Anda di halaman 1dari 73

MAKALAH

RAGAM JENIS KARYA ILMIAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata


“Penulisan Karya Ilmiah”
Dosen Pengampu:
Maimunah M. Pd

Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
Nurul Azmy 1910125120017
Rini Wahyuni 1910125120042
Muhammad Iqbal 1910125210014
Tazkiatul Mahfuzah 1910125220012
Siti Firda Anggraini 1910125220042
Diah Arum Ningsih 1910125220072
Tri Ayu Saptaning Putri 1910125220097
Ahmad Shabirin 1910125310032
Muhammad Doni 1910125310092
Marfuah 1910125320002
Esty Fahlupi Yurinda 1910125320027
Lidya Wati 1910125320052
Reginatama Putri 1910125320057
Siti Uswatun Khasanah 1910125320062

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT F

AKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR BANJARMASIN

2021
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT serta
sholawat dan salam tak lupa senantiasa kita hanturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad saw yang mana atas karunia-Nya dan syafaat beliau kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah Penulisan Karya Ilmiah Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat,
dengan materi pembahasan mengenai Ragam Jenis Karya Ilmiah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Maimunah M. Pd selaku dosen
pengampu beserta pihak-pihak yang sudah mendukung penulisan makalah ini. Kami
pun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan guna menjadikan makalah ini
menjadi lebih sempurna. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Aamiin Yarobbal Aalamiin.

Banjarmasin, 21 Agustus 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................3
A. MAKALAH.................................................................................................................3
B. SKRIPSI....................................................................................................................13
C. TESIS........................................................................................................................21
D. DISERTASI...............................................................................................................24
E. ARTIKEL ILMIAH...................................................................................................25
F. ARTIKEL ILMIAH POPULER...................................................................................37
G. KERTAS KERJA......................................................................................................42
H. RESENSI...................................................................................................................44
I. KRITIK.........................................................................................................................51
J. ESSAY..........................................................................................................................54
BAB III.....................................................................................................................................62
PENUTUP................................................................................................................................62
A. Kesimpulan................................................................................................................62
B. Saran..........................................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................64

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menulis laporan penelitian karya ilmiah acap kali menjadi masalah bagi seseorang
yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah
melaksanakan penelitian. Berbagai alasan seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak
adanya biaya sering menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita
menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Akhirnya, setelah berbulan-bulan
penelitian ilmiah dilaksanakan laporan hasilnya belum juga selesai. Banyak kasus,
mahasiswa yang sudah menyelesaikan Ujian Negara masih bermasalah karena belum
menyelesaikan skripsi atau tesisnya.

Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang
kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah
di negeri kita. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta.
Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dengan wawasan kebahasaan. Talenta
melahirkan semangat menulis, dan wawasan kebahasaan menjadi bekal untuk terampil
menulis. Talenta saja tidak cukup, sebab sebagai sebuah skill.

Menulis laporan hasil penelitian, tidak berbeda dengan menyusun tulisan ilmiah
populer lainnya. Secara teknis, bedanya pada kerangka tulisan. Tulisan ilmiah hasil
penelitian harus ditulis berdasarkan kerangka yang sudah baku. Kerangka laporan
hasil penelitian terdiri atas, Pendahuluan, Kajian Teori, Metodologi Penelitian, Hasil
Penelitian dan Pembahasan, serta Simpulan dan Saran, yang ditambah dengan
lampiran-lampiran bukti hasil penelitian.

Oleh karena itu, dalam karya ilmiah ini kami mengangkat masalah penulisan karya
ilmiah. Tim Penulis mencoba menyusun suatu karya tulis mengenai definisi, manfaat,
karakteristik jenis dan macam sikap karya ilmiah serta langkah penulisan dan
sistematika karya ilmiah karena hal ini merupakan hal yang sangat dasar yang wajib
diketahui oleh para mahasiswa.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Makalah?
2. Apa definisi dari Skripsi?
3. Apa definisi dari Tesis?
4. Apa definisi dar Disertasi?
5. Apa definisi dari Artikel ilmiah (Jurnal ilmiah, Prosiding) Terindek SINTA,
SCOPUS dan lain-lain?
6. Apa definis dari Artiel ilmiah populer?
7. Apa definisi dari Kertas kerja?
8. Apa definisi dari Resensi?
9. Apa definisi dari Kritik?
10. Apa definisi dari Esai?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui definisi dari Makalah.
2. Mengetahui definisi dari Skripsi.
3. Mengetahui definisi dari Tesis.
4. Mengetahui definisi dar Disertasi.
5. Mengetahui definisi dari Artikel ilmiah (Jurnal ilmiah, Prosiding) Terindek
SINTA, SCOPUS dan lain-lain.
6. Mengetahui definis dari Artiel ilmiah populer.
7. Mengetahui definisi dari Kertas kerja.
8. Mengetahui definisi dari Resensi.
9. Mengetahui definisi dari Kritik.
10. Mengetahui definisi dari Esai.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. MAKALAH
1. Pengertian makalah
Makalah adalah suatu karya tulis ilmiah mengenai suatu topik atau masalah yang
disajikan dalam seminar ilmiah. Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah
mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu
perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan
perkuliahan lapangan. Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang
memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara
sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah
ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas
inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah.
2. Karakteristik Makalah
Makalah mahasiswa disusun berdasarkan karakteristik tertentu. Adapun karakteristik
tersebut dipaparkan sebagai berikut. :
1. Makalah mahasiswa bersumber dari kajian literatur dan atau laporan
pelaksanaan kegiatan lapangan.
2. Makalah mahasiswa mempunyai ruang lingkup atau cakupan permasalahan
dalam suatu mata kuliah.
3. Dalam makalah mahasiswa terlihat kemampuan mahasiswa mengenai
permasalahan teoretis yang dikaji atau dalam menerapkan suatu prosedur,
prinsip atau teori yang berkaitan dengan perkuliahan.
4. Dalam makalah mahasiswa terlihat kemampuan mahasiswa memahami isi dari
sumber yang digunakan.
5. Dalam makalah mahasiswa tampak kemampuan mahasiswa untuk merangkai
berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan yang utuh.

Secara garis besar, makalah yang ditulis mahasiswa terdiri dari tiga bagian pokok,
yaitu Pendahuluan, Isi. dan Penutup. Pendahuluan memuat persoalan yang akan
dibahas, antara lain meliputi latar belakang masalah, fokus dan rumusan masalah,

3
prosedur pemecahan masalah dan sistematika uraiannya. Isi memuat kemampuan
penulis dalam menjawab persoalan atau masalah yang dikaji. Pada bagian isi pada
suatu makalah bisa saja lebih satu bagian sesuai dengan permasalahan yang dikaji.
Simpulan memuat pemaknaan penulis terhadap diskusi atau pembahasan masalah
berdasarkan kriteria dan sumber literatur atau data lapangan. Simpulan tersebut
mengacu pada hasil pembahasan terhadap permasalahan dan bukan merupakan
ringkasan dari isi makalah. Dalam menulis makalah, perlu diperhatikan komposisi
penyajiannya. Biasanya, pendahuluan komposisinya 15%; pembahasan
komposisinya 80%; dan penutup komposisinya 5%. Namun demikian, komposisi ini
bisa dikondisikan dengan gaya selingkung makalah yang akan ditulis.
3. Ciri-Ciri Makalah
Adapun ciri-ciri dari makalah yang diantaranya sebagai berikut ini:

 Merupakan hasil laporan pelaksanaan kegiatan di lapangan tentang suatu


permasalahn yang terjadi.
 Mendemostrasikan pemahaman teori maupun kemampuan untuk menerapkan
prosedur-prosedur yang ada kaitannya dengan permasalahan.
 Untuk menunjukkan kemampuan tentang pemahaman teori maupun sumber-
sumber yang digunakan untuk menyusun makalah.
 Dan untuk mendemontrasikan kemampuan dalam menyusun berbagai macam
sumber informasi untuk menyelesaikan permasalahan.

4. Fungsi Makalah
Berikut ini terdapat beberapa fungsi dari makalah, yakni sebagai berikut:

 Makalah dibuat untuk melatih penulis agar mampu menyusun karya ilmiah
secara benar dan cermat, sehingga menjadi semakin menarik dan mudah untuk
dicerna oleh pembacanya.
 Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulisnya.
 Memberikan sumbangan pemikiran baik berupa konsep teoris maupun konsep
praktis.
 Memberikan manfaat bagi perkembangan konsep keilmuan maupun pemecahan
masalah.

4
5. Kategori Makalah
Berdasarkan jenis kajian yang dibahas, makalah menjadi 3 jenis yaitu

1. Makalah Deduktif yaitu makalah yang didasarkan pada kajian teoritis yang relevan
dengan permasalahan yang dibahas

2. Makalah Induktif adalah makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang
bersifat objektif berdasarkan apa yang diperoleh dari lapangan namun tetap relevan
dengan pembahasan

3. Makalah Campuran yaitu makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan kajian
toritis dan data empiris. artinya makalah campuran ini adalah penggabungan antara
makalah deduktif dan makalah induktif.

Pada makalah campuran dapat dibagi lagi menjadi 6 jenis:

1. Makalah Ilmiah - makalah ini biasanya membahas permasalahan yang ditulis dari
hasil studi ilmiah dan jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini dari
penulis yang bersifat subyektif.
2. Makalah Kerja - biasanya makalah ini diperoleh dari hasil sebuah penelitian dan
memungkinkan seorang penulis makalah tersebut berargumentasi dari
permasalahan yang dibahas yang didapatkan dari sebuah proses penelitian dan itu
artinya opini yang bersifat subyektif dari penulis lebih memungkinkan pada
makalah jenis ini.
3. Makalah Kajian - isi dari makalah ini biasanya sebagai sarana pemecahan suatu
masalah yang bersifat kontroversial.
4. Makalah Posisi - istilah ini digunakan untuk karya tulis yang disusun atas
permintaan suatu pihak yang fungsinya sebagai alternatif pemecahan masalah
yang kontroversial. Prosedur pembahasan dan penulisannya dilakukan secara
ilmiah.
5. Makalah Analisis - sifat dari makalah ini adalah obyektif-empiris.
6. Makalah Tanggapan - biasanya makalah ini sering dijadikan sebagai tugas mata
kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap suatu bacaan.

5
6. Petunjuk Pembuatan Makalah
a) Pemilihan Topik
Topik adalah tema pembuatan makalah. Topik dapat pula diperoleh dari uraian
latar belakang masalah. Latar belakang adalah sebab mengapa sebuah penelitian
dilakukan atau alasan makalah ditulis. Sedangkan tema akan muncul karena
adanya sebab pada latar belakang. Pemilihan topik harus menarik serta mencakup
berbagai kajian ilmu yang memasyarakat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah tersebut sesuai dengan ilmu
yang dibutuhkan. Topik yang biasanya digunakan dalam penulisan makalah
antara lain berkutat pada bidang akademis atau mata pelajaran dibangku sekolah
seperti Sejarah, Agama, TIK, Kesehatan, Biologi, Geografi, Ekonomi, PKN,
Fisika, dan Kewirausahaan. Sebagai tambahan pertimbangan, Kusmarwanti,
M.Pd menyarankan ada 4 hal yang harus Anda sesuaikan dalam menentukan
sebuah topik makalah.
 Kemampuan Anda dalam menguasai teori/kajian masalah
 Ketersedian bahan pendukung, referensi dan literatur lain yang dapat Anda
akses
 Kesan menarik dan unik dari topik Anda.
 Seberapa besar manfaat dari makalah yang Anda terbitkan secara umum
b) Pemilihan Bahasa
Dalam penulisan sebuah makalah, perlu diperhatikan juga mengenai penulisan
serta bahasa yang digunakan. Makalah biasanya menggunakan bahasa baku atau
sesuai ejaan yang disempurnakan. Ketentuan penulisan makalah untuk cakupan
internasional, harus menggunakan Bahasa Inggris agar dapat diterima juga secara
internasional. Berbeda dengan penulisan untuk kalangan dalam negeri (Indonesia)
harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD
yang berlaku saat ini. Perlu Anda ketahui pula bahwa EYD biasanya
disempurnakan setiap beberapa tahun. Pemilihan bahasa serta penulisan makalah
yang baik dan benar akan ikut menentukan bobot kualitas dari makalah yang
Anda tulis. Jadi hal ini penting juga untuk diperhatikan. Pemilihan kata juga
dirasa penting agar pembaca mampu memahami dengan baik maksud yang ingin
Anda sampaikan dalam makalah. Hal ini akan menghindarkan dari kemungkinan
adanya salah tafsir atau minim pemahaman terhadap esensi makalah Anda.

6
Pemilihan kata harus dengan bahasa baku atau ilmiah serta tepat sasaran, tidak
bertele-tele namun tetap informatif. Akan lebih baik apabila setiap penjelasan
yang Anda tulis disertai dengan contoh yang konkret sehingga memudahkan
pembaca untuk memahaminya.
7. Langkah – langkah dalam penyusunan makalah
Sebelum membuat makalah perlu melakukan beberapahal dalam menyusunnya agar
isi dan pembahasannya sistematis, berikut langkah-langkah dalam penyusunan
makalah:
a) Persiapan
Pada tahap persiapan ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan makalah, yaitu:
1. Mengumpulkan referensi-referensi yang terkait dengan judul makalah yang
akan dibuat.
2. Membaca referensi yang dijadikan rujukan dalam penulisan makalah
supaya membentuk kerangka berpikir dan memperluas pengetahuan yang
berhubungan dengan judul makalah.

3. Mengembangkan kerangka makalah.

b) Penulisan
Pada tahap ini merupakan kegiatan pengembangan kerangka makalah menjadi
makalah. Hal ini dapat dilakukan melalui hal-hal berikut:
1. Mengkaji berbagai sumber yang didapat terkait dengan judul makalah.
2. Memperhatikan teknik penulisan dalam penyajian makalah.
3. Menguraikan intisari pemahaman penulis terhadap informasi yang
dituangkan dalam makalah ber- dasarkan sumber yang didapat.
c) Pemeriksaan Hasil Tulisan
Pada tahap ini penulis melakukan pemeriksaan isi makalah terkait dengan ejaan,
penggunaan kata, kalimat dan bahkan tanda baca sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
8. Sistematika Penulisan Makalah
Makalah Struktur penulisan makalah sebagai berikut :
a) Cover

7
Cover berisikan beberapa keterangan yang meliputi :
 Judul makalah.
 Tujuan pembuatan makalah.
 Nama Dosen Pengampu.
 Logo kampus.
 Nama-nama penulis (mahasiswa) disertakan dengan NIM
 Nama Program Studi
 Nama Kamlpus.
 Tahun pembuatan

b) Kata Pengantar
Kata pengantar berisi salam pembuka. Maknanya salam pembuka biasanya
berhubungan dengan dasar pemikiran kenapa judul/tema makalah tersebut
dipilih untuk dibahas. Akan tetapi, dasar pemikiran yang ditulis hanya sekilas
saja dan diakhiri dengan titi mangsa penyusunan makalah. Kata pengantar
mencakup isi dari keseluruhan esensi makalah, yaitu membahas isi makalah
secara menyeluruh namun umum. Hal ini perlu dilakukan agar pembaca
mempunyai pandangan umum arah dari penelitian dalam makalah Anda
tersebut. Biasanya pada kata pengantar, penulis juga mencantumkan ucapan
syukur kepada Tuhan YME, serta ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah mendukung dan membantu proses penyelesaian makalah. Dalam kata
pengantar penulis juga dapat menjabarkan penjelasan waktu penulisan makalah,
tempat penelitian, serta pihak-pihak yang menjadi mentor penulis dalam
menyelesaikan makalah baik individu, instansi maupun lembaga-lembaga
tertentu yang terlibat dan memberikan sumbangsih. Dia akhir kata pengantar,
penulis juga diperbolehkan menuliskan harapan penulisan makalah tersebut,
manfaat bagi pembaca, kemudian penulis juga menerima masukan berupa kritik
dan saran dari pembaca. Serta pencantuman nama lengkap penulis, tempat dan
tanggal atau tahun (waktu) penulisan makalah tersebut namun tanpa dibubuhi
tanda tangan.
c) Daftar Isi

