Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
FORMAT UMUM KARYA TULIS ILMIAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Rangga Saadillah S. A. P., M.Pd.I.

NAMA KELOMPOK :

1. CHOFIFA IKKA YUNITA (D94219049)


2. KHALIMATUS SA’DIYAH (D94219055)
3. SITI SARAHWATI (D94219066)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2020
HALAMAN JUDUL

FORMAT UMUM KARYA TULIS ILMIAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Rangga Saadillah S. A. P., M.Pd.I.

TIM PENYUSUN :

1. CHOFIFA IKKA YUNITA (D94219049)


2. KHALIMATUS SA’DIYAH (D94219055)
3. SITI SARAHWATI (D94219066)

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2019

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
―Format Umum Karya Tulis Ilmiah‖ dengan baik.

Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia agar mengetahui tentang aturan-aturan karya tulis ilmiah.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Kami sampaikan juga terima kasih untuk Bapak Rangga Saadillah
selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.

Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa masih banayk kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca dengan tangan terbuka, agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ―Format Umum Karya Tulis
Ilmiah‖ ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi kepada para pembaca.

Surabaya, April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
C. Tujuan.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Format Umum KTI
1. Abstrak ........................................................................................................... 3
2. Kata Pengantar ............................................................................................... 4
3. Daftar Isi ......................................................................................................... 5
4. Pendahuluan ................................................................................................... 6
5. Landasan Teori ............................................................................................... 8
6. Metode Penelitian ........................................................................................... 9
7. Pembahasan .................................................................................................... 11
8. Simpulan dan Saran ........................................................................................ 12
B. Teknik Penyusunya
1. Abstrak ..................................................................................................................... 14
2. Kata Pengantar ......................................................................................................... 14
3. Latar Belakang ......................................................................................................... 15
4. Landasan Teori ......................................................................................................... 16
5. Metode Penelitian..................................................................................................... 17
C. Contoh Beberapa Bagian dari Karya Tulis Ilmiah
1. Abstrak ........................................................................................................... 19
2. Latar Belakang ............................................................................................... 21
3. Landasan Teori ............................................................................................... 22
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 24
B. Saran................................................................................................................................ 25

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 26

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan karangan yang berisi tentang gagasan ilmiah yang
disajikan secara ilmiah dalam bentuk maupun bahasanya. Karya tulis ilmiah mengusung
masalah keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah berupa gagasan-gagasan
ilmiah, baik berupa hasil kajian maupun hasil-hasil penelitian yang disajikan dalam karya
tulis ilmiah. Gagasan-gagasan itu berupa gambaran perkembangan ilmu pengetahuan
yang terekam dalam tulisan ilmiah.

Karya tulis ilmiah merupakan karangan yang menyajikan fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dan ditulis dengan metodologi yang tepat. Dalam
ruang lingkup perguruan tinggi, karya ilmiah disebut juga sebagai teks akademik. Salah
satu contoh karya tulis ilmiah adalah laporan hasil penelitian, skripsi, disertasi, dan tesis.
Penulisan penelitian tersebut selalu dituntu dalam kecermatan untuk menghasilkan
sebuah karya tulis ilmiah yang berkualitas. Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah
setiap karangan ilmiah mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik
karangan ilmiah itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut,
objek penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh.
Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian harus diwujudkan dalam
bentuk laporan.

Dalam menulis karya tulis ilmiah, kita perlu banyak membaca referensi dari
sumber-sumber yang kita butuhkan. Dan banyak dari mereka terutama mahasiswa yang
belum mengetahui bagaimana cara membuat makalah atau karya ilmiah dengan benar.
Banyak dari mereka yang belum mengetahui tentang format penulisan karya tulis ilmiah.
Sehingga hal tersebut melatar belakangi kami sebagai penulis untuk menjelaskan format
tentang penulisan karya tulis ilmiah.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka beberapa rumusan masalah dalam


makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagamana format umum dari karya tulis ilmiah ?
2. Bagaimana teknik penyusunan karya tulis ilmiah ?

C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka beberapa tujuan yang akan dicapai
dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui format umum KTI
2. Untuk teknik penyusunan KTI

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Format Umum Karya Tulis Ilmiah

1. Abstrak

Abstrak merupakan gambaran singkat dari keseluruhan KTI, yang isinya


meliputi unsur-unsur berikut:
a) Permasalahan pokok yang dibahas, alasan penelitian, tinjauan/ulasan, dan
kajian yang dilakukan;
b) Bagaimana penelitian, tinjauan/ulasan, dan kajian yang dilakukan, dan metode
yang digunakan;
c) Pernyataan singkat tentang kegiatan yang telah dilakukan atau hasil serta
prospeknya.

Ada beberapa jenis penulisan abstrak, yaitu :


a) Abstrak Deskriptif
Abstrak deskripitif merupakan sebuah abstrak yang beisikan tujuan,
metode dan cakupan kajian. Tapi, tidak berisikan hasil, kesimpulan, dan saran
atau rekomendasi. Abstrak ini digunakan untuk laporan suatu kegiatan,
makalah, dan untuk buku. Penulisannya sangat pendek, bisanya berkisar antara
50 - 100 kata; isinya menceritakan tentang isi makalah atau isi presentasi; tidak
berisikan acuan terhadap karya yang sudah terbit. Isinya hanya
menggambarkan isi presentasi dan untuk menarik perhatian pembaca. Lain
halnya dengan abstrak informatif .
b) Abstrak Informatif
Abstrak informatif mencakupi tujuan, metode, cakupan kajian, hasil,
kesimpulan, dan rekomendasi. Abstrak ini digunakan untuk memaparkan hasil
peneltian. Penulisannya juga singkat bisa terdiri dari satu atau dua halaman;
kira-kira 10 % dari laporan penelitian. Pada umumnya abstrak informatif ini
menjawab hal-hal: (1) Kenapa topik atau subjek penelitian itu dipilih, apa yang
dilakukan dan bagaimana cara melakukannya, (3) apa hasil yang ditemukan,
(4) apa kesimpulan analisisnya, dan (5) apa rekomendasinya. Di dalam abstrak
ini tecakup unsur BPMRC.

3
c) Abstrak Gabungan Deskriptif dengan Informatif.

Apapun bentuk abstrak yang ditulis, yang penting adalah memperhatikan poin-
poin penting sehingga mewakili seluruh tulisan. Hindari penggunaan singkatan,
perhatikan panjang abstrak yang disarankan, dan perhatikan unsur-unsur pembangun
abstrak itu.

