Anda di halaman 1dari 47

SURAT KEPUTUSAN

REKTOR INSTITUT NAHDLATUL ULAMA (INU) TASIKMALAYA


NOMOR : 081/SK/A.2/INUTAS/IV/2023
TENTANG
PANDUAN PENYUSUNAN SKRIPSI
INSTITUT NAHDLATUL ULAMA (INU) TASIKMALAYA
TAHUN AKADEMIK 2022-2023

Menimbang : 1. Bahwa untuk kelancaran kegiatan akademik, perlu ditetapkan buku panduan
penyusunan Skripsi INU Tasikmalaya Tahun Akademik 2022/2023;
2. Bahwa untuk keperluan dimaksud perlu ditetapkan dengan keputusan Ketua;
Mengingat : 1. Undang-Undang RI, Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang RI, Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
3. Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No.
44 tahun 2014 tentag Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5. Buku Pedoman Akademik Institut Nahdlatul Ulama (INU) Tasikmalaya Tahun
Akademik 2022-2023
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR INU TASIKMALAYA TENTANG PANDUAN
PENYUSUNAN SKRIPSI INU TASIKMALAYA
Pertama : Buku Panduan Penyusunan Skripsi INU Tasikmalaya Tahun Akademik 2022/2023
sebagaimana tercantum pada Lampiran keputusan ini;
Kedua : Buku Panduan Penyusunan Skripsi INU Tasikmalaya sebagaimana tersebut dalam
Diktum Pertama diberlakukan sebagai pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan
akademik di INU Tasikmalaya;
Ketiga : Dengan berlakunya Buku Panduan Penyusunan Skripsi ini, maka Buku Panduan
Penyusunan Skripsi sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi;
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan bahwa
apabila ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI: TASIKMALAYA


PADA TANGGAL: 13 APRIL 2023
REKTOR INU TASIKMALAYA

Dr. H. PEPEP PUAD MUSLIM, M.SI


NIDN. 2127046902

i
TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab : Dr. KH. Pepep Puad Muslim, M. SI


(Rektor INU Tasikmalaya)
Pengarah : Husni Mubarok, M.Pd (Warek I Bidang Akademik)
Dr. Hj. Hani Sholihah, M.Ag (Ketua LPPMI)
Ketua : Imas Komalasari, S.S., MM (Ketua LPPM)

Sekretaris : Habibi, S.Sy., MH (Ketua Prodi HKI)

Anggota : 1. Agi Maehesa Putri, M.Pd (Sekretaris LPPM)


2. Yanti Haryanti, S.H., M.Kn (Sekretaris Prodi HKI)

ii
KATA PENGANTAR

Salah satu kewajiban akademik yang harus ditempuh setiap mahasiswa tingkat
akhir adalah membuat usulan penelitian (UP) guna menulis skripsi. Tugas penulisan
skripsi ini merupakan media untuk menunjukkan kompetensi mahasiswa dalam
melaporkan hasil penelitian dalam bentuk karya tulis ilmiah. Mengingat pentingnya tugas
penulisan skripsi ini, maka mahasiswa perlu memiliki panduan penulisan. Terkait dengan
tujuan inilah buku ini disusun.
Tidak jarang dijumpai mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam proses
pengerjaan tugas akhir karena ketidakpahaman akan prosedur dan penguasaan teknik
penyusunan skripsi. Oleh karena itu, dalam buku ini dikemukakan beberapa panduan
penulisan skripsi mulai dari teknis mencari masalah, merumuskan masalah,dan memahami
masalah sampai pada cara menyelesaikannya.
Akhirnya, semoga buku ini benar-benar bermanfaat bagi semua pihak, khususnya
bagi mahasiswa dapat mempermudah dalam proses penulisan skripsi. Aamiin.

Tasikmalaya, 12 April 2023

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN REKTOR ...................................................................................... i


TIM PENYUSUN ................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian....................................................................................................................... 1
B. Tujuan ............................................................................................................................ 1
BAB II PROPOSAL SKRIPSI............................................................................................ 2
BAB III PENULISAN SKRIPSI
A. Pengertian ................................................................................................................. 4
B. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................................. 4
C. Bagian-Bagian Skripsi.............................................................................................. 8
BAB IV TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
A. Ketentuan ................................................................................................................ 18

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 30

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Halaman Sampul Luar Skripsi dan Dalam


Lampiran 2: Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi
Lampiran 3: Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing
Lampiran 4:Halaman Pengesahan Penguji Skripsi
Lampiran 5: Contoh Kata Pengantar
Lampiran 6: Contoh Abstrak
Lampiran 7: Contoh Daftar Isi
Lampiran 8: Contoh Daftar Tabel
Lampiran 9: Contoh Daftar Gambar
Lampiran 10: Contoh Daftar Lampiran

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Skripsi adalah karya ilmiah yang merupakan sumbangan bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh
gelar kesarjanaan Strata Satu (S-1). Penulisan skripsi didasarkan atas penelitian yang
menggunakan teknik pengumpulan data, menggunakan metodologi penelitian yang
relevan dan terarah pada pokok permasalahan yang berkaitan dengan bidang studi
mahasiswa. Untuk itu, isi dan penulisannya perlu diatur dengan prosedur tertentu,
termasuk penggunaan bahasa ilmiah dan baku.
Tulisan akademis ini merupakan karya ilmiah yang dihasilkan dari penelitian.
Karena bersifat akademis dan ilmiah, maka penelitian ini harus sesuai dengan sistematika
formal yang berlaku, teknik penulisan yang baku dan sesuai dengan metode berpikir
ilmiah. Di samping itu, tulisan ini juga harus tunduk pada etika akademik dan berpegang
teguh pada prinsip-prinsip kejujuran intelektual. Dengan demikian, suatu karya ilmiah
yang ditulis dapat dipertanggungjawabkan kualitas dan orisinalitasnya.

B. Tujuan
Tujuan penulisan skripsi adalah agar mahasiswa mampu:
a. Menerapkan kemampuan berfikir ilmiah
b. Merumuskan permasalahan serta mencari pemecahan masalahnya
c. Mengomunikasikan secara tertulis dalam bentuk skripsi dan juga lisan dalam
bentuk ujian/sidang skripsi.

1
BAB II
PROPOSAL SKRIPSI

Proses awal yang harus dilalui mahasiswa yang akan melakukan penelitian akhir
berupa skripsi adalah usulan penelitian (UP) atau menyusun proposal. Proposal adalah
rencana penyusunan skripsi yang mendeskripsikan bagian-bagian tertentu tentang skripsi
yang akan dibuat oleh mahasiswa. Proposal ini berfungsi sebagai petunjuk arah mengenai
apa dan bagaimana yang harus dilaksanakan untuk menjawab persoalan yang akan diteliti.
Proposal disusun berdasarkan judul yang telah disetujui sebelumnya oleh Jurusan/Prodi.
Selanjutnya, proposal penelitian ini menjadi bahan acuan penulisan skripsi. Dengan
demikian, isi pokok atau sistematika dalam proposal adalah:
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Batasan Masalah (Kuantitatif), Fokus Penelitian (Kualitatif)
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan
E. Kegunaan (Manfaat) Penelitian
F. Tinjauan Pustaka
G. Penelitian Terdahulu yang Relevan
H. Kerangka Pemikiran
I. Hipotesis (untuk Penelitian kuantitatif)
J. Metodologi
Untuk Penelitian Kuantitatif:
1. Metode Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Instrumen Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
Untuk Penelitian Kualitatif Lapangan:
1. Metode Penelitian
2. Situasi Sosial dan Sampel Teoritis
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Analisis Data
6. Rencana pengujian Keabsahan Data
Untuk Penelitian Pustaka:
1. Metode Penelitian
2. Sumber Data

2
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Teknik Analisis Data
K. Sistematika Penulisan
L. Jadwal Penelitian
M. Daftar Pustaka

Selain ketentuan sistematika di atas, terdapat beberapa ketentuan penulisan


proposal lainnya yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Proposal ditulis menggunakan Bahasa Indonesia.
2. Proposal ditulis dengan huruf Times New Roman, ukuran 12 font, minimal 15
halaman dan maksimal 30 halaman.
3. Menggunakan kertas folio putih polos ukuran A4.
4. Ditulis dengan 1,5 spasi, jilid dengan soft cover warna merah
5. Proposal diajukan kepada Ketua Prodi untuk disetujui dan dilanjutkan ke proses
seminar proposal (sesuai ketentuan).
6. Proposal dijilid dua rangkap, yaitu untuk dua orang penguji

3
BAB III
PENULISAN SKRIPSI

A. Pengertian
Skripsi merupakan salah satu bentuk karya ilmiah yang wajib dikerjakan oleh
mahasiswa Institut Nadhlatul Ulama (INU) Tasikmalaya. Karya ilmiah ini merupakan
salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana (S1). Sebagai
karya ilmiah, skripsi selayaknya disusun dengan menggunakan prosedur, aturan dan
kebenaran yang berlaku dalam dunia keilmuan. Dengan demikian, skripsi harus memenuhi
tiga syarat:
1. Isi skripsi berada dalam ruang lingkup pengetahuan keilmuan.
2. Prosedur kerja menggunakan metode keilmuan.
3. Naskah skripsi memenuhi persyaratan sebagai tulisan ilmiah.
Penelitian untuk skripsi dapat berupa penelitian lapangan (field research) atau
penelitian kepustakaan (library research). Demikian juga dari segi pendekatan
penelitiannya, mahasiswa dapat menggunakan dua pendekatan penelitian, yakni kuantitatif
dan kualitatif, atau menggunakan pendekatan campuran (mix) kuantitatif dan kualitatif.

B. Sistematika Penulisan Skripsi


Sistematika penulisan skripsi yang digunakan di INU Tasikmalaya adalah
sebagai berikut:
1. Sistematika skripsi untuk Field Research (Penelitian Lapangan)
a. Kuantitatif
COVER/SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI
KATA PENGANTAR
ABSTRACT (Bahasa Inggris)
ABSTRAK (Bahasa Indonesia)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretis
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
3. Korelasi
4. Regresi
5. Koefisien Determinasi dan Non Determinasi
E. Operasional Variabel Penelitian
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
B. Hasil dan Pembahasan
1. Variabel X
2. Variabel Y
3. Pengaruh X terhadap Y
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
b. Kualitatif

5
COVER/SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI
KATA PENGANTAR
ABSTRACT (Bahasa Inggris)
ABSTRAK (Bahasa Indonesia)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretis
B. Kerangka Berpikir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Situasi Sosial dan Sampel Teoritis
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
1. Reduksi Data (Data Reduction)
2. Penyajian Data (Data Display)
3. Verifikasi (Conclusion Drawing)
G. Pengujian Keabsahan Data
1. Uji Kredibilitas data (validitas internal)
2. Uji Depenabilitas data (reliabilitas)
3. Uji Transferabilitas (validitas eksternal/generalisasi)
4. Uji Komfirmabilitas (obyektivitas)
H. Operasional Variabel Penelitian

6
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
B. Hasil dan Pembahasan (wajib ada grafik/tabel)
1. Analisis X
2. Analisis Y
3. Analisis X - Y
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
2. Sistematika skripsi untuk penelitian Library Research (studi pustaka)
COVER/SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI
KATA PENGANTAR
ABSTRACT (Bahasa Inggris)
ABSTRAK (Bahasa Indonesia)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoretis
B. Kerangka Berpikir
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

7
A. Ruang Lingkup Penelitian
B. Metode Penelitian
C. Sumber Data
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
F. Operasional Variabel Penelitian
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan Variabel X
B. Pembahasan Variabel Y
C. Analisis X - Y
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
*Sumber Referensi untuk Library Research: 70% artikel jurnal, 30% buku

C. Bagian-Bagian Skripsi
Sistematika skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu: bagian awal, bagian utama, dan
bagian akhir. Berikut dielaborasi masing-masing bagian.
Bagian awal meliputi:
1. Cover/Sampul Luar dan Dalam
Halaman sampul terdiri atas dua jenis, yang pertama adalah sampul depan (luar)
berwarna merah dan sampul dalam. Judul Skripsi dibuat singkat dan jelas
(maksimal 25 kata), dengan spasi 1. Contoh halaman sampul lampiran 1
2. Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi
Pernyataan keaslian tulisan merupakan pernyataan penulis yang menyatakan bahwa
karya tulis ilmiah (Skripsi) yang ditulis merupakan hasil karya tulisnya sendiri
secara sah dengan memenuhi aturan-aturan cuplikan/kutipan karya ilmiah orang
lain secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, dengan
maksimal 35% batas toleransi plagiarism setiap bab. Selain itu, penulis memberikan
hak penuh kepada Program Studi dan INU Tasikmalaya untuk publikasi. Lembar
pernyataan ini ditandatangani di atas materai Rp. 10.000, 00. Contoh pada
Lampiran 2
3. Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing
Contoh pada Lampiran 3

8
4. Lembar Pengesahan Dosen Penguji
Contoh Lampiran 4
5. Kata Pengantar
Kata Pengantar umumnya mengungkapkan tujuan penyusunan Skripsi, ucapan
terima kasih, harapan-harapan, serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis.
Nama-nama yang disebutkan pada kata pengantar harus lengkap tidak boleh
menggunakan nama panggilan, sapaan, nama julukan, alias atau lainnya yang
kurang sopan. Contoh lampiran 5
6. Abstrak
Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Abstrak ini merupakan ringkasan dari laporan akhir dan ditulis dalam satu spasi,
maksimum satu halaman. Adapun sistematika Abstrak adalah sebagai berikut:
Paragraf I : Latar Belakang Masalah
Paragraf II : Tujuan Penelitian
Paragraf III : Kerangka Berpikir
Paragraf IV : Metodologi Penelitian
Paragraf V : Kesimpulan
Contoh pada Lampiran 6
7. Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi
skripsi dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab
atau sub bab. Di dalam daftar isi tertera urutan judul bab; judul sub bab; judul anak
sub bab disertai dengan nomor halamannya. Contoh pada Lampiran 7.
8. Daftar Tabel
Jika dalam Skripsi terdapat lebih dari dua tabel, perlu adanya daftar tabel yang
dibuat dalam halaman tersendiri yaitu pada halaman Daftar Tabel. Judul Daftar
Tabel diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan diletakan di tengah atas
dan diberi nomor yang terdiri dari dua digit yang ditulis sesuai sub bab. Jarak
pengetikan judul tabel yang lebih dari satu baris diketik 1 spasi. Contoh pada
Lampiran 8.
9. Daftar Gambar
Halaman Daftar Gambar memuat daftar gambar dan ilustrasi. Cara penulisan pada
halaman daftar gambar seperti daftar tabel. Contoh pada Lampiran 9.
10. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat lampiran baik berupa tabel maupun gambar. Cara
penulisan/pengetikan pada daftar lampiran dibuat berurutan. Contoh pada Lampiran
10.