8
Daftar isi makalah biasanya berisi susunan isi makalah, judul dan nomor
halaman setiap uraian yang ada di makalah ditulis dan disusun dengan rapi.
Daftar isi memuat informasi halaman dari isi makalah. Setiap bab dan sub-bab
dalam makalah diberikan keterangan halaman agar memudahkan pembaca
menemukan bahan yang akan dibaca. Daftar isi juga memuat daftar gambar dan
daftar tabel (jika ada).
d) Pendahuluan
Pada bagian ini dikemukakan persoalan yang akan dibahas (latar belakang
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah dan tujuan penulisan).
Pendahuluan merupakan bahasan awal topik penelitian di dalam makalah yang
disusun oleh dan dari sudut pandang penulis. Pendahuluan tidak perlu ditulis
secara luas, cukup cakupan luarnya saja asalkan sudah mencakup esensi umum
dari makalah Anda. Pendahuluan dapat dijelaskan secara umum dan singkat
namun tujuan dan maknanya jelas. Pendahuluan dapat menjelaskan tentang
pokok permasalahan awal yang ditemui. Permasalahan disini yang dimaksud
adalah masalah yang ditemukan dan ingin diteliti dalam makalah Anda tersebut.
Di dalam bab pendahuluan, mencakup bab-bab penting dalam penelitian
makalah. Biasanya di dalam pendahuluan terdapat tiga poin penting yang
menjadi sub-bab nya yaitu Latar Belakang, Rumusan Masalah, dan Tujuan
Pembahasan.
e) Isi/Pembahasan
Pada bagian ini berisi tentang pembahasan dari perumusalan masalah secara
teoretis yang pernah dibahas oleh para ahli berkaitan dengan tema/judul
makalah yang disajikan. Materi yang dibahas secara teoritis dikaitkan dengan
aplikasi praktis teori/ilmu tersebut dalam kenyataan kehidupan keseharian.
Tujuan pembahasan berisi manfaat dari penelitian yang dilakukan. Pada
dasarnya manfaat ini ditujukan untuk pembaca. Manfaat diperoleh jika telah
menemukan hasil atau kesimpulan dari permasalahan dan konfirmasi dari
hipotesa awal. Tujuan pembahasan biasanya ditulis secara singkat namun
menggambarkan serta mendeskripsikan manfaat penelitian kepada pembaca.
Tujuan pembahasan dibagi menjadi dua, tujuan fungsional dan tujuan
individual. Tujuan fungsional lebih ditujukan kepada instansi yang terkena
imbas dari hasil penelitian makalah yang Anda buat, yaitu manfaat penelitian
Anda diharapkan mampu menjadi landasan mengambil kebijakan atau
9
keputusan. Tujuan individual manfaatnya lebih kepada individu, yaitu
menambah ilmu pengetahuan, pengenalan, serta pengalaman baru terhadap
kajian yang belum diteliti sebelumnya. Tujuan pembahasan juga memiliki
manfaat penelitian kepada penulis, yaitu menambah kaidah wawasan penulis. Isi
berisi uraian pokok dari topik makalah. Isi menjelaskan tentang permasalahan,
penelitian yang dilakukan, metode penelitian, tempat penelitian, sasaran
penelitian, serta penjabaran hasil data-data yang diperoleh di lapangan. Data
yang diperoleh bisa merupakan data kualitatif, data kuantitatif, maupun mixed
methods. Jika data dilakukan dengan proses wawancara, maka penulis bisa
mencantumkan kutipan hasil pembicaraan dengan orang yang di wawancara
atau narasumber tersebut. Namun jika data penelitian berupa data kuantitatif
dapat mencantumkan hasil penelitian berupa daftar tabel berisi angka atau hal-
hal yang bersifat numerik. Metode penelitian dapat dilakukan dengan metode
survey, wawancara, dan pengamatan serta pengambilan data di lapangan. Isi
menjelaskan tentang definisi dan landasan teori, ulasan materi, penyelesaian
masalah, serta solusi atau hasil penelitian.
f) Kesimpulan
Bagian ini merupakan kesimpulan dan bukan ringkasan isi. Kesimpulan adalah
makna yang diberikan penulis terhadap hasil diskusi/uraian yang telah
dibuatnya pada bagian isi. Dalam mengambil kesimpulan tersebut penulis
makalah harus mengacu kembali ke permasalahan yang diajukan dalam bagian
pendahuluan. Kesimpulan merupakan penjabaran dari hasil penelitian yang
diperoleh. Hasil penelitian diperoleh dari analisis rumusan masalah yang
ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teori dan metode penelitian yang
dilakukan, sehingga diperoleh kesimpulan penelitian. Kesimpulan bisa sesuai
dengan hipotesa namun bisa juga tidak sesuai dengan hipotesa awal sehingga
muncul sebuah kesimpulan baru dari rumusan masalah yang telah dijabarkan
sebelumnya. Kesimpulan juga menjabarkan apakah penelitian yang dilakukan
telah menjawab rumusan masalah atau masih diperlukan penelitian lanjutan.
g) Saran
Saran makalah berupa masukan/usulan dari penulis yang berkaitan dengan isi
makalah. Saran lebih ditujukan penulis kepada pembaca. Saran diperoleh dari
kesimpulan penelitian untuk lebih dikembangkan kembali, ditindaklanjuti,
maupun diterapkan. Saran berisi manfaat penelitian kepada pembaca
10
berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh kemudian diharapkan agar
dilaksanakan atau diterapkan oleh pembaca. Tujuan atau harapannya adalah
agar pembaca mampu menerapkan atau menggunakan hasil dari penelitian yang
telah dilakukan dalam aplikasinya secara langsung di masyarakat baik secara
teoritis maupun praktis.
h) Daftar Pustaka
Daftar pustaka makalah berisi seluruh sumber yang digunakan dalam
pembuatan makalah. Daftar pustaka ini dapat berupa jurnal, artikel, buku, surat
kabar, majalah, informasi dari situs internet dan lain-lain. Fungsinya untuk
menunjukkan kepada pembaca terkait sumber- sumber data dan teori dalam
makalah sehingga dapat membangun kepercayaan penbaca terhadap keilmiahan
makalah. Daftar pustaka berisi daftar referensi-referensi yang dicantumkan atau
dipergunakan dalam penyusunan makalah. Daftar pustaka berisi paling sedikit
25 referensi, bisa dari jurnal, maupun buku. Penulisan daftar pustaka harus
disusun secara sistematis serta diurutkan secara sistematis berdasarkan
abjad/alfabetis menurut nama pengarang. Daftar pustaka terdiri atas nama
pengarang, tahun terbit publikasi, judul publikasi, serta tempat terbit dan
penerbit. Pengaturan penulisan nama dalam daftar pustaka adalah dengan
ketentuan nama keluarga harus ditulis terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh
nama panggilan. Jika daftar pustaka yang digunakan ditulis oleh nama
pengarang yang sama namun beda waktu atau tahun penerbitan yang berbeda,
maka yang harus ditulis terlebih dahulu adalah terbitan yang pertama. Namun
jika nama pengarang sama, dan diterbitkan dalam tahun yang sama, maka
ketentuan nya adalah nama pengarang disusun dengan membedakan tahun terbit
dengan huruf abjad. Penulisan nama lengkap pengarang, hanya untuk item
pertama, sedangkan item berikutnya sudah cukup dengan diberi tanda: -------
(strip dengan jumlah antara lima atau tujuh secara berkelanjutan).
9. Format Penulisan Makalah
Adapun format penulisan makalah sebagai berikut :
a)
 Kertas Ukuran Kertas dan Sampul Pembuatan Makalah : A4
 Jenis Tulisan : Times New Roman
 Size : 12

11
 Spasi : 1,5
 Margn Atas : 3 cm
 Bawah : 3 cm
 Kiri : 4 cm
 Kanan : 3 cm
b) Makalah ditulis minimal 10-20 halaman belum termasuk halaman judul, kata
pengantar, daftar isi dan daftar pustaka.
c) Kutipan makalah menggunakan footnote model The Chicago Manual of Style.
d) Kata asing harus diketik cetak miring (italic).
e) Nomor halaman berada di pojok kanan atas.
f) Daftar pustaka menggunakan model APA (American Psychological Association)
styles.

10. Tahap Penulisan Makalah


Selain memahami pemilihan topik dan format pembuatan makalah lainnya ada
baiknya Anda melihat tahapan yang kami sarankan untuk menulis sebuah makalah
hingga sukses sampai dipublikasikan. Dengan adanya tahapan ini akan memudahkan
Anda mempercepat proses pembuatan makalah dengan kualitas yang tetap optimal.
Karena bagi sebagian orang yang sedang mengerjakan tugas makalah, ancaman
terbesar biasanya adalah ketepatan waktu. Namun cara belajar setiap orang terkadang
tidak sama, Anda tidak perlu mengikuti secara baku tahapan - tahapan berikut jika
dirasa terlalu banyak memakan waktu.
1. Tahap Persiapan
 Pemilihan topik
 Perumusan tujuan
 Identifikasi pembaca
 Tentukan batasan isi materi
 Tentukan judul makalah
 Kumpulkan literatur dan bahan pendukung yang terpercaya
 Lakukan wawancara narasumber jika perlu

12
 Buat ringkasan kecil dari bahan materi yang terkumpul
 Catat kutipan dan kata sulit
2. Tahap Penulisan Draft(Muh Barid Nizaruddin Wajdi, 2016)
 Buat tulisan kasar ke dalam setiap susunan makalah
 Lakukan perumusan masalah dan kesimpulan
3. Tahap Revisi
 Pemeriksaan ide apakah sesuai topik dan tujuan,apakah melewati batas
pembahasan atau tidak.
 Pembahasan apa yang kurang mendetail.
 Penyesuaian dengan kebutuhan dan kejelasan penjabaran untuk pembaca.
 Tambahkan reaksi dan masukan dari orang lain yang membaca.
4. Tahap Penyuntingan
 Perhatikan kembali aspek mekanik seperti huruf kapital, ejaan, struktur
kalimat, tanda Baca, istilah, kosakata, format karangan.
 Gunakan sedikit metafora, irama, atau kiasan untuk memberikan gaya
tulisan Anda.
5. Tahap Publikasi
 Perhatikan cover, footer dan header jika perlu untuk disesuaikan dengan
media publikasi yang akan kita tuju.
 Konsultasikan dengan pembimbing atau orang yang ahli di bidang yang
sama.
 Buat versi presentasi dari makalah Anda jika diperlukan(Octarina & Wajdi,
2017).

B. SKRIPSI
a. Pengertian Skripsi
Skripsi merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang harus dibuat oleh mahasiswa
tingkat akhir sebagai syarat untuk meraih gelar akademik sarjana (S1). Karya ilmiah
tersebut berisi proses dan hasil penelitian baik penelitian studi pustaka maupun
penelitian lapangan. Menurut Winarno (1991) skripsi adalah karya tulis di tingkat
sarjana muda (biasanya dijadikan sebagai syarat untuk ujian Sarjana Muda), yang
umumnya didasarkan atas penyelidikan bahan bahan bacaan atau observasi
lapangan. Pada prinsipnya, skripsi tidak berbeda jauh dengan makalah yang disusun

13
secara dengan jurnal ilmiah. Hanya saja, skripsi mengangkat problem akademik
yang lebih serius, menggunakan kerangka teori sebagai pisau analisis yang lebih
komprehensif, menerapkan metode penelitian dan pendekatan yang lebih kompleks.
Skripsi merupakan penulisan dan pengolahan hasil penelitian yang disajikan dengan
cara yang terstruktur dan objektif sehingga memungkinkan proses validasi dan
pengembangan lebih lanjut. Skripsi merupakan tulisan yang tersusun secara
sistematis, logis dan sesuai dengan kaidah keilmuan di bidangnya sebagai syarat
kelulusan mahasiswa Strata 1 di sebuah perguruan tinggi.
b. Karakteristik Skripsi
a) berisi hasil penelitian
b) menggunakan metode ilmiah tertentu
c) menggunakan bahasa akademik
c. Tujuan Skripsi
Tujuan skripsi secara garis besar adalah menjawab masalah penelitian. Masalah
utama dari penelitian ini dapat dispesifikasikan melalui dugaan penelitian atau sering
disebut dengan hipotesis penelitian. Tentunya untuk menemukan tujuan penelitian
dilakukan melalui beberapa tahap pengujian, sehingga peneliti dapat menganalisis
hasil pengujian secara logis dan menguraikan hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan secara sistematis. Penyusunan skripsi bertujuan memantapkan wawasan
pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan kegiatan ilmiah, dengan
cara memberi kesempatan memformulasikan ide, konsep, pola berpikir, dan
kreativitas yang dikemas secara komprehensif, dan mengkomunikasikan dalam
format yang lazim digunakan di kalangan masyarakat ilmiah.
d. Jenis-jenis Skripsi
Berdasarkan metode penelitian
a) Skripsi Kuantitatif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kuantitatif ialah berdasarkan jumlah
atau banyaknya. Penelitian ialah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis
dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk
memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk
mengembangkan prinsip-prinsip umum (Tim Penyusun Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2008). Jadi, penelitian kuantitatif adalah
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data berdasarkan
jumlah atau banyaknya yang dilakukan secara objektif untuk memecahkan suatu
14
persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip
umum. Adapun unsur-unsur yang terkandung dari definisi yang dikemukakan
oleh Cohen dan Creswell, unsur pertama adalah menjelaskan fenomena.
Fenomena adalah elemen kunci dari semua penelitian baik penelitian kuantitatif
maupun penelitian kualitatif. Ketika kita mulai melakukan penelitian kita selalu
berusaha menjelaskan sesuatu. Unsur kedua adalah data penelitian kuantitatif
dikumpulkan dalam bentuk angka. Dalam penelitian kuantitatif kita
mengumpulkan data numeric. Data numerik adalah keharusan sebab berkaitan
dengan analisis data yang menggunakan metode berbasis statistic. Unsur ketiga
adalah penggunaan metode berbasis matematis khususnya statistik untuk
menganalisis data. Unsur ini adalah bagian terpenting dari penelitian kuantitatif.
Metode yang berbasis statistik dan harus didukung dengan penggunaan alat
analisis data desain penelitian dan instrumen pengumpulan data yang tepat.
Penelitian kuantitatif dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis yaitu:
1. Penelitian survei
ialah suatu metode penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah
sesuai dengan pertanyaan yang sudah diajukan atau sesuai dengan
masalah yang sudah diamati. Penelitian survei juga berarti suatu penelitian
yang dilakukan untuk menilai kebutuhan dan menetapkan tujuan, atau
untuk menentukan apakah tujuan tertentu telah terpenuhi
2. Penelitian korelasional
menguji perbedaan karakteristik dari dua atau lebih variabel atau entitas.
Hubungan antara variabel-variabel terjadi dalam satu kelompok tertentu.
Penelitian korelasional adalah penelitian non-eksperimen yang tidak dapat
mengkonfirmasi suatu hubungan kausal, meskipun dapat digunakan untuk
mengeksplorasi hubungan hubungan kausal yang kompleks. Di dalam
penelitian korelasional peneliti tidak dapat mengintervensi atau
memanipulasi variabel independen. Penelitian korelasional menggunakan
statistik inferensial untuk menentukan signifikansi statistic. Hasil
penelitian di evaluasi berdasarkan pada validitas kesimpulan statistik dan
validitas eksternal.
3. Penelitian eksperimental
adalah penelitian yang secara ketat mengikuti suatu desain penelitian
ilmiah. Desain tersebut meliputi hipotesis variabel yang dapat
15
dimanipulasi oleh peneliti dan variabel-variabel yang dapat diukur
dihitung dan dibandingkan.
4. Penelitian kausal komparatif
adalah bahwa studi kausal komparatif melibatkan dua atau lebih kelompok
dan satu variabel independen sedangkan studi korelasional melibatkan dua
atau lebih variabel dan satu kelompok variabel-variabel yang dapat diukur
dihitung dan dibandingkan.
b) Skripsi kualitatif
Fenomena-fenomena hanya dapat dimengerti secara tepat jika dilihat dalam
konteks untuk itu seorang peneliti kualitatif masuk ke dalam lingkungan
tersebut. Konteks penyelidikan tidak dibuat-buat alami dan apa adanya tidak ada
yang ditentukan sebelumnya atau diterima begitu saja. Para peneliti kualitatif
mengikuti pengalaman secara keseluruhan bukan sebagai variabel yang terpisah.
Tujuan dari penelitian kualitatif adalah untuk memahami pengalaman sebagai
suatu kesatuan. Bagi banyak peneliti kualitatif proses tersebut memerlukan
penilaian tentang apa yang dipelajari. Penelitian kualitatif menyiratkan
kepedulian langsung dengan pengalaman karena dihayati atau dirasakan atau
dijalani.
e. Sistematika Penulisan Skripsi
Bagi seorang mahasiswa, penulisan skripsi merupakan tugas yang mungkin sangat
memberatkan. Mulai dari menyusun proposal, melakukan observasi, melaporkan dan
meminta arahan dosen pembimbing, dan sampai pada ujian skrips itu sendiri. Dalam
menulis skripsi, seorang mahasiswa harus memperhatikan tata tulis skripsi itu
sendiri dengan sebaik dan seteliti mungkin. Berikut ini, adalah sistematikan/tata tulis
laporan penelitian/skripsi;
1) Judul
2) Abstrak (berisi ringkasan dari laporan, hasil penelitian, kesimpulan, dan saran)
3) Kata Pengantar
4) Daftar Isi, tabel, gambar, tabel lampiran
5) Bab I
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
16
e. Definisi Operasional/Variabel
f. Asumsi dan Keterbatasan (kekurangan saat melakukan penlitian)
6) Bab II
a. Landasan Teori/Kajian Pustaka
b. Teori-teori yang relevan dengan variable/masalah yang diteliti
c. Teori-teori yang relevan dengan aspek-aspek yang diteliti
d. Hasil Penelitian yang Relevan dengan yang dilakukan oleh Peneliti Lain
7) Bab III
a. Populasi dan Sampel/Subyek Penelitian
b. Metode Pengumpulan Data (wawancar, tes, observasi, dll.)
c. Teknik Pengelolaan Data/Analisis Data
d. Pengembangan instrumental
8) Bab IV
a. Penyajian Data (tabel, grafik, dll.)
b. Analisis Data
c. Interpretasi Hasil Analisis Data
9) Bab V
Kesimpulan dan Saran (jawaban berdasarkan rumusan masalah)
Adapun secara garis besar, unsur-unsur skripsi dipilah menjadi tiga bagian,
yaitu unsur-unsur bagian awal, inti dan akhir. Segenap unsur yang dimaksud
berikut ini.
A. Isi Bagian Awal Skripsi
1) Sampul Luar
Sampul Luar adalah sampul skripsi yang berada pada bagian depan.
Sampul itu berisi judul, kata skripsi, nama dan nomor induk mahasiswa,
lambang STAIDRA, nama Jurusan yang diikuti nama lembaga, dan waktu
(bulan dan tahun) lulus ujian. Semua huruf dalam kata-kata pada sampul
luar ditata simetris dan ditulis dalam bentuk huruf kapital. Contoh sampul
luar pada lampiran 6.
2) Sampul Dalam
Sampul dalam adalah halaman sampul yang berada pada bagian dalam.
Halaman yang selalu berada pada lembar ketiga ini terdiri atas unsur
judul, kata skripsi, maksud penulisan skripsi, nama lengkap dan nomor