B = some background information


P = the principal activity (or purpose) of the study and its scope
M = some information about the methodology used in the study
R = the most important results of the study
C = a statement of conclusion or recommendation

Secara konvensional format sebuah abstrak berisikan latar belakang


(Background information), kegiatan yang prinsipil atau tujuan (Principal activity or
Purpose), metodologi (Methodology), hasil (Results), dan kesimpulan atau saran
(Conclusion or Recommendation) dari sebuah penelitian.

Kata kunci merupakan kata/istilah yang paling menentukan/mempengaruhi/


paling inti dalam KTI dan mengandung pengertian suatu konsep, harus mengandung
cukup informasi untuk indeks dan membantu dalam penelusuran; dapat berupa kata
tunggal dan kata majemuk dan terdiri atas tiga sampai dengan lima kata. Menulis
urutan dimulai dari yang paling umum dan penting dalam isi KTI dan dipisahkan
dengan tanda koma. Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia dan
diikuti abstrak dan kata kunci dalam bahasa Inggris dengan tujuan agar hasil
penelitian dan/atau pengembangan, tinjauan/ ulasan, dan kajian dapat
disebarluaskan, baik dalam cakupan nasional maupun internasional, serta
dipertimbangkan berdasarkan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Apabila KTI ditulis
di luar bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, penulisan abstrak dan kata kunci dalam
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris harus tetap ada. Penulisan abstrak dan kata
kunci dalam bahasa Inggris menggunakan huruf miring.

2. Kata Pengantar

Kata pengantar atau pernyataan pembuka lainnya merupakan halaman yang


menyajikan ungkapan, baik dari penulis maupun pihak ketiga, untuk para pembaca

4
dengan memuat penghargaan, alasan, atau harapan akan terbitnya buku yang
bersangkutan atau mengulas secara singkat penulis atau pihak ketiga mengenai
pandangan kualitas/nilai dari isi buku tersebut. Kata pengantar dapat juga diletakkan
di bagian luar sampul belakang.

3. Daftar Isi

a) Pengertian
Daftar isi merupakan urutan sebuah judul bab, judul subbab, dan judul anak
subbab beserta halamannya yang terdapat pada sebuah buku, makalah, laporan,
skripsi, atau karya tulis ilmiah lainnya. Bisa juga diartikan sebagai lembar
halaman petunjuk pada isi buku dan juga nomor halaman. Semua judul bab
ditulis menggunakan huruf kapital, sedangkan judul subbab dan judul anak
subbab hanya huruf awalnya saja yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi
hendaknya menggambarkan garis besar isi buku atau karya tulis. Daftar isi
berfungsi sebagai berikut:
1) Sebagai peta bagi pembaca untuk memudahkan pembaca menemukan
informasi yang dicari berdasarkan judul dan nomor halaman
2) Buku, makalah, laporan, skripsi, dan karya tulis ilmiah lainnya menjadi
lebih rapi. Sehingga pembaca lebih mudah untuk memahami isi materi
yang dibahas.

b) Unsur – unsur yang terdapat pada daftar isi


1) Halaman judul
Halaman judul merupakan salah satu unsur yang harus dipenuhi dalam
sebuah daftar isi. Untuk lembar judul yang benar harus memuat judul, logo
instansi (jika ada), nama penyusun, nama instansi, dan tahun penulisannya.
2) Kata pengantar
Kata pengantar merupakan salah satu unsur yang harus dibuat,
biasanya pada lembar yang berisi ucapan puji syukur, terima kasih, uraian
singkat dari isi, dan harapan penulis karya tulis ilmiah.
3) Latar belakang
Latar belakang merupakan lembar yang berisikan halaman pokok yang
menjadi sebab ditulisnya sebuah karya tulis ilmiah.

5
4) Batasan masalah
Batasan masalah merupakan lembar yang berisi masalah karya tulis
ilmiah yang sudah dirangkum dari latar belakang.
5) Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan poin-poin penting yang menjadi masalah
dalam topik yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah. Umumnya
penulisan rumusan masalah dengan bentuk sebuah pertanyaan.
6) Tujuan
Tujuan merupakan poin yang menjadi tujuan yang akan dicapai si
penulis pada karya tulis ilmiah.
7) Manfaat
Manfaat adalah hal yang akan didapat setelah penulisan sebuah karya
tulis ilmiah.
8) Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan sebuah pendekatan yang digunakan
penulis untuk menganalisa suatu masalah yang akan dibahas dalam materi.
9) Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan awal yang bersifat subjektif dalam
sebuah isi materi dan kesimpulan pada penulisan karya tulis ilmiah.
10) Simpulan
Simpulan merupakan inti dari isi materi yang dibahas pada karya tulis
ilmiah.
11) Saran
Saran merupakan poin yang berisi sebuah pendapat, anjuran atau saran
dari penulis pada karya tulis ilmiahnya untuk si pembaca.

4. Pendahuluan

a) Pengertian
Pendahuluan merupakan bab pertama dari karya tulis yang berisi jawaban
apa dan mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan
gambaran mengenai topik penelitian yang akan disajikan. Pendahuluan
menentukan tahap-tahap selaanjutnya. Adapun pengertian pendahuluan menurut
para ahli, antara lain:

6
1) Wilkinson (1991:96)
Pendahuluan merupakan bagian tulisan yang memberikan informasi
awalan kepada pembaca tentang penelitian yang ditulis. Tujuannya untuk
membangun kerangka penelitian sehingga pembaca dapat memahami
bagaimana penelitian tersebut berhubungan dengan penelitian-penelitian
yang lain.
2) Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pendahuluan memiliki beberapa makna yaitu sesuatu yang mula-mula
dilakukan atau permulaan, dan pembukaan atau kata pengantar dari sebuah
pidato (buku, karangan dan sebagainya).

b) Bagian Pendahuluan dalam Penulisan Ilmiah


1) Latar belakang masalah
Latar belakang masalah yaitu serangkaian informasi atau penjelasan
dalam bentuk paragraf yang berkaitan dengan timbulnya masalah yang
diteliti. Dalam latar belakang bisa ditambahkan kalimat-kalimat retoris
untuk mengantar pembaca ke pokok permasalahan yang diangkat, bisa pula
dicantumkan slogan, ungkapan atau kutipan yang selanjutnya akan
dihubungkan dengan tema yang diangkat. Latar belakang harus singkat dan
jelas sehingga membangkitkan rasa ingin tau si pembaca serta mudah
dimengerti.
2) Rumusan masalah
Rumusan masalah yaitu pernyataan tersurat tentang hal-hal yang akan
dicari jawabannya dengan adanya penelitian tersebut. Umumnya penulisan
rumusan masalah dengan bentuk sebuah pertanyaan. Adapun tiga
persyaratan supaya suatu masalah dalam penelitian dapat didefiniskan dan
dapat dirumuskan:
a. Adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang dihadapi
b. Dari kesenjangan dapat dikembangkan pertanyaan mengapa
kesenjangan tersebut terjadi.
c. Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan jawaban lebih dari satu
kemungkinan.

