk organisasi maupun dalam membantu para
pemimpin sebagai manajer untuk mengelola SDM yang dimiliki oleh para
perusahaan.
2) Aktivitas Personalia
a. Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan artinya penentuan program personalia yang akan membantu
tercapainya sasaran yang telah disusun untuk sebuah perusahaan. Dengan kata
lain proses penentuan tersebut akan melibatkan partisipasi aktif dan kesadaran
penuh dari manajer personalia, dengan keahliannya dalam bidang sumber daya
manusia.
2. Pengorganisasian (organizing)
Organisasi ialah alat untuk mencapai sebuah tujuan, manajer personalia
Menyusun suatu organisasi dengan merancang struktur hubungan antara
pekerjaan, personalia, dan faktor-faktor fisik yang ada. Apabila serangkaian
Tindakan telah ditentukan, maka organisasi tersebut haruus disusun untuk
dilaksanakan.
3. Pengarahan (directing)
Fungsi sederhana dalam pengarahan ialah untuk membuat atau
mendapatkan karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka
lakukan (pemberian perintah)
4. Pengendalian (controlling)
Pengendalian merupakan fungsi manajerial yang berhubungan dengan
pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang sebelumnya
telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran dan organisasi.
b. Fungsi Oprasional
1. Pengadaan tenaga kerja (procurement)
Fungsi operasional dari manajemen personalia ini berupa usaha untuk
memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang di perlukan untuk
menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal tersebut yang dilakukan dalam kaitan
ini ialah penentuan Sumber Daya Manusia yang dibutuhkan serta perekrutannya,
seleksi, dan penempatan. Penentuan sumber daya manusia yang diperlukan harus
bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang sudah
di tentukan sebelumnya oleh perusahaan.
2. Pengembangan (development)
Pengembangan ialah peningkatan keterampilan melalui pelatihan yang
perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Kegiatan tersebut amat penting dan terus
berkembang karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, dan
tugas manajemen yang semakin rumit.
3. Kompensasi (compensation)
Kompensasi di rumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak
kepada personalia untuk sumbangan mereka kepada tujuan organisasi.
4. Integrasi (integration)
Integrasi merupakan sebuah usaya untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi
(kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan, masyarakat,
dan organisasi.
5. Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharan ialah sebuah usaha untuk mengabadikan Angkatan kerja yang
mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja. Terpeliharanya sebuah kemauan
untuk bekerja akan dipengaruhi oleh komunikasi dengan para karyawan, keadaan
jasmani karyawan, dan Kesehatan serta keselamatan para karyawan di perusahaan
tersebut.
6. Pemutus hubungan kerja (separation)
Jika fungsi pertama manajemen personalia ialah untuk mendapatkan
seorang karyawan, maka fungsi terakhir ini digunakan untuk memutuskan
hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat.
Organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan
kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan, dan menjamin
bahwa warga atau masyarakat yang dikembalikan berada dalam keadaan yang
sebaik mungkin.

3) Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen SDM dapat didefinisikan sebagai manajemen orang yang efektif
dalam suatu organisasi. Manajemen SDM membantu menjembatani kesenjangan antara
kinerja karyawan dan tujuan strategis organisasi. Selain itu, tim manajemen SDM yang
efisien dapat memberi perusahaan keunggulan dalam persaingan mereka. Manajemen
Sumber Daya Manusia memegang peran vital dalam sebuah organisasi, baik itu
organisasi pemerintahan, industri, pendidikan, dan sebagainya. Manajemen sumber daya
manusia sangat berperan dalam meningkatkan keefektivan dan efisiensi sebuah
organisasi dalam mencapai tujuannya. Secara garis besar, manajemen sumber daya
manusia memberikan berbagai manfaat sebagai berikut :
1. Kualitas
2. Kecepatan
3. Biaya Kepemimpinan
4. Kemampuan Dalam Beradaptasi