17
induk mahasiswa, nama lengkap jurusan yang diikuti nama lembaga dan
waktu (bulan dan tahun) contoh sampul dalam pada lampiran 7.
3) Persetujuan Pembimbing
Persetujuan pembimbing adalah persetujuan dosen pembimbing tentang
naskah skripsi mahasiswa. Pada halaman ini dinyatakan bahwa naskah
skripsi telah diperiksa dan memenuhi syarat untuk diuji. Dalam hal ini,
persetujuan yang dicantumkan adalah (1) teks skripsi oleh…… ini telah
diperiksa dan disetujui untuk diujikan, (2) tempat dan tanggal persetujuan,
dan (3) nama lengkap pembimbing. Contoh persetujuan pembimbing pada
lampiran 8.
4) Pengesahan Tim Penguji
Pengesahan tim penguji adalah pengesahan TPS atas skripsi yang
diujikan. Pada halaman ini dinyatakan bahwa skripsi telah dipertahankan
mahasiswa di hadapan TPS. Sebagai bukti persetujuan dan pengesahan,
tanda tangan dekan dan TPS diberikan oleh TPS pada saat berlangsungnya
ujian skripsi. Dalam halaman ini dicantumkan tanda tangan, nama
lengkap, setiap anggota TPS. Contoh pengesahan TPS pada lampiran 9.
5) Kata Pengantar
Kata pengantar adalah halaman yang berisi ucapan terima kasih kepada
orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-pihak yang telah membantu
dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan
skripsi secara langsung. Oleh karena skripsi merupakan karya ilmiah yang
bersifat objektif, sikap merendahkan diri dan meminta maaf kepada
pembaca skripsi tidak perlu diungkapkan. Setelah dicantumkan teks kata
pengantar yang ditulis dalam bentuk huruf kapital. Ucapan puji syukur
kepada Allah dinyatakan pada kalimat awal paragraf pertama dan diikuti
kalimat yang berisi ucapan terima kasih kepada kedua orang tua.
Selanjutnya, apabila ucapan terima kasih disampaikan kepada banyak
pihak, kata pengantar perlu ditata secara teratur maksimal dua halaman
kuarto. Kata Penulis dicantumkan pada posisi kanan bawah, tanpa nama
terang. Contoh kata pengantar pada lampiran 10.
6) Daftar Isi
Sebagai gambaran organisasi keseluruhan isi dalam skripsi, dalam daftar
isi dicantumkan judul dan, judul subbab, judul anak subbab yang disertai
18
nomor halaman sesuai dengan tempat unsur itu dalam naskah. Semua
huruf dalam judul bab ditulis huruf kapital, sedangkan subbab dan judul
anak subbab ditulis huruf kapital pada bagian awal saja. Contoh daftar isi
pada lampiran 11.
7) Daftar Tabel
Daftar tabel berisi nomor tabel yang ditempatkan pada lajur kiri dan
nomor halaman yang ditempatkan pada lajur kanan. Berkenaan dengan
itu, judul tabel harus ditulis sesuai dengan judul tabel yang ada dalam
naskah skripsi tanpa ada penyingkatan baru yang membedakan judul tabel
dalam naskah dengan judul tabel dalam daftar tabel. Jika judul tabel terdiri
atas dua baris atau lebih, Jarak antar baris satu spasi. Jarak antar tabel
dalam daftar tabel satu setengah spasi. Contoh halaman daftar tabel pada
lampiran 12.
8) Daftar Gambar
Daftar gambar berisi nomor, judul, dan halaman tempat gambar dalam
naskah skripsi. Jika judul gambar lebih dari satu baris, jarak antar baris
satu spasi. Jarak antar judul gambar satu setengah spasi. Judul gambar
yang ditulis dalam daftar gambar harus sama dengan judul gambar dalam
naskah skripsi. Contoh daftar gambar pada lampiran 13.
9) Daftar Lampiran
Daftar lampiran berisi nomor, judul, dan halaman tempat lampiran dalam
naskah. Jika judul lampiran lebih dari satu baris, jarak antar baris satu
spasi. Jarak antar judul lampiran satu setengah spasi. Judul lampiran yang
ditulis dalam daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran dalam
naskah skripsi. Contoh daftar lampiran pada lampiran 14.
10) Daftar lainnya
Jika dalam skripsi digunakan singkatan-singkatan yang belum lazim,
tetapi memiliki makna penting bagi kejelasan pesan yang disampaikan,
sebaiknya singkatan itu harus ditempatkan pada daftar singkatan
tersendiri. Contoh daftar singkatan pada lampiran 15.
11) Daftar Transliterasi
Daftar transliterasi yang digunakan mengacu pada Pedoman Transliterasi
Arab Latin hasil keputusan bersama antara Menteri Agama dan Menteri

19
Pendidikan dan Kebudayaan nomor: 158 tahun 1987 dan nomor: 0543
b/U/1987. isi pedoman itu pada lampiran 16
B. Isi Bagian Inti Skripsi
1) Pendahuluan
Dalam pendahuluan diungkapkan unsur (1) latar belakang masalah (2)
rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) kegunaan penelitian (5) definisi
operasional (6) hipotesis penelitian (7) ruang lingkup penelitian (8)
sistimatika pembahasan.
2) Kajian Pustaka
Dalam kajian pustaka diungkapkan deskripsi teoritis tentang objek yang
diteliti. Untuk itu deskripsi teori perlu didasarkan pada kajian pustaka yang
dilakukan sedalam dan seakurat mungkin. Berkenaan dengan hal itu,
argumentasi tentang hipotesis yang diajukan juga perlu diungkap. Peneliti
bahkan perlu mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan
penelitian dengan hasil kajian mengenai temuan penelitian yang relevan.
Sementara itu, teori yang dijadikan sebagai dasar penelitian hendaknya
relevan dan mutakhir. Artinya, teori yang dikaji hendaknya sesuai dengan
masalah yang diteliti.
3) Metode Penelitian
Unsur-unsur pokok dalam bagian ini mencakup, (1) pola penelitian, (2)
sumber dan jenis data (3) populasi dan sampel penelitian, (4) teknik dan
instrumen pengumpulan data, dan (5) teknik analisis data.
4) Hasil Penelitan
Dua hal pokok yang diungkap dalam hasil penelitian skripsi, yaitu deskripsi
data dan pengujian hipotesis.
5) Pembahasan
Pembahasan temuan penelitian bertujuan (1) menjawab masalah penelitian,
(2) menafsirkan temuan-temuan penelitian, (3) mengintegrasikan temuan-
temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, dan
(4) memodifikasikan teori yang ada atau menyusun teori baru.
6) Penutup
Dua hal yang lazim ditemukan dalam bagian penutup adalah kesimpulan
dan saran. Akan tetapi harus dinyatakan dengan kata penutup. Penggunaan
kata penutup atau kesimpulan tergantung pada isi bagian yang diungkapkan
20
di dalamnya. Pengunaan nama penutup dibenarkan bila isi bagian ini berupa
kesimpulan dan saran.
C. Isi Bagian Akhir Skripsi
Bagian akhir skripsi berupa daftar pustaka dan lampiran. Berkenaan dengan
daftar pustaka, peneliti berkewajiban mencatumkan segenap sumber pustaka
yang dijadikan sebagai acuan dalam menyusun skripsi. Sumber yang tidak
digunakan sebagai acuan dalam menyusun skripsi tidak boleh dicantumkan
dalam daftar pustaka. Dengan demikian, penguji berpeluang untuk mengecek
kebenaran sumber pustaka ketika ujian skripsi berlangsung. Lampiran dalam
skripsi berisi, misalnya, instrumen penelitian, data mentah penelitian, rumus
statistik yang digunakan, proses menghitung harga statistik, surat izin penelitian,
dan tanda bukti melaksanakan pengumpulan data sesuai dengan waktunya.
f. Contoh Skripsi
https://drive.google.com/file/d/1vz3RV2_Mp_n-NRjnMrVV2T_qUTFOfcvd/view?
usp=drivesdk
Link berikut merupakan salah satu contoh skripsi yang kelompok kami ambil dari
mahasiswa lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, Lampung.

C. TESIS

1. Pengertian Tesis
Tesis adalah salah satu bentuk pelaporan suatu penelitian ilmiah di Perguruan
Tinggi. Setelah melalui tahapan-tahapan sejak awal, mulai dari penentuan masalah,
pengumpulan data, pemilihan alat analisa, pengolahan data, analisa hasil
pengolahan, interprestasi hasil analisa sampai kepada pembuatan kesimpulan dan
saran kesemuanya didokumentasikan secara tertulis dalam bentuk tesis. Pada
dasarnya, skripsi dan tesis tidak jauh berbeda. Terdapat dua unsur penting dalam
kegiatan tesis yaitu meneliti dan membuat tulisan. Kemahiran meneliti dan
keterampilan membuat secara bersama-sama merupakan jantung kegiatan tesis.
Adalah keliru jika ada anggapan bahwa menguasai salah satu sudah cukup sebagai
jaminan dalam pengerjaan tesis. Untuk dapat meneliti dibutuhkan pengetahuan baik
metodologi maupun substansi penelitian, sedangkan untuk membuat tulisan yang
menghasilkan laporan penelitian dibutuhkan keterampilan menulis. Pada dasarnya

21
tulisan ilmiah berguna untuk mengkomunikan hasil penelitian di lingkungan civitas
akademika. Melalui komunikasi itu, terbuka peluang untuk mengadakan koreksi dan
pengujian secara terbuka terhadap suatu suatu tulisan ilmiah. Demikian pula dengan
tesis. Penulisan tesis dikhususkan untuk mahasiswa yang mengambil program
pascasarjana atau program magister (S-2). Tesis merupakan sarana menyampaikan
nilai-nilai praktis maupun nilai-nilai teoritis hasil penelitian ilimiah yang dilakukan
oleh mahasiswa. Sehingga tulisan tesis mempunyai peran memperkaya khasanah
keilmuan di lingkungan civitas akademika. Dengan demikian, melalui tulisan ilmiah
dapat dilakukan proses validasi terhadap hasil temuan penelitian dan penkajian
ilmiah terdahulu. Proses ini merupakan syarat bagi berkembangnya suatu disiplin
ilmu.
2. Ciri-Ciri Tesis
Tesis memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:
a. Tesis merupakan salah satu karya ilmiah sehingga enggunakan bahasa yang
baku. Artinya apabila menggunakan Bahasa Indonesia harus dengan Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar sedangkan apabila menggunakan bahasa
asing jug aharus menggunakan tata bahasa yang baik dan benar.
b. Tesis merupakan ciri hasil penelitian mahasiswa S2 di bawah bimbingan dosen
yang disebut dosen pembimbing dan dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
c. Tesis menunjukkan kemampuan mahasiswa dalam berpikir dan berkarya
ilmiah dalam bidangnya dengan pendekatan inter dan multidisipliner.
d. Secara umum tersusun atas pendahuluan, isi, penutup, dan daftar pustaka.
e. Pembahasannya lebih mendalam apabila dibnadingkan dengan skrispsi.
f. Sikap penulis dalam menyusun tesis harus obyektif, disampaikan dnegan gaya
bahasa interpersonal, menggunakan kalimat pasif tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.
g. Tesis disusun berdasarkan tes empiris dari posisi teoritis tertentu.
h. Masalah dan pemecahan masalah dalam tesis disesuaikan dengan bidang
keilmuan penyusunnya.
i. Tesis menggunakan data primer sebagai data utama dan tambahan beberapa
data sekunder sebagai pendukung atau perbandingan.
j. Penyusunan tesis menghasilakn suatu artikel yang siap untuk dipublikasikan
pada jurnal ilmiah.
22
3. Tujuan Tesis
Penulisan tesis memiliki beberapa tujuan, antara lain:
a. Tesis disusun dan dipertahankan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan
program magister (S2) atau memperoleh derajat magister.
b. Tesis memberi kesempatan berharga kepada mahasiswa untuk mempelajari
penelitian yang menarik dan untuk pembelajaran yang lebih mendalam di
bidang karir.
c. Tesis juga akan melatih menyempurnakan komunikasi kritis dan keterampilan
berbicara di depan umum, yang diterapkan dalam karir apa pun.
d. Banyak lulusan magister yang akhirnya mempublikasikan tesis mereka di
jurnal akademis untuk mendapatkan tingkat kredibilitas yang lebih tinggi
untuk posisi kepemimpinan juga.
e. Tesis sebagai kaya akan ilmiah sehingga merupakan sarana komunikasi
akademik dalam suatu bidang kajian keilmuan.
f. Tesis sebagai fungsi ekspresif dan instrumental. Fungsi ekspresif artinya
seseorang dapat menuangkan berbagai gagasan tertulis untuk dikomunikasikan
kepada pihak lain. Namun, perlu diperhatikan gagasan yang dimaksud
merupakan gagasan yang bersifat ilmiah. Sedangkan fungsi instrumental
merupakan fungsi bahwa menulis sebagai media bagi seseorang untuk meraih
tujuan-tujuan lainnya.
4. Fungsi Tesis
Secara mendasar fungsi karya ilmiah adalah sebagai sarana komunikasi akademik
dalam sebuah bidang kajian keilmuan. Di samping itu terdapat fungsi dan manfaat
yang bersifat pragmatis bagi guru yang menulis karya ilmiah. Hal ini berkait
dengan karir dan kepangkatan guru sebagai tenaga profesional.
Menurut Soehardjono (2006) prestasi kerja guru tersebut, sesuai dengan
tupoksinya, berada dalam bidang kegiatannya:
a. Pendidikan,
b. Proses pembelajaran,
c. Pengembangan profesi
d. Penunjang proses pembelajaran.

Fungsi utama karya ilmiah sebagaimana dipaparkan di atas adalah fungsi


akademik. Melalui karya ilmiah terjalin komunikasi akademik antarberbagai

23
komponen dalam sebuah bidang keilmuan. Seorang guru akan mengetahui model-
model terbaru dalam pembelajaran bahasa apabila membaca jurnal ilmiah atau
tulisan dari berbagai sumber. Demikian pula apabila menuliskan temuannya, guru
yang lain akan mengetahui hasil penelitian guru yang lain. Fungsi lainnya adalah
sebagai fungsi ekpresif dan fungsi instrumental. Fungsi ekspresif adalah seseorang
dapat menuangkan berbagai gagasan tertulis yang dikomunikasikan kepada pihak
lain. Menulis berdasarkan fungsi ini adalah usaha pemenuhan kebutuhan diri
seseorang sebagai ilmuwan atau sebagai manusia yang berpikir. Sementara itu,
fungsi instrumental adalah bahwa menulis menjadi media bagi seseorang untuk
meraih tujuan-tujuan lainnya.

5. Jenis-Jenis Tesis
a. Tesis Kuantitatif
Tesis kuantitatif merupakan tesis yang dibuat untuk membangun ataupun
mendirikan berbagai macam pernyataan ataupun kerangka hipotektikal. Tesis
kuantitatif sering juga disebut dengan Nalar Deduktif – Hipotektikal.
b. Tesis Kualitatif
Tesis Kualitatif merupakan tesis yang dibuat bukan untuk membangun
berbagai macam pernyataan maupun kerangka hipotektikal. Jenis tesis ini
lebih ditujukan sebagai penelitian yang bersifat non-kuantitatif. Tesis
kuantitatif sring juga disebut dengan istilah Nalar Induktif – Non Hipotektikal.

D. DISERTASI

1. Pengertian Disertasi
Kadang-kadang dikenal sebagai tesis (di beberapa negara, istilah ini hanya
digunakan untuk tugas akhir gelar PhD atau kalau di Indonesia gelarnya Doktor,
sementara di negara lain ‘tesis’ dan ‘disertasi’ dapat dipertukarkan), disertasi adalah
proyek penelitian yang diselesaikan sebagai bagian dari program sarjana atau gelar
pascasarjana. Biasanya, disertasi memungkinkan mahasiswa mempresentasikan
temuan mereka sebagai tanggapan atas pertanyaan atau proposisi yang mereka pilih
sendiri. Tujuan dari proyek ini adalah untuk menguji keterampilan penelitian
independen yang telah diperoleh mahasiswa selama mereka di universitas, dengan
penilaian yang digunakan untuk membantu menentukan nilai terakhir mereka.