9
Sementara, untuk bagian utama meliputi:
1. Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama Skripsi yang mengantarkan pembaca untuk dapat
menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu
dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat:
a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah mengungkapkan alasan-alasan mengapa masalah
tersebut diteliti sebagai kajian dalam skripsi. Permasalahan harus jelas terungkap
melalui argumentasi (teoritis) dan fakta (empiris) mengapa Skripsi tersebut
ditulis. Penyusunan latar belakang masalah setidak-tidaknya dapat dilakukan
melalui dua pendekatan:
1) Diawali dari pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik.
2) Diawali dari dunia empiris ke arah teoritis.
Dalam latar belakang harus ada problem atau gap dan ada gagasan untuk
menyelesaikan pemasalahan (urgensi penelitian) yang kemudian menjadi judul
penelitian. Pada bagian ini mahasiswa berusaha memetakan konsep dan
mengklasifikasikan secara sistematis prinsip-prinsip atau spirit baik berupa ayat
Al-Qur‟an, hadits maupun sumber ijtihad keislaman lainnya, undang-undang
ataupun pendapat para ahli ke dalam tema yang dikehendaki.
Komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam latar belakang adalah
gejala tentang permasalahan yang akan diteliti, relevansi dengan bidang
keilmuan/keProdian dan keserasian pendekatan metodologi yang digunakan.
Dalam penulisannya harus disertakan data-data pendukung.
b. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
Dalam identifikasi masalah pada penelitian kuantitatif, mahasiswa harus
mengidentifikasi faktor-faktor atau variabel independen yang menyebabkan
variable dependen bermasalah. Semua masalah dalam objek, baik yang akan
diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukaka. Untuk
mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti perlu melakukan studi
pendahuluan terhadap objek yang diteliti. Identifikasi masalah dinyatakan dalam
kalimat negatif, bukan kalimat pertanyaan. Misal: “Motivasi kerja karyawan
rendah.”
Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya
penelitian dapat dilakukan lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang
diidentifiaksikan akan diteliti. Untuk itu, maka peneliti memberi batasan pada
variabel apa saja yang akan diteliti serta bagaimana hubungan variabel satu
dengan variabel yang lain.

10
c. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ada dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitaif,
fokus penelitian disebut batasan masalah. Karena adanya keterbatasan, baik
tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka
peneliti tidak perlu melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada
objek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan fokus. Penentuan
fokus penelitian berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman, referensi,
dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dipandang ahli.
d. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertanyaan penelitian yang jawabannya dicarikan
melelui penelitian. Rumusan masalah pada penelitian kuantitatif menanyakan
tentang variabel-variabel (kuantitatif) yang akan diteliti. Rumusan masalah
merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada objek yang
diteliti.
e. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan
membuktikan pengetahuan. Selain itu, tujuan penelitian berkaitan erat dengan
rumusan masalah yang dituliskan.
f. Manfaat Penelitian
Poin ini merupakan dampak dari tercapainya tujuan. Kegunaan hasil penelitian
ada dua hal yaitu:
1) Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis.
2) Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah
yang ada pada objek yang diteliti.
g. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penelitian terdahulu adalah penelitian yang pernah dilakukan dan relevan
dengan tema penelitian. Selain itu, perlu dituliskan persamaan dan perbedaan
antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan untuk
menunjukkan bahwa permsalahan yang akan diteliti belum terpecahkan secara
memuaskan. Penelitian terdahulu dibatasi pemakaiannya yaitu memakai hasil
penelitian yang dilakukan pada 5 tahun ke belakang dan minimal mencantumkan
3 penelitian terdahulu. Bagian ini ditulis dalam bentuk narasi.
2. Tinjauan Pustaka
a. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka memuat teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk
menjelaskan tentang variabel atau objek yang akan diteliti, serta sebagai dasar
untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan
atau hipotesis (jika ada) dan menyusun instrumen penelitian. Tinjauan pustaka

11
juga diperlukan untuk menyusun kerangka pemikiran. Terdapat tiga kriteria
terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, yaitu
relevansi, kemutakhiran, dan keaslian
b. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan sintesis dari teori-teori yang digunakan dalam
penelitian sehingga mampu menjelaskan secara operasional variabel yang
diteliti, menunjukkan hubungan antarvariabel yang diteliti dan mampu
membedakan nilai variabel pada berbagai populasi.
Kerangka pemikiran pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari kinerja
teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian masalah
yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dapat disajikan dalam bentuk bagan dan
deskripsi kualitatif (gabungan keduanya).
c. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara yang diturunkan dari teori dan didukung
oleh asumsi dan premis yang mampu menjelaskan dan menunjukkan masalah
penelitian, menjelaskan variabel-variabel yang akan diuji, pedoman untuk
memilih metode analisis data, dan dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
Hipotesis juga merupakan suatu pernyataan yang masih harus diuji
kebenarannya secara empirik berdasarkan data yang dikumpukan. Titik tolak
untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah. Dengan kata lain,
hipotesis merupakan dugaan sementara atas suatu hubungan, sebab akibat dari
kinerja variabel yang perlu dibuktikan kebenarannya.
3. Metodologi Penelitian
a. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam ruang lingkup penelitian lapangan, diperlukan adanya penekanan
batasan lokasi (kota, daerah, instansi, desa, laboratorium, dan sebagainya). Hal
lain yang ada pada bagian ini (terlebih pada penelitian kepustakaan) adalah
menyebutkan variabel-variabel yang dibahas. Hal ini sangat diperlukan agar
peneliti tidak keluar dari wilayah yang diteliti dan akan sangat berguna bagi
para pemula.
b. Metode Penelitian
Metode penelitian mejelaskan mengenai metode yang akan digunakan dalam
penelitian. Ada beberapa ketentuan dalam menggunakan metode penelitian,
diantaranya adalah:
1) Menentukan satu jenis metode yang cocok untuk penelitian yang akan
dilakukan;
2) Memberikan penjelasan terhadap metode yang dikutip dari beberapa
sumber atau memberikan alasan menggunakan metode tersebut; dan

12
3) Manfaat menggunakan metode tersebut dan alasan mengambil atau
menggunakan metode tersebut. Metode yang digunakan apakah metode
penelitian kuantitatif survey, eksperimen, atau yang lainnya.
Untuk penelitian kualitatif, kemukakan mengapa menggunakan kualitatif. Pada
umumnya alasan yang digunakan yaitu karena permasalahan belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data
pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif
dengan instrumen seperti tes dan kuesioner. Selain itu, peneliti bermaksud
memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis dan
teori.
c. Populasi dan Sampel/ Situasi Sosial dan Sampel Teoritis
Dalam penelitian kuantitaif perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat
digunakan sebagai sumber data. Jika penelitian menggunakan sampel, maka
sampel yang diambil harus representatif. Sampel yang representatif dapat
diambil dari populasi secara random. Pada bagian ini perlu dikemukakan
teknik pengambilan sampel yang digunakan. Teknik pengambilan sampel
dengan cara:
1) Probability sampling yang mencakup: simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified
random sampling, dan area (cluster) sampling (sampling menurut daerah),
2) Non-probability sampling, terdiri atas: sampling sistematis, sampling
kuota, sampling incidental, purposive sampling, sampling jenuh, snowball
sampling, dan sensus.
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi karena
penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial
tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, tetapi
ditransferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki kesamaan
dengan situasi sosial pada kasus yang dipelajari. Istilah yang digunakan yaitu
“Social Situation”atau situasi sosial yang terdiri atas tiga elemen, yaitu:
tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi
secara sinergis. Sampel pada penelitian kualitatif bukan dinamakan responden,
tetapi sebagai narasumber, partisipan, atau informan. Sampel pada penelitian
ini disebut dengan “Sampel Teoritis”, bukan sampel statistik.
d. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala (kuantitatif) diperlukan
instrumen penelitian untuk mengukurnya. Jumlah instrumen yang akan
digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Pada poin ini perlu

13
dikemukakan juga skala pengukuran yang ada pada setiap jenis instrumen,
prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument utama adalah peneliti
sendiri. Untuk itu, perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen
penelitian.
d. Sumber Data
Sumber data terbagi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
ialah data yang diperoleh seorang peneliti langsung dari sumbernya (dari objek
penelitian), misalnya data yang diperoleh melalui wawancara, observasi,
angket, dan sebagainya. Adapun data sekunder ialah data yang diperoleh
seorang peneliti secara tidak langsung dari sumbernya (objek penelitian),
melainkan melalui sumber lain, seperti buku-buku teks, jurnal, majalah, koran,
dokumen, peraturan perundangan, dan sebagainya.
Untuk penelitian hukum normatif, sumber data dapat diperinci menjadi tiga
macam, yaitu:
1) Bahan Hukum Primer, ialah bahan-bahan hukum yang mempunyai
kekuatan mengikat secara yuridis, yang terdiri dari: a) Norma Dasar
(Pancasila); b) Peraturan Dasar: Batang Tubuh UUD, Tap MPR; c)
Peraturan Perundang-undangan; d) Hukum yang tidak dikodifikasi:
hukum adat, hukum Islam; e) Yurisprudensi; f) Traktat.
2) Bahan Hukum Sekunder, ialah bahan-bahan yang erat kaitannya dengan
bahan hukum primer dan dapat membantu menganalisis dan memahami
bahan hukum primer, seperti RUU, peraturan perundang-undangan yang
tidak berlaku, hasil karya ilmiah para sarjana, hasil-hasil penelitian,
jurnal, dan lain-lain.
3) Bahan Hukum Tertier, berupa komplementer untuk bahan hukum
sekunder dan primer, seperti Kamus Hukum, ensiklopedi, indeks, dan
bibliografi.
e. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai sumber
dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada
setting alamiah (natural setting) pada laboratorium dengan metode
eksperimen, dll.
Pada penelitian kuantitatif, di bagian ini perlu dikemukakan teknik
pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga betul-betul didapat data
yang valid dan reliabel. Untuk mendapatkan data yang lengkap dan objektif
penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan. Namun, jangan semua teknik
pengumpulan data (angket, observasi, wawancara) dicantumkan kalau

14
sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Konsekuensi dari mencantumkan ketiga
teknik pengumpulan data itu yaitu setiap teknik pengumpulan data yang
dicantumkan harus disertai datanya.
Pada penelitain kualitatif teknik pengumpulan data yang utama adalah
observasi participan, wawancara mendalam studi dokumentasi, dan gabungan
ketiganya atau triangulasi. Perlu dikemukakan kalau teknik pengumpulan
datanya misal dengan observasi, maka perlu dikemukakan apa yang
diobservasi, kalau wawancara, kepada siapa akan melakukan wawancara. Bila
dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sekunder.
Teknik pengumpulan data pada penelitian kepustakaan (library research)
dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan (data-data)
penelitian yang termasuk kategori sumber data, sebagaimana dijelaskan di
atas.
f. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian diarahkan untuk
menjawab rumusan masalah. Selain itu, pada penelitian kuantitatif diarahkan
untuk menguji hipotesis penelitian. Teknik analisis data menggunakan
beberapa tahapan, yaitu: a) uji validitas, b) uji reliabilitas, c) korelasi, d)
regresi, dan e) koefisien determinasi dan non determinasi.
Sementara itu, Teknik analisis data pada penelitian kualitatif tahapannya yaitu:
a) reduksi data, b) data display, dan c) verification. Selain itu, mencantumkan
uji keabsahan data yang terdiri atas: a) uji kredibilitas data (validitas internal),
b) Uji depenabilitas (reabilitas) data, c) uji transferabilitas (validitas
eksternal/generalisasi), d) uji konfirmabilitas (objektivitas)
Untuk penelitian kepustakaan (library research), data yang telah terkumpul
diinventarisasi, diklasifikasi, kemudian dianalisis secara mendalam dengan
cara menggali asas, nilai, serta norma pokok yang terkandung di dalamnya.
Untuk penelitian hukum normatif, langkah selanjutnya adalah melakukan
cross-check dengan peraturan perundang-undangan yang lain, untuk
menemukan taraf sinkronisasinya. Biasanya, analisis data tersebut dilakukan
secara kualitatif melalui penelaahan logika berpikir secara deduktif.
g. Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional variabel merupakan pendefinisian dari serangkaian
variabel yang digunakan dalam penelitian. Hal ini dipandang perlu agar ada
kesamaan makna atas suatu variabel yang mungkin mempunyai makna ganda.
Pendefinisian variabel-variabel dilakukan sampai dengan kemungkinan
pengukuran dan cara pengukurannya.

15
4. Hasil dan Pembahasan
Poin-poin yang perlu dicantumkan pada bab IV meliputi:
a. Gambaran Umum Objek Penelitian
Dalam bagian ini yang ditampilkan adalah data-data objek penelitian yang
menunjang permasalahan yang diperoleh dari penelitian dan akan bermuara
pada tahap analisis. Disamping itu, juga diperlukan adanya tampilan informasi
yang bersifat umum, serta beberapa catatan penting tentang informasi, termasuk
sumber informasinya.
b. Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian berupa data dan uraiannya serta pembahasan yang tidak dipisah
menjadi sub judul tersendiri. Bab ini harus menjawab rumusan masalah yang
telah ditetapkan dalam pendahuluan. Data penelitian dapat disajikan dalam
beberapa bentuk, misalnya: tabel, gambar, grafik, peta atau foto, dan
ditempatkan sedekat-dekatnya dengan uraian mengenai data tersebut serta
pembahasannya. Bentuk-bentuk data dipilih yang paling informatif. Setiap data
yang ditampilkan di dalam uraian ataupun lampiran harus dinyatakan/dijelaskan
dalam bentuk kalimat. Pembahasan tentang hasil yang diperoleh dapat berupa
penjelasan teoritas baik secara kualitatif, kuantitatif, ataupun statistik. Pustaka
atau literatur yang disertakan untuk mempertegas hasil penelitian dapat berupa
fakta yang hasilnya mirip, atau bahkan yang bertolak belakang dengan hasil
yang diperoleh, dan harus disertai dengan penjelasan teoritis yang mendukung.
5. Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian.
a. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil
penelitian pada pembahasan untuk menjawab rumusan masalah secara singkat
dan jelas, atau untuk membuktikan kebenaran hipotesis, jika ada, sekaligus
untuk menjawab tujuan penelitian.
b. Saran
Saran ditujukan kepada para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin
melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan atau
kepada pengguna hasil penelitian dalam rangka pemanfaatan penelitian.

Bagian akhir dari skripsi memuat hal-hal yang mendukung atau terkait erat
dengan uraian yang terdapat pada bagian utama skripsi. Isi yang perlu ada pada bagian
akhir ini adalah:

16
1. Daftar Pustaka
Setiap judul buku, artikel, jurnal, dan pustaka lainnya yang sudah dipublikasikan
dan sudah dikutip dalam menyusun skripsi harus ditulis dalam daftar pustaka.
2. Daftar Lampiran
Pada bagian ini disajikan keterangan atau hal-hal tambahan yang diperlukan dalam
penyusunan skripsi. Lampiran-lampiran yang umum dimasukkan dapat berupa
tabel, gambar seperti perhitungan atau hal-hal lainnya yang relevan dengan
penulisan skripsi. Setiap lampiran harus mempunyai judul.
3. Daftar Riwayat Hidup
Pada bagian ini memuat biodata penulis mencakup foto (resmi) nama lengkap,
tempat tanggal lahir, alamat, agama, no Hp, riwayat pendidikan, pengalaman
organisasi, dan pengalaman bekerja. Selain itu, dilengkapi foto resmi peneliti yang
diletakkan di sebelah kiri atas.

17
BAB IV
TEKNIK PENULISAN SKRIPSI

A. Ketentuan Penulisan
1. Tebal Skripsi.
Tebal skripsi minimal 75 halaman (tidak termasuk lampiran) dan maksimal tidak
terbatas.
2. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang dipakai dalam penulisan skripsi adalah bahasa Indonesia baku dengan
gaya bahasa keilmuan yang bercirikan antara lain:
a. Berpedoman pada Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
b. Penulisan skripsi harus menggunakan bahasa baku (formal), yaitu bahasa yang
tidak berbelit-belit, sistematis dan logis serta mudah dapat dipahami.
c. Penggunaan kata dan istilah harus mengacu pada Kamus Umum Bahasa
Indonesia atau kamus lain yang relevan dan otoritatif.
d. Kalimat dan paragraf tidak terlalu panjang. Setiap paragraf tidak kurang dari tiga
kalimat.
e. Format dan tata cara penulisan harus konsisten.
f. Tanda baca seperti titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, tanda persen,
tanda penghubung, garis miring dan lainnya harus mengikuti pedoman ejaan
bahasa Indonesia yang disempurnakan.
g. Untuk penulisan kata atau kalimat Arab yang belum diadopsi ke dalam bahasa
Indonesia, digunakan sistem transliterasi yang baku dan dimiringkan.
3. Sumber referensi minimal 20 sumber dari berbagai sumber dengan cakupan 20%
bersumber dari buku (buku digital atau buku printout) dan sisanya bisa dari sumber
lain, seperti artikel jurnal, website.
4. Cover skripsi dibuat dari kertas tebal (hard cover) dengan warna merah
5. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah kertas putih jenis HVS 80 gram
ukuran A4 (210 mm x 297 mm).
6. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran huruf (font
size) 12. Untuk penulisan huruf arab menggunakan tradisional Arabic atau
sejenisnya dengan font 18-20 . Khusus untuk penulisan Bab menggunakan huruf
kapital yang tebal diletakkan di tengah-tengah kertas (aligment center). Sementara
itu, sub bab dan sub sub bab ditulis dengan huruf kapital pada huruf awal setiap
kata kecuali kata penghubung (konjungsi) tidak menggunakan huruf capital
diletakkan sebelah kanan. Penulisannya ditebalkan (Bold).

18
7. Batas pengetikan (Margins)
a. Batas Atas/Top Margin = 3 cm.
b. Batas Bawah/Bottom Margin = 4 cm.
c. Batas Kiri/Left Margin = 4 cm.
d. Batas Kanan/Right Margin = 3 cm.
e. Batas Header = 2 cm.
f. Batas Footer = 2 cm.
8. Spasi dan Paragraf
a. Penulisan skripsi dari Bab I sampai Bab V adalah 2 spasi.
b. Abstrak
1) Abstrak merupakan ringkasan skripsi ditulis tidak lebih dari satu halaman.
2) Ditulis dengan spasi antarparagraf satu (single spacing)
3) Disertai kata kunci. Biasanya jumlah kata kunci yang ditulis adalah 3 sampai
5 kata.
4) Penulisan bahasa asing dicetak miring.
5) Terdiri dari lima paragraf dengan masing-masing paragraf memuat beberapa
informasi tertentu:
a) paragraf pertama memuat latar belakang masalah
b) paragraf kedua memua tujuan penelitian
c) paragraf ketiga berisi tentang kerangka berpikir
d) paragraf keempat memuat tentang metodologi penelitian
e) paragraf kelima memuat hasil atau kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian yang sudah dilakukan.
6) Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris, dengan format penulisan atau isi tulisan abstrak yang serupa.
c. Kata Pengantar skripsi ditulis 1,5 spasi.
d. Awal Paragaraf (paragraph ideantation) atau alinea baru diketik menjorok 1 tab
atau 7 ketukan dari kiri.
9. Penomoran Halaman (Page Numbers)
a. Penomoran halaman bagian awal skripsi diletakkan di bagian bawah tengah
(bottom-centre) dengan menggunakan angka Romawi kecil (i, ii,iii, iv, dan
seterusnya).
b. Penomoran halaman bagian isi dan bagian akhir skripsi diletakkan dibagian
bawah kanan dengan angka 1, 2, 3 dan seterusnya, kecuali pada setiap halaman
pertama Bab. Penomoran pada halaman pertama/awal setiap Bab diletakkan di
bagian bawah tengah.
10. Numbering Bab, Sub Bab dan Sub dari Sub Bab.
a. Penomoran Bab menggunakan angka Romawi besar (I, II, III, dst).

19
b. Penomoran sub bab menggunakan Huruf Besar (A, B, C, dst).
c. Penomoran sub dari sub bab menggunakan angka (1, 2, 3, dst).
d. Jika di dalam sub dari sub bab masih terdapat perincian, penomoran
menggunakan huruf latin kecil (a, b, c, dst).
e. Apabila di dalam perincian tersebut masih terdapat perincian, penomoran
menggunakan angka yang diberi tanda kurung tutup 1), 2), 3), dst.
Secara lebih detail penjelasan penomoran Bab, sub bab, dan sub dari sub bab
dapat dilihat pada contoh di bawah ini :
BAB I
PENDAHULUAN

A. Sub Bab
1. Sub dari sub bab
a. Rincian sub dari sub bab
1) ........................................................
a) ..................................................

11. Pengetikan naskah pada setiap alinea ditulis sejajar dengan judul sub bab atau sub
dari sub bab.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Memperhatikan adanya tingkat kesulitan yang cukup signifikan dalam
usahameningkatkan kedisiplinan mahasiswa, terutama yang berhubungan denganberpakaian rapi
berkerah dan harus bersepatu ............... dst.
Dst .............

12. Huruf Kapital (besar)


Penulisan huruf kapital (besar) ditulis pada setiap:
a. Bab dan judul bab.
b. Setiap huruf awal dalam kalimat pada sub bab, kecuali "dan", “yang", dan yang
sejenis (kata sambung )
c. Setiap huruf awal dalam kalimat pada judul tabel, judul gambar, dan judul
lampiran, kecuali kata sambung
d. Kata yang menunjukkan “nama”, seperti nama orang, tempat, dll
13. Penulisan Terjemahan
a. Terjemahan Al-Qur'an, hadis dan teks-teks asing ditulis miring/ italic.
Terjemahan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip ganda ("), berspasi satu
serta tidak perlu menuliskan "artinya".

20
b. Khusus untuk Al-Qur'an diberi keterangan surat dan ayat diakhir terjemah
seperti ini, (Q.S. Al-Baqarah [2]:30) dan untuk hadis diberi keterangan
perawinya, (H.R. Bukhari).
c. Setiap terjemahan Al-Qur'an dan hadis atau teks-teks asing yang panjang ditulis
secara menjorok rata dengan satu kali TAB. Contoh:
"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh
saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara
orang-orang yang merugi." (Q.S. Al-Ma'idah [5]:30).

d. Potongan ayat yang tidak lengkap menggunakan tanda elipsis "titik tiga"(... ) dan
di akhiri tanda titik. Jadi, ada empat titik (...[.]).
14. Kutipan
Sebagai suatu kajian yang bersifat analitis dan kritis, karya ilmiah sangat
membutuhkan kutipan-kutipan. Paling tidak ada dua fungsi kutipan. Pertama,
sebagai bukti keterbukaan dan kejujuran ilmiah seorang peneliti/penulis. Kedua,
kutipan juga dibutuhkan sebagai konfirmasi bagi yang melakukan penelitian
dalam rangka pengayaan analisis. Kutipan ada dua macam:
a. Kutipan langsung
Yaitu kutipan yang sama persis dengan sumber asli, baik dari segi struktur
kalimat maupun tanda baca yang digunakan. Kutipan langsung harus
mengikuti aturan sebagai berikut:
1) Kutipan tidak boleh melebihi satu halaman.
2) Kutipan digunakan hanya untuk hal-hal yang penting saja seperti arti bahasa,
definisi, komentar, atau pendapat pakar.
3) Kutipan yang panjangnya kurang dari 6 baris ditulis dua spasi, diberi tanda
petik rangkap pada awal dan akhir kutipan dan dimasukkan ke dalam teks,
dan diberi nomor kutipan, yaitu dengan pola catatan kaki (foot note).
4) Kutipan yang panjangnya enam baris lebih diketik satu spasi (untuk huruf
latin) tanpa tanda petik rangkap di awal dan akhir kutipan dan ditulis
menjorok (dengan TAB), begitu seterusnya pada awal-awal baris.
5) Kutipan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis ditulis dengan huruf Arab
sebagaimana aslinya, khusus untuk ayat-ayat Al-Qur'an perlu disebutkan
nama dan nomor surat serta nomor ayat yang dikutip dan dituliskan di antara
tanda kurung. Sedangkan kutipan hadis harus dilengkapi dengan sanad dan
perawinya.
6) Anotasi atau keterangan pendek dapat disisipkan sesudah kata-kata ungkapan
kalimat yang diberi keterangan itu, dituliskan di antara tanda kurung atau dua

21
tanda pisah. Apabila anotasi itu sampai mencapai satu baris atau lebih
dituliskan sebagai catatan kaki.
7) Kalimat elipsis adalah kalimat yang bagiannya ada yang dibuang. Kutipan
yang berbentuk kalimat elipsis dimasukkan dalam bagian teks karya tulis dan
diberi tanda titik tiga (...) baik di awal, di tengah maupun di akhir.

b. Kutipan tidak langsung


Yaitu kutipan yang didasarkan pada ide atau pokok pikirannya saja. Aturan
penulisan kutipan tidak langsung biasanya mengikuti aturan sebagai berikut :
1) Kutipan ini dapat berbentuk saduran, ringkasan, atau kesimpulan.
2) Kutipan tidak perlu diberi tanda petik.
3) Pokok pikiran yang dikutip ditulis seperti teks biasa dengan menyebut sumber
rujukannya, dan catatan pengutipannya diletakkan di bagian akhir kutipan.
4) Sumber kutipan harus merujuk pada tulisan atau pandangan pakar atau ilmuan
yang ahli dalam bidangnya. Sumber kutipan bukan berupa buku daras untuk
para pelajar SD, SMP dan SMU, meskipun subtansinya sama.
5) Untuk memberi bobot akademik dan sebagai bukti penguasaan bahasa
dianjurkan memuat minimal dua sumber/ buku yang berbahasa Arab atau
berbahasa Inggris yang terkait dengan pokok bahasan, tidak termasuk kamus
atau ensiklopedia.
6) Kutipan dapat pula bersumber dari situs internet dengan mencantumkan nama
situs, tanggal akses, dan menunjukkan print outnya secara lengkap (bila
diperlukan).
15. Catatan Kaki (footnote).
Untuk rujukan dalam skripsi gunakanlah catatan kaki (footnote) bukan
innote (catatan perut) atau endnote (catatan akhir). Catatan kaki adalah catatan
pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber suatu kutipan,
pendapat, pandangan, atau teori mengenai masalah tertentu yang dijelaskan dalam
teks. Catatan kaki juga berfungsi sebagai penjelasan ekstra (tambahan) yang berisi
komentar, kritik, dan informasi lain yang dianggap penting, tetapi tidak dapat
dinarasikan dalam teks. Penulisan catatan kaki bisa menggunakan aplikasi
Mendeley dengan Turobian style. Adapun penulisan catatan kaki (footnote) secara
manual mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a. Nomor catatan kaki ditempatkan di dalam teks dengan angka secara berurutan,
yang diletakkan setengah spasi di atas akhir kata atau kalimat yang
dikehendaki.
b. Nomor catatan kaki dengan catatan kakinya harus berada dalam satu halaman
yang sama.

22
c. Jarak antara baris di dalam catatan kaki adalah satu spasi.
d. Penulisan catatan kaki pada baris pertama, dimulai pada ketukan keenam dari
garis margin kiri. Sedangkan baris kedua tetap pada margin yang telah
ditentukan.
e. Ukuran huruf pada catatan kaki adalah 10.
f. Ketentuan penulisan catatan kaki: Nama Penulis, Judul buku, Tempat Terbit,
Penerbit, Tahun Terbit dan halaman.
g. Untuk menghindari pengulangan pada catatan kaki digunakan sejumlah
ketentuan sebagai berikut: menuliskan ulang nama penulis, judul buku dan
halaman. Ibid., Op., Cit., dan Loc., Cit., tidak lagi digunakan.
Berikut disajikan pola penulisan catatan kaki berdasarkan jumlah penulis,
model karya yang ditulis dan sistem penulisan entri awal, serta penulisan entri jika
digunakan kembali.
a. Sumber dari buku
1) Jika ditulis oleh satu orang penulis, ketentuan penulisannya adalah: nama
pengarang (nama pertama, nama tengah, nama akhir) koma, judul buku
(dicetak miring) koma, tanda kurung buka, tempat penerbitan, titik dua,
penerbit, koma, tahun terbit, tutup kurung, koma, h. (halaman), titik, nomor
halaman, titik.
Contoh:
1
Ahmad Rodoni, Analisis Teknikal dan Fundamental pada Pasar
Modal, (Jakarta: CSES, 2005), h.6.

2) Jika ditulis oleh dua orang penulis


Contoh:
2
Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari’ah,
(Jakarta : Zikrul Hakimi, Jakarta, 2008), h. 51

3) Jika ditulis oleh tiga orang (atau lebih) penulis, maka urutannya sama seperti
penulisan oleh satu orang pengarang atau dua orang pengarang. Namun, pada
penulisan pengarang setelah nama pengarang dituliskan „et al.‟atau „dkk.‟
1
Niswonger et al., Prinsip-prinsip Akuntansi, (Jakarta: Erlangga,
1999), h. 67

4) Jika sumber tersebut digunakan lagi pada kutipan selanjutnya, maka ketentuan
penulisannya tidak ditulis lengkap, tetapi hanya menuliskan nama pengarang,
judul buku, halaman, dan nomor halaman.
Contoh:

23
3
Ahmad Rodoni, Analisis Teknikal dan Fundamental pada Pasar
Modal, h. 54.

b. Buku Terjemahan
Penulisan foot note untuk buku terjemahan ketentuannya adalah: nama penulis
asli, judul buku (dimiringkan), penerjemah, tanda kurung buka, kota terbit, titik
dua, penerbit, koma, tahun terbit, tanda kurung tutup, koma, dan nomor
halaman.
Contoh:
¹Abdullah Muhammad Enan, Biografi Ibn Khaldun, Terj. Machnun
Husein, (Jakarta: Zaman, 2013), h. 58.

c. Ulasan Buku
Contoh:
3
Nugroho Rubiyanto, "Kegagalan Modernisme," Jurnal Ulumul Islam
3, no. 4 (September 1997): h. 34-46, review buku

d. Surat Kabar/Koran
Ketentuan penulisan foot note dari artikel pada umumnya yaitu: nama pengarang
(nama pertama, nama tengah, nama akhir), koma, judul artikel diapit dengan
tanda kutip, koma, nama koran, koms, tanggal terbit, koma, nomor halaman,
titik.
Contoh:
7
Ahmad Rodoni, "Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah,"
Republika, 11 November 2009, h. 4.
8
”Pendidikan untuk Generasi Milenial”, Republika, 11 November 2009,
h. 10.
e. Majalah
Penulisan footnote dari majalah, pada dasarnya ketentuannya sama seperti
penulisan sumber dari surat kabar.
1) Artikel dalam majalah mingguan
Contoh:
10
Ahmad Rodoni, “Peluang Usaha Online”, Republika, 12 Maret 2020,
h.21.

2) Artikel dalam majalah bulanan


Contoh:

24
4
Aqib Suminto, “Pan Islam dan Kolonial Belanda di Indonesia”,
Panji Masyarakat, No.452 tahun XXVI, Desember 1984, h. 35.

f. Skripsi, Tesis, Disertasi


Contoh:
13
Wisudowati Ayu Sugito, "Analisis Motivasi Di Balik Stock Split Dan
Reverse Stock Split: Pembuktian Pada Likuiditas Dan Return Saham (Skripsi S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2009), h. 14.
g. Jurnal
Ketentuan penulisannya adalah nama penulis, judul jurnal (dituliskan diantara
tanda petik dengan ditulis cetak miring), nama jurnal beserta volume dan nomor
jurnal, tahun terbit, nomor halaman.
Contoh:
13
Andi Kusumo, “Struktur Vegetasi Kawasan Hutan Alam dan Hutan
Rerdegradasi di Taman Nasional Tesso Nilo”, Jurnal Lingkungan Vol. 14
No.07, 2006, h. 2.