7
3) Tujuan diadakannya penelitian
Tujuan yaitu bagian pendahuluan yang mengungkapkan apa yang akan
dicapai dengan dilakukannya penelitian tersebut. Berikan pernyataan
singkat mengenai tujuan diadakannya penelitian
4) Manfaat penelitian
Manfaat penelitian dirancang ketika tujuan sudah tercapai. Manfaat
penelitian dapat berbentuk proposisi, teori, rekomendasi, metode atau cara
baru yang dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia.

5. Landasan Teori

Landasan teori merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah karya tulis
ilmiah, karena landasan teori berperan sebagai acuan dasar teori yang mendukung
penelitian. Apabila landasan teori tidak disertakan, penelitian tidak akan berjalan
dengan lancar. Landasan teori adalah bagian yang menjelaskan tentang definisi,
konsep dan proposisi yang telah disusun secara rapi dan sistematis tentang variabel-
variabel dalam sebuah penelitian. Teori yang digunakan oleh peneliti haruslah
menggunakan teori yang telah benar-benar teruji kebenarannya, bukan hanya sekdar
pendapat dari peneliti. Dalam sebuah penelitian, Sugiono berpendapat bahwa
landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian itu memiliki dasar yang kokoh, dan
bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and errol). Landasan teori sering disebut
juga sebagai kerangka teori. Landasan teori harus menunjukkan pemahaman tentang
teori dan konsep yang relevan dengan topik penelitian.
Bagian ini membahas teori-teori tentang keilmuan yang akan diteliti. Secara
umum, teori merupakan analisis hubungan antara fenomena yang satu dengan fakta
yang lain pada sekumpulan fakta-fakta. Cooper & Schindler , menyatakan bahwa
teori memiliki beberapa kegunaan dan fungsi dalam penelitian, diantaranya :

a) Teori membatasi ruang atau kawasan dari fakta yang akan dipelajari.
b) Teori menyarankan sistem pendekatan penelitian yang disukai untuk
mendapatkan makna yang sesungguhnya.
c) Teori merangkum suatu pengetahuan tentang sebuah objek kajian dan
pernyataan yang tidak diinformasikan.
d) Teori bisa digunakan untuk memprediksi fakta lebih jauh yang bisa ditemukan.
6. Metode Penelitian

8
Metode penelitian adalah bagian yang menjelaskan tentang bagaimana peneliti
merancang alur penelitiannya dari mulai pendekatan penelitian yang diterapkan,
instrumen yang digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, hingga
langkah-langkah analisis data yang dijalankan. Menurut Rosdy Ruslan, metode
penelitian adalah proses kegiatan menulis secara ilmiah yang berkaitan dengan cara
kerja sehingga dapat membedakan antara subjek dan objek di dalam penelitian.
Bagian ini merupakan bagian yang bersifat prosedural.
Dalam metode penelitian terdapat tiga jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif,
penelitian kuantitatif, dan penelitian eksperimental. Namun secara umum, jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah pengukuran data penelitian yang menggunakan angka
angka numerik dengan data yang diambil dari proses pembuatan kuesioner,
sedangkan penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menggunakan
wawancara dengan lebih banyak menelaah sumber literatur yang ada. Metode
penelitian biasanya mengacu pada bentuk-bentuk penelitian. Oleh karena itu,
terdapat empat macam metode penelitian, yaitu:

a) Metode Eksperimen (Mengujicobakan)


Metode eksperimen adalah metode yang digunakan untuk menguji
keefektifan variabel-variabel ekperimen. Dalam pengujian, setidaknya harus
digunakan variabel kontrol. Metode eksperimen biasanya digunakan pada
penelitian bidang eksak.
b) Metode Verifikasi (Pengujian)
Metode verifikasi adalah metode yang digunakan untuk menguji teori-teori
yang sudah ada guna menyusun teori baru bahkan bisa menciptakan
pengetahuan-pengetahuan baru. Dalam metode ini, data berperan sebagai
sumber teori.
c) Metode Deskriptif (Mendeskripsikan)
Metode deskriptif adalah metode yang dilakukan untuk mencari unsur-
unsur, ciri-ciri, dan sifat-sifat suatu fenomena. Hasil penelitian dengan metode
ini dapat diperoleh melalui teknik survey, studi kasus, studi komparatif, analisi
tingkah laku, dan analisis dokumenter. Hal pertama yang harus dilakukan dalam
metode ini adalah dengan mengumpulkan data, menganalisi data dan
menjelaskannya.

9
d) Metode Historis (Merekontruksi)
Metode historis adalah suatu metode yang dilakukan untuk meneliti sesuatu
yang telah terjadi dimasa lampau.

Komponen yang ada dalam metode penelitian memang bergantung pada jenis
penelitian, namun dalam penyusunannya minimal mencakup rancangan penelitian,
subjek penelitian, lokasi dan waktu Penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan
data dan analisa data.

a) Rancangan penelitian
Rancangan penelitian menjelaskan tentang rencana, struktur maupun
strategi pendekatan penelitian. Setiap jenis penelitian perlu diberikan penjelasan
mengenai rancangan penelitian yang digunakan. Rancangan penelitian dapat
juga diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti
memperoleh data yang valid.
b) Subjek penelitian
Subjek penelitian menjelaskan tentang sesuatu yang akan dijadikan subjek
dalam penelitian. Pada penelitian kuantitatif dijelaskan tentang populasi dan
sampel, besar sample dan teknik sampling. Dalam penelitian kualitatif, sumber
data disebut informan atau subjek, tergantung pada cara pengambilan datanya.
c) Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian menguraikan tentang tempat penelitian
berlangsung serta waktu yang digunakan dalam penelitian mulai dari tahap
persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian.
d) Instrumen penelitian
Pada bagian ini menjelaskan instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel yang diteliti. Setelah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan
instrumen pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian. Untuk alat dan bahan, harus disebutkan secara cermat spesifikasi
teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai.

e) Pengumpulan data

10
Bagian ini menjelaskan tentang langkah-langkah yang ditempuh dan teknik
yang digunakan untuk mengumpulkan data, kualifikasi dan jumlah petugas yang
terlibat dalam proses pengumpulan data.
f) Analisa data
Analisa data menjelaskan tentang prosedur analisis data yang menyangkut
penyuntingan data dan informasi yang dikumpulkan dengan kuesioner atau
melalui FGD, insert data/informasi ke dalam komputer, validasi data, insert
kembali data yang telah divalidasi sesuai dengan variabel-variabel yang akan
dianalisis, serta penentuan program analisis data, tabulasi data dan akhirnya
interpretasi data.