24
Meskipun biasanya ada beberapa bimbingan dari masing-masing tutor, disertasi
sebagian besar adalah proyek independen. Bagi sebagian besar mahasiswa, ini akan
menjadi tugas terlama, tersulit, dan terpenting yang diselesaikan di universitas,
membutuhkan persiapan berbulan-bulan dan kerja keras (perpustakaan mungkin
menjadi rumah kedua). Namun, itu juga bisa sangat bermanfaat, terutama jika kamu
bersemangat tentang pilihan topik mu. Oleh karena itu, sebaiknya pastikan kamu
memilih subjek yang benar-benar kamu minati.
2. Jenis-jenis Disertasi
Jenis-jenis disertasi yang mahasiswa selesaikan akan bervariasi tergantung pada
program studi mahasiswa. Salah satu pperbedaan utama adalah antara disertasi
empiris dan non-empiris.
a. Disertasi Empiris
Disertasi empiris adalah disertasi yang melibatkan pengumpulan data,
misalnya dalam gelar psikologi. Ini mungkin berarti menerapkan pedoman
profesionaldan etika ketika mengumpulkan data dari anggota masyarakat.
Disertasi empiris dalam mata pelajaran alam (IPA) dan ilmu kehidupan (IPS)
mungkin melibatkan atau seluruhnya berpusat pada pekerjaan laboratorium.
b. Disertasi Non-Empiris
Disertasi mon-empiris didasarkan pada data dan argument yang ada dalam
karya orang lain. Ini mungkin berarti mahasiswa lebih banyak menghabiskan
waktu dengan sebuah buku. Dalam disertasi jenis ini, mahasiswa perlu
memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya menjelaskan apa yang dikatakan
orang lain, tetapi menganalisis secara kritis karya tersebut dan mengeksplorasi
aplikasi praktisnya.

E. ARTIKEL ILMIAH

1. Pengertian Artikel Ilmiah


Artikel dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan suatu karya tulis
lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar dan
sebagainya. Sedangkan ilmiah, maksudnya adalah ilmu pengetahuan; memenuhi
syarat atau kaidah ilmu pengetahuan. Artikel ilmiah dapat disebut dengan suatu
karya tulis lengkap (sesuai dengan struktur) yang memenuhi syarat ilmu
pengetahuan dan dipublikasikan di jurnal. Pengertian artikel jenis karya tulis

25
ilmiah yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku. Kumpulan artikel yang
ditulis dengan tata cara yang ilmiah dan mengikuti pedoman yang telah disepakati
atau ditetapkan secara legalitas di mata hukum. Dalam keadahnya artikel ilmiah
dapat diangkat dari berbagai hasil penelitian, baik hasil penelitian lapangan, hasil
pemikiran dan kajian pustaka, maupun hasil pengembangan projek dari berbagai
disiplin ilmu pengetuan. Misalnya dalam disiplin ilmu pendidikan, sosial, eksata,
pertanian, dan lain sebaginya. Berikut beberapa pengertian artikel ilmiah menurut
para ahli, supaya lebih memudahkan memahami maksud artikel ilmiah tersebut.
1) Komara (2017)
Artikel ilmiah merupakan sebuah karangan faktual atau nonfiksi tentang suatu
permasalahan yang dimuat di jurnal, majalah, atau buletin dengan tujuan untuk
menyampaikan gagasan dan fakta, guna meyakinkan, mendidik, dan
menawarkan solusi dari suatu permasalahan.
2) Suyitno
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang dirancang untuk dimuat di jurnal atau
buku kumpulan artikel, ditulis dengan tata cara ilmiah disesuaikan dengan
konvensi ilmiah yang berlaku.
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas, dapat diambil simpulan bahwa
artikel ilmiah adalah suatu karya tulis ilmiah yang menyesuaikan struktur artikel
ilmiah dan menggunakan metodologi ilmiah dalam penyusunannya. Artikel
ilmiah biasanya dipublikasikan di jurnal-jurnal yang berskala nasional dan
internasional. 
Berikut adalah pengertian dari beberapa macam jurnal:
1) Jurnal ilmiah sering pula disebut jurnal akademik. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan sebagai ’”scientific journal’“atau “academic journal”. Jurnal
akademik dapat dideskripsikan sebagai kumpulan artikel ilmiah yang
dipublikasikan secara reguler dalam rangka mendiseminasi hasil penelitian.
2) Prosiding adalah kumpulan dari paper-paper akademis yang
dipublikasikan dalam suatu acara seminar akademis. Biasanya
didistribusikan sebagai buku cetakan setelah seminar usai.
3) Salah satu fungsi Science and Technology Index (SINTA) adalah menilai
kinerja jurnal berdasarkan standar akreditasi dan sitasi, dengan
mengindeks seluruh jurnal nasional yang sudah diakreditasi oleh
Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA). Menurut Pedoman Operasional
26
Penilaian Angka Kredit Kenaikan Pangkat/Jabatan Akademik Dosen,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Tahun 2019, Jurnal Nasional Terakreditasi adalah majalah
ilmiah yang memenuhi kriteria sebagai jurnal nasional dan mendapat
status terakreditasi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dengan
masa berlaku akreditasi 5 tahun.
4) SCOPUS adalah layanan indeksasi dan penyedia database jurnal terbesar
saat ini. Layanan SCOPUS tersebut berada di bawah naungan Elsevier,
sebuah organisasi atau perusahaan penerbit publikasi ilmiah internasional
yang kini berbasis di Amsterdam, Belanda yang berdiri sejak 1880.
2. Tujuan Artikel Ilmiah
1) Tujuan Kreatif
Artikel yang dibuat digunakan untuk menyalurkan sebuah ide dan gagasan.
2) Tujuan Eksistensi
Artikel yang ditulis dijadikan sebagai wadah penegasan diri atau guna
menyatakan eksistensi diri penulis itu sendiri terhadap para pembaca.
3) Tujuan Pemecahan masalah
Artikel yang dibuat mempunyai tujuan sebagai alat bantu bagi para pembaca
untuk memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi.
4) Tujuan Penugasan
Contohnya seorang siswa sekolah/mahasiswa perguruan tinggi yang diberi
tujuan untuk menulis suatu artikel.
5) Tujuan Entertainment
Artikel yang dibuat berisikan cerita yang menghibur untuk para pembaca.
6) Tujuan Informasi
Artikel yang dibuat semata-mata hanya untuk memberikan informasi terhadap
para pembaca tentang suatu hal.
7) Tujuan Persuasi (membujuk)
Artikel satu ini bertujuan untuk mengulas sesuatu yang di dalamnya
mengandung kalimat bujukan untuk pembaca agar mau melakukan suatu hal
atau membeli suatu barang.
3. Fungsi dan manfaat artikel ilmiah
Fungsi artikel ilmiah Secara lebih spesifik artikel ilmiah memiliki beragam fungsi,
diantaranya yaitu:
27
1) Sebagai sarana untuk menyampaikan ide penulis 
Artikel ilmiah sama halnya dengan berbagai jenis tulisan lainnya, dapat
berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan ide atau gagasan penulis dalam
mengembangkan daya imajinasi serta serta pemikiran kreatifnya yang tertuang
melalui tulisan.
2) Melatih untuk berpikir sistematis
Menulis artikel ilmiah dapat melatih sekaligus memberikan dorongan bagi
penulis untuk berpikir secara sistematis. Selain itu juga melatih dalam berbahasa
secara tertib dan teratur.
3) Memahami tujuan menulis
Menulis artikel ilmiah juga melatih penulis untuk memahami tujuan menulis
agar mampu menguasai kompetensi dalam setiap tulisan yang dibuat, karena
pada dasarnya untuk bias menghasilkan kualitas tulisan yang bagus, penulis
juga harus lebih banyak membaca, sehingga kosa kata yang dimiliki semakin
kaya dan diksi yang dipilih semakin tepat.
4) Sebagai sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah
Artikel ilmiah dapat berfungsi sebagai sarana untuk mempublikasikan hasil
pemikiran ilmiah yang dilakukan melalui jurnal ilmiah maupun karta tulis
ilmiah lainnya.
5) Meningkatkan wawasan penulis
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa dalam menulis kita juga harus
banyak membaca. Dengan semakin banyaknya referensi yang kita baca, hal itu
tentunya akan semaki menambah wawasan atau pengetahuan kita.
6) Sebagai referensi atau rujukan bagi pembaca
Artikel ilmiah yang telah dimuat dalam jurnal ilmiah dapat memberikan
dampak  akademis atau pembelajaran bagi pembaca. Hal itu sekaligus sebagai
sarana untuk menyebarkan ilmu pengetahuan kepada orang lain. Artikel ilmiah
kini juga telah tersedia dalam banyak jurnal akademis yang diterbitkan secara
online. Adapun kegunaan yang diperoleh dari proses pembuatan artikel ilmiah,
antara lain adalah sebagai berikut;
1) Sebagai sarana untuk menyampaikan ide penulis dalam mengembangkan
daya imajinasi serta serta pemikiran yang kreatif.
2) Memberikan dorongan untuk mampu berpikir secara sistematis, berbahasa
secara tertib serta teratur.
28
3) Memahami tujuan menulis, agar mampu menguasai kompetensi dalam
setiap tulis yang dibuat.
4) Sebagai sarana publikasi hasil pemikiran secara ilmiah melalui jurnal
ilmiah maupun karya tulis ilmiah.
5) Memberi dampak akademis atau pembelajaran bagi pembaca yang
mencari referensi tulisan

4. Ciri ciri Artikel Ilmiah


Suatu artikel dapat dikatakan sebagai artikel ilmiah apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Artikel tersebut menyajikan informasi, ide, atau pendapat untuk pemecahan
suatu masalah.
2) Informasi yang disajikan di dalam artikel ditulis berdasarkan fakta dan data
yang valid dan dapat ditelusuri.
3) Informasi yang disampaikan dalam artikel bersifat objektif dan tidak memihak.
4) Penulisan artikel ilmiah didasarkan pada hasil pemikiran yang logis dan
empiris.
5) Penulisan artikel menggunakan bahasa yang baku dan sistematis.
5. Jenis-jenis Artikel Ilmiah
Artikel yang terdapat dalam jurnal ilmiah memiliki banyak jenis, diantaranya adalah
(1) artikel hasil penelitian, (2) artikel non-penelitian, (3) tinjauan buku (books
review), dan (4) obituari (obituary), (5) laporan kasus, (6) ceramah, dan (7) editorial.
Biasanya jurnal-jurnal bidang kedokteran dan kesehatan relatif memuat hampir
seluruh jenis artikel yang telah disebutkan diatas. Namun umumnya jurnal ilmiah
yang ada, biasanya memuat dua atau empat jenis dari tujuh artikel yang ada.
Keempat jenis artikel yang dimaksud adalah artikel hasil penelitian, artikel non-
penelitian, artikel tinjauan buku dan artikel obituari.
Untuk pemahaman kita, keempat jenis artikel tersebur akan dibahas secara lebih
rinci.
1) Artikel Hasil Penelitian
Artikel hasil penelitian (researcharticle) adalah artikel yang diterbitkan dalam
jurnal-jurnal ilmiah (journals). Artikel jenis ini berisi pelaksanaan dan hasil
penelitian. Pemuatan artikel jenis ini bertujuan untuk membuka wacana diskusi
dan kemungkinan penelitian baru, sekaligus untuk mengetahui apakah teori-

29
teori atau pandangan-pandangan yang terkait dengan masalah yang diteliti layak
untuk untuk tetap diikuti atau hams ditinjau kembali.
Nama lain dari artikel hasil penelitian adalah "artikel asli," biasanya merupakan
artikel ilmiah hasil penelitian, atau dapat berupa konsep-konsep asli yang
dikembangkan dari artikel-artikel ilmiah yang dipublikasikan. Biasanya bentuk
atau format penyajiannya setidaknya terdiri dari (a) judul dan nama penulis, (b)
abstrak, (c) kata kunci, (d) pendahuluan, (e) metode, (f) hasil, (g) diskusi, (h)
simpulan, dan (i) daftar pustaka.
2) Artikel Non-penelitian
Artikel non penelitian atau sering disebut juga dengan artikel tinjauan
(reviewpapers) biasanya merupakan artikel ilmiah yang disusun berdasarkan
telaah pustaka atau kajian teori. Artikel jenis ini beragam, berisi telaah teori,
konsep, prinsip, pengembangan suatu model, mendeskripsikan fakta atau
fenomena tertentu, menilai suatu produk, dan lain-lain. Karena jenisnya
beragam maka bentuk penyajiannya pun sangat variatif tidak seperti artikel
penelitian yang memiliki bentuk baku. Artikel tinjauan biasanya ditulis oleh
para pakar atas permintaan editor.
Penulisan artikel jenis ini biasanya penulis terlebih dulu mengkaji tulisan-tulisan
yang relevan dengan permasalahannya, baik yang sejalan atau yang
bertentangan dengan apa yang oleh penulis artikel dianggap benar (Suhadi
Ibnu).
Artikel non-penelitian merniliki banyak nama, di antaranya adalah artikel tinjau
(review article) dan artikel hasil pemikiran konseptual. Disebut demikian karena
artikel tinjauan berkaitan dengan tinjauan teoritikal yang cenderung
berlandaskan pada argumentasi logikal (Kalijernih, 2010, p.62). Sehingga
sering dikatakan artikel hasil pemikiran (konseptual) merupakan penuangan
pikiran (gayasan) penulis tentang suatu hal, yang pengembangannya mengikuti
kaidah-kaidah berpikir ilmiah (logis, kritis objektif, dan sistematik).
Menurut Noguci sebagaimana dikutip Kalijernih (2010), fokus penulisan artikel
tinjauan, berisi sajian tentang pandangan sejarah dari bidang tertentu,
mendeskripsikan pengetahuan mutakhir tentang bidang tertentu, mengusulkan
sebuah model atau teori untuk menjelaskan data atau mengundang perhatian
terhadap isu-isu dalam sebuah bidang tertentu.
3) Telaah Buku (Books Review)
30
Telaah buku (books review) atau sering disebut resensi buku merupakan
tinjauan analitik dan kritis atas sebuah buku yang baru diterbitkan (1-3 tahun).
Telaah dimaksudkan untuk memberikan garnbaran ringkas bagi calon pembaca
buku yang bersangkutan. Paparan penulis telaah bersifat analitik, kritis dan jika
mungkin komparatif dengan acuan buku-buku sejenis yang telah diterbitkan
lebih dulu. Yang perlu diperhatikan dalam menelaah buku adalah penelaah buku
harus bersifat objektif dalam mengulas kelebihan-kelebihan . dan kelemahan-
kelemahan buku yang ditelaahnya secara proposional.
4) Obituari (Obituary)
Obituari (obitary) adalah artikel yang mengulas berita kematian seorang tokoh
ilmuwan yang disertai biografi singkat tokoh tersebut. Tujuan pemuatan obituari
adalah untuk memberikan penghormatan kepada ilmuwan yang bersangkutan
atas jasa-jasa semasa hidupnya di dalam pengembangan bidang ilmu yang
ditekuninya.
6. Proses Penulisan Artikel
Untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah haruslah memenuhi kaidah penulisan yang
telah ditetapkan. Laplante (2012) menjelaskan proses penulisan dalam lima tahap,
yaitu: brains torming, drafting, revising, editing dan pubIishing.
1) Brainstorming, proses ini umumnya disebut dengan pre-writing, merupakan
pencatatan ide di atas kertas. Dalam penulisan kreatif, proses ini sangat bebas
bentuk dan bisa mencakup gagasan apapun, ibarabrya apa yang ada dalam pikiran
dapat dituangkan dalam selembar kertas.
2) Drafting, proses ini dimulai sengan melengkapi kalimat secara utuh, paragraf dan
sub topik yang dilakukan saat proses brainstormireg. Selanjutnya dengan
membuat penghubung di antara kalimat dan sub topik. Pada proses ini biarlah ide
mengalir, abaikan sementara tata bahasa, walaupun pada layar komputer anda
telah menunjukkan kesalahan pengejaan.
3) Revising, setelah menghasilkan tulisan lengkap, selanjutnya membuat tulisan yang
baik melalui revisi. Laplante (2012) menyarankan untuk menimal melibatkan dua
orang. Satu orang yang memahami secara teknis, yaitu orang yang memahami
tentang bidang tersebut. Sedangkan yang lainnya secara non teknis, yang
berfungsi untuk menemukan kesalahan logika dari tulisan tersebut. Sampai kapan
mengakhiri tahapan revisi? Bila batasan waktu yang telah ditentukan telah tiba.

31
4) Editing, tahapan ini bisa menggunakan beberapa cara. Melakukannya sendiri,
meminta bantuan teman atau menggunakan jasa editor profesional. Hal-hal yang
perlu dilakukan dilakukan selama proses ini, perhatikan tata bahasa dan format
yang telah ditetapkan.
5) Publishing, proses ini akhir dari sebuah tulisan dan dimaksudkan bahwa dokumen
kita dapat diakses oleh publik. Sebelum mempublikasikan dokumen tersebut,
haruslah yakin bahwa inilah final version dan telah layak dibaca.
7. Format Penulisan Artikel
Umumnya format penulisan artikel berisi antara lain: judul, abstrak, pendahuluan,
studi literatur, metode penelitian, hasil, diskusi dan kesimpulan, serta daftar pustaka.
Namun ada beberapa penambahan tergantung dari penyelenggara seminar atau
pengelola jurnal. Umumnya mereka menyediakan template sebagai acuan bagi penulis
untuk menulis.
1) Judul, buatlah judul semenarik mungkin agar pembaca tertarik untuk membaca
tulisan kita, namun perlu diingat bahwa judul merupakan gambaran tentang ide
utama topik.
Contoh:

Fatique of Metal Foams

lebih baik bila dituliskan

The Mechnical Response of Cymat and Alporas Metallic Foams to (Jni-


ocial Cyclic Loading (Ashby,2005)

2) Abstrak merupakan representasi dari artikel yang terdiri dari tujuan, metode,
hasil, kesimpulan dan batasan penelitian kita. Usahakan tidak melebihi 100 kata
dan diakhiri dengan menuliskan kata kunci atau key words yang terdiri dari 3 - 5
kata (Ashby, 2005).
3) Pendahuluan dalam mengurai pendahuluan, penulis memulai dengan
mengemukakan permasalahan secara jelas. Selanjutnya menjelaskan teori atau
hasil penelitian sebelumnya yang akan digunakan sebagai referensi untuk
melakukan penelitian (Suganda, 2014)' Selain itu' menampilkan data pendukung
yang update dan yang terpenting meflgungkapkan apa yang hal baru (noveltlt)
yang anda tawarkan.