Seperti yang kita ketahui bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
merupakan salah satu bagian dari manajemen yang lebih berfokus untuk memperhatikan
tentang potensi-potensi atau asset-asset berupa sumber daya manusia yang berfungsi
sebagai modal utama dalam perbaikan internal organisasi bisnis. Berbagai potensi yang
berada dalam sumber daya manusia seperti ini harus lebih diperhatikan dengan seksama
oleh seorang manajer. Manajer harus lebih pintar dalam mengelola dan memanfaatkan
potensi-potensi besar yang ada dengan lebih maksimal agar bisa dikembangkan lebih baik
untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia sendiri memiliki tanggung jawab dalam
menangani berbagai masalah pada ruang lingkup pegawai dalam bekerja terkait usaha
mengembangkan perusahaan.Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah
untuk mengelola manusia seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan sumber daya
manusia yang saling memberi manfaat.
Keberadaan manajemen SDM sangat penting untuk mengelola para karyawan di
tempat kerja untuk mencapai misi organisasi dan memperkuat budaya kerja di
perusahaan. Ketika SDM dikelola secara efektif, manajer SDM dapat lebih mudah dalam
merekrut profesional baru yang memiliki keterampilan yang diperlukan perusahaan.
Tujuannya adalah untuk memajukan visi perusahaan serta membantu terkait pengadaan
pelatihan dan pengembangan karyawan demi tercapainya target yang telah ditetapkan.
Manajemen SDM merupakan bagian penting dalam mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan bisnis. Selain itu, manajer SDM juga berperan penting dalam
memonitor atau memantau keadaan pasar kerja untuk membantu suatu perusahaan agar
tetap kompetitif. Hal ini mencakup beberapa persoalan seperti memastikan kompensasi
dan tunjangan yang adil, acara pembagian pekerjaan berdasarkan bidang keahlian, dan
masih banyak lagi. Dari penjelasan tersebut maka alasan pentingnya keberadaan
manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Manajemen Strategis
Manajemen SDM dapat meningkatkan laba perusahaan dengan keahlian
dan pengetahuannya tentang bagaimana SDM mempengaruhi keberhasilan
perusahaan. Begitu pula dalam pengambilan keputusan perusahaan yang
mendasari penilaian kepegawaian dan proyeksi kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan permintaan bisnis.

b. Pelatihan dan Pengembangan


Alasan kedua adalah karena manajer SDM merupakan spesialis dalam
memberikan pelatihan dan pengembangan SDM. Tak hanya itu, mereka juga
pandai mengoordinasikan orientasi karyawan baru serta berperan penting penting
dalam menjalin hubungan atasan dengan karyawan. Bidang pelatihan dan
pengembangan karyawan bertujuan untuk mempersiapkan calon pemimpin untuk
peran pengawasan dan manajemen berikutnya.

c. Kepuasan Karyawan
Mereka juga ahli dalam menciptakan hubungan antar karyawan di
perusahaan guna mencapai tingkat kinerja, moral, dan kepuasan kerja yang tinggi.
Caranya adalah dengan mengelola survei pendapat karyawan, dan mencari
masukan karyawan mengenai kepuasan kerja. Selain itu bisa juga dengan
mengumpulkan informasi terkait bagaimana cara perusahaan dapat
mempertahankan hubungan kerja yang baik.

d. Rekrutmen dan Orientasi


Manajemen sumber daya manusia perusahaan juga penting dalam
mengelola proses ketenagakerjaan. Mulai dari penyaringan resume hingga
penjadwalan wawancara dan pemrosesan karyawan baru. Biasanya, mereka
menentukan terlebih dahulu metode yang paling efektif untuk merekrut pelamar.
Termasuk menilai sistem pelacakan pelamar mana yang paling cocok untuk
kebutuhan perusahaan.

4) Hubungan industrial
Menurut UU No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1 angka 16, Hubungan
Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses
produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan
pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan industrial adalah hubungan antara semua
pihak yang terkait atau berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu
perusahaan. Hubungan industrial tersebut harus dicipatkan sedemikian rupa agar aman,
harmonis, serasi dan sejalan, agar perusahaan dapat terus meningkatkan produktivitasnya
untuk meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang terkait atau berkepentingan
terhadap perusahaan tersebut.
Dalam pengertian sempit, hubungan industrial diartikan sebagai hubungan antara
manajemen dan pekerja atau Management-Employees Relationship. Hubungan tersebut
perlu dipelihara dan dikembangkan dalam rangka menjamin kepentingan semua pihak
yang terlibat. Tujuan pembinaan dan pengembangan hubungan industrial adalah untuk
menciptakan hubungan yang aman dan harmonis antara pihak-pihak tersebut sehingga
dapat meningkatkan produktivitas usaha. Hak pekerja merupakan pemenuhan kewajiban
pengusaha. Kewajiban pekerja didasarkan pada kewenangan pengusaha untuk
mengaturnya.
Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh, karena adanya perselisihan mengenai
hak, perselisihan kepentingan, perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja, dan Perselisihan
antar serikat serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan (pasal 1 angka 1 UU No.
2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Hubungan Industrial).
Perselisihan hubungan industrial diharapkan dapat diselesaikan melalui
perundingan bipartit, Dalam hal perundingan bipartit gagal, maka penyelesaian dilakukan
melalui mekanisme mediasi atau konsiliasi. Bila mediasi dan konsiliasi gagal, maka
perselisihan hubungan industrial dapat dimintakan untuk diselesaikan di Pengadilan
Hubungan Industrial.
III. PENUTUP
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa Manajemen Personalia mulai
dikembangkan dan diterapkan pada abad ke-20 yang di mana Manajemen Personalia ialah
manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam kepegawaian. Di
dalam Manajemen Personalia terdapat 4 sub bab, yaitu Pengertian Manajemen Personalia
yang di. Mana terdapat pengertian dari tiga ahli. Aktivitas personalia yang di mana di
dalamnya terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi manajemen yang terdiri dari Planning,
Organizing, Directing, dan Controlling. dan fungsi personal yang terdiri dari Procurement,
Development, Compensation, Integration, Maintance, dan Seperation. Prntingnya
Manajemen Sumber Daya Manusia yang di dalamnya terdapat Manajemen Strategi, Pelatihan
dan Pengembangan Kepuasan Karyawan, dan Rekrutmen serta Orientasi. Hubungan
Industrial yang dapat diartikan sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja atau
Management-Employees Relationship.
IV. Daftar Pustaka

Iswara, D. (2013). Academia.edu. Retrieved from Academia.edu:


https://www.academia.edu/6907981/TUGAS_PAPERPENGANTAR_BISNIS_EKU_
113_A7_FUNGSI_PERSONALIA_FAKULTAS_EKONOMI_DAN_BISNIS_UNIV
ERSITAS_UDAYANA_Oleh_I_Gede_Agus_Dana_Iswara_1306205163
Padmi. (2020, April 04). Course Hero. Retrieved from Course Hero:
https://www.coursehero.com/u/file/60251910/Pengantar-Bisnis-Materi-12-klmpk-
3pdf/

Iswara, D. (2013). Academia.edu. Retrieved from Academia.edu:


https://www.academia.edu/6907981/TUGAS_PAPERPENGANTAR_BISNIS_EKU_113_A
7_FUNGSI_PERSONALIA_FAKULTAS_EKONOMI_DAN_BISNIS_UNIVERSITAS_U
DAYANA_Oleh_I_Gede_Agus_Dana_Iswara_1306205163
Padmi. (2020, April 04). Course Hero. Retrieved from Course Hero:
https://www.coursehero.com/u/file/60251910/Pengantar-Bisnis-Materi-12-klmpk-
3pdf/
Uzma, R. A. (2021, Desember 05). LMS SPADA INDONESIA. Retrieved from LMS SPADA
INDONESIA : https://lmsspada.kemdikbud.go.id/mod/forum/discuss.php?
d=8443#p19160
Mahatmavidya, P. A. (2021, Oktober 26). mekari. Retrieved from mekari:
https://mekari.com/blog/manajemen-sumber-daya-manusia/#Rekrutmen_dan_Orienta
si
Sandra, N. (2021, Juni 07). Kompasiana. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/amp/novika18259/60bdc9268ede487a2d5c50b2/
pentingnya-manajemen-sumber-daya-manusia-di-perusahaan
Bintan, D. K. (n.d.). dinasker.bintankab. Retrieved from dinasker.bintankab:
https://disnaker.bintankab.go.id/index.php/hubungan-industrial/

Anda mungkin juga menyukai