7. Pembahasan

Bagian ini menjelaskan tentang data yang ditemukan dan hasil analisis yang
dilakukan berdasarkan teori untuk menjawab permasalahan. Data dapat diringkas
dalam bentuk tabel dan gambar (untuk penelitian kuantitatif). Tidak ada refleksi dan
interpretasi dalam bagian ini, yang ada hanya fakta. Umumnya berisi uraian hasil
penelitian/tinjauan/ulasan/review, yang telah dilakukan. Interpretasi dan ketajaman
analisis yang dilakukan penulis terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini,
termasuk pembahasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari hasil
penelitian/tinjauan/ulasan/review serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk
kelanjutan bagi penelitian/tinjauan/ulasan/review selanjutnya.
Hasil dan pembahasan memuat uraian sebagai berikut:

a) Tampilan dalam bentuk tabulasi data hasil penelitian yang dilaksanakan sesuai
dengan metode dan peubah yang digunakan.
b) Analisis dan evaluasi terhadap data tersebut sesuai dengan formula hasil kajian
teoritis yang telah dilakukan.
c) Agar lebih jelas, pembahasan hasil analisis dan juga evaluasi dapat menerapkan
metode komparasi, penggunaan persamaan, grafik, gambar dan tabel.
d) Interpretasi hasil analisis untuk memperoleh jawaban, nilai tambah, dan
kemanfaatan dikaitkan dengan permasalahan dan tujuan penelitian.

11
Ada beberapa catatan yang harus diperhatikan pada bagian ini, yaitu:

a) Hasil dan pembahasan merupakan hasil analisis fenomena di wilayah penelitian


yang relevan dengan tema sentral kajian, hasil yang diperoleh dapat berupa
deskriptif naratif, angka-angka, gambar/tabel, dan suatu alat. Hindari
penyajian/pengutaraan deskriptif naratif yang panjang lebar, gantikan dengan
ilustrasi (gambar, grafik, foto, diagram, atau peta, dan lain-lain), namun dengan
penjelasan serta legenda yang mudah dipahami.
b) Penulisan harus runtut dengan diawali bahasan tentang struktur dan hubungan
antar kelompok dan analisisnya, hingga interpretasi hasil berdasarkan teori dan
tidak bergeser dari alur yang telah ditetapkan oleh hipotesis. Hasil analisis
berbentuk interpretasi jika penelitian kualitatif, statistik atau tabulasi epsilon
jika penelitian kuantitatif.
c) Hasil harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Berisi penjelasan
perbandingan hasil dengan hal lain yang memiliki kaitan atau bagian dari suatu
keragaman masalah yang telah dipublikasikan oleh orang lain, atau hasil dari
penelitian sebelumnya jika ini merupakan rangkaian dari suatu kegiatan
penelitian.
d) Pembahasan ditulis dengan ringkas dan fokus pada interpretasi dari hasil yang
diperoleh dan bukan merupakan pengulangan dari bagian hasil.
e) Acuan pustaka harus dimunculkan bila harus membandingkan hasil atau
pembahasan dengan publikasi sebelumnya. Hindari penyajian/pengutaraan
ilustrasi berwarna, kecuali jika warna mengandung arti dan keterangan ilustrasi
memakai huruf yang secara jelas terbaca serta notasi yang lazim dan secara
konsisten memakai notasi satuan.
f) Setiap perubahan dari hasil, seperti penghilangan perbedaan atau penggunaan
metode statistik lain harus dijelaskan secara rasional.

8. Simpulan dan Saran

Pada bagian penutup, penulis harus memberi simpulan dari hasil karya tulis
ilmiahnya. Selain simpulan, terdapat bagian yang masing sering tampak dalam karya
ilmiah yaitu saran. Penyertaan saran dalam karya tulis ilmiah tergantung pada
lembaga atau jurnal tempat penerbitan tulisan yang sedang dikerjakan, sehingga
saran termasuk bagian yang opsional.

12
a) Simpulan
Simpulan adalah bagian akhir dari suatu karya tulis ilmiah yang diperoleh
dari hasil analisis, pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang fenomena yang
telah diteliti. Simpulan bukan tulisan ulang dari pembahasan dan juga bukan
ringkasan, melainkan penyampaian singkat dalam bentuk kalimat utuh atau
dalam bentuk butir-butir kesimpulan secara berurutan. Simpulan biasanya
diuraikan secara singkat, jelas, padat dan sistematis. Simpulan itu penting, oleh
karena itu harus disebutkan dalam intisari dan pembahasan.
Secara umum, kesimpulan terdiri dari kesimpulan utama dan kesimpulan
tambahan. Kesimpulan utama adalah kesimpulan yang berhubungan langsung
dengan permasalahan. Sehingga, kesimpulan utama harus saling berkaitan
dengan poko permasalahan serta dilengkapi dengan bukti-bukti. Sedangkan
pada kesimpulan tambahan, penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama,
tetapi tetap menunjukkan fakta-fakta yang mendasarinya. Pada tulisan ilmiah
dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis, kesimpulan utamanya harus
diuraikan apakah hipotesis yang diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak.
Sedangkan, tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis,
kesimpulan berisi uraian tentang jawaban penulis atas pertanyaan yang diajukan
pada bab pendahuluan.
Tujuan penulisan kesimpulan adalah untuk memberikan kesempatan dan
informasi kepada para pembaca guna mengetahui secara cepat teatang apa hasil
akhir yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan.

b) Saran
Saran adalah bagian penutup yang berisi tentang pertimbangan, rekomendasi
akademik, tindak lanjut nyata ataupun implikasi dari penulis atas simpulan
karya tulisnya, yang dapat ditujukan kepada pembuat kebijakan, kepada para
pengguna hasil penelitian yang bersangkutan, ataupun peneliti bidang sejenis
yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang telah dilakukan.
Saran dirumuskan berdasarkan penelusuran yang menurut penulis dapat
bermanfaat secara praktis maupun bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan berdasarkan kedekatan objek. Saran yang disampaikan hendaknya
saran yang bersifat membangun dengan mengacu terpenuhinya beberapa
persyaratan saran yang baik, diantanya adalah :

13
1) Diuraikan secara singkat dengan bahasa yang jelas.
2) Mempunyai sasaran objek yang jelas yang memiliki otoritas penerapan.
3) Disertai dengan tindakan operasional yang memungkinkan dapat dilakukan.
4) Disertai dengan criteria indicator keberhasilan.
5) Berupa imbauan untuk melakukan penelitian sejenis yang menekankan
pada pendalaman.

