Anda di halaman 1dari 10

HUKUM KELUARGA DAN PERKAWINAN

Tutorial/Inisiasi ke-3
Mata Kuliah Hukum Perdata
Program Studi Ilmu Hukum
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Penulis : Meliza SH.,MH


Email : meliza@ecampus.ut.ac.id
Tinjauan Mata Kuliah

Mata kuliah Hukum Perdata adalah kaidah hukum


perdata atau private yang secara garis besar adalah
ketentuan hukum yang mengatur hubungan antara
manusia dengan manusia lainnya sebagai anggota
masyarakat dalam satu negara.
Hukum Keluarga dan Perkawinan

Hukum keluarga diartikan sebagai keseluruhan-keseluruhan


ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai hubungan hukum
yang bersangkutan dengan keluarga sedarah dan keluarga akibat
perkawinan.
Dengan demikian hubungan kekeluargaan timbul
didasarkan pada hubungan darah maupun hubungan perkawinan
Hukum Keluarga, Perkawinan serta
syarat-syarat
Hukum keluarga diartikan sebagai keseluruhan
ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai
hubungan hukum yang bersangkutan dengan keluarga
sedarah dan keluarga karena perkawinan.
Pengertian perkawinan menurut Prof. Subekti
adalah:
“perkawinan adalah pertalian yang sah
antara laki-laki dan seorang perempuan dalam
waktu yang lama”
Lanjutan
Dalam UU No. 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan, pengertian perkawinan diatur dalam pasal
1 yang isinya:
“perkawinan adalah ikatan lahir bathin antara
seorang pria dengan seorang wanita sebagai
suami isteri dengn tujuan membentuk
keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal
berdasarkan ketuhanan yang maha esa”.
Lanjutan
 Syarat-syarat perkawinan:
syarat materiil umum diatur pada Pasal ^ dan & UU No. 1
Tahun 1974 sebagai berikut:
1. Harus ada persetujuan dari kedua belah pihak calon mempelai
2. Batas umur untuk melakukan perkawinan
3. Tidak dalam status perkawinan
4. Berlakunya waktu tunggu.
Pencegahan, Pembatalan serta Akibat Perkawinan

1. Pencegahan Perkawinan
mencegah atau menghalang-halangi suatu
perkawinan (stuiting) adalah suatu usaha untuk
menghindari adanya sebuah perkawinan yang
bertentangan dengan ketentuan undang-undang yang
ada.
2. Pembatalan Perkawinan
Pembatalan adalah tindakan pengadilan yang berupa
keputusan yang menyatakan perkawinan yang
dilakukan itu tidak sah.
Akibat Perkawinan
1. Terhadap Hubungan Suami Istri
Akibat perkawinan terhadap suami istri menimbulkan hak dan
kewajiban diantara keduanya.
2. Terhadap Anak
dalam UU No. 1 Tahun 1974 dikatakan bahwa mengenai anak itu
dibedakan dalam 2 yaitu sebagai berikut:
a. Anak sah dari kedua orang tuanya. Anak sah
adalah anak yang dilahirkan dalam
atau sebagai akibat perkawinan
yang sah.
b. Anak yang mempunyai hubungan dengan ibu
dan keluarga ibunya. Anak ini disebut anak luar
kawin yaitu anak yang dilahirkan diluar
perkawinan.
Lanjutan

3. Terhadap Harta
Menurut Pasal 35 UU No. 1 tahun 1974 mengatur
mengenai harta benda perkawinan. Menurut ketentuan tersebut
harta benda perkawinan dibedakan menjadi harta bersama dan
harta pribadi.
Harta yang diperoleh selama perkawinan disebut sebagai
harta bersama.
sedangkan harta yang diperoleh sebelum perkawinan dan
harta yang diperoleh sesudah perkawinan berupa hadiah atau
warisan menjdi harta pribadi.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai