Anda di halaman 1dari 3

Nama : Putu Wilsa Nityananda Advaita Pasek

NIM : 2004551136
Kelas : C / Reguler Pagi
Mata Kuliah : Hukum Adat Lanjutan

TUGAS INDIVIDU 3

1. Jelaskan pengertian Hukum Keluarga ?


- Menurut Prof Soediman Kartohadiprodjo, SH., Hukum keluarga adalah
kesemuanya kaidah-kaidah hukum yang menentukan syarat-syarat dan caranya
mengadakan hubungan abadi serta seluruh akibatnya.
- Menurut Prof. Ali Afandi, SH., Hukum keluarga diartikan sebagai keseluruhan
ketentuan yang mengenai hubungan hukum yang bersangkutan dengan ke-
keluargaan sedarah dan kekeluargaan karena perkawinan (perkawinan, kekuasaan
orang tua, perwalian, pengampuan, keadaan tidak hadir.
Dari dua definisi di atas terlihat bahwa hukum keluarga mengatur hubungan hukum
atau peraturan-peraturan baik tertulis maupun tidak yang berkaitan dengan keluarga
yang sedarah dan keluarga karena perkawinan.Istilah keluarga dalam arti sempit
adalah orang seisi rumah ‘anak istri’ sedangkan dalam arti luas keluarga berarti
sanak saudara atau anggota kerabat.

2. Apa yang dimaksud hubungan kekeluargaan. Uraikan ruang lingkup hukum keluarga
- Hubungan hukum keluarga yakni hubungan yang bersangkutan dan terjadi akibat
suatu perkawinan ataupun pertalian darah. Namun hubungan kekeluargaan itu tidak
saja terbatas pada adanya hubungan keturunan (pertalian darah) dan perkawinan,
tetapi juga dapat terjadi dikarenakan hubungan kebaikan yang merupakan
hubungan adat, dalam bentuk pengangkatan anak atau saudara atau hanya dalam
bentuk pengakuan saja. Jadi, di dalam rumah tangga orang Indonesia terdapat
hubungan persaudaraan dikarenakan ikatan keturunan, dan juga karena ikatan
perkawinan, maupun karena ikatan adat.
- Ruang lingkup dalam hukum keluarga itu meliputi: perkawinan, perceraian, harta
benda dalam perkawinan, kekuasaan orang tua, pengampuan, dan perwalian.
1. Perkawinan
Perkawinan Pada mulanya diatur dalam Bab IV sampai dengan Bab IX, Buku I
KUHPer. Termasuk didalamnya hukum tentang harta benda perkawinan (yaitu
hubungan harta benda antara suami istri), karena hubungan hukum harta benda
antara suami istri bersumber pada perkawinan. Ketentuan hak-hal tersebut telah
diubah dengan adanya Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang Pokok-pokok
Perkawinan yang bersifat nasional sebagai pengganti Hukum Perkawinan yang
bersumber dari Hukum Barat.
2. Kekuasaan Orang tua
Kekuasaan orang tua yaitu hubungan hukum antara orang tua dan anak mereka,
baik yang sah maupun yang disahkan. Seorang anak sah sampai ia mencapai usia
dewasa, dewasa/kawin, berada dibawah kekuasaan orangtuanya (selama kedua
orangtuanya terikat dalam hubungan perkawinan. Sehingga kekuasaan orang tua
berlaku sejak lahirnya anak.
3. Perwalian
Perwalian merupakan pengawasan terhadap pribadi dan pengurusan harta kekayaan
seorang anak yang belum dewasa apabila anak itu tidak berada di tanah kekuasaan
orangtua. Sehingga anak yang orangtuanya telah bercerai, salah satu dari
orangtuanya / semua orangtuanya meninggal dunia maka anak tersebut akan berada
di bawah perwalian.
4. Pengampuan
Pengampuan (Curatele) yaitu hubungan hukum antara kurator dan orang yang
berada dibawah pengampuannya (kuradus). Pengampuan dapat dilakukan terhadap
seseorang yang tidak cakap untuk melakukan tindakan hukum, setiap keluarga
sedarah berhak meminta pengampuan kepada seorang keluarga sedarahnya
berdasarkan keadaan yang dialaminya. Suatu pengampuan dapat berakhir apabila
sebab-sebab yang mengakibatkannya telah hilang.
REFERENSI
Dr. Rahman Syamsuddin,S.H.,M.H.,Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta:Kencana,2019
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/81aa7d7513897e4c8593064bfc7279
ea.pdf
Sudikno Mertokusumo, Mengenai Hukum, Yogyakarta: Liberty, 1996, hlm. 12
Prof.Dr.Tjok.Istri PutraAstiti, S.H.,M.S,dkk, BukuAjarHukumAdatLanjutan

Anda mungkin juga menyukai