32
4) Studi Literatur, penulis menguraikan teori atau penelitian yang relevan dengan
topik yang dibahas. Sehingga akan memudahkan bagi penulis dalam mendukung
argumen untuk menentukan variabel dan model penelitian yang dikembangkan.
Misalnya pada artikel Farid dan Day (2016) dengan topik: "konstruksi model
service innovation SMEs pada industri otomotif', membagi studi literatumya
menjadi: concept of service innovation, service typologt, SMEs in Automotive
Industries, model of innovation, innovation degree and type dan conceptual
model of service innovation for SMEs industries. Banyaknya sub topik yang
ditulis sangat tergantung sejauh mana penulis ingin menguraikan pentingnya data,
teori, model dan penelitian sebelumnya.
5) Metode Penelitian
Berikutnya metode penelitian, metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan
masalah. Jenisnya bermacam-macam, antata lain: review study, studi kasus,
kualitatif, kuantitatif, eksprimen dan lainnya. Pilihlah metode yang sesuai unhrk
menyelesaikan masalah penelitian dengan mempertimbangkan sumber daya dan
waktu yang dimiliki peneliti.
Contoh: metode eksprimen, jelaskan peralatan, bahan baku dan metode yang
digunakan. Jelaskan secara spesifik perbedaan metode yang digunakan, berikan
informasi yang detail bagi pembaca agar mereka dapat menggunakan kembali
metode yang anda gunakan (Ashby, 2005).
6) Hasil menjelaskan tentang posisi validitas dan reabilitas instrumen penelitian
yang digunakan. Tampilkan hasil pengolahan data yang menunjukkan apakah
hubungan antar variabel signifikan dan model yang diteliti secara utuh tanpa
memberikan opini dan analisa.
7) Pembahasan atau Diskusi, penulis ingin memberikan penjelasan untuk
membandingkan hasil dari eksprimen yang telah dilalrukan dengan teori dan
penelitian sebelumnya. Selanjutnya, pada bagian diskusi memberikan argumen
terhadap data yang telah ditampilkan pada bagian hasil (Suganda,2014).
8) Kesimpulan dan Batasan. Kesimpulan merupakan kalimat yang dituliskan untuk
menjawab masalah penelitian dan menguraikan temuan penting dari penelitian
yang dilalcukan. Pada poin batasan, secara jujur penulis mengungkapkan
kelemahan penelitiannya, sebagai bahan evaluasi dan rekomendasi bagi peneliti
selanjutnya.

33
9) Daftar Pustaks. Penulisan referensi yang digunakan pada artikel hendaknya
mengacu pada contoh yang telah ditetapkan oleh penyelenggara seminar atau
pengelola jurnal. Umumnya menggunakan metode APA (American
Phychological Association) dan Harvard referencing standards.
contoh:
1) APA
Laplante, P.A. (2012) Technical Writing; A Practical Guide for Engineers
and Scientisl. NewYork: CRC Press.
2) Harvard
Farid M., & Day, J-D., 20'16,'Constructing Service Innovation Model for
Automotive Service Industries: A Case Study of Auto Repair Motorcycle in
Makassar City, Proceedings of ICIMIE, Kyoto, Japan, November l0-11,
2016, pp. 812-816.
8. Contoh Artikel
Berikut adalah contoh artikel Obituari!

OBITUARI BJ HABIBIE BAPAK PESAWAT


YANG TAK PERNAH TERTARIK JADI PRESIDEN
Penulis Ambaranie Nadia Kemala Movanita
Editor Bayu Galih

JAKARTA, KOMPAS.com – Sosok Bacharuddin Jusuf Habibie memang tak


lepas dari pesawat terbang. BJ Habibie bahkan mendapat predikat sebagai Bapak
Teknologi Indonesia berkat kompetensinya dalam teknologi
pesawat terbang.
Mengutip Deputi Direktur Keuangan Urusan Pendanaan PT Regio Aviasi
Industri (RAI) Desra Firza Ghazfan, Habibie adalah salah satu saja dari angkatan
pertama generasi dirgantara yang dikirimkan Presiden pertama RI Soekarno ke
berbagai negara untuk belajar membuat pesawat.
Semasa muda, Habibie mulai menguliti serba-serbi mesin pesawat di Fakultas
Teknik Institut Teknologi Bandung yang. Saat itu, ITB masih bernama Universitas
Indonesia pada 1954.

34
Hanya hitungan bulan di ITB, ia kemudian melanjutkan studi teknik
penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhenisch Wesfalische
Tehnische Hochscule Jerman.
Ia pun menerima gelar Diplom Ingenieur pada 1960 dan gelar Doktor
Ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cumlaude dari Technische Hochschule
Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.
Habibie memiliki rumus yang dinamakan "Faktor Habibie" karena bisa
menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom
pesawat terbang. Habibie pun dijuluki "Mr Crack" karena keahliannya itu.
Di Jerman, Habibie pernah menjadi Kepala Riset dan Pengembangan Analisis
Struktur pada perusahaan Hamburger Flugzeugbau Gmbh.
Dia bahkan menjadi wakil presiden dan direktur teknologi, serta penasehat
senior perusahaan itu.
Habibie juga sempat bekerja di Messerschmitt-Bolkow-Blohm, perusahaan
penerbangan yang berpusat di Jerman, sebelum kembali ke Indonesia pada 1973.
Ia memenuhi permintaan Presiden Soeharto untuk mengabdikan ilmunya di
Indonesia.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com pada Februari 2017, Habibie
menyatakan, tidak bisa dibayangkan apabila Indonesia tidak memiliki pesawat
terbang.
Untungnya, Indonesia berhasil membuktikan kemampuan untuk bisa membuat
pesawat terbang sendiri.
"Kita harus sangat sadari bahwa industri strategis dan khususnya dirgantara,
adalah produk sepanjang masa yang dibutuhkan Indonesia," kata Habibie di sela-sela
Presidential Lecture di Bank Indonesia (BI), Senin (13/2/2017).
Pada April 2015, Habibie memperkenalkan rancangan pesawat baru yang
digarap oleh Regio Aviasi Industri, perusahaan yang didirikannya. Pesawat itu
dinamakan R80.
Untuk membuat pesawat ini, Habibie meminta bantuan kepada Presiden Joko
Widodo.
"Yang kami butuhkan adalah dukungan pemerintah untuk financing bagian
Indonesia. Bagian swasta dan luar negeri, mereka akan ikut kalau dari pemerintah ikut
menyumbang dalam arti mengatakan 'silakan' karena industry pesawat terbang seperti

35
Boeing dan Airbus dapat bantuan yang sama," ujar Habibie kepada Jokowi saat
menunjukkan miniatur R80.
Habibie memaparkan kehebatan dari R80. Menurut dia, pesawat yang
digerakkan oleh baling-baling memiliki kelebihan seperti mampu mengangkut
penumpang dalam jumlah banyak, yakni antara 80-90 orang, waktu berputar yang
singkat, hemat bahan bakar, dan perawatan yang mudah.
Habibie menyebut bahwa pesawat ini nantinya tidak kalah hebatnya
dibandingkan Boeing 777. Pesawat R80, lanjut dia, sangat tepat digunakan untuk tipe
bandara sedang yang banyak ada di Indonesia.
Targetnya, proyek ini dapat diproduksi massal pada 2024.

Tak berniat jadi presiden


Begitu kembali ke Indonesia, selama 20 tahun, Habibie menjabat Menteri
Negara Ristek/Kepala BPPT. Setelah itu, ia dipilih MPR menjadi Wakil Presiden
menggantikan Try Sutrisno.
Baru pada Mei 1998, ia ditunjuk sebagai Presiden RI.
Habibie pernah melontarkan bahwa dirinya tak pernah berniat menjadi
presiden.
Saat itu, tiba-tiba ia ditunjuk menggantikan Presiden Kedua RI Soeharto. Pria
kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, tersebut mengaku menjadi presiden karena
ketidaksengajaan.
"Saya tidak pernah tertarik atau ingin menjadi presiden, itu terjadi secara tidak
sengaja. Saya harus mengambil alih karena Presiden Soeharto mengundurkan diri,"
ujar Habibie, dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 2013.
Selama 517 hari menjabat sebagai Presiden RI, Habibie hanya focus mengatasi
permasalahan bangsa dan mengembalikan kekuasaan kepada rakyat.
Saat itu, ia mengaku beban yang diembannya cukup berat. Latar pendidikan di
Eropa, tiba-tiba harus memimpin pemerintahan yang begitu banyak permasalahan.
"Saat itu, saya hanya berpikir mengatasi masalah dan mengembalikan
kekuasaan kepada rakyat," kata Habibie.
Pada masa awal pemerintahannya, Habibie membebaskan para tahanan politik,
membuka keran kebebasan pers, serta memberikan otonomi ke daerah-
daerah.

36
Habibie juga menelurkan hingga 113 undang-undang baru per hari, di
antaranya penyelenggaraan pemilu pada tahun 1999.
Habibie juga menceritakan saat pertanggungjawabannya sebagai presiden
ditolak sebelum ia membacakannya.
"Sebelum saya membacakan, mereka mengatakan saya ditolak, bagi saya tidak
masalah, buat saya menjadi presiden bukanlah segala-galanya," kata Habibie.
Habibie percaya bahwa kekuasaan berada di tangan rakyat, dan ia menepati
janjinya untuk mengembalikan kekuasaan di tangan rakyat dalam pemilu pertama
secara demokratis di Indonesia pada tahun 1999 silam.
Sampai akhirnya Habibie terpaksa lengser akibat refrendum Timor Timur
yang memilih merdeka.
Pada masa pemerintahannya, Timor Timur lepas dari NKRI dan menjadi
negara terpisah yang berdaulat pada tanggal 30 Agustus 1999.
Setelah tak lagi menjabat presiden, Habibie sempat tinggal dan menetap
kembali di Jerman. Kemudian, di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono,Nia
kembali aktif sebagai penasihat presiden dan mendirikan Habibie Center.
Masa jabatan Habibie sebagai memang singkat, mulai 21 Mei 1998 hingga 20
Oktober 1999. Namun, penghargaan yang diberikan untuk dirinya tak terhitung.
Di luar negeri, Habibie sudah memborong banyak penghargaan terkait teknik
mesin dan pesawat.
Ia juga menerima bintang penghargaan "Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern
und Schulterband" dan "Das Grosse Verdienstkreuz" dari Pemerintah Republik
Federal Jerman.
Penghargaan itu diberikan kepada orang yang sangat berjasa pada
pemerintahan Jerman baik pada bidang politik, sosial maupun teknologi.
Di Indonesia, Habibie mendapatkan penghargaan "Lifetime Achievement
Award" dari Komisi Pemilihan Umum karena saat menjabat presiden pernah
mengeluarkan kebijakan untuk percepatan pelaksanaan pemilu.
Berkat Habibie, pemilu digelar lebih cepat, yakni pada 1999. Pada era Habibie
pula multipartai di Indonesia dimulai pasca tumbangnya Orde Baru.
Namanya pun abadi menjadi nama jalan, monumen, dan kisah cintanya dengan
Ainun yang diadaptasi dalam film.

37
F. ARTIKEL ILMIAH POPULER

1. Pengertian Artikel Ilmiah Populer


Sebelum mengetahui apa itu karya ilmiah populer, anda harus mengetahui terlebih
dahulu apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah. Karya tulis ilmiah
menurut Brotowidjoyo dalam Arifin (2008) adalah karangan ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang
baik dan benar. Adapun pengertian karya ilmiah populer adalah suatu bentuk karya
yang tetap berpegang pada prinsip keilmiahan, namun dijelaskan dengan bahasa
yang umum dan lebih santai sampai dengan desain layout yang menarik sehingga
pembaca tertarik dan mudah memahami. Karya ilmiah populer bertujuan dibacakan
di muka umum sehingga penyiaran dan penyebaran karya ilmiah populer biasa
dilakukan melalui media massa. Jadi, yang dimaksud dengan kata “populer” disini
adalah karya yang disajikan untuk khalayak umum dengan melalui media massa dan
tidak terbatas untuk kalangan civitas akademika saja. Artikel llmiah populer yaitu
artikel ilmiah yang ditulis dengan gaya bahasa poppuler (bahasa media/bahasa
jurnalistik) untuk dimuat di media massa (surat kabar, majalah, tabloid). Berbeda
dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah populer tidak terikat secara ketat dengan aturan
penulisan ilmiah. Artikel ilmiah ditulis lebih besifat umum, untuk konsumsi publik.
Dinamakan ilmiah populer karena ditulis dengan menggunakan gaya bahasa populer
dan bukan untuk keperluan akademik, tetapi untuk “dikomunikasikan” kepada
publik melalui media massa.
2. Pebedaan Karya Ilmiah dan Karya Ilmiah Populer
Perbedaan karya ilmiah dan karya ilmiah populer kami rangkum sebagai berikut:

1. Karya ilmiah menggunakan bahasa baku dan formal sedangkan karya ilmiah
populer memakai bahasa yang santai atau informal.

2. Karya ilmiah menggunakan gaya bahasa yang kaku sedangkan pada karya
ilmiah populer disajikan dengan gaya bahasa yang lebih bebas.

38
3. Karya ilmiah biasa dipublikasikan di perpustakaan, website pendidikan, untuk
kalangan pendidikan saja sedangkan karya ilmiah populer dipublikasikan
melalui media massa seperti: tabloid, majalah, koran, untuk khalayak umum.

3. Ciri-Ciri Karya Ilmiah Populer


Ciri-ciri karya ilmiah populer untuk lebih lanjutnya adalah sebagai berikut :

 Bahasa yang digunakan komunikatif, sederhana, dan mudah dimengerti.

 Sistematis dan jelas.

 Alur karya ilmiah populer disusun dengan bentuk piramida terbalik. Yang
dimaksud dengan alur piramida terbalik adalah tulisannya dimulai dengan
informasi yang penting sampai kurang penting. Hal tersebut berfungsi agar
pembaca cepat mendapatkan informasi utama.

Contoh isi piramida terbalik: tuliskan inti masalah, uraikan apa sebabnya dan
kesimpulan.

 Berisi: pendahuluan, isi, batang tubuh, dan penutup.

 Bersifat objektif dan mendalam.

 Menyertakan fakta dan argumentatif.

 Pernyataannya tidak meragukan dan ambigu.

 Menggunakan gaya bahasa yang membuat pembaca seolah-olah merasakan,


melihat, dan mengalami kejadian yang ditulis oleh penulis.

 Memakai judul yang informatif sehingga pembaca mudah menangkap


maksudnya.

39
 Dapat dikreasikan dengan mendesain jenis huruf, ukuran, jarak antar baris, dan
lebar paragraf dengan tujuan nyaman dilihat oleh pembaca sehingga mudah
dipahami.

4. Jenis Karya Ilmiah Populer


Beberapa jenis artikel ilmiah populer, menurut KTI dalam peraturan Peraturan Kepala
LIPI Nomor 2 Tahun 2014 tentang jenis artikel ilmiah populer, terbagi menjadi :
a. Biogafi/Otobiografi
Otobigrafi adalah buku kisah atau sejarah hidup seseorang yang ditulis sendiri
oleh orang tersebut. Riwayat hidup pribadi yang ditulis sendiri (KBBI,
2008:101). Biografi adalah buku yang mengisahkan tentang sosok seorang
tokoh ataupun orang biasa yang mengalami kejadian luar biasa. Riwayat hidup
seseorang yang ditulis orang lain (KBBI, 2008:197).
b. Memoar
Memoar adalah kenang-kenangan yang menyerupai autobiografi dengan
menekankan pendapat, kesan dan tanggapan pencerita atas peristiwa-peristiwa
yang dialami serta tokoh-tokoh yang berhubungan dengannya. Seluk beluk
sejarah dalam memoar tidak mutlak benar namun memoar tetap menjadi bahan
penting untuk penulisan biografi. Tujuan utama memoar yaitu uuntuk
menggambarkan atau menginterpretasikan peristiwa. Memoar merupakan
karangan yang menceritakan secara khusus pengalaman hidup seseorang.
Pengalaman yang ditulis dalam memoar biasanya berupa pengalaman yang
sangat berkesan dalam hidup si penulis memoar.
c. Buku Panduan (Teknis)
Buku yang menyajikan informasi dan memandu atau memberikan penunjuk
kepada pembaca untuk melakukan apa yang disampaikan di dalam buku
tersebut.
d. Modul Pelatihan/Ajar
Menurut National Centre for Competency Based Training (2007), pengertian
bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
ata instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bahan yang
dimaksudkan dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis. Pandangan dari
ahli lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang

40
disusun secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta
suatu lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa belajar.
e. Katalog
Pengertian katalog secara umum adalah suatu daftar terurut yang berisi
informasi tertentu dari benda atau barang yang didaftar. Secara lebih luas
pengertian katalog adalah metode penyusunan item (berisi informasi atau
keterangan tertentu) dilakukan secara sistematis baik menurut abjad maupun
urutan logika yang lain.

5. Cara Menyusun Karya Ilmiah Populer


Sebelum mengenal contoh karya ilmiah populer, Anda perlu mengetahui cara
menyusun karya ilmiah populer yang bisa diterapkan agar mudah dalam membuatnya
adalah sebagai berikut:

 Mencari topik dalam sudut pandang keingintahuan masyarakat awam. Hal


tersebut penting karena pada dasarnya penulisan karya ilmiah populer ini tidak
perlu memuat hasil penelitian secara lengkap karena bukan ditujukan pada
orang terpelajar saja tapi untuk masyarakat luas.

 Karya ilmiah populer adalah bentuk tulisan yang memperhatikan fakta dan
unsur ilmiah. Oleh sebab itu, penjelasannya memperhatikan keilmiahan bukan
berdasarkan keindahan bahasa.

 Pada karya tulis ilmiah populer lebih menekankan pada unsur mendidiknya
sehingga bersifat objektif.

 Karya tulis ilmiah populer diambil dari informasi, karya tulis ilmiah lain yang
diubah, dimodifikasi, dan diramu dalam bentuk bahasa tidak kaku, sederhana,
singkat, dan jelas. Oleh sebab itu, karya ilmiah populer lebih cocok disebut
dengan tulisan dibandingkan karangan murni.

 Kata-kata ilmiah dapat dipertanggungjawabkan beserta menambahkan sumber


rujukannya.

41
 Memakai bahasa yang tidak menggurui atau terlalu teknis.

 Penulis sebaiknya memilih topik yang benar-benar dikuasainya sehingga


penyampaian tersebut akurat. Tetapi, jika penulis masih pemula dan ingin
membuat karya ilmiah populer, maka dapat menggunakan rujukan atau sumber
buku sehingga penulis tidak salah dalam memberikan informasi keilmuan yang
berakibat akan merugikan pembaca.

 Menyusun strategi sebelum menulis berkaitan dengan subjek, objek, serta ruang
lingkup penulisan. Contohnya: kepada siapa tulisan dibuat?, materi apa yang
akan dtulis, informasi atau data apa saja yang mendukung penulisan?, media
publikasi apa yang dipilih?, gaya penulisan apa yang tepat dalam suatu kalimat?,
serta berapa lama waktu untuk membaca tulisan karya ilmiah populer ini?.

 Membuat tema yang aktual dan terjadi di sekitar kita sehingga mudah dicerna
oleh pembaca karana dapat ditemui di kehidupan sehari-hari.

 Dapat menyajikan sebuah informasi penemuan baru yang dikaitkan dengan


manfaat apa saja yang didapat oleh masyarakat terhadap penemuan tersebut.
Contoh karya ilmiah populer: manfaat seismograf untuk mendeteksi bencana
gempa, pemetaan aplikasi GIS sebagai penyebaran data yang mudah. Contoh
tersebut dapat diketahui bahwa masalah karya ilmiah populer seringkali
mengangkat topik yang berkaitan dengan masyarakat awam.

6. Contoh Karya Ilmiah Populer


Contoh Karya Ilmiah Populer tentang Kesehatan
Judul contoh karya ilmiah populer tentang kesehatan: Dampak Obesitas Pada Anak
Bagi Kesehatan

BAB I

42
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Setiap orang tua selalu berusaha yang terbaik bagi anaknya. Orang tua sangat
mempengaruhi pola makan anak terutama ibu. Pada waktu masih anak-anak, seringkali
orang tua akan memberikan makanan dengan porsi yang besar, dengan harapan anak
dapat tumbuh dengan sehat. Namun, ada kalanya pemenuhan asupan makanan tersebut
tidak sesuai dengan gizi yang seimbang sehingga anak mengalami obesitas atau
kelebihan berat badan. Obesitas ini akan berdampak negatif bagi kesehatan.

2. Rumusan Masalah

Apa saja dampak obesitas bagi kesehatan?

3. Tujuan

Mengetahui dampak obesitas bagi kesehatan sehingga dapat menerapkan pola gizi
seimbang.

BAB II

PEMBAHASAN

Obesitas mempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anak. Obesitas pada anak berisiko
tinggi bagi kesehatan pada masa dewasa nanti. Obesitas berpotensi mengalami berbagai
penyebab penyakit hingga kematian. Contohnya yaitu penyakit kardiovaskular dan diabetes
melitus. Penyakit kardiovaskular atau yang lebih dikenal dengan penyakit jantung dapat
disebabkan karena penyumbatan lemak di area jantung sehingga otot jantung tidak memompa
dengan baik. Selain itu, obesitas pada anak dapat menurunkan tingkat kecerdasan. Hal
tersebut karena aktivitas dan kreativitas anak menjadi menurun dan cenderung malas akibat
kelebihan berat badan. Oleh sebab itu, menjaga kebutuhan gizi anak perlu dipenuhi dengan

43
memperhatikan prinsip keanekaragaman makanan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan
mempertahankan berat badan normal.

BAB III

PENUTUP

Obesitas pada anak merupakan kelebihan berat badan yang memiliki resiko kesehatan di
kemudian hari. Oleh sebab itu, menjaga kebutuhuan gizi seimbang sejak dini perlu
diterapkan.

G. KERTAS KERJA

1. Pengertian Kertas Kerja


Kertas kerja (working paper) merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan
klien dengan laporan audit. Oleh karena itu, kertas kerja merupakan alat penting
dalam profesi akuntan publik. Dalam proses auditnya, auditor harus
mengkumpulkan atau membuat berbagai tipe bukti. Untuk mendukung simpulan dan
pendapatnya atas laporan keuangan auditan. Untuk kepentingan pengumpulan dan
pembuata bukti itulah auditor membuat kertas kerja. SA Seksi 339 kertas kerja
memberikan panduan bagi auditor dalam penyusunan kertas kerja dalam audit atas
laporan keuangan atau perikatan audit lainnya, berdasarkan seluruh standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Kertas kerja adalah karya tulis ilmiah
yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan
atau kepustakaan yang  bersifat empiris dan objektif.Kertas kerja pada prinsipnya
sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam.
Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang
biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut kertas kerja
dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena
lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis,
kesimpulan, atau kemanfaatannya. Kertas kerja (work paper) pada prinsipnya sama
dengan makalah, namun dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam dan
dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan.

44
Kertas kerja itu menjadi acuan untuk tujuan tertentu dan bisa diterima atau
dimentahkan oleh forum ilmiah. Kertas kerja merupakan sarana untuk memudahkan
bagi suatu perusahaan dalam membuat laporan keuangan selanjutnya. Pada buku
lain kerta kerja adalah lembaran kertas berlajur yang digunakan untuk
mengikhtisarkan data akuntansi sehinggan mempermudah penyusunan laporan pada
akhir periode. Kertas kerja pada perusahaan dagang sama dengan pada perusahaan
jasa, penyusunan kertas kerja memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Mempermudah penyusunan laporan keuangan;
b. Memungkinkan penyusunan data secara sistematis;
c. Memeriksa ketetapan dan ketelitian perhitungan uang yang dilakukan;
d. Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penyusunan ayat jurnal
penyesuaian yang dibuat.
2. Langkah-langkah Membuat Karya Ilmiah Kertas Kerja
Dalam penyusunan kertas kerja perusahaan dagang dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:

a) Membuat kertas kerja duabelas kolom terdiri atas nomer akun, nama akun,
neraca saldo (debit dan kredit), jurnal penyesuaian (debit dan kredit), neraca
saldo disesuaikan (debit dan kredit), laba/rugi (debit dan kredit), dan neraca
(debit dan kredit).
b) Mengisi kolom neraca saldo yaitu berdasarkan saldo-daldo akun buku besar per
31 Desember 20XX. Kolom debit dan kredit harus sama (balance).
c) Mengisi kolom penyesuaian berdasarkan ayat penyesuaian. Kolom ini
digunakan untuk mencatat perubahan-perubahan atas akun-akun dalam buku
besar tertentu yang telah digambarkan dalam kertas kerja. Cara pencatatannya,
pindahkan setiap jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian kertas kerja.
d) Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan mengombinasikan saldo dari
neraca saldo dan penyesuaian. Kolom ini digunakan untuk mencatat saldo setiap
akun baik yang telah mengalami penyesuaian maupun yang tidak kemudian
dijumlahkan. Cara pencatatannya, semua data saldo akun di neraca saldo debit
dan sama sekali tidak mengalami penyesuaian, langsung dipindah ke debit atau
kredit. Setiap saldo dipindahkan pada saldo selisihnya debit atau kredit.

45
e) Mengisi kolom laba/rugi dengan akun-akun nominal, yaitu pendapatan dan
beban.
f) Mengisi kolom neraca dengan akun-akun riil yang terdiri atas unsur harta,
kewajiban, dan modal. Oleh karena itu, semua angka-angka akun riil harus
dipindahkan ke debit dan kredit pada kolom neraca, kemudian sisi debit dan
sisi kredit semua dijumlahkan.

Contoh format kolom kertas kerja:

H. RESENSI
1. Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya, baik itu
buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD, maupun DVD. Tujuan resensi
adalah menyampaikan informasi kepada para pembaca tentang sebuah karya.
Resensi berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere.
Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu
dalam bahasa Belanda dikenal sebagai recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yaitu
mengulas sebuah buku.

Di Indonesia, resensi sering juga diistilahkan dengan timbangan buku, tinjauan


buku, dan bedah buku. Adapun menurut Webster Collegate Dictionary (1995),
review adalah a critical evaluation of a book, karena itu pada hakikatnya resensi
haruslah menjelaskan apa adanya suatu buku; kelebihan dan kekurangan buku itu.
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau
buku. Resensi adalah suatu jenis karangan yang berisi pertimbangan baik atau

46
buruknya suatu karya. Resensi bertujuan untuk menyampaikan kepada pembaca
apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat
atau tidak. Bertolak dari tujuannya, resensi bermanfaat bagi para pembaca untuk
menentukan perlu tidaknya membaca buku tertentu atau perlu tidaknya menikmati
suatu hasil karya seni. Dalam arti lebih luas, resensi dibuat juga untuk memberikan
pertimbangan-pertimbangan terhadap karya-karya seni lainnya seperti drama, film,
dan sebuah pementasan. Karena pertimbangan yang disampaikan penulis resensi itu
harus disesuaikan dengan selera pembaca, maka sebuah resensi yang disiarkan
sebuah majalah mungkin tidak sama dengan yang disiarkan pada majalah lain.
Tindakan meresensi buku dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali
isi buku, membahas, atau mengkritik buku.

Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu
menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas. Dalam meresensi sebuah karya
harus berkaitan dengan kualitas dari karya yang sedang dicermati atau diresensi
tersebut. Penilaian tersebut harus dilakukan secara seimbang dan proporsional.
Maksudnya ialah tidak boleh seorang peresensi tersebut hanya memberikan
penilaiannya yang positifnya saja atau tidak tepat juga jika resensi itu hanya
dilakukan untuk menilai kelemahan dan kekurangannya saja.

2. Tujuan Resensi
Sebelum meresensi, hendaknya peresensi memahami tujuan resensi. Berikut adalah
tujuan resensi :

a. Menyampaikan informasi kepada pembaca apakah sebuah karya patut mendapat


sambutan atau tidak.
b. Menunjukkan kepada para pembaca layak tidaknya sebuah buku dibaca.
c. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih
jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.
d. Memberitahukan kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan
maupun kekurangan buku tersebut.
Untuk menulis resensi, kita harus memerhatikan dari sisi latar belakang dan nilai
buku.
a. Latar Belakang

47
Agar resensi bermanfaat bagi para pembaca, maka penulis mulai menyajikan
resensi dengan mengemukakan latar belakang buku itu, dimulai dengan tema
dari karangan buku tersebut. Penyajian temanya secara singkat itu dapat juga
dilengkapi dengan deskripsi buku tersebut, sehingga para pembaca yang belum
tahu dapat memperoleh gambaran mengenai isi buku tersebut. Deskripsi buku
itu bukan hanya tentang isinya tetapi juga dapat menyangkut badan mana yang
menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, berapa tebalnya, dan
formatnya. Penulis resensi juga dapat memperkenalkan pengarangnya:
namanya, ketenaran yang diperolehnya, buku atau karya mana yang telah
ditulisnya, atau mengapa ia sampai menulis buku itu.
b. Macam dan Jenis Buku
Para pembaca memiliki selera yang berbeda. Oleh karena itu, penulis resensi
harus membuat klasifikasi mengenai buku tersebut. Dengan memasukkannya ke
dalam kelas buku tertentu, akan mudah menunjukkan persamaan dan perbedaan
dari buku-buku lain, sehingga pembaca akan tertarik untuk membacanya dan
ingin mengetahui lebih lanjut mengenai buku tersebut.
c. Keunggulan Buku
Untuk memberikan evaluasi terhadap sebuah buku yaitu dengan cara
mengemukakan segi-segi yang menarik dari buku itu. Mengenai keunggulan
buku, peresensi pertama-tama mempersoalkan kerangka buku itu, hubungan
antarsatu bagian dengan bagian yang lain. Yang kedua untuk menilai dari dekat
sebuah buku, penulis resensi juga mempersoalkan bagaimana isinya. Hal yang
ketiga dari masalah buku yaitu bahasa yang digunakan, bagaimana bahasa
penulis dalam menulis buku tersebut. Menilai sebuah buku berarti memberi
saran kepada para pembaca untuk menolak atau menerima kehadiran buku itu.
Penulis resensi harus tetap berusaha untuk memberi kesan kepada pembaca
bahwa penilaiannya telah diberikan secara tepat dan objektif.
d. Menilai Buku
Dengan memberikan gambaran mengenai latar belakang dan mengemukakan
pokok-pokok yang menjadi sasaran penilaian, peresensi sebenarnya telah
memberikan pendapatnya mengenai nilai buku itu. Mengkritik berarti memberi
pertimbangan, menilai, dan menunjukkan kelebihan-kelebihan buku itu secara
penuh tanggung jawab. Tugas utamanya peresensi yaitu membuat penilaian
secara jujur dan objektif terhadap sebuah buku, menganalisis tujuan penulisan
48
buku, kualifikasi penulisnya, serta membandingkannya dengan buku-buku lain.
Sebelum menulis resensi, seseorang harus membaca buku yang akan diresensi
secara utuh.

3. Fungsi Resensi
Resensi buku mempunyai berbagai fungsi. Hal ini bergantung pada siapa yang
menggunakannya. Dilihat dari subyek penggunanya, Saryono (1997:58—59)
membagi menjadi empat fungsi resensi, yaitu

a. Fungsi resensi bagi penulis buku,


Bagi penulis, resensi buku dapat berfungsi untuk mendapatkan balikan dan
saran tentang buku yang ditulisnya, memperoleh sejauh mana sambutan
masyarakat terhadap buku yang ditulisanya, dan penerimaan atas buku yang
ditulisnya.
b. Fungsi resensi bagi penerbit,
Bagi penerbit, resensi buku berfungsi untuk memperkenalkan buku-buku yang
diterbitkannya, memperhatikan sambutan dan penerimaan masyarakat atas buku
yang diterbitkannya (unsur promosi), dan mendapatkan balikan dan saran demi
kebaikan buku yang diterbitkannya.
c. Fungsi resensi bagi penerbit media massa,

Bagi penerbit media massa, resensi buku dimanfaatkan sebagai berita khas yang
memberikan informasi cukup cermat,teliti, memadai, dan menarik pembaca.

Selain itu, terdapat juga fungsi resensi bagi pembaca khusus dan umum. Para
pembaca khusus memanfaatkan resensi untuk medium dalam menguji atau
mengembangkan suatu topik atau masalah. Sementara itu, para pembaca umum
menggunakan resensi sebagai sumber informasi dan panduan tentang buku-buku
yang baik dan tidak, buku-buku yang perlu atau layak dibeli, dan buku-buku yang
isinya patut diikuti atau diperhatikan. Berikut ini terdapat beberapa fungsi resensi,
antara lain:

a. Fungsi informatif, yakni menginformasikan keberadaan buku atau film tertentu


sehingga pembaca merasa tertarik untuk mengetahuinya lebih lanjut.

49
b. Fungsi komersial, yakni mempromosikan produk baru untuk kepentingan
komersial.
c. Fungsi akademik, yakni interaksi antara penulis atau pengarang buku,
penerjemah, editor, dan peresensi dalam membentuk wacana keilmuan
mengenai topik tertentu.

4. Jenis-jenis Resensi

a. Resensi Informatif
Resensi informatif adalah resensi yang isinya hanya informasi tentang hal
penting dari keseluruhan isi buku secara umum. Resensi jenis ini hanya sebatas
memberikan informasi tentang cerita yang sedang diulas. Bagaimana
sinopsisnya, siapa pengarang atau pembuat cerita, dan segala informasi tentang
cerita tersebut.
b. Resensi Evaluatif
Resensi evaluatif adalah jenis resensi yang membahas secara lebih dalam dan
detail setiap bagian atau babnya. Orang yang melakukan resensi akan
mengungkapkan apa kelebihan dari cerita tersebut dan juga tentang
kekurangannya.Tokoh, alur, latar belakang, semuanya akan diulas dan
dievaluasi menurut sudut pandang si peresensi.
c. Resensi Informatif –Evaluatif
Resensi informatif-evaluatif merupakan perpaduan dua jenis resensi tersebut.
Jenis resensi jenis ini tidak hanya menyajikan ringkasan atau hal-hal penting
dalam suatu karya, tetapi juga menyajikan penilaian peresensi tentang isi
buku.Resensi informatif-evaluatif bisa dikatakan yang paling ideal. Hal itu
dikarenakan memberikan laporan dan pertimbangan suatu karya secara
memadai.
d. Resensi Kritis
Resensi Kritis adalah jenis resensi yang berbentuk ulasan detail dengan disertai
metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi biasanya kritis dan
objektif dalam menilai isi buku. (Nugroho, Fauzan Tri. 2021)

5. Unsur-unsur Resensi

50
Kita perlu mengetahui unsur-unsur yang membangun resensi buku, yaitu diantaranya
:
1) Membuat judul resensi. Judul yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh
tulisan atau inti tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat
dibuat sesudah resensi selesai. Hal yang perlu diingat, judul resensi selaras
dengan keseluruhan isi resensi. Deskripsi, judul buku, nama pengarang (atau
penyunting), nama penerbit, tahun terbit, kota tempat penerbitan, jumlah
halaman, dan harga buku (boleh dicantumkan atau tidak). Ini disebut heading
dan biasanya dicantumkan di awal resensi. Misalnya: Makna Cinta dan
Perkawinan di Era Globalisasi, Dian Kencana Dewi, Bandung: Unpad Press,
2005,vii + 237 hlm.

2) Alinea pembuka. Alinea pembuka atau lead ini bersifat sebagai pemancing agar
pembaca mau membaca resensi. Dalam membuat lead, peresensi, misalnya
mampu mengaitkan isi buku dengan konteks situasi yang sedang hangat di
masyarakat, misalnya: buku bertema tentang korupsi siterbitkan ketika sedang
ramai-ramainya pengadilan kasus korupsi. Lead bersama judul berfungsi
penting sebagai penarik minat pembaca.
3) Deskripsi atau rangkuman tentang isi buku. Di sini peresensi merangkum isi
atau esensi buku secara ringkas. Tentu saja, pembaca tidak dapat menilai suatu
buku jika gambaran ringkas isinya pun ia belum mengetahuinya. Dalam
merangkum tentang isi buku, peresensi boleh mengutip satu atau dua kalimat
atau alinea yang menarik dari buku untuk memperjelas gambaran isinya.
4) Menyusun data buku. Data buku biasanya disusun sebagai berikut:
5) Judul buku (apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan, jika demikian
tuliskan juga judul aslinya.
6) Pengarang (kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti
yang tertera pada buku).
7) Penerbit.
8) Tahun terbit serta cetakannya (cetakan keberapa).
9) Tebal buku.
10) Komentar, evaluasi, dan penilaian. Inilah esensi dari suatu resensi, yakni si
peresensi mengomentari dan menilai suatu buku dari berbagai aspek: aspek luar

51
dan isi. Karena keterbatasan ruang di media cetak, tentu tidak perlu seluruh
aspek tersebut dibahas secara rinci. Peresensi boleh memilih aspek-aspek mana
yang menurutnya paling penting untuk diulas dan disampaikan kepada pembaca.
11) Kalimat penutup dan rekomendasi. Dalam kalimat penutup ini, peresensi
kadang-kadang secara tegas merekomendasikan bahwa buku bersangkutan
memang layak atau tidak layak dibaca. Kadang-kadang, rekomendasi tegas
semacam itu tidak diungkapkan, karena pembaca dianggap telah dapat
menyimpulkan sendiri berdasarkan ulasan panjang sebelumnya.
12) Identitas peresensi juga dicantumkan di bagian akhir resensi. Manfaatnya yaitu
untuk menunjukkan kredibilitas peresensi dalam meresensi buku bertema
tertentu.
Misalnya di akhir sebuah resensi tentang buku kehumasan, identitas peresensi
disebutkan: Dian Eka Puspita Sari, Staf Humas Trans TV. Artinya, peresensi
ingin menunjukkan bahwa ia merupakan praktisi Humas dan karena itu
memiliki cukup kemampuan untuk meresensi buku bertema Kehumasan.

6. Langkah-langkah Meresensi Buku


Dalam penulisan resensi, terdapat langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam
menyusun suatu resensi, diantaranya,

a. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang akan diresensi. Mulai dari tema
buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku. Siapa yang menerbitkan buku
itu, kapan dan dimana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format
hingga harga. Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi
dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis
buku itu.
b. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta
permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.
c. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan
bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.
d. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.
e. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut:
1) Kerangka penulisan : bagaimana hubungan antara bagian yang satu dengan
bagian lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.

52
2) Isi pernyataan : bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan
kreativitas pemikirannya.
3) Bahasa : bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan
penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.
4) Sebelum menilai : alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam
garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu ketika kita
menulis. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar
dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.

I. KRITIK
1. Pengertian Kritik
Dalam pengertian sehari-hari kata kritik diartikan sebagai penilaian terhadap suatu
fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Secara etimologis, kritik berasal dari kata
“krites” (bahasa Yunani) yang berarti “hakim”. Kata kerjanya adalah “krinein”
(menghakimi). Kata tersebut juga merupakan pangkal dari kata benda “criterion”
(dasar penghakiman). Dari kata tersebut mmuncul “kritikos” untuk menyebut hakim
karya sastra. (dalam buku kritik sastra feminis oleh Wellek, 1978; Pradopo, 1997).
Berdasarkan KBBI, kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai
uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan
sebagainya. Kritik tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga
menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya (Curtis, dkk., 1996:
284). Teori kritik dalam arti luas menitik beratkan pada upaya pembebasan manusia
seutuhnya dari hal-hal yang memperbudaknya (Didi Pramono dalam blogger).
Teori kritik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu harus jelas, praktis, dan normatif,
semua pada waktu yang sama. Teori harus menjelaskan sesuatu yang keliru, kemudian
melakukan identifikasi agar sasaran dapat merubah kekeliruannya. Menyiapkan
keduanya dalam hal norma-norma yang tepat untuk kritik dan tujuan yang praktis
yang dapat dicapai untuk transformasi. Mengkritik berarti memberikan tanggapan
terhadap sesuatu atau karya orang lain. Tanggapan tersebut dapat berupa penilain baik
atau buruknya suatu karya yang dilakukan secara objektif. Kritik biasanya
menampilkan kelebihan ataupun kekurangan dari sebuah karya. Kritik tidak hanya
berupa tulisan, namun kritik juga dapat disampaikan secara langsung ataupun lisan.
Kritik biasanya di buat berdasarkan selera personal berdasarkan pengalaman masing
masing. Jadi dapat di simpulkan bahwa kritik merupakan kegiatan mencari kesalahan,

53
memuji, menilai, membandingkan dan menikmati sebuah karya. Kritik sering kali di
kaitkan dengan sastra.

2. Tujuan Kritik
Dalam mengkritik, tentu kita memiliki tujuan yang ingin kita sampaikan. Adapun
tujuan dari kritik adalah :

a. Memperbaiki suatu karya ,yaitu dengan melakukan koreksi terhadap kesalahan


yang terdapat dalam suatu karya.
b. Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca/apresiator/apresian dengan karya
yang bersangkutan.
c. Memberikan penilaian secara subjektif, ilmiah dan terstruktur terhadap suatu
karya
d. Bertujuan akademis. Kegiatan krtitik ini dilakukan oleh mahasiswa untuk
memperoleh gelar akademis.
e. Bertujuan komersil, motivasi seorang kritikus untuk mendapat bayaran atas
kegiatan kritik,seperti menulis pada kolom surat kabar.

3. Fungsi kritik
Adapun dalam penulisan kritik terdapat beberapa fungsi antara lain,

a. Meningkatkan kualitas suatu karya setelah dikoreksi beberapa kekurangannya.


Sehingga seseorang yang menghasilkan karya dapat mengetahui apa yang harus
diperbaiki dalam karya tersebut agar lebih baik.
b. Kegiatan yang dapat mendorong penciptaan suatu karya. Semakin banyak orang
yang mengadakan kritik, maka akan mendorong orang lain untuk membuat karya
yang bermanfaat dan bernilai tinggi.
c. Sebagai apresiasi suatu karya seorang pengarang akan merasa dihargai jika karya
tersebut diapresiasi salah satunya melalui kegiatan kritik.
d. Memberikan informasi dengan sudut pandang lain dari sebuah karya. Membantu
pembaca mengungkap nilai yang tersembunyi dari sudut pandang yang berbeda.
e. Mempermudah penyampaian pesan suatu karya kepada penikmat karya tersebut.

54
4. Jenis-jenis Kritik
Berdasarkan pemaparan di atas, kritik dapat dibagi atas beberapa jenis berdasarkan
tujuan, nada kalimat, sasaran, karya.
a. Dilihat dari tujuan
1) Kritik konstruktif, yaitu kritik yang dilakukan dengan sikap welas asih
terhadap orang memenuhi syarat untuk kritik yang bertujuan untuk
membangun.
2) Kritik destruktif, yaitu kritik yang bertujuan tidak membangun yang bersifat
destruksi (merusak, memusnahkan, atau menghancurkan).
b. Dilihat dari nada kalimat

1) Kritik lunak, yaitu kritik yang digunakan dengan kata-kata yang lunak.
2) Kritik keras, yaitu kritik yang digunakan dengan kata-kata yang keras dan
sedikit menyinggung.

c. Dilihat dari siapa sasaran kritiknya

1) Pejabat atau tokoh publik, yaitu terhadap pejabat atau tokoh publik yang
digaji memakai uang rakyat.
2) Bukan tokoh publik atau bukan pejabat publik, yaitu kritik terhadap orang-
orang terkenal yang tidak digaji memakai uang rakyat.

d. Dilihat dari karya


1) Kritik sastra, yaitu bidang studi sastra yang berhubungan dengan
pertimbangan karya sastra, mengenai bernilai atau tidaknya sebuah karya
sastra.
5. Unsur-unsur Kritik
Sebelum menulis atau menyusun kritik, kita harus mengenal unsur-unsur kritik
sastra:

a. Memilah kelebihan dan kekurangan dari obyek atau subyek yang dikritik.
b. Kritik bersifat obyektif.
c. Menggunakan metode dan kajian teori.

6. Langkah-Langkah Menulis Kritik

55
Dalam melakukan penilaian atau kritik terhadap sebuah karya, hendaknya seorang
kritikus memperhatikan beberapa langkah-langkah berikut:

a. Sikap serba menanya

Dengan sikap serba menanya hendaknya seorang kritikus melakukan


penjelajahan sambil melakukan penikmatan. Menyelami maksud yang
disampaikan dalam karya tersebut. Setelah menyelami isi karya tersebut maka
pertanyaaan pertanyaaan yang timbul satu persatu akan terjawab.

b. Membuat tafsiran-tafsiran

Setelah menjelajahi isi dari karya tersebut maka seorang kritikus hendaknya
membuat tafsiran-tafsiran kemudian dipadukan dengan pengalaman membaca,
mengamati, dan menikmati karya yang lain. Dengan kata lain kritikus akan
membandingkan karya yang satu dengan yang lainnya. Disitu akan muncul
penilaian.

c. Menempatkan diri dalam karya tersebut

Dalam hal ini seorang kritikus hendaknya memposisikan diri menjadi bagian
dari karya tersebut. Sebab mau tidak mau ia pasti telah terpegaruh oleh unsur-
unsur yang melahirkan karya tersebut.

d. Menentukan dasar-dasar penilaian

Menentukan dasar-dasar penilaian seagai tolak ukur dalam melakukan


penilaiaan baik atau buruknya sebuah karya. Hal ini menuntut seorang kritikus
untuk syarat-syarat suatu karya yang dikatakan baik.

e. Membuka dirinya terhadap nilai baru yang muncul dalam karya tersebut.

Hal ini tentu sangat bergantung pada keterbukaan dan kepekaan jiwa yang
bersangkutan dan daya mampu karya itu memberikan nilai baru.

J. ESSAY

1. Pengertian Essay

56
Menurut kamus besar Essay adalah tulisan berupa prosa yang menguraikan suatu
masalah secara sepintas dari sudut pandang penulisnya (Williams 60). Sebuah Essay
adalah sebuah komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis tentang
subjek tertentu. Sebuah Essay dasar dibagi menjadi tiga bagian yaitu pendahuluan
yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan
pengantar tentang subyek; tubuh Essay yang menyajikan seluruh informasi tentang
subyek; dan terakhir adalah konklusi yang memberikan kesimpulan dengan
menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari tubuh esai atau menmbah beberapa
observasi tentang subyek. Sedangkan menurut ilmu jurnalistik, esai adalah tulisan
yang memuat pendapat seseorang tentang suatu persoalan ditinjau secara subjektif.
Adapun hal-hal yang membedakan antara esai dan bukan esai, dimana hal-hal yang
membedakan ini merupakan rujukan dari pendapat atau rumusan-rumusan yang telah
ada. Tetapi pendapat atau rumusan yang telah ada juga merupakan pendapat yang
berbeda-beda yang tidak dapat dibenarkan dengan melihat 1 pendapat itu saja. Misal
mengenai ukuran esai, ada yang menyatakan bebas, sedang, dan dapat dibaca sekali
duduk; mengenasi isi esai, ada yang menyatakan berupa analisis, penafsiran dan
uraian (sastra, budaya, filsafat, ilmu); dan demikian juga mengenai gaya dan metode
esai yang ada, yang menyatakan bebas dan ada yang menyatakan teratur. Penjelasan
mengenai esai dapat lebih “aman dan mudah dimengerti” jika ditempuh dengan cara
meminjam pembagian model penalaran ala Edward de Bono. Menurut De Bono,
penalaran dapat dibagi menjadi dua model Pertama, model penalaran vertikal
(memusatkan perhatian dan mengesampingkan suatu yang tidak relevan) dan kedua
model penalaran lateral (membukakan pehatian dan menerima semua kemungkinan
dan pengaruh).Dari model penalaran ini, esai cenderung lebih mengamalkan
penalaranlateral karena esai cenderung tidak analitis dan acak, melainkan dapat
melompat-lompat dan provokatif. Esai menurut asal katanya adalah sebuah upaya atau
percebaan yang tidak harus menjawab suatu persoalan secara final, tetapi lebih ingin
merangsang.
2. Jenis-jenis Essay
 Esai Deskriptif
Esai deskriptif biasanya merupakan jenis esai yang bertujuan menciptakan kesan
tentang seseorang, tempat, atau benda agar menjadi informasi sebagai
visualisasi bagi pembaca.

57
 Esai Argumentatif
Esai argumentatif merupakan jenis esai yang bertujuan untuk meyakinkan
pembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap, maupun kepercayaan penulis
terhadap suatu isu atau permasalahan. esai argumentative akan berusaha
mengungkapkan kebenaran dari suatu ide dengan motif agar nantinya pembaca
pada akhirnya akan berpihak pada penulis dan berbuat sesuatu berdasarkan
opini yang terdapat dalam esai tersebut.
 Esai Ekspositori
Merupakan jenis esai yang memberikan penjelasan tentang proses,
membandingkan dua hal, identifikasi hubungan sebab-akibat, menjelaskan
dengan contoh, membagi dan mengklasifikasikan, atau mendefisinikan.
 Esai Naratif
Esai naratif merupakan jenia esai yang menggambarkan suatu ide dengan cara
bertutur. Kejadian yang diceritakan biasanya disajikan sesuai urutan waktu.
 Esai Persuatif
Esai persuatif merupakan jenis esai yang berusaha mengubah perilaku pembaca
atau memotivasi pembaca untuk ikut serta dalam suatu aksi/tindakan. esai ini
dapat menyatakan suatu emosi atau tampak emosional. rincian pendukung
biasanya disajikan berdasarkan urutan kepentingannya.
 Esai Dokumentatif
Esai yang memberikan informasi berdasarkan suatu penelitian di bawah suatu
institusi atau otoritas tertentu.
 Esai cerita
merupakan esai yang bertujuan untuk melukiskan, atau menghadirkan baik
barang, seseorang, maupun sesuatu lainnya agar mampu dibayangkan oleh
pembaca. esai ini bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat bentuk,
mendengar suara, mengecap rasa, maupun mencium bau dari suatu barang, atau
seseorang, atau sesuatu lainnya yang dihadirkan dalam isi esai. 
 Tajuk
Merupakan jenis esai yang dimuat di dalam surat kabar yang menjadi tempat
untuk menyalurkan pendapat masyarakat guna menyatakan pandangannya
terhadap suatu peristiwa yang sedang berkembang di lingkungan masyarakat
tersebut. esai jenis ini mengangkat isu isu yang sedang hangat diperbincangkan

58
di masyarakat seperti gejolak politik, keadaan perekonomian saat ini dan lain
sebagainya. 
 Esai cukilan watak
Merupakan jenis esai yang memungkinkan seorang penulis untuk menyisipkan
cukilan (cuplikan) dari watak seseorang terhadap isu terkait kepada pembaca.
esai ini tidak menjabarkan secara lengkap biografi seorang tokoh, melainkan
hanya mengungkapkan sepenggal watak atau sifat yang dimiliki seorang tokoh
yang terkait dalam isu atau cerita yang diangkat dalam esai tersebut.
 Esai pribadi
Meruakan esai yang hampir mirip dengan esai cukilan watak, hanya saja yang
membedakan esai jenis ini dengan esai cukilan watak ialah watak atau sifat yang
dihadirkan dalam esai merupakan sepenggal watak atau sifat dari penulis itu
sendiri. Pada esai pribadi, penulis secara frontal mengungkapkan pendapatnya
terhadap isu yang diangkat dalam esai.
 Esai Reflektif
merupakan esai yang ditulis untuk merenungkan suatu isu politik, kebijakan
pemerintah, dan lainnya yang biasanya ditulis oleh seorang pakar/ahlinya guna
menanggapi isu isu tersebut.
 Esai kritik
Merupakan esai yang menilai baik atau buruk, bermanfaat atau tidaknya,
kelebihan atau kekurangan suatu hal, baik berupa karya seni maupun karya
sastra. Kritik akan membicarakan dan menilai berbagai unsut yang membentuk
karya tersebut dan dikemas dalam sebuah esai.
 Artikel penelitian
merupakan jenis esai yang berisi tentang hasil hasil yang diperoleh dari sebuah
penelitian. artikel jenis ini umumnya akan menambah pengetahuan baru di
bidangnya atau mencek ulang penelitian yang ada sebelumnya dengan kondisi
riil saat ini.
3. Struktur Essay
Untuk menulis essay yang baik, terdapat susunan atau struktur dari essay yang harus
diperhatikan penulis. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Pendahuluan

59
Didalam pendahuluan, kita dapat mengungkapkan topic atau tema yang akan
kita bahas dalam keseluruhan essay. Unsur-unsur yang ada didalam
pendahuluan adalah latar belakang dan pendapat pribadi penulis mengenai tema
yang akan dibahas secara lebih jelas dan detail pada bagian selanjutnya.
Pendahuluan menjadi pengantar pembaca untuk memahami topic yang akan
dibahas sehingga pembaca lebih mudah menelaah isi essay.
2. Isi/Pembahasan
Isi atau pembahasan adalah bagian dari essay yang menjelaskan tema/topic
tulisan secara lebih detail. Di dalam isi, penulis menjabarkan pendapatnya
secara kronologis atau urut sesuai dengan ide yang disusun dalam kerangka
sehingga essay menjadi koheren.
3. Kesimpulan/Penutup
Kesimpulan adalah bagian terakhir dalam essay. Bagian ini berisi kalimat yang
merangkum atau menyimpulkan apa yang sudah disampaikan di pendahuluan
dan pembahasan. Kesimpulan tidak boleh melebar ke topic lain.
4. Ciri-ciri Essay
Ciri-ciri esai, yaitu :

1. Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan


penggunaan bahasa dan ungkapan figuratif.

2. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

3. Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri
dan gaya yang khas, yang membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.

4. Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik
dari objek dan subjek yang hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja
untuk disampaikan kepada para pembaca.

5. Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh,
namun harus memiliki kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai
dari pendahuluan, pengembangan sampai ke pengakhiran. Di dalamnya terdapat

60
koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan
argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.

6. Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan
jenis karya sastra yang lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan
esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang kediriannya, pandangannya,
sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.

Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut sebagai


berikut:

1. Menentukan tema atau topic

2. Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas

3. Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat


dan jelas

4. Menulis tubuh esai memulai dengan memilah poin penting yang akan
dibahas, kemudian buatlah beberapa subtema pembahasan agar lebih
memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan kita sebagai
penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita
buat sebelumnya.

5. Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu


sebabnya, yang akan kita tulis itu harus merupakan alasan atau latar
belakang alasan kita menulis esai tersebut.

6. Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini


pembaca kita harus memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita
sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu.

61
Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang)
bersikap netral.

7. Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar
pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang kita tulis tersebut
dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka berpikir
mereka secara utuh.

5. Contoh Essay
Maraknya Kecelakaan Angkutan Umum (1) Beberapa minggu terakhir ini kita
“dibiasakan” dengan berita kecelakaan angkutan umum. Mengapa saya katakan
“dibiasakan”? Karena memang dalam beberapa pekan terakhir ini di media cetak
maupun elektronik sering sekali kita jumpai berita tentang kecelakaan angkutan
umum yang celakanya kecelakaan tersebut hampir selalu memakan korban jiwa.
Sangat ironis memang, angkutan umum yang seharusnya menjanjikan pelayanan
jasa transportasi yang nyaman dan lebih aman malah belakangan menjadi
penyumbang terbesar dalam kasus kecelakaan.(2)

Sebuah akibat tentu saja ada sebabnya. Jika kita amati sedikit saja bagaimana
dunia pertransportasian kita, terkhusus transportasi umum darat, tentu kita dapat
melihat sebuah kenyataan yang sangat mengkhawatirkan. Bagaimana tidak
mengkhawatirkan, jika melihat kondisi alat angkut yang membawa beratus bahkan
beribu nyawa setiap harinya kondisinya tidak layak? Celakanya, kondisi yang tidak
layak tersebut masih dibarengi dengan perilaku sopir yang “ugal-ugalan” dan
kondisi jalan yang buruk juga, sehingga peluang kecelakaan pun semakin tinggi (3)

Berbicara tentang kelayakan angkutan umum, tentu perhatian kita akan


mengarah pada pengujian kelayakan kendaraan umum yang di dalam pengujian
tersebut akan dinyatakan apakah kedaraan tersebut layak jalan atau tidak. Pengujian
ini seharusnya menjadi wahana bagi para sopir dan atau pemilik untuk memperbaiki
kekurangan yang ada pada angkutan demi memberi kenyamanan dan keselamatan
pada penumpang. Namun, bagai menutup bangkai, kekurangan yang jelas-jelas telah
diketahui malah diusahakan dengan berbagai cara agar jangan sampai diketahui

62
petugas penguji. Sungguh sangat miris ketika beberapa hari yang lalu saya melihat
sebuah acara yang menayangkan bagaimana beberapa sopir menyiasati tes pengujian
kelayakan kendaraan dengan menyewa ban dan mengganti onderdil yang sudah
tidak layak hanya pada tes uji kelayakan saja. Dan setelah itu mereka memasang
kembali ban dan onderdil yang sudah tidak layak tersebut. Harapan saya, semoga
penggalakkan dan ketegasan pengujian kelayakkan kendaraan yang saat ini sedang
ramai terjadi bukan hanya sekadar “obat penenang sementara” bagi masyarakat yang
mulai “marah” pada angkutan umum dan integritas penanggung jawab keberadaan
angkutan.(4)

Banyak kecelakaan terjadi tidak hanya disebabkan oleh kurang layaknya


kendaraan. Faktor manusia (human error) banyak berbicara di sini. Sopir adalah
aktor utama yang paling bertanggung jawab atas keselamatan kendaraan. Kondisi
kesehatan yang buruk, kelelahan, dan ugal-ugalan dalam berkendara telah banyak
menyebabkan petaka. Lebih kompleks lagi sekarang ini alkohol dan narkoba sudah
“merakyat” sehingga tidak menutup kemungkinan dan sudah banyak sopir yang ikut
mengkonsumsi. Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi pemerintah dan pemilik
angkutan umum untuk menindak tegas sopir-sopir yang “nakal” seperti itu.
Tindakan preventif pun sepertinya harus dilakukan pemerintah dengan memberikan
penyuluhan kepada para sopir agar lebih bertanggung jawab atas keselamatan
penumpang dan bersih dari miras dan narkoba.(5)

Terlepas dari kedua masalah di atas, tentu kita tidak dapat menafikan jika
kondisi jalan yang buruk pun memberi andil yang cukup signifikan dalam maraknya
kecelakaan yang belakangan ini sering terjadi. Memang tidak bisa kita pungkiri jika
cuaca seperti sekarang ini telah banyak membuat kondisi aspal jalan menjadi rusak.
Namun, hal tersebut jangan dijadikan sebagai sebuah pembenaran dan pemakluman
akan banyaknya kondisi jalan yang buruk yang berakibat pada terjadinya
kecelakaan. Pemerintah yang bertanggung jawab dalam hal ini Dinas PU seharusnya
siap dan cekatan dalam menghadapi kondisi seperti ini. Jangan malah kondisi jalan
yang buruk dibiarkan berlarut-larut sampai menimbulkan korban seperti yang
sekarang ini terjadi.(6)

63
Akhirnya dapat kita simpulkan bahwa kondisi kendaraan umum yang tidak
layak jalan, human error dari sopir, dan kondisi jalan yang buruk adalah sebuah
kombinasi sempurna untuk menjelaskan berbagai kecelakaan yang akhir-akhir ini
terjadi. Dan sudah selayaknya semua pihak yang bertanggung jawab akan hal
tersebut bahu-membahu bekerja sama dengan penuh kesadaran agar keselamatan
dan kenyamanan di jalan raya baik bagi penumpang maupun pengguna jalan lainnya
dapat tercapai. Tindakkan preventif baik berupa tes uji kelayakkan angkutan umum
yang jujur maupun penyuluhan kepada sopir untuk tidak mengkonsumsi miras dan
narkoba demi keselamatan harus segera dilakukan dengan serius. Sanksi tegas
terhadap pihak terkait yang membelot pun sudah selayaknya segera dilakukan demi
keselamatan bersama. (7)

Dari contoh esai diatas dapat kita ketahui bagian-bagian dari sebuah esai, yaitu:

1) Judul Esai, judul merupakan nama. Jadi usahakan memberi judul sebuah tulisan
dengan kata-kata yang menggambarkan keseluruhan isi tulisan.

2) No. 2 menunjukkan paragraf pendahuluan yang berisi latar belakang masalah


dari penulisan esai.

3) No. 3 berisi pandangan atau pendapat penulis terhadap permasalahan yang


terjadi.

4) No. 4, 5, 6 merupakan paragraf yang menjabarkan pendapat atau pandangan


penulis terhadap kejadian yang diangkat menjadi esai. Dibagian ini bisa disertai
dengan bukti atau data pendukung untuk memperkuat pandangan atau pendapat
kita agar pembaca percaya dengan pandangan kita tersebut.

5) No. 7, merupakan bagian kesimpulan. Pada bagian ini penulis menyimpulkan


apa yang telah ditulis. Penyimpulan harus sesuai dengan apa yang telah ditulis.
Jagan membuat simpulan yang belum terulas pada paragraf sebelumnya (isi).

64
6. Tujuan Penulisan Essay
Tujuan penulisan esai Tujuan menulis esai adalah meyakinkan pembaca untuk
percaya terhadap pendapat kita tentang sebuah kejadian. Menulis esai tidak perlu
terlalu mendalam sampai pada teori-teori, cukup ringan saja, dan tidak membatasi
penggunaan bahasa yang sangat baku. Bahasa dalam esai boleh saja bahasa santai,
yang penting Segar Menarik Meyakinkan.

65
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dipaparkan pada BAB II, maka dapat disimpulkan
bahwa, karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan
hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya atau dengan . Karya ilmiah juga
biasa disebut karangan ilmiah yang disajikan secara fakta dan ditulis menurut
metodologi penulisan yang baik dan benar. Dalam penulisan karya ilmiah banyak
aspek yang mesti diketahui oleh calon pembuat karya ilmiah karena itu sangat
berperan dengan hasil karya ilmiah yang akan dibuat, misalnya, calon penulis karya
ilmiah paling tidak harus mengetahui etika dan kode etik dalam penulisan karya
ilmiah, tehnik penyusunan karya ilmiah yang baik dan benar dan sikap-sikap dalam
menulis karya ilmiah serta harus menjalani dan menerima berbagai kendala dan
masalah dalam proses penulisan karya ilmiah, karena itu merupakan suatu
pemebelajaran ketika akan membuat karya ilmiah yang kedua ketiga dan selanjutnya.
Karya ilmiah mempunyai beberapa jenis seperti ;

- Makalah
- Skripsi
- Tesis
- Disertasi
- Artikel ilmiah (Jurnal ilmiah, Prosiding) Terindek SINTA, SCOPUS dan lain-
lain
- Artikel imliah populer
- Kertas kerja
- Resensi
- Kitik
- Esai

Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan
gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu
pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu

66
pengetahuan/hasil penelitian. Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk
meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis,
menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan
menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara
sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping
menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

B. Saran
1. Dalam menulis karya ilmiah diharapkan memperhatikan sistematika penulisan
sehingga karya ilmiah tersebut dapat diterima oleh berbagai kalangan.
2. Dalam menulis diharapkan penulis dapat mengkaji berbagai fenomena dan
permasalahan yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya tulis dapat
menjadi menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.
3. Kami mengharapkan para pembaca dapat meningkatkan kekreatifannya dan
kekritisannya dalam berfikir saat membuat karya ilmiah.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami harapkan demi perbaikan
dan kesempurnaan makalah kami.

67
DAFTAR PUSTAKA

Masduki, dkk. 2021. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Indramayu: Penerbit Adab

Wajdi, Muh Barid Nizarudin. dkk. 2017. “Definisi Dan Karakteristik Makalah”. 1-18

Alam , Samsul .2020. Pengembangan Keterampilan Menulis.Yogyakarta: Penerbit


Deepublish

Wajdi, M. B. N., Ali, M., & Lestari, V. N. S. (2017). Definisi Dan Karakteristik Makalah.
( https://osf.io/preprints/hw5m8/ ) Di akses 19 Agustus 2021

Rumah Cerdas Indonesia. 2010. "Unsur-unsur Skripsi",


http://smartazarine.blogspot.com/2010/03/unsur-unsur-skripsi.html?m=1, diakses
pada 19 Agustus 2021 22.00 WITA.

Wijaya, I Ketut. 2016. Buku Pengantar Skripsi. Bukit Jimbaran: Universitas Udayana

Gunawan, Ce. 2017. Skripsi Don’t Worry. Sleman. Deepublish

Qodim, Husnul, dkk,. 2018. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ushuluddin. Bandung

Nugraheni, Aninditya Sri. 2019. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi Berbasis


Pembelajaran Aktif. Jakarta. Prenadamedia Group

Hermawati, Lisa, dkk,. 2019. Panduan Penulisan Proposal dan Skripsi Untuk Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Baturaja. Sleman. Deepublish

Machmuddah, Zaky. 2020. Metode Penyusunan Skripsi Bidang Akuntansi. Sleman.


Deepublish

68
Pasassung, Nikolaus. 2019. Menulis Skripsi. Kendari. Unsultra Press

Duli, Nikolaus. 2019. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Untuk Penulisan
Skripsi dan Analisis Data dengan SPSS. Sleman. Deepublish

Collier, Sabrina. (2021). “What Is A Dissertation?”. www.topuniversities.com/blog/what-


dissertation, diakses pada 20 Agustus 2021, 06:20

Hariwijaya, M. (2017). Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis & Disertasi:
Elmatera. Diandra Kreatif.

Setiawan, Samhis. (2021). Pengertian Tesis, Jenis, Ciri, dan Fungsi,


www.gurupendidikan.co.id/tesis/ , diakses pada 20 Agustus 2021, 06:20

Hayari, Rina. (2020). Pengertian Tesis, Ciri, Tujuan, dan CaraMenulisnya.


www.penelitianilmiah.com/pengertian-tesis/, diakses pada 20 Agustus 2021, 16:47

Abdimas Pedagogi: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat 1 (1), 2017

ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat 3 (1), 207-212, 2020

Putikadyanto, A. P. A. Panduan Menulis Artikel. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra


Indonesia: IAIN Madura, 2019.

Farid, Muhammad. Menulis Artikel Ilmiah: Proses Menemukan Ide Hingga Publikasi.
Seminar Penulisan Artikel Ilmiah: Universitas Negeri Makassar, 2017.

Sulistiyo, Hari, dkk. 2020. Teknik Menelusuri Dan Memahami Artikel Ilmiah Di Jurnal
Nasional dan Internasional. Yogyakarta : CV. ABSULOTE MEDIA.

69
Wijaya, Puput. 2021. “Contoh Karya Ilmiah Populer; Pengertian, Ciri, Perbedaan dan
Penjelasannya”, https://www.ukulele.co.nz/contoh-karya-ilmiah-populer/ , diakses
pada 20 Agustus 2021.

Na, Zahra. 2017. “Karya Ilmiah : Membuat Kertas Kerja”,


https://zahranaa.blogspot.com/2017/08/karya-ilmiah-membuat-kertas-kerja.html?m=1
diakses 20 Agustus 2021.

Nugroho, Fauzan Tri. 2021. "Jenis-Jenis Resensi Beserta Penjelasan, Ketahui Manfaat dan
Unsur-unsurnya". https://www.bola.com/ragam/read/4560348/jenis-jenis-resensi-
beserta-penjelasan-ketahui-manfaat-dan-unsur-unsurnya, diakses pada 19 Agustus
2021.

"Contoh Resensi Buku: Pengertian, Manfaat, Unsur dan Cara Meresensi Buku",
https://www.gramedia.com/literasi/contoh-resensi-buku/ diakses pada 19 Agustus
2021

Saptoyo, Rosi Dewi Ariyanti. 2020. "Unsur-unsur Kritik dan Esai".


https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/18/234000469/unsur-unsur-kritik-dan-
esai diakses 20 Agustus 2021

Abdul Rozak Zaidan, Anita K. Rustapa, Hani’ah. 2007. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai
Pustaka.

Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.

P. Tukan. 2007. Mahir Berbahasa Indonesia. Bogor: Yudistira

Pemustaka. (2011, Oktober 1). “Pengertian esai dan cirri-cirinya”. Pesan disampaikan
dalam http://www.pemustaka.com/pengertian-esai-dan-ciri-cirinya.htm l

70

Anda mungkin juga menyukai