Anda di halaman 1dari 2

1. Apa yang dimaksud dengan hukum keluarga?

Hukum keluarga adalah bagian dari hukum yang mengatur hubungan antar anggota
keluarga, termasuk pernikahan, perceraian, hak asuh anak, waris, dan masalah lainnya
yang berkaitan dengan keluarga. Ini juga dikenal sebagai hukum perkawinan dan
keluarga. Hukum keluarga berbeda di setiap negara dan dapat diatur oleh hukum
nasional maupun agama yang berlaku di negara tersebut.
2. Sebutkan lima prinsip dasar hukum keluarga di Indonesia!
1) Prinsip kekeluargaan
2) Prinsip kesetaraan
3) Prinsip perlindungan
4) Prinsip keterbukaan
5) Prinsip tanggung jawab.
3. Bagaimana hukum keluarga di Malaysia mengatur pernikahan dan perceraian?
Di Malaysia, hukum keluarga dalam hal pernikahan dan perceraian ditentukan oleh
undang-undang yang berbeda-beda untuk komunitas beragama berbeda. Untuk
komunitas Islam, pernikahan dan perceraian ditentukan oleh Syariah Court yang
mengacu pada hukum Islam. Sementara itu, untuk komunitas non-Islam, pernikahan
dan perceraian ditentukan oleh Civil Court yang mengacu pada undang-undang
pernikahan dan perceraian negara. Namun, kedua pihak harus memenuhi syarat yang
ditentukan oleh undang-undang negara tersebut.
4. Apa yang dimaksud dengan poligami dalam hukum keluarga di Indonesia? Apakah
poligami diakui dalam hukum keluarga di Malaysia?
Poligami dalam hukum keluarga di Indonesia adalah suatu bentuk perkawinan di
mana seorang pria dapat memiliki lebih dari satu istri secara sah. Namun, poligami di
Indonesia hanya diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu yang ditentukan oleh
hukum, seperti persetujuan istri pertama dan adanya kemampuan ekonomi yang
cukup untuk membiayai keluarga. Sedangkan di Malaysia, poligami diakui dalam
hukum keluarga syariah, namun harus memenuhi syarat yang ditentukan oleh hukum
syariah dan mendapatkan persetujuan dari pengadilan syariah. Namun, poligami
dilarang dalam hukum keluarga sivil di Malaysia.
5. Sebutkan tiga hak asasi manusia yang terkait dengan hukum keluarga di Asia
Tenggara!
1) Hak untuk mendirikan keluarga: setiap individu berhak untuk memilih pasangan
hidup mereka dan mendirikan keluarga tanpa diskriminasi atau intervensi dari
pihak luar.
2) Hak atas perlindungan keluarga: setiap individu berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi dalam lingkungan keluarga, serta perlindungan hukum
yang sama untuk semua anggota keluarga.
3) Hak atas perlakuan yang adil dalam perceraian: setiap individu berhak atas
perlakuan yang adil dalam proses perceraian, termasuk hak atas pembagian harta
bersama yang adil dan perlindungan bagi anak-anak yang terkena dampak
perceraian
6. Bagaimana hukum keluarga di Vietnam mengatur hak dan kewajiban orang tua
terhadap anak-anak mereka?
Di Vietnam, hukum keluarga mengatur hak dan kewajiban orang tua terhadap anak-
anak mereka. Orang tua diwajibkan untuk memberi nafkah, pendidikan, perlindungan,
dan pengasuhan kepada anak-anak mereka. Orang tua juga bertanggung jawab untuk
mendidik anak-anak mereka dengan baik dan memberikan dukungan untuk
membentuk kepribadian yang baik. Anak-anak diwajibkan untuk menghormati orang
tua mereka dan melakukan tugas-tugas yang ditentukan oleh orang tua mereka.
7. Apa yang dimaksud dengan hukum waris dalam hukum keluarga di Indonesia?
Bagaimana hukum waris diatur dalam hukum keluarga di Thailand?
Hukum waris dalam hukum keluarga di Indonesia adalah aturan yang mengatur
tentang pembagian harta benda seseorang setelah dia meninggal. Hukum waris di
Indonesia diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) dan
Konfilasi Hukum Islam yang pada prinsifnya terdapat aturan yang mengatur tentang
bagaimana harta benda seseorang dibagi antara ahli warisnya.

Di Thailand, hukum waris diatur dalam hukum keluarga Buddhist yang mengatur
tentang pembagian harta benda seseorang setelah dia meninggal. Dalam hukum waris
Buddhist, harta benda dibagi antara ahli warisnya berdasarkan prinsip kesetaraan
gender dan hubungan darah. Namun, dalam kasus di mana seseorang tidak memiliki
ahli waris, harta benda akan dibagi kepada kerabat terdekat atau diterima oleh negara.
8. Sebutkan tiga bentuk keluarga yang dikenal dalam hukum keluarga di Asia Tenggara!
1) Keluarga monogami, di mana hanya ada satu pasangan suami-istri yang sah dalam
satu rumah tangga.
2) Keluarga poligami, di mana ada lebih dari satu pasangan suami-istri yang sah
dalam satu rumah tangga.
3) Keluarga matrilineal, di mana kepemilikan harta benda dan hak waris ditentukan
berdasarkan garis keturunan ibu.
9. Apa yang dimaksud dengan hukum perkawinan dalam hukum keluarga di Indonesia?
Bagaimana hukum perkawinan diatur dalam hukum keluarga di Filipina?
Hukum perkawinan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974
tentang Perkawinan. Dalam hukum ini, perkawinan dianggap sebagai ikatan yang sah
antara seorang pria dan seorang wanita yang dilakukan dengan cara tertentu dan
diakui oleh hukum. Hukum perkawinan di Indonesia mengatur tentang persyaratan,
proses, dan akibat dari perkawinan.
Sedangkan di Filipina, hukum perkawinan diatur dalam "The Family Code of the
Philippines" yang mengatur tentang persyaratan, proses, dan akibat dari perkawinan.
Hukum ini juga mengatur tentang perceraian, perubahan nama, dan hak-hak anak
yang dihasilkan dari perkawinan. Persyaratan yang diperlukan untuk menikah di
Filipina termasuk berusia minimal 18 tahun, bukan pasangan saat ini dan tidak dalam
hubungan kekeluargaan yang terlarang.
10. Bagaimana hukum keluarga di Singapura mengatur hak dan kewajiban suami dan istri
dalam pernikahan?
Hukum keluarga di Singapura mengatur hak dan kewajiban suami dan istri dalam
pernikahan melalui Undang-Undang Keluarga (Family Law). Menurut hukum ini,
suami dan istri memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pernikahan. Suami
bertanggung jawab untuk memberikan nafkah (mantenence) kepada istri dan anak-
anak, sementara istri bertanggung jawab untuk mengelola rumah tangga dan merawat
anak-anak. Kedua belah pihak juga harus saling menghormati dan tidak boleh
melakukan tindakan yang merugikan satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai