PENGANTAR BISNIS
(EKU113M)
Manajemen Personalia
Oleh:
Kelompok 11
1. Bryant Wijaya Kusuma – 2207521175 – 25
2. Made Ayu Raihandra Acyuta Navani Widantya – 2207521172 - 24
Seperti yang kita ketahui bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
merupakan salah satu bagian dari manajemen yang lebih berfokus untuk memperhatikan
tentang potensi-potensi atau asset-asset berupa sumber daya manusia yang berfungsi
sebagai modal utama dalam perbaikan internal organisasi bisnis. Berbagai potensi yang
berada dalam sumber daya manusia seperti ini harus lebih diperhatikan dengan seksama
oleh seorang manajer. Manajer harus lebih pintar dalam mengelola dan memanfaatkan
potensi-potensi besar yang ada dengan lebih maksimal agar bisa dikembangkan lebih baik
untuk pencapaian tujuan perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia sendiri memiliki tanggung jawab dalam
menangani berbagai masalah pada ruang lingkup pegawai dalam bekerja terkait usaha
mengembangkan perusahaan.Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah
untuk mengelola manusia seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan sumber daya
manusia yang saling memberi manfaat.
Keberadaan manajemen SDM sangat penting untuk mengelola para karyawan di
tempat kerja untuk mencapai misi organisasi dan memperkuat budaya kerja di
perusahaan. Ketika SDM dikelola secara efektif, manajer SDM dapat lebih mudah dalam
merekrut profesional baru yang memiliki keterampilan yang diperlukan perusahaan.
Tujuannya adalah untuk memajukan visi perusahaan serta membantu terkait pengadaan
pelatihan dan pengembangan karyawan demi tercapainya target yang telah ditetapkan.
Manajemen SDM merupakan bagian penting dalam mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan bisnis. Selain itu, manajer SDM juga berperan penting dalam
memonitor atau memantau keadaan pasar kerja untuk membantu suatu perusahaan agar
tetap kompetitif. Hal ini mencakup beberapa persoalan seperti memastikan kompensasi
dan tunjangan yang adil, acara pembagian pekerjaan berdasarkan bidang keahlian, dan
masih banyak lagi. Dari penjelasan tersebut maka alasan pentingnya keberadaan
manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Manajemen Strategis
Manajemen SDM dapat meningkatkan laba perusahaan dengan keahlian
dan pengetahuannya tentang bagaimana SDM mempengaruhi keberhasilan
perusahaan. Begitu pula dalam pengambilan keputusan perusahaan yang
mendasari penilaian kepegawaian dan proyeksi kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan permintaan bisnis.
c. Kepuasan Karyawan
Mereka juga ahli dalam menciptakan hubungan antar karyawan di
perusahaan guna mencapai tingkat kinerja, moral, dan kepuasan kerja yang tinggi.
Caranya adalah dengan mengelola survei pendapat karyawan, dan mencari
masukan karyawan mengenai kepuasan kerja. Selain itu bisa juga dengan
mengumpulkan informasi terkait bagaimana cara perusahaan dapat
mempertahankan hubungan kerja yang baik.
4) Hubungan industrial
Menurut UU No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan pasal 1 angka 16, Hubungan
Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses
produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan
pemerintah yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila dan Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan industrial adalah hubungan antara semua
pihak yang terkait atau berkepentingan atas proses produksi atau pelayanan jasa di suatu
perusahaan. Hubungan industrial tersebut harus dicipatkan sedemikian rupa agar aman,
harmonis, serasi dan sejalan, agar perusahaan dapat terus meningkatkan produktivitasnya
untuk meningkatkan kesejahteraan semua pihak yang terkait atau berkepentingan
terhadap perusahaan tersebut.
Dalam pengertian sempit, hubungan industrial diartikan sebagai hubungan antara
manajemen dan pekerja atau Management-Employees Relationship. Hubungan tersebut
perlu dipelihara dan dikembangkan dalam rangka menjamin kepentingan semua pihak
yang terlibat. Tujuan pembinaan dan pengembangan hubungan industrial adalah untuk
menciptakan hubungan yang aman dan harmonis antara pihak-pihak tersebut sehingga
dapat meningkatkan produktivitas usaha. Hak pekerja merupakan pemenuhan kewajiban
pengusaha. Kewajiban pekerja didasarkan pada kewenangan pengusaha untuk
mengaturnya.
Perselisihan Hubungan Industrial adalah perbedaan pendapat yang
mengakibatkan pertentangan antara pengusaha atau gabungan pengusaha dengan
pekerja/buruh atau serikat pekerja/serikat buruh, karena adanya perselisihan mengenai
hak, perselisihan kepentingan, perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja, dan Perselisihan
antar serikat serikat pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan (pasal 1 angka 1 UU No.
2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Hubungan Industrial).
Perselisihan hubungan industrial diharapkan dapat diselesaikan melalui
perundingan bipartit, Dalam hal perundingan bipartit gagal, maka penyelesaian dilakukan
melalui mekanisme mediasi atau konsiliasi. Bila mediasi dan konsiliasi gagal, maka
perselisihan hubungan industrial dapat dimintakan untuk diselesaikan di Pengadilan
Hubungan Industrial.
III. PENUTUP
Dari pembahasan di atas dapat kami simpulkan bahwa Manajemen Personalia mulai
dikembangkan dan diterapkan pada abad ke-20 yang di mana Manajemen Personalia ialah
manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang personalia atau dalam kepegawaian. Di
dalam Manajemen Personalia terdapat 4 sub bab, yaitu Pengertian Manajemen Personalia
yang di. Mana terdapat pengertian dari tiga ahli. Aktivitas personalia yang di mana di
dalamnya terbagi menjadi dua fungsi, yaitu fungsi manajemen yang terdiri dari Planning,
Organizing, Directing, dan Controlling. dan fungsi personal yang terdiri dari Procurement,
Development, Compensation, Integration, Maintance, dan Seperation. Prntingnya
Manajemen Sumber Daya Manusia yang di dalamnya terdapat Manajemen Strategi, Pelatihan
dan Pengembangan Kepuasan Karyawan, dan Rekrutmen serta Orientasi. Hubungan
Industrial yang dapat diartikan sebagai hubungan antara manajemen dan pekerja atau
Management-Employees Relationship.
IV. Daftar Pustaka