B. Teknik Penyusunan

1. Abstrak

Abstrak ditulis tidak dalam bentuk pertanyaan dan dugaan. Selain itu, abstrak
ditulis dalam satu paragraf serta tanpa acuan, tanpa catatan kaki ataupun kutipan
pustaka, dan tanpa singkatan/akronim serta bersifat mandiri, sepatutnya paling
banyak memuat 250 kata dalam bahasa Indonesia dan 200 kata dalam bahasa Inggris
atau jumlah yang ditentukan oleh redaksi.
Abstrak ini dibuat dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Abstrak harus
dibuat dalam satu paragraf tanpa disertai subjudul. Abstrak memuat gambaran
penelitian mulai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, rancangan penelitian,
sampel yang digunakan dan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran. Pada bagian
bawah mencantumkan maksimal 3 kata kunci. Jumlah kata yang terdapat di dalam
abstrak biasanya bervariasi ada yang terdiri dari 100 kata (bisa kurang), ada yang
200 kata, atau 250 kata.

2. Kata Pengantar

Aturan yang perlu diperhatikan dalam penulisan halaman kata pengantar atau
ucapan terima kasih tugas akhir, secara umum adalah sebagai berikut:

a) Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi 1,5 (line
spacing = 1.5 lines).
b) Judul kata pengantar atau ucapan terima kasih ditulis dengan tipe Times New
Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar.
c) Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari pihak luar, lalu
keluarga atau teman.
d) Jarak antara judul dan isi kata pengantar/ucapan terima kasih adalah 2 x 2 spasi.

14
3. Latar Belakang

a) Deskripsikan topik secara umum


Penjelasan ditahapan ini usahakan jangan melebar atau melenceng dari
topik yang akan dibuat penelitian. Fokuslah pada variable atau kata kunci pada
topik yang akan dibahas. Usahakan menggunakan kalimat berdasarkan persepsi
sendiri atau minimal melakukan paraphrase terhadap definisi yang dikutip.
b) Identifikasi masalah-masalah terkait
Menemukan masalah-masalah yang terkait dengan cara mengidentifikati
atau melakukan pre-observasi atau pre-survey atau melakukan pengamatan
pendahuluan. Tahapan ini berfungsi untuk menyajikan informasi umum yang
dibutuhkan peneliti sebelum penelitian supaya metode pemecahan masalah yang
dipilih nantinya dapat tepat sasaran, efisien dan efektif.
c) Fokus terhadap satu masalah
Setelah menemukan banyak masalah, silahkan focus pada satu masalah
saja. Hindari penelitian Multi-problems. Hal ini dapat membantu menemukan
solusi ditahap selanjutnya.
d) Jelaskan pentingnya mengatasi masalah tersebut
Menjelaskan tentang pentingnya mengatasi masalah tersebut dan mencari
pemecahannya dalam ruang lingkup yang lebih luas. Misalnya apa manfaatnya
jika masalah tersebut dapat diatasi, menyebutkan dampak yang ditimbulkannya.
Penjelasan tentang pentingnya mengatasi atau memecahkan masalah hendaknya
dibuat dalam paragraph yang berbeda, namun jika kesulitan mengembangkan
ide sendiri, maka satukan dalam satu paragraph saja.
e) Temukan solusi-solusi ahli dari peneliti sebelumnya
Dapat menggunakan data-data dalam skripsi, tesis, disertasi atau jurnal-
jurnal lainnya yang berskala nasional maupun internasional. Dari data-data
inilah, didapat banyak pertimbangan untuk menetapkan isi variable kedua, yaitu
jenis metode, teknik, ataupun cara. Usahakan teori yang dimasukkan jangan
terlalu banyak, simpan yang lain untuk Bab II yang memang difokuskan untuk
menemukan literatur-literatur yang terkait.
f) Rumuskan sendiri rencana kerangka masalah secara teoritis
Berdasarkan semua data yang diperoleh, pertimbangkan dan rumuskan
masalah untuk diimplementasikan. Temukan solusi terbaik dari salah satu teori

15
para ahli, atau bisa melakukan perpaduan metode atau teknik secara signifikan.
Istilah lain dari proses ini adalah merencanakan taktik atau strategi terbaik.
g) Memperkuat teori pemecahan masalah dengan teori para ahli
Siapkan dukungan tambahan untuk memperkuat kelebihan metode, strategi,
atau taktik yang digunakan dalam penelitian. Jabarkan kelebihan dan keunikan
berdasarkan teori-teori terdahulu yang qualified. Dalam proses ini jangan
menggunakan pendapat sendiri, ambilah ruang dari para ahli agar penelitian
semakin meyakinkan. Jika metode yang anda gunakan tidak ada teori dari para
ahli yang mendukung, bisa digunakan teori yang mendekati atau hampir sama.
h) Rumuskan judul penelitian
Tahap ini didapat dari tahapan 6 dan 7, dari metode yang digunakan tadi
dapat dibuat judul yang sesuai dengan penelitian.

4. Landasan Teori

Landasan teori perlu disusun dengan baik dan benar, karena bagian ini
merupakan sebuah acuan dasar dalam suatu penelitian. Dalam penulisan landasan
teori, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu nama pencetus teori, tahun
dan tempat pertama kali, uraian ilmiah teori, dan relevansi teori tersebut dengan
upaya peneliti untuk mencapai tujuan atau target penelitian.
Sedangkan, dalam menyusun landasan teori ada beberapa hal yang perlu untuk
diperhatikan oleh seorang peneliti, diantaranya yaitu:

a) Dalam menyusun landasan teori sebaiknya menggunakan acuan yang berkaitan


dengan permasalahan yang sedang diteliti dan acuan-acuan yang berisikan hasil
penelitian sebelumnya (bisa disajikan pada Bab II atau dibuatkan sub bab
sendiri).
b) Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, studi pustaka perlu memenuhi
prinsip kemutakhiran dan keterkaitan dengan masalah penelitian.
Apabila menggunakan literatur dengan beberapa edisi, maka yang digunakan
adalah buku yang edisi terbaru, sedangkan apabila referensi sudah tidak
diterbitkan lagi, maka referensi yang digunakan adalah yang terbitan terakhir.
Untuk yang menggunakan jurnal sebagai referensi, pembatasan tahun
penerbitan tidak berlaku.

16
c) Semakin banyak sumber bacaan, kualitas penelitian dapat semakin baik
terutama sumber bacaan yang terdiri dari buku atau sumber lainnya seperti dari
jurnal, koran, artikel dari majalah, internet dan yang lainnya.
d) Teori bukanlah sebuah pendapat pribadi (kecuali pendapat itu telah tertulis
dalam buku).

Sugiyono mengatakan bahwa secara umum langkah-langkah untuk dapat


melakukan landasan teori adalah sebagai berikut :

a) Menetapkan nama dan jumlah variabel yang diteliti.


b) Mencari sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal, ilmiah,laporan
penelitian, (Skripsi, thesis, disertasi) yang sebanyak-banyak dan yang berkaitan
dengan setiap variabel yang diteliti.
c) Melihat daftar isi dari setiap buku, dan pilih topik yang sesuai dengan setiap
variabel yang akan diteliti.
d) Mencari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan,
bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain dan pilih definisi yang
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
e) Membaca seluruh isi topik yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
f) Mendiskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber-sumber
kedalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa sendiri. Sumber-sumber
bacaan yang dikutip sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus
dicantumkan.

5. Metode Penelitian

Penyusunan metode penelitian tergantung dari jenis penelitian yang digunakan.


Dalam menyusunnya, terdapat beberapa hal yang harus dicantumkan, diantaranya
adalah :

a) Rancangan Penelitian
Pada bagian ini, peneliti harus menjelaskan tentang jenis penelitian dan
metode yang digunakan dalam karya tulisnya terlebih dahulu, agar pembacanya
kelak tidak kebingungan dengan jenis penelitian yang digunakan. Jika
menggunakan jenis penelitian kuantitatif, data yang dianalisis adalah data
numerik dan cara analisisnya dengan menggunakan teknik statistik. Sedangkan,
jika menggunakan jenis penelitian kualitatif, data yang digunakan adalah data

17
yang berbentuk record terhadap suatu kondisi yang lebih berkaitan dengan
kualitas atau sifat dan perilakunya.
b) Subjek Penelitian
Kemudian peneliti harus memaparkan tentang subjek yang dijadikan
penelitian. Jika menggunakan penelitian kuantitatif, beberapa hal yang harus
dicantumkan adalah populasi dan sampel, besar sample dan teknik sampling.
Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan
agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat.
Sedangkan, dalam penelitian kualitatif, sumber data disebut informan atau
subjek.
c) Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti harus mencantumkan lokasi dan waktu selama penelitian dalam
karya tulis ilmiah. Contoh penulisan waktu penelitian adalah apabila hendak
mengambil data untuk nilai siswa semester II, maka waktunya adalah semester
II tahun ajaran… yang dimulai pada bulan … tahun ... sampai dengan bulan …
tahun …. Sedangkan apabila tidak berkaitan dengan waktu-waktu khusus, maka
cukup cantumkan waktu dari awal dilaksanaknnya penelitian sampai akhir
penelitian.
d) Instrumen Penelitian
Peneliti menjelaskan tentang instrumen apa yang digunakan dalam
mengukur variabel yang diteliti. Setelah itu, prosedur pengembangan instrumen
pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian
dijelaskan. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen yang digunakan
sesuai dengan variabel yang diukur. Suatu instrumen yang baik juga harus
memenuhi persyaratan reliabilitas. Instrumen penelitian dapat diambil dari
instrumen yang sudah baku, atau instrumen yang sudah baku tetapi diadaptasi,
atau instrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti.
e) Pengumpulan Data
Peneliti memaparkan tentang bagaimana proses memperoleh data, sesuai
dengan penelitian yang telah dilakukan. Prosedur pengumpulan harus dijelaskan
secara ringkas namun cukup informatif bagi pembaca yang ingin mengulangi
penelitian yang dilaporkan. Hanya prosedur yang benar-benar baru yang
digambarkan secara terperinci atau mendetail. Prosedur yang telah dilaporkan
sebelumnya dimasukkan sebagai referensi pada daftar acuan.

18
f) Analisa Data
Peneliti harus menjelaskan analisa data secara jelas dan rinci. Apabila
dilakukan secara kuantitatif, maka teknik kuantitatif apa saja yang digunakan, serta
bagaimana rumusan dan ketentuan penghitungannya. Apabila dilakukan secara
kualitatif, maka perlu diuraikan tahapan-tahapan kualitatif yang dilaluinya secara
jelas. Dalam analisis data perlu juga diuraikan tentang bagaimana teknik untuk
menguji atau memperoleh data yang valid dan reliabel. Yang perlu diperhatikan
dalam analisa data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya.
Di samping penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan
perlu juga dijelaskan alasan pemilihannya.

C. Contoh Beberapa Bagian Dari Karya Tulis Ilmiah

1. Abstrak

Teacher as professional person has function, role and position, are very important
in achieving national education vision for creating Indonesian smart and
competitive people. Teacher must develop profession getting dignity. One of
teacher’s professional development form is to academic writing. Yet in real situation
the teacher’s activities still focus on both vision and mission of education and
teaching. While the scientific vision and mission in written forms and publication
are often ignored. The research uses qualitative approach with descriptive method it
describes the result of the research gained from interview, document analysis,
participation observation and focus group discussion. The results of research show
that the causes of the teacher’s difficulties in academic writing involve: a) teacher’s
low motivation, b) having no sparitime, c) lack of comprehending about the writing
technique, d) difficulty of finding out the data, e) not familiar with modern
technology, f) not having reference books, g) the existence of the writing services of
scientific opus, h) lack of role of MGMP activities in socializing academic writing,
and i) lack of socialization from school or educational institution. Based on the
research result is recommended to the headmaster in order to do on going
workshop, adding the library’s reference books, holding computer training, applying
managerial pattern ( reward and punishment), monitoring MGMP activities, lastly
doing control and observation of the evaluator’s team activities related to teacher’s
work and the ongoing professional development’s team.

19
Keywords: professionalism, academic writing, professional teacher

ABSTRAK

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang
sangat penting dalam mencapai visi pendidikan nasional yaitu menciptakan insan
Indonesia cerdas dan kompetitif. Guru harus mengembangkan profesinya sebagai
profesi yang bermartabat. Salah satu wujud pengembangan keprofesian guru adalah
dengan menulis karya ilmiah,namun kenyataan di lapangan kegiatan guru masih
pada visi dan misi pendidikan dan pengajaran sedangkan visi dan misi ilmiah dalam
bentuk penulisan dan publikasi ilmiah sering terabaikan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode diskriptif. Data penelitian diperoleh melalui
wawancara, analisis dokumen, observasi partisipasi, dan focus group discussion.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan guru SMAN 1 Kauman dalam
menulis karya ilmiah meliputi : (a) motivasi guru dalam menulis yang masih rendah,
(b) tidak memiliki cukup waktu luang, (c) kurangnya pemahaman tentang teknik
penulisan, (d) kesulitan dalam mencari data, (e) gagap teknologi, (f) tidak memiliki
buku referensi, (g) maraknya jasa pembuatan karya tulis, (h) kurang berfungsinya
kegiatan MGMP dalam menyosialisasikan penulisan karya tulis, (i) kurangnya
sosialisasi dari sekolah/lembaga. Adapun upaya-upaya yang telah dilakukan oleh
guru SMAN 1 Kauman untuk mengembangkan profesionalisme melalui menulis
karya tulis ilmiah sebagai salah satu wujud pengembangan profesi adalah dengan
jalan : (a) mengikuti pelatihan/ workshop, (b) belajar sendiri, (c) mengikuti lomba/
tes. Berdasarkan hasil penelitian maka direkomendasikan kepada Kepala Sekolah
agar melakukan kegiatan workshop secara berkelanjutan, menambah buku referensi
perpustakaan, mengadakan pelatihan komputer, menerapkan pola manajerial reward
and punishment, melakukan pengendalian dan pemantauan pelaksanaan MGMP dan
melakukan pengendalian dan pemantauan kegiatan tim penilai kinerja guru dan tim
pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Kata Kunci : Profesionalisme, karya tulis ilmiah, guru professional

20
2. Latar Belakang
Dewasa ini, tak terelakkan banyak siswa SMANBA yang terserang penyakit.
Pada umumnya para pelajar sering terserang penyakit seperti batuk, pilek, dan lain
sebagainya. Tak lain lantaran pola konsumsi yang sembarangan. Para siswa
cenderung tidak memperhatikan bahaya dari apa yang mereka konsumsi.
Sedangkan dalam pembelajaran, siswa dituntut agar selalu menjaga kesehatannya
agar bisa berkonsentrasi dalam belajar.

Apabila siswa sering tidak masuk sekolah lantaran terserang penyakit, bisa-
bisa tertinggal pelajaran dan mereka sendiri yang akan rugi. Maka dari itu pihak
sekolah meluncurkan program kantin sehat, diharapkan dengan adanya program
tersebut hal-hal buruk yang sering dialami siswa bisa terminimalisirkan. Sehingga
proses belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak sekolah dalam membenahi kantin
sekolah agar lebih baik dan efisien, sehingga siswa-siswi tidak perlu khawatir akan
bahaya dari apa yang mereka konsumsi. Salah satu wujud nyata kantin sehat
adalah Kafe Dewe‖ yakni sebuah kantin yang menurut efisiensinya hampir
mendekati kriteria kantin sehat. Karena kantin tersebut telah menunjukkan bahwa
adanya tujuan, fungsi, bentuk pelayanan, serta kriteria-kriteria yang lain, telah
diterapkan dan berjalan dengan baik. Tetapi masih ada kantin-kantin yang masih
belum memenuhi kriteria sebagai wujud kantin sehat.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menyusun karya ilmiah judul


―Kantin Sehat Salah Satu Upaya Mewujudkan SMAN 1 Bangil Sebagai Sekolah
Adiwiyata‖ dengan maksud untuk mengetahui dan memecahkan masalah yang ada,
sehingga diharapkan adanya perubahan yang lebih baik agar menjadi kantin sehat.

21
3. Landasan Teori

BAB II
Landasan Teori

A. Pengertian Pernikahan
Pernikahan berasal dari kata dasar nikah. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008:1003) nikah adalah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk
bersuami istri (dengan resmi). Kata nikah memiliki persamaan dengan kata kawin.
Menurut istilah syarak, nikah itu berarti melakukan suatu akad atau perjanjian
untuk mengikat diri antara seorang laki-laki dan seorang perempuan serta
menghalalkan hubungan kelamin antara keduanya dengan dasar suka rela dan
persetujuan bersama demi terwujudnya keluarga bahagia yang diridhai Allah SWT.
(Aminuddin, 2006 : 142)
(Kamal, 2015 : 130) menyebutkan bahwa nikah bermakna al-jam’u yang artinya
menggabung, mencampur, menghimpun, atau mengumpulkan. Sedangkan menurut
istilah syarat, ―nikah berarti akad yang menghalalkan pergaulan dan hubungan lebih
intim antara pasangan suami istri atas dasar agama.‖
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, disebutkan
bahwa pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai
suami istri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
B. Syarat-Syarat Pernikahan
Dalam suatu pernikahan terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, syarat-syarat pernikahan adalah sebagai
berikut.
1. Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua calon mempelai
2. Untuk melangsungkan perkawinan seorang yang belum mencapai umur 21 tahun
harus mendapat izin kedua orang tua
3. Perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan
pihak wanita sudah mencapai 16 tahun
Sedangkan menurut Kamal ( 2015 : 132), syarat pernikahan adalah sebagai
berikut.
1. Laki-laki

22
a) Islam,
b) Balig dan berakal,
c) Tidak dipaksa atau terpaksa, dan
d) Tidak dalam ihram haji atau umrah.
2. Perempuan
a) Tidak dipaksa atau terpaksa,
b) Tidak dalam ihram haji atau umrah,
c) Tidak dalam masa idah, dan
d) Tidak dalam ikatan perkawinan dengan orang lain.
C. Rukun Nikah
a) Adanya calon pengantin pria dan wanita,
b) Adanya wali dari calon pengantin wanita,
c) Ada dua orang saksi,
d) Sigat ( akad ), atau yang biasa dikenal dengan ijab dan qabul antara wali dari
pihak wanita dan mempelai pria, dan
e) Mahar atau yang biasa dikenal dengan mas kawin
a. Mahar ( mas kawin ) merupakan pemberian khusus pengantin laki-laki kepada
pengantin perempuan pada waktu akad nikah.
D. Pernikahan Dini
Menurut Badan Pusat Statistik (2016 : 6 ), pernikahan dini adalah perkawinan
yang dilakukan melalui hukum perdata, agama atau adat, dan dengan atau tanpa
pencatatan atau persetujuan resmi dimana salah satu atau kedua pasangan adalah
anak-anak di bawah usia 18 tahun.

23
BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Abstrak ditulis tidak dalam bentuk pertanyaan dan dugaan. Selain itu, abstrak
ditulis dalam satu paragraf serta tanpa acuan, tanpa catatan kaki ataupun kutipan
pustaka, dan tanpa singkatan/akronim serta bersifat mandiri
2. Abstrak memuat gambaran penelitian mulai latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, rancangan penelitian, sampel yang digunakan dan hasil penelitian serta
kesimpulan dan saran
3. Latar belakang masalah yaitu serangkaian informasi atau penjelasan dalam
bentuk paragraf yang berkaitan dengan timbulnya masalah yang diteliti, untuk
mengantar pembaca ke pokok permasalahan yang diangkat
4. Latar belakang dapat dibuat dengan mendeskripsikan topic secara umum,
menidentifikasi masalah yang terkait, focus terhadap satu masalah, menjelaskan
pentingnya mpemecahan masalah tersebut, menemukan solusi dari peneliti
sebelumnya, merumuskan kerangka masalah sendiri, memperkuat teori dengan
teori para ahli.
5. Dalam menyusun landasan teori sebaiknya menggunakan acuan yang berkaitan
dengan permasalahan yang sedang diteliti
6. Studi pustaka atau mencari referensi dengan menggunakan buku edisi terbaru
7. Metode penelitian adalah bagian yang menjelaskan tentang bagaimana peneliti
merancang alur penelitiannya dari mulai pendekatan penelitian yang diterapkan,
instrumen yang digunakan, tahapan pengumpulan data yang dilakukan, hingga
langkah-langkah analisis data yang dijalankan
8. Dalam metode penelitian terdapat tiga jenis penelitian yaitu penelitian kualitatif,
penelitian kuantitatif, dan penelitian eksperimental. Namun secara umum, jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.
9. Penelitian kuantitatif adalah pengukuran data penelitian yang menggunakan
angka angka numerik dengan data yang diambil dari proses pembuatan
kuesioner
10. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menggunakan wawancara
dengan lebih banyak menelaah sumber literatur yang ada.

24
B. SARAN

Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami materi


mengenai ―Format Umum Karya Tulis Ilmiah‖ dan dapat menerapkannya dalam
penulisan karya tulis ilmiah. Selain itu, semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk
banyak orang dan dapat memberikan pengetahuan yang lebih dari sebelumnya.
Apabila ada suatu kekurangan dalam makalah ini penulis meminta maaf atas
kekurangan tersebut dan penulis menanti kritikan yang sifatnya membangun dari
para pembaca.

25
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Langkah-Langkah Membuat Latar Belakang Skripsi, Tesis, dan Disertasi. 13 Juni
2017. Https://www.inirumahpintar.com/2017/06/Langkah-Langkah-Membuat-Latar-
Belakang-Skripsi-Tesis-Disertasi.Html (Diakses April 29, 2020).

Anonim. ―Membuat Kesimpulan dan Saran.‖ T.Thn.


Http://sc.syekhnurjati.ac.id/Esscamp/Files_Dosen/Modul/Pertemuan_12sn0170501.Pd
f (Diakses April 29, 2020).

Anonim. Tips Menyusun Metodologi / Metode Penelitian. 26 April 2018.


Https://mepow.net/2018/04/26/Tips-Menyusun-Metode-Penelitian/ (Diakses April 29,
2020).

Hakim, Lukman. Peraturan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor 04/E/2012.
Pedoman Karya Tulis Ilmiah. 2012.

Hayati, Rina. Bab 1 (Pendahuluan) Dalam Penulisan Ilmiah. 5 Desember 2019.


Https://Penelitianilmiah.com/Bab-1/ (Diakses April 30, 2020).

—. Pengertian Landasan Teori, Macam, dan Cara Menulisnya. 23 Juni 2019.


Https://Penelitianilmiah.com/Landasan-Teori/ (Diakses April 20, 2020).

Pardede, Parlindungan. ―Penulisan Karya Ilmiah1 .‖ November 2017.


https://www.researchgate.net/publication/321228235_PENULISAN_KARYA_ILMI
AH (Diakses April 29, 2020).

Pratiwi, Dian Indra. Materi Kajian Teori.Pdf. 2018.


Https://www.academia.edu/36175169/Materi_Kajian_Teori.Pdf (Diakses April 29,
2020).

Wibowo, Rudi dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UPT Penerbitan Universitas
Jember, 2016.

Sulami, Sri dan Sulistianingsih, Eka. Karya Tulis Ilmiah. Teknologi Laboratorium Medik,
2018.

Ismail, Suhartini. ―Buku Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah.‖ I, No. 55 (2018).

26
Universitas Nurul Jadid (UNUJA). Probolinggo . Probolinggo : Universitas Nurul Jadid ,
2018.

Universitas Pendidikan Indonesia . ―Pedoman Penulisan Karya Ilmiah UPI .‖ 2019.


Http://www3.upi.edu/Main/File/Akademik/C88a4-Pedoman-Penulisan-Karya-Ilmiah-
2019.Pdf (Diakses April 29, 2020).

Universitas Indonesia. Pedoman Teknik Penulisan Tugas Akhir Mahasiswa Universitas


Indonesia. Makalah. 2008.

Noorjannah, Lilies. 2014 .Pengembangan Profesionalisme Guru Melalui Penulisan Karya


Tulis Ilmiah Bagi Guru Professional di SMA Negeri 1 Kauman Kabupaten
Tulungagung, Volume 10, Nomor 1, 97 – 114.

Yusrita Yanti.2014. Penulisan Abstrakd di Dalam Karya ilmiah. Makalah.

27

Anda mungkin juga menyukai