Jika jurnal tersebut dari internet, maka harus menambahkan URL jurnal
dan tanggal pengaksesan jurnal.
Contoh:
13
Andi Kusumo, “Struktur Vegetasi Kawasan Hutan Alam dan Hutan
Rerdegradasi di Taman Nasional Tesso Nilo”, Jurnal Lingkungan Vol. 14
No.07, http://lingkungan.net/jurnalstrukturvegetasi. 7 Juli 2019.

h. Internet
Ketentuan penulisan footnote dari internet, yaitu: nama penulis, Judul Tulisan,
diakses dari (alamat website), pada tanggal (tanggal website diakses), pukul
(waktu website diakses).
Contoh:
14
Nurul Qibtiyah, “Konsep Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan”,
diakses dari https://kalbar.kemenag.go.id/id/opini/konsep-manajemen-mutu-
terpadu-pendidikan, pada 24Februaru 2021 pukul 14.55.

16. Penyajian Tabel, Gambar dan Lampiran


Ketentuan penyajian tabel:
a. Nomor dan judul ditulis di atas tabel di tengah atas, simetris dengan tabel
tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut), titik,
kemudian judul tabel.

25
b. Untuk penomoran tabel, disesuaikan dengan pada bab berapa tabel tersebut
berada dan ditulis secara berurutan, misalnya Tabel. 2.5. artinya tabel ke 5 di
Bab 2.
c. Apabila judul tabel lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar
dengan judul tabel tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris
kedua adalah 1 spasi.
d. Apabila terdapat sumber tabel, maka sumber tabel tersebut ditulis di bagian
bawah tabel sejajar dengan tabel dari sebelah kiri.
e. Setiap awal kata pada judul tabel ditulis dengn huruf besar kecuali kata
sambung.
17. Ketentuan penyajian gambar
a. Nomor dan judul ditulis di atas, tengah, simetris (justify) dengan gambar
tersebut. Ketentuannya adalah nomor (bab, kemudian nomor urut),
titik,kemudian judul gambar.
b. Untuk penomoran gambar, disesuaikan dengan pada bab berapa gambar
tersebut berada dan ditulis secara berurutan, misalnya gambar ke-12 di Bab IV
c. Apabila judul gambar lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar
Gambar. 4.12
Alur Kesulitan Memaksa Mahasiswa Disiplin
dengan judul gambar tersebut, di mana spasi antara baris pertama dengan baris
kedua adalah 1 spasi.
d. Apabila terdapat sumber gambar, maka sumber gambar tersebut ditulis setelah
judul gambar.
e. Setiap awal kata pada judul gambar ditulis dengan huruf besar kecuali kata
sambung.
18. Ketentuan penyajian lampiran :
a. Nomor dan judul ditulis di atas lampiran di sebelah kiri, sejajar dengan
lampiran tersebut.
b. Khusus untuk nomor lampiran, ditulis secara berurutan tanpa nomor bab,
misalnya:
Lampiran 9: Jumlah Mahasiswa pada Tahun 2021
c. Apabila judul lampiran lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis sejajar
dengan judul lampiran tersebut dengan spasi antara baris pertama dengan baris
kedua adalah 1 spasi.
d. Setiap awal kata pada judul lampiran ditulis dengan huruf besar kecuali kata
sambung.
19. Penulisan Daftar Pustaka

26
Daftar Pustaka merupakan rangkuman sumber-sumber bacaan yang digunakan
dalam suatu tulisan. Sumber kepustakaan diupayakan bersumber pada buku-buku
edisi terbaru (5 tahun terakhir), artikel jurnal. Penulisan daftar Pustaka, dianjurkan
menggunakan aplikasi Mendeley dengan Style Modern Humanities Researd
Association 3rd. Adapun penulisan daftar Pustaka secara manual adalah sebagai
berikut :
a. Daftar pustaka diurut berdasarkan huruf abjad nama pengarang.
b. Untuk setiap huruf abjad yang sama, diurutkan lagi berdasarkan huruf kedua
atau seterusnya dari huruf pertama nama pengarang.
Contoh : Hamdan, Ahmad. ............
Hamid, Ripaldi. ...............
c. Ketentuan penulisan daftar pustaka secara berurutan yaitu ;
1) Nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda
koma (,) setelah itu cantumkan nama depan dan tengah penulis buku
tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih,
hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan
seterusnya berada setelahnya dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika
pada buku tersebut nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar
pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan.
2) Tahun terbit kemudian titik.
3) Judul buku, ditulis dengan huruf miring (Italic), kemudian titik.
4) Edisi buku dan cetakan ke berapa (jika ada), kemudian tanda titik.
5) Nama daerah tempat percetakan, kemudian tanda titik dua.
6) Percetakan, kemudian tanda titik.
Penulisan daftar pustaka bisa dibedakan berdasarkan sumbernya, yaitu:
1) Buku
Contoh:
Yogaswara, Yogi. 2000. Teknik Menulis Cerita Anak. Bandung: CV Aneka.

2) Surat Kabar
Contoh:
Kompas (harian). Jakarta, 20 Februari 2021.
Saptaatmaja, Tom S. 2010. “Imlek Momentum untuk Rekonsiliasi.”Koran
Tempo, 11 Maret 2011.

3) Majalah
Contoh:

27
Kleiden, Ignas. 2012. “Politik Perubahan Tanpa Perubahan Politik.” Tempo
No. 50 tahun XXXIII.

4) Lembar Kerja dari Lembaga tertentu


Contoh:
Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Pedoman Surat Dinas.
Jakarta: P3B.

5) Skripsi, Tesis, Disertasi


Penulisan daftar pustaka dari skripsi, Tesis, dan Disertasi, nama penulis tidak
ditulis secara terbalik, tetapi ditulis mulai dari nama depan, tengah, dan
belakang.
Contoh:
Dadan H. 2011. Pola Komunikasi Organisasi di Suatu Perusahaan (Studi
Kasus Komunikasi Organisasi PT Makmur Sentosa). Skripsi. Tidak
Diterbitkan. Fakultas Ilmu Komunikasi. Universitas Harapan Jaya:
Bandung.

6) Jurnal
Contoh:
Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan Iklan di
Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra: Jurnal
Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129).
Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

7) Internet
Contoh:
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan Pemanasan Global”,
http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-mematikan-
pemanasan-global, diakses pada 10 Februari 2016 pukul 10.27.

Jika nama penulis sama tetapi buku yang dikarangnya berbeda, maka tidak
perlu menuliskan nama pengarangnya lagi melainkan diganti dengan garis.
Contoh:
Arifin, E. Zaenal. 1989. Berbahasa Baik dan Berbahasa dengan Baik. Bandung:
Angkasa.

. 2000. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta:


Mediyatama Sarana Perkasa.

28
d. Jarak antara baris pertama dengan baris kedua jika satu buku kutipan lebih dari
satu baris, berjarak 1 spasi.
e. Baris kedua dimulai pada ketukan ke-7
1) Jarak antara satu judul buku dengan judul buku lainnya adalah 2 spasi.
2) Setiap huruf awal dari seluruh kalimat pada daftar pustaka ditulis dengan huruf
kapital (huruf besar) kecuali kata sambung

29
LAMPIRAN

30
Lampiran 1: Halaman Sampul Luar dan dalam Skripsi

KRETERIA PEMILIHAN PASANGAN PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP


TUJUAN PERNIKAHAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum (S.H) dari Prodi Hukum Keluarga Islam
Fakultas Syariah dan Hukum
Institut Nahdlatul Ulama Tasikmalaya

Oleh:
...................................
NIM. .........................

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
INSTITUT NAHDLATUL ULAMA
TASIKMALAYA
2023

31
Lampirann 2: Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : ……………
NIM : ……………
Program Studi : ……………
Fakultas : ……………
Judul Penelitian : ……………

menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan data, tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri,
kecuali dengan mencantumkan sumber kutipan pada daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik maupun hukum atas perbuatan tersebut.

Tasikmalaya, .............................. 2023


Yang membuat Pernyataan;

Materai 10.000

................................................
NIM..........................................

32
Lampiran 3: Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing

KRETERIA PEMILIHAN PASANGAN PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP


TUJUAN PERNIKAHAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Oleh :
..............................................
NIM.......................................

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji


tanggal: …………………….. 2023

Pembimbing I ; Pembimbing II ;

(Menggunakan huruf KAPITAL) (Menggunakan huruf KAPITAL)


................................................ .............................................
NIDN : .................................. NIDN : .................................

Mengetahui,
Ketua Prodi HKI

(Menggunakan huruf KAPITAL)


......................................................................
NIDN: .................................................

33
Lampiran 4: Halaman Pengesahan Penguji Skripsi

KRETERIA PEMILIHAN PASANGAN PERSPEKTIF ISLAM TERHADAP


TUJUAN PERNIKAHAN MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Oleh:
..............................................
NIM.......................................

Telah diuji dan dinyatakan Lulus dalam Ujian Sarjana


Pada Tanggal : .................................................... 2023

Tim Penguji :
Penguji I; Penguji II;

(Menggunakan huruf KAPITAL) (Menggunakan huruf KAPITAL)


................................................ .................................................
NIDN: ................................... NIDN: .....................................

Penguji III;

(Menggunakan huruf KAPITAL)


.............................................................
NIDN: ..........................................

Mengesahkan,
Ketua Prodi HKI

(Menggunakan huruf KAPITAL)


……………………………….
NIDN. ……………..

34
Lampiran 5: Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Assalamualaiku, Wr., Wb.


Bismillahirrohmaanirrohiim, puji Syukur peneliti panjatkan kehadlirat Allah swt. atas
segala Rahmat dan Karunia-Nya yang telah dilimpahkan, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Kreteria Pemilihan Pasangan Perspektif Islam
Terhadap Tujuan Pernikahan Menurut Kompilasi Hukum Islam”. Tidak lupa pula shalawat
dan salam disampaikan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW. yang telah
menegakkan diinul Islam yang terpatri hingga akhirul zaman. Amiin.
Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang disusun dalam upaya untuk
menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Tasikmalaya.
Berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terkira khususnya kepada:
1. Dr. H. Pepep Puad Muslim, M.SI., selaku Rektor INU Tasikmalata
2. Husni Mubarok,M.Pd selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik
3. Eki Sirojul Baehaqi,SH.,MH selaku Wakil Rektor II Bidang Non Akademik
…………………..selaku pembimbing I dan ……………….. selaku pembimbing II, yang
telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam meluangkan
waktu untuk membimbing peneliti sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
4. Seluruh dosen dan tenaga kependidikan yang telah membantu peneliti menyelesaikan
penelitian.
5. Kantor Hukum X dan para responden yang membantu peneliti menyelesaikan
penelitian.
6. Ayah dan Ibu serta keluarga tercinta yang telah memberikan doa, dukungan serta
motivasi kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan di Prodi …..
Semoga amal baik yang telah diberikan kepada peneliti mendapat balasan dari
Allah SWT. Skripsi ini sudah ditulis secara cermat dan sebaik-baiknya. Namun, apabila
ada kekurangan, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Wallohulmuwafiq Ila Aqwamitthoriq


Wassalamu’alaikum Wr., Wb.

Tasikmalaya, ........................... 2022


Penulis,

................................................
NIM. ....................................

35
Lampiran 6: Contoh Abstrak

Mimih Siti Sopiah, 2020: Akibat Hukum Perceraian dari Perkawinan Usia Dini
(Studi Kasus di Desa Sirnajaya Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Tasikmalaya)

Pemerintah Indonesia telah mengatur tentang perkawinan di dalam Undang-


Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang direvisi menjadi Undang-Undang Nomor 16 Tahun
2019. Perubahan tersebut menjangkau pada batas usia untuk melakukan perkawinan, yaitu
dengan menaikkan batas minimal umur perkawinan bagi wanita yang disamakan dengan
batas minimal usia perkawinan bagi pria, yaitu 19 tahun. Perkawinan pada usia dini yang
secara mental maupun fisik belum siap, sering menimbulkan masalah di kemudian hari.
Bahkan tidak sedikit berantakan di tengah jalan dan berakhir dengan perceraian dini.
Menurut aturan yang termuat dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 149 poin a
menjelaskan bahwa akibat perceraian yaitu memberikan mut‟ah yang layak kepada
isterinya, baik berupa uang atau benda, kecuali bekas isteri tersebut qobla al dukhul.
Akibat hukum lain dari perceraian juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 Pasal 40, Pasal 41
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui (1) Kasus perkawinan usia dini yang
terjadi di Desa Sirnjaya Kec. Sukaraja Kab. Tasikmalaya (2) Kasus perceraian dari
perkawinan usia dini di Desa Sirnjaya Kec. Sukaraja Kab. Tasikmalaya (3) Akibat hukum
perceraian dari perkawinan usia dini di Desa Sirnjaya Kec. Sukaraja Kab. Tasikmalaya.
Kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah akibat hukum yang muncul dari
adanya sebuah perceraian atau putusnya perkawinan seperti yang telah ditentukan dalam
Pasal 38, Pasal 39, Pasal 40, Pasal 41 Undang-Undang Perkawinan, Kompilasi Hukum
Islam Pasal 156, dan Pasal 149 poin a yang menjelaskan bahwa akibat perceraian yaitu
memberikan mut‟ah yang layak kepada isterinya, baik berupa uang atau benda, kecuali
bekas isteri tersebut qobla al dukhul.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan
(Field Research), maka data-data yang dikumpulkan adalah data-data yang berasal dari
kepustakaan yang melingkupi: (1) Observasi (2) Dokumentasi (3) Wawancara dan studi
pustaka yang berkaitan dengan pernikahan, al-Qur‟an dan al-Hadits, Kompilasi Hukum
Islam.
Penelitian ini menyimpulkan: 1). Perkawinan usia dini disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu: faktor ekonomi, kekhawatiran orang tua, pergaulan. 2). Faktor
ketidakharmonisan dan pertengkaran terus menerus, ekonomi dan kurangnya tanggung
jawab dari suami terhadap isteri. 3). Akibat hukum perceraian dari perkawinan usia dini
terdapat 3 (tiga) akibat hukum utama yang terjadi, penyandangan status baru (janda atau
duda), dampak terhadap hak anak, akibat hukum pada harta benda. Kemudian adanya
dampak lanjutan berupa dampak psikis, terutama oleh pihak perempuan.
Kata Kunci : Akibat Hukum, Perceraian, Pernikahan Usia Dini

Kata Kunci : Manajemn Humas, Kepercayaan Masyarakat Lingkungan Sekolah

36
Lampiran 7: Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... i


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.............................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... v
ABSTRACT .......................................................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ............................................................... 12
C. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 12
D. Tujuan Penelitian....................................................................................................... 12
E. Manfaat Penelitian..................................................................................................... 13
F. Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................................................... 13
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ....................................................................................................... 14
B. Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 45
C. Hipotesis .................................................................................................................... 47

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................................ 48
B. Metode Penelitian ..................................................................................................... 48
C. Populasi dan Sampel ................................................................................................ 48
D. Instrumen Penelitian ................................................................................................. 49
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 49
F. Teknik Analisis Data ................................................................................................ 50
G.Operasional Variabel ................................................................................................. 53

37
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................................................... 54
B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................................ 63

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 77
B. Saran ......................................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 80


LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................... 81
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................................. 90

38
Lampiran 8: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. DataPerceraian ……………………………………………….. 34

3.3. Tabel Interpretasi Korelasi …………………………………… 40

39
Lampiran 9: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Tabel Halaman

2.1. Kultur Layanan Pendidikan …………………………………... 32

2.3. Komponen Layanan Pendidikan ……………………………… 33

3.3. Kerngka Pemikiran ………...…………………………………. 42

40
Lampiran 11: Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: SK Bimbingan Skripsi


Lampiran 2: Surat Izin Survei
Lampiran 3: Surat Penerimaan Melakukan Survei
Lampiran 4: Angket
Lampiran 5: Perhitungan Uji Validitas
Lampiran 6: Perhitungan Uji Reliabilitas
Lampiran 7: Perhitungan Korelasi
Lampiran 8: Perhitungan Regresi
Lampiran 9: Bukti Konsultasi/Bimbingan

41

Anda mungkin juga